Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Rumah Produksi

Episode 8

Setelah menikmati malam panjang dengan dua bidadari cantik, enzy dan hesti. Pagi ini aku akan pergi ke kantorku untuk melanjutkan aktivitas kerjaku. Sepertinya aku tidak diijinkan untuk beristirahat ngentot akhir akhir ini.

Bagaimana tidak, rencanaku untuk istirahat selalu ada saja kesempatan yang membawaku untuk menikmati tubuh wanita. Kali ini kubiarkan saja mengalir apa adanya dan akan kunikmati setiap kejadian yang terjadi.

Setelah enzy dan hesti pulang pagi ini, aku lalu bersiap menuju kantorku. Rencananya hari ini aku ingin membeli sebuah rumah untuk tempat tinggal pribadiku. Sementara itu apartemen ini biar kuberikan ke para asistenku untuk ditinggali oleh mereka.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Setelah sarapan aku meluncur menuju kantorku. Diperjalanan aku sempat teringat dengan perkataan thord waktu itu kalau aku harus menyelesaikan masalah dilla, dan akan kubuat kehidupan monik ada di tanganku.

Selain itu, maksud aku memiliki rumah baru itu adalah agar aku bisa menyimpan monik dan dua anaknya itu. Aku dengan leluasa menikmati tubuh mereka. Semakin sering memikirkan hal itu membuat tujuanku hari ini berubah. Akan ku ajak selda untuk menemaniku mencari rumah.

Satu jam perjalanan akhirnya aku sampai di kantorku. Kulihat pak edo yang merupakan CEO sebuah tv swasta sudah berada di lobby kantorku bersama dengan dua karyawan tv nya yang cantik. Aku tahu pasti ia ingin melanjutkan membahas pertemuan sebelumnya.

"selamat pagi bosku" kata pak edo

"aih pak edo,, ada apa lagi ini kesini lagi?" kataku, kami pun bersalaman

"seperti kemarin, mau bahas kerja sama lagi" kata pak edo

"ooohh boleh-boleh, kita ngobrol diruangan saya aja kalo gitu" kataku sambil mengajak pak edo keruanganku

"ngikut saja kalo saya mah bos" kata pak edo

Pak edo dan dua karyawannya itu pun mengikutiku berjalan menuju ruanganku. Sampai di lantai 2 aku melewati meja kerja selda, shirin, dan devieta. Dan saat itu juga aku teringat dengan undangan acara di bali beberapa waktu lalu.

"devita kamu tanya ke pak pramono itu undangan kalo kita datang satu hari sebelum acara bisa atau gak, saya mau ketemu private dengan dia" kataku

"baik pak nanti saya coba tanyakan" kata devieta

"oke, jadi nanti kalo bisa kita berangkat duluan aja, terus sekalian carikan hotel di dekat tempat acara itu" kataku

"baik pak"

"terus selda, nanti setelah makan siang kamu temani saya cari rumah dulu" kataku

"cari rumah pak?" tanya selda

"iya, rumah itu nanti buat saya tempati nanti" kataku

"terus apartemennya gimana pak?" tanya selda

"ya itu kalian yang tempati, kamu, devita, dilla, shirin bisa nempati itu nantinya" kataku

"jadi kayak kos-kosan ya pak apartemennya" kata devieta

"gak bayar lagi hahahhahaha" kata shirin

"bayar dong, tapi gak pake uang" kataku

"oiya sih ya" kata mereka bertiga

"hahahhahaha gak pake uang tapi pake memek" kata pak edo menimpali

"iiiih pak edo ngomongnya frontal banget" kata selda

"yaudah saya ke ruangan dulu, mari pak edo" kataku

"ayo pak" kata pak edo

Aku pun masuk ke dalam ruang kerjaku dan membuka pintu ruang meeting yang biasa kugunakan saat ada tamu penting seperti pak edo ini datang ke kantorku.

"jadi bagaimana pak edo?" kataku

"gini bosku, saya kesini jelas mau kerjasama lagi sama PH anda pak ferry,, jujur saya pribadi sangat puas dengan hasil karya PH anda, itu alasan kali ini kenapa saya yang datang kemari,, ada dua program kerjasama yang aku mau jalankan dan saya yakin bisa kembali sukses dengan anda" kata pak edo

"lalu anda mau saya buat program apa lagi? Sinetron? Talkshow? Reality show?" kataku

"bukan itu, talkshow jelas kita sudah pernah bekerjasama selama 6 tahun dan sukses besar,, kalo sinetron jelas di tv saya tidak ingin ada sinetron" kata pak edo

"lalu apa yang anda mau?" kataku

"yang pertama sitkom" kata pak edo

"hmmm yakin di tv anda mau buat sitkom? Lalu mau tayang di jam berapa?" kataku

"rencananya akan tayang di jam primetime saat semua orang sedang bersantai di rumah" kata pak edo

"anda tahu kalo masyarakat tidak menyukai itu? Mereka saat ini lebih pilih melihat sinetron daripada sitkom, apalagi di jam primetime jelas anda akan kalah share dan rating dengan program lain" kataku

"i know, itulah kenapa saya pilih kau pak ferry,, saya berani bertaruh kalo sitkom ini anda yang pegang, karena saya tahu kalo anda bisa menyajikan program tv yang bisa bersaing" kata pak edo

"wah gila, kenapa kau bebankan ini ke saya,, lalu apa untungnya buatku?" kataku

"70-30" kata pak edo

"saya 30?" kataku

"bagaimana?" kata pak edo sambil menganggukkan kepalanya

"hanya beda 5% dari biasanya, lebih baik aku bikin yang lain" kataku

"oke kalo begitu apa yang kau mau?" kata pak edo yang sepertinya mulai terlihat serius

"saya mau 60, ditambah saya mau dea dan timnya yang jadi produsernya, bagaimana?" kataku

"lalu apa yang kukerjakan kalo kau semua yang handle? Bahkan timnya saja kau yang mau" kata pak edo

"tugasmu hanya menayangkan saja,, akan kuberikan yang terbaik" kataku

"hahahhaha aku percaya hasilnya memuaskan tapi kau beri harga yang tidak mungkin kusetujui" kata pak edo

"terserah, take it or leave it" kataku

Aku tau itu tidak akan mudah diambil oleh pak edo, sebagai CEO tv harga kerjasama segitu akan menyulitkan. Belum lagi aku meminta dea dan timnya yang terbilang sangat diandalkan di tv nya, sudah pasti akan membuat pak edo berpikir berkali-kali. Tapi aku tidak mau ambil resiko tinggi tanpa upah yang tinggi pula. Cukup lama pak edo dan dua karyawannya mendiskusikan sampai akhirnya.

"baiklah kuambil itu, aku percaya hasilnya akan bagus tapi jika sekali saja ratingnya jatuh akan langsung aku cut saat itu juga" kata pak edo dengan syaratnya yang semakin menguntungkanku. Karena aku memang tidak menaruh ekspektasi tinggi di program sitkom itu.

"well, we'll see,, lalu apa yang kedua?" kataku

"yang kedua saya mau buat program tayangan kesehatan, anda tau kan dinegara ini tidak ada info kesehatan yang pasti, saya mau buat program acara itu untuk menginfokan ke masyarakat" kata pak edo

"lagi-lagi tayangan penuh resiko, terus bagaimana konsepnya?" kataku

"nanti saja aku mau dahulukan dulu yang sitkom ini, bagaimana?" kata pak edo

"baiklah, kapan mau mulainya?" kataku

"kalau bisa bulan depan udah bisa tayang" kata pak edo

"berarti bulan ini harus syuting kalau gitu" kataku

"boleh juga, tapi sebelum anda mulai syutingnya anda hubungi saya dulu biar saya tau kapan ngebungkus program sebelumnya" kata pak edo

"bisa diatur itu, minggu depan akan kuberikan nama pemainnya" kataku

"baik aku percayakan semua ke anda pak ferry, kalo begitu saya pergi dulu dan ini proposal dan berkas yang saya mau buat" kata pak edo

"yaps, terimakasih untuk kepercayaannya, senang bisa bekerjasama lagi dengan anda, setelah dari bali aku akan tandatangan semua berkasnya" kataku

Tak lama setelah itu pak edo dan dua karyawannya yang cantik itu telah pergi meninggalkan kantorku. Seperti biasa reputasi rumah produksi milikku memang terbilang sangat baik. Banyak tv yang puas dengan hasil karya rumah produksiku. Tak heran jika pak edo begitu menggantungkan kepercayaannya kepadaku.

Baru beberapa detik pak edo keluar dari ruanganku kini berganti raymond yang masuk ke ruanganku. Entah kebetulan atau tidak rasanya aku sangat beruntung dengan keberadaan dia ada disini saat ini.

"selamat pagi bos" kata raymond

"pagi, eh raymoooond, bagaimana lancar filmnya?" kataku

"selesai, tinggal editing sama nunggu tayang aja di bioskop, biasa bos antri banyak di bioskop" kata raymond

"hahahha gak heran kalo itu mah, emang film indo kalah jauh sama hollywood" kataku

"jangankan hollywood bos, sama korea aja kalah jauh kok" kata raymond

"terus ada apa kesini?" kataku

"ya main aja sih, mumpung udah selesai,, sekalian mau undang pak ferry liburan ke bajo bos" kata raymond

"wah udah langsung party aja ntar nih" kataku

"ya begitulah bos, sekalian icip-icip dikit hehehehe artisnya mantep gitu masa gak diicip dikit bos" kata raymond

"kalo gitu atur aja waktunya yang penting jangan minggu ini sama minggu depan ya,, minggu ini ada undangan juga di bali sama minggu depan mau casting filmnya tio yang baru" kataku

"loh tio bikin film? Terus sinetronnya tu gimana bos?" kata raymond

"katanya sih udah tamat yang season ini, mau ngerjain film dulu terus lanjutin season selanjutnya" kataku

"wah sibuk sekali sepertinya" kata raymond

"sama antum juga gitu sibuknya,, btw sangat kebetulan sekali ini kau kesini" kataku

"ada apa emangnya? Sepertinya ada sesuatu yang penting ini" kata raymond

"dibilang penting sih enggak, tapi yang jelas duitnya gede" kataku

"wah boleh tuh di bagi bos" kata raymond

"ya ini mau gue bagi,, jadi gini, lu tau kan pak edo si bos tv itu, dia mau bikin program sitkom" kataku

"sitkom? Tumben pak ferry mau ambil" kata raymond

"gue mau ambil soalnya gue minta 40-60 dari dia, dari 60% itu gue mau kasih ⅓ buat lu" kataku

"hmmmm menarik, terus apalagi?" kata raymond

"gue maunya ntar pemainnya mayoritas yang gak pernah main di tv, sisanya boleh lah pake nama besar artis itu buat ngejual" kataku

"hmmm jadi kita cari orang yang belum pengalaman di akting ya?" kata raymond

"yaaa bisa dibilang begitu" kataku

"resikonya besar juga ya" kata raymond

"ya itu alasan gue mengandalkan lu buat cari pemainnya, lu kan jago tuh cari orang baru diduna akting" kataku

"oke, dah gue terima tantangannya bos" kata raymond

"siippp,, kalo begitu kita siap jalan setelah dari bajo aja gimana?" kataku

"ya kalo pak ferry gak sibuk paling cepet setelah dari bajo kita bisa langsung gerak" kata raymond

Kami pun asik berbincang mulai dari A sampai Z. Yang terpenting adalah inti pembahasan sudah tersampaikan dan mendapatkan waktu yang pas untuk dikerjakan. Setelah hampir dua jam raymond berada diruangan kerjaku akhirnya dia kembali ke rumahnya.

Sementara aku masih ada keperluan yang harus aku lakukan. Aku lalu mencari beberapa iklan penjualan rumah yang sudah tersebar di beberapa media online. Dan sempat aku menanyakan juga untuk info rumah dijual. Beberapa teman juga aku minta bantuan untuk mencarikan rumah dijual.

Dan pada akhirnya hari ini aku mendapatkan 2 tempat rumah yang akan aku datangi. Dua rumah ini memang sesuai seperti yang aku mau tapi perlu dilihat dulu beberapa aspek yang membuat aku nyaman. Saat sedang bersiap untuk berangkat menuju lokasi, devieta masuk ke ruanganku.




"permisi pak ferry," kata devieta

"oh iya silahkan masuk de" kataku

"terimakasih pak" kata devieta

"jadi bagaimana?" tanyaku

"saya tadi sudah menghubungi pihak pak pramono pak, katanya bisa berangkat pesawat besok jam 7 pagi pak" kata devieta

"wah pagi ya?" kataku

"dan untuk hotelnya sudah di atur pak pramono dan dia bilang akan membuat pak ferry nyaman di bali" kata devieta

"Baiklah sekarang kamu sama dilla persiapkan semua barang dan keperluan kamu, selda, dan saya.. Karena saya dan selda akan mencari rumah untukku nantinya" kataku

"baik pak ferry nanti akan saya lakukan" kata devieta

Tepat setelah makan siang aku lalu mengajak selda untuk melihat rumah yang akan kubeli. Keduanya terletak di tempat yang sangat jauh dari kantorku. Tapi keduanya tipe rumah yang aku mau. Berada di cluster, tetangga yang tidak berisik, keamanan yang terjamin. Untuk bangunan rumah aku tidak terlalu memikirkan tipenya.

"masih jauh ya pak?" kata selda

"sepertinya, ini baru setengah jalan" kataku

"kita udah satu jam dijalan pak, kalau pak ferry jadi beli rumah ini mending pake supir aja deh pak" kata selda

"hmm iya juga bener kata kamu, tapi..... " kataku

"kenapa pak?" tanya selda

"kamu mau kalo nantinya kamu dientot sama tuh supir?" kataku

"kalo tuh supir diijinin sama pak ferry saya bisa apa pak" kata selda

"hahahhahaha ya gampang deh liat ntar, yang jelas kalo mau cari supir harus beli mobil dulu" kataku

"iyalah pak,, paling gak tuh Alphard,, kalo ini mah ntar pak ferry duduk sebelah supir malah jadi sombong ntar dia,, takut nabrak juga kalo gak bisa mobil sport gini" kata selda

"jadi minimal Alphard ya?" kataku

"ya yang penting nyaman aja pak kalo duduk di bangku tengah" kata selda

Sampai dilokasi pertama kami sudah ditunggu dengan dua orang pria paruh baya. Kami bersalaman dan basa basi sejenak kemudian melihat isi rumah itu. Dari keseluruhan sebenarnya saya tidak tertarik dengan denah rumah didalamnya. Hanya design dari luar rumah yang membuat aku tertarik.

Dengan harga 2M membuat aku berpikir berkali-kali untuk membeli rumah itu. Karena ada beberapa tempat yang harus kurenovasi karena aku tidak suka. Belum lagi bentuk kolam renang yang terlalu alay menurutku. Tidak butuh waktu lama aku berada dilokasi pertama ini, kemudian aku meluncur ke lokasi kedua yang tidak jauh dari lokasi pertama.

Dihabiskan dengan mengobrol tak kusadari akhirnya sampai juga di pintu masuk cluster ini. Terlihat di bagian depan cluster ini sangat hijau. Pohon besar dan tinggi membuat jalanan sangat teduh. Kami pun menuju rumah yang sudah ditentukan untuk bertemu.

Sampai di rumah itu terlihat mobil innova parkir didepannya dan ada tiga orang berada di teras rumah. Ada 1 pria muda dan 2 wanita muda disana. Setelah memarkirkan mobil kami berdua pun menghampiri mereka. Sepertinya salah satu wanita itu ada yang mengenaliku.

"loh ini kan pak ferry ya?" kata wanita muda

"kamu kenal?" kata wanita paruh baya

"ini tuh pemilik PH ma" kata wanita muda

"oalah, mama gak ngeh kak, selamat datang pak ferry saya eva, ini anak saya florencia, dan ini suami saya candra" kata wanita paruh baya

"saya ferry, ini adik saya selda" aku sengaja bilang kalo selda ini adik daripada bilang dia asisten saya terkesan terlalu superior namaku

"baik pak mau langsung atau bagaimana?" kata eva

"langsung juga bisa ci" kataku

"baik, mari masuk pak bisa lihat langsung sambil saya jelaskan" kata eva


Eva membukakan pintu utama kemudian kami berempat pun masuk ke rumah itu. Entah kenapa suaminya tidak ikut masuk juga. Dia lebih asik menerima telfon di teras rumah. Aku sempat membayangkan nantinya jika membeli rumah ini juga bisa menikmati tubuh eva dan florencia ini nantinya.

Selama 1 jam kita keliling seisi rumah sekaligus mendengarkan penjelasan dari eva sampai akhirnya kami berempat duduk di meja makan.

"bapak kok gak ikut masuk ci?" kataku

"bapak mah gak bisa pak ngurusin properti gini, jadi ya nunggu di depan gitu" kata eva

"oooh gitu, padahal ini rumahnya bagus lho" kataku

"makasih pak, ada yang kurang berkenan gak disini pak?" kata eva

"ada beberapa sih ci, pertama garasi kurang luas, terus kolam renang itu kurang tertutup, sama kamar mandi yang gak ada bathupnya" kataku

"ohhh iya iya pak" kata eva

"secara keseluruhan saya suka rumah ini, tapi kekurangan itu tadi bisa jadi pertimbangan saya ci" kataku

"kalo pak ferry gak jadi beli, bisa dong saya titip flo biar jadi artis juga" kata eva

"waduh, saya cuma bagian atap film aja ci,, jadi tiap film itu adalah sebuah produk dari tiap rumah produksi.. Jadi kita gak ikut campur untuk seleksi pemain filmnya karena itu murni sutradara yang mengatasi" kataku

"ya kan bisa minta tolong ya pak buat titip anak saya" kata eva

Dari sini aku bisa mencium kesempatan untuk bisa menikmati tubuh sintal ibu dan anak ini. Sesekali mataku menangkap ekspresi selda yang sudah paham dengan mau ku.

"memangnya kenapa kamu mau jadi artis?" kataku pada florencia

"pengen terkenal pak, pengen juga main sinetron gitu" kata florencia

"gini aja deh pak mumpung bapak lagi diluar juga, saya bisa kasih 50% harga rumah ini atau saya kasih dua rumah bersebelahan dengan harga satu unit rumah" kata eva

"wah gak bisa begitu dong ci, sama aja menyogok kalo gitu namanya,, saya gak mau kalo begitu,, saya bisa bayar harga full kok" kataku

"lalu gimana pak, yang penting anak saya ini masuk tv pak" kata eva

"tapi gak bisa begitu, coba kalo saya balik kasusnya saya bisa bawa anak cici ini tapi saya minta tidur sama flo dan cici mau pa gak? Pasti gak mau kan?" kataku

"kalo dengan begitu bisa membuat florencia main film, kenapa enggak pak" kata eva yang membuat aku terkejut ternyata dia malah menyetujuinya

"wah gila ini orang, ambisinya tinggi juga" batinku

"jadi gimana pak? Saya kasih yang pak ferry mau asal anak saya flo ini bisa main film pak" kata eva

Aku dan selda sempat saling berpandangan sebentar, kemudian selda menganggukkan kepalanya seakan mengerti apa maksudku.

"kalo begitu saya mau beli rumah ini dengan rumah disebelah itu, dan saya akan usahakan sebisa saya untuk membuat anak cici menjadi bintang" kataku

"wah terimakasih pak, saya akan jamin permintaan pak ferry akan saya laksanakan dengan senang hati" kata eva

Dengan senang hati aku menyetujui membeli dua bangunan rumah ini dan bukan hal yang sulit untukku membuat seseorang beradu akting. Tinggal datang saja dan jika dia punya bakat akan kuberi kontrak dengan jangka lama, tapi jika tidak punya bakat akan kubuat dia tenggelam dan tak akan pernah lagi muncul di layar kaca

"kamu beneran mau jadi artis?" tanyaku

"iya pak ferry, saya akan berusaha menampilkan bakat saya, dan tidak mengecewakan anda" kata florencia

"kalo gitu ini kartu nama saya kalau mau hubungi saya, dan minggu depan saya akan hubungi anda ci sekaligus saya akan lunasi dua rumah ini" kataku

"baik pak ferry, terimakasih sebelumnya sudah membeli rumah kami, semoga betah disini dan membawa rejeki untuk pak ferry, juga terimakasih sudah mau membantu anak saya ini ikut syuting" kata eva

Disisa obrolan kami hanya membahas fasilitas dan pelayanan di rumah ini. Yah lumayan bagiku, tidak ada para asistenku yang membantu ternyata mendapat ganti dua keluarga yang akan melayaniku. Yang pertama eva dan anaknya florencia, dan yang kedua monik dan dua anaknya, intan dan nadhira. Setelah itu aku dan selda berpamitan dan kembali menuju apartemen.

Selama perjalanan menuju apartemen pikirkanku terus terisi dengan gambaran tubuh eva dan florencia. Rasanya seperti tidak sabar untuk menikmati tubuh ibu dan anak itu. Setelah kuparkir mobil di lantai basement sempat kuamati suasana mendukung untuk menikmati memek selda saat ini.

Aku menarik tangan kanan selda menuju selangkanganku. Sempat ia memperhatikan apa yang akan kulakukan. Dengan perlahan ku gesekan telapak tangannya diatas kontolku yang sudah menegang keras.

"nafsu liat pemilik rumah ya pak?" kata selda

"engga lah, gemuk terus gelambir dimana-mana gitu jadi gak nafsu lah" kataku

"itu kan ibunya pak, kalo anaknya masa sih pak ferry gak nafsu" kata selda

"banget kalo anaknya, hahahhaha kalo gak nafsu gak mungkin ngaceng gini dong sekarang,, jadi gak tahan ini" kataku

"yaudah pak, sini pake memek aku aja dulu pak" kata selda

"emut dulu ya sel" kataku yang dibalas dengan anggukan kepalanya.

Tangannya dengan cekatan membuka kancing celanaku. Aku ikut membantu selda membuka dan mengeluarkan kontol kebanggaanku. Dan uuuhhh tangan halus, putih dan mungil asistenku itu mulai mengurut kontol panjangku yang sudah mulai mengeras.


“uuuhh halus banget tangan kamu selda” desah aku menikmati lembutnya tangan selda.

"hai hitam, kita ketemu lagi,, main ke memekku lagi yuk" kata selda seolah berbicara dengan kontolku

Dengan senang hati dirinya kembali menjadi alat pemuas nafsu seorang bosnya. Entah sudah berapa kali kontolku masuk ke dalam memeknya yang mungil itu. Tanganku yang awalnya hanya memegangi tangan putih selda untuk tetap mengocok kontolku kini perlahan beralih mengarah payudara selda.

Tanganku yang penuh bulu halus itu meremasi payudara selda dari luar pakaiannya. Tak lama berselang aku mulai menyingkap kaosnya hingga bh putih yang ia kenakan terlihat. Aku yang sudah lama tidak merasakan lagi tubuh mungil selda seakan memendam nafsu terhadap tubuhnya. Kutarik lepas kaosnya lalu kutarik bh putih yang menutupi dua bongkah daging kenyal di dada selda.

"ooooohhh nakal banget ya kamu sekarang sssshhh iyaaah jilat itu ooooh" racauku

Kulihat kini selda sibuk menyentil lubang kencingku dengan lidahnya. Sementara tangan selda sesekali berhenti melakukan tugasnya karena sekarang nalurinya adalah mengeluarkan spermaku. Terkadang aku kembali menggerakkan tangan selda saat berhenti mengocok kontolnya.

Aku yang sudah diselimuti nafsu lalu mencium bibir mungil selda. Selda membiarkan lidahku bermain di rongga mulutnya. Sesekali lidahnya juga mengimbangi permainanku. Tanganku kembali bermain di payudaranya dan kuremasi secara bergantian. Dapat kudengar suara desahan yang keluar dari mulut selda.

Aku lantas memainkan putting imut yang telihat mengeras akibat rangsangan yang kuberikan. Sementara tangan kecilnya itu semakin intens mengocok kontolku. Kulihat matanya terpejam erat seakan menikmati tanganku yang bermain di putingnya.

"mmmmmhh mmmhh mmmhh aaahh puterin putingku pak ooohh" erang selda

“taruh tangan bapak di memek kamu” kataku

"memekku udah basah banget loh pak" kata selda

selda pun mulai melepaskan celana jeans yang ia kenakan dan menuntun tangan kiriku masuk kedalam celana dalamnya dan membiarkan tanganku itu bermain di lubang senggamanya. Sementara tangan kananku masih sibuk bermain dengan kedua payudara selda.

Rangsangan yang ia terima kini semakin bertambah. Kini ia harus bisa menahan payudaranya diremas dan dijilati putingnya bahkan kadang aku memberi cupangan merah di payudaranya. Dan ditambah tangan kiri aku yang bermain di memeknya.

"ssshhh paaakk oooohh geliii bangeett sssshhh ssshh" desah selda

Selda hanya bisa mendesah merasakan tangan kiriku yang terus bermain di bibir memeknya. Bibir mungilnya terbuka mengeluarkan desahan kenikmatan dan matanya terpejam. Sementara tangan kanannya masih terus melakukan tugasnya mengocok kontolku yang terkadang diremasnya.

“aaah pak, saya gaakk kuuaaatt ppaaakkhh” desah selda

“keluarin aja sayang, nikmati orgasme mu” kata aku

Beberapa menit kemudian selda merasakan sebuah gelombang orgasme yang akan menerjang tubuhnya. Ia merasakan seakan ada sebuah ledakan yang akan keluar dari dalam memeknya.

Daaaannn…….
“aaaaahhhh aaaaaahhh aaaaahhh”

Lenguhan panjang selda saat orgasmenya datang. Aku sengaja membiarkan selda merasakan orgasme pertama yang ia dapatkan. aku tersenyum saat melihat badan asisten mungilku ini mengejang kaku dan diakhiri getaran saat gelombang orgasme yang dirasakan mulai berakhir.

Setelah gelombang orgasmenya mereda aku menarik tubuh selda dan mengangkat kepalanya untuk mendekati kontolku yang masih tegak dan keras. Sementara selda yang masih lelah setelah mengalami orgasme pertama hanya bisa mengikuti tarikan tangan aku.

“gantian dong sayang, bikin bapak kayak yang kamu rasakan” kata aku.

Kini kontol aku tepat didepan mulut selda siap untuk merasakan hangat dan lembutnya kuluman asisten cantikku ini. Selda kemudian mulutnya kemudian memasukkan kepala kontolku ke dalam mulutnya. Begitu basah, hangat, dan nikmat saat kurasakan kuluman selda.

Sesekali aku menampar-namparkan kontolku di pipi mulusnya yang tak berjerawat. Senyuman selda semakin membuatku bernafsu saat kontolku menepuk wajahnya berkali-kali. Aku yang sudah terbalut nafsu meremas kuat payudara selda. Tau mulut selda terbuka tanpa aba-aba aku langsung menghentakan kontolnya meluncur masuk ke dalam mulut selda.

“aaaahh ennaaakk sayaaang,,, aaaahh haaangggat muluut kammu” desah aku

"mmmmhhh mmmmhh mmmhh sslllrrpp ssssllrpp"

Tangan selda berusaha mendorong dan memukul paha aku agar kontolku tidak masuk terlalu dalam di mulutnya. Tapi aku yang sudah merasakan kehangantan rongga mulut selda perlahan mulai memaju mundurkan kontolku di dalam mulut selda. Aku tau selda belum siap menerima sodokan kontolku di mulutnya. Sampai akhirnya ia membiarkan kontolku bergerak menggenjot mulutnya.

“mmmmppphh mmmpphh mmmpphhhh” desah mulut selda yang tersumpal kontolku

Aku makin lama makin cepat memompa mulut selda yang sudah kewalahan. Nampak kini wajah selda sudah basah bercampur antara keringat, air mata, air liur dan cairan kontol aku jadi satu. Nampak raut muka aku sangat menikmati kuluman mulut selda yang menyelimuti kontolnya.

"gak heran kalo banyak yang mau ngentot ma kamu, baru diemut gini aja udah enak banget sssshh ssshh oooh" celotehku

"mmmmh ssssh ssslllrp sssllrp ssslllrp mmmh"

“udah dulu nanti bapak keluar, sekarang bapak mau ambil perawanmu” kata aku

“aaaaaaah haaah hhaaahh uhuuk uhuuk" selda mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya.

"fuck me boss" ucap selda sambil mengelap liurnya yang menempel di pinggir bibirnya

Puas menikmati mulut selda, aku lantas memposisikan dan mengatur tempat duduk selda sedemikian rupa agar aku dapat melakukan penetrasi ke lubang memek asisten mungilku ini. Setelah dirasa pas, aku lalu membuka celana panjangnya sekaligus dengan celana dalamnya.

Aku memposisikan kontol kebanggaanku ini di depan memek selda yang sedang di tumbuhi rambut halus di sekitar lubangnya. Aku tahu selda kini sudah pasrah dan tak berdaya hanya bisa diam merasakan gesekan kontol aku di memeknya yang sudah banjir akibat orgasmenya. Sementara aku masih berusaha memasukkan kontol panjangnya.

“kecil banget sih lubangnya, jadi susah, bangsat padahal udah sering disodok ni memek” kata aku yang sudah mulai tak sabar

Setalah beberapa kali percobaan akhirnya kontol keras itu melesak masuk tanpa ada aba-aba sebelumnya dariku. Selda yang terkejut merasakan sakit yang sangat tiba-tiba. Ia berusaha memegang erat pinggiran jok mobilku untuk mengalihkan rasa perih di memeknya. Sementara aku semakin beringas memompa kontolku di dalam memek selda.

“aaaaahh aaaahhh shiiit fuuck mee ooohh oohh paaakh fuck mmmhhh mmmhh mmmhh" desah selda

“aaah aaaahh memek kamu sempit banget sayang aaaaahhh aaah” desahku

Tubuh sekal gadis cantik itu terlonjak – lonjak seiring hentakan yang kulakukan. Selda berusaha menggapai apapun sebagai pegangan agar ia dapat mengalihkan rasa sakit pada memeknya karena kontolku yang terlalu besar untuk lubang memeknya. Erangan selda semakin lama makin kencang saat aku menggenjotnya semakin cepat.

Namun erangan itu kini berubah menjadi desahan, rasa sakit yang tadi melanda tubuhnya kini berubah menjadi rasa nikmat yang luar biasa. Tanganku yang tadinya memegangi lengan selda kini lebih merangsang selda dengan meremasi payudaranya yang terus bergoyang.

"ooohh fuck ooohh oooh yeess yeeess fuck me paaak aaaah aaah" racau selda

Beruntung bagi mereka berdua karena suasana basement saat itu sedang sepi sehingga tidak ada yang mengetahui jika di dalam mobil yang terparkir dan bergoyang itu ada persetubuhan panas antara bos dan asistennya. Hampir lima belas menit selda menerima sodokan kontolku. Akhirnya aku akan meledakkan lahar putihnya.

“aku mau nyampai ini selda aah” kata aku

"di dalem aja paaakk ooohh sshhiiitt enak banget kontolnya ooouuh oouh ooouuuh"pinta selda

Dalam beberapa detik kemudian aku sudah meyemburkan spermanya di dalam rahimnya. Dan disusul selda yang mengalami orgasme. Lendir putih dan kental itu nampak banyak sekali keluar meleleh dari lubang memeknya. mengenai tubuh selda.

Setelah puas menikmati tubuh gadis cantik ini aku kembali merapikan pakaianku dan keluar dari mobil. Tak lama kemudian selda keluar dari dalam mobilku dengan rambut yang sedikit berantakan.

"sakit banget memekku pak, gak bisa jalan ini" kata selda

"hmmm manja ya, minta digendong" kataku

"serius pak, memekku kan udah lama gak dimasukin punya bapak, jadinya melar lagi ini kayaknya" kata selda

"yaudah ntar kita main sama devita juga" kataku

"peking dulu aja pak, kalo masih ada waktu aku layani lagi pak" kata selda

"oke, siapin memekmu lagi ya" kataku

Kami berduapun berjalan menuju kamar apartemenku. Selda menggandeng lenganku karena menahan perih dimemeknya yang membuat dirinya susah untuk berjalan dengan lancar. Sampai di kamar aku melihat devieta sudah selesai menyiapkan barang bawaan kami.




"udah selesai peking?" tanya selda

"udah dong, itu punya pak ferry sama punyamu juga udah" jawab devieta

"kamu sendirian yang peking segini banyak?" kata selda

"ya gak lah,, tadi di bantu shirin sama dilla juga" kata devieta

"terus kemana sekarang mereka?" kataku

"dilla udah pulang pak, kalo shirin tadi keluar beli makan sama pacarnya" kata devieta

"yaudah aku mandi dulu kalo gitu" kata selda

"itu kenapa kamu jalannya kayak gitu sel?" tanya devieta yang melihat cara berjalan selda yang aneh

"abis digenjot sama pak ferry, melar lagi deh kayaknya" kata seoda

"uups, kegedean ya" kata devieta

"ya gitu deh, udah aku mandi dulu, gak enak banget memekku ini" kata selda

"hahahhaha bukan kegedean, itu memekmu yang kekecilan kali" kata devieta

"makanya aku jarang genjot dia, kasian kalo tiap hari jalannya kayak gitu, mending sekarang kamu aja yang servis" kataku

"sekarang pak?" tanya devieta

"iyalah, sekalian nunggu selda mandi tuh" jawabku

"sel, abis mandi bantuin gue servis pak ferry ya" kata devieta

"iyaaa, lu servis duluan aja deh" kata selda dari dalam kamar mandi

Ku bawa devieta menuju ranjangku yang besar. Ranjang yang telah menjadi saksi bisu persetubuhanku dengan banyak wanita bahkan artis cantik. Sudah entah keringat siapa saja yang menempel di sprei itu. Saat aku memasuki kamar devieta menurunkan celana panjang berbahan kain lalu melepaskan kemeja batik yang ia kenakan.

Kini devieta hanya mengenakan bh, celana dalam, dan hijab yang ia kenakan. aku yang melihat tubuh mulus devieta sudah tidak bisa lagi membendung nafsuku. Aku menarik devieta ke ranjang dan menciumi bibir devieta. Mungkin sudah lama aku tidak menikmati lagi tubuh devieta.

aku kembali sibuk melumat bibir devieta, tanganku pun juga tak tinggal diam. Aku membuka kaitan bh putih dan menanggalkannya. Detik berikutnya kedua payudara devieta sudah kuremas bergantian. Devieta sangat menikmati saat tanganku meremasi kedua payudaranya.

"aaahh iyaa paaak remesin terus paaakk mmmmhh mmmhh ssshh"

Kemudian aku yang sudah sangat bernafsu memposisikan tubuh mulus devieta telentang di ranjang dan menaiki dada devieta. Kontol hitam aku kini tepat berada di depan mulutnya. tanpa banyak bicara devieta sudah tau apa yang aku mau lalu membuka mulutnya dan memasukkan kontolku.

“mmmmh ssslrrp mmmh mmh” desah devieta

“aaah gilaa angeet bangeet mulutmu aaaah aaah nikmat” racauku

Perlahan aku mulai memompa mulut devieta. Devieta hanya diam saja menikmati kontolku yang terus menyodoki mulutnya seksinya. Aku sangat menikmati setiap hisapan dari mulut devieta. Kurasakan juga lidahnya ikut bermain di lubang kencingku saat kepala kontolku berada di dalam mulutnya.

"sayang bikin aku keluar di dalam memekmu sekarang" kata aku sembari telentang di sebelah devieta

"iya pak" jawab devieta

Devieta menuruti kemauanku itu dan dengan cepat kembali memasukkan kontolku kembali ke dalam mulutnya. devieta berusaha memberikan lumatan terbaiknya. Kepalanya bergerak di atas kontolku.

"Aaaaaah enak banget mulutmu sayaaang mmmh mmhh pinter banget nyepongnya" kataku setelah kontolnya masuk ke mulut devieta.

Devieta semakin lahap memasukan kontolku. Bahkan tak banyak bicara devieta juga melepas celana panjang dan celana dalam aku yang masih menyangkut d lutut aku. Aku sendiri sangat menikmati kebinalan asistenku ini yang sedang mengoral kontolku. Dengan jilbab yang masih membungkus kepalanya ia menaik turunkan kepalanya di kontolku.

"ooouuuhh shit ini enak banget oooohh ooohh sssshhh ssshh isep terus" erang devieta

Dan seperti sekarang devieta pun semakin berani dengan manjilati kantung telurku hingga ke lubang pantatku. Dari semua wanita yang pernah aku setubuhi hanya devieta yang berani menjilati lubang pantatku. Entah dia jijik atau tidak aku pun tidak peduli, yang jelas apa yang dilakukan dia dilubang pantatku itu semakin membuatku melayang.

"Uuuuh devietaaa enaaak bangeeet aaaaah aaaah kamu jadi nakal sekarang, aaaah aaah enak sayaaaang" aku kelonjotan menikmati serangan dari lidah devieta

Devieta pun sempat mengocok kontolku dengan jilbabnya yang berbahan lembut itu hingga membuat aku makin kelonjotan merasakannya. Setelah itu devieta pun melepas celana dalam satu- satunya kain yang masih ia kenakan hingga menyisakan jilbab dikepalanya. aku yang melihat devieta telanjang dihadapanku ikut melepas kemeja yang aku kenakan. Detik berikutnya devieta memberikan ciuman pada bibir aku.

Aku tak tahan jika hanya berdiam diri menikmati serangan yang dilancarkan oleh devieta. Tanganku dengan sigap memberikan remasan lembut pada payudara devieta hingga membuat devieta seakan terbang melayang merasakan perlakuanku.

"Mmmh paakhh aah teruuus aaaaah aaahh aaaauwh isep putingnya paaak aaaah" desah devieta

Aku langsung melumat toket devieta, hingga puting imut berwarna coklat itu mencuat menegang seakan ingin merasakan kelembutan hisapanku.

"pak fajaar aaah geliii bangeeet uuuh iseep teruus paaak" desah devieta.

Tanganku terus turun hingga ke pantat devieta dan meremas pantat devieta yang indah membulat kencang dan mulus. Puas menikmati dua bongkahan daging kenyal di dada devieta, aku turun berpindah ke memek devieta yang sudah basah.

Aku kini mulai menjilati memek devieta yang bersih terawat dan gundul tanpa bulu. Devieta kelonjotan menikmati jilatanku "aaaah paaak teruuus uuuuh jilat paaakh aaah enaakhh" erangnya yang terdengar semakin keras.

Sementara devieta meremasi toketnya sendiri dan memainkan putingnya. aku lalu merubah posisinya menjadi saling menjilati kemaluan masing2. devieta yang melihat kontol aku ada di depannya langsung memasukkannya ke mulutnya dan menghisapi dengan kuat.

Puas melihat memek devieta yang sudah mulai basah mengkilap aku memposisikan dirinya di antara paha devieta yang telah dibuka lebar. devieta pun bersiap menyambut kontol aku masuk ke memeknya

"aaah masukin pak ferryyy aku siaaap mmmmmh" erang devieta.

Detik berikutnya kontol aku melesat masuk membelah memek devieta tanpa hambatan apapun. aku merasakan jepitan memek devieta yang kencang dan licin disertai ludahnya yang sebelumnya ia jilati. Walaupun tak sesempit milik selda, namun tetap saja jepitan memek devieta terasa begitu nikmat.

"aaah licin bangeet memekmu aaaah" desah aku melihat devieta menikmati tusukan kontol aku.

"Aaauwh uuuh uuuhh mmmmh aaaah enaaak sayaaang" desah devieta.

Devieta terus menikmati setiap tusukan dan sensasi yang ditimbulkan dari setiap gesekan di dalam memeknya. Sementara aku mulai meningkatkan tempo genjotan kontolku

"Aaah iyaaa sayaang yang kenceeeng uuuh nikmaaat aaaauwh aaaaah aah ssssh enak bangeet" desah devieta.

Detik berikutnya aku sudah berada di bawah sedangkan devieta mulai memasukkan kontol aku ke memeknya. Disaat kami sedang sibuk memacu birahi, tanpa kami sadari selda yang telah usai mandi masuk ke dalam kamar dengan tubuh yang hanya dililit handuk saja. Lalu ia duduk di pinggir ranjang sambil mengeringkan rambut panjangnya

"Mmmh enaaak uuuh" erang devieta saat kontol itu masuk.

"Goyang sayaang, uuuhhh enaak" desah aku.

Devieta bak wanita yang sedang menaiki kuda pacu yang sedang berlomba, tapi bedanya devieta berlomba menggapai puncak kenikmatan. Jilbab devieta yang ada dikepalanya mulai basah terkena keringat birahinya.

"Aaaauwh kamu seksiii bangeet kalo gini uuuhh uuhh uuuhh" celotehku. Devieta tidak menanggapi komentarku dan terus bergerak menggenjot kontolku.

Aku meremasi payudara devieta yang bergoyang mengikuti irama hentakan genjotannya. Sementara tangan kanannya menutup mulutnya yang sedang mengekspresikan kenikmatan.

"pak ferry ooohh ooohh aku gak tahaaan mauu keluaar aaah aah aaah" desah devieta.

"Keluarin ajaaa sayaaang uuuh enaak bangeeet memekmu" kataku

Beberapa detik kemudian aku melihat tubuh devieta mulai menegang diikuti hentakan orgasmenya srrrrr sssrrrrr sssrrrrr "akuuu nyampeee pak mmmmh mmhh" kata devieta.

"pak ferry belum keluar yah?" Kata devieta dan disertai goyangan yang masih ia lakukan, seakan devieta tak ingin kehilangan rasa kenikmatan yang berada di memeknya.

"kalo capek gapapa biar selda yang gantiin" kata selda

"eh,, lho,, ada selda ya hahahha gak tau aku" kata devieta

"gimana mau tau, kalian asik sendiri ngentotnya" kata selda

"hahahhaha bentar ya aku bikin bos kita keluar dulu" kata devieta

"udah santai aja, kalo kamu udah gak kuat sini aku aja yang gantiin" kata selda

"tunggu bentar lagi, masih tanggung" kata devieta

"yaudah ayo lanjut, kamu nungging" kataku memerintah devieta

Tanpa banyak bicara devieta langsung memposisikan dirirnya dengan menungging di sebelah aku. Aku yang melihat itu segera bangun. Dan blees... kontol aku pun masuk ke dalam memek devieta yang sudah amat basah. Devieta yang sudah lelah hanya pasrah menerima tusukan kontolku yang semakin lama kian kencang.

"Aaaauh paaak aaahh aaahh pelaan - pelaan aaaah aaaah aaah enaak aaah" erang devieta.

"Mmmh enak sayang, memekmu bikin ketagihan" kata aku

Aku terus memompa memek devieta dan meremasi pantatnya yang membulat kencang. Tusukan aku semakin gencar dilakukan hingga membuat erangan devieta semakin keras tak kuasa menahan nikmat.

"Aaaah paaak pelan - pelan aaahh fuck fuck fuck mmh mmh ssshh akuu bisaa keluaar lagii nantii aaah aaah aaah aaah" desah devieta.

Jeritan erangan devieta yang kencang itu semakin membakar birahi aku. Aku sangat menyukai mendengar erangan devieta yang keras. Sudah lama aku tidak mendengar erangan devieta yang sangat ku sukai.

"pak oooh oooh aku mauu keluar lagii aaah aaah" erang devieta.

"Tahan sayaang aku jugaa mauu keluuaar uuuhh uuuuh uuh enak banget memekmu" celotehku.

Dan detik berikutnya tubuh kami berdua pun menegang bersamaan, crooot crrroooot crooot sperma aku mengalir deras ke dalam memek devieta. "Aaaargh aaaarrgh enaaak sayang" erangku yang juga merasakan siraman orgasme devieta pada kontolnya.

Tubuh devieta pun jatuh telungkup lemas setelah orgasmenya dan diikuti aku yang jatuh ke punggung devieta yang basah dengan keringatnya.

Puas menyiram memek devieta dengan sperma. aku kemudian beralih ke selda yang sedang asik memainkan hapenya sendiri. Aku mendekati selda dari belakang lalu kupeluk tubuh mungilnya, tanganku meremasi payudaranya dengan lembut yang masih tertutup handuk putih yang melilit tubuhnya


"mau lanjut lagi?" kataku saat memeluk tubuh selda

"kalo pak ferry masih kuat boleh pake memek selda lagi kok" kata selda

Tanganku membuka lilitan handuk di tubuh selda dan kiremasi kedua payudara kenyalnya. Detik berikutnya bibir selda sudah kulumat. Cukup lama aku menikmati mulut selda, kami berdua saling membelit lidah dan menikmati liur kami.

"mmmmhhh mmmhh sssllrp sssllrrpp ssslllrpp"

Aku juga meremasi kedua payudara selda yang sudah terbuka bebas. Kupilin kedua puting payudaranya secara bersamaan yang membuatnya semakin mendesah keras. Aku yakin kalau saat ini memeknya sudah sangat basah menerima rangsanganku.

Puas menikmati tubuh bagian atasnya, aku lalu menekan tubuh mulusnya itu ke bawah hingga selda seakan berlutut didepanku. Wajah cantiknya kini berhadapan persisi dengan kontolku yang sudah berdiri tegak. Selda sendiri pun tahu apa yang harus ia lakukan.

Tanpa diperintah dua kali selda menundukkan kepalanya dan mengarahkan kontol itu ke mulutnya. Awalnya selda hanya menciumi seluruh permukaan kontolku dari ujung hingga pangkalnya. aku bahkan sempat menamparkan kontolku ke wajah cantiknya.

“masukin ku mulut kamu sayang” kataku dan langsung melesakkan kontolnya ke mulut selda. Selda membuka mulutnya dan melahap kepala kontolku.

“uuuuh anget banget mulut lu aaah” desah aku yang kelonjotan kontolku dilahap dengan rakus.

Seakan mendapatkan mainan yang lama tidak ia mainkan selda begitu bersemangat menyepong kontolku. Sementara aku hanya diam saja menikmati servis mulut yang diberikan selda. Aku sangat bernafsu melihat kepalanya bergerak di kontolku

"uuuuhhh iseep yang kuat cantik oooohhh sssshh sssshh ssshh aaaahh enaaakk ooohh" celoteh aku.

Selda pun tidak mempedulikan ocehanku yang sangat menikmati kulumannya. Sambil menikmati kontolnya masuk mulut selda tanganku pun tak tinggal diam. Aku mulai meraba punggungnya yang sangat mulus hingga ke bongkahan pantat selda yang kenyal. Bahkan sesekali tanganku juga hinggap di payudaranya dan meremasnya dengan gemas.

Setelah puas menggenjot mulut selda ku keluarkan kontolku dari mulutnya. Kontolku nampak sangat basah bercampur dengan liurnya. Selda hanya pasrah menantikan serangan yang akan ku perbuat terhadap tubuhnya. Tanpa buang waktu aku kembali mencium bibir selda dengan ganas dan langsung disambut oleh selda.

“mmh mmmh mmmh mmmh” desah selda tertahan.

Puas bertukar ludah lagi kini ciumanku mulai menjalar ke permukaan wajah cantiknya dan bahkan sampai ke leher putih selda. Bukan hanya ciuman namun aku juga menjilati dan membuat beberapa titik merah di lehernya. Selda sendiri sepertinya kewalahan menerima serbuan aku.

Setelah meninggalkan banyak bekas merah pada leher selda, kini ciuman dan jilatanku itu turun hingga ke kedua payudara selda. “mmmh gelii paak uuuh terrruuuus enaak aaaah aaahh putingnya paaakk ssshh ssshh” desah selda saat putingnya kulumat

”aduh ini toketmu bikin aku makin nafsu mmmh sssslllrp sssllrrp” celoteh aku.

“sini pak, mau aku jepit kontol pak ferry pake toket aku” tantang selda.

Mendengar perkataan selda itu semakin membuatku bernafsu. Aku lantas menempatkan kontolku di belahan payudara selda. Selda pun menahan jepitan payudaranya dengan kedua tangannya. Bahkan ekspresi selda membuat aku semakin bersemangat menggenjot payudara gadis cantik ini. Sesekali selda meludahi kontolku agar membuat licin dan menambah kenikmatanku.

Setelah itu sasaran berikutnya adalah memek selda. Aku lantas memposisikan selda hingga menunging di samping tubuh devieta yang sudah terlelap pulas. Dan tanpa memberi aba-aba terlebih dahulu aku langsung menancapkan kontol panjang hitam itu ke memek selda.

Dia tau kalau aku akan melakukan penetrasi di memeknya tapi saat aku memasukkannya kontolku dilubang memeknya itu selda belum siap menerima hujaman kontolku.

“aaaaaaah gede banget kontolnya aaaah teruus yang dalaam paaak aaah enaaak” erang selda.

“mmmmh memang enak memekmu sayang mmh uuuh” desah aku.

Aku terus menggenjot memek selda dengan perlahan dan semakin lama semakin kencang. Tanganku menjambak rambut panjangnya itu seakan dia sedang menaiki kuda pacu. Tubuh mulusnya yang berkeringat membuat aku semakin memacu tusukanku di memeknya

”aaah kontol bapak enaaak selda uuuuh sukaa paak ssssh entot selda paak sssh ssshh kasarin seldaa paak uuuh” celoteh selda.

Selda yang cantik dan sopan itu telah menjadi seorang wanita nakal yang haus kontol. Keringat mereka mulai mengucur deras menggambarkan semakin panas permainan seks mereka. Ranjang yang besar itu pun bergoyang dengan kencang hingga membuat devieta pun terbangun.

Saat ia membuka mata, ia melihat aku sedang mendoggy selda dengan kencang. Selda yang sudah menahan gelora birahi sejak tadi itu pun kini mencapai puncak yang sudah lama ia inginkan. Sssrrr… sssssrrr…. Sssssrrr..ssssr.. cairan cinta selda pun menyirami kontolku yang tertanam di memeknya. Selda pun tergeletak telungkup tak berdaya kehabisan tenaga.

“aaahh aaah selda sampai paak aahh capeek sssh enaak bangeet” desah selda.

"sekali lagi ya, sampe aku keluar" pintaku

"aaahh aaaahh iyyaaa paak aaahh haahh hhaahh" kataku

Aku lalu menelentangkan tubuh selda di atas ranjang dengan posisi kontol yang masih tertancap di memek selda. Itu membuat aku merasakan kenikmatan seakan seperti di pelintir. Selda hanya pasrah ketika memeknya mulai dihujani tumbukan kontolku. Sementara tangan aku meremasi kedua payudara selda yang bergoyang mengikuti irama genjotanku.

“yang keras pak aaaaah kontol bapak gede banget mmmh nikmat uuuuh” erang selda.

Sekitar 10 menit menggenjot memek wanita cantik itu dan akhirnya crooot croooot crooot sperma aku masuk dengan deras ke rahim selda. ”aaaaaah uuuh uuuh nih terima nih peju ku sayang aaaargghhh aaaagghh” erangku.

Selda pun merasakan ada sesuatu yang hangat meluncur dalam memeknya. Dan saat aku mencabut kontolku dari dalam memeknya saat itu diikuti spermaku yang mengalir keluar dari memeknya. Kami pun beristirahat dengan telanjan bulat disisa malam sebelum terbang ke bali.

Seusai subuh kami pun meluncur ke bandara di jam penerbangan pertama. Diikuti devieta dan selda membuat perjalanan kali ini akan semakin panas disana. Belum lagi aku tau bagaimana sepak terjang pramono di dunia lendir.

Akan membuatku semakin banyak memek publik figur yang bisa kunikmati. Dan lagi hidup di bali dengan bisnis dan dikenal sebagai orang terkaya disana akan membuat dirinya semakin disegani.

BERSAMBUNG
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd