Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Skandal BINOR I

Setelah kejadian malam itu, kami kembali beraktifitas di kantor seperti biasa, seakan peristiwa itu tidak pernah terjadi, namun lucunya sikap kami berubah menjadi acuh tak acuh dan sama - sama kagok serta saling terdiam, bahkan terkesan menghindar dalam tiap kesempatan kami bertatap mata, entah karena apa, yang pasti peristiwa malam itulah menjadi penyebabnya.

Hingga pada suatu pagi, tepat seminggu setelah kejadian malam itu, pada saat break coffee time dikantor, aku mencoba untuk mendekat dan duduk dikursi depan meja kerja Bu Irma yang masih tampak sibuk dengan pekerjaan-nya, namun sepertinya Bu Irma tidak menyadari kehadiranku didepanya, dan sekilas kulirik dia masih tampak sibuk dengan tampilan sheet excell di layar komputernya.

Sambil membawa serta cangkir kopiku, kumulai dengan mencomot kue yang ada diatas meja Bu Irma, aku berniat membuka obrolan untuk mencairkan suasana, agar kembali santai dan netral, tidak seperti beberapa hari belakangan ini, yang terkesan seperti ada suatu peristiwa dan rahasia besar yang kami sembunyikan.

Ya.., memang kami telah melakukan dan sedang menutupi skandal terlarang antara kami, tepatnya seminggu yang lalu di Batam, dan kami telah sepakat untuk merahasiakan apa yang terjadi rapat - rapat.

Tidak pernah sekalipun kami membicarakan ataupun membahasnya, meski kami berada dalam satu ruangan kantor yg sama dan hanya berdua.

Kami sadari, bahwa yang pernah terjadi ada-lah hanya karena adanya kesempatan, sehingga timbul khilaf dan nafsu sesaat saja, tanpa ada maksud lebih jauh seperti layaknya skandal perselingkuhan hati, dan kami harus tetap saling menjaga rahasia ini, terutama pada pasangan kita masing - masing,

Salah satu cara yang kami lakukan ada-lah menghindari interaksi dengan media sosial dan chat seperti FB atau BBM, takut tanpa kami sadari nanti terjadi kelepasan omongan, sehingga apabila sampai ada kelupaan dalam menghapus chat-nya, ataupun nantinya terbuka dan terbaca secara tidak sengaja oleh pasangan kita masing-masing, pastinya itu akan menjadi suatu masalah besar.

"Joint ya bu?"

"Eehh.. Ohh.. Iy.. Iyyya, iyyaa.. Pak" Jawab Bu Irma sedikit gugup dan tampak terkejut dengan kehadiranku yang tiba - tiba sudah berada di hadapanya.

"Masih banyak kerjaan?" Tanyaku lagi..

"Ah.. biasa saja Pak, namanya juga akhir bulan, mereview laporan dari finance dan cross check klaim laporan perjalanan dinas milik rekan - rekan untuk alokasi penggajian bulan ini" Jawab Bu Irma serius..

Mendengar kata perjalanan dinas, spontan tanpa dipikir terlebih dahulu, terlontar pertanyaan dari mulutku.. "Eh, kapan lagi kita ditugaskan untuk perjalanan dinas ya Bu?"

Ibu Irma tampak shock mendengar pertanyaanku, terlihat dari mimik muka yang sedikit kaget dan kemudian menunduk.

Akupun segera menyadari bahwa pertanyaanku barusan membuat Bu Irma seperti keki untuk menjawabnya, padahal itu hanya spontan saja dan tidak ada sedikitpun aku bermaksud untuk mengingatkan tentang peristiwa malam itu.

"Ooh.. Maaf Bu" sesalku lirih..

"Kenapa ya Pak?" Timpa Bu Irma kemudian, nggak papa kok..

"Ya mudah - mudahan nanti kita bisa dapat kesempatan lagi untuk perjalanan dinas keluar kota" begitu penjelasan Ibu Irma, dengan senyuman yang tampak santai, tetapi harus kuakui senyum Bu Irma terlihat sangat manis pagi itu.

Deggg! Sejenak hatiku terkejut, jujur aku tidak menyangka Bu Irma akan melontarkan kata - kata yang keluar barusan dengan sedemikian polos, kukira dia akan sewot dan marah setelah aku ungkit - ungkit lagi mengenai perjalanan dinas, yang artinya juga mengungkit peristiwa skandal yang pernah terjadi antara kita.

Dan setelah aku menyadari keadaan, posisi dan situasi pagi itu, kuberanikan diri untuk mulai menggoda Bu Irma.

"Ehhmmm... By the way, sebenarnya saya keinget terus Bu, tetapi saya tidak berani membicarakan hal ini dengan Ibu, sesuai komitmen kita agar kita tidak lagi membahasnya, dan pastinya saya takut Ibu marah atau tersinggung"

"Hmmm.. Iya pak, saya juga sama, tetapi memang sebaiknya kita tidak usah lagi membahasnya, demi kebaikan bersama, saya mohon dengan sangat Pak" terang Bu Irma.

"Iya bu, saya sepakat dengan Ibu, tetapi sekali lagi kalau teringat saat itu, saya harus jujur, saya ingin sekali dapat kesempatan untuk mengulanginya lagi, mudah - mudahan Ibu juga merasakan hal yang sama." begitu jawabku.

"Sepertinya sulit Pak" jawab Bu Irma singkat.

Perlahan, kuberanikan diri untuk menggenggam jemari Bu Irma dan menatap wajahnya..

"Ibu terlihat manis sekali" rayuku kemudian..

"Ah Bapak bisa saja" jawab Bu Irma sambil tersipu.

Tetapi alih - alih menyingkirkan tanganku ternyata dia malah membalas genggaman kecilku, tetapi aku segera menyadari bahwa kami berada di ruangan kantor dan tak mungkin meneruskan proses ini, sehingga dengan terpaksa kutarik kembali tanganku yg saat itu sudah dalam posisi saling menggenggam dengan jemari Bu Irma, takutnya tiba - tiba ada orang lain masuk ke ruangan kami.

Sesaat kemudian, sambil menghela nafas, Bu Irma berbisik lirih.. "Saya juga sudah kepingin Pak, enak banget rasanya.." Kembali tampak Bu Irma dengan senyum manis dan tersipu malu.

OMG, seketika hati ini berdegup kencang, antara rasa senang, penasaran dan antusias bercampur aduk menjadi satu, kemudian spontan perasaanku turun menjadi hawa nafsu, mengalir ke syahwat bawah perut yang mulai menegang melihat raut wajah Bu Irma yang tampak sangat tulus menyatakan keinginan "sudah kepengin" itu, apalagi ditambah senyum manis yang keluar dari paras yang cantik milik seorang Ibu Irma yang berjilbab rapat rekan kantorku.

"Entah setan apa yang saat itu ada di pikiranku, aku langsung to the point mengajak Ibu Irma, untuk keluar kantor dan mencari kesempatan untuk lanjutan skandal terlarang yang pernah kami lakukan seminggu lalu dan dorongan keinginan kita untuk merasakan sensasinya lagi...

"Ehh.. Ini kan hari Jumat, bagaimana kalau kita keluar sekarang, ini masih jam 10, nanti kita atur ketemuan diluar untuk cari tempat, kemudian balik kantor lagi setelah jam makan siang lepas sholat Jumat, dan masuk agak telatan dikit, gimana? Kita punya waktu lebih kurang 2,5 jam loh.." begitu ajakanku meyakinkan Bu Irma.

"Caranya bagaimana Pak?" Tanya Ibu Irma yg nampak bengong.

Singkat cerita, kuatur strategi Bu Irma keluar kantor dengan arah yg berbeda denganku, aku segaja tidak membawa Mobil dan memanfaatkan jasa taxi yang kuhentikan dari depan kantor, sedangkan Ibu Irma keluar kantor dengan berjalan kaki kira - kira 300 meter berlawanan arah denganku, agar tidak menimbulkan kecurigaan di depan staff security kantor yg saat itu membantuku membukakan pintu taxi, sampai agak sedikit jauh dari kantor dan sudah yakin tidak ada lagi yang memonitor pergerakan kami, taxi kuorder untuk berbalik arah menuju meeting point yang telah kami sepakati, langsung kuhampiri Bu Irma, sambil membukakan pintu taxi dari dalam dan sesaat setelahnya, kami sudah berada didalam taxi yang kemudian mengantarkan kami ke sebuah Hotel bintang 3 di kawasan Jakarta Barat, yang tak jauh dari kantor kami.

Di dalam taxi, Ibu Irma ternyata telah menyiapkan jilbab cadangan di dalam tasnya dan kemudian berganti dengan jilbab cadangan yg bercorak kontras dan berwarna lain dari yang tadi dipakainya dikantor.

Sambil meletakkan telunjuk ke bibirnya Ibu Irma-pun bebisik "Biar, nggak ada yg hafal Pak" ucapnya lirih.

Dalam hatiku berkata ternyata well planned juga Ibu Irma ini, soalnya aku juga menyiapkan skenario yg sama, kemudian kuambil sweater dari tas punggungku yang juga kupakai didalam taxi untuk menutupi kemeja batik khas hari Jumat yg tadi kupakai.

Sambil menempatkan telunjuk di bibirku, persis dengan gerakan yg sama dari Ibu Irma, dan melempar senyuman kecil, aku juga berbisik "Biar nggak ada yg hafal Bu.."

Skip.
Setelah melihat dan mempelajari situasi sekitar, akhirnya aku check in dan masuk dalam kamar Hotel seorang diri, kamarnya tidak terlalu besar tetapi sangat bersih, karena memang ini Hotel bintang 3, bukan Hotel kelas melati yang biasa untuk short time esek - esek yang ala kadarnya.

Setelah sekitar 10 menit kemudian, pintu kamar diketok dari luar karena memang kami atur agar kami tidak bersamaan masuk menuju kamar Hotel tersebut (meskipun acara spontan, kami mengatur sedemikian rapi dan detail rencana perselingkuhan kami ini, memastikan semua aman dan nyaman dan meminimalisir resiko sekecil apapun)

Sepertinya semua mata orang - orang di jalan memandang curiga ke arah kami, walaupun itu hanyalah perasaanku saja, tetapi memang seperti inilah perasaan seseorang yang sedang menyembunyikan sesuatu, bahkan termasuk handphone - handphone, kami matikan total semejak dari dalam taxi, sekali lagi demi alasan keamanan.

Dan saat yang ditunggu pun tiba, setelah kubuka pintu kamar seperti permainan kucing - kucingan, Bu Irma langsung masuk dengan mengendap setelah terlebih dahulu menengok kanan - kiri di lorong hotel yg saat itu berada di bagian tengah lantai 5, spontan pintu kamarpun langsung kututup dan kukunci slot dari dalam.. Klekkk, aman sudah, pikirku..

Kembali Bu Irma melempar senyum khasnya.. OMG, dia tampak cantik sekali, kami seperti tidak menyia - nyiakan waktu, langsung kami berpeluk cium dan saling melepas rasa rindu akan sensasi yang terpendam.

Seperti kejadian terdahulu, Bu Irma langsung meraba area bawah perutku yang sedari dalam taxi tadi sudah terlihat mengeras, sungguh Bu Irma sangat kontras dengan penampilan harian seorang Ibu yg berjilbab rapat, tetapi aku sudah tidak begitu kaget, karena ini ada-lah kali kedua dan aku hafal betul, dari balik busana muslim rapatnya, Bu Irma sepertinya menyimpan nafsu sex yang teramat besar, apakah karena Bu Irma sedang hamil sehingga libidonya mudah naik atau memang Bu Irma ada-lah seseorang yang mempunyai nafsu syahwat yang besar?? Entahlah.....

Sejurus kemudian, kubantu Bu Irma melepas zipper-ku, dan sekaligus kulepas kemeja batik dan celana kain yg kukenakan, sehingga tampak saat ini aku hanya memakai CD dengan bagian tengah yang menonjol keras.

Bu Irma pun tampak antusias mengeluarkan isi CD-ku, dan sesaat kemudian dia mulai berjongkok dan mengulum serta menjilati kepala penisku dengan lahapnya..

OMG, sungguh lincah gerakan lidah Bu Irma menyapu seluruh bagian kepala penisku sambil sesekali menjilati testis dan juga lubang kepala penisku, aku hanya meringis kegelian sambil memegang kepala Bu Irma yang tampak bergoyang liar maju mundur kemudian ke kiri dan kekanan.

Hingga beberapa saat kemudian, kubantu Bu Irma berdiri dari posisi oral sambil jongkok sedari tadi, dan mulai kubuka kancing baju atas-nya, seperti biasa Bu Irma mengenakan gamis kantoran two pieces, tetapi kali ini lebih panjang dan rapat, mungkin karena ini ada-lah stelan pakaian hari Jumat.

Setelah atasan Bu Irma terbuka, langsung kulepaskan serta kait BH-nya, dan kemudian terlihatlah payudara Bu Irma yang menyembul seperti dua bukit kembar yang tampak menjulang, payudara Bu Irma tidak terlalu besar, hanya pas digenggamanku saja, tetapi masih terlihat kencang.

Kemudian mulai kupilin dan kuhisap kedua puting payudara Bu Irma yang sudah mengeras, mungkin akibat menahan nafsu, dan Bu Irmapun tampak memejamkan mata menahan hawa nafsu, seperti biasa ciri khasnya ada-lah sesekali tersenyum, mata terpejam dan menggigit kecil bibir bawahnya seperti menahan sesuatu antara geli dan kenikmatan.

Kami kembali berciuman bibir, tangan Bu Irma aktif mengocok penisku dengan posisi berdiri, sedangkan tanganku erat memegang kedua belah buah pantat Bu Irma, yang masih terbalut bawahan rok gamis yang memang sengaja belum kulepas.

Aku berharap Bu Irma sendiri yang nantinya akan melepaskan bawahan / rok gamis dan CD-nya, seiring dengann meningginya nafsu Ibu satu anak yang sedang hamil muda ini, hanya kaos kaki dan stocking sebatas pangkal paha yang tadi sudah kulepas agar aku dapat mengelus paha langsung ke kulit Bu Irma untuk memberikan rangsangan.

"Owhhhh Pak, mmmhhhh...." Bu Irma mulai meracau, dan membimbing tanganku yang dari tadi meremas - remas buah pantatnya ke bagian depan dari pangkal pahanya, sepertinya Bu Irma sudah tidak sabar dan menginginkan aku memberikan rangsangan langsung ke bagian vaginanya.

Seperti biasa, jurusku ada-lah dengan memberikan jari tengah yang kubentuk seperti hook atau mata pancing, kemudian kugerak gerak-kan melalui bawah CD Bu Irma dibagian tengah, untuk merasakan alur lobang vagina Bu Irma, yang saat ini masih terbalut CD, akan tetapi aku dapat merasakan bahwa lobang vagina Bu Irma sudah basah dan mengelurkan cairan.

Kembali kutatap paras cantik Bu Irma, sedikit keringat mulai menetes membasahi keningnya, kemudian kucium mesra kening tersebut, sembari jari tengahku masih menggesek - gesekkan lobang kenikmatan vagina Bu Irma, yang masih dibatasi kain CD-nya.

Tepat seperti dugaanku, Bu Irma kemudian memelorotkan sendiri CD-nya kebawah, mungkin dia sudah tidak dapat menahan nafsunya lagi, sehingga kali ini jari tengahkupun leluasa masuk ke liang vagina Bu Irma, sambil kupercepat gesekan, sesekali mengocok keluar masuk dan menggesek klitorisnya, Bu Irmapun mengimbangi gesekan jari tengahku dengan menggoyangkan pinggul dan pantatnya ke kanan dan ke kiri.

Tak lama kemudian vagina Bu Irma sudah sangat basah dan cairan pun tampak deras bertambah, sehingga jari tengahku semakin leluasa keluar masuk lobang vagina Bu Irma tersebut hingga menimbulkan bunyi khas "ecrek..ecrek..ecrek..ecrek..ecrek...ecrek..."

Bu Irma mulai melenguh tanda kenikmatan, "Ooowhhhhhh... Owhhh pakkk, enakk Pak, nikmat sekali... Uuummmmmm.. Mmmmmmhhhhh owhhhh"

Kemudian kubimbing Bu Irma untuk tiduran diatas bed, dan seperti yang telah kuperkirakan sebelumnya, Bu Irma melepas sendiri rok bawahnya, hingga sekarang Bu Irma sudah full telanjang tetapi tetap masih mengenakan jilbabnya.

Tampak body telanjang Bu Irma, dengan lekuk pinggul khas Ibu - Ibu serta vagina yang ditumbuhi rambut lebat tersembunyi dibawah perutnya yang sedikit membuncit karena sedang hamil muda.

Setelah kutidurkan Bu Irma di atas bed dengan posisi menyamping, kuangkat satu kaki Bu Irma keatas, sehingga terbuka dan tampak jelas belahan vagina dan klitoris Bu Irma, sekejap kemudian langsung kuberikan oral dan lidahkupun menari didalam lobang vagina Bu Irma sambil sesekali kuhisap kuat - kuat klitorisnya, Bu Irma sangat menikmati dengan mata yang merem melek keenakan, disertai beberapa lenguhan khas melepas ekspresi kenikmatan.

"Owhhhhhhhhh mmhhhh ummmhhhh..,, owhhh Pak, hmmmmmmmhhh..,, nikmattttt ssseeeekali pakkkkk... Owhhhhhhhhh"

Setelah sekitar 5 menit kemudian, sepertinya Bu Irma sudah tidak tahan lagi, dan dia memberikan kode agar aku mengahiri sesi oral ini, sekaligus memintaku untuk memasukkan penisku ke lobang kenikmatanya.

Dan mulailah prosesi yang kami nantikan,,, ssleeepppp....., begitu penisku masuk setengah kedalaman lobang vagina Bu Irma, dan kemudian kugoyangkan sedikit ke kiri dan kekanan, mencari - cari posisi yang benar - benar pas untuk penetrasi.

Kembali kuangkat satu kaki Bu Irma dalam posisi tidur meyamping, dan kusandarkan satu kaki Bu Irma yang kuangkat tersebut ke pundakku, sehingga aku menjadi leluasa memasukkan penisku secara penuh kedalam lobang vagina Bu Irma yang terbuka, sekejap kemudian mulai kuayunkan pantatku maju mundur dan mengocok lobang vagina Bu Irma dengan penisku yang keras.

"Ooowhhhhhh owhhhhhhhhh... Yesss,,, uhhhmmmm pakkk,, owhhh pakkk, kenceng lagi Pakkkk..."

Sambil meracau, Bu Irmapun seperti tak mau kalah dan menggoyangkan pantatnya mengikuti irama goyangan penisku yang sepertinya masuk teramat dalam pada posisi menyamping seperti ini....

Kami bertahan dengan posisi ini selama lebih kurang 5 menit-an, sebelum akhirnya kulepaskan penisku keluar, karena seperti biasa aku merasa sudah akan akan menyemburkan sperma, padahal Bu Irma tampak masih ingin menikmati permainan lebih lama.

Kemudian kami berpindah posisi, dan kali ini Bu Irma yang berinisiatif membalikan badan untuk memposisikan dirinya menungging membelakangiku, akupun paham maksudnya yang seperti kode untuk meminta doggy.

Tampak dihadapanku pantat Bu Irma yang lumayan besar dengan lekuk pinggul khas ke-Ibuan, serta belahan kecil vagina yang mengintip di bawah lobang anus Bu Irma yang tampak seperti bentuk matahari di sela kedua belah buah pantat Bu Irma, lalu mulai kumasukkan penisku dengan dituntuntun oleh tangan Bu Irma, kedalam lobang vaginanya..

Blessss...slepppp, peniskupun masuk penuh dan terasa hangat dalam vagina Bu Irma dengan posisi doggy, lalu perlahan mulai kumainkan goyanganku maju mundur.

Bu Irmapun kembali memutar dan menggoyangkan pantatnya, seperti sedang mencari - cari area kenikmatan atau G-spotnya, sungguh luar biasa aku disuguhi pemandangan goyang pantat Bu Irma, ke kiri, ke kanan, keatas dan kebawah, nyaris semua area dalam lobang vagina Bu Irma kunikmati atas bantuan goyang pantat dari Bu Irma sendiri, dan selalu pada gaya doggy seperti ini, tak lupa tangan kanan Bu Irma meraih testisku dari bawah untuk kemudian menarik - narik kecil, aku seperti sudah hafal kemauanya.

Slepp clekk.., sleppp clekk, sleppp clekkk.. begitu bunyi kocokan penisku kedalam lobang vagina Bu Irma dengan posisi doggy, namun kali ini Bu Irma menyembunyikan wajahnya diatas bantal, hingga aku tak lagi mendengar lenguhan khas darinya yang teredam oleh bantal tutup mukanya tersebut.

Aku hanya menikmati suguhan goyang pantat Bu Irma dari belakang, dan sesekali meraih serta meremas payudara Bu Irma dari belakang, sampai kurang lebih 5 menit-an kemudian, kembali kucabut penisku agar tak terlanjur muntah, berharap dapat meraih orgasme bersamaan dengan posisi favorit Bu Irma yaitu WOT.

Kami akhiri sesi doggy, dan kubalikkan badan Bu Irma, kuberikan french kiss di kening, tepat diantara kedua matanya, dan sambil menarik keatas jilbab Bu Irma untuk melepasnya serta menikmati paras cantiknya dengan rambut sebahu, kemudian kubisikkan rayuan nakal sambil sesekali mencium kecil area belakang leher dan sesekali pula kumasukkan lidahku ke lobang telinga Bu Irma.

"Enak sayang?" Tanyaku, "Iyya pakk enak banget" jawab Bu Irma lirih, "Kita keluarin sama - sama yah?" Ajakku lagi, dan Bu Irmapun hanya mengangguk tanda setuju.

Setelahnya, Bu Irma yang tampak aktif untuk mengakhiri sesi ini, aku memposisikan tidur telentang dan sejurus kemudian disusul Bu Irma yang sudah berada diatasku, digenggamnya penisku untuk kemudian diarahkanya ke lobang vagina Bu Irma yang saat ini berada diatasku, setelah beberapa saat kemudian kepala penisku digesek - gesekkan di bibir kemaluanya, hingga akhirnya...

Blesssskkk,, kembali penis kerasku berada di dalam vagina Bu Irma yang hangat, kupandangi wajah cantik Bu Irma dari bawah yang kali ini tanpa jilbab, seperti biasa dia tampak menggigit kecil bibir bawahnya seakan menahan kenikmatan, dan kemudian direbahkanya tubuh Bu Irma kearahku, sambil berciuman kembali kuremas payudara Bu Irma dan sesekali kupilin puting payudaranya yang keras, hingga kemudian kembali Bu Irma mengegakkan badan dan akupun mengikuti dengan sedikit menaikkan leher dan kepalaku untuk menghisap kuat - kuat kedua payudaranya secara bergantian.

Owhhhhhhhhh... Owhhh, mmmmhhhhh .... Kembali Bu Irma meracau dan perlahan Bu Irma menggoyangkan pantatnya dengan gerakan erotis bak seorang penari striptis, kadang naik, kemudian turun, memutar - mutar, maju dan mundur dengan irama yang tak beraturan membuat penisku yang keras, seakan ditekuk - tekuk kesana kemari, bahkan sesekali penisku merasa seperti terhisap saat Bu Irma memberikan gerakan memutar dan menahan posisi, sepertinya Bu Irma mempraktekkan ilmu senam kegel sehingga vaginanya seperti dapat menghisap penisku..

Beberapa saat kemudian, wajah Bu Irma tampak seperti sedang menahan sesuatu, dan akupun mengerti bahwa itu tanda Bu Irma akan mencapai puncak orgasme-nya, lalu kupancing dengan kata - kata nakal berharap agar Bu Irma dapat segera mendapat orgasme-nya.

"Owh, ayok sayang,, enak sekali.. Owh sayang.., luar biasa memekmu enak sekali, goyang terus sayang,,, ayok sayang,, keluarin sayanggg Aawhhh.."

Begitu aku memancingnya, dan seakan terpacu dengan pancinganku Bu Irmapun mempercepat goyanganya, yang tadinya variatif naik, turun dan berputar, kini hanya dua gerakan maju dan mundur saja, akan tetapi dengan speed yang semakin cepat, walaupun sebenarnya aku juga kasihan melihatnya dalam posisi seperti ini, Bu Irma dengan perutnya yg membuncit karena hamil kini terekspos sedang bergoyang tepat diatasku, namun semangatnya dalam mengambil posisi WOT favoritnya membuatku harus menafikan perasaan kasihan itu.

"Owhhhhhhhhh pakkkk,,, sssaaayyyyyaaa mauu dapettt paakkkk...." Kembali Bu Irma terus meracau dan akupun memberikan tambahan rangsangan dengan memposisikan gemggamanku erat ke kedua belah buah pantat bohay Bu Irma, sambil sesekali menepuknya serta menaikkan pantatku keatas untuk memperdalam penetrasi penisku kedalam lobang kenikmatan Bu Irma.

"Owhhhhhhhhh yeahhh, pakkkk uhmmmmm enakkk sekali pakkkk..." Kembali Bu Irma dengan meracau sambil merem melek gaya khasnya..

"Hmmmm iyyya sayang.. Bu Irma luar biasa, enak sekali memekmu sayang.., goyang terus sayanggg, kita keluarin sama - sama..." begitu aku meracau untuk memberikan rangsangan suara, wajah Bu Irma tampak memerah seperti menahan tangis atau menahan suatu emosi ekspresi kenikmatan tingkat tinggi,, dan terus meracau sambil mempercepat goyangan pantatnya maju dan mundur, semakin cepat dan cepaatt.. Hingga akhirnya..

"Pakkkk... Owhhhh pakkk, sayyyaaa hampir dapet pakkk... Uhhhhhhmmmm,,,,"

"Iyyyaaaaaa buuuuu, ayok kita keluarin sama - sama sayang, owhhh ayok sayang, goyang yang kencang lagi,,, dalam hitungan ketiga ya sayyyyyy.."

"Hmmmmmm pakkkk, uwhhhhh enak pakkkkk, mmmmhhhhh...."

Iyyaaa, ayo Irma sayang, goyang lagiiii yang kuattt, kita keluarin sama - sama... Owhhh...

Ssssaatuuuuuu.., uuhhmm..

Dddduuuuaaaa.., aauhhh..

Tttiiiiggggaaa... Owhhhhhhhhh...

"Arghhhhhhhhh pakkkkk,,, ooooooooowwhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..., nikmattt sekali pakkk sayyyaa dapettttt AAAUUUUWHHHHHHHHHHH...... OWHHHHHHHH...." Begitu lolongan panjang orgasme Bu Irma yang terdengar sangat dahsyat, dan dengan bersamaan kukeluarkan juga sperma ke lobang memeknya,,, croootttt..crotttttt,, crottttttt!

"Ooowhhhhhhhhh Bu Irma sayang uhhhhhhhhmmmm...."

Bu Irma menghentikan gerakanya, dan seketika rebah diatas tubuhku..

"Enak sekali sayang..., Bu Irma hebat!" Kataku, dan Bu Irma hanya terdiam, bola matanya sayu dan mengkristal seperti hendak mengeluarkan air mata, seketika itu juga kukecup mesra kening antara dua matanya dan kuberikan kecupan kecil di pipinya..

"Terimakasih Pak" sambil menitikkan air mata, Bu Irma berkata lirih padaku..

"Sama - sama Bu" jawabku Sambil kulempar senyum dan kuberikan kecup dan pelukan mesra.

Kulihat jam di atas meja sudah menunjukkan pukul 12.05 WIB, dan seperti tidak menyia - nyiakan kesempatan, kami ulangi prosesi ML Jumat siang itu sekali lagi, hingga saat kami akhiri dengan ritual mandi bersama untuk kemudian check out dari hotel sekitar pukul 13.00 WIB, tak lupa kami atur strategi check out dan perjalanan pulang ke kantor agar tidak terlihat bersamaan, hingga akhirnya kami bertemu kembali di ruangan kantor dan bersikap biasa saja seakan tidak terjadi suatu apapun antara kami.

Sore harinya, ketika tiba jam pulang kantor, saat itu aku sedang berada diluar kantor untuk menghisap sebatang rokok, tetapi belum berniat untuk kembali pulang, karena memang belum berkemas, sekilas kulihat Bu Irma sudah dijemput oleh Suami dan anaknya yg masih balita, kemudian dengan memberanikan diri, kuhampiri Mobil mereka untuk sekedar menyapa.

"Pulang Bu?" Sapaku..

"Ehhh, Pak Indra.. Ii'iyaa iya, Pak!" Jawab Bu Irma kaget dan tampak sedikit sedikit gugup, tetapi Bu Irma seperti dapat segera menguasai keadaan.

"Adikk.. Kenalin dulu nih temen Bunda, ayo kasih salam sama om Indra!" sambil memanggil anaknya Bu Irma menyuruhnya untuk bersalaman denganku, kemudian, aku menghampiri suaminya yang sudah berniat masuk ke Mobil, untuk sekaligus berkenalan"

"Ayahhh, kenalin ini Pak Indra, dari divisi teknis" kata Bu Irma.

"Indra!" sapaku sambil memberikan senyum perkenalan hangat.

Dan, "Yuda!" begitu jawabnya singkat.

Kemudian kami mengobrol sebentar dan dari obrolan singkat itu, aku menjadi tahu pekerjaan Suami Bu Irma ada-lah seorang pedagang spare part produk otomotif yang kegiatan sehari - harinya mengelola toko spare part di daerah Bekasi.

Dari perkenalan singkatku dengan Suami Bu Irma, sekilas tampak mereka hidup berkecukupan, suami Bu Irma juga ganteng, tidak tampak ada masalah berarti dalam rumah tangga mereka, justru mereka terlihat seperti keluarga kecil yang berkecukupan, rukun dan bahagia, tetapi entah apa yang menjadikan Bu Irma bisa terlibat dalam skandal perselingkuhan ini denganku, sungguh pelik pertanyaan yang ada di benakku saat itu dan hingga saat ini, hal itu menjadi salah satu yang masih menjadi pertanyaan yang tak terjawab, disamping satu hal lainya, yaitu fakta bahwa Bu Irma selalu menitikkan air mata sesaat setelah orgasme denganku.

"Mari Pak Indra, Assalamualaikum.." Sapa Bu Irma pamit denganku, dan sontak kemudian menyadarkan lamunanku..

"Ooh iya Bu.. Mariii, Waalaikumsalam, hati - hati di jalan ya..." Jawabku, menutup perjumpaan dengan Bu Irma dan keluarganya sore itu..

- - - Sekian - - -
 
Sekali datang kesempatan "manfatkan lah manfaatkan lah " karna setelah itu terserah anda...hehhe
 
lho .... kok SELESAI ? Kan belum tahu alasan kenapa Ibu Irma selingkuh ..... masih berlanjut ?
 
sepertinya masih berlanjut ya suhu?? malah jadi penasaran ama alasan irma kenapa doyan ml hehe
 
Catatan;
Dari kejadian diatas, kita bisa simpulkan betapa seorang istri alim dan sopan sekalipun, yang sepertinya tidak mempunyai masalah apapun dengan pasanganya, bahkan terlihat sangat bahagia dengan kehidupan keluarganya.. Masih dapat tergoda karena adanya kesempatan, oleh karena itu Waspadalah!, meminjam istilah bang napi..
"..Perselingkuhan dapat terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tetapi karena ada kesempatan.."
Bagiku sungguh mempercayai hal ini, kalau tidak ada kesempatan kita sekamar di Hotel, tidak pernah terbayang, bahkan dalam mimpi sekalipun, aku bisa bercinta dengan Ibu Irma teman kantorku ini..

MANTABBBBBB..... ADA MORAL STORY SEGALA.... (ga usah dikasih daftar isi lho pak). Bapak Penulis ini sangat rapi dalam menggunakan pilihan kata, pasti ngeditnya bolak balik..... semangat pak
 
Nice story...ane setuju ama agan...smua karna ada kesempatan dan sikon yg mendukung
 
kayaknya saya pernah baca yg mirip kisah ini deh..tp lupa dimana..ini pengembangan kali ya ? ..
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd