Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Tangisan Palsu Gadis Ini Sebabkan Ratusan Ribu Nyawa Melayang

JeremyGilbert

Guru Semprot
Daftar
27 Jun 2018
Post
573
Like diterima
299
Bimabet
Nayirah_%28testimony%29.jpg


Seorang remaja perempuan memberikan pidato singkatnya sembari menangis di sebuah kongres di Amerika. Pidatonya yang dramatis mengenai pembunuhan sadis yang dilakukan tentara Irak di Kuwait seketika mampu mengalihkan perhatian dunia dan menyentuh hati jutaan orang. Tak lama setelah itu, Amerika Serikat menggempur Irak hingga menimbulkan perang yang mengorbankan banyak jiwa. Tak ada yang menyangka bahwa remaja perempuan itu sebenarnya telah berdusta!

Jika ada teori konspirasi yang benar-benar menjadi kenyataan, maka kasus Nayirah ini adalah salah satunya. Semuanya bermula ketika memanasnya situasi di Timur Tengah pada tahun 1990 yang kemudian dikenal dengan Perang Teluk II.
Tanggal 2 Agustus 1990 Irak menginvasi Kuwait. Alasannya karena Irak menuduh Kuwait melakukan pengeboran minyak di wilayahnya. Kuwait tentu saja menolak tuduhan tersebut. Rupanya ada sebuah ladang minyak bernama Rumeila yang menjadi sengketa keduanya lantaran berada di perbatasan kedua negara.
Irak merupakan sebuah negara dengan militer yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Kuwait. Maka dapat diprediksi seperti apa konflik ini akan berlangsung. Kekuatan militer yang sangat timpang akhirnya memaksa Kuwait untuk meminta bantuan kepada Amerika Serikat.

Hari itu tanggal 10 Oktober 1990. Tom Lantos, seorang ketua kaukus hak asasi manusia dari California, membawa seorang remaja perempuan berusia 15 tahun bernama Nayirah. Di hadapan para peserta kongres di Capitol Hill, Nayirah yang ketika itu berpakaian sederhana memberikan pidatonya sekitar 4 menit.
Dalam pidatonya yang juga diiringi isak tangis itu, Nayirah menceritakan bagaimana ketika pasukan Irak membunuh 300 bayi di sebuah rumah sakit di Kuwait. Bayi-bayi itu diambil paksa dari inkubator dan dibiarkan begitu saja di lantai hingga meninggal dunia.




Pidato kesaksian Nayirah yang disiarkan langsung oleh ABC's Nightline serta ABC Nightly News seketika menyita perhatian para pemirsa dan juga dunia. Kesaksian ini juga diekspos besar-besaran oleh Hill & Knowlton yang juga menyelenggarakan "Citizens for Free Kuwait" di Amerika. Videonya bahkan diputar berkali-kali pada forum-forum Internasional dan tersebar ke seluruh dunia.
Dukungan yang luar biasa besar akhirnya didapat. Amerika akhirnya setuju untuk ikut terlibat dan mengerahkan pasukannya dalam konflik ini.

Tanggal 16 Januari 1991, sejumlah besar pasukan multinasional di bawah pimpinan Amerika akhirnya melakukan serangan terhadap Irak. Pasukan Irak digempur habis-habisan tanpa henti selama 100 jam dan akhirnya memaksa mereka mengibarkan bendera putih. Akhirnya Saddam Hussein menarik mundur pasukannya dari Kuwait pada tanggal 26 Februari 1991.

Pada Maret 1991, seorang reporter ABC bernama John Martin melaporkan sesuatu yang aneh yang diemukannya di Kuwait. Di sana tak ada pembunuhan 300 bayi di rumah sakit seperti penuturan Nayirah. Kenyataannya adalah beberapa bayi dan pasien rumah saki memang meninggal dunia namun hal itu disebabkan karena tenaga medis yang memutuskan untuk berhenti bekerja lantaran situasi keamanan kala itu.





Akhirnya terkuaklah dua fakta mengejutkan. Pertama adalah bahwa pasukan Irak tak pernah melakukan pembunuhan pada bayi-bayi di rumah sakit. Kedua, kesaksian Nayirah di hadapan peserta kongres di Amerika pada 10 Oktober 1990 adalah kebohongan.
John MacArthur, seorang jurnalis senior kemudian menelusuri jejak siapa sebenarnya Nayirah. Hasil investigasinya ini kemudian dipublikasikan oleh The New York Times pada Januari 1992, "Remember Nayirah, Witness for Kuwait?". Hasil investigasi MacArthur ini mengantarkannya meraih penghargaan di bidang jurnalisme tahun 1992 dan 1993, dan tentu saja sekaligus membuat publik terhenyak.



Rupanya Nayirah, remaja yang berpenampilan lugu yang memberikan pidato sembari setengah menangis di Kongres Amerika adalah putri dari Sheikh Saud Nasser Al-Saud Al-Sabah, Duta Besar Kuwait untuk Amerika Serikat. Nayirah atau Nijirah Al-Sabah juga termasuk anggota keluarga kerajaan Kuwait.



Nayirah sebenarnya adalah putri Sheikh Saud Nasser Al-Saud Al-Sabah, duta besar Kuwait untuk Amerika Serikat

Hal yang mengejutkannya lagi adalah Nayirah rupanya telah belajar akting dan dilatih secara profesional untuk berpura-pura di hadapan para peserta Kongres. Dirinya belajar akting di firma public relation bernama Hill & Knowlton. Tugas lembaga ini adalah bagaimana caranya agar Nayirah dapat berakting dengan natural dan membujuk Amerika untuk membantu Kuwait.
Diketahui pula bahwa Tom Lantos, ketua kaukus hak asasi manusia di kongres bekerja untuk organisasi Citizens for Free Kuwait dan dirinya juga bekerja sama dengan lembaga Hill & Knowlton. Bos lembaga public relation Hill & Knowlton sendiri konon telah menandatangani kontrak dengan keluarga kerajaan Kuwait dengan nilai yang cukup fantastis yaitu 11,9 juta dolar.
 
Terakhir diubah:
Misalkan apa yang disangkakan benar, yaudah, mau gimana lagi kejadian udah lewat. Nunggu aja nanti negara-negara di negeri arab yang saat ini makmur pelan-pelan ditelan 'rekanannya' sendiri wkwkwk. Btw baru aja kepikiran, tinggal di sini aja ya yang masih sering perang. Kayanya di benua lain udah jarang ada perang sebangsa gini.
 
Terlepas dari benar atau tidaknya kesaksian itu, dunia menyaksikan sendiri Irak menyerbu dan menguasai Kuwait, termasuk merampok apa yg bisa dirampok dari Kuwait.
Menyerbu dan menguasai wilayah kedaulatan negara lain itu sudah cukup menjadi alasan bagi negara sekutu yang telah bersepakat saling melindungi untuk melakukan serangan balasan, baik utk membebaskan negara yg dikuasai juga sekaligus menjatuhkan rejim dan menguasai balik negara tsb, dalam kasus ini IRAK.
 
Terakhir diubah:
Jadi semacam pemicu gitu ya ???

Konon katanya demikian. Tapi kan aneh, hanya gara2 cerita anak itu lalu tentara Sekutu yg dipimpin USA memutuskan utk menyerang Irak? Issue bayi dibunuh malah hampir tidak pernah kedengaran lebih santer daripada tuduhan Saddam Hussein sedang menyiapkan senjata pemusnah massal. Ini yang sampai Saddam Hussein dieksekusi mati dengan hukuman gantung pun belum terbukti.
 
Terakhir diubah:
Nariah bisa kena pasal...Penyebaran berita boong.
Xxiiixixii
 
Mau komen tapi males ah... Panjang ceritanya.... Tapi salut buat TS udah cape2 nulis...:kretek:
 
apapun itu moga moga ni bocah hidupnya aman yah 😁
 
Konon katanya demikian. Tapi kan aneh, hanya gara2 cerita anak itu lalu tentara Sekutu yg dipimpin USA memutuskan utk menyerang Irak? Issue bayi dibunuh malah hampir tidak pernah kedengaran lebih santer daripada tuduhan Saddam Hussein sedang menyiapkan senjata pemusnah massal. Ini yang sampai Saddam Hussein dieksekusi mati dengan hukuman gantung pun belum terbukti.
Keknya beda perang deh, ini versi perang Teluk sementara yang agan bahas pasca 911
 
Bimabet
Bisa dibilang Kuwait cerdik, negara kecil dengan sumber daya minyak besar Irak nyerang y hancur tp cepat pulih kembali lah negaranya gak lebih besar dari Jakarta n Amerika juga gak gratis ngasi bantuan bwt kuwait
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd