Ta'aruf itu semacam PDKT dan kenalan melalui proposal, CV, tanpa bersentuhan (without body contact) dan kejujuran tentang keadaan serta berorientasi kepada pernikahan. Namun dalam prakteknya ada yang menggunakan kata ta'aruf sebagai suatu proses serius sebelum cewek dan cowok menjalani pernikahan. Kalau cocok ya berlanjut ke lamaran (itu sederhananya, tapi pada prakteknya rumit).
Pacaran adalah suatu hubungan dekat "mengikat" oleh 2 orang (cowok dan cewek) tanpa ada ikatan resmi. Biasanya pacaran dilakukan karena rasa saling suka. Dalam pacaran kadang terlalu intim dan ada juga yang masih bisa menjaga dirinya. Dalam hubungan pacaran kebanyakan belum memikirkan ke arah pernikahan.
Perbedaan pacaran dengan ta'aruf yaitu:
1. Tujuan
- ta'aruf : mengenal lebih dalam calon istri/suami, dengan harapan ketika ada kecocokan maka berlanjut dengan pernikahan.
- pacaran : mengenal ala kadarnya calon/pacar, dengan harapan ketika ada kecocokan berlanjut bisa nikah dan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat lainnya.
2. Kapan dimulainya
- ta'aruf : saat sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah mapan, siap fisik, mental serta material
- pacaran : saat sudah diledek sama teman "jomblo menahun?", saat butuh temen curhat, saat taruhan dengan teman.
3. Pertemuan tatap muka
- ta'aruf : pertemuan dilakukan sesuai dengan adab bertamu biasa, di rumah sang calon, atau di tempat pertemuan lainnya. Dilakukan dengan cara yang benar dan harus ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Tidak dibenarkan untuk pergi jalan-jalan berdua, nonton bareng, boncengan, kencan, ngedate dan seterusnya dengan menggunakan alasan ta`aruf. Adapun yang dibicarakan adalah kemantapan hati untuk menikah dan frekuensi pertemuan ta'aruf itu jarang misal 3x.
- pacaran : pertemuan yang dilakukan hanya berdua saja, pagi, siang, sore, malam, dini hari. Pertemuannya di rumah, resto, pinggir jalan, diskotik, tempat wisata, dll. Frekuensi pertemuan intens. Adapun yang dibicarakan cerita apa saja, kejadian apa saja, ngobrol ngalur-ngidul, ketawa-ketiwi.
4. Lamanya
- ta'aruf : ketika sudah tidak ada lagi keraguan, lebih cepat lebih baik ketika informasi sudah cukup dan lengkap, rekam medis dan lainnya (bisa sehari, seminggu, sebulan, 2 bulan).
- pacaran : bisa 3 bulan, 6 bulan, setahun, 2 tahun, bahkan mungkin 10 tahun.
5. Saat tidak ada kecocokan pada saat proses
- ta'aruf : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan harus cara yang baik dan menyebut alasannya.
- pacaran : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan/tanpa menyebut alasannya. Putuslah.
6. Memilih kriteria calon
- ta'aruf : kriteria *pasangan idaman* yang kamu inginkan bisa ditulis, langsung ke ortunya lewat bokap nyokap, kirim proposal ke ortu si calon, CV lengkap, etc, mau dia lagi pacaran atau ta'aruf ya siapa cepat dan siap maka dia dapat
biasanya begini awalnya, langsung saja, ada yang perlu saya tanyakan, apakah kamu sedang dalam masa pinangan oleh orang lain?
terus dijawablah, pinangan? tidak kok!
via mediator mengajukan proposal, lalu saling bertukar CV, ada foto, biodata, data keluarga, karakter sifat masing-masing ingin seperti apa kriteria pasangan, dan bagaimana konsep pernikahan yang diinginkan, lalu kamu akan diberi waktu berpikir ulang
- pacaran : pasti mikir bagaimana awalannya karena calon bisa jadi bohongi kamu, kira-kira kirim bunga?
biasanya awalnya gini, si itu sudah punya pacar apa belum?
terus dijawablah, belum! kenapa?
mulailah acara "penembakan", ribet juga sih
7. Bagaimana jika gagal?
- ta'aruf : karena ta'aruf adalah sarana pertama menuju pernikahan, adakalanya ia berhasil lalu berlanjut ke lamaran dan akad nikah, ada kalanya pula ia tidak berlanjut ke pernikahan.
1. Yakinilah bahwa ini yang terbaik. Bukankah lebih baik tidak dilanjutkan daripada tidak ada kecocokan?
2. Hati tak akan hancur berkeping-keping
3. Tak perlu malu dan trauma. Mau si calon nikah sama orang lain atau tidak karena cenderung rahasia prosesnya dan mudah Move on
4. Lakukan evaluasi diri
- pacaran : karena pacaran juga sarana
1. Yakinilah bahwa ini yang terbaik. Terhindar dari PHP. Bisa jadi pacar cuma menghabiskan uang dan menambah dosa
2. Hati pasti hancur berkeping-keping, patah hati berkelanjutan, membuatmu galau seharian.*Kesel juga kan hatimu.
3. Pasti diketawain sama temen terus berlanjut ke Move on (Mantan pacar udah dapat gebetan)
4. Lakukan ta'aruf
9. Mana yang lebih "indah" dan lebih "fair"
- ta'aruf : karena tanpa bersentuhan dan tatap muka yang jarang, maka akan terlihat terasa "lebih fair" dan apa adanya, baik kebaikan maupun keburukannya sudah saling tahu informasinya. Misalnya kebiasaan saat tidur, bisa masak, atau yang lainnya sehingga tidak menimbukan kekecewaan di kemudian hari (sensasi indah sejuta rasanya terjadi ketika kamu pegang tangan pasanganmu pertama kali setelah selesai akad nikah)
- pacaran : karena sering bersentuhan dan sering tatap muka, maka kita akan mengenalinya "lebih indah" daripada ta'aruf dan biasanya semu dan penuh kepura-puraan. Yang cewek akan dandan habis-habisan, pakai parfum mahal dan malu-malu kucing biar terlihat menawan. Yang cowok biarpun lagi tidak punya duit tetap berlagak tajir melintir, traktir belanja ini itu (sensasi fair sejuta rasanya terjadi ketika kamu pegang tangan pasanganmu pertama kali setelah selesai akad nikah)
Pacaran adalah suatu hubungan dekat "mengikat" oleh 2 orang (cowok dan cewek) tanpa ada ikatan resmi. Biasanya pacaran dilakukan karena rasa saling suka. Dalam pacaran kadang terlalu intim dan ada juga yang masih bisa menjaga dirinya. Dalam hubungan pacaran kebanyakan belum memikirkan ke arah pernikahan.
Perbedaan pacaran dengan ta'aruf yaitu:
1. Tujuan
- ta'aruf : mengenal lebih dalam calon istri/suami, dengan harapan ketika ada kecocokan maka berlanjut dengan pernikahan.
- pacaran : mengenal ala kadarnya calon/pacar, dengan harapan ketika ada kecocokan berlanjut bisa nikah dan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat lainnya.
2. Kapan dimulainya
- ta'aruf : saat sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah mapan, siap fisik, mental serta material
- pacaran : saat sudah diledek sama teman "jomblo menahun?", saat butuh temen curhat, saat taruhan dengan teman.
3. Pertemuan tatap muka
- ta'aruf : pertemuan dilakukan sesuai dengan adab bertamu biasa, di rumah sang calon, atau di tempat pertemuan lainnya. Dilakukan dengan cara yang benar dan harus ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Tidak dibenarkan untuk pergi jalan-jalan berdua, nonton bareng, boncengan, kencan, ngedate dan seterusnya dengan menggunakan alasan ta`aruf. Adapun yang dibicarakan adalah kemantapan hati untuk menikah dan frekuensi pertemuan ta'aruf itu jarang misal 3x.
- pacaran : pertemuan yang dilakukan hanya berdua saja, pagi, siang, sore, malam, dini hari. Pertemuannya di rumah, resto, pinggir jalan, diskotik, tempat wisata, dll. Frekuensi pertemuan intens. Adapun yang dibicarakan cerita apa saja, kejadian apa saja, ngobrol ngalur-ngidul, ketawa-ketiwi.
4. Lamanya
- ta'aruf : ketika sudah tidak ada lagi keraguan, lebih cepat lebih baik ketika informasi sudah cukup dan lengkap, rekam medis dan lainnya (bisa sehari, seminggu, sebulan, 2 bulan).
- pacaran : bisa 3 bulan, 6 bulan, setahun, 2 tahun, bahkan mungkin 10 tahun.
5. Saat tidak ada kecocokan pada saat proses
- ta'aruf : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan harus cara yang baik dan menyebut alasannya.
- pacaran : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan/tanpa menyebut alasannya. Putuslah.
6. Memilih kriteria calon
- ta'aruf : kriteria *pasangan idaman* yang kamu inginkan bisa ditulis, langsung ke ortunya lewat bokap nyokap, kirim proposal ke ortu si calon, CV lengkap, etc, mau dia lagi pacaran atau ta'aruf ya siapa cepat dan siap maka dia dapat
biasanya begini awalnya, langsung saja, ada yang perlu saya tanyakan, apakah kamu sedang dalam masa pinangan oleh orang lain?
terus dijawablah, pinangan? tidak kok!
via mediator mengajukan proposal, lalu saling bertukar CV, ada foto, biodata, data keluarga, karakter sifat masing-masing ingin seperti apa kriteria pasangan, dan bagaimana konsep pernikahan yang diinginkan, lalu kamu akan diberi waktu berpikir ulang
- pacaran : pasti mikir bagaimana awalannya karena calon bisa jadi bohongi kamu, kira-kira kirim bunga?
biasanya awalnya gini, si itu sudah punya pacar apa belum?
terus dijawablah, belum! kenapa?
mulailah acara "penembakan", ribet juga sih
7. Bagaimana jika gagal?
- ta'aruf : karena ta'aruf adalah sarana pertama menuju pernikahan, adakalanya ia berhasil lalu berlanjut ke lamaran dan akad nikah, ada kalanya pula ia tidak berlanjut ke pernikahan.
1. Yakinilah bahwa ini yang terbaik. Bukankah lebih baik tidak dilanjutkan daripada tidak ada kecocokan?
2. Hati tak akan hancur berkeping-keping
3. Tak perlu malu dan trauma. Mau si calon nikah sama orang lain atau tidak karena cenderung rahasia prosesnya dan mudah Move on
4. Lakukan evaluasi diri
- pacaran : karena pacaran juga sarana
1. Yakinilah bahwa ini yang terbaik. Terhindar dari PHP. Bisa jadi pacar cuma menghabiskan uang dan menambah dosa
2. Hati pasti hancur berkeping-keping, patah hati berkelanjutan, membuatmu galau seharian.*Kesel juga kan hatimu.
3. Pasti diketawain sama temen terus berlanjut ke Move on (Mantan pacar udah dapat gebetan)
4. Lakukan ta'aruf
9. Mana yang lebih "indah" dan lebih "fair"
- ta'aruf : karena tanpa bersentuhan dan tatap muka yang jarang, maka akan terlihat terasa "lebih fair" dan apa adanya, baik kebaikan maupun keburukannya sudah saling tahu informasinya. Misalnya kebiasaan saat tidur, bisa masak, atau yang lainnya sehingga tidak menimbukan kekecewaan di kemudian hari (sensasi indah sejuta rasanya terjadi ketika kamu pegang tangan pasanganmu pertama kali setelah selesai akad nikah)
- pacaran : karena sering bersentuhan dan sering tatap muka, maka kita akan mengenalinya "lebih indah" daripada ta'aruf dan biasanya semu dan penuh kepura-puraan. Yang cewek akan dandan habis-habisan, pakai parfum mahal dan malu-malu kucing biar terlihat menawan. Yang cowok biarpun lagi tidak punya duit tetap berlagak tajir melintir, traktir belanja ini itu (sensasi fair sejuta rasanya terjadi ketika kamu pegang tangan pasanganmu pertama kali setelah selesai akad nikah)
Terakhir diubah: