Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Room supervisor dan kamar no 27

anak hitler

Semprot Holic
Daftar
6 May 2012
Post
362
Like diterima
19
Bimabet
¤Room Supervisor Yang Dulunya Cleaning Service Dan Kamar No 27¤

Perkenalkan, Namaku Yudi Prasetyo, teman2 biasa memanggilku Yudi. Aku mahasiswa yg bekerja Part Time di Wisma di daerah Jak-Sel, sudah hampir 1 tahun aku menekuni Job ini dan hasilnya lumayan untuk seorang mahasiswa yg hidup jauh dari keluarga agar aku bisa seenaknya memakai uang tanpa harus membebani orangtua.

***

Suatu Sore menjelang petang Awan semakin gelap, mendung yg menggantung menandakan akan segera turun hujan, Aku segera mengganti seragam kerjaku dengan baju kaos warna hitam serta celana levs hitam. Dengan cepat aku membenahi barang2ku kemudian berlari kecil menuju pintu keluar wisma, tapi sayang seribu kali sayang, hujan lebat sudah terlanjur membasahi jalanan di daerah ini, akupun menuju tempat parkir dimana motor Satria FU Hitam kesayanganku berada. Aku berteduh di parkiran dengan beberapa orang yg tidak begitu aku kenal, tanpa pikir panjang kubuka tas dan mengambil korek serta sebungkus Rokok LA Menthol dari dalam tas, merokok sambil menunggu hujan reda seperti orang pada umumnya.

***

Teringat kembali kenangan dimana saat-saat terindahku bersama Imel wanita yg sudah meluluhkan perasaanku, entah dimana sekarang dia berada, kenangan yg tak pernah kulupakan meski hanya berlangsung singkat.

''Mas-Mas..''. Sebuah sentuhan di pundakku membuyarkan lamunanku.
''Ada apa?''. Aku menoleh kebelakang ingin tahu siapa gerangan yg memanggilku.
''Tolong Mas jangan mundur-mundur terus dong, kasian nih saya udah mau jatoh, mas mabok ya..? ''. Seorang cewek berparas menawan berbaju kaos longgar warna ungu sedang sewot dan di sampingnya juga ada cewek yang sedikit mirif dengannya sama-sama cantik, hidung mancung, bibir tipis merekah, bedanya yang satu lebih tinggi dan rambutnya lebih panjang tergerai, sedangkan satunya lebih kecil dan rambutnya pendek seleher.
''Maaf dech mba, saya ngga' ngeliat ada orang di belakang''. Akupun duduk di kendaraanku.
''Makanya liat-liat dulu dong,''. Cewek itu terus ngomel-ngomel namun tak ku hiraukan, tapi aku malah mengajaknya kenalan, pertama-tama aku sebutkan namaku dan aku menanyakan nama cewek yang lebih kecil yg kutahu adalah Ririn, kuperkirakan umurnya 17 tahun. Lalu aku menanyakan nama cewek yg ku perkirakan masih seumuranku itu, Sintha namanya. Ternyata mereka adek kakak yang berasal dari pulau sebelah yang kukenal dengan sebutan pulau Borneo, dan mereka menginap di wisma tempat aku bekerja, kutanyakan juga untuk apa mereka berdua ke Jakarta, Sinta menjelaskan dengan panjang lebar bahwa mereka kepingin nonton Konsernya Justin Bibier yang akan berlangsung 3 hari lagi, mereka sudah memesan tiket secara online, mereka hanya berdua karena kedua orangtua mereka tidak bisa menemani karena terlalu sibuk dengan bisnis Batu Bara yg sedang ditekuni ayah & mamanya. Sebenarnya mereka tidak di izinkan untuk berangkat ke Jakarta sendiri, tapi mereka nekat pergi karena mereka sudah beberapa kali ke jakarta ataupun ke daerah-daerah lain pada saat liburan dengan orangtuanya.

***

Hujan semakin reda, kendaraan yang berlalu lalang sudah menyalakan lampunya semua begitu juga lampu-lampu di jalanan yang menerangi seluruh kota dengan cahaya lampu berwarna-warni menandakan hari sudah semakin gelap, aku terus memandangi lekuk tubuh kedua kakak beradik ini, Sebenarnya mereka dalam bahaya kalau hidup disini walaupun cuma sebentar pikirku dalam hati, Kota jakarta terlalu keras untuk 2 cewek lugu ini. Akupun menawarkan diri untuk menemani mereka selama mereka berada disini, tapi harus ada bayarannya imbuhku lagi, mereka setuju-setuju saja asalkan aku bersedia memenuhi semua permintaan mereka. Aku dan Sinta bersalaman tanda persetujuan, kami tukeran No Hp lalu mereka berdua masuk ke wisma akupun berangkat pulang ke tempat kos-kosanku yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan tempatku bekerja.

***

Pukul 20.00 Wib.
'TIIIIT....TIIII...TT,,,'. Hp ku berbunyi tanda ada sms masuk. ''Besok Pagi temani aq ke Taman Anggrek jam 10, Oke?''. Rupanya sms dari Sinta.
''Oke.. Nanti aku jemput di wisma, kita naik taksi aja ya, soalnya kalo naik motor nanti kena Razia polisi lagi, kan ngga' boleh boncengan bertiga,,''.
''Bisa d atur,,kamarku di No 27, kamu pasti tau letaknya..''.
''Ya Tauu laaa,,''
''Met malam ya''
''Iya, met Istirahat''.
Pukul 22.00
,,,
Pukul 24.00
,,,
Pukul 02.00 dan seterusnyaa..

***

Minggu pagi jam 09:00.
Aku terbangun dari suara alarm Alunan piano Canon dari HP smartphoneku Nokia 5200. Saatnya mandi dan meluncur ke wartegnya Bi Sumi langgananku saat sarapan.
Selesai makan langsung beranjak pergi ke wisma dan minta izin ke atasan agar bisa libur hari ini, setelah dapat izin aku menuju ke kamar No 27.
TOK TOK Tok..WOK WOK WOK..
''Silakan Masuuuk mas Yudi...''. Suara lembut terdengar dari balik pintu.
'KREEEEEK' ku buka pintu, Oopsss,, saat aku melangkahkan kaki dan masuk ke kamar itu, betapa terkejutnya aku melihat suatu pemandangan yang tabu bagi banyak orang awam, kulihat Ririn terbaring tidur dengan seksinya dengan hanya mengenakan BH & CD berwarna hitam kontras dengan warna kulitnya yang putih bening sebening embun pagi dan Sinta yg memakai handuk yg membalut tubuh putihnya hanya sepaha dan hampir sebagian dari payudaranya menyembul, saking terkejutnya jantungku ini hampir copot dari kepalaku.
''Kenapa Mas Yud?? Kaget ya,,, santai aja lagi''. Sinta menuju lemari pakaian dan memilih-milih baju yg bergantung d dalam lemari itu.
''Eeeng,, nggga' apa-apa,, Mba Ririn kok belum bangun? Dia ikutkan kita jalan?.. Hei mba Rin, banguuun banguun''. Aku mendekatinya yg terbujur kaku d atas ranjang.
''Tadi malam dia begadang kali, aku juga ngga' tau mas, soalnya aku kecapean jadi tidur duluan,, Rin, bangun donk, jadi ngga' ikut kita jalan??..''. Sinta menggeleng2kan kepala Ririn supaya bangun.
''Eeeeeeeeh,,Iya iya,,gangguin orang tidur mulu dech kakak ku ini..''. Ririn bangun dan pergi menuju kamar mandi.

30 menit sudah berlalu aku menunggu mereka siap-siap. 1 jam kemudian barulah mereka keluar kamar dan menghampiriku yg lagi nongkrong dekat jendela.

***

Aku, Sintha, dan Ririn masuk ke Taman Anggrek, bolak balik, naik turun, punya banyak duit ne 2 cewek pikirku dalam hati. Tangan kanan & kiriku sudah penuh dengan barang-barang yg dibeli mereka.
''Siin...sudah donk, cape sudah kaki sama tanganku ini kalian tarik kesana kemari,,huuuhft...''. Aku memijat-pijat dengkulku.
''Okke Mas Yud,,sebelum pulang, kita makan dulu ya ke sana''. Sinta menunjuk sebuah tempat makan yg belum pernah kumasuki, karena aku takut makanan disana terlalu mahal bagiku.
''Terserah kalianlah mau kemana,yang penting aku di bayar ya..''.

'' Mas Yud, tenang laaah,,''. Ririn menambahkan untuk meyakinkanku.

Kami bertiga langsung melahap ayam kentucky yg gede,nasi semangkok, dan kuah sop yg rasanya hambar. Dalam hitungan detik langsung kosonglah makanan yg ada d hadapanku, Sinta & Ririn tercengang menatapku dengan raut muka aneh.
''Enak Mas Yud?? mau tambah ya? Mas Yud sudah berapa hari belum makan,,?''. Ririn bertanya dengan serius.
''Ngga' usah,,udah kenyang,, tadi malam lupa makan, pagi tadi cuma makan nasi bungkus di warteg,,, EMmmmm, kalo boleh sih di bungkus aja buat nanti malem..hehe''. Aku membersihkan mulutku dengan tissu.
''Hhhhuuuuuu... Mas Yud Kok rakus yaa..? Baru kali ini aku ketemu cowok makannya aneh kaya' gini, lebih dari Jaim...''. Sinta cemberut melihatku tersenyum-senyum puaass.

***

Pukul 19.00.
Tubuhku seperti di injak-injak sama gajah, saking capenya aku melayani dua sodara cakep itu. Saatnya berbaring di kamar kost tercinta. Aku menjalankan motor SF ku dengan santai.
TIIIT TIIIT TIIIT..
Ada sms masuk.
..Mas, nanti temani kita nonton konser ya!...
Sms Terkirim.
..Okke,, apa sich yg ngga' buat 2 bidadari cantik..
Sms masuk.
.. Mas Yud bisa aja, naksir ya sama adek aq,,?..
Sms Terkirim.
..Jawaban km salah, aq naksir sama kalian berdua..
...
...
Ku tunggu terus ku tunggu balasan sms dari sinta, sampai besok tidak ada balasan. Aku takut dia tersinggung dengan smsku tadi malam. Gawaaat!, bisa kehilangan duit sama cewek nih batinku dalam hati. Besoknya aku melakukan aktifitasku seperti biasa pada hari itu, kuliah, selesai jam kuliah, kerja kerja terus kerjaa...

***

Sabtu 23 April.
Hari dimana waktunya mengantar kakak beradik itu pergi ke konsernya Justin B.
'TOK TOK TOK...WOK WOK WOK...
Ku ketuk-ketuk pintu kamar No 27. Namun tiada sahutan, ku tunggu beberapa menit dulu pikirku. Resah & gelisah aku menunggu di depan pintu, ku coba-coba untuk membuka pintu.
'CEKREK'..
Eh, ternyata ngga' d kunci, aku nyerocos aja masuk ke dalam karena kakiku udah pegel berdiri lama banget. Ku dengar suara gemericik air di kamar mandi, ternyata ada yg lagi mandi, entah Sinta atau Ririn pikirku. Aku duduk aja di kursi dekat Televisi sambil otak atik Hp.
''Eh Mas Yud,,udah lama nunggunya? Rin baru aja abis mandi, Kak Sin tadi keluar mo beli mie gelas katanya''. Ternyata yg keluar dari balik kamar mandi adalah Ririn.
''Wau,,,sangat memukau..''. Aku terkagum-kagum memandang kecantikan Ririn.
Tubuh putihnya yg begitu lembut tidak ada 1 cacat apapun, kaki & tangannya yg tanpa bulu-bulu halus bagaikan gelas yg bening. Lehernya yg jenjang menambah keseksiannya yg masih di usia belia, di balik handuk putih yg singkat ada buah dada yg terlihat jelas masih ranum membuat semua lelaki ingin mengecupnya. Rambut panjang ikal bergelombangnya yg terlihat alami menambah kecantikan wajah Ririn yg cantik alami itu, hidung mancungnya dan tatapan matanya yg selalu membuatku terus mengingatnya setiap mau tidur, kalau saja pembaca pernah liat fotonya Michelle Carvalho model asal Brazil Kekasih dari winger andalan Barcelona FC Alexis Sancez, wajahnya agak mirip-mirip gitu, Sebelas Dua belas lah.
''Ah Mas Yud bisa juga ya ngeGombal,,biasa aja kali, jangan terlalu memuji Rin dech, nanti Rin melayang-layang di daerah jakarta sini lagi''. Ririn tersipu malu dan hendak membuka lemari pakaian yang ada di sebelahku, dengan sigap aku berdiri dan meraih tangannya yg halus.
''Kamu benar-benar cantik, aku suka sama kamu Rin, seandainya saja aku bisa menjadi selir di hatimu, dan kamu mau menjadi selir di hatiku,,,''. Kukecup tangan kanannya.
''Apa'an sich Mas Yud ini, Rin jadi malu, sudah ah, nanti ketauan kakak, aku masih ngga' boleh pacaran, aku takut Mas''. Ririn tertunduk malu.
Ku gapai dagunya dan ku belai, ku tengadahkan ke arahku, tanpa sadar kuberanikan diri mendekati bibirnya yg merekah tipis untuk segera mengecupnya.
'AAHH'.. Dengan hitungan detik aku dan Ririn berciuman, bibir saling bergeseran, lidahpun saling bertautan, terdengar suara-suara kecupan yg semakin membuat panas gejolak nafsu di siang hari ini. Ku gapai pinggang Rin agar aku bisa memeluk tubuh langsingnya, Rin pun segera memeluk tubuhku. Tidak lupa pula ke elus-elus setiap lekuk tubuh lentik Rin, ku pusatkan sentuhan di bagian-bagian sensitifnya, jari jemariku bergerilya mulai dari lehernya yg jenjang, kemudian dada bagian atasnya turun kebawah menuju pahanya, terus ku elus-elus pahanya yg begitu lembut. Ku pusatkan sentuhanku ke paha bagian dalamnya, tanpa sengaja aku ternyata menyentuh sebuah gundukan lembek yg agak basah dan lembut, ternyata Rin belum mengenakan CD nya.

''Aaaach,,, Mas Yuuud,, jangan bikin aku begini,, Akkkkkuuuuuu Takuuuuut,,,''. Rin melepaskan ciumanku di bibirnya, dia mendesah-desah saat aku mainkan Mekinya yg kurasa tanpa ada bulu di daerah sekitar Jabotabek itu.

''Rin,, tenang aja Yah, aku akan bahagia'in kamu...''. Ciumanku beralih menuju dadanya yg bagiku sangat menggairahkan. Masih dalam posisi berdiri, ku tarik kebawah handuk yang membalut tubuhnya otomatis telanjanglah ABG ini dihadapanku, sontak adik kecilku pun ikut mengacung. Ku gendong Rin menuju pembaringan dan kurebahkan dia serta menindihnya dan memberikannya french kiss agar terus merangsang Rin. Dengan perlahan ku raba lagi paha bagian dalamnya dan mengelus-elus Labia mayora dengan jari telunjuk, tanganku yang satunya ikut meremas-remas payudara yg putingnya berwarna merah muda sudah mencuat membuat mulutku ingin segera melahapnya.
''Uuuuuuuuuuuhhhhh,,, kamu apa'in tubuhku ini Maaaasssss, kenapa aku merasakan panas sampai ke kepala... Aahhh Aahhhh''. Rin semakin mendesah kala ku percepat gesekan jariku di mekinya.
Dengan tergesak-gesak, ku lepaskan baju kaos dan celana jinsku, aku tidak mengenakan CD karena sudah terbiasa begitu sejak kecil, akupun juga telanjang dan menurunkan kecupan-kecupan basah menuju ke selangkangan Rin, Tercium aroma khas meki seorang Cewek ABG, aku bisa membedakan aromanya dengan aroma meki miliknya Imel.
''Aaaacchhh!! Achhhhhhh,, jangan disitu Mas,,aku ngga' kuat, gelliiiiiiii....!!''. Sontak Rin mengejang-ngejang saat ku hisap bibir meki dan kumasukkan lidahku menyapu rongga-rongga lorong kenikmatan yang sudah membanjir.
''Aku mau berikan kamu sesuatu yang lebih Rin..''. Ku tindih kembali tubuhnya yang ramping ini. Ku coba mengarahkan batang kontie milikku yg sudah mengacung bagai tiang bendera, 1 tusukan meleset, 2 tusukan meleset juga, 3 tusukan meleset lagi. Setelahku liat ke arah kemaluannya, ternyata telapak tangannya menutupi lobang mekinya.
''Kenapa Rin?kamu jangan takut ya,,,''. Aku berusaha menenangkannya.
''Kita ngga' bisa kaya gini Mas, aku ngga' mau.. Aku suka sama kamu Mas, tapi jangan begini''. Rin berusaha mendorongku dengan lemah. Otakku yang sudah dipenuhi dengan kabut nafsu yang sudah menggebu-gebu mulai menghilang, aku mengenakan pakaian dan beranjak pergi keluar kamar dengan rasa kecewa.

***
 
Ririn kemudian juga keluar kamar dengan pakaian lengkap serta atribut-atribut berbau Justin Bibier seraya tersenyum kepadaku seakan tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami, tidak begitu lama kemudian Sintha juga datang sambil menghabiskan mie gelas yang ada di genggamannya.
Dengan menggunakan jasa taksi kota kami menuju Sentul International Convention Center, Bogor. Ternyata sebelumnya Sintha juga membelikanku tiket konser padahal aku paling males nonton yang beginian, hanya karena para penonton yang di dominasi oleh cewek-cewek cantik saja akupun dengan senang hati mengikuti mereka dari belakang. Sekitar 10 ribu penonton menjadi saksi aksi panggung Justin Bieber malam malam ini, dalamrangkaian My World Tour-nya di Indonesia. Dia membuka konser dengan lagu "Love Me", Justin mengenakan jaket dan celana putih. Diiringi musik dari disk jockey dan empat penari, ia membuat ribuan penonton histeris meneriaki namanya kecuali aku yang hanya terbengong-bengong. Penyanyi asal Kanada itu juga memeragakan aksi beladiri yang dipadukan dengan tarian. Setelah membawakan lagu "Bigger", Bieber pun menyapa para penonton. "Hai Indonesia, Saya senang ada di sini. Kamu tahu, aku melakukan apapun agar ada di sini,". kata Justin di atas panggung. Ia melanjutkan konsernya dengan menyanyikan "You Smile" dengan sangat apik. Saat menyanyikan lagu "Runaway Love", Bieber pun membuka jaketnya. Mengenakan kaus dan topi ungu yang merupakan warna kesayangannya. Dalam konsernya kali ini, Bieber juga membawakan lagu "Never Let You Go" versi akustik. Setelah itu ia membawakan lagu "Favorite Girl" dan "One Last Lonely Girl". Setelah itu aku tidak memperhatikan lagi acara tersebut sampai selesai.

***

''Asik banget ya Kak konsernya, ngga' sia-sia dech kita jauh-jauh kesini''. Ririn menggandeng Sintha dengan sangat akrab.
''Iya Dek, puas nontonnya, Yuk kita balik lagi ke jakarta''. Sintha menggandeng tanganku juga, betapa senangnya aku sekaligus cape banget.
Dini hari kami baru sampai ke wisma, gerbang kunci sudah di kunci, untung aku sudah menyiapkan rencana untuk pinjam kunci cadangan sama pak satpam, kamipun bisa masuk ke kamar.
''Yud,,kamu disini aja ya malem ini, udah sunyi gini. Kamu tidur di bawah ya, kami tidur seperti biasa''. Sintha menarik tanganku lalu mengunci pintu kamar No 27 itu.
''Kalo dipaksa kaya gini, okke lah kalo begitu''. Aku mengambil selimut dan bantal yg ada di lemari paling atas.
Kulirik Ririn yang sudah terbantai diatas ranjang tanpa menghiraukan siapa-siapa lagi, lalu kulirik Sinta yang sudah melepas pakaiannya dan menggantinya dengan baju babby doll bergambar beruang putih. Aku segera berbaring di bawah, dan tepat di atasku Sinta juga berbaring.
''Sin,,,maafin aku ya soal sms yang kemaren, aku cuma bercanda, jangan di masukkin ke dalam hati ya, jadi jangan marah ya sama aku,,?.'' Dengan suara pelan aku meminta maaf.
''Ngga' perlu minta maaf Yud,,aku suka sama kamu kok, makasih ya sudah nemenin kami selama ini, besok pagi aku bayar jasa kamu''. Sintha turun kebawah dan mendekatiku masuk ke dalam selimut lalu memelukku dengan erat.
''Beneran nih?sudah lama aku naksir kamu, tapi aku takut kamu nolak aku, aku kan cuma cowok biasa yang ngga' punya kelebihan menonjol''. Aku mendekatkan wajahku ke wajahnya dan menggapai pipinya.
Yang menarik buat lelaki semacam aku adalah bibir Sintha yang selalu kelihatan basah terus karena lidahnya sering dipakai membasahi bibirnya dan selain itu model rambutnya yang pakai gaya sedikit yang terurai di dekat telinga. Juga yang kelihatan sensual adalah cara berpakaiannya karena Sintha selalu pakai baju atau kaos yang agak ketat sehingga perutnya kelihatan ramping dan buah dadanya terlihat agak menonjol. Memang buah dadanya sendiri lebih besar daripada milik Ririn jadi semakin bagus bila pakai baju atau kaos yang ketat. tangannya terus kupegang dengan perlahan-lahan ketika Sintha masih diam saja atas aksi ini, maka jari-jariku kupakai untuk mengutik-utik pahanya yang sudah terbuka karena celananya yang pendek itu, Beberapa menit hal itu kulakukan dan Sintha pun masih diam.
''Aku menyukaimu karena aku emang suka sama kamu, aku ngga' mengaharapkan uang,karena aku sudah punya cukup banyak uang, aku ngga' mengaharap apa-apa darimu, aku suka karena kamu selalu ada buat kami''. Sintha menerangkan dengan panjang lebar tentang perasaannya seraya meraba-raba dan mengocok kontie ku yang sudah keras dan berdiri dari luar celana.
Sintha pun merangkul leherku erat-erat hingga permainan ciuman mulut, bibir dan lidah berlangsung dengan hangatnya dan penuh kemesraan. Karena saat aku menciumnya, kukecup dalam-dalam bibirnya dengan penuh perasaan hingga Sintha bukan merasakan kenikmatan saja tetapi juga merasakan kasih sayangku Setelah berciuman dengan mesranya untuk beberapa saat, maka tanganku kupakai untuk melepas bajunya, ia pun membantu dengan meluruskan tangannya. Sehingga terlihatlah Lingerie warna hitam yang dikenakannya, segera juga kulepas lingerienya itu setelah aku puas memandangi keseksiannya, terpampanglah payudaranya yang kenyal dan hangat kalau diraba itu terlihat dengan jelas di depan mataku, ditambah putingnya yang kelihatan mulai membesar dan tegang dengan warna merah muda membuatku terpesona.
Aku kemudian melepas T-Shirtku dan celana panjang serta sambil memandangi tubuh Sintha yang telentang dengan pose yang menggiurkan. Kemudian kuciumi seluruh wajahnya dengan tangan menjelajahi seluruh daerah dadanya termasuk lembah dan bukit maupun puncak payudaranya sampai ke pusarnya dan perut bagian bawah. Setelah ciumanku berpindah ke bagian dadanya terutama bukit-bukit payudaranya, tanganku mulai beraksi di sekitar vaginanya serta pahanya serta sekali-kali rambut bawahnya kutarik pelan-pelan sambil jari tengahku menggelitik clitorisnya yang mulai nongol. Lalu kuciumi terus perutnya sampai rambut kemaluannya dan daerah sekitar vaginanya dan pahanya serta tanganku terus mengusap dan memijit betis serta telapak kakinya Ciumanku terus ke lututnya, kemudian ke betis, tumit kaki lalu telapak kakinya sampai jari-jari kakinya pun kuhisap satu persatu semua baru aku balik naik menghisap daerah selakangannya dengan membuka lebar-lebar pahanya lalu daerah antara anus dan vagina itu kucium dan kukecup serta kujilati sehingga Sintha mendesah kenikmatan dan terasa ada cairan lendir yang menyemprot keluar dari lubang vaginanya. Setelah kulihat benar terlihat dari lubangnya vagina mengalir keluar cairan lendir dengan bau khusus. Langsung kucucup lubangnya dan kusedot kuat-kuat hingga sruuuuttt… lendirnya masuk ke dalam mulutku dan kugelitik terus selangkangannya supaya cairan nya keluar lagi lebih banyak dan kusedot terus dan ternyata benar Sintha masih mengeluarkan lendirnya yang masuk kemulutku. Langsung saja Sintha kuajak main dengan gaya 69, Sintha segera naik ke atas tubuhku dan penisku kupaskan dihadapan mulutnya, sedang aku sendiri segera menyingkap rambut kemaluannya untuk menjilati clitorisnya. Lalu kugigit-gigit dan kutarik-tarik juga clitorisnya dengan bibirku. Sintha tampak terangsang sekali dengan permainan mulutku di daerah vaginanya, hanya semenit saja Sintha kembali meracau dengan kakinya dan pantatnya digerakan kesana kemari kemudian mengaduh, “Aduuuuh Yuuuud, Sin nggak tahan… sudah keluar dan lemaaaaasssss.” Saat itu terasa lendirnya menyemprot dan mengenai hidungku, segera kuhisap lagi lubang vaginanya untuk kusedot semua lendirnya yang sudah keluar.
''Sin sayang, apakah Sintha sudah capai?''.
''Belum Yud, Sin cuma lemas saja karena ngga' kuat menahan kenikmatan dari permainan lidah kamu tadi, rasanya sampai ujung rambut dan ujung kaki Yud''. sahutnya.
''Kalau begitu kita main lagi ya?'' Sintha mengganggukan kepala. Lalu aku naik lagi ketubuhnya dan kumasukkan penisku pelan-pelan ke lubang mekinya, kemudian kutarik keluar lagi pelan-pelan setelah masuk keluar ini lancar berulang-ulang lalu penisku langsung kubenamkan seluruhnya ke dalam vaginanya, sampai Sintha menghela napas panjang menahan sakit dan nikmatnya karena katanya masuknya terlalu dalam, kupikir Sintha sudah tidak perawan lagi, tapi ngga' apa-apalah, yang penting aku berhasil meniduri salah satu gadis dambaanku. Setelah itu kugerakan pantatku memutar searah jarum jam sehingga Sintha menjerit kenikmatan terus karena clitorisnya tergesek oleh rambut kemaluanku dan dinding dalam vaginanya tergesek oleh batang penisku yang mengeras sehingga ia berbisik,
''Ouuuuuuhh Sayy, nikmat rasanya luar biasa, Aku mau keluaaaaar''. Mendengar itu aku langsung menciumi payudaranya, dan putingnya langsung kugetarkan lagi dengan ujung lidahku. Tanpa basa basi lagi hanya beberapa detik terasa vaginanya mencengkeram penisku dan berdenyut-denyut serta ada lendir hangat yang menyiram penisku. Sintha sudah klimaks, ia tampak terkulai lemas, benar-benar beda rasa meki milik Imel dengan milik Sintha, lebih nikmat gumamku dalam hati.
Kemudian ku ubah gaya bercinta kami yang sebelumnya posisi misionaris menjadi gaya bercinta terbaik di dunia,yaitu gaya Kepiting (Crab Style). Dalam posisi ini aku melakukan penetrasi di antara kaki Sintha, sedang kaki Sintha yang kanan melintang melewati pahaku. Posisi ini memungkinkan untukku melakukan penetrasi lebih dalam dan memberikan rangsangan lebih pada klitoris Sintha.
''Uuuuuuuhhhh Aaaaaaaaahhhh Emmmmmmhhh.... Kamu apa'in lagi meki aku ini Yuuud,,, Ttaaamm Ttttaaam,, Bbbaaah Eeeennnn Nnnnnaaakk..''. Sintha mendesah-desah dengan sangat keras, aku yakin Ririn yang tidur di atas kami pasti mendengar desahan kenikmatan yang keluar dari mulut kami. Tidak begitu lama kemudian kurasakan semprotan-semprotan dari dalam, ternyata benar, Sintha sudah orgasme lagi untuk kesekian kalinya.
''Sintha Cape Saaay''. Sintha tergolek lemah. Kudiamkan kontie ku dipendam beberapa saat untuk menenangkan meki Sintha, setelah kurasa cukup kuubah lagi posisi kami menjadi Posisi Dok-al-Arz (dari bahasa Arab) merupakan posisi paling terkenal di Arab (dari awal 1400-an). Gaya ini direkomendasikan bagi pihak pria yang mengharapkan pihak wanita terus bermain cinta padanya. Aku duduk di tepi tempat tidur, dengan kaki berpijak pada lantai. Sedangkan Sintha kudirikan di hadapanku sambil terus memberikan ciuman. Sintha yang bertindak melakukan penetrasi dengan terus memberikan ciuman sambil melingkarkan kaki di pinggangku. Dalam posisi ini Sintha yang memegang kontrol. Kehebatan dari gaya ini adalah adanya stimulasi klitros dan G-spot, bahkan bagian T-zone yang berada di balik dubur Sintha. Sehingga membuat Sintha ketagihan dengan kontie ku serasa di masuki dua kontie gumamnya.
''Emmmmmmmmmmmmpp Uuuuuuh Uhhh Uhhh,,, Say, aku mo keluar lagi, Aaaaaaachhhhhhhhhhhh''. Sintha mengerang memeluk tubuhku begitu erat hampir membuat pertahananku jebol, aku bisa bertahan mulai dari 1 jam lalu sampai detik ini di karenakan sebelum bercinta tadi aku sempat mengkonsumsi jamu Hajar Jahanam yang diberikan sama Ucok, sahabat sekostku.
Aku terus saja menggenjot habis-habisan meki Sintha yg kulihat sudah becek dan memerah serta agak bengkak di bagian bibirnya. Sintha terus saja meracau minta menghentikan kegiatanku tapi anehnya pelukannya malah semakin erat.
''Aaakkkhhhhh Akhhhhhhhhhh Haaaaaakhhhh''. Akhirnya pertahananku tak bisa dibendung lagi, aku mengerang seperti makhluk hijau bernama Hulk yang ada di Tipi-Tipi.
''Maafin aku ya Sin, aku tadi mengeluarkannya di dalam meki kamu''. Aku berbaring di atas ranjang tepat di sebelah Ririn yang entah lagi bobo lelap atau tidak.
''Ngga' apa-apa, aku aman kok Say''. Sintha pun berbaring disebelahku, karena ranjangnya berukuran XL, jadinya kami tidur bertiga dengan aku tidur di antara mereka.

***

Pagi menjelang, tepatnya pukul 08:00, aku bangun dari tempat tidurku dan menoleh kekakan serta kekiri tiada ada siapapun di sampingku, aku sendirian dengan telanjang bulat dan kulihat reaksi jamu itu masih berfungsi sampai sekarang, karena kontie ku masih ngaceng, mungkin karena aku baru pertama kali minum jamu itu. Yang membuatku bingung kenapa seluruh batang Kontie ku terlihat basah seperti habis masuk ke meki, mungkin Sintha ketagihan sama kontie ku dan aku terlalu kecapean sehingga aku tidur seperti orang mati, tidak sadarkan diri gumamku dalam hati.
Akupun beranjak ke kamar mandi dan membersihkan kontie ku dari cairan & langsung mandi. Setelah mengenakan pakaian, aku bergegas beranjak pergi ke kampus karena aku baru ingat hari ini ada UTS, tidak lupa aku menelpon Sintha terlebih dulu. Ternyata mereka lagi sarapan di lantai dasar, ku hampiri mereka dan mereka memberikan aku Uang Seratus Ribuan sebanyak sepuluh lembar, dengan senang hati kuterima dan langsung masuk dompet.
''Sudah lama banget dompetku ngga' di isi penuh kaya gini''. Mereka sontak tertawa bersamaan mendengar celotahanku itu.
''Yud,, kami harus pulang ke rumah kami, makasih yah udah buat aku senang beberapa hari ini, aku sedih harus ninggalin kamu..''. Ucap Sintha dengan raut wajah serius.
Aku hanya terdiam membisu dengan senyum yang agak dipaksakan mendengar kata-kata Sintha, mereka lalu beranjak pergi meninggalkanku.
''Aku akan terus kangen sama kalian berdua!!''. Teriakku memecahkan keheningan di antara tamu-tamu yang lain. Mereka kemudian mendekatiku, ''EMMMMUAAACH'' sebuah kecupan hinggap di pipiku, kecupan manis dari Ririn. Lalu mereka melanjutkan langkah menuju taksi untuk pergi ke Bandara soekarno hatta. Saat itulah aku terakhir melihatnya. Pergi sudah cinta ke dua sekaligus ketigaku..
Huuuuufh..


.....TAMAT....
 
Nice cerpan nya bro :beer:
ditunggu karya ente lg :semangat:
 
ceritanya bagus gan...thread pertama lagi.

Ditunggu cerita lainnya...
 
:mantap:

Story nya :thumbup
 
Hum...bwt cerita one shot bgini character buildingnya uda bgs neyh...mank siy khilangan poin gmana bsa ad bond antara Sinta and Yudi tp alur ceritany bgs jd bsa mengcover it dah...
Nice job Bro' dtunggu karya laenny yah!!!!
 
Ririn takut pacaran? tapi kok se bitchy itu ya mbiarin cowok nyelonong2 ke kamarnya pas dia lagi sendiri :hammer:
Tapi overall bagus gan ceritanya :D
*berharap ente bikin lanjutannya lagi :woi:
 
Hum...bwt cerita one shot bgini character buildingnya uda bgs neyh...mank siy khilangan poin gmana bsa ad bond antara Sinta and Yudi tp alur ceritany bgs jd bsa mengcover it dah...
Nice job Bro' dtunggu karya laenny yah!!!!

Terima kasih banyak mabro udah mau beri help saran buat saya...
 
Ririn takut pacaran? tapi kok se bitchy itu ya mbiarin cowok nyelonong2 ke kamarnya pas dia lagi sendiri :hammer:
Tapi overall bagus gan ceritanya :D
*berharap ente bikin lanjutannya lagi :woi:

Thanks Mabro atas pendapatnya..
Menurut pengalaman saya pribadi, belum tentu semua cewek mau di exe kalo ada cowok yg suka nyelonong masuk kamarnya meskipun tu cewek suka memancing2 nafsu si cowok, kata bapa tebe sih, ngga' nemu cemestry... Heeee
 
Thanks Mabro atas pendapatnya..
Menurut pengalaman saya pribadi, belum tentu semua cewek mau di exe kalo ada cowok yg suka nyelonong masuk kamarnya meskipun tu cewek suka memancing2 nafsu si cowok, kata bapa tebe sih, ngga' nemu cemestry... Heeee

Wait wait masbro...
Ane agak nggak paham dengan penjelasan ente....agak sulit dicerna sama otak ane....bisa lebih diperjelas? :)
 
Bimabet
maksud saya,,,ngga' semua cewek mau langsung di exe walaupun cowoknya sering masuk kamar cewek di saat tu cewek pakai pakaian sexy, kan ceweknya cuma anggap tu cowok temen,, soalnya kan belum akrab banget, yg paling akrab sama si yudi tu kan adalh kakaknya. hehehe
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd