CERBUNG Perjalanan Dinas

[Deriko]

Ohh..ohh.. siapa dia...

 

[Jasminevero]

Mantap..mksih updetnya hu..lanjut

 

[fq_lex]

makasih updet episode 7 @franklinwalk

 

[Babahoong]

Mantap updatenya hu

 

[ian trg]

Thanks updatenya suhu @franklinwalk
Kalau boleh tahu, gambar mulustrasi terakhir itu dari film apa ya?

 

[Link2]

Makin hot Emma... cerita plus mulustrasiny pas bgt.... trims updatedny hu...sehat selalu ya

 

[franklinwalk]

Thanks updatenya suhu @franklinwalk
Kalau boleh tahu, gambar mulustrasi terakhir itu dari film apa ya?

Wah maaf hu ane nggak tau dri film apa soalnya emang dapetnya udah berbentuk gambar aja

 

[ruudangs]

Baru baca updatenya.
Mantul hu. Mulustrasinya juga ajib

Makasih hu

 

[Oweltring]

Mantap selale hu

 

[Faome]

Kasian Emma, jadi budak nikmat terpaksa

 

[ian trg]

Wah maaf hu ane nggak tau dri film apa soalnya emang dapetnya udah berbentuk gambar aja

Mantap mulustrasinya suhu @franklinwalk . Jadi makin semangat membacanya.
Tetap sehat-sehat suhu. Jauhi covid-19

 

[Anginkentut]

Lanjutttt huuuuu

 

[Deriko]

ikut-ikutan sundul ahh....

 

[franklinwalk]

Episode 8: Fucked!

Spoiler: BW Killer

CKLEK...

Suara pintu dibuka. Sesosok laki-laki berdiri dipintu. Semuanya menoleh. Erwin dan Pak Supri tersenyum sementara Emma melotot dan menggeleng.


"Maaf saya terlambat" kata laki-laki itu

"Ah, lama banget Pak RT datengnya" kata Pak Supri

"Aduh pusing saya Sup. Dipanggil terus sama Pak RW disuruh jelasin soal duit itu" kata laki-laki bernama Lukman yang menjabat sebagai ketua RT


Lukman langsung menutup pintu dan masuk kedalam rumah Emma kemudian mendaratkan pantatnya disofa. Erwin dan Pak Supri melanjutkan permainan mereka yang sempat terjeda akibat kedatangan Lukman. Mereka mulai kembali menggenjot dua lubang Emma yang kini juga kembali mendesah.


"Aaaahhh...sssshhh...ooohhh" desah Emma


Sesekali mata Emma menatap kearah Lukman yang nampak cuek. Pak Lukman nampak tak tertarik melihat Emma yang tengah menerima double penetration. Emma mencoba menarik perhatian Pak Lukman dengan mengencangkan desahannya dan memberikan tatapan menggoda kepada Pak Lukman. Tak lupa dengan sedikit dirty talk disela-sela desahannya. Reaksi tersebut semakin membuat Erwin dan Pak Supri bernafsu memberikan genjotannya pada kedua lubang Emma.

Spoiler

"Ouuhhhh...disitu...hhhhmmmm...yesss...aaaaahhh....terus...ssssshhh...harder...deep...aaaaaa...deeper...oh my god!!!" desah Emma


Pak Lukman nggak bergeming. Ia masih sibuk dengan sebuah buku catatan kecil dan rokok yang terselip dibibirnya. Emma pun menyadari sesuatu yang aneh pada dirinya. Tiba-tiba ia merasa ingin menjadi pusat perhatian. Kenapa tiba-tiba ia merasa ingin diamati dan dilihat secara nakal serta diinginkan secara seksual oleh orang lain? Kenapa ketika ada laki-laki yang nampak tak tertarik justru ia merasa semakin bernafsu dan ingin membuat lelaki tersebut tertarik pada dirinya? Tubuhnya terasa semakin panas dan libidonya semakin melonjak.

Spoiler

"Come on...aaahhh...aahhh...Pak Supri...sayang...entot...aahhh...akuuu...lebih cepat...uuhhh...lagi dong..." desah Emma

"Mmmmmmhhh...tuan Erwin...uhhhh...pelacurmu..aaahhh...sssshhh...mau disodok...aaaaahhh...lebih dalam...aaahhaaaaahhh...lagi...tuan..." lanjut Emma


Mendengar omongan Emma, kedua lelaki itu semakin menggila menyetubuhi Emma. Mereka lebih liar lagi menggagahi Emma. Kontol Pak Supri terus mengoyak memek Emma sementara kontol Erwin terus memperdalam jangkauannya dilubang pantat Emma. Tubuh Emma pun nggak ketinggalan memberikan sedikit goyangan dan mulutnya terus mendesah. Vagina Emma terasa semakin panas dan panas kemudian yang tak terelakkan terjadi...

Spoiler

"Aaahhh..ahhhaaaasssshhh...iiiiyyyyaaaaaaahhhh...AAAAAAAAAAAHHHHHH"


Emma kembali squirt. Cairan yang muncrat dari vaginanya membasahi bagian bawah perut Pak Supri dan mengalir ke lantai. Dengan napas Emma yang terengah-engah, ia sedikit mencuri pandangannya kearah Pak Lukman. Emma memergoki Pak Lukman melongo sebelum mata mereka bertemu dan Pak Lukman kembali membuang pandangannya.


"Gotcha!" kata Emma dalam hati


Tidak seperti biasanya, tubuh Emma kini nggak selelah sebelumnya. Biasanya setelah squirt Emma merasa lelah, kini ia justru semakin bersemangat. Kini dalam pikirannya bertambah satu tujuan selain membuat Pak Supri dan Erwin orgasme: menaklukan Pak Lukman.


"Pak Supri kuat banget aku udah dua kali squirt, Pak Supri belum keluar juga. Masukin lagi yuk Pak" kata Emma penuh goda

"Mas Erwin juga kuat tuh mbak Emma" kata Pak Supri

"Hihi kalo Tuan Erwin nggak kaget. Perkasa banget" kata Emma


Tangan Emma menggenggam kontol Pak Supri dan membimbingnya kembali ke vagina Emma yang basah. Erwin juga mengarahkan kontolnya untuk kembali mengacak-acak lubang pantat kakak iparnya tersebut. Bukan hanya Emma yang menyadari keanehan pada dirinya namun Erwin juga. Biasanya Emma nggak seliar ini, namun kali ini ia sungguh seductive dan menjadi sangat binal.


"AAAAAAAHHHHAAAAIIIIYYYYYAAHHH" desah Emma kala kedua kontol itu kembali merangsek bersamaan


Dengan ketiga orang yang tengah bergumul itu asik bergoyang dan saling mendesah serta mengerang, Pak Lukman tetap pada buku kecilnya. Emma terus berusaha menggoda Pak Lukman dengan sesekali menatap kearah Pak Lukman dan mengencangkan desahannya. Erwin dengan cepat menyadari tingkah laku kakak iparnya dan perlahan ia mengarahkan tangannya mengusap pipi Emma. Tangan Erwin sendiri mengunci posisi Emma agar menatap kearah Pak Lukman. Kontol Erwin semakin keras menghujam lubang anus Emma membuat Emma mau nggak mau semakin lebar membuka mulutnya menahan perih sekaligus menerima nikmat dari pintu belakangnya.

Spoiler

"Oooohhh...ooohhh...aaaiiiiisssshhhh" Emma mengerang

"Pak Lukman, kakak ipar saya udah pasang muka begini masih kurang merangsang Pak?" tanya Erwin

"Mulutnya udah kebuka lebar minta disodok kontol Bapak itu" sambung Pak Supri

"Ah saya nggak mau kejadian Bu Siti terulang lagi Sup. Ngeri-ngeri sedap sekarang saya mau ngentot istri orang sembarangan" kata Pak Lukman

"Ajak Pak Lukman gabung. Aku mau semua lubang kak Emma disodok kontol" bisik Erwin


Emma menolak. Ia bilang jika Pak Lukman ingin bergabung maka harus ada yang mengalah. Pak Supri enggan mencabut kontolnya, Erwin pun nggak sudi melepaskan anus Emma. Akhirnya Erwin menuruti Emma dan meminta Pak Lukman untuk bersabar hingga salah satu antara Erwin atau Pak Supri yang ejakulasi duluan baru dia boleh bergabung. Pak Lukman setuju. Namun Pak Lukman tetap beranjak dari duduknya dan menghampiri Emma. Ia berjongkok agar kepalanya bisa sejajar dengan Emma.


"Uuuhhhh...mmmmhhhh...aaahhh...Pak Lukman...aaahh...nanti Paaaakkk" kata Emma

"Saya cuma mau cicip bibir kamu dulu kok dik Emma" kata Pak Lukman


Bibir Pak Lukman langsung bergerak maju dan disambut dengan panas oleh bibir Emma. Kini mereka berciuman penuh nafsu. Tangan Pak Lukman mengacak-acak rambut Emma dan menekan kepalanya agar ciuman mereka terasa lebih dekat dan dalam. Lidah mereka menari dan desahan tertahan dari mulut Emma semakin memperpanas suasana siang hari ini. Bagi Pak Lukman ini adalah awal dari langkahnya, bagi Emma ini adalah rangsangan yang sewaktu-waktu bisa mendorongnya melewati batas. Kemudian...


"Aaaaahhh...aaaahhh...ooohhh...buka celananya...aaahh...Pak Lukman...sssshhh...aku mau...ooohhh...sepong kontol....mmmmhhh...Pak Lukman" desah Emma


Erwin dan Pak Supri bersorak dan semakin bersemangat menggenjot Emma. Dua kontol tersebut semakin keras dan dalam mengacak-acak dua lubang Emma. Bahkan kini ditambah satu kontol lagi yang siap merangsek masuk kedalam mulutnya. Namun sebelum memulai sesi blowjob, Pak Lukman terlebih dahulu meminta Emma menjilati buah zakar Pak Lukman yang sudah 'naik'. Emma langsung menjilati biji Pak Lukman sebelum lidah Emma 'menarik' biji itu masuk kedalam mulutnya dan mulai mengulum. Pak Supri yang melihat pemandangan itu kemudian menghentikan genjotannya dan kini melongo. Ia seakan-akan melihat jilatan lidah Emma yang menarik biji itu dalam slow motion membuat semuanya semakin erotis. Emma memberikan sebuah lirikan kepada Pak Supri. Lirikan yang menggoda dan bibir Emma yang terus mengulum buah zakar tersebut semakin membuat Pak Supri bersemangat. Ia semakin keras dan dalam menghujamkan kontolnya membuat Emma kesulitan menjaga konsentrasinya. Mulut Emma kini sudah diisi oleh batang kontol Pak Lukman yang bergerak keluar masuk.

Spoiler

"Mmmmmpppphhh...gggghhh....ssssshhhh....." desah Emma tertahan


Lalu tanpa komando apapun Pak Supri menekan habis kontolnya hingga menusuk kedalam vagina Emma dan mulai bergetar ditutup dengan spermanya yang menyembur. Mata Emma terbelalak, ia ingin teriak namun tertahan oleh kontol Pak Supri yang sedang melakukan deepthroat padanya. Ingin bangkit pun nggak memungkinkan karena Erwin mengunci posisi Emma. Tangan Emma mencoba memukul-mukul Pak Lukman namun sia-sia. Kini Emma harus menerima realita bahwa sepagian ini ada dua orang yang menyemburkan spermanya didalam vaginanya. Setelah kontol Pak Supri selesai mengisi vagina Emma dengan air maninya, ia mencabut kontolnya dan bangkit. Erwin juga melepaskan kontolnya dari pantat Emma dan Pak Lukman juga menyudahi sesi blowjob karena ia juga ingin mencicipi memek Emma.


"Pak Supri, kenapa keluar didalam Pak?" tanya Emma dengan lirih

"Ya abis mbak Emma hot banget pas jilat biji Pak Lukman sambil ngelirik. Saya nggak tahan" jawab Pak Supri

"Tapi kalo aku hamil gimana?" tanya Emma lagi

"Loh mbak Emma udah nikah kan? Seorang wanita sudah menikah lalu hamil apa masalahnya?" balas Pak Supri


Erwin dan Pak Lukman pun tertawa. Pak Lukman meminta Emma untuk mengeluarkan sisa-sisa peju Pak Supri yang mungkin masih bisa dikeluarkan dan semua itu direkam oleh Erwin. Tetes demi tetes cairan putih menetes dari dalam vagina Emma. Usai tetes terakhir keluar dan memek Emma bersih, Pak Lukman meminta Erwin untuk menggantikan Pak Supri dibawah. Erwin setuju dan mengambil posisi rebahan. Emma lantas menunggangi Erwin dan dengan mudah kontol Erwin masuk kedalam memek kakak iparnya dengan mulut Emma yang agresif menciumi Erwin.

Spoiler

"Aaaaahhhh...aku kangen kontol tuan di memek aku..." kata Emma

"Padahal tadi abis aku anal" balas Erwin

"Itu dipantat beda sama memek" sahut Emma


Emma pun menggerakkan pinggulnya dan mulai bergoyang menggerakkan kontol Erwin keluar masuk vaginanya. Desahan terdengar menggema diseantero ruang membuat suasana yang sudah panas semakin panas. Pak Supri duduk disofa setelah membersihkan dirinya asyik menyaksikan Emma dan Erwin yang saling bergumul dengan erotis. Pak Lukman berdiri dibelakang Emma sambil mengamati tubuh Emma dari belakang dan mengocok kontolnya.


"Mas Erwin, keliatannya Pak Lukman juga mau cicip memeknya mbak Emma tuh" kata Pak Supri

"Oh...silakan Pak" balas Erwin seraya menghentikan genjotan Emma

"Ah nggak apa mas. Kita bisa cicip Dik Emma berdua. Tanpa harus ada yang ngalah" sahut Pak Lukman


Pikiran akan dirinya menerima DP ronde kedua langsung terlintas dikepala Emma. Dari cara berbicaranya Pak Lukman memang mengindikasikan double penetration untuknya. Emma bersiap untuk itu. Meskipun masih terasa perih, Emma tetap membuka belahan pantatnya mempersilakan Pak Lukman untuk masuk. Pak Lukman hanya tersenyum kemudian berjongkok menatap pantat Emma yang terbuka sebelum memposisikan kontolnya dilubang pantat Emma. Namun kontol Pak Lukman justru semakin turun dan mengarah ke vagina Emma dengan kontol Erwin yang masih menancap disana. Pak Lukman mendorong kontolnya kedalam vagina Emma.


"Aaaaahhh...Pak...salah...ooohhh...lubang Pak...ssssmmmmmmhhhh...sodok....ooouuhhhh...pantat aku...aaaaiihhh...ajaaaaa" desah Emma


Pak Lukman nggak bergeming, ia terus memaksakan kontolnya merangsek masuk kedalam vagina Emma. Sedikit demi sedikit kontol itu menemukan jalannya menuju liang kenikmatan Emma. Dengan semakin melebarkan bukaan vaginanya Emma merasakan nyeri yang tak tertahankan. Pak Supri dengan sigap menutup mulut Emma agar teriakannya nggak terdengar keluar. Mata Emma melotot, tubuhnya meronta, teriakannya tertahan dan uratnya menyembul keluar akibat Pak Lukman yang terus mendorong kontolnya masuk ditambah Erwin yang menyesuaikan kontolnya agar memudahkan Pak Lukman untuk masuk.

BLESSSS...


"HMMMMMPPPPPHHHHHH!!!!!!" desah Emma tertahan


Kontol Pak Lukman telah berhasil sepenuhnya merangsek masuk. Memek Emma kini diisi oleh dua kontol yang siap bergerak mengoyak dan mengacak-acak vagina itu. Mata Emma yang sedari tadi melotot semakin melotot dan napasnya nggak beraturan. Ketika Pak Lukman menggerakkan pinggulnya untuk sedikit berganti posisi, Emma merasakan nyeri yang luar biasa. Ia meringis dan mendesis lirih.


"Wah gila Pak Lukman, memeknya dicoblos dua kontol! Gimana nanti kalo suaminya pulang cicip memek istrinya udah dobleh dientot dua kontol?" kata Pak Supri

"Saya yakin Dik Emma nggak akan lapor suaminya kan? Kalo suami Dik Emma tanya kenapa memeknya udah longgar, apa Dik Emma akan bilang abis dientot sama adik ipar, Pak RT dan Pak Satpam?" tanya Pak Lukman ke Emma


Emma menggeleng. Ia nggak tau kenapa refleksnya justru menggelengkan kepalanya. Padahal ia bisa saja melaporkan laki-laki ini kepada Ricky. Tapi Emma justru memilih untuk melepaskan mereka dan membiarkan lelaki-lelaki ini berbuat sesuka mereka terhadap tubuhnya. Pak Lukman pun mengusap kepala Emma sebelum memberikan aba-aba kepada Erwin untuk menggerakkan pinggulnya.

Spoiler

"Aaaaahhh....fffuuhhhhh...mmmmmmhhhh...ssssshhh" desah Emma


Pak Lukman dan Erwin mulai memompa memek Emma secara bergantian. Kala kontol Pak Lukman bergerak masuk, Erwin menariknya dan sebaliknya ketika Erwin yang masuk, Pak Lukman menarik kontolnya. Emma? Hanya merasakan nyeri lantaran kontolnya terasa seperti dicabik-cabik. Apalagi ketika Pak Lukman mempercepat genjotannya diikuti Erwin yang juga semakin bersemangat menyetubuhi kakak iparnya.

Spoiler

"Aiiihhh...sakkkk...aaauuhhh...sakiiiiittttthhhh" desah Emma dengan lirih


Rintihan lirih Emma membuat Pak Lukman dan Erwin semakin bersemangat menggerakkan kontol mereka keluar masuk memek Emma. Mereka berdua sama-sama bertipe dominan dan Emma sendiri senang dengan laki-laki dominan menyetubuhinya. Meskipun dari mulutnya yang keluar adalah rintihan, namun dalam tubuhnya Emma menikmati digagahi dua lelaki seperti ini. Emma menyadari dirinya suka ketika berada diposisi nggak berdaya seperti ini. Ia selalu suka berhubungan seks dengan laki-laki yang bisa menggagahinya. Dominan. Hardcore.

Spoiler

"Aaaasshhh...uuhhhh...mmmmmmhhhhsssss...oooohhh" desah Emma


Rintihan lirih berubah menjadi desahan nikmat kala Pak Lukman dan Erwin telah menemukan tempo yang tepat dan Emma sudah terbiasa dengan dua kontol didalam memeknya bergerak bersamaan. Tak pernah bahkan dalam imajinasi terliarnya sekalipun Emma membayangkan akan menerima double penetration pada vaginanya. Namun kini ia menerima perlakuan itu hanya satu hari setelah suaminya melakukan perjalanan dinas. Emma merasa dirinya kotor namun ia juga merasa dirinya seksi karena ada laki-laki yang ingin mewujudkan fantasi seksnya kepada diri Emma. Desahan mereka bertiga terdengar semakin keras dan lantang. Keringat bercucuran membasahi tubuh mereka. Tangan para lelaki itu meraih apapun yang bisa mereka raih pada tubuh Emma. Rambut, lengan, leher, toket, pinggul semua nggak ada yang luput dari jamahan Pak Lukman dan Erwin.


"Aaahhh...shiiitt...aaahhh...nnjjiiingg" Erwin mengerang

"Hayok mas. Siap dihitungan ketiga mas...satu...dua...TIGAAAAAAAAARRGRGGGHHH!!!!!" Pak Lukman juga ikut mengerang

"AAAAAAAAAKKKKHHHH"

Spoiler

Emma pun tersentak dan kaget lantaran dua kontol itu menyemburkan peju mereka didalam memek Emma. Tiga orang menyemburkan pejunya didalam memek Emma membuat dirinya semakin ketakutan dirinya hamil anak salah satu dari mereka. Pak Lukman mencabut kontolnya diikuti Erwin yang juga mengeluarkan kejantanannya. Pak Lukman dan Pak Supri mengenakan kembali pakaian mereka sementara Erwin beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.


"Jadi kalo suami Dik Emma pulang dan ngajak ngentot lalu sadar memek istrinya dobleh, apa Dik Emma bakal ngadu tentang hari ini?" tanya Pak Lukman


Emma menggeleng...


"Lalu Dik Emma bilang apa?" tanya Pak Lukman lagi

"Aku bilang masturbasi pake timun suri yang gede banget" jawab Emma


Pak Lukman dan Pak Supri tertawa kemudian mereka meninggalkan rumah Emma. Pada awalnya Emma bertanya-tanya pada dirinya sendiri kenapa ia menutupi kelakuan bejat petugas keamanan yang menyetubuhinya, ketua RT yang melakukan double penetration dengan adik iparnya yang juga sedari kemarin memperlakukan Emma sebagai budak. Emma lalu menatap kearah vaginanya. Masih berkedutan dan terasa nyeri namun nikmat luar biasa. Kini ia paham kenapa dia justru melindungi para lelaki itu karena mereka bisa memberikan sesuatu yang nggak bisa diberikan oleh Ricky setahun terakhir.


"Kak Emma, aku udah siapin air di bathtub. Sana bersihin tubuhnya dulu. Berendam air hangat buat relaksasi. aku tunggu dikasur ya" kata Erwin

"Siap Tuan" kata Emma


Emma langsung menuju kamar mandi dan mencoba sebisa mungkin mengeluarkan peju yang telah bersarang didalam vaginanya. Ia mencoba mengorek vaginanya demi mendapatkan tetes demi tetes peju didalamnya. Namun ia justru merasa horny. Emma semakin nggak mempercayai tubuhnya sendiri. Setelah apa yang dilalui hari ini tubuhnya masih 'minta' untuk dipuaskan. Emma berkeras untuk nggak menuruti kemauan tubuhnya lantaran ia tau dirinya sangat kelelahan. Ia beranjak masuk kedalam bathtub berharap air hangat akan meredakan rasa horny yang menderitanya. Namun tidak. Rasa horny itu justru meningkat. Ia memejamkan mata berharap rasa horny itu akan hilang namun ia malah membayangkan Erwin, Edo dan Benny berada disana dan siap menggaulinya. Fantasi Emma mendadak liar membayangkan trio lelaki itu menggagahinya. Tanpa ia sadari tangannya sudah meraih shower dan membiarkan air shower memberikan kenikmatan pada vaginanya

Spoiler

"Uuuuhhhh...mmmmhhhh...auuuhhh" desah Emma


Seiring dengan imajinasinya yang semakin meningkat, semakin juga air dari shower itu terasa kurang 'keras' baginya. Emma kini tengah membayangkan kontol Erwin menyodok vaginanya sementara Edo dan Benny bergantian diservis oleh mulut Emma. Ia butuh sesuatu yang lebih keras dan deras untuk vaginanya. Lalu Emma melihat keran air diujung bathtub. Tanpa berpikir panjang Emma langsung menyalakan keran tersebut dan memposisikan vaginanya persis dibawah pancuran dari keran tersebut.

Spoiler

"Aaaaahhh...ooohhh...hhhhhhsssss" desah Emma kala air itu deras mengarah ke vaginanya


Nikmat yang ia rasakan lantaran ia nggak perlu menggunakan jemarinya, hanya dengan air dari keran, untuk memuaskan hawa nafsunya. Fantasinya pun semakin liar dan menjadi-jadi. Memeknya terus bergetar tanpa henti akibat dialiri kenikmatan. Pikiran Emma terus membayangkan spitroast Edo dimemeknya dan Benny dimulutnya. Terasa nikmat dan terasa nyata bagi Emma hingga ia nggak bisa lagi menahan posisinya dan 'merebahkan diri' di bathtub.

Spoiler

"Aaahhh...aahhh...ahhhh" desah Emma


Emma kemudian merasakan sesuatu. Ya, ia mendekati klimaksnya. Kini tangannya ikut bergerak bermain menambah rangsangan yang ia rasakan agar ia cepat menuju puncak kenikmatannya. Tubuhnya menegang ketika jemarinya mulai mengocok-ngocok memeknya yang sudah diambang kenikmatan. Matanya terpejam menikmati setiap kali jemarinya memberikan rasa nikmat untuk memenuhi fantasi dirinya tengah menerima triple penetration, satu kontol di vaginanya oleh Benny, Edo bersenang-senang dengan pantat Emma dan Erwin berkuasa atas mulut mungil kakak iparnya tersebut.

Spoiler

"Oooohhh...oouuhhh...ssmmmmhhhhh...aaaaiiiihhh" desah Emma semakin keras


Tubuh Emma bergerak naik turun membuat air bergejolak dan sedikit demi sedikit menghantam vaginanya. Emma merasakan tambahan stimulus pada vaginanya setiap kali ada hentakan air yang mengenai vaginanya. Maka Emma meneruskan menaikturunkan tubuhnya demi ekstra tekanan pada vaginanya. Apapun ia lakukan agar bisa mencapai klimaks hari ini. Tubuhnya sudah menerima seks yang luar biasa hari ini, sudah selayaknya ia juga menutupnya dengan orgasme.

Spoiler

"Oooooouuhhhh...aaahhh...aaaahhh" desahan Emma semakin menggema


Vaginanya mulai bergetar, tubuhnya semakin menegang. Emma terus mengocok memeknya tanpa kenal ampun demi targetnya mencapai orgasme. Didorong oleh fantasi trio lelaki perkasa yang menyetubuhinya ditambah ingatan tentang seks hari ini membuat Emma semakin dekat dengan klimaksnya. Semakin dekat, semakin terasa dan semakin semangat Emma menggerakkan jemarinya.


"Aaahhh...aahhh...ahhh...yess...yeeees...YEEEESSS...AAAAAAAIIIIIIYYYAAAAAAAAAHHHH"

Spoiler

Emma pun orgasme. Klimaks. Squirt. Tubuhnya terasa lemas dan lelah luar biasa. Namun nikmat yang ia rasakan dari aksi solonya jauh melebihi aksi solo ternikmatnya. Sungguh permainan solo yang luar biasa dari, bagi, dan untuk Emma. Ia kemudian bersandar pada bathtub dan memejamkan matanya. Emma menjilati jemarinya yang basah oleh cairan vaginanya yang muncrat. Emma kemudian mengistirahatkan tubuhnya di bathtub tersebut.

-Episode 9-​

 

[Jasminevero]

Mksih updetnya hu..mantul

 

[fq_lex]

makasasih updet episode 8 @franklinwalk

 

[Phendi]

Makasih buat updatenya ya hu

 

[Link2]

Makasih updatednya ...mantul panas2 gini makin hot jadinya

 

[ian trg]

Thanks updatenya suhu

 

[Deriko]

Eduuunn banget deh... Aliran cerita ss nya dari awal sampe akhir ga ada turunnya... Salut sama om @franklinwalk nulisnya pasti sambil nahan imajinasi ..