Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Pengkhianatan Sahabat

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Walah kelewat, g ada notif nya
 
duh mesti berselancar tiap tred ngak seperti dulu :pusing:
 
Part 12: Malam Indah

Wulan-1.jpg

Waktu terasa berjalan begitu lambat untuk Pak Syamsul yang harus menunggu waktu seminggu untuk bertemu kembali dengan Wulan. Minggu lalu, ia akhirnya bisa bertemu dengan perempuan muda tersebut, meski perempuan muda tersebut hanya mampir untuk buang air kecil. Pak Syamsul sebenarnya bisa saja melakukan hal gila seperti menjemput Wulan ke tempat bimbelnya, namun ia khawatir hal tersebut justru membuat Wulan takut dan menjauh darinya. Ia pun mencoba bersabar menunggu Wulan datang sendiri ke rumahnya.

Apabila sudah tidak bisa menahan kesabaran, Pak Syamsul biasanya akan membuka smartphone miliknya dan melihat kembali foto yang dikirimkan Wulan beberapa hari lalu. Foto tersebut menunjukkan wajah cantik Wulan dengan jilbab berbahan kain, di atas ranjang kamar tidurnya. Biasanya Pak Syamsul akan memperhatikan foto tersebut sembari melakukan onani membayangkan Wulan berada satu ranjang dengannya, hingga spermanya yang sudah lama tertahan meluncur keluar.

Wulan benar-benar telah membuatnya kehilangan logika. Pak Syamsul masih bisa mengingat bagaimana perempuan cantik tersebut menemaninya chatting di malam hari, hingga mengirimkan foto-fotonya yang cantik. Namun yang paling ia ingat adalah ketika mereka bertabrakan di depan toilet, saat ia bisa merasakan betul bentuk payudara Wulan yang empuk dan sempurna. Ia pun kaget mengetahui Wulan tidak memakai bra di balik kemejanya yang tipis pada saat itu. Mengingat hal tersebut, penisnya pun pasti langsung menegang.

Namun Pak Syamsul terus mengingatkan dirinya sendiri akan misi utamanya mendekati Wulan, yaitu untuk membalas dendam kepada ayahnya, Burhan. Ia berniat untuk merusak kehidupan Wulan, hingga akhirnya Burhan akan sangat sedih. Akan lebih baik kalau dia sampai bunuh diri, begitu pikiran jahat Pak Syamsul.

Penantian Pak Syamsul akhirnya berakhir ketika Mila memberi tahu dirinya bahwa Wulan akan menginap di rumah mereka pada hari Sabtu ini. Pak Syamsul pun berusaha untuk berdandan serapi mungkin, namun tetap terlihat normal ketika beraktivitas di rumah. Sekitar pukul lima sore, Wulan pun sampai di rumah Pak Syamsul.

"Halo, Mil," sapa Wulan ketika sampai di rumah Mila. Ia tampak menenteng tas yang cukup berisi, tanda bahwa ia akan menginap malam itu. "Halo, Om Syamsul."

"Halo, Wulan," ujar Om Syamsul sambil tetap duduk di kursi di depan televisi. Ia berusaha untuk terlihat cuek, meski di beberapa kesempatan ia coba mencuri-curi pandang pada tubuh Wulan yang seksi.

"Adik kamu mana, Mil?" Tanya Wulan.

"Aku suruh dia menginap di rumah temannya. Aku takut kamu risih kalau menginap namun adikku ada di sini juga," jawab Mila. Sahabat Wulan tersebut terlihat sangat naif. Ia takut adiknya berbuat macam-macam, padahal ayahnya sendiri juga sama bahayanya.

Mila dan Wulan kemudian masuk ke dalam kamar. Entah apa yang mereka lakukan atau bicarakan di dalamnya. Pak Syamsul pun terus melakukan aktivitas seperti biasa hingga pukul tujuh malam, kemudian langsung masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Saat memeriksa smartphone, Pak Syamsul melihat ada sebuah pesan masuk di WhatsApp. Ternyata ada pesan dari Wulan, yang saat ini tengah berada di kamar Mila. Pak Syamsul dan Wulan memang sudah bertukar nomor telepon sebelumnya di Facebook Messenger.

"Om koq cuek banget sih sama aku," tulis Wulan lengkap dengan emoticon menangis.

Pak Syamsul hanya tersenyum melihatnya. Rencananya untuk menggoda perempuan muda yang cantik tersebut sepertinya berhasil.

"Nanti malam jam dua belas kamu ke dapur yah," ketik Pak Syamsul yang kemudian langsung dikirim kepada Wulan.

Wulan pun hanya membalas dengan emoticon kaget.

Tepat jam dua belas malam, Pak Syamsul pun keluar dari kamarnya menuju dapur yang ada di bagian belakang rumah. Situasi rumah telah sangat gelap, hampir tidak terdengar suara apa pun kecuali suara jangkrik yang bersahut-sahutan di halaman belakang. Pak Syamsul pun menunggu Wulan sambil duduk di sebuah kursi yang menghadap ke meja makan.

Tak berapa lama kemudian, muncul sesosok perempuan berjilbab dari arah ruang keluarga. Ia tampak mengendap-ngendap, khawatir aktivitasnya diketahui oleh orang lain di rumah itu. Perempuan cantik tersebut mengenakan atasan kemeja tidur dan celana panjang katun, keduanya sama-sama berwarna putih dengan motif polkadot. Ia pun mengenakan secarik jilbab berwarna hitam yang tidak begitu sempurna menutupi dadanya yang menarik.

Dalam kegelapan, ia masih bisa melihat sosok Pak Syamsul sedang duduk di kursi meja makan. "Mengapa Om nyuruh aku ke si ..." sebelum Wulan menyelesaikan kata-katanya, Pak Syamsul sudah berdiri dan bergerak maju ke arahnya, membuat gadis tersebut terdiam.

Melihat tindakan Pak Syamsul tersebut, Wulan pun mundur secara perlahan. Namun langkahnya terhenti ketika tubuhnya sudah bersandar di dinding, dan ia tidak bisa pergi ke mana-mana lagi. Sementara itu, Pak Syamsul terus saja mendekat hingga antara mereka berdua tinggal beberapa senti.

Saat mereka berdua berhadapan, Pak Syamsul mulai membelai kepala Wulan yang berbalut jilbab. Wulan hanya diam dan menatap mata Pak Syamsul dalam-dalam di ruangan yang minim penerangan tersebut. Dalam hati, Wulan sebenarnya ingin lari, namun hasratnya untuk mendapat kepuasan justru menahannya di hadapan pria yang usianya terpaut sangat jauh dari dirinya tersebut.

Merasa tidak mendapat penolakan, Pak Syamsul melanjutkan perbuatannya dengan membelai pipi, hidung, dan bibir Wulan, dengan sangat pelan. Jari kanan Pak Syamsul yang sudah keriput coba bermain di antara kedua bibir merah milik Wulan, memberikan rangsangan kepada pemiliknya. Sedangkan tangan kirinya merengkuh pinggang Wulan, dan menarik tubuh sintal perempuan muda tersebut agar menempel dengan tubuhnya.

"Om, hentikan ..." Bisik Wulan lirih.

"Nikmati saja, Wulan," ujar Pak Syamsul setengah berbisik tepat di depan telinga Wulan yang masih tertutup jilbab.

Pak Syamsul pun mulai berani menyentuhkan bibirnya ke bibir Wulan, menggantikan jemari tangan kanannya yang kini telah turun ke bawah, menyelusup ke balik baju tidur Wulan. Jari-jari tangan Pak Syamsul mulai mengelusi kulit perut Wulan yang halus, sedangkan bibirnya mengecup bibir Wulan yang perlahan mulai terbuka, membiarkan lidah pria tua tersebut menusuk ke dalam rongga mulutnya. Lidah mereka berdua pun mulai beradu.

Tubuh Wulan kini telah menempel ke dinding dapur, dihimpit oleh tubuh besar Pak Syamsul. Wulan yang awalnya enggan, kini mulai membalas rangsangan Pak Syamsul. Ia mulai dengan meladeni ciuman liar pria tua tersebut. Setelah itu, Wulan pun mengalungkan tangannya ke leher Pak Syamsul, sedikit menekan kepala duda beranak dua itu agar lebih erat mencium bibirnya. Keduanya melakukan french kiss layaknya sepasang kekasih yang tengah berbulan madu dan dimabuk birahi.

Tangan Pak Syamsul kini telah meremas-remas payudara berukuran sedang milik Wulan. Meski masih tertutup bra, jemari Pak Syamsul akhirnya bisa menemukan cara untuk menyentuh puting payudara perempuan berjilbab tersebut yang sekarang telah berdiri tegak.

"Nggghhh ... " Wulan berusaha menahan desahannya sekuat mungkin, agar penghuni lain di rumah tersebut tidak mendengarnya. Namun rangsangan dari Pak Syamsul yang memang sudah sangat mahir bermain cinta benar-benar tidak dapat dibendung.

Tidak ingin kalah, Wulan pun memasukkan tangannya ke balik kaos yang dikenakan Pak Syamsul, dan mengelus-elus tubuh kekar pria tersebut. Namun Pak Syamsul pun tidak tinggal diam, ia membalas dengan cara melepaskan kancing baju tidur Wulan satu persatu, hingga tubuh bagian atasnya yang indah tersebut pun terbuka. Dengan cepat, Pak Syamsul mengeluarkan payudara Wulan dari bra yang menyangganya, hingga putingnya terlihat jelas.

Tanpa menunggu lama, Pak Syamsul langsung mengarahkan kepalanya ke dada Wulan dan menghisap puting payudara yang merupakan salah satu titik sensitif perempuan tersebut. Tak hanya menghisap, Pak Syamsul juga sesekali memainkan puting Wulan dengan lidahnya. Perempuan berjilbab tersebut pun sampai dibuat belingsatan, hingga harus memejamkan matanya kuat-kuat agar birahinya tetap tertahan.

Wulan seperti sudah dimabuk birahi. Ia tampak tidak menolak diperlakukan seperti seorang istri oleh Pak Syamsul. Padahal ia tahu usia Pak Syamsul tidak jauh berbeda dengan ayahnya. Wulan kini bahkan terus mengelus-elus tubuh kekar Pak Syamsul dengan mesra. Ia tidak peduli akan bau badan Pak Syamsul yang khas, dan keringatnya yang mulai bercucuran.

Pak Syamsul kemudian mulai menyingkap jilbab perempuan cantik tersebut, dan mencium leher jenjangnya yang setengah terbuka. Payudara Wulan kini telah dikuasai oleh kedua tangan Pak Syamsul. Dari suara dengusan nafasnya, terlihat Pak Syamsul juga sedang berjuang menahan birahi. Tonjolan di selangkangannya tampak kian membesar.

"Harum sekali tubuhmu, Wulan," desah Pak Syamsul di depan telinga Wulan.

Wulan kemudian berinisiatif untuk menarik kaos Pak Syamsul dan melepaskannya, membuat ia bisa melihat jelas dada bidang ayah sahabatnya tersebut. Wulan bahkan tak malu untuk menjilat-jilat dada yang mulai basah dengan keringat itu.

Sekitar tiga puluh menit kedua insan tersebut beradu syahwat, Pak Syamsul pun berusaha untuk merangsang tubuh bagian bawah dari Wulan, tempat sebuah vagina suci milik Wulan yang masih perawan bersemayam. Ia coba meremas bokong Wulan yang berkali-kali mencuri perhatiannya ketika bertemu, desahan Wulan kian mengeras. Ia coba meraba paha Wulan dari luar celana panjangnya, perempuan bertubuh manis tersebut pun tidak menolak. Karena itu, Pak Syamsul pun langsung mencoba sesuatu yang lebih ekstrem, menurunkan celana panjang milik perempuan seksi tersebut.

"Stop, Pak." Tiba-tiba Wulan menahan tangan Pak Syamsul hingga terlepas dari celana panjangnya. "Untuk hari ini, cukup sampai di sini saja," ujar Wulan tegas sambil tersenyum dan mengedipkan mata.

Perempuan cantik tersebut langsung berbalik keluar dari dapur dan kembali menuju kamar. Sebelumnya, perempuan cantik tersebut masih menyempatkan diri untuk mengelus penis Pak Syamsul yang terlihat telah begitu menonjol dari balik celana. Ia tersenyum binal, kemudian meninggalkan lelaki malang itu sendiri.

Diperlakukan seperti itu, Pak Syamsul nampak luar biasa kaget. Ia tidak sempat menarik tangan Wulan dan menahan perempuan tersebut agar tetap bersamanya di dapur. Ketika Wulan telah hilang dari pandangan, ia pun menertawai dirinya sendiri.

"Ayah dan Anak sama-sama mengesalkan. Lihat saja pembalasanku nanti," gumam Pak Syamsul kesal.

Keesokan harinya, Pak Syamsul bangun sedikit kesiangan. Setelah ditinggal oleh Wulan, ia pun memutuskan untuk melakukan onani hingga kelelahan sendiri dan tidak bisa bangun pagi. Ketika ia keluar dari kamar, Mila dan Wulan tampak telah duduk di depan televisi sambil menyantap semangkuk bubur ayam.

"Pagi Om Syamsul," ujar Wulan ketika melihat Pak Syamsul keluar dari kamar.

"Siang banget bangunnya, Yah," ledek Mila.

Pak Syamsul hanya tersenyum kepada dua perempuan muda tersebut.

Namun perhatian mereka bertiga kemudian langsung teralihkan oleh sebuah berita di televisi, tentang tsunami yang terjadi di sekitar Pulau Sumatera. Mila pun langsung memandang tajam ke arah ayahnya.

"Ayah, cek kontainer kita. Cepaat!"

Pak Syamsul yang panik pun langsung mencari smartphone miliknya. Sedangkan Wulan hanya terheran-heran, tak mengerti apa yang terjadi pada Mila dan ayahnya pagi itu.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Syamsul....syahwatnya masih menyusul...hahahaha...kentang kentang dah...dia sibuk onani eh kontainer ny ilang dbawa tsunami..
 
Terima kasih ya atas apresiasi suhu-suhu semua atas karya aku, mudah-mudahan bisa terus konsisten update tiap hari.

Sepertinya banyak yang ketinggalan cerita ini karena gak dapet update ya
Karena itu setiap update, aku coba langsung posting juga di Thread List Update Cerbung, jadi temen2 bisa langsung cek di situ aja :)
 
nanggung bangat nih padahal Wulan udah melayang....***gal deh si Boy menyusup dalam memek Wulan.
 
Terima kasih ya atas apresiasi suhu-suhu semua atas karya aku, mudah-mudahan bisa terus konsisten update tiap hari.

Sepertinya banyak yang ketinggalan cerita ini karena gak dapet update ya
Karena itu setiap update, aku coba langsung posting juga di Thread List Update Cerbung, jadi temen2 bisa langsung cek di situ aja :)
Ijin pasang tenda suhu, semoga terus konsisten update nya... Ditunggu kelanjutannya suhu, bagus nih cerita:semangat:
 
Bimabet
Keren alur ceritanya.
Sepertinya Mila lepas prawan main burhann nih.demi bantu ayah nya yg butuh uang buat bayar bank.( kontener nya hanyut di laut)
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd