Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Office Story 2019

Status
Please reply by conversation.

wawanwgp

Adik Semprot
Daftar
7 Jun 2015
Post
139
Like diterima
35
Lokasi
Jakarto
Bimabet
Izinkan nubi yang hina ini mengepost cerita fiksi pertama karya nubi.. cerita ini hanya fiksi belaka, update akan diusahakan dilakukan secara berkala, terutama di hari jumat/sabtu.. selamat menikmati

Indeks
1. Chapter 1 : Introduction ( Page 1)
2. Chapter 2 : Lesson 1 ( Page 3 )
3. Chapter 3 : The Dark Secret ( Page 6)
4. Chapter 4 : Love ( Page 9 )
5. Chapter 5 : The Plan ( Page 12)
6. Chapter 6 : Learn from the expert (Page 15)
7. Chapter 7 : Let’s have fun ( Page 18)
8. Chapter 8 : Regret ( Page 21 )
9. Chapter 9 : Heart ( Page 26)
10. Chapter 9.5 : Heart, Part 2 ( Page 29)
11. Chapter 10 : Confession ( Page 32)
12. Chapter 11 : The Answer (Page 38)
13. Chapter 12 : Back to Work (Page 47)
14. Chapter 13 : Pick up where we left off! (Page 51)
15. Chapter 13.5 : Pick Up where we left off! Part 2 ( Page 56)
16. Chapter 14 : The Game Plan ( Page 61)
17. Chapter 15 : The Next Step (Page 67)
18. Chapter 16 : What Hidden in the Darkness ( Page 74)
19. Chapter 17 : Bad Dream ( Page 82)
20. Chapter 17+ : Behind the Mask ( Page 87)
21. Chapter 18 : Surabaya (Page 93)
22. Chapter 19 : My Love Life (Page 100)
23. Chapter 20 : To Love is To Be Vulnerable ( Page 106)
24. Chapter 20.5 : To Love is To Be Vulnerable ( part 2) ( Page 110)
——————————————————




Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi, saat aku mulai terbagun karena sedikit mulai kedinginan karena pendingin udara.. kutarik lagi selimut untuk menutupi tubuh telanjangku. Disamping kiriku Bu Mia, atasanku di kantor masih tertidur pulas, tanpa busana dibawah selimut yang sama.. ya, kami berdua memang habis bercinta semalam kemarin di kamar hotel ini,, bagaimana itu terjadi, ceritanya cukup panjang.. akan aku ceritakan secara bertahap.. dimulai pada suatu hari beberapa minggu yang lalu..








CHAPTER 1 : INTRODUCTION

Namaku Riza, Riza Daud Anwar. Lahir dan besar di Jakarta, Umur 30 tahun, walaupun banyak yang mengira aku masih sekitar berusian awal 20an karena faktor genetik hehehe, hampir semua anggota keluargaku bisa dibilang awet muda..


aku bekerja sebagai senior tax accountant di sebuah kantor pusat perusahaan milik negara di Jakarta yang bergerak di bidang konstruksi. Yang bergerak di pembangunan bendungan-bendungan di seluruh indonesia.


Di divisi tempatku bekerja, Aku berada dalam satu tim dengan 3 orang, satu atasanku Namannya Bu Mia Rahmania, biasa dipanggil bu Mia, wanita asal Jogja, yang tahun ini akan berumur 44 Tahun, beliau berhijab, wajahnya masih cantik tanpa ada kerutan sedikitpun dan secara fisik tidak terlalu tinggi, dan tidak terlalu gemuk, bisa dibilang masih keliatan muda untuk wanita seusianya. beliau mempunyai 2 orang anak yang sudah kuliah, dan suaminya bekerja juga di perusahaan BUMN sebagai kepala cabang di Makasar.


Kemudian ada Jessie, senior tax accountant, dia berumur sekitar 33 tahun, cantik juga, ada keturunan tionghoa dan sedikit darah belanda dan portugis. Kulitnya putih bersih, dan badannya cukup terawat berkat rutinitas olahraganya, padahal dia sudah punya dua anak yang kira-kira sudah masuk SD.


Yang terakhir adalah Edo, Junior tax accountant, gak banyak yang bisa kuceritakan, karena memang dia agak misterius, sedikit sekali ngobrol selain tentang pekerjaan


Bulan maret sampai dengan april adalah bulan yang sibuk bagi divisi kami, karena bulan april inilah kami harus membuat pelaporan pajak tahunan, dan banyak sekali data yang harus direkap dan rekonsiliasi sebelum dituangkan dalam Laporan akhir. Tidak mudah memang, sudah berapa hari ini divisi kami lembur sampai larut, dan seminggu lagi, kami harus ke kantor cabang di Lombok untuk melakukan rekonsiliasi lagi. Karena disanalah mayoritas proyek perusahaan berlokasi.


Waktu sudah menunjukkan pukul 20.30, dan di ruangan ini masih ada aku, bu Mia dan Jessie.sebenarnya aku diizinkan bu mia untuk tidak ikut lembur, mengingat aku harus menyiapkan acara pernikahanku bulan mei ini, tetapi, berhubung Edo yang biasanya ikut lembur harus pulang kampung ke Medan karena orang tuanya meninggal, maka aku menawarkan diri untuk menggantikan, toh untuk saat ini, tidak banyak yang bisa kusiapkan.


“ Jess, gimana kamu sudah hubungi Tomi dari Kantor Cabang di Mataram” tanya Bu Mia


“Sudah bu, udah saya kabarin.. tanggal keberangkatan dan personil yang betangkat ke sana, juga beberapa data yang perlu disiapkan” jawab jessie


“ ok kalau gitu, saya juga udah koordinasi dengan bagian accounting, kayaknya Martha gak jadi berangkat, digantiin sama Nita, jadi tetep 4 orang yang berangkat” kata bu Mia


“ jadi saya enak dong dikelilingin cewek-cewek cantik hehehe” sahutku


“ dasar cowok, udah mau nikah masih aja “ sahut jessie, yang langsung kujawab dengan menjulurlan lidahku


“ hahaha, masih yakin sama calonmu itu? Yakin gak mau sama anak saya hehehe” tanya bu mia padaku.


“ boleh saya pikir-pikir dulu bu?, mumpung belum terlanjur hehehe” jawabku asal-asalan


Yang langsung disambut dengan pukulan di punggungku, dan kami pun tertawa


Kami memang cukup dekat, di luar pekerjaan kami dulu lumayan sering nongkrong bareng, mengingat mereka berdua jauh dari keluarga, sementara aku juga jauh dari pacarku, yang memang bekerja di Surabaya.. apalagi sebelum aku punya pacar dulu.. Bu Mia sering minta tolong aku menemaninya ketika ada undangan, atau kondangan di jakarta. Saking dekatnya itulah, bu Mia pernah berencana mengenalkanku pada anaknya yang tinggal di Jogja, aku sudah dikasih lihat fotonya dulu. cantik emang, tidak jauh dari ibunya. coba kalau dulu belum ketemu Dwi, pacarku saat ini heheheh


“Udah mau jam sembilan nih, yuk pulang aja.. kalian Lanjutin besok ” kata bu mia sambil bersiap-siap pulang


“ kamu mau bareng lagi Jess? “ tanya bu mia pada Jessie, karena beberapa hari ini Jessie sering pulang bareng bu Mia, karena biasa berangkat naik ojek atau taxi online,


“ nggak deh bu kayaknya, saya bareng Riza aja nanti, masih ada beberapa berkas yang mau saya siapin untuk dibawa ke lombok” jawab jessie


“ ok deh, hati-hati ya kalian berdua” pesan bu mia sambil berlalu


“ kok loe mau bareng gue? Ntar gue harus muter lagi dong” tanyaku


“ gue ada sesuatu yang mau gue omongin ke loe, nanti aja loe temenin gue makan sekalian” jawabnya serius, kalau sudah seperti itu biasanya memang serius, karena sudah lama dia suka curhat berbagai masalah, entah itu masalah kantor atau keluarga, dan akupun sering curhat soal rencana pernikahanku.dan sering bertanya padanya bagaimana kehidupan pernikahan itu


“ ok deh.. gue siap-siap dulu di bawah, ntar loe nyusul aja” gue bilang padanya, sambil beranjak pergi.. maksud gue bersiap-siap itu adalah nyiapin motorku, Vespa matic model LX-150 milikku di parkiran, vespaku ini agak rewel emang, karena beberapa kali kena banjir ibukota. Memang masih enak digunakan, tetapi sebelumnya harus dipanasin lama sebelum digunakan, tidak enak kalau mogok dijalan pas nganterin Jessie. malu banget kan hehehe


Sambil membalas WA dari pacarku, kulihat Jessie berjalan kearahku. Sudah memakai jaket kulit yang biasa dipakainya ketika berangkat ke kantor, sesekali mengatur rambut panjangnya yang hitam yang terkena angin. tampak raut wajah lelah, tapi dia tetap tersenyum menyapa security dan teman-teman yang berpapasan dengannya. Aku jadi ingat pertama kali aku bertemu dengannya sekitar 2 tahun lalu, jujur aja aku tertarik padanya. sebelum tahu kalau dia sudah beranak 2 hahaha


“ udah siap? Kemana kita “ tanyaku


“ nongkrong aja yuk di KFC deket sini, laper lagi gue “ jawabnya, padahal baru jam 19.00 tadi kita makan ayam goreng khas amerika dari gerai franchise lain yang kami pesan melalui layanan antar.


“ ok.. yuk naik “ jawabku sambil menstarter vespaku.


Motorku termasuk motor yang joknya agak kecil, jadi ketika membonceng Jessie, mau tidak mau badannya agak menempel tubuhku, dan kucium bau parfumnya yang khas. Sesekali juga kurasakan dadanya menempel di punggungku, ketika dia ingin berbicara, atau ketika aku mengerem motorku secara mendadak.


Sampailah kami di KFC, dia pesan paket super besar, cukup aneh melihatnya makan banyak, tetapi tetap ramping.. sementara aku hanya memesan kentang goreng dan air mineral.


“ gue pengen resign” tanpa kuduga, kata itu yang keluar dari mulutnya. to the point


“ what?? Gua gak salah denger” aku mencoba memastikan pendengaranku berfungsi baik


“ gue pengen resign, setelah semua kerjaan ini beres “ jawabnya, sambil menghabiskan sepotong ayam goreng di depannya.


“ wait.. wait.. kenapa? Ada masalah? “ tanyaku, penasaran.. selama ini dia kelihatan enjoy saja bekerja disini.


“ semakin lama, gua merasa gue udah gak sanggup lagi disini.. gue kangen anak-anak gue disana, gue juga udah LDR an sama suami gue hampir 2 tahun semenjak pindah kesini.. gue gak tau lagi mau gimana” jawabnya tenang, walaupun aku merasakan ada kesedihan di suaranya


“ dulu demi karir, gue rela ninggalin Manado, ninggalin Anak-anak gue disana, untuk bisa pindah kesini.” Lanjutnya. Aku memahami perasaannya, dia sering cerita soal keluarganya, soal anaknya yang sekarang tinggal bersama neneknya, sementara dia dan suaminya harus bekerja keluar kota, di pulau berbeda.. karena Suaminya adalah pegawai di perusahaan pertambangan.. sekarang anak-anaknya mulai beranjak masuk SD, dan tentu butuh perhatian dari orang tuanya.


Kemudian dia melanjutkan bagaimana dia melewati semua, bagaimana dia mencoba bertahan. Setelah mendengar keluh kesah dia selama ini, aku jadi tersadar.. dibalik pembawaannya yang tenang, tersimpan juga keresahan-keresahan yang dipendam.. aku mungkin belum pernah mengalami, tapi sedikit aku bisa ikut merasakan..


“ kalau dalam posisi gue, gua bakalan merasa kehilangan loe, loe teman yang asyik dan rekan kerja yang bisa diandalkan.. mungkin gak cuma gue yang bakal merasa kehilangan jess” jawabku sambil menghabiskan mineralku. Dan dia menatapku..


“ tetapi gue jelas gak bisa melarang loe, cuma gue ingin loe berfikir lagi, coba obrolin dulu dengan suami loe.. dan keluarga loe, siapa tahu aja kalau bisa ajak aja anak loe buat tinggal disini” saranku


“ iya, Za, gue emang masih mikirin, soalnya banyak pertimbangan yang harus gue pikirin” jawabnya.


Hampir sejam kami nongkrong, ngobrol. Jujur aja aku gak bisa ngasih banyak solusi atau masukan bagi dia, tapi paling tidak aku bisa jadi pendengar yang baik. Makanan kami sudah habis dan kamipun bersiap pulang.


“ btw, ntar setelah nikah, kalian bakal LDR juga” tanyanya dalam perjalanan menuju parkiran motor


“ kayaknya sih iya, dia kan masih ada kontrak disana selama setahun lagi” jawabku


“ oo.. yaudah emang gak bisa diapa-apain lagi kalau gitu” lanjutnya


“ fyi, susah lo buat cewek yang udah nikah buat LDR.. “ katanya lagi begitu kami sampai diparkiran


“ susah kenapa? “ tanyaku penasaran sambil menyalakan motor


“ soal kebutuhan biologis sih wkwkwkw “ jawabnya sambil memakai helmnya


“ hahaha.. serius? Curcol nih? “ tanyaku


“ iya, coba tanya bu Mia.. dia juga pasti jawab hal yang sama “ jawabnya


“ gila kali gua nanya begituan ke bu Mia,, udah ah, yuk buruan keburu hujan..” kataku, mengingat Jakarta sejak sore tadi selalu mendung, padahal bulan maret seperti ini umumnya curah hujan bakal berkurang.. tetapi tampaknya beberapa saat lagi tampaknya bakal turun hujan lebat.


Beberapa saat setelah mulai perjalanan.. Hujan pun turun, dan kami kehujanan.. tapi tetap kupaksakan melaju menembus hujan untuk segera sampai ke kontrakan Jessie mengingat aku lupa membawa mantel,, sekitar 20 menit dari kantor..


Kurasakan Jessi memeluk tubuhku erat-erat, mungkin karena kedinginan..kurasakan dadanya menempel erat di punggungku, dan tubuhnya menggigil.


Sesampainya di depan kontrakan, kumasukkan motor, ke parkiran dan berteduh sebentar di ruang tamunya. Sementara Jessie masuk kedalam untuk mengambilkan handuk. Kontrakannya cukup kecil, tetapi sangat rapi. Ruang tamubya ini cukup kecil, hanya ada sofa sedang satu dan meja kecil. Sementara ada dua kamar di rumah ini, satu kamar Jessie, satulagi untuk temannya, sesama orang Manado yang merantau, entah dimana saat ini, sepertinya tidak ada orang dirumah.


“ mau minum teh panas” tanya jessie sambil menyerahkan handuk padaku


Dia telah membuka jaket kulitnya dan bersiap menjemurnya, sementara kemeja pink ketatnya terlihat basah.. sehingga terlihat lekuk tubuh bagian atasnya yang aduhai, dan samar-samar terlihat bra putih dibalik kemejanya. Aku berusaha mengalihkan pandanganku, tetapi rasanya sulit untuk menyia- nyiakan pemandangan itu.


Dia pun sepertinya tahu aku memandangi tubuhnya dengan takjub, dia bahkan mendekatiku sambil mengeringkan rambutnya. Rasanya seperti melihat tayangan slow motion, melihatnya berjalan kearahku, seakan akan menggodaku dan aku hanya bisa bengong melihatnya.


“ loe liat apa? “ tanyanya menggoda


“ aa.. a.. nng.. nggak kok.. “ jawabku terbata.. bata


“ hahaha.. santai aja keles.. emang gak pernah liat cewek basah-basahan gini” tanyanya, sambil duduk tepat di sampingku, dan mendekatiku, sementara aku hanya diam..


“ gue seksi nggak” bisiknya menggoda di telingaku, memeluk leherku dan mencium pipiku


Jujur aku tidak punya pengalaman dalam hal seperti ini hehehe, berpacaranpun akupun selalu normal- normal saja, tak pernah lebih dari ciuman pipi..


“ tuh liat, ada yang berdiri” godanya sambil menunjuk penisku yang berdiri dibelakang celanaku.


Akupun secara refleks menutupinya dan sedikit menghindar. Dia hanya tertawa dan mulai membuka kemeja pinknya yang basah, dan melemparkannya.. sekarang dia hanya memakai bra yang membungkus payudararanya yang entah ukurannya berapa. Aku pun melihat perutnya yang tak menampakkan sedikitpun berlemak, dan celana panjang ketat yang tadi dipakai di kantor, yang masih basah juga, sehingga lekuk kaki jenjangnya terlihat jelas.. sungguh pemandangan paling erotis yang pernah kulihat secara langsung.. seperti adegan di film-film panas yang pernah kulihat.


Dia duduk di pangkuanku, lalu mendekatkan bibirnya ke dan mulai mengecup bibirku pelan dan menariknya kembali.. menunggu responku. Sementara aku masih mencoba merasakan sensasi sentuhan bibirnya, dia mulai mendekatkan bibirnya lagi dan memagut bibirku.. perlahan-lahan akupun mulai mencoba mengimbanginya, memagut bibirnya, menyapukan lidahku ke bibirnya, dan memainkan lidahku mencoba meraih lidahnya.. sementara dia seperti menggodaku, sesekali menjauhkan lidahnya dari jangkauan lidahku, sesekali mengulum bibirku.


Tak henti-hentinya tangannya aktif menyentuh leherku, dan membuka kancing kemeja dan memainkan tangannya di dadaku.. bener-bener seluruh tubuhku bergairah.. emang nggak bisa dipungkiri, soal pengalaman bercinta dia pasti lebih memahami, mengingat dia yang sudah menikah sekitar 10 tahun lalu dan selama ini pernikahannya masih hangat, mungkin karena memang dia bisa melayani suaminya di ranjang dengan baik.


Sudah hampir lima menit kami saling bercumbu dengan panasnya, didukung suasana hujan deras diluar sana. Otakku sudah tidak dapat berfikir jernih, aku menikmatinya.. dan berharap dia mengeluarkan semua jurusnya untuk memuaskan hasratku, walaupun aku ingat dia adalah teman kerjaku, sahabatku.. dan jelas dia tetaplah wanita yang telah bersuami.


“ tunggu dulu jess, loe yakin mau melakukan ini” tanyaku ketika dia melepas ciumannya dan mulai menunduk ke arah selakanganku, dan membuka resletingku.


“ loe yakin gak mau?” tanyanya dengan nada menggoda, melirik padaku dan mengeluarkan penisku dari sarangnya.. digenggamnya dan dikocok perlahan.. ahhh.. rasanya nikmat sekali, sensasi tangannya yang lembut dan caranya memperlakukan penisku sungguh membuatku melayang..


“ mau gue lanjutin gak?” Tanyanya lagi menggodaku.. sambil mengecup kepala penisku, aku yang pertama kali merasakannya seperti tersengat.. mengalir cepat darahku menuju ujung kepalaku.


“ iya iya ah..ah.. “ jawabku , mendesah pelan ketika penisku masuk ke mulutnya.. dan merasakan sentuhan lidahnya, mengitari kepala penisku.. dan menghisapnya pelan..


Dia hanya tertawa pelan setelah mengeluarkan penisku dari mulutnya.. kemudian berdiri didepanku, mengusap kepalaku, dan mengecup pelan bibirku..


“ santai aja.. selama ini loe udah gue anggap adik gue sendiri, gue nyaman sama loe, dan gue sayang sama loe.. berhubung adik gue ini mau nikah bentar lagi.., gue pengen ngajarin loe bagaimana caranya ngewe hahaha” katanya sambil membuka bra putih yang dipakainya..


Sungguh pemandangan yang indah di depan mataku, payudaranya terbebas dari benda yang mengurungnya., payudaranya putih bersih, dengan puting kecil berwarna kecoklatan.. tidak besar memang, tetapi cukup proporsional dibanding posturnya.


“ untuk pelajaran pertama, biarin gue muasin loe hari ini., dan lain kali gue ajarin loe muasin cewek..” katanya sambil melepaskan celananya,


“ can’t wait for it” aku tersenyum dan bergegas melepaskan celanaku.. entah apa yang aku pikirkan, aku sudah bersiap melucuti semua pakaianku.. berharap dapat segera menikmati tubuhnya.. entah dimana keragu-raguanku yang tadi menghantuiku heheheh


Kini kami berdua sudah telanjang bulat..berpelukan, saling merasakan kehangatan tubuh kami masing-masing, bergumul, bercumbu di antara suara hujan di luar yang semakin deras..








BERSAMBUNG
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd