Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sebuah Keluarga

Hukuman apa ya yang cocok buat tante May

  • Dilecehin

    Votes: 111 34,0%
  • Dipamerin

    Votes: 123 37,7%
  • Diumpanin

    Votes: 33 10,1%
  • Dianggurin

    Votes: 59 18,1%

  • Total voters
    326
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Smoga smpai dpt cap tamat, dan gk mandek di pertigaan jaln
 
Mantab akhirnya kesampaian juga, alurnya mudah dan pembangunan suasananya bagus suhu...
:semangat:

Btw
jangan2 Rei lepas perjaka sama Nia
:D:D
 
Di sebuah keluarga episode sebelumnya

.......Kubiarkan mas Rei menikmati orgasmenya dan perlahan kubersihkan batang kontolnya dengan mulutku, hingga kemudian mas Rei beringsut berguling disampingku, nafas kami menderu. Tangan kiriku mengusap sperma mas Rei yang melumuri wajahku lalu dengan jariku ku masukan ke mulutku. Sesaat baru kusadari mas Rei memandangiku sambil berbaring
.......

"Emang seenak itu ya sperma gua?"

"Bodo" kataku yang malu ketahuan

"Seksi banget lu kalo jilatin sperma gitu"

"Jauh - jauh.. tar khilaf pengen lagi" sahutku sambil memalingkan wajah

"hehehe... Niaa..." panggil mas Rei lembut, akupun memalingkan wajahku kearah mas Rei, sekarang mas Rei berbaring menyamping menghadapku dengan bertumpu tangannya

"Apa?" tanyaku sambil melirik tangan mas Rei yang hinggap dipahaku lalu naik perlahan, membuat tubuhku merinding

"Apakah ini Nia..?" tanya mas Rei sendu, mata kami bertatapan dalam.

"Khilaf" sahutku sedikit tercekat membayangkan Anna

"Bukan..." kata mas Rei

"Terus?"

"Bukan.... bukan itu maksudku ini apa?" tanyanya lagi sambil menatapku, aku keheranan, mulutku sedikit melongo, dan seketika ku tangkap maksud mas Rei

"Itu teteeekkk maaaasss" jawabku geregetan sambil menggenggam tangan mas rei yang ternyata sedari tadi sudah mengusap-usap payudaraku

"Dasar mesum" lanjutku sambil ikut berbaring miring menghadap mas Rei

"Ga mungkin..."

"Ga mungkin apa?"

"Ga mungkin ini tetek.... gede banget... kenceng pula" kata mas Rei sambil membulat -bulat telapak tangannya di bongkahan payudaraku.

"Mesum... adiknya dimesumin" protesku yang dijawab dengan pagutan lembut di bibirku, tangannya beralih ke memekku dan mengusap lembut jembutku

"Siapa Nia? kalo boleh tau" matanya masih menatap mataku

"Mantan pacar pas SMA" jawabku

"Sekali aja" lanjutku lagi melihat mas Rei masih menatapku memancing jawaban

"Dan nggak pernah lagi..." lanjutku kembali

"Dan nggak boleh sama yang lain kecuali gua... sama suami lu besok" kata mas Rei, aku terdiam.

"Mas..."

"Apa?"

"Sama Anna..."

"Belum pernah kalo itu yang lu maksud"

"Ohhh..."

"Anna masih virgin dan gua juga janji ga macem - macem, gua ama Anna paling banter petting"

"Aku ngerasa udah kotor mas.... nggak pantes sama mas... malu" kataku sambil menyandarkan kepalaku di bahu mas Rei, mataku terasa basah dan air mataku terasa mengalir.

"Karena udah ga virgin?"

"iya"

"Ga usah malu... bukan salah elunya, mantan lu yang brengsek"

"iya"

"Eh... tapi gua juga ngerasa brengsek ni" kata mas Rei mengagetkanku, tiba - tiba aku terpikir Anna, iya... memang... tapi bukan mas Rei... akulah yang brengsek, akulah yang menggoda membuka pertahananku tadi siang, semua ini salahku, kalau ada yang perlu menjelaskan ke Anna, bukan mas Rei tapi aku.

"Enggak mas... kamu nggak brengsek, bukan salah kamu, akulah yang brengsek"

"Gua tetep ngerasa brengsek"

"Kalau mas mau, biar aku yang jelasin ke Anna"

"Bukan masalah Anna..." kata mas Rei membuatku bingung

"Hah...? Lalu?"

"Inikan saat kita sayang - sayangan.... pure... tapi kontol gua ngaceng... gua ngerasa brengsek"

"Aaaaah...!!! mas Rei...!!! nyebelin banget, kamu tu ya..." rajukku sambil tertawa kecil

"Serius.." kata mas Rei yang langsung ku hadiahi cubitan di pinggangnya.

"Dasar mesum"

"Gua ga mesum Nia... elunya yang gede banget..."

"Teteknya lagi?"

"Sex Appealnya... mesum ih Nia tetek mulu yang dibahas" kembali cubitan dipinggangnya kulayangkan.

"Mas...." kataku lirih

"Iya?"

"Aku mau cerita... jangan ketawa"

"Apa??"

"Aku hari ini 4 kali keluar, semuanya karena mas Rei"

"OMG.... beneran?"

"Iya..."

"Terus - terus...?"

"Terus aku sekarang pengen keluar yang kelima gara - gara kontol mas nyenggol - nyenggol memekku" kataku manja sambil menggenggam kontol mas Rei yang telah menegang dan merapatkan pinggulku setelah sebelumnya memposisikan kepala kontol mas Rei tepat di lubang memekku.

"Aaaauuhhh....shhh" desahku saat kontol yang kuidam - idamkan itu kembali memasuki tubuhku.

"Diemin dulu" kata mas Rei

"iya"

"Belum basah"

"he em... perih"

"Tapi enak?"

"Hihihi... iyaaahh... sshh.. perih nikmat" kataku sambil memejamkan mata, pinggul kami mulai kembali bergoyang perlahan, dan tidak perlu waktu lama aku kembali basah kuyup.

"Aku mau diatas" kataku sambil berguling keatas tubuh mas Rei tanpa melepas kontolnya dari memekku, kembali aku bergoyang pelan diatas tubuh mas Rei, kedua tangan kami saling menggenggam

"Udah siap?" tanyaku

"Enakin diri lu Nia..." kata mas Rei.


Akupun langsung mulai mempercepat goyangan ku ditubuh mas Rei, pinggulku bergoyang langsung dengan tempo tinggi, entah kenapa dengan mas Rei gairahku seakan selalu tersiram bensin.


"Aaaddduuuhh... gilaaa.. aaahhhkkk enak banget Nia" ceracau mas Rei sambil terpejam, aku semakin bersemangat mendengar ucapannya, pinggulku bergerak liar kekanan kiri, menggesek kedepan dan kebelakang, hingga berputar, seolah aku ingin mencari kenikmatan sendiri dari kontol mas Rei yang mangaduk - aduk memekku hingga liang terdalam, setiap sudut kujelajahi. Saat menyentuh GSpot ku, aku hanya bisa mendesis dan menggeleng - gelengkan kepala, tubuhku semakin berkeringat, rambutku yang tergerai panjang melekat ditubuhku.


"Ooooh.... oooh... aaahkkk... kontolmu juga enak mas"

"Geli dalemnya... kontolmuuhh....nngggghhh... entot akuu mas..." ceracauku.


Tangan mas Rei kuarahkan ke payudaraku yang menggelantung bebas dan bergoyang seirama goyangan pinggulku.


"Remess masssh..." pintaku

"Montok banget sih Niaaa...." puji mas Rei sambil mendesah, kedua tangan mas Rei menyangga payudaraku dari bawah dan meremas - remas dengan gemas, terkadang jemarinya iseng mencubit, menowel bahkan menarik putingku yang berwarna coklat dan telah mengacung keras. Sementara itu tanganku memegang kepalaku dan mulai mempercepat goyanganku.


Tak berapa lama, mas Rei mengangkat badannya hingga terduduk dan kini mulut mas Rei mendapat kesempatan untuk mencium dan menghisap payudaraku, kedua payudaraku sekarang menjadi bulan - bulanan remasan dan betotan tangan mas Rei, mulut mas Rei bergantian mencucupi payudaraku hingga kurasakan kedua putingku basah kuyup.


Gairahku pun semakin menggila, aku menekuk kedua kakiku sehingga aku terjongkok dengan batang kontol mas Rei didalam memekku, kedua tanganku merangkul mas Rei dan sesekali menekan kepalanya untuk semakin dalam mengulumi putingku.


Kepalaku terdongak - dongak merasakan nikmat ini, gerakan pinggulku sudah tidak terkontrol, semakin dekat kurasakan gelombang orgasmeku. Pinggulku naik turun dengan cepat hingga pantat menampar - nampar paha mas Rei dengan keras, semakin dalam dan cepat aku naik turun, semakin nikmat kurasakan.


"Mmmmppphh... sllruurpp... aahh.. goyang lu bikin gilaahh...." desah mas Rei sembari menggigit putingku

"Mas... aku mau keluar" bisikku tepat dikuping mas Rei, kugigit dan kujilat daun telinganya

"Keluarin Nia... jangan ditahan"

"Isepin yang keras mas... putingkuu aaahhh" pintaku


Aku semakin gila menaik turunkan tubuhku, saat pantatku turun, aku menggoyangkan pantatku untuk mencari kenikmatan di liang memekku, kemudian kutarik dan turunkan lagi dengan cepat, hisapan mas Rei kurasakan semakin kuat.


"Mass..."

"Mmmmpph..."

"Akuu... aku keluar..." jeritku lirih

"aaahh...aahhhkkk... OOOUUUUGGHHH... FUCKK... YYEAAH.... AAARRRGGHH....!!!" Aku pun mengejan dahsyat saat orgasmeku meledak, kurasakan memekku seperti ngompol, cairan mengalir membasahi paha mas Rei, kepalaku terdongak dan mulutku terbuka lebar, mas Rei masih giat mencucupi putingku, pinggulku yang terhenti bergerak membuat kali ini pinggul mas Rei yang bergerak mencari kenikmatannya.


"Mmmpppuah.... Anna... gua mau keluar" bisik mas Rei setelah melepas mulutnya dari putingku dan membenamkan wajahnya di belahan kedua dadaku.


Anna... aku tertegun dalam nikmat yang kurasakan, mas Rei mengingat Anna saat ini, maafkan aku mas Rei... maafkan aku Anna... air mataku tanpa terasa meleleh, aku yakin mas Rei tidak sadar dengan ucapannya.


"Keluarin didalem aja... nggghhh.. nggak apa... aku aman" bisikku lirih sambil mendekap kepala mas Rei semakin dalam dipayudaraku, aku membantu dengan menggoyangkan pinggulku.

"Aaahhh....Fuck... gua keluaarrr.." kata mas Rei sambil mencengkeram badanku, kubiarkan dia terdiam namun tetap kugoyangkan pinggulku untuk memompa kontolnya.

"Enak sayang?" tanyaku pelan

"Apapun yang terjadi gua bakal tanggung jawab" kata mas Rei sambil merebahkan tubuhnya, badanku ditariknya sehingga aku tengkurap di atas badan mas Rei. Kontolnya terlepas dari memekku dan kurasakan sperma mas Rei keluar membasahi badan kami.

"Udah... aku ga mau bahas mas... aku sayang mas.... tapi aku tau posisiku" kataku lirih membenamkan kepalaku dibahunya, tangan mas Rei mengelus kepalaku

"Hmmm... gua sayang lu semua, gua ga nyesel... gua yakin Anna juga berpikiran sama, dia sayang banget sama keluarganya"

"Iya... aku ga pernah panggil dia kakak... mbak... atau apapun, tapi bagiku... dia tetep pelindungku"


Kami terdiam, perlahan kugeser tubuhku dari atas tubuh mas Rei.


"Mas..."

"Apa?"

"Kayanya kamu kudu turun deh..."

"Damn...!!! udah jam 3... gua turun Nia... love you" kata mas Rei sambil mengecup keningku dan bergegas bangun memakai pakaiannya. Aku pun tersenyum dan menatapnya tulus... love you to... ucapku tanpa suara...


---------- oooOooo ----------


Aku terbangun dari tidurku.... hmmm... mas Rei udah keluar kamar, akupun tersenyum membayangkan senangnya saat mas Rei ada dirumahku, berasa seperti pengantin. Aku bangkit dari tempat tidur dan memakai dater terusan tipis untuk menutupi tubuhku lalu keluar menuju kamar mandi, baru beberapa langkah aku mendengar suara - suara yang tidak asing dari kamar Nia.


Jantungku berdetak kencang mengetahui suara - suara asal suara tersebut, tidak mungkin.... aku takut untuk mengetahuinya, namun kakiku melangkah pelan menuju kamar Nia, dan saat aku mencapai pintu...


"aaahh...aahhhkkk... OOOUUUUGGHHH... FUCKK... YYEAAH.... AAARRRGGHH....!!!"


Jeritan Nia terdengar dari balik pintu, seketika aku menutup mulutku dan mataku mulai membasah, akupun terduduk simpuh didepan kamar Nia.


"Nia... Mas Rei..." aku berkata lirih sambil tersedu, aku tidak bisa berpikir lagi, akupun bangun dan kembali ke kamarku.


Didalam kamar tangisku pecah, otakku tidak bisa mencerna semuanya, rasanya bertubi - tubi apa yang kurasakan dikepalaku.


Akhirnya aku terdiam... rasanya aku tidak bisa tidur lagi hari ini.


To be kontolnyut........
 
Udah update lagi....
Ke gep tuh sama Anna...
Ditikung oleh adek sendiri
Ternyata...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
huih.... nia sungguh liarr.....
tapi kasihan anna yg mengetahui kejadian tsbt....

mantap....
ditunggu kelanjutannya.....

bakal exe ade terkecil anna (mika) yg SMA I juga kah...???
 
Bimabet
Thx updatenya Om

Lha sudah ketahuan... Ane kira mo diawet-awetin dulu selingkuh dengan Nia, ternyata langsung dikasih konflik besar (ato mungkin ada yang lebih besar lagi ya?)
Gak sabar nunggu kelanjutannya lagi :pandajahat:
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd