Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Okta,Pacar Dari Masa Depan?

Bimabet
Scene 3
---------


“Ibu,ada temen mau nginep disini” gua aga sedikit berteriak.​

Ibu gua pun keluar kamarnya menggunakan daster dan menyapa hangat Okta.

“Harris bawa siapa? Kok cantik banget” ibu gua berbicara kepada Okta.​

“iya tante,aku Okta pacarnya Harris” Okta membalas hangat omongan ibu gua.​

“oh pacar, Harris kenapa kamu ga bilang kalo udah punya pacar?” senang dan berekspresi kaget ke arah gua.​

Gua pun langsung kaget tak karuan karena omongan okta yang bergitu lancang ke ibu gua.

“oh jadi selama ini gak bilang kalau aku pacar kamu” Okta ngomong ke gua sambil mencubit gua.​

“ah elah apaan si” gua pun sedikit teriak dan kesel.​

“udah kalian ga usah berantem, Okta nanti tidur di kamar bawah aja ya, Harris di kamar atas aja” ibu gua pun langsung balik ke kamarnya.​

Tak langsung ke kamar gua duduk di sofa depan tv sambil ngerokok dan memaikan hp mengecek isi chat grup line dan WA, Okta pun duduk di samping gua dan menaruh hp gua di meja dan mematikan rokok gua yang ada di asbak.

“kamu nakal ya ga langsung cuci muka, cuci kaki sama sikat gigi” Okta aga sedikit cemburut​

“yaudah gua ke kamar mandi dulu” mungkin gua aga cape jadi gua mengiyakan omongan Okta, pikir gua seperti itu.​

Setelah di kamar mandi gua sikat gigi dan cuci kaki,sambil menyikat gigi di wastefel dengan cerminnya gua memikirkan Okta dia benar-benar perhatian ke gua, atau mungkin gua yang sudah lama ga merasakan pacaran. Seperti biasa gua di kamar mandi melepas kaos gua yang bertulis off white dan gua lempar ke ember baju kotor dan denim yang gua pakai gua gantung aja di kamar mandi.

“itu cewek berani banget ya bilang ke ibu gua kalo pacar gua padahal baru beberapa jam ketemu, tapi dia perhatian sama gua” sambil menyikat gigi yang busanya jatoh di wastafel.

krok krok krok "suara kumuran di mulut"​

Setelah gua kelarin semuanya gua keluar dengan keadaan tanpa kaos dengan menggunakan boxer bermotif patrick star, lalu gua berjalan ke arah ruang keluarga karena menuju ke kamar gua melewati ruang keluarga, masih terlihat Okta menonton tv dan duduk manis di sofa depan tv, gua pun menyuruh Okta ke arah kamar untuk dia istirahat.

“sini ikut gua” omongan gua ke arah Okta​

Okta pun berdiri mengikuti gua, Okta dan gua berjalan menuju ke arah kamar bawah tempat okta tidur nanti.

“ini kamar lo, udah ada kamar mandinya di dalam jadi ga usah lo keluar kamar buat buang air, ac tinggal lo nyalain aja baru di ganti beberapa minggu lalu freonnya jadi masih dingin banget”.​

“kamu nanti keluar kamar gak ke kamar aku kan?” Okta berbicara sambil memegang tangan gua.​

“eh apa apaan si lo, gua keluar kamar paling ke kamar mandi doang!” jawab gua aga tinggi dan melepaskan tangan dia dari tangan gua.​

“kamu yakin? Gak mau menikmati malam ini dengan sentuhan tubuh hangat dari orang yang kamu sayang?” nada yang genit dan memeluk tangan gua hingga payudaranya menyentuh lengan gua.​

Keadaan gua saat itu tak karuan karena masih kepikiran okta dan di tambah libido gua menjadi tinggi karena payudara okta yang cukup besar menyentuh lengan gua.

“apaan si, gua mau tidur, cape!” jawab gua kecut.​

“yaudah kalo cape kamu istirahat aja, mwahh” Okta mencium pipi gua.​

“ah elah apaan si, dah gua ke kamar dulu” agak malu tapi gua mencoba menahan libido gua.​

Gua pun akhirnya berjalan menaiki tangga menuju kamar gua, sesampainya di kamar gua menyalakan ac dan melihat jam ternyata sudah jam 12 lewat, gua mengambil hp dan mengeluarkan macbook dari tas gua untuk melihat hasil tulisan gua yang tadi gua kerjakan di kedai kopi untuk di revisi sejenak. Karena gak konsen untuk merevisi script gua akhirnya berniat untuk tidur karena jam 7:12 pagi gua harus memulai aktifitas seperti biasa, mungkin sudah kebiasaan gua sebelum tidur suka minum susu dingin dulu, akhirnya gua turun ke bawah untuk meminum susu yang ada di lemari es. Gua pun turun dari tangga dan melewati kamar yang di tempati oleh Okta, terdengar suara tv dan gua cuekin akan itu.

Gua tetap berjalan ke arah lemari es dan meminum susu, ntah mengapa gua terpikir untuk ngomong sebentar dengan Okta di kamarnya, gua pun akhirnya berjalan menujur kamar Okta.

Tok tok tok “suara ketokan pintu”

“eh kamu kok belom tidur? Bener kan pasti mau ke kamar aku” berbicara di depan pintu​

“gua mau ngobrol sama lo, eh tapi lo ga ada baju buat tidur ya? Pake aja dulu baju kakak di lemari ada banyak tuh tinggal pilih, lo pake baju tidur dulu sana kalo belom ganti gua kaga mau ngomong sama lo” gua menunjuk ke arah lemari dan keluar kamar​

“yaudah bentar ya aku ganti baju dulu” Okta menutup pintu
Sex Scene
-----------

Sambil menunggu gua ke kamar gua untuk mengambil hp yang berada di atas meja dan ngerokok di kamar gua, sambil duduk di depan meja belajar dan sebatang rokok malrboro cukup untuk menunggu ganti baju, gua melihat isi chat grup di line produksi ternyata produser yang nanti memimpin rapat tidak bisa datang pagi karena adanya kesibukan lainnya dan rapat di ganti menjadi agak siangan di daerah Barat Jakarta, ya gak apa-apa jauh yang penting siang, pikir gua seperti itu. Rokok pun belom habis tapi ada yang buka pintu kamar gua dan ternyata Okta.

“het dah malih! lo ga sopan banget buka pintu kamar gua ga pake ketok dulu”​

Tak lama gua berbicara seperti itu okta menghamipiri gua yang lagi ngerokok lalu mematikan rokok gua dan tiba-tiba langsung duduk di paha gua menghadap ke arah gua menggunakan celana pendek dan miniset tipis, terlihat belahan dada yang tak terlalu besar persis di depan mata, gua kemudian menelan ludah dan menahan libido agar bisa mengkondisikan keadaan gua.



“eh eh lo ngapain gua?” tanya gua sambil kaget sedikit malu​

“kamu yakin ga mau menikmati kehangatan tubuh aku di malam yang sedang dingin ini?” sebahis bicara seperti itu Okta memeluk tubuh gua​

Gua pun terdiam karena bingung cukup lama di peluk Okta, gua pun akhirnya membalas pelukan Okta gua meraba punggung dan benar dia tidak memakai bh, terasa di dada gua gundukan empuk milik Okta yang masih terbungkus minisetnya membuat libido gua semakin tinggi, tak lama gua melepas pelukan Okta

“udah sana lo balik ke kamar, ntar takut ketauan ibu sama pembantu gua” tanya gua​

“ibu kamu udah tidur nyenyak” Okta pun langsung memeluk gua kembali​

Disaat Okta memeluk gua, payudara Okta langsung menyentuh dada gua kemudian semakin terasa dan semakin keras bersamaan dengan otong gua yang semakin keras, mungkin Okta sudah merasakan ada ganjelan di pahanya akhirnya pun Okta menggoyangkan pinggulnya ke depan dan ke belakang dengan tempo yang pelan, sambil menggoyangkan pinggulnya Okta mencium leher gua.

“mmmphhh” terdengar suara Okta mencium leher gua​

“aduduh ga usah ntar gua kalo udah sange suka lepas kontrol” omongan gua dengan nada pelan dan sedikit mendesah​

“udah merasakan hangatnya tubuh aku kan, kamu ga mau minta lebih?” tanya Okta dengan nada genit​

“udah kaga usah, mending lo tidur aja sana deh”​

Tak lama Okta mencium bibir bagian bawa gua dengan lembut, gua pun membalasa ciuman lembut Okta dan akhirnya kita pun beradu lidah cukup lama. Tak lama suara kentongan tiang listrik terbunyi yang tandanya security keliling komplek dan menandakan sudah jam satu lewat, gua yang terbawa suasana akhir mengakhiri ciuman Okta.

“aku buka ya minisetnya?” tanya gua dengan nada pelan​

“buka saja jika kamu sudah tidak menahannya sayang”​

Gua pun membuka minisetnya, gua tarik dari bagian bawah miniset ke atas seiring gua buka Okta mengangkat tanganya ke atas, lalu gua lempar ntah kemana miniset itu. Terlihat jelas payudara Okta yang cukup besar di depan mata gua,areola yang cukup besar bewarna coklat muda dan puting yang sudah kencang. Gua pun meciumi puting milik Okta dan memaikan dengan lidah gua sedikit gigitan kecil.

“mmmphh, terus di situ sayang jangan berhenti disitu saja” .​

Okta yang mendesah pelan membuat gua semakin sange, tangan kanan gua memegang punggung okta dan tangan kiri gua memainkan payudara kiri Okta. Gua meraba-raba punggung Okta dengan tangan kanan dan meremas payudara kirinya Okta dengan tangan kiri gua. Okta yang semakin tak karuan menahan kepala gua yang sedang memaikan payudara kananannya membuat gua semakin berani memainkan payudara kanannya. Cukup lama gua bermain dengan payudaranya, gua pun berhenti sejenak dan menggendong Okta dan menaruhnya di kasur gua.



“buka saja celana ku, lalu nikmati saja tubuhku di malam ini dan seterusnya jika kamu menginginkannya” ucap Okta dengan suara pelan.​

Gua yang terbawa suasana sudah tidak memikirkan apa-apa dan langsung aja gua buka celana milik Okta dan celana dalammnya, terlihat bulu halus yang menutupi kemaluan Okta tak terlalu banyak hingga klitorisnya kelihatan sedikit. Tanpa berfikir dua kali tangan kiri gua langsung bermain di kemaluan Okta, tak lupa tangan kanan gua bermain di payudara kanan Okta, mulut gua pun tidak diam begitu saja, mulut gua memainkan payudara Okta di bagian kiri, gua emut puting milik Okta dan sedikit gigitan membuat Okta semakin terbawa suasana yang sejuk menjadi hangat, Okta menahan kepala gua yang sedang mengulum puting miliknya seakan tidak mau melepasnya hingga gua susah untuk bernafas.

“terus sayang aaahh, gigit terus puting aku mmph ahhhh mainkan jari kamu di memek aku mmph” Okta mendesah pelan.​

Gua pun akhirnya mencicipi daerah kewanitaan milik Okta yang mulai terasa basah di tangan gua, gua mengambil kaki Okta yang jenjang untuk melebarkan kakinya,terlihat semakin jelas klitoris yang tak gede dan memeknya yang sudah basah.

“terus sayang mmph jilat terus mmph ahh.”​

Libido gua semakin meningkat dan tak sadar kalo gua masih berpakaian, selanjutnya gua membuka pakaian gua dan akhirnya kita berdua sama-sama telanjang.

“udah gak tahan nih gua, langsung aja ya Ta” tanya gua pelan.​

“badan ku ini sudah jadi milik kamu, mainkan sesuka hati mu jika kamu menginginkannya.”​

Mata Okta yang sudah sayu tanda sudah sange, gua cium keningnya lalu gua cium bibirnya dengan kasar hingga air liur kami membasahi bibir kita berdua.

“ahh lo sempit juga ya” gua mencoba memasukan otong gua ke memeknya Okta.​

“mmph ahh terus aja sayang aahhhh, nanti juga masuk ahh” jawab Okta mendesah.​

Tak butuh waktu lama gua memasukan otong gua ke memeknya Okta, dengan tempo pelan gua mulai menggenjot tubuh Okta yang ada dibawah gua. Dinginnya udara malam dan pendingin ruangan di kamar gua tak terasa dingin karena aktifitas kita berdua. Gua menggenjot memek Okta dengan pelan dan menciumi bibir Okta.

“emmmpphh aaahh emphh” suara desah kita berdua.​

Gua yang bosen dengan ciuman lalu memainkannya bibir gua di payudara milik Okta, gua gigit kenceng hingga Okta menahan rasa sakitnya.

“ahhh sayang emmph ahh pelan pelan gigitnya” sambil memejamkan matanya​

Tempo permainan semakin cepat tapi kita berdua masih menikmati permainan.

“sayang ahh, jangan kenceng kenceng mmphh nikmatin saja tubuh ku” desah Okta sambil menikmati permainan.​

Setelah mengurangi tempo permainan, gua semakin ganas memainkan payudara milik Okta dengan mulut gua.

“sayang aahh mphhh ahh aku mau keluar ahh.”​

Tempo permainan gua percepat agar Okta semakin cepat keluar.

“sayang ahh, keluarin punya kamu mmpphh.”​

“keluarin aja gua ga mau ngeluarin titit gua.”​

Tak lama mengeluarkan cairan hangat yang terasa di otong gua, gua pun berhenti sejenak untuk mengembalikan stamina Okta

“sayangg ahh kencengin lagi aku mmmph aku mau keluar ahhh”​

Selagi mengambalikan stamina gua pun melumut bibir Okta dengan ganas, nafas Okta yang khas membuat gua ingin kembali bermain. Gua membalikan tubuh Okta ke atas gua dan gua berada di bawah.

“sekarang lo yang kerja ya gua cape.”​

Okta pun bergoyang pelan membuat payudaranya bergetar pelan, gua pegang payudara milik Okta dan Okta langsung menindih tubuh gua hingga Okta melumut bibir gua dengan ganas. Payudara milik Okta yang sudah kenceng kini menempel di dada gua.

“emmmphhh ahh ahh ” desahan kami sudah mulai sedikit kencang​

Okta yang dari tadi menggoyangkan badannya akhirnya gua yang menggoyakan karena gua ga mau main terlalu lama, dengan permainan yang agak kencang gua juga melumat payudara milik Okta dan kembali menggigit puting milik Okta yang mulai membesar dan sedikit agak merah karena gigitan gua.

“sayang ahhhh mmmphh aahh ahh aku malu keluar lagi, gigit aja terus puting aku ahhh keluarin aja di dalem ”​

Mendengar kata keluarin di dalam gua pun semakin cepat memainkan permainannya dan semakin kencang ngemut dan mengigit payudara milik Okta.

“gua mau keluar ahhh aahh”​

“aahhh sayang mmphh, tahan dulu ahh kita keluarin bareng aja ahhhh” jawab Okta dengan desahan yang khasnya.​

Kami pun keluar bersamaan, cairan gua dan punya Okta pun bertemu di liang memeknya Okta, Okta yang kelelahan langsung melumut bibir gua dan meniban badan gua.

“kalo besok malam lagi boleh ga?” tanya gua​

“kapan pun aku bersedia sayang” jawab Okta dan mecium pipi gua​

Kita berdua pun istirahat sebentar dan ternyata sudah jam 2, ternyata cukup lama gua dan Okta main. Akhirnya gua menyuruh Okta pakai bajunya dan meminta Okta untuk kembali ke kamar bawah untuk tidur disana, sebelum keluar kamar gua peluk dan cium lembut bibir manis milik Okta.

“jangan bilang orang rumah ya” gua peluk dan habis itu gua cium sebentar.​

“aku akan berada di samping kamu terus jika kamu tidak mencari tentang aku dan mungin aku akan hilang jika kamu mencari tau tentang aku, tapi kamu akan bertemu aku kembali karena kita ditakdirkan untuk saling melengkapi.”


Gua bingung dengan perkataan Okta tersebut tapi karena waktu sudah semakin pagi jadi kita berdua mengakhir malam ini di depan kamar gua, tapi sebelum Okta turun ke kamar bawah gua menyuruh Okta untuk mengganti pakaiannya dengan kaos. Sesudahnya Okta sudah sampai di bawah gua menyalakan rokok dulu dan habis itu tidur,sembari ngerokok gua buka isi chat line yang sebagian belom gua baca dan ada yang chat di line gua :

eh lo Harris Multazam yang di SMP 1 jogja itu kan? apa kabar? 11:14 pm
gua Indra temen SMP lo waktu itu? 11:15pm
kapan nih main ke jogja? hahahah 11:15pm
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

maaf suhu lama updatenya abis gesrek tadi liat osa osi wkk,maaf jika kata katanya kurang jelas maklum masih newbie
 
Terakhir diubah:
weew ditinggal sehari gegara warning aja, udah part 3 aja, bentar w baca dulu
 
"ohh Harris, jangan ngerokok terus! nanti cepat mati!" Kata Viny

btw apakah Okta makhluk dari masa depan? ataukah Okta hanyalah manusia kloneng hasil percobaan yang bisa membaca pikiran sehingga tau segala informasi dari harris? soon we'll know

bajing itu ada Indra, siap siap Liburan Reborn all...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Wew berasa kaya baca naskah film ya hahahah.. dan okta termasuk member yg jarang dijadiin fanfict, dan lu berani buat okta jd bahan ceritanya.. gokil gokil.. lanjutkan bro..
 
yang disana dikentangin, yang ini jangan dikentangin jugak

:galak::galak::galak:
 
Wew berasa kaya baca naskah film ya hahahah.. dan okta termasuk member yg jarang dijadiin fanfict, dan lu berani buat okta jd bahan ceritanya.. gokil gokil.. lanjutkan bro..

hahahha,emang lagi ga ada kerjaan yaudah lah cari member yg buat di jadiin cerita

Oh gitu ya... Hmmmm. Siap2 gue bantai lo

masih gua pantau nih

yang disana dikentangin, yang ini jangan dikentangin jugak

:galak::galak::galak:

siyap siyap ada berhubangan dengan fiksi yang lainnya

kakak temani aku sampai nanti ceritaku kelar ya

aku akan selalu menemani mu

plotnya mirip sama series "Sore", yang pemerannya mirip kesayangan mas @insyafcoli

iyes ngambil dari film sore
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd