Manggil ak,zep?
Konsep yg ak pahami sih,,, suami istri itu sekufu. Seimbang. Saling punya kelebihan dan kekurangan masing2, yg mana akan saling menutupi, saling memberi jawaban atas kekurangan pasangannya, untuk menjadi manusia yg komplit. Melengkapi. Ane bicara bukan dalam takaran sekedar duniawi ya. Tp bener2 konteks manusia seutuhnya.
Manusia itu mencari pertolongan dengan sabar dan syukur. Kalo suaminya banyak kekurangan, sedangkan istrinya banyak kelebihan. suaminya bersyukur, istrinya bersabar. Gitu pun sebaliknya. Kelar tho masalah?
Wes digawe penak ae uripe... orang jodoh itu sudah ditentukan sejak kita di kandungan. Ibarat kata, tidak perlu mencari, cukup memantaskan diri.
Terkadang jodoh itu sudah ada di depan mata, hanya saja ego kita yg menutupi jalan itu sendiri. Masih sering bertanya “siapa elu, siapa gw”, “gw begini, jadi kudu dpt yg begini begitu begono, dia mah ga level”, atau sebaliknya “gw cuma begini, pantesnya cuma sama yg begini begitu begono, dia mah di luar jangkauan”
Tpi ketika jalan takdir menentukan “ini saatnya”. Maka jodoh itu akan menemukan jalannya sendiri, terkadang dengan cara yg sama sekali tidak kita duga. Semua ego itu hancur dengan sendirinya, bibit bebet bobot di falsafah jawa itu terkadang tersingkirkan tanpa kita sadari.
#ngomongopoiki
#remindertomyself