Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjuanganku Menaklukkan Ketakutan

Wah ketinggalan cerita seru nih, pelan tp berasa banget.. walaupun tanpa embel2 real tp koq berasa real banget, jd penasaran kelanjutan kisah alan nih...
 
Duh setting ceritanya cocok abis. Etapi harga tanah mahal bgt di jogja tuh
 
Stay safe semuanya, semoga Covid-19 segera berlalu
____________________________________________________________



CHAPTER XXVIII: MERABA MEREMAS

Suara kereta menderu memekakkan telinga. Semua penumpang berdesakan hendak memasuki gerbong Kereta ekonomi yang sudah siap sejak sejam yang lalu.
Aku dan kedua temanku juga sudah siap di peron stasiun Lempuyangan. Kami sudah siap berangkat ke Ibu Kota bertarung untuk memperebutkan lowongan CPNS.

kali ini aku berangkat bersama Risa dan Ratna. Keduanya merupakan teman kuliahku yang kebetulan juga kami wisuda bareng. Baru tahu kalau mereka melamar lowongan yang sama minggu kemarin waktu mereka berdua nanyain aku soal tes ini.
Mungkin mereka pengen ada barengan aja.

Di gerbong kereta ekonomi itu, aku duduk bersebelahan dengan Risa, sedangkan Ratna ada di seberang kami. Kami berhadap-hadapan. Suasana kereta ekonomi yang tanpa AC membuat kami semua kegerahan, apalagi ditambah penuhnya gerbong kereta berisi orang yang berdesak-desakan.
Aku yang dari awal pakai jaket, mulai lepas jaket. lalu mengeluarkan buku buat kipas-kipas.
Sedangkan Risa dengan santainya malah melepas jilbab yang biasa ia kenakan sehari-hari di kampus. Lalu si ratna tetap berusaha tenang dengan kipas yang dibelinya dari pedagang asongan yang lewat.

Yang benar-benar bikin kaget ya si Risa tadi, dia terlihat lebih cantik tanpa jilban ternyata.

Perjalanan kami kurang lebih akan memakan waktu 10 jam, mendekati tengah malam, suasana kereta mulai sepi dari hiruk-pikuk obrolan penumpang yang mulai terpejam.

Begitu juga dengan kedua temanku ini, si Risa yang duduk disampingku tak terasa malah tidur di pundakku.

Andai saja sepi nih kereta, udah aku kerjain nih anak. hahahaha

Kurang lebih pukul 4 pagi, kami tiba di stasiun Jatinegara. Disana tante dan omnya Risa sudah tiba menjemput kami.

Kami bertiga sepakat untuk singgah di rumah mereka di daerah Cibubur. yah lumayan dekat dengan lokasi tes.

Hari pertama aku diajak Ayah dari Omnya Risa untuk meninjau lokasi tes, diajak untuk Bapak dari Omnya Risa seorang pensiunan PNS. Karena pas hari H nantinya mereka tidak bisa mengantar kami. Jadi aku yang akan menghafal rute bus dan lokasi perpindahannya.

-------------------------------------------------

Malam sebelum ujian kami pun berdiskusi mengerjakan beberapa soal yang ada di buku yang kami pelajari. Aku yang memiliki otak pas-pasan hanya bisa beberapa kali nimbrung dalam pembahasan. Sisanya, cuma bengong, sambil menikmati kecantikan dua orang wanita dihadapanku ini. Ternyata kalau lepas jilbab keduanya memang cantik.

Hari mulai malam, kami pun tidur di ruang tamu beralaskan kasur lipat. Berdoa semoga esok berjalan lancar.

Tengah malam aku terbangun, aku lihat Risa yang tidur disampingku berposisi miring, memelukku seperti memeluk guling.

Pening rasanya kepala, andai saja lokasi memungkinkan, bisa jadi aku dan Risa bersenggama.

Namun aku tak habis akal, kesempatan tak datang dua kali, jadi aku manfaatkan walaupun sedikit. Aku berpura-pura tidur dengan memeluk balik Risa, dia tak bergerak.

Aku mulai perlahan pindahkan tanganku ke arah payudaranya, empuk kurasa ditangan ini. Risa tetap tak bergerak. Mungkin dia kelelahan.

Kuberanikan lagi merogoh bagian dalam bajunya, sehingga aku bisa merasakan indahnya payudara Risa. Lumayan besar, kurang lebih berukuran 34B. Risa mulai bergerak-gerak karena aku sedikit remas payudaranya.

Akupun panik, hanya saja aku tetap berpura-pura untuk tidur, dengan harapan ketika dia bangun, dan memergoki aku memegang payudaranya. Aku bisa beralasan bahwa tak sengaja.

Risa malah tertidur nyenyak, raut wajahnya tersenyum. Mungkin dia merasa nyaman dan enak waktu aku pegang payudaranya. Putingnya mengeras waktu ku pegang dan kusedikit memelintirnya.

"ahhhh,,mmm..." Risa sedikit mendesah.

Saat kudengar desahannya, eksplorasi ini tak kulanjutkan lagi takut dipergokin Ranta yang ada di sebelah Risa.

Mungkin cukup sekian aku manfaatkan momen ini. Daripada tidak sama sekali.
--------------------------------------

Pagi telah tiba dan kami bersiap untuk bertempur.

"gimana tidurnya nyenyak semalam?" Aku tanya kepada Risa dan Ratna

"Iya lumayan, nyenyak banget semalem" Risa menjawab

"Kalau aku malah sakit nih leher. Mungkin posisi bantal salah." Kata Ratna sambil memegang lehernya.

"Yaudah yook, berangkat kita.." Aku mengajak mereka bergegas dan datang lebih pagi agar tak kena macet jalanan Jakarta.

tak lupa kami pamit kepada yang punya rumah, meminta doa supaya dilancarkan tesnya.

-------------------------
Sesampainya di lokasi ujian, kami pun antri memasuki ruang ujian sesuai dengan arahan panitia. Disana kami bertemu beberapa rekan kampus yang ternyata juga mendaftar.

Aku timbang-timbang sainganku tak terlalu berat karena beberapa formasi yang dilamar hanya aku yang berbeda sendiri. Sedangkan sebagian besar memilih formasi di unit yang sama.

Ujian pun berlangsung dengan khidmad. Aku selesai sebelum waktunya. Namun tetap saja, ku tunggu sampai bel berbunyi tanda ujian berakhir. Memanfaatkan waktu sambil baca-baca kalau ada yang salah jawabanku.


Bersambung...
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd