Merenung
Dalam diam ku terduduk...
Dalam sepi hening malam...
Ku duduk di kursi dingin...
Sendiri...
Aku terdiam...
Menatap nanar...
Merenung arti hidup ini...
Sekelebat kisah berlalu begitu saja...
Tiada arti tiada mengingat...
Umur kita tiada berbanding...
Lahir besar tua...
Terlewat dalam waktu...
Begitulah kisah seorang manusia...
Ku duduk diam...
Merenung arti hidup ini...
Menatap deretan kursi kosong...
Hembusan angin dingin menusuk kalbu...
Hanyak ada suara nyanyian jangkrik....
Aku duduk berjaga...
Berdoa dalam diam...
Berharap agar engkau bisa baik lagi...
Bisa seperti sedia kala...
Jikalau Bapa menghendaki...
Maka ku rela untuk melepas...
Ikhlas sudah diri ini...
Sudah sekian waktu bersama...
Engkau menemani diriku...
Menuntun diri ku...
Terima kasih ku ucapkan...
Ku tau ku tidak bisa membalas budi dan jasa mu...
Meski aku masih berharap...
Akan mukjizat dari Bapa...
Semua sudah ku pasrah kan...
Ku hanya bisa berdoa pada Bapa...
Dalam diam ku terduduk...
Dalam sepi hening malam...
Ku duduk di kursi dingin...
Sendiri...
Aku terdiam...
Menatap nanar...
Merenung arti hidup ini...
Sekelebat kisah berlalu begitu saja...
Tiada arti tiada mengingat...
Umur kita tiada berbanding...
Lahir besar tua...
Terlewat dalam waktu...
Begitulah kisah seorang manusia...
Ku duduk diam...
Merenung arti hidup ini...
Menatap deretan kursi kosong...
Hembusan angin dingin menusuk kalbu...
Hanyak ada suara nyanyian jangkrik....
Aku duduk berjaga...
Berdoa dalam diam...
Berharap agar engkau bisa baik lagi...
Bisa seperti sedia kala...
Jikalau Bapa menghendaki...
Maka ku rela untuk melepas...
Ikhlas sudah diri ini...
Sudah sekian waktu bersama...
Engkau menemani diriku...
Menuntun diri ku...
Terima kasih ku ucapkan...
Ku tau ku tidak bisa membalas budi dan jasa mu...
Meski aku masih berharap...
Akan mukjizat dari Bapa...
Semua sudah ku pasrah kan...
Ku hanya bisa berdoa pada Bapa...