Part 1
Hari itu di sebuah minggu pagi, Aku terbangun dari tempat tidurku dan langsung bersiap untuk menuju ke sebuah tempat makan di daerah Pati Unus. Aku pun dengan sigap mengeluarkan Suzuki SV-650 yang kupakai untuk sunmori hari ini. Sunmori adalah singkatan dari sebuah Event, Sunday Morning Ride. Sebuah kegiatan riding santai mengendarai motor ber-cc kecil maupun ber-cc besar.
-----XXX-----
Namaku Rino Xiao, seorang pria yang memiliki hobi berhubungan dengan Motor, hobi yang juga di sukai para kids jaman now. Kedua orang tuaku telah meninggal akibat mengalami kecelakaan mobil di saat mereka tengah berlibur di Hong-Kong. Saat itu aku tepat berusia 20 tahun, sementara saat ini sudah empat tahun sejak insident saat itu.
Keluargaku sangat berkecukupan, sehingga aku pun memiliki motor yang mempunyai cc diatas 600 seperti Suzuki GSX-R1000R, Suzuki SV-650, Ducati 848 Evo, dan Mv Agusta Brutale 910. Aku memiliki sebuah usaha kecil, yaitu berjualan kaos – kaos ataupun jaket yang ku desain sendiri. Hal itu kian terbantukan karena aku seorang motovlogger yang cukup terkenal. Untuk sekarang, aku telah bekerja sebagai desainer motor, di sebuah perusahaan motor yang terkenal di Jepang.
Suzuki GSX-R1000R
Suzuki SV-650
Ducati 848 Evo
Mv Agusta 910 Brutale
Apa aku mempunyai pendamping hidup? Ya, namanya Rona. Dia benar-benar sosok pendamping hidup dan masa depanku yang tepat. Hidupku sebelum bertemu Rona, cukup kacau. Aku sering “menyewa” para perempuan panggilan untuk memuaskan hasratku. Aku amat sering berkelahi dengan orang yang benar – benar membuatku marah.
-----XXX-----
Aku telah tiba di tempat tujuanku, sebuah rumah makan di daerah Pati Unus. Segera aku masuk ke dalam dan langsung mendapat sambutan ketiga temanku.
“Eittsssss... Tumben naik SV”
“Sesekali riding santai lah hahahaha”
“Tukeran motor nanti pas di Pondok Indah, No” kata temanku yang lain
“Boleh – boleh... ”
Disaat kami berbincang – bincang, temanku yang lain melirik kearah segerombolan perempuan yang datang dan kemudian duduk di meja sebelah kasir.
“Gw demen sama yang gigi gingsul rambut panjang” kataku lirih.
“Gw demennya yang agak tepos sih... Yang jerawatnya banyak itu hahahahahaha”
-----XXX-----
Aku akan memperkenalkan teman – temanku yang ada di tempat makan ini kepada kalian. Temanku yang suka sama perempuan yang bilang jerawatnya banyak adalah Aldi. Sementara temanku yang menyapaku pertama tadi, Icad. temanku yang lain menyapaku tadi bernama Ian. Aku berteman dengan mereka sudah lama, entah berapa lama, tetapi pertemanan kita sudah seperti saudara sendiri.
-----XXX-----
Aku pun mencoba menggoda Aldi untuk berkenalan ke perempuan yang dibilangnya tadi. Menantangnya, untuk berkenalan dengan perempuan yang dia incar.
“Lu kenalan sama cewek yang lu bilang tadi, gw isiin bensin full”
“Jadi???”
“Jadiin...”
Aldi beranjak dari kursinya dan langsung menghampiri perempuan yang dia lihat tadi. Aku dan kedua temanku menahan tawa karena melihat tingkah lakunya yang salah tingkah setiap bertemu perempuan. Tapi beberapa saat kemudian dia nampak berbalik ke meja kami lagi.
“Namanya siapa???” tanyaku.
“Viny... ”
Hahaha sial, aku terpaksa jadinya mengeluarkan dompetku dan memberi dia 150 ribu untuk membeli bensin, sesuai kesepakatan kami.
“Nih duitnya”
“Thanks lah, No”
Setelah menuntaskan kesepakatan, Icad malah menantangku balik untuk mendapatkan kontak perempuan yang kulirik tadi.
“Lu bisa dapet kontaknya, gw kasih AGV Carbon gw...”
“LAH????... Gw gas sekarang!!!!!!” kataku yang langsung beranjak dari kursi.
Aku langsung bersemangat karena hadiah yang akan diberikan oleh Icad jika aku berhasil kenalan dan mendapatkan kontak perempuan yang ku maksud. Membawa helmku, aku langsung menghampiri perempuan yang ku lirik tadi. Sampai di mejanya, aku langsung berkenalan dengannya.
“Ehhhh maaf... Boleh kenalan nggak???”
“Hmm... Ada apa ya emangnya???”
“Nggak kok... Cuman pengen kenalan aja, karena kamu itu menawan”
Bla… Bla… Bla… Cukup lama aku berbicara dengannya sehingga temanku yang lain terheran – heran. Setelah berbicara cukup lama, akupun meminta kontak perempuan itu.
“Boleh minta kontaknya nggak???... Biar lebih lanjut gitu”
“Sini hp-nya”
Aku kemudian memberikan hp-ku ke perempuan itu dan setelah dia mengetik nomor hp-nya, akupun kembali ke meja tempat makan.
“Ngomong – ngomong, panggilan kamu siapa???” kataku yang langkahnya terhenti karena lupa menanyakan nama panggilan perempuan itu.
“Rona... Panggil aja Rona”
“Kamu???”
“Rino... Kamu bisa panggil aku Ino”
“Ngomong – ngomong, makasih ya”
Akupun kembali berjalan menuju meja makan dan duduk dikursiku.
“Siapin AGV-nya, Cad”
“Iy... Nanti pas dirumah, gw siapin”
“Btw udah jam segini... Cabs lah kita” kata Ian.
Kami berempat langsung bersiap – siap memakai helm dan apparel – apparel seperti glove dan jaket. Karena suara – suara disaat kami mempersiapkan diri, keempat perempuan itu melihat kami. Tidak lupa kami membayar pesanan yang dipesan dikasir dan akupun berpamitan ke Rona serta teman – temannya.
Vrooommmmm....... Suara mesin V-Twin 600cc motorku berbunyi dan suara motor teman – temanku juga mulai berbunyi. Aldi dengan CB400-nya, Icad dengan MT-09nya, dan Ian dengan V-Maxnya.
Kami berempatpun mulai melakukan perjalanan memutari kota Jakarta. Dari Pati Unus, melewati Senayan, Kuningan, Gambir, Monas, dan Taman Menteng. Kami berempatpun berisitirahat di Taman Menteng, setelah memutari Jakarta.
“Ngehe lu, Ian... Pelan – pelan napa???”
“Motor lu lebih kenceng ya hahahahahaha” kata Ian yang tertawa karena melihat ekspresiku seperti kehabisan nafas.
“Pelan – pelan, Ian... Soalnya kita bukan grup yang arogan di jalan” kata Aldi yang menasehati Ian
“Sorry – sorry...”
“Cad, diem bae lu??? Gegara ngeliat cewek yang di Paun tadi???” kata Ian
“Demen juga gw yang mukanya agak tua tadi...”
“Selow... Gw bantu lu nanti hahahahaha” kataku
=== Pov Author===
Ditempat lain, keempat perempuan tadi yang berada ditempat makan daerah Pati Unus sedang berbicara mengenai Rino dan yang lainnya.
“Kayaknya gw nggak asing sama yang ngajak lu kenalan, Ron”
“Soalnya gw pernah liat video youtube dan ada dia gitu”
“Jangan bercanda, Yon”
“Yeeeee... Serius gw”
“Tadi namanya Rino Xiao kan???” kata teman Rona yang bernama Yona, sedang mengetik search youtube
Dan alangkah kagetnya keempat perempuan itu karena kaget, aku seorang motovlogger yang terkenal.
“Kalo gitu tadi aku minta foto dah”
“Tapi temennya tadi yang ngajak kenalan aku, juga ganteng sih”
“Ya kamu aja tadi nggak tau itu siapa, Vin”
-----pov author End-----
“Cuy, gw balik duluan yak... Capek gw”
“Hati – hati, No” kata Ian dan Aldi
“Carbon gw jangan lupa hahahahahaha” kataku yang berteriak ke Icad
“Iy... Nggak usah diingetin”
Aldi dan Ian-pun tertawa karena melihat ekspresinya Icad karena cemberut akibat kalah taruhan, yang menjadi taruhannya adalah sebuah helm fullface senilai 20-juta.
Akupun berjalan menuju motorku dan ku persiapkan diriku untuk kembali ke rumah. Setelah mempersiapkan diri, akupun memulai perjalanan menuju rumahku didarah Pondok Indah. 1-Jam menempuh perjalanan dari Taman Menteng menuju Pondok Indah dan akupun sampai dirumah dengan selamat. Akupun memasukan motorku ke garasi dan menuju kamarku. Setelah berganti pakaian, akupun teringat dengan kontak yang kudapatkan tadi pagi dan akupun menghubungi Rona melalui aplikasi chat.
“Halo???” kataku
“Haiiii... Ini Rino kan???”
“Iya hehe... Aku cuman mau test aja kok”
5-Menit lebih kami berdua berbicara melalui telp dari aplikasi chat dan akupun ingin menggakhiri telp karena aku ada desain yang harus aku selesaikan untuk ku presentasikan esok hari.
“Rino, kamu itu motovlogger ya???”
“Iya hehe... Kapan – kapan mau ketemuan nggak / nanti malam mau ketemuan???”
“Nanti malem di mall daerah Sudirman aja... Nanti aku share locationnya ya”
“Kalo gitu, aku udahan dulu ya... See you, Ron”
“See you too, Rino...”
Kami berduapun menggakhiri pembicaraan dan akupun mulai melanjutkan desain motor yang harus ku selesaikan untuk dipresentasikan esok hari.
-----XXX-----
Jam smartwatchku menunjukan pukul 4-sore dan hpku berbunyi. Akupun mengecek hpku dan ternyata itu notifikasi dari Rona yang memberitaukan lokasi untuk bertemu nanti malam. Akupun bersiap – siap untuk bertemu dengan Rona dan akupun mengeluarkan Suzuki GSX-R1000R punyaku untuk berangkat. Akupun membawakan 1-helm untuk mengantarkannya pulang. Karena lokasi ketemuan tidak terlalu jauh, 1/2-jam perjalanan pun kubutuhkan untuk sampai dilokasi. Setibanya dilokasi, akupun memberitaukan ke Rona untuk ke Starbucks di mall tersebut.
Akupun memesan 1-kopi yang menjadi kesukaanku dan duduk menunggu dia. Tidak menunggu lama, Ronapun datang menemuiku dengan menggunakan masker. Kulihat dia menggunakan dress warna kuning dengan celana jeans cukup ketat dengan rambut yang diurai.
“Maaf ya nunggu lama” kata Rona yang duduk dihadapanku
“Kamu kenapa pake masker???... Lagi sakit???”
“Sebentar ya... Aku jelasin lewat hp”
Ronapun mengambil hpnya dan mengetik yang dia ingin katakan. Setelah mengetik via hp, hpnya diberikan ke aku dan akupun membacanya.
“Kamu member JKT48???... Yang sering di tv itu???” kataku yang memberikan hpnya ke dia
“Iya... Di mall ini, ada tempat aku perform sama temen – temen aku yang lain perform”
“Aku baru tau loh...”
“Ngomong – ngomong....” kata Rona yang terhenti ucapannya
Disaat Rona ingin berbicara, ada seseorang yang ingin meminta foto denganku dan akupun menuruti seseorang itu. Setelah berfoto dengan seseorang itupun, aku menyuruh Rona untuk melanjutkan ucapannya.
“Kamu itu motovlogger Rino Xiao ya???”
“Itu emang aku kok...”
Cukup lama kami berdua berbincang – bincang dan akupun menawarkan diri untuk mengantarkannya pulang.
“Mau aku anter pulang???”
“Nggak apa nih???”
“Santai aja... Kamu tunggu deket shelter bis aja... Nanti aku jemput disitu”
Kami berduapun keluar dari Starbucks dan kami berpisah jalan. Akupun menuju tempat parkir dan diapun menuju tempat yang kusuruh untuk menunggu. Setelah aku mempersiapkan diri dan kunyalakan motorku, akupun menuju lokasi Rona. Kulihat dia sudah menunggu dan kuhampiri dia dan kutawari helm untuk dipakainya.
“Ini helm...”
Setelah Rona menggunakan helm diapun duduk di jok penumpang. Kami berduapun melanjutkan perjalanan menuju kost Rona.
“Ron, nanti kamu kasih tau jalannya ya...”
“Iya...”
Karena aku sedang memboncengi Rona, akupun tidak ingin menambah kecepatan motorku dan 1/2-jam lebih akhirnya kami berduapun sampai di kost Rona.
“Ini deket dari rumahku...” kataku yang memarkirkan motorku
“Emangnya rumah kamu didaerah mana, Rino???”
“Pondok Indah sih...”
Ronapun mengajakku untuk mampir di kost dia dan akupun mengiyakan ajakannya. Setelah kami berdua didepan pintu kamar kostku dan tiba – tiba hpku berbunyi.
“Duhhh...”
“Kenapa???”
“Kayaknya aku mesti balik sekarang, Ron... Besok ada meeting presentasi”
“Hmm... Yaudah”
Tiba – tiba Rona mencium bibirku sebagai ucapan terima kasih karena sudah mengantarnya sampai ke kostnya. Akupun membalas ciumannya tersebut. Kedua tanganku kukalungkan ke lehernya dia. Suara kecupan cukup terdengar dikupingku dan untungnya suasana sekitar cukup sepi. Lidahku ingin masuk ke rongga mulutnya Rona dan dibukanya rongga mulutnya sehingga lidahku dapat menari dengan lidahnya. Sekitar 2-menit lebih aku berciuman dengannya dan ku akhiri ciuman kami berdua.
“Maaf... Aku nggak sengaja, Ron”
“Nggak apa – apa kok...”
Akupun iseng meminta foto berdua dengannya dan diapun mau dengan 1-syarat, yaitu tidak share foto itu ke sosial media manapun. Kami berduapun berfoto selfie dan disaat ingin foto, diapun mencium pipiku.
“Makasih buat fotonya, Ron...”
“Aku yang harusnya bilang makasih ke kamu”
“Selasa, kamu coba nonton aku perform dong...”
“Dimana emangnya???”
Bersambung...
