crottersxxx
Suka Semprot
- Daftar
- 11 May 2013
- Post
- 10
- Like diterima
- 12
Ini adalah kisah nyata pribadi ane. dijamin no repost. nama dan tempat disamarkan demi privasi.
"Rahma, Berkahku Dari Lumpia"
Awal bulan Juni lalu, aku duduk termenung di "Warung DJ Joe", memikirkan apa yang harus aku lakukan untuk menghadapi kejombloanku ini. Tak lama aku termenung, temanku yang bernama May datang. May terkenal di lingkunganku sebagai "Bandar Cabe Ilegal". Entah berapa wanita yang sudah ditidurinya. Dia datang menghampiriku yang tengah melamun.
"Ta, lo ngapa? ngenes amat punya idup!"
Aku diam sejenak karena kaget lalu menjawab,
"Anjrit gua bingung nyet, udah 2 taun gua jomblo gadapet2 cewe njrittt."
"Jiahaha ngapain bingung2 ta, nih gua kasih cewe. lo lobi yang bener ye pasti dapet kok lo hahaha!"
Aku melihat kontak bbm yang ditunjukkan oleh may, Rahma namanya, dikarenakan parasnya yang menawan, tanpa basabasi aku langsung scan barcode bbmnya.
Malam harinya, kuberanikan diri untuk menyapanya. dia menjawab dengan sedikit jutek. Walaupun telah 2 tahun menjomblo, aku masih punya kemampuan untuk melobi para wanita.
Detik demi detik, hari demi hari, respon Rahma kepadaku semakin baik. Meskipun dia memiliki pacar dan sifat juteknya masih ada namun dia mulai menguranginya dan membalas setiap chatku dengan semangat. Bahkan dia mulai marah kalau aku lama membalasnya.
Datanglah bulan puasa, aku yang 4 tahun belakangan ini tak pernah puasa akhirnya puasa karena disuruh olehnya. H-3 lebaran aku mudik ke kota lumpia. Semarang.
Aku memulai chatku dengan Rahma.
"Rahmaa gue disemarang niih, lo mau oleh2 apaan?"
"Eeh serius lo Ta? Gue nitip lumpia ya 3 box plis banget nanti di Jakarta gua gantii okeeh?"
"Busetdah Ma 3 box buat siapa ajelo? Haha okedehhh selaww tapi ganti bener yee?"
"Sekeluarga gua suka lumpia Taa hehe. iyaahh tenang ajaa"
Sebelum pulang ke Jakarta, aku menyetir MPVku ke toko oleh2 yang terdekat dari hotel tempat aku menginap. aku membeli 3 box lumpia sesuai pesanannya. Setelah itu akupun berangkat ke Jakarta bersama keluargaku, trek pantura yang macet total membuatku harus memutar melalui cileunyi. Akhirnya aku sampai di Jakarta dari Semarang selama 22 jam. Sesampainya dirumah aku istirahat sejenak, menyervis motorku yang seminggu kutinggalkan dirumah, lalu nongkrong lagi di Warung DJ Joe. May sudah disana bersama teman2ku yang lainnya. Setelah aku bersalaman dan mengucapkan selamat lebaran kepada teman2ku, May menghampiriku lagi.
"Ta gimana si Rahma? Udah lo sikat?"
"Belom nih nyet, ketemu aja beloman gue hahaha. Ntar sore gua mau ngasih lumpia nih ke dia."
May tersenyum licik, dia membisikiku.
"Langsung lo coblos aje Ta, gampang serius gabohong gue."
Aku kaget.
"Tai kali? Seriusan lo?"
"Yaelah Ta, soal cewe emang gua pernah bohong sama lo? Hahaha"
Aku yang memang sudah berteman lama dengan May, langsung percaya dan menambah tingkat penasaranku kepada Rahma.
Sorenya, aku datang kerumah Rahma. didepan pagar rumahnya aku disambut dengan ramah olehnya. Kulihat parasnya memang cantik, sedikit jerawatan, dada yang padat, dan dia memakai hot pants dan tanktop saja, menambah gairahku.
Aku memberikan lumpia pesanannya.
"Gilaaa thanks banget ya Ta! Lo mau masuk dulu atau langsung cabut?"
"Yah masuk dulu bolehdeh Ma, gue aus nih butuh minuman dingin hahaha"
"Ah elu bisa aje haha, yaudah masuk sini Ta."
Aku masuk kerumahnya, bersalaman dengan Ibu dan Ayahnya, sedikit chit chat antara kami berempat, lalu Rahma mengajakku untuk duduk2 diatas. Diatas aku menonton serial tv negara tetangga ber icon dua anak kecil botak. Aku memberanikan diri untuk duduk mendekat. dia tidak menunjukkan sikap terganggu. maka aku lanjutkan saja permainanku yang perlahan tapi pasti.
Aku merangkulnya, dia tidak menolak. Aku juga senang karena sudah lama tidak merangkul seorang wanita. Dia memulai pembicaraan.
"Ta, gue bingung deh sama cowo gue... dia tuh overprotective banget sama gue, gue chat sama lo aja diomel2in mulu sama dia. padahal gue kan cuma minta oleh2 sama lo."
Aku menjawabnya secara gentleman, memberinya saran bagaimana cara menghadapinya yaitu dengan sabar. Aku dan Rahma mengobrol banyak soal cinta dengannya. Ternyata dia selalu mendapatkan pacar yang overprotective.
"Santai aja Ma, kan ada gue yang nggak over banget kaya cowo lo hahaha." kataku sambil mendekapnya ke bahuku. Kudengar nafasnya mulai cepat. Sebelumnya May memang memberitahuku kalo dia ganas di tempat tidur. Kuberanikan diri untuk menyentuh dadanya. Rahmapun tidak mengeluh. Dia justru menyandarkan kepalanya ke bahuku. Aku meremas dadanya sedikit.
"Ta.. jangan ah Ta..."
"Haha kenapa Ma? santai ajasih sama gue ini hehe"
Aku benar2 meremasnya secara halus sekarang. Nafasnya benar2 memburu kali ini. aku mencium bibirnya yang lembut, dia malu2. Namun pada akhirnya dia membalas ciumanku dengan ganas. Kami berdua benar2 sudah bernafsu. Aku mengajaknya ke kamar karena aku sejak tadi berada di teras. Dia mengiyakan. Sebelum masuk ke kamar dia mengecek bawah dan orangtuanya sudah tidur.
Aku dan Rahma masuk kedalam kamar. Aku dan dia yang sudah benar2 bernafsu langsung menuju ke tempat tidur. aku menciumnya dan dia membalasnya dengan ganas. tanktopnya yang berwarna pink ku buka dan terlihatlah toket yang tertutup oleh BH berwarna hitam. aku meremasnya dengan keras dan dia melenguh. kubuka juga penutup dada itu dan terlihatlah keindahan seorang remaja 18 tahun. pentilnya yang masih berwarna pink membuatku hilang akal dan langsung menyedotnya. dia menjambak dan mencakar2 diriku.
"ssshhhhhh.... ahhhh taaaa..... ahhh..." desahnya begitu menggairahkan. kulanjutkan permainanku yang ternyata belum tumpul setelah 2 tahun aku takpernah bersetubuh dengan wanita. kumainkan puting susunya dengan jariku dan kuhisap dengan ganas pentil yang satu lagi.
Rahma benar2 tidak memikirkan sekitarnya, meski aku menyetel musik electro dengan volume kencang aku tetap takut desahannya terdengar kebawah. dia mendesah sangat keras ketika kutarik pentilnya dengan mulutku. Tak lama dia meraih celanaku. membuka gesper dan resleting jeansku, menurunkannya sekaligus dengan boxer dan celana dalamku. Penisku berukuran standar dengan panjang 16cm dan diameter 4cm. rahma mendorongku dan mengarahkan penisku ke mulutnya.
"Ta, boleh kan?" ujarnya sambil menggigit bibir.
"Terserah lo Ma, gue mah ayo aja kalau......"
Belum sempat menyelesaikan kata2ku, Rahma sudah memasukkan penisku ke mulutnya. Hisapannya benar2 kuat sampai kakiku lemas. lidahnya bermain2 di ujung penisku sampai air liurnya benar2 membasahi seluruh kemaluanku. bijiku juga dihisap dan dijilat olehnya sambil mengocok batang kejantananku. aku hanya bisa mendesah. Aku tak mau hanya dia yang menikmati menjilat penisku. Gantian kudorong dia dan kubuka hotpants dan celana dalamnya bersamaan. tanpa kuberi tahu dia sudah mengangkang dan membuka memeknya. Memeknyapun terawat, bersih, dengan bulu kemaluan yang tipis.
"Ta, please.... lo tau kan harus ngapain?" ujarnya sambil mendesah. Akupun tanpa basa basi langsung menjilat seluruh memeknya yang bersih. sudah becek karena permainanku pada toketnya. kumasukkan satu jariku kedalam memeknya. dia mendesah kecil sambil meremas toketnya sendiri. aku semakin ganas menjilatinya. terkadang aku melepas jilatanku dan mencium bibirnya dengan penuh nafsu sambil ku tepak2 memeknya yang becek itu. Rahma mendesah keras dan mencakarku. ternyata dia sudah orgasme. cairan memeknya sangat banyak hingga membasahi sprei. Kami mengambil nafas sejenak. lalu aku mulai menciumnya lagi. dia membalasnya lagi. kubuka lagi kakinya dan kali ini aku meminta izin.
"Ma, boleh ngga nih?"
"Pake gue sepuas lo Ta, gue punya lo mulai detik ini."
Perlahan kumasukkan penisku kedalam memeknya. dia mendesah sangat kencang. ketika sudah masuk seluruh batangku keluar lagi cairan kewanitaannya. Rahma orgasme untuk yang kedua kalinya. kumaju mundurkan badanku dan kugenjot Rahma secara ganas.
"Astaaaa...... ahhh.... ngentotttt... bangsat.. lo... emang.... yeee..... ahhhh..... ssshhhh"
"Ahhh.... njirrr.... Rahmaaa.... taiii.... lo...."
Karena aku sudah lama tidak berhubungan seks, setelah 5 menit aku menggenjotnya aku merasa ingin muncrat. kucopot penisku dari memeknya dan langsung kumasukkan kemulutnya. Rahma menghisapnya sangat kencang sampai akhirnya aku tak tahan lagi.
"AHHH SHIIT MEEN" kukeluarkan lahar panasku didalam mulutnya. kudiamkan beberapa saat dan setelah aku menarik penisku kulihat rahma menelan seluruh spermaku. aku berbaring disebelahnya karena lelah. tak lama dia berada diatasku.
"Ta sekali lagi ya? belom keluar lagi nih gue hehe"
"Ebuset Ma kuat amat lo? mau berapa kali lagi lo keluar?"
"sekali lagi aja ya ta hehehe... beneran deh."
Aku belom mengiyakan dan dia sudah memasukkan penisku yang masih tegang kedalam memeknya. kali ini dengan posisi WOT. Dia benar2 membuatku ngilu. sekitar 5 menit dia yang bermain diatasku.
"Ma.... gue... mau keluar lagi.... ahhh" ujarku.
"Waitt... sshhh... dikit.... lagiii..... AHHHHH" Rahma orgasme lagi. Dia mencopot penisku dari memeknya dan langsung menjilat penisku yang masih basah oleh cairan memeknya. Akupun memuntahkan laharku didalam mulutnya lagi.
Setelah beristirahat sebentar, Rahma izin mandi. akupun bebenah dengan pakaianku. dan turun ke teras depan. seselesainya dia mandi, dia membuatkanku es teh manis dan lumpia yang tadi kubawakan untuknya. Kamipun lanjut mengobrol sampai Azan Maghrib berkumandang. setelah itu aku izin untuk pergi. Namun dia memanggilku lagi.
"Ta, selasa kesini lagi ya? Bawa modem 4G lo ya upgrade OS hp gue hehe."
"Iyaaa Rahmakuuu cintakuu sekonyongkonyonggg" jawabku sambil mencubit pipinya. Mulutnya mendekat ke telingaku dan membisikkanku.
"Jangan ember ya mulutnya... Awas lu ember gue gakasih jatah lagi..." sambil mencubit perutku. Aku mengiyakan dan pergi dari rumah Rahma.
Aku menuju Warung DJ Joe untuk menemui May dan menceritakan kisahku.
"Eh nyet thanks bgt ye ngasih Rahma ke gue hahahah"
"Bener kan apa kata gua? Hahahah ngapain aja lo?" ujarnya. Aku menceritakan semuanya dan dia menggelengkan kepalanya.
"Astaaaa, astaa, lo gobloookk maksud gua lo deketin buat modus2 kecil aja kenapa malah lo eweee?"
"Kan lo sendiri yang bilang doi gampangan?" jawabku.
"Wakakak gua boong nyett gua aja deketin doi setengah mati kaga dapet kenapa malah lo yang dapet coba?"
"Lah tolol elusih dzolimin gue jadi gue kan yang dapet hahaha"
Kamipun tertawa bahagia malam itu.
--TAMAT--
"Rahma, Berkahku Dari Lumpia"
Awal bulan Juni lalu, aku duduk termenung di "Warung DJ Joe", memikirkan apa yang harus aku lakukan untuk menghadapi kejombloanku ini. Tak lama aku termenung, temanku yang bernama May datang. May terkenal di lingkunganku sebagai "Bandar Cabe Ilegal". Entah berapa wanita yang sudah ditidurinya. Dia datang menghampiriku yang tengah melamun.
"Ta, lo ngapa? ngenes amat punya idup!"
Aku diam sejenak karena kaget lalu menjawab,
"Anjrit gua bingung nyet, udah 2 taun gua jomblo gadapet2 cewe njrittt."
"Jiahaha ngapain bingung2 ta, nih gua kasih cewe. lo lobi yang bener ye pasti dapet kok lo hahaha!"
Aku melihat kontak bbm yang ditunjukkan oleh may, Rahma namanya, dikarenakan parasnya yang menawan, tanpa basabasi aku langsung scan barcode bbmnya.
Malam harinya, kuberanikan diri untuk menyapanya. dia menjawab dengan sedikit jutek. Walaupun telah 2 tahun menjomblo, aku masih punya kemampuan untuk melobi para wanita.
Detik demi detik, hari demi hari, respon Rahma kepadaku semakin baik. Meskipun dia memiliki pacar dan sifat juteknya masih ada namun dia mulai menguranginya dan membalas setiap chatku dengan semangat. Bahkan dia mulai marah kalau aku lama membalasnya.
Datanglah bulan puasa, aku yang 4 tahun belakangan ini tak pernah puasa akhirnya puasa karena disuruh olehnya. H-3 lebaran aku mudik ke kota lumpia. Semarang.
Aku memulai chatku dengan Rahma.
"Rahmaa gue disemarang niih, lo mau oleh2 apaan?"
"Eeh serius lo Ta? Gue nitip lumpia ya 3 box plis banget nanti di Jakarta gua gantii okeeh?"
"Busetdah Ma 3 box buat siapa ajelo? Haha okedehhh selaww tapi ganti bener yee?"
"Sekeluarga gua suka lumpia Taa hehe. iyaahh tenang ajaa"
Sebelum pulang ke Jakarta, aku menyetir MPVku ke toko oleh2 yang terdekat dari hotel tempat aku menginap. aku membeli 3 box lumpia sesuai pesanannya. Setelah itu akupun berangkat ke Jakarta bersama keluargaku, trek pantura yang macet total membuatku harus memutar melalui cileunyi. Akhirnya aku sampai di Jakarta dari Semarang selama 22 jam. Sesampainya dirumah aku istirahat sejenak, menyervis motorku yang seminggu kutinggalkan dirumah, lalu nongkrong lagi di Warung DJ Joe. May sudah disana bersama teman2ku yang lainnya. Setelah aku bersalaman dan mengucapkan selamat lebaran kepada teman2ku, May menghampiriku lagi.
"Ta gimana si Rahma? Udah lo sikat?"
"Belom nih nyet, ketemu aja beloman gue hahaha. Ntar sore gua mau ngasih lumpia nih ke dia."
May tersenyum licik, dia membisikiku.
"Langsung lo coblos aje Ta, gampang serius gabohong gue."
Aku kaget.
"Tai kali? Seriusan lo?"
"Yaelah Ta, soal cewe emang gua pernah bohong sama lo? Hahaha"
Aku yang memang sudah berteman lama dengan May, langsung percaya dan menambah tingkat penasaranku kepada Rahma.
Sorenya, aku datang kerumah Rahma. didepan pagar rumahnya aku disambut dengan ramah olehnya. Kulihat parasnya memang cantik, sedikit jerawatan, dada yang padat, dan dia memakai hot pants dan tanktop saja, menambah gairahku.
Aku memberikan lumpia pesanannya.
"Gilaaa thanks banget ya Ta! Lo mau masuk dulu atau langsung cabut?"
"Yah masuk dulu bolehdeh Ma, gue aus nih butuh minuman dingin hahaha"
"Ah elu bisa aje haha, yaudah masuk sini Ta."
Aku masuk kerumahnya, bersalaman dengan Ibu dan Ayahnya, sedikit chit chat antara kami berempat, lalu Rahma mengajakku untuk duduk2 diatas. Diatas aku menonton serial tv negara tetangga ber icon dua anak kecil botak. Aku memberanikan diri untuk duduk mendekat. dia tidak menunjukkan sikap terganggu. maka aku lanjutkan saja permainanku yang perlahan tapi pasti.
Aku merangkulnya, dia tidak menolak. Aku juga senang karena sudah lama tidak merangkul seorang wanita. Dia memulai pembicaraan.
"Ta, gue bingung deh sama cowo gue... dia tuh overprotective banget sama gue, gue chat sama lo aja diomel2in mulu sama dia. padahal gue kan cuma minta oleh2 sama lo."
Aku menjawabnya secara gentleman, memberinya saran bagaimana cara menghadapinya yaitu dengan sabar. Aku dan Rahma mengobrol banyak soal cinta dengannya. Ternyata dia selalu mendapatkan pacar yang overprotective.
"Santai aja Ma, kan ada gue yang nggak over banget kaya cowo lo hahaha." kataku sambil mendekapnya ke bahuku. Kudengar nafasnya mulai cepat. Sebelumnya May memang memberitahuku kalo dia ganas di tempat tidur. Kuberanikan diri untuk menyentuh dadanya. Rahmapun tidak mengeluh. Dia justru menyandarkan kepalanya ke bahuku. Aku meremas dadanya sedikit.
"Ta.. jangan ah Ta..."
"Haha kenapa Ma? santai ajasih sama gue ini hehe"
Aku benar2 meremasnya secara halus sekarang. Nafasnya benar2 memburu kali ini. aku mencium bibirnya yang lembut, dia malu2. Namun pada akhirnya dia membalas ciumanku dengan ganas. Kami berdua benar2 sudah bernafsu. Aku mengajaknya ke kamar karena aku sejak tadi berada di teras. Dia mengiyakan. Sebelum masuk ke kamar dia mengecek bawah dan orangtuanya sudah tidur.
Aku dan Rahma masuk kedalam kamar. Aku dan dia yang sudah benar2 bernafsu langsung menuju ke tempat tidur. aku menciumnya dan dia membalasnya dengan ganas. tanktopnya yang berwarna pink ku buka dan terlihatlah toket yang tertutup oleh BH berwarna hitam. aku meremasnya dengan keras dan dia melenguh. kubuka juga penutup dada itu dan terlihatlah keindahan seorang remaja 18 tahun. pentilnya yang masih berwarna pink membuatku hilang akal dan langsung menyedotnya. dia menjambak dan mencakar2 diriku.
"ssshhhhhh.... ahhhh taaaa..... ahhh..." desahnya begitu menggairahkan. kulanjutkan permainanku yang ternyata belum tumpul setelah 2 tahun aku takpernah bersetubuh dengan wanita. kumainkan puting susunya dengan jariku dan kuhisap dengan ganas pentil yang satu lagi.
Rahma benar2 tidak memikirkan sekitarnya, meski aku menyetel musik electro dengan volume kencang aku tetap takut desahannya terdengar kebawah. dia mendesah sangat keras ketika kutarik pentilnya dengan mulutku. Tak lama dia meraih celanaku. membuka gesper dan resleting jeansku, menurunkannya sekaligus dengan boxer dan celana dalamku. Penisku berukuran standar dengan panjang 16cm dan diameter 4cm. rahma mendorongku dan mengarahkan penisku ke mulutnya.
"Ta, boleh kan?" ujarnya sambil menggigit bibir.
"Terserah lo Ma, gue mah ayo aja kalau......"
Belum sempat menyelesaikan kata2ku, Rahma sudah memasukkan penisku ke mulutnya. Hisapannya benar2 kuat sampai kakiku lemas. lidahnya bermain2 di ujung penisku sampai air liurnya benar2 membasahi seluruh kemaluanku. bijiku juga dihisap dan dijilat olehnya sambil mengocok batang kejantananku. aku hanya bisa mendesah. Aku tak mau hanya dia yang menikmati menjilat penisku. Gantian kudorong dia dan kubuka hotpants dan celana dalamnya bersamaan. tanpa kuberi tahu dia sudah mengangkang dan membuka memeknya. Memeknyapun terawat, bersih, dengan bulu kemaluan yang tipis.
"Ta, please.... lo tau kan harus ngapain?" ujarnya sambil mendesah. Akupun tanpa basa basi langsung menjilat seluruh memeknya yang bersih. sudah becek karena permainanku pada toketnya. kumasukkan satu jariku kedalam memeknya. dia mendesah kecil sambil meremas toketnya sendiri. aku semakin ganas menjilatinya. terkadang aku melepas jilatanku dan mencium bibirnya dengan penuh nafsu sambil ku tepak2 memeknya yang becek itu. Rahma mendesah keras dan mencakarku. ternyata dia sudah orgasme. cairan memeknya sangat banyak hingga membasahi sprei. Kami mengambil nafas sejenak. lalu aku mulai menciumnya lagi. dia membalasnya lagi. kubuka lagi kakinya dan kali ini aku meminta izin.
"Ma, boleh ngga nih?"
"Pake gue sepuas lo Ta, gue punya lo mulai detik ini."
Perlahan kumasukkan penisku kedalam memeknya. dia mendesah sangat kencang. ketika sudah masuk seluruh batangku keluar lagi cairan kewanitaannya. Rahma orgasme untuk yang kedua kalinya. kumaju mundurkan badanku dan kugenjot Rahma secara ganas.
"Astaaaa...... ahhh.... ngentotttt... bangsat.. lo... emang.... yeee..... ahhhh..... ssshhhh"
"Ahhh.... njirrr.... Rahmaaa.... taiii.... lo...."
Karena aku sudah lama tidak berhubungan seks, setelah 5 menit aku menggenjotnya aku merasa ingin muncrat. kucopot penisku dari memeknya dan langsung kumasukkan kemulutnya. Rahma menghisapnya sangat kencang sampai akhirnya aku tak tahan lagi.
"AHHH SHIIT MEEN" kukeluarkan lahar panasku didalam mulutnya. kudiamkan beberapa saat dan setelah aku menarik penisku kulihat rahma menelan seluruh spermaku. aku berbaring disebelahnya karena lelah. tak lama dia berada diatasku.
"Ta sekali lagi ya? belom keluar lagi nih gue hehe"
"Ebuset Ma kuat amat lo? mau berapa kali lagi lo keluar?"
"sekali lagi aja ya ta hehehe... beneran deh."
Aku belom mengiyakan dan dia sudah memasukkan penisku yang masih tegang kedalam memeknya. kali ini dengan posisi WOT. Dia benar2 membuatku ngilu. sekitar 5 menit dia yang bermain diatasku.
"Ma.... gue... mau keluar lagi.... ahhh" ujarku.
"Waitt... sshhh... dikit.... lagiii..... AHHHHH" Rahma orgasme lagi. Dia mencopot penisku dari memeknya dan langsung menjilat penisku yang masih basah oleh cairan memeknya. Akupun memuntahkan laharku didalam mulutnya lagi.
Setelah beristirahat sebentar, Rahma izin mandi. akupun bebenah dengan pakaianku. dan turun ke teras depan. seselesainya dia mandi, dia membuatkanku es teh manis dan lumpia yang tadi kubawakan untuknya. Kamipun lanjut mengobrol sampai Azan Maghrib berkumandang. setelah itu aku izin untuk pergi. Namun dia memanggilku lagi.
"Ta, selasa kesini lagi ya? Bawa modem 4G lo ya upgrade OS hp gue hehe."
"Iyaaa Rahmakuuu cintakuu sekonyongkonyonggg" jawabku sambil mencubit pipinya. Mulutnya mendekat ke telingaku dan membisikkanku.
"Jangan ember ya mulutnya... Awas lu ember gue gakasih jatah lagi..." sambil mencubit perutku. Aku mengiyakan dan pergi dari rumah Rahma.
Aku menuju Warung DJ Joe untuk menemui May dan menceritakan kisahku.
"Eh nyet thanks bgt ye ngasih Rahma ke gue hahahah"
"Bener kan apa kata gua? Hahahah ngapain aja lo?" ujarnya. Aku menceritakan semuanya dan dia menggelengkan kepalanya.
"Astaaaa, astaa, lo gobloookk maksud gua lo deketin buat modus2 kecil aja kenapa malah lo eweee?"
"Kan lo sendiri yang bilang doi gampangan?" jawabku.
"Wakakak gua boong nyett gua aja deketin doi setengah mati kaga dapet kenapa malah lo yang dapet coba?"
"Lah tolol elusih dzolimin gue jadi gue kan yang dapet hahaha"
Kamipun tertawa bahagia malam itu.
--TAMAT--
