Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY THE INFLUENCER

Rubbergrease

Semprot Kecil
Daftar
6 Feb 2011
Post
63
Like diterima
1.709
Bimabet
Hai teman-teman semproters, setelah terlalu lama jadi silent reader, saya mau coba bikin cerita. Daripada melongo gara-gara wfh, sekalian belajar menulis.
Beberapa metode dan gaya penulisan mungkin sengaja saya bikin agak berbeda, tapi saya yakin pembaca bisa mengerti apa maksudnya.
Saya juga yakin banyak kekurangannya, mohon kripik pedasnya gan, tapi jangan pedes-pedes ehehehe.
Enjoy :banzai:

***




Influencer
rgKtO4RX_t.jpg

"Oke mari dimulai Mbak"
Aku berdiri persis di depan Mbak Mira.
"Dimulai apanya"
Mbak Mira terkesan malu malu.
"Tas sama hape Mbak taruh di wastafel biar ga ganggu"

Klek.
Bunyi hape tergeletak di dekat wastafel.

"Supaya ga ada hujan malam ini, sekarang mbak buka baju, sekalian BH nya mbak gabungin biar ga berserakan"

Mbak Mira membuka baju seragam adminnya kancing demi kancing, terlihat BH warna biru muda mengikat dadanya yg membusung. Dia emang gak gemuk, tapi tebal. Lipatan lemaknya sedikit. Aku yakin dibalik kulitnya itu kebanyakan otot, hanya tersamar lekukannya oleh lemak. Dan oh my God, BH biru muda itu terlepas, tampak payudaranya pear shaped masih melawan gravitasi. Montok banget. Putingnya menyembul keatas seakan menantang untuk diemut. Si otong semakin bersemangat.

Apa yang harus kulakukan selanjutnya?



------Part 1: Discovery

Perkenalkan namaku Haris, umurku 27 tahun, tinggal di Kota Pendidikan, sekarang kerja di perusahaan swasta Kalimantan. Aku ingin bercerita sedikit tentang kemampuanku, bisa dibilang aku sedikit beruntung telah memilikinya. Banyak istilah untuk kemampuan ini, ada yang bilang Brainwash, Hypnosis, Mind Control, Authority, Obedience, bahkan ada yang menyebutnya Gendam.

Kalo aku lebih suka menyebutnya Influencer.

Aku menyadari kemampuan ini saat aku berumur 19 tahun, saat aku masih duduk di bangku perkuliahan. Meskipun sudah 19 tahun, tapi aku belum pernah pacaran, aku termasuk tipe pemalu bila mendekati cewek. Tapi nasib itu bakal berubah. Waktu itu aku sedang liburan semester, main ke rumah Tanteku, Tante Nung aku menyebutnya.

Aku biasanya menginap di rumah Tante Nung, sekitar 1-2 minggu. Tante Nung punya paras yg cantik, umur 31 tahun, tinggi 165cm, payudara sekitar 34B, proporsional banget bodinya. Kalo boleh aku berpendapat dia mirip artis Rossa. Suaminya seorang kapten kapal Tanker di Singapura, 3 bulan sekali baru pulang.

Pada siang hari yang malas aku sedang main GTA San Andreas di komputer anaknya, si Eko, yang masih SMP.
"Ris, bisa bantu Tante sebentar?"
"oh oke Tante"
Aku beranjak dari meja komputer. Aku melihat ada ember berisi cucian yg baru saja dikeluarkan dari mesin cuci.
"Tolong bawakan ember ini ke lantai jemuran di atas".

Ooh, ya, sekalian kubantu tata jemurannya juga aja.

"Minggu depan bapaknya si Eko datang, pas dengan ulang tahunnya si Eko. Tante pingin ngadain acara, menurutmu bikin acara apa ya?"
Kulihat wajah Tante Nung sedikit bersemangat, dengan daster pink tanpa lengan itu yang sedikit basah karena cipratan air waktu memeras baju jemuran. Aku bisa melihat ketiaknya yang bersih tanpa bulu ketika mencoba menggantung boxer anaknya di tali jemuran yang agak tinggi. Pantas lah, uda 3 bulan gak ketemu sama suaminya. Aku yakin dia pasti memendam hasrat selama 3 bulan itu.

"Bikin acara internal di keluarga aja Tante, ga habis-habisin uang, ga bikin capek juga."
Aku ngasal aja ngasi ide, sambil memilah-milah CD untuk kemudian mau kugantung.
"Oh ya bisa aja itu, beli aja tumpeng ke bu Leli yg rumahnya di Blok K13 itu lo"
Tante Nung menjawab sambil menyahut cepat CD-CD miliknya sebelum sempat aku gantung.

"Lagian aku yakin Tante juga pingin segera berduaan sama Om saja kan"
Aku mengambil seragam sekolah si Eko trus memerasnya. Di ember hanya tersisa CD Tante Nung.
"Ah bisa aja kamu ris, buruan selesaiin jemurnya, mumpung masi panas, keburu mendung lagi"
"Oh ya tante, ini cucian daleman banyak banget sih, emang sehari pake berapa kali sih?"
"iya ris kalo kamu main kesini, Tante jadi bolak balik ganti CD, abisnya sering basah ngeliatin kamu, jadi bercak deh"

"......What?"

Aku melongo.
Tante Nung pun tak kalah melongo "What?"

Selesai menggantung semua pakaian, aku turun duluan.

"Lupain omonganku tadi ris, obrolan itu ga pernah ada"
Hmmm ya, aku paham ada garis yg tak seharusnya dilewati antara aku dan Tante Nung. Tapi aku masi penasaran, kok bisanya dia menjawab pertanyaanku waktu itu? apa itu yg disebut latah? kayaknya ada "celah" ini. Kucoba sekali lagi ah. Kulihat Tante Nung berdiri membelakangiku di dapur, sedang asyik nyiapin makan siang.

"Tante, emang kenapa kok liat aku CD tante jadi basah?".
Tante Nung berhenti sebentar, menoleh ke belakang, kemudian ia lanjut menggoreng sambil mengesampingkan rambutnya ke belakang telinga.

"kok masi dibahas sih?"
"yaa penasaran aja hehehe"
"Yaudah, Kamu kan uda dewasa, harusnya kamu paham. Tante juga wanita normal ris, gara-gara 3 bulan ga pernah dijenguk Om, tiap liat cowok mateng macam kamu ya tante jadi kepingin deh. Tapi ingat yah, bukan berarti Tante kepingin seks sama kamu, disitu batasnya. paling mentok Tante masturbasi"

Wow jujur banget Tanteku ini, tapi dia emang sadar banget batasannya. Itu yang bikin sulit. Dan aku gak pingin memaksakan walaupun sebenarnya si otong pengen, aku anti memperkosa wanita.

"Oh gitu, yauda kalo gitu ga usah pake CD aja Tante, daripada nyuci terus"
"Wah jadi keasyikan kamu dong, sedikit-sedikit pingin liat dari bawah"

Saat itu juga aku terkejut, Tante Nung langsung melepas CD nya!

CD itu langsung ditaruh di keranjang cucian, kemudian lanjut masak lagi. Tante Nung sekarang hanya pakai daster selutut dan BH aja, bawahnya plong. Aneh banget, harusnya untuk wanita yang cukup cerdas seperti Tante Nung, Latah bukan sebuah kondisi baginya. Oke, mungkin kalo obrolan yang nakal dia bisa menimpali tanpa terbawa arus (baca:kebal ssi). Trus kenapa ide yang absurd seperti itu dia langsung setuju? Apa ini yg dibilang orang kode-kode? whatever lah, mungkin perasaanku aja.

"Yuk makan..... Nah kan ngeliatin bawahan tante mulu. Awas kamu yah, jangan mikir macem-macem"
Tante Nung membuyarkan lamunanku. Dia sudah selesai menyiapkan makan siang di meja ruang tengah. Aku pun lanjut makan sama Tante Nung.

"Eko pulang sekolah jam berapa Tan?"
Aku mengambil telur dadar di piring besar.
"ntar sore, jam 3an"
Tante Nung menepis tanganku, membagi 2 telur dadar itu, setengahnya untukku.
"oh yauda kususul jam setengah 3 aja"
Aku lanjut mengambil sedikit sayur asem di sebelahnya. Tante Nung mengambil sendok sayur trus menambah sayuran lebih banyak ke piringku.
"Ga usah, dia tadi bawa motor sendiri"

Kulihat Tante Nung uda mulai makan dari piringnya.
"Loh masi SMP kok uda boleh naik motor Tante? kan bahaya"
"Loh kata kamu tadi pagi kan suruh dia bawa motor sendiri?"

"Hah? masa?"

"Iya kamu macam ngigau gitu waktu kuminta nganter Eko, masi ngantuk lah, semalam begadang lah. Si Eko aja kaget kok sekarang boleh bawa motor sendiri, padahal kemarin uda kularang bawa sendiri sebelum punya SIM."

Aku berhenti mengunyah. Loh kok kontradiksi banget gitu? Yang mamanya Eko siapa sih. kok malah ngikut kata-kata ngelanturku. Wah ini sepertinya ada yang aneh. Aku memang sedikit ingat tadi pagi waktu tidur dibangunin untuk nganter, tapi aku terlalu malas, jadi kutolak sambil jawab asal aja. Tapi masa gitu aja langsung diterima?

"Emang besok si Eko mau berangkat sendiri lagi?"
"iya lah, tapi Tante masi kuatir, harusnya dia jangan dulu bawa motor sendiri"
"Kalo mnurutku pake aja sepeda biasa Tante, kan ga terlalu jauh juga"
Sambil lanjut aku habiskan makanan di piring.
"Kan uda Tante kasikan ke orang gelandangan minggu lalu. Waktu Tante liat orang gelandangan itu sepertinya butuh sepeda, trus kamu nyeletuk kasi aja sepeda Eko. Yaudah kukasi deh ke orang itu"

Oh iya! itu juga salah satu kejadian yg seharusnya ga terjadi, soalnya aku kan cuma bercanda.

Apa Tante Nung seperti menuruti semua perkataan saya? ah enggak juga. buktinya dia menolak untuk seks dengan saya, walaupun dia mengakui basah tiap kali lihat saya. Tapi satu hal yang mungkin benar, yaitu ada beberapa kata2 saya yang dituruti oleh dia, walaupun seaneh apa pun itu. Aku ingin coba sejauh mana itu.

"Tante, aku pingin minta BH yang dipakai tante"
"Hah?! maksudmu apa? jangan kurang ajar ris! Nggak!"

Aku bergidik, abort mission.

"oh enggak tante, anu, buat ituu.. aku pingin tau referensi ngasi hadiah iseng ke temen cewek. Kan Tante punya banyak, aku ga tau modelnya yg seperti apa, ntar aku beli sendiri kok"
"Langsung beli aja sendiri ga usah minta Tante"
"Kalo gitu pinjam aja punya Tante, mau tau modelnya yang ini itu yang pingin dibeli"
"Nggak usah. Jangan macem-macem yah"

Oke, misi gagal. berarti memang ada beberapa perkataan saya yang ditolak. Tapi aku ga berhenti disitu.

"Tante tau ga? kalo sebenarnya saya juga diam2 ngeliatin Tante"
"Tante tau. makanya sekarang Tante risih ga pake CD, kamu jadi mikir yang enggak-enggak"
"Oh berarti sekarang Tante lagi basah dong?"
"Jangan mulai ya ris. ingat aku Tantemu"
"Oh enggak Tan, menurutku kenapa ga masturbasi aja daripada basah nanggung?"
"ya kalo masturbasi aja pake tangan ga puas ris. butuh onderdil pria juga. atau at least pake sextoy"

"oh tante punya dildo toh?"
Tante Nung tersenyum malu.
"Iya ris. Yang beliin Om sih"
"Yaudah masturbasi aja pake dildo sekarang, daripada risih terus Tan"
"Ok ris"

Tante Nung menghentikan makannya, masi tersisa banyak. Biasanya dia makan yang di piring sampe habis. Kulihat pantat yang hanya dibungkus daster pink itu masuk ke kamar, menutup pintu kamar, menguncinya. Gak lama terdengar suara dengungan seperti ada telpon di hape.

Nah kalo yang ini sukses. Apa harus pelan2 dulu? atau tergantung topiknya? Atau ada semacam keyword? atau ada faktor lain? Makanan di piringku sudah habis. Setelah minum 2 gelas air putih, aku mulai membereskan makanan di meja tengah.

Kurang lebih 20 menit kemudian Tante keluar kamar, sedikit menahan nafas seperti habis lari, mukanya memerah.

"Loh mana makananku yang di piring tadi?"
"uda kuberesin tan, kukira tante uda ga makan lagi"
"yaah Tante kan masi lapar, apalagi abis urusan di kamar tadi"
Jari tante Nung yang masi mengkilat itu mengambil piring untuk makan lagi.

"Oh gimana tante? uda puas?"
Dia membuka rice cooker sambil menoleh ke aku. Kemudian matanya ke atas seakan dia ingin mengingat sesuatu.
"Yaa lumayan lah, meskipun masi berasa kurang"
Tante Nung kembali duduk melanjutkan makannya di meja tengah. Aku pun ikutan duduk di depannya.

"Tante aku mau tanya. Kok tante ngobrol masalah ginian terbuka banget sih? ga malu ta sama saya?"
"Loh kamu lupa ya? kan kamu yang minta supaya kita terbuka ga ada yang dirahasiakan"

Hah?
Jadi dia terbuka juga gara-gara saya? Bentar, dulu emang saya pernah ngomong gitu, tapi benar-benar ga bermaksud untuk sampe kesini. Yaudah lah, si Tante juga asik-asik aja. Oke kita coba hal lain yang bener-bener out of context.

"Oh ya Tante, seragam si Eko yang dijemur itu kayaknya perlu dicuci deh"
"Loh kenapa ris?"
"iya kayaknya kotor"
"Loh bersih kok, kan baru juga dicuci"
"oh baru dicuci? kalo gitu dikotorin aja supaya bisa dicuci, kalo bersih ya ga usah dicuci. kalo kotor baru dicuci. makanya kotorin dulu"

"Hmm benar juga, trus ngotorinnya gimana ris?"
"Hmmm, gimana kalo ambil aja trus diinjak-injak, kan jadi kotor deh"
"iya yah"

Tante Nung langsung naik ke lantai atas. Tidak lama dia turun ke bawah sambil bawa seragam yang ada bekas injakan untuk dimasukkan mesin cuci. Kemudian lanjut lagi makan sampai selesai.

Oh gitu.

Jadi butuh sebuah logika atau alasan, meskipun alasan itu mbulet atau nyeleneh, akhirnya dia ngikutin. Kalo langsung disuruh ya jelas dia pake logika dia sendiri, sudah pasti menolak untuk hal yang bertolak dengan logikanya.

Aduh aku punya tante kok aneh sih.
Oke, selanjutnya mari kita coba sebuah kondisi yang menyenangkan si otong. Aku kembali duduk di depan komputer dan mulai main GTA lagi. tangan kanan pegang mouse, tangan kiri di keyboard.

"Tante, udah nyuci seragam tadi?"
"uda Tante masukin ke mesin cuci, mungkin setengah jam lagi"
"Abis itu mau ngapain Tan?"
"Tante capek pingin tidur siang ris"

Kulihat Tante Nung berjalan menuju kamarnya.
"Tante bisa minta tolong sebentar kah?"
"Tolong apaan ris"
"Ini kan aku lagi main game di komputer, nah aku butuh konsentrasi"
"Trus?"
"Tolong pegangin bagian tubuhku yang bawah tan, sering gerak sendiri kalo semangat. jadinya kalo gerak dikit kalah deh."
"Oh ok. sebelah mana ini yang Tante pegangin?"
"sebelah sini Tan"

Kutunjuk daerah selangkanganku.
"loh kok sebelah situ yang pingin dipegangin? malah bikin gerak loh kalo dipegangin"
"ga dipegangin juga bisa gerak sendiri tan, makanya sekalian pegangin biar ga gerak"
"kamu ini aneh-aneh aja ris"

Gak lama Tante Nung langsung berlutut disampingku trus pegangin si otong dari luar celana.
"Gini?"
"iya tan. kurang erat tan, nah iya segitu"

Penisku bersiap mengambil sikap sempurna.
"Tuhkan jadi gerak, jadi gede ih"
Tante Nung tak ada reaksi untuk melepas tangannya atau menghindar dari gundukan celanaku.

"Aduh kok jadi gede sih tante, kan gak konsen jadinya"
"Kan kamu yang minta dipegangin"
"Yauda gini aja, sekalian dibikin lemes aja tan"

Aku ngobrol seakan-akan mengacuhkan Tante Nung, fokus di GTA.
"dibikin lemes?"
"iya dibikin ejakulasi aja tan, supaya lemes deh ga bakal gerak"
"Trus diapain supaya ejakulasi?"
"ya bantuin lah tan, dikocok aja dulu"
"gimana mau dikocok? kan di dalam celana"
"nah kalo gitu lepasin aja celanaku"
"ih maunya ya"

Tante dengan sigap melepas celanaku, aku masi pura-pura fokus dengan komputer, sambil sedikit mengangkat pantat untuk menurunkan celana. Boxerku pun ikut turun. jadinya setengah badanku telanjang, dengan penis yang uda berdiri. Persis kayak aku lagi mau onani sambil cari2 video di internet.

"Penis kamu gede juga ris"
Tante Nung berhenti sejenak memandangi penisku.
"langsung aja kocokin tan, kalo cari lotion kelamaan entar"
"oh yaudah. oke"

Tante Nung langsung memegang penisku kemudian dikocok pelan. Aku sesekali melihat ke sampingku. tampak pemandangan yang menggairahkan sekali, Tante Nung yang selama ini hanya fantasiku sekarang sedang berlutut mengocok penisku sambil main game.
"Aaahh.. enak tante.. agak cepet dikit tante.."

Tante Nung sangat lihai mengocok penis, rupanya dia sering mengocok penis suaminya, jadi dia tau gimana cara mengocok yang baik dan benar. Hampir aku orgasme di 10 menit pertama. Wah bahaya ini.
"Tante, sepertinya kurang efektif kalo cuma dikocok, bakal lama kalo gini"
"Trus gimana dong ris?"
"Ada yang lebih efektif, tapi mungkin agak susah, jadi tante masuk ke bawah meja komputer, trus coba tante isep deh supaya lebih cepet. Awas kepentok meja aja."

"iya ih, susah ris, masa tante harus masuk ke bawah meja segala"
"ya kan biar lurus posisi tante, kan bikin capek kalo tante isepnya posisi kepala miring"
"oke bentar tante masuk ke bawah meja yaa"

Tante Nung perlahan masuk ke bawah meja komputer, ga pake lama langsung mengoral penis keponakannya sendiri.

Alamak, ekspert sekali Tanteku ini. sambil menghisap lidahnya aktif menjilat dari ujung atas penis sampe bawah. dimainkannya kedua zakarku. Berputar lidahnya di helmku.

Sllurp Slurrp Slruup.
Aku melihat tante begitu menghayati aksinya.

"Tante nikmat sekali....Aahhh"
Aku meremas-remas rambutnya. Tiba-tiba tanganku ditepis oleh Tante Nung.
"Kamu jangan kurang ajar yah, pegang-pegang kepala tante"
"Eh iya.. maaf tan, lanjutin lagi dong, bentar lagi keluar ini"

Menyentuh kepala dibilang kurang ajar, tapi kalo menyuruh untuk mengoral enggak? Yah okelah lanjut aja. Karena aku yang ga pernah dioral sebelumnya, ini merupakan pengalaman yang sangat nikmat, dalam waktu singkat pertahanan bakal jebol ini.

"Aaaahh....Tante aku mau keluar...."
Tante Nung melepas hisapannya sambil mengocok penisku.
"Keluarin aja ris..."
"Masukin ke mulut tante aja, biar ga tercecer di lantai"
Tante Nung memasukkan lagi penisku ke mulutnya. dihisapnya kuat kuat.

Gelombang kenikmatan menjalar naik dari penis sampai ke ubun-ubun.

"Aaaahhh... aaaahhh.. ahhhhh....." croot crott crooot

Spermaku tumpah di mulut Tante Nung. Dia seakan tak rela ada sperma yang jatuh ke lantai. Selesai orgasme Tante Nung melepaskan hisapannya, dengan sperma masi dimulut. Dia perlahan keluar dari meja. Kulihat mulutnya seakan menyimpan sesuatu. Dia mencoba mencari sesuatu untuk mengeluarkannya lagi.

"Telan aja Tan, kan protein. normal aja kok menelan sperma itu"

Glekk.
Tante Nung menelan pejuku seketika.

"Peju kamu banyak banget sih. Tante gak pernah loh menelan peju Om"
"Hehehe iya tan abisnya nikmat sekali dihisap sama tante, jadinya penisku rela ngeluarin banyak-banyak"
"Jadi gimana, uda ga gerak lagi ini?"
"udah tan, kalo gini pasti bisa fokus konsentrasi. tante istirahat aja gih, keliatan capek gitu. Makasi ya tanteku yang baikk"
"iya ris"

"oh ya tante. Aku tau tante jadi terangsang lagi waktu hisap penisku. Jadi sebelum tidur Tante masturbasi aja dulu, biar ga bikin bercak di sprei.
"kamu sih, minta tolongnya aneh-aneh"
"hehe iya tan"
Setelah Tante masuk kamar aku mendengar dengungan hape itu lagi. 15 menit kemudian ada suara memekik tertahan, lalu dengungan itu berhenti.

Mission success!

Oke, misi selanjutnya: apakah ini kondisi Tante Nung aja? atau ini sebuah kemampuan yang bisa kugunakan ke orang lain?

------

maaf ga bisa janjiin update teratur, bikinnya lama soalnya. Maklum pemula :ngacir:

Update chronologically:
Karena sebagian pembaca agak bingung dengan timelinenya, urutan di bawah kubikin sesuai dengan kronologi. Kalo mau ikutin sesuai nomor part juga silahkan, bisa kok.
Part 1
Part 5
Part 9
Part 2
Part 7
Part 8
Part 10
Part 3
Part 4
Part 11
Part 6
Part 12
Part 13
Part 14
 
Terakhir diubah:
Mantap ini.....jangan kasih kendor gan, fokus dulu ena ena sama tantenya....jangan dulu pindah ke orang lain
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd