chevicaptila
Suka Semprot
- Daftar
- 8 Oct 2015
- Post
- 17
- Like diterima
- 617
PROLOG
Kisah ini bermula diawal tahun 2018 dimana saat itu saya masih belum memiliki pekerjaan dan status masih meninggu panggilan dari lowongan pekerjaan yang pernah saya ajukan. Dikarenakan masih dalam kondisi mengganggur akhirnya saya memutuskan untuk menjadi driver ojek online, dengan niatan setidaknya masih ada pendapatan walaupun hanya untuk sebatas makan minum dan rokok saja. Keluarga saya tinggal di daerah kabupaten yang belum memiliki ada ojek onlinenya, karna ojek online baru ada di ibu kota propinsi. Abang saya dalam hal ini kakak kandung pertama saya, yang tinggal di ibu kota propinsi menawarkan kepada saya untuk tinggal bersama dia dan keluarganya, dikarenakan mereka tinggal di ibu kota propinsi. Keluarga abang saya adalah keluarga muda, dimana mereka baru dikarunia satu orang anak yang berumur 7 tahun dan telah sekolah tingkat SD, sedangkan istrinya tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga. Abang saya sendiri kerja di perusahaan BUMN yang berada diluar pulau sehingga beliau meninggalkan anak istrinya dan hanya kembali dalam dua bulan sekali (cuti). Untuk menemani sehari-hari keluarga abang saya terkadang ibu kami yang ada di kabupaten sering juga menginap ke rumah abang saya. Singkat cerita akhirnya saya tinggal dirumah abang saya.
Rumah ini memiliki dua kamar tidur, karna masih merupakan rumah sederhana didalam komplek perumahan. Satu kamar utama merupakan kamar keluarga abang saya dan saya tinggal dikamar satunya yang posisinya bersebelahan dengan kamar utama. Selama tinggal dirumah abang saya semua berjalan normal dan biasa saja, tidak ada hal-hal lain yang terbersit dengan keadaan kami dimana yang notabennya sehari-hari hanya ada kami bertiga dirumah itu (saya, istri abang saya atau kk ipar dan anaknya). Ipar saya tergolong wanita yang cantik, berkulit putih, dan memiliki tubuh yang proporsional dan memiliki sipat yang supel dan baik. Sehingga tidak ada kekakuan dalam berkomunikasi sehari-hari dengan ipar saya. Setiap hari saya bekerja sebagai ojek online, yang waktu kerjanya tidak terikat sehingga dapat berangkat kapan saja dan kembali kerumah kapan saja. Terkadang dipagi hari saya menyempatkan diri untuk mengantar keponakan saya kesekolah, walaupun sebenarnya keponakan saya juga memiliki abudemen antar jemput sekolah. Bahkan jika dihari libur minggu saya juga sering mengantar kakak ipar saya berbelanja kepasar, tentunya dengan anaknya juga. Seiring perjalanan waktu kebiasaan sehari-hari ini sudah berjalan seperti biasa. Dan begitupu disaat abang saya kembali cuti kerumah hingga dia kembali berangkat kerja lagi selama dua bulan kembali.
Hingga suatu saat, dimalam dimana saya dan ipar sedang asik menonton acara di telivisi berdua, dan keponakaan saya sudah tidur tiba-tiba lampu padam yang membuat kakak ipar saya sepontan lansung memeluk saya, dikarenakan saat itu kami memang dalam posisi duduk disofa yang sama didepan TV. Saat itu kami sama-sama canggung, tapi tidak ada yang beranjak dari posisi kami, dia masih memeluk saya beberapa saat, akhirnya setelah beberapa waktu, dia mengangkat wajahnya dan melihat kearah saya, dan kami saat itu hanya berpandangan, perlahan-lahan saya menggenggam tangannya dengan erat,lantas hitung kami bersentuhan, tapi hanya sebatas itu. Karna sepertinya dia tersadar dan bergegas mencari lampu emergency. kemudian masuk kedalam kamar hingga akhirnya saya kembali kekamar saya. Malam itupun saya habiskan dengan melamun dikamar atas kejadian yang baru terjadi diantara kami.
DAN ENTAH AWAL ATAU AKHIR SEMUANYA
Semenjak kejadian malam itu ada perasaan lain dihati saya, dimana saya mulai memperhatikan kakak ipar saya, dan sepertinya saya mulai tertarik dengan kakak ipar saya. Sedangkan kakak ipar saya bersikap seperti biasa. Setiap ada kesempatan saya mencoba menarik hati kakak ipar saya,baik dengan candaan dan perhatian yang saya berikan. Dan kamipun mulai terlihat lebih akrab lagi. Hingga disuatu malam berikutnya kembali saat kami sedang menonton acara TV berdua, dengan sekuat tenaga saya memberanikan diri memegang jemari ipar saya yang saat itu ada disamping badannya. Diapun membiarkan tangannya saya genggam, jadi selama kami menonton film tersebut kami hanya terdiam dengan mata mengarah ke layer kaca TV dan tangan saling menggenggam. Hal seperti itu rutin kami lakukan setiap malam dan tidak ada yang lebih saat menonton diruang TV, hingga suatu malam seperti biasa kami menonton bersama sambal bergenggaman tangan, dan akhirnya diapun pamit untuk duluan masuk kedalam kamarnya dikarenakan katanya sudah mengantuk. Dan sayapun mengiyakan, setelah ia masuk kedalam kamar lampu diruang tv pun saya padamkan, tetapi saya tetap menonton dikarekan masih belum mengantuk. Hingga ditengah malam saat saya masih menonton tiba-tiba pintu kamar iparnya saya terbuka, dan dia keluar dari kamarnya, awalnya dia terkejut karna melihat saya masih menonton di ruang keluarga, dan saya pun sedikit terkejut apalagi melihat ipar saya sudah menggunakan baju tidur berupa kaos longgar yang panjangnya hingga ke lutut tanpa menggunakan celana bawahan, dan sepertinya tidak menggunakan BH. Diapun hanya menegur menanyakan “koq belum tidur?”, lantas saya jawab “masih nanggung filmnya belum habis”. Dan diapun berlalu menuju kulkas lalu mengambil segelas air dingin dari dalam kulkas. Saat dia membuka kulkas otomatis cahaya lampu kulkas menyorot ke lekuk tubuhnya, ntah keberanian darimana kaki saya melangkah mendekati ipar saya dan dengan segenap keberanian saya memeluk dia dari belakang, saat itu ipar saya terkejut dengan badannya yang terasa bergetar, tapi dia membiarkan saya memeluknya. Dan kamipun berpelukan cukup lama ddidepan kulkas dengan posisi saya memeluknya dari belakang, dan saya juga menghirup rambutnya. Lantas tangan saya mulai merayap keatas dan menangkap kedua payudaranya dari luar kaos, terdengar desahan dari ipar saya. Saya mulai meremas-remas kedua payudaranya dan mulai memiting-miting ujung payudaranya, sehingga desahan ipar semakin sering. Perlahan-lahan saya juga mulai menciumi tengkuk ipar saya, dengan tangan tetap memilin-milin kedua putingnya, saat itu dia seperti lemas seperti akan terjatuh. Selanjutnya badannya saya balikkan hingga kini kami berhadpan, saya liat matanya terpejam seperti enggan untuk membuka matanya. Saya pun melumat kedua bibirnya, dan mulai memasukkan kedua tangan saya kedalam kaos oblongnya hingga akhirnya tangan saya dapat memegang lansung kedua payudaranya diapun tidak membalas apa yang saya lakukan kedia, setelah puas melumat bibirnya dan menciumi muka serta leharnya sayapun memasukkan kepala saya kedalam kaos oblong longgar nya hingga saya dapat menghisap kedua payudaranya, saat itulah baru kedua tangan ipar saya memegang kepala saya dan mulutnya mulai mendesis-desis, lantas badanya saya tempelkan ke tembok sehingga kedua badan kami berhimpitan, dimana sambal menghisap kedua payudaranya kemaluan saya yang sudah mengeras di celana boxer yang saya kenakan dan saya tekankan kekemaluan ipar saya, sehingga kami seperti sedang bercinta dalam kondisi berdiri, walaupun kemaluan kami masih ada penghalangnya, dimana saya masih menggunakan celana boxer dan dia masih menggunakan celana dalamnya. Puas munusuk-nusuk kemaluannya sayapun mencoba menurunkan celana dalam ipar saya, tapi tangannya selalu menampis dan menarik tangan saya hingga akhirnya saya gagal meleaps celana dalamnya, dan diapun berkata di telinga saya agar jangan sampai terjadi penetrasi diantara kami. Sayapun mengalah dan kembali mencoba penetrasi dari dalam celana kembali tampa membuka dalaman kami. Dan akhirnya saya pun mendapati ejakulasi saat itu, kami pun terdiam bersama setelah sama-sama mendapati orgasme. Dan diapun lansung kembali kekamarnya.
Bagaimana kelanjutan hubungan kami?
Kisah ini bermula diawal tahun 2018 dimana saat itu saya masih belum memiliki pekerjaan dan status masih meninggu panggilan dari lowongan pekerjaan yang pernah saya ajukan. Dikarenakan masih dalam kondisi mengganggur akhirnya saya memutuskan untuk menjadi driver ojek online, dengan niatan setidaknya masih ada pendapatan walaupun hanya untuk sebatas makan minum dan rokok saja. Keluarga saya tinggal di daerah kabupaten yang belum memiliki ada ojek onlinenya, karna ojek online baru ada di ibu kota propinsi. Abang saya dalam hal ini kakak kandung pertama saya, yang tinggal di ibu kota propinsi menawarkan kepada saya untuk tinggal bersama dia dan keluarganya, dikarenakan mereka tinggal di ibu kota propinsi. Keluarga abang saya adalah keluarga muda, dimana mereka baru dikarunia satu orang anak yang berumur 7 tahun dan telah sekolah tingkat SD, sedangkan istrinya tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga. Abang saya sendiri kerja di perusahaan BUMN yang berada diluar pulau sehingga beliau meninggalkan anak istrinya dan hanya kembali dalam dua bulan sekali (cuti). Untuk menemani sehari-hari keluarga abang saya terkadang ibu kami yang ada di kabupaten sering juga menginap ke rumah abang saya. Singkat cerita akhirnya saya tinggal dirumah abang saya.
Rumah ini memiliki dua kamar tidur, karna masih merupakan rumah sederhana didalam komplek perumahan. Satu kamar utama merupakan kamar keluarga abang saya dan saya tinggal dikamar satunya yang posisinya bersebelahan dengan kamar utama. Selama tinggal dirumah abang saya semua berjalan normal dan biasa saja, tidak ada hal-hal lain yang terbersit dengan keadaan kami dimana yang notabennya sehari-hari hanya ada kami bertiga dirumah itu (saya, istri abang saya atau kk ipar dan anaknya). Ipar saya tergolong wanita yang cantik, berkulit putih, dan memiliki tubuh yang proporsional dan memiliki sipat yang supel dan baik. Sehingga tidak ada kekakuan dalam berkomunikasi sehari-hari dengan ipar saya. Setiap hari saya bekerja sebagai ojek online, yang waktu kerjanya tidak terikat sehingga dapat berangkat kapan saja dan kembali kerumah kapan saja. Terkadang dipagi hari saya menyempatkan diri untuk mengantar keponakan saya kesekolah, walaupun sebenarnya keponakan saya juga memiliki abudemen antar jemput sekolah. Bahkan jika dihari libur minggu saya juga sering mengantar kakak ipar saya berbelanja kepasar, tentunya dengan anaknya juga. Seiring perjalanan waktu kebiasaan sehari-hari ini sudah berjalan seperti biasa. Dan begitupu disaat abang saya kembali cuti kerumah hingga dia kembali berangkat kerja lagi selama dua bulan kembali.
Hingga suatu saat, dimalam dimana saya dan ipar sedang asik menonton acara di telivisi berdua, dan keponakaan saya sudah tidur tiba-tiba lampu padam yang membuat kakak ipar saya sepontan lansung memeluk saya, dikarenakan saat itu kami memang dalam posisi duduk disofa yang sama didepan TV. Saat itu kami sama-sama canggung, tapi tidak ada yang beranjak dari posisi kami, dia masih memeluk saya beberapa saat, akhirnya setelah beberapa waktu, dia mengangkat wajahnya dan melihat kearah saya, dan kami saat itu hanya berpandangan, perlahan-lahan saya menggenggam tangannya dengan erat,lantas hitung kami bersentuhan, tapi hanya sebatas itu. Karna sepertinya dia tersadar dan bergegas mencari lampu emergency. kemudian masuk kedalam kamar hingga akhirnya saya kembali kekamar saya. Malam itupun saya habiskan dengan melamun dikamar atas kejadian yang baru terjadi diantara kami.
DAN ENTAH AWAL ATAU AKHIR SEMUANYA
Semenjak kejadian malam itu ada perasaan lain dihati saya, dimana saya mulai memperhatikan kakak ipar saya, dan sepertinya saya mulai tertarik dengan kakak ipar saya. Sedangkan kakak ipar saya bersikap seperti biasa. Setiap ada kesempatan saya mencoba menarik hati kakak ipar saya,baik dengan candaan dan perhatian yang saya berikan. Dan kamipun mulai terlihat lebih akrab lagi. Hingga disuatu malam berikutnya kembali saat kami sedang menonton acara TV berdua, dengan sekuat tenaga saya memberanikan diri memegang jemari ipar saya yang saat itu ada disamping badannya. Diapun membiarkan tangannya saya genggam, jadi selama kami menonton film tersebut kami hanya terdiam dengan mata mengarah ke layer kaca TV dan tangan saling menggenggam. Hal seperti itu rutin kami lakukan setiap malam dan tidak ada yang lebih saat menonton diruang TV, hingga suatu malam seperti biasa kami menonton bersama sambal bergenggaman tangan, dan akhirnya diapun pamit untuk duluan masuk kedalam kamarnya dikarenakan katanya sudah mengantuk. Dan sayapun mengiyakan, setelah ia masuk kedalam kamar lampu diruang tv pun saya padamkan, tetapi saya tetap menonton dikarekan masih belum mengantuk. Hingga ditengah malam saat saya masih menonton tiba-tiba pintu kamar iparnya saya terbuka, dan dia keluar dari kamarnya, awalnya dia terkejut karna melihat saya masih menonton di ruang keluarga, dan saya pun sedikit terkejut apalagi melihat ipar saya sudah menggunakan baju tidur berupa kaos longgar yang panjangnya hingga ke lutut tanpa menggunakan celana bawahan, dan sepertinya tidak menggunakan BH. Diapun hanya menegur menanyakan “koq belum tidur?”, lantas saya jawab “masih nanggung filmnya belum habis”. Dan diapun berlalu menuju kulkas lalu mengambil segelas air dingin dari dalam kulkas. Saat dia membuka kulkas otomatis cahaya lampu kulkas menyorot ke lekuk tubuhnya, ntah keberanian darimana kaki saya melangkah mendekati ipar saya dan dengan segenap keberanian saya memeluk dia dari belakang, saat itu ipar saya terkejut dengan badannya yang terasa bergetar, tapi dia membiarkan saya memeluknya. Dan kamipun berpelukan cukup lama ddidepan kulkas dengan posisi saya memeluknya dari belakang, dan saya juga menghirup rambutnya. Lantas tangan saya mulai merayap keatas dan menangkap kedua payudaranya dari luar kaos, terdengar desahan dari ipar saya. Saya mulai meremas-remas kedua payudaranya dan mulai memiting-miting ujung payudaranya, sehingga desahan ipar semakin sering. Perlahan-lahan saya juga mulai menciumi tengkuk ipar saya, dengan tangan tetap memilin-milin kedua putingnya, saat itu dia seperti lemas seperti akan terjatuh. Selanjutnya badannya saya balikkan hingga kini kami berhadpan, saya liat matanya terpejam seperti enggan untuk membuka matanya. Saya pun melumat kedua bibirnya, dan mulai memasukkan kedua tangan saya kedalam kaos oblongnya hingga akhirnya tangan saya dapat memegang lansung kedua payudaranya diapun tidak membalas apa yang saya lakukan kedia, setelah puas melumat bibirnya dan menciumi muka serta leharnya sayapun memasukkan kepala saya kedalam kaos oblong longgar nya hingga saya dapat menghisap kedua payudaranya, saat itulah baru kedua tangan ipar saya memegang kepala saya dan mulutnya mulai mendesis-desis, lantas badanya saya tempelkan ke tembok sehingga kedua badan kami berhimpitan, dimana sambal menghisap kedua payudaranya kemaluan saya yang sudah mengeras di celana boxer yang saya kenakan dan saya tekankan kekemaluan ipar saya, sehingga kami seperti sedang bercinta dalam kondisi berdiri, walaupun kemaluan kami masih ada penghalangnya, dimana saya masih menggunakan celana boxer dan dia masih menggunakan celana dalamnya. Puas munusuk-nusuk kemaluannya sayapun mencoba menurunkan celana dalam ipar saya, tapi tangannya selalu menampis dan menarik tangan saya hingga akhirnya saya gagal meleaps celana dalamnya, dan diapun berkata di telinga saya agar jangan sampai terjadi penetrasi diantara kami. Sayapun mengalah dan kembali mencoba penetrasi dari dalam celana kembali tampa membuka dalaman kami. Dan akhirnya saya pun mendapati ejakulasi saat itu, kami pun terdiam bersama setelah sama-sama mendapati orgasme. Dan diapun lansung kembali kekamarnya.
Bagaimana kelanjutan hubungan kami?
