Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Hu kagak usah di tanggepin orang kayak gitu lanjutkan fantasi suhu dan buat cerita sesuai keinginan hu
Saya mah ga anti kritik kok hehe. Beberapa kali kritikan saya ikutin juga masalah gaya penulisan, spasi, atau dialog. Cuma kalau udah ngatur2 cerita kayak misalkan si A diperkosa di lokasi X gitu biasanya udah engga saya tanggepin karena saya nulis berdasarkan Fantasi saya sendiri.

Tapi ya saya bersyukur aja masih banyak yg mau nanggepin cerita saya sih, daripada ujug2 komen cuma request Artis tapi cerita saya ga dikasih Saran, kritik, atau apresiasi 😅
 
hu

gatau apa pernah ada yang nanya atau engga

yang macem wulan guritno, tamara blezenski gitu ga tertarik apa emang cuma yang muda muda dibikin chapter juga gitu?
 
Saya mah ga anti kritik kok hehe. Beberapa kali kritikan saya ikutin juga masalah gaya penulisan, spasi, atau dialog. Cuma kalau udah ngatur2 cerita kayak misalkan si A diperkosa di lokasi X gitu biasanya udah engga saya tanggepin karena saya nulis berdasarkan Fantasi saya sendiri.

Tapi ya saya bersyukur aja masih banyak yg mau nanggepin cerita saya sih, daripada ujug2 komen cuma request Artis tapi cerita saya ga dikasih Saran, kritik, atau apresiasi 😅
Orang itu bukanya ngekritik suhu tapi selalu request harus artis yang dia mau.
 
Saya mah ga anti kritik kok hehe. Beberapa kali kritikan saya ikutin juga masalah gaya penulisan, spasi, atau dialog. Cuma kalau udah ngatur2 cerita kayak misalkan si A diperkosa di lokasi X gitu biasanya udah engga saya tanggepin karena saya nulis berdasarkan Fantasi saya sendiri.

Tapi ya saya bersyukur aja masih banyak yg mau nanggepin cerita saya sih, daripada ujug2 komen cuma request Artis tapi cerita saya ga dikasih Saran, kritik, atau apresiasi 😅

Dikasih saran dah bagus ceritanya suhu..
 
Mungkin endingnya mbah yanto,fahmi sama rio ngentotin artis bareng2 (orgy) :p
Bisa jadi, bisa jadi 🤣
Orang itu bukanya ngekritik suhu tapi selalu request harus artis yang dia mau.
Kebanyakan kayak gitu, makanya sekarang yang ujug2 asal request aja jarang saya tanggepin.
Wah, ada update lagi... Syukur lah yang episode kali ini bisa lebih saya nikmati. Thanks, suhu 🙏🏻
Terima kasih banyak apresiasinya suhu 👍
Wah bakal ada mawar eva.😃
Nanti setelah chapter 38 ya hehehe
 
Chapter 37: Paula Verhoeven, Another Hot Young Mom.

Note: Basic story cerita ini terinspirasi dari KisahBB Nikita Willy Erotic Black Magic dan beberapa bagian cerita ini juga terinspirasi dari cerita Chef Cinta yang ada di forum ini. Cerita keseluruhan dan tokoh sudah pasti berbeda dan sesuai dengan fantasi saya sendiri.




Fahmi diperintahkan untuk menemani Paula Verhoeven untuk riset di sebuah desa di daerah Jawa Tengah. Riset ini merupakan bagian dari kerjasama antara PH milik Pak Tono dengan PH YouTube milik Baim dan Paula. Sementara Baim dan timnya akan riset di daerah Jawa Barat, Paula dan Fahmi akan riset di daerah Jawa Tengah. Beruntung Paula bisa menitipkan anaknya pada kedua orangtuanya. Untuk pertama kalinya sejak mereka menikah, Paula akan ke luar kota tanpa suami dan anaknya. Baim sudah cukup percaya pada Paula dan Fahmi kalau mereka tidak akan berbuat macam-macam, apalagi Baim mengenal baik Fahmi dan Pak Tono melalui Raffi Ahmad.

Mendapat kesempatan ini, Fahmi merasa dapat durian runtuh. Atas saran temannya, Rio, Fahmi mendatangani seorang dukun yang bernama Mbah Yanto. Mbah Yanto adalah seorang yang ahli dalam memelet dan menyantet. Rio memberikan alamat rumah Mbah Yanto kepada Fahmi sebagai balas budi karena Fahmi telah membantunya untuk menjalankan rencana balas dendam pada Enzy Storia dan Hesti Purwadinata.

Rumah Mbah Yanto.

Fahmi tiba di rumah Mbah Yanto. Rumah Mbah Yanto tidak terlihat seperti rumah seorang dukun, malah terlihat seperti rumah seorang pengusaha muda. Saat ingin mengetuk pintu, tiba-tiba Mbah Yanto membuka pintu rumahnya dan mengejutkan Fahmi.

"Siang mbah." Fahmi memberi salam pada si dukun tua itu.
"Nak Fahmi ya? Ayo sini masuk, Nak Rio sudah cerita semuanya." Ucap Mbah Yanto.

Penampilan Mbah Yanto sedikit mengingatkan Fahmi akan karakter Palpatine dari seri film Star Wars, badannya kecil dan mukanya keriput serta mengenakan tudung untuk menutupi penampilannya. Mbah Yanto juga menggunakan tongkat untuk berjalan.

Fahmi masuk ke dalam rumah Mbah Yanto, ternyata interiornya pun terlihat sangat mewah. Tapi ya namanya rumah seorang dukun tetap saja ada banyak pernak pernik mistis di dalamnya.

"Ayo Nak, silahkan duduk." Tawar Mbah Yanto.

Tanpa basa basi, Fahmi langsung bertanya straight to the business.

"Jadi bener nih si Mbah bisa bantu saya?" Fahmi bertanya.

Mbah Yanto pun tertawa kencang sehingga sedikit membuat Fahmi ketakutan.

"Ya kalau cuma sekedar pelet biar kamu bisa tidur sama wanita cantik sih Mbah ahlinya!" Ucap Mbah Yanto dengan bangga.

Fahmi mengeluarkan amplop berisi uang yang jumlahnya tidak sedikit dan Fahmi berikan amplop itu pada Mbah Yanto.

"Nah, apalagi ada cuan segini. Mbah lebih bisa lagi bantu kamu hehehe." Mbah Yanto tertawa sambil menghitung uang pemberian Fahmi.
"Huh, dasar tua bangka mata duitan." Fahmi berkata dalam hati.

Mbah Yanto menyimpan uang itu di laci mejanya.

"Nah, mana sekarang foto wanita itu?" Tanya Mbah Yanto.
"Wah saya adanya di HP, Mbah. Ga saya cetak." Fahmi kebingungan.

Mbah Yanto tertawa dengan terbahak-bahak lagi.

"Nak, ini jaman modern keles... Fotonya kamu WhatsApp aja ke mbah." Ujar Mbah Yanto sambil meminum secangkir kopi hitam.
"Wah, udah modern juga ya Mbah?" Tanya Fahmi sambil membuka handphonenya.

Mbah Yanto meletakkan gelasnya lalu membuka handphonenya juga.

"Wah iya dong, hari gini kan semua harus serba digital. Mbah aja lagi coba bikin aplikasi konsultasi online." Jawab Mbah Yanto dengan antusias.

Fahmi berhasil mengirimkan foto Paula Verhoeven ke handphone Mbah Yanto via aplikasi WhatsApp.

"Mbah, fotonya sudah terkirim ya." Ucap Fahmi.

Mbah Yanto hanya menganggukkan kepala sambil memainkan handphonenya.

"Okay, fotonya sudah saya terima ya. Besok malam, kamu akan dapat hasilnya. Malam ini saya bertapa dulu." Mbah Yanto berkata dengan penuh percaya diri.

Keesokan Harinya....



Paula dan Fahmi tiba di sebuah desa di Jawa Tengah, setelah beberapa jam di pesawat mereka harus naik Mobil lagi untuk menyambung perjalanan ke Desa itu.

"Wah, mas. Sampai juga kita ya." Paula Verhoeven berkata sambil menikmati pemandangan desa yang masih segar dan asri.

Fahmi menurunkan tas bawaannya dan tas milik Paula.

"Iya mbak, akhirnya sampai juga kita." Fahmi menjawab sambil berusaha membawa kedua tas berat itu.

Seorang pria paruh baya menghampiri Fahmi dan Paula.

"Maaf, mas dan mbaknya ini yang dari Jakarta ya? Yang mau belajar soal batik?" Tanya Pria itu.

Fahmi melihat kearah pria itu sambil tersenyum.

"Iya Pak, perkenalkan, saya Fahmi dan ini Paula." Ucap Fahmi sambil menjulurkan tangannya untuk menjabat tangan Bapak itu.

Bapak itu dengan senang hati menjabat tangan Fahmi lalu menjabat tangan Paula.

"Nama saya Untung. Saya kepala desa di sini." Ucap Pria itu.
"Mari saya antar ke rumah tempat kalian menginap." Ajak Pak Untung.

Pak Untung mengajak Paula dan Fahmi masuk ke dalam sebuah rumah sederhana yang sudah disiapkan khusus untuk mereka beristirahat malam nanti.

"Gimana rumahnya?" Pak Untung bertanya pada Paula dan Fahmi.
"Nyaman kok Pak, makasih banyak bantuannya ya Pak." Paula berucap pada Pak Untung.

Fahmi juga merasa cukup puas dengan rumah itu. Rumah itu terlihat cukup sederhana, namun nyaman, bersih dan asri. Terlihat sekali warga desa itu ingin membuat Fahmi dan Paula merasa nyaman selama menginap di desa mereka.

"Nyaman rumahnya, Pak. Terima kasih banyak ya." Ujar Fahmi pada Pak Untung.

Pak Untung nampak lega karena kedua tamunya ini terlihat puas dengan fasilitas mereka yang seadanya.

"Habis Mas sama Mbaknya beres-beres, nanti saya jemput dan Kita langsung ke pabrik Batik ya?" Ucap Pak Untung pada kedua orang itu.

Terlihat dari wajahnya kalau Paula sebenarnya sudah tidak sabar ingin belajar membatik.

"Siap Pak! Kami beres-beres barang dulu ya!" Paula menjawab dengan sangat antusias.

Paula dan Fahmi buru-buru membereskan barang-barang mereka agar bisa segera mengunjungi pabrik sentra pengrajin Batik. Sesuai arahan Pak Tono, Fahmi juga menyiapkan sebuah kamera untuk keperluan dokumentasi Paula membuat batik dan merekam kegiatan warga sekitar.

Setelah selesai beres-beres, Pak Untung segera mengajak Fahmi dan Paula menuju ke Pabrik Batik. Paula terlihat sangat menikmati sekali perjalanan ini. Maklum, sebagai mantan model jelas Paula memiliki kecintaan tersendiri pada dunia fashion. Paula juga senang berinteraksi dengan warga sekitar yang merupakan pengrajin Batik.

"Ternyata Paula ini aslinya orangnya memang humble ya." Ujar Fahmi dalam hati.

Fahmi sekarang mengerti kenapa Baim Wong mau memilih Paula sebagai pendamping hidupnya. Siapa yang tidak mau memiliki Istri seperti Paula Verhoeven? Cantik, baik hati, dan berbakat. Fahmi hanya bisa berandai-andai memiliki Istri seperti Paula Verhoeven.

Fahmi tidak lupa merekam kegiatan Paula sebagai bahan dokumentasi. Terlihat sekali bahwa Paula sangat menikmati pembuatan Batik. Fahmi dan Paula menjadi sangat akrab sekali karena menghabiskan waktu bersama seharian penuh.

"Wah, coba aja ada Baim sama Kiano di sini, pasti seru libruan kesini." Ujar Paula.

Hari pun berganti menjadi sore, pabrik harus segera tutup. Puas setelah seharian berada di pabrik Batik, Paula dan Fahmi harus kembali ke rumah peristirahatan mereka sebelum maghrib.

Para warga sekitar sudah menyiapkan makan malam untuk Fahmi dan Paula. Terlihat ada ayam goreng dan sayur-sayuran yang sangat menggugah selera. Paula nampak cukup lahap memakan makanan itu, begitu juga dengan Fahmi yang sudah kelaparan karena tidak makan dari pagi.

Sementara hari mulai gelap, Mbah Yanto mulai mengirimkan peletnya pada Paula Verhoeven. Mbah Yanto bersemedi dan membacakan beberapa mantra dalam Bahasa Jawa kuno. Sejauh ini pelet Mbah Yanto selalu berhasil dan tidak pernah ada pelanggan Mbah Yanto yang kecewa. Bagaikan adegan ritual di film-film horror, Mbah Yanto mengeluarkan sebuah bola energi misterius yang hanya bisa dilihatnya. Melalui penerawangan mistisnya, Mbah Yanto bisa melihat bola energi misterius itu mulai merasuki vagina Paula.

Setelah selesai makan malam, Paula berniat untuk mandi dan tidur karena proses membatik cukup membuatnya lelah.

"Mas Fahmi, saya istirahat duluan ya. Besok kan Kita harus ke bandara pagi-pagi." Ujar Paula pada Fahmi.
"Silahkan mbak, saya juga sudah mau tidur." Jawab Fahmi.

Paula dan Fahmi akhirnya menuju kamar masing-masing untuk segera beristirahat. Fahmi berbaring di kasurnya.

"Mana nih??? Jangan-jangan gue kena tipu Mbah Yanto!" Fahmi mulai tidak sabar menanti hasil pelet Mbah Yanto.
"Hadeeeehhhh... Rugi 5 juta gue, bangke lah si Yanto!!!" Keluh Fahmi lagi.

Fahmi hendak menelepon Rio untuk protest karena membawanya ke dukun palsu, tapi handphonenya mati karena kehabisan baterai. Karena itu Fahmi memutuskan untuk tidur saja.

Di saat yang sama di kamar Paula terlihat Paula yang tidak tenang tidurnya, entah kenapa malam itu suasana malam itu panas, padahal kamar Paula satu-satunya yang menggunakan AC. Setelah video call dengan Baim dan Kiano, anaknya, Paula memang berusaha tidur tapi tidak bisa. Sepertinya pelet dari Mbah Yanto sudah mulai bekerja.

Saking panasnya, Paula hanya mengenakan lingerie tipis model daster warna putih dengan renda bunga warna biru sehingga nampak dada montoknya dibalut oleh bra warna hitam yang sepertinya kekecilan sehingga dadanya seperti hendak keluar dari penampungnya tersebut.

''Uh.... kok malam ini gue jadi horny banget sih? Mana panas lagi! Padahal AC udah gue pasang paling kenceng.'' Gerutu Paula sambil mengibas-ngibaskan leher bajunya karena kegerahan.

Tanpa disadari, Paula mulai menyentuh payudaranya sendiri. Ada sensasi aneh yang membuat Paula mulai keenakan. Pelet Mbah Yanto telah berhasil menaikkan birahi Paula Verhoeven.

"Salah nih gue ga bawa mainan!" Paula mengeluh karena lupa membawa dildonya.

Kini Paula tidak hanya menyentuh payudaranya sendiri tapi dia mulai memilinnya. Sementara tangan kanannya bermain-main di payudaranya, tangan kiri Paula mulai menyentuh dan mengusap-usap vaginanya sendiri.

“Oohhh!!! Ooohhh!!!” Nafsu Paula terasa semakin memuncak, seperti akan mendapatkan sesuatu.

“Nnnngggghhhh....!!!” Lenguh Paula dengan kepala mendongak ke atas dan tubuh yang menegang.

Kedua pahanya merapat menjepit tangan kirinya sendiri yang sedang mengobok-obok vaginanya.

“Hhh.. Hhh… Aaaahhh....” Paula mendapat orgasmenya, tapi entah kenapa nafsunya belum tuntas.

Entah ilmu apa yang digunakan Mbah Yanto tapi yang jelas pelet Mbah Yanto tidak hanya membuat gairah birahi Paula naik, tapi juga menaikkan stamina Paula sehingga bisa bercinta semalaman.

''Minum aja ah, siapa tahu kondisi gue bisa agak mendingan.'' Kata Paula sambil beranjak dari tempat tidurnya menuju dapur untuk mengambil air di kulkas.

Tetapi entah kenapa saat di dapur dia melihat kamar Fahmi yang agak terbuka dan entah apa yang merasukinya dia mengintip lewat celah pintu yang sedikit terbuka tersebut. Entah mengapa, melihat Fahmi yang sedang tertidur pulas dengan hanya mengenakan celana boxer saja membuat Paula Verhoeven semakin horny. Akal dan fikiran Paula kini sudah dibawah kendali pelet Mbah Yanto.

Paula menghampiri Fahmi dan duduk di sampingnya. Paula mulai menyentuh dada Fahmi dan menyentuh selangkangan Fahmi yang masih terbungkus celana boxser. Fahmi terbangun mendadak terbangun dan mendapati Istri aktor Baim Wong itu yang sedang meraba-raba tubuh Fahmi.

"Mbak Paula, apa yang..." Paula menghentikan ucapan Fahmi dengan menaruh jarinya di ujung bibir Fahmi.

Pelet Mbah Yanto telat membuat Paula menjadi perempuan murahan yang gampang horny. Kini Paula menarik wajah Fahmi dan langsung melumat bibirnya. Lidah mereka langsung beradu seakan tidak ada hari esok.

"Horeeee!!!! Mantep juga nih Mbah Yanto!!!" Fahmi bersorak gembira dalam hati.
''Mmmhhhh... Ah... Uhhhmmmm...'' Desah Paula saat lidah Fahmi membelit dengan mesra lidahnya.

Merasa sudah menaklukkan sang model cantik itu, Fahmi langsung melancarkan serangan-serangannya ke arah dada Paula.

"Tetekmu emang enak mbak, pulen kayak bakpau asli!" Ujar Fahmi sambil memilin-milin dan menciumi payudara Paula.

Dengan tak sabaran Fahmi langsung melucuti lingerie tipis yang masih membungkus tubuh mulus seorang Paula Verhoeven.

"Tetekmu gede banget, mbak." Bisik Fahmi sambil terus meremas payudara Paula.
"Hhmmpphh.... Hhmmpphh... Tetekku masih banyak susunya lho..” Ucap Paula sambil menggoda Fahmi.

Fahmi pun segera melahap kedua payudara Paula secara bergantian, Fahmi meremas dan menghisap payudara Paula dengan sangat bernafsu. Fahmi merasakan ada sedikit rasa amis ketika Fahmi menyedot-nyedot puting payudara Paula. Terlihat keluar cairan susu asi yang membuat Fahmi semakin bernafsu menyedotnya.

"Susumu enak banget, Mbak… Gurih....” Ucap Fahmi ke Paula.
“Hhssstt... Oocchh... Kenyot terus, Mas! Isepin terus tetekku....” Pinta Paula dengan penuh nafsu.

Jelas kata-kata Paula itu muncul karena pengaruh pelet Mbah Yanto, begitu juga dengan perbuatan Paula sekarang. Fahmi secara terus menerus menyedot ASI Paula langsung dari sumbernya.

"Eeehhh... Jangan banyak-banyak mas.... Nanti Kiano engga kebagian...." Ucap Paula sambil melenguh.

Paula tidak mau kalah dan mulai melucuti celana boxser milik Fahmi sehingga kini mereka berdua sudah telanjang bulat.

"Nah, Mbak Paula, nih hisap sampai keluar ya sekarang…" Perintah Fahmi.

Paula pun berlutut di depan Fahmi dan memasukan penis itu ke dalam mulutnya. Ia menggerakkan kepalanya naik turun. Fahmi senyum-senyum sambil membelai rambut Paula. Paula dengan lihai memainkan mulut dan lidahnya.

"Oooouuuggghhh…" Tiba-tiba terdengar suara dari Fahmi.

Ternyata Fahmi sudah tidak bisa bertahan lagi dan mengeluarkan spermanya di mulut Paula. Paula pun menelan sperma dari Fahmi dan membersihkan yang tersisa di penis itu. Tidak lama, Paula kembali mengurut-urut penis Fahmi dengan pelan. Diurutnya lembut dari pangkal menuju ujung sehingga penis Fahmi kembali berdiri dan semakin tegak menantang.

"Isep ya, mbak." Pinta Fahmi.

Dengan gaya 69, penampakan bibir memek Paula sudah sangat dekat dengan mulut Fahmi. Bau lendir dan keringat dari rimbunnya rambut kemaluan Paula sangat merangsang dan khas.

Fahmi menjilat dan menciumi labia luar memeknya tanpa henti seakan tak mau kalah dengan kenikmatan sepongan Paula. Hampir lima menitan saling memberikan rasa surgawi, saatnya Fahmi memasuki pintu surga tersebut. Paula sepertinya faham akan keinginan Fahmi.

"Be gentle ya Mas, pelan-pelan..." Ucap Paula dengan nada manja.

Fahmi secara perlahan mengarahkan penisnya ke vagina Paula dan perlahan memasukannya.

''Uhhsssttt..... Gede... Amaaattt... Aaaahhh.....'' Kata Paula saat secara perlahan penis Fahmi hilang ditelan vaginanya.
''Oooohhhhhhh..... Sempiiiittt.... Ssshhhh.... Enaaakkkk.....'' Desah Fahmi meresapi nikmat saat batang penisnya amblas ditelan secara sempurna oleh vagina Paula.

Setelah mendiamkannya selama 1 menit, Fahmi yakin vagina Paula sudah beradaptasi dengan ukuran penisnya, lalu Fahmi mulai menggerakan pinggul dan penisnya yang sudah tertancap dengan sempurna di vagina Paula, gesekkan demi gesekkan makin membangkitkan hasrat Paula yang mulai mendesah-desah tak karuan menikmati persetubuhan ini.

''Ahhhh.... Ssshhhh... Hhhuummmffhhh...'' Desah Paula ketika Fahmi semakin lama semakin mempercepat gerakan naik-turunnya itu.
"Fuck enak banget, Aku udah lama ga diginiin sama Baim!" Ucap Paula sambil melenguh keenakan.
"Memek kamu juga enak!" Teriak Fahmi.
"Ga salah lagi, memek mahmud emang lebih legit!" Lanjut Fahmi lagi.

Paula terus memohon pada Fahmi untuk terus menggarap vaginanya.

"Terus!!! Oh anjriiiit!!! Mas, kamu lebih hebat dari Baiiiiim!!!" Teriak Paula yang semakin memacu Fahmi untuk terus memuaskan nafsunya.

Fahmi tidak menjawab apa-apa dan hanya mengeluarkan desahan.

"Oh, God! Please fuck me... Fuck meee...." Paula hanya bisa meracau keenakan sementara Fahmi masih terus menggarap vaginanya.

Lama kelamaan, akhirnya Paula merasa orgasmenya sudah dekat.

"Mas Fahmiiiiii.... Aku... Mau... Keluar!!!" Teriak Paula sambil terbata-bata

Benar saja, Paula Verhoeven mengalami orgasme yang cukup deras. Cairan orgasme Paula tidak hanya membasahi penis Fahmi, tapi juga membasahi pahanya sendiri. Paula melepaskan penis Fahmi dari vaginanya dan berbalik badan. Paula berlutut di lantai dan menyedot penis Fahmi dengan kencang. Tidak lupa lidah Paula memijat-mijat kepala penis Fahmi.

"Mbak.... Aku keluaaaar...." Desah Fahmi keenakan.

Akhirnya Fahmi menyemburkan seluruh spermanya kedalam mulut seorang Paula Verhoeven. Ya, Paula Verhoeven, si aktris dan model sekaligus istri Baim Wong itu sedang menyedot penis Fahmi dengan liar.

"Hayo Ibu pintar mau peju, ga??? Telen semua dong Ibu pintar!" Fahmi menggoda Paula dengan nama panggilannya di sebuah acara di salah satu TV swasta.

Ibu muda itu menelan semua sperma Fahmi dan menjulurkan lidahnnya untuk memperlihatkan pada Fahmi bahwa dia telah meminum seluruh sperma Fahmi.

"Ibu Pintar suka peju Mas Fahmi!" Ucap Paula sambil mengocok-ngocok penis Fahmi.

Paula lanjut menjilati sisa sperma Fahmi yang masih menempel di penisnya. Paula bahkan tidak pernah meminum cairan sperma suaminya, tapi kini dengan Fahmi semuanya berubah.

"Anjrit... Sepongan sama body Mbak Paula emang hebat banget!" Ucap Fahmi yang memuji performa Paula.

Tanpa berkata apa-apa, Paula langsung beranjak dari kasur itu, langsung cepat-cepat berpakaian dan keluar dari kamar tidur Fahmi sementara Fahmi masih terbaring lemas di atas kasur sambil berusaha mengatur nafasnya lagi. Fahmi bisa melihat wajah Paula yang merah dan dipenuhi keringat dengan rambut yang acak-acakan.

"Mungkin efek peletnya udah berkurang ya?" Tanya Fahmi dalam hati saat melihat Paula yang pergi begitu saja.

Fahmi tidak mau berfikir panjang dan langsung tertidur. Yang pasti Fahmi sudah kelelahan dan puas sekali malam itu.

Keesokan Harinya...

Paula dan Fahmi membereskan seluruh barang bawaan mereka karena harus segera kembali ke Jakarta. Pak Ucup, yang sedang mampir ke rumah, sedang berbincang akrab dengan Paula sehingga meninggalkan Fahmi sendiri yang membereskan barang-barangnya. Tiba-tiba Fahmi menemukan sebuah celana dalam wanita dalam kopernya. Celana dalam itu berwarna putih dengan renda-renda, berbeda dengan pakaian dalam yang Paula kenakan semalam.

"Ebuset, celana dalem siapa nih???" Fahmi bertanya pada dirinya sendiri.

Ada sebuah tulisan dengan spidol hitam di celana dalam itu:

"I love you and your dick, let's do it again sometime." Fahmi membaca tulisan itu.

Fahmi tau persis kalau itu adalah tulisan Paula Verhoeven dan di bawah note itu ada cap bibir Paula. Sepertinya Paula menggunakan lipstick tebal di bibirnya dan mencium celana dalam itu.

"Loh, bukannya pelet Mbah Yanto harusnya cuma bekerja 12 jam???" Fahmi mulai keheranan lagi sambil melihat jam tangannya.

Fahmi melihat ke arah Paula Verhoeven yang sedang berbincang akrab dengan Pak Ucup. Ketika Pak Ucup sedang membuka handphonenya, Paula melihat ke arah Fahmi sambil mengedipkan matanya dengan gaya menggoda dan memainkan lidahnya.

"Wah, sial! Ini sih peletnya kelewat berhasil..." Ujar Fahmi sambil kebingungan dan menggaruk-garuk kepalanya.

Pelet Mbah Yanto pada Paula Verhoeven malah terlalu berhasil dan sepertinya Paula akan terkena efek jangka panjang dan menjadi seorang wanita binal. Mungkin kini Paula lebih cocok dipanggil dengan nama Ibu Binal ketimbang Ibu Pintar.

"Kayaknya Mbah Yanto harus gue kasih duit extra nih sebagai tanda terima kasih." Ujar Fahmi dalam hati sambil memperhatikan wajah binal Paula.



To Be Continued...
hu Amelia yachya yang anchor CNN dong
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd