Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tiar Series: Anak magang ikut perjalanan dinas

Iron48will

Tukang Semprot
Daftar
22 Jul 2016
Post
1.009
Like diterima
1.495
Bimabet
Cerita Ini hanya fiksi, tidak ada unsur kesengajaan nama, tempat, dan kejadian

Episode 1
Episode 2 Page 3
Episode 3 Page 8
Episode 4 Page 10
Episode 5 Page 13
Episode 6 Page 16
Episode 7 Page 23
Epiosde 8 Page 27
Episode 9 Page 31
Episode 10 Page 34
Episode 11 Page 37

“Putra, Tiar, untuk acara di hotel lusa, kalian masing-masing dapet 1 kamar ya, soalnya kamar lain udah full buat 2 orang, kalian gpp kan?” tanya supervisi kami yang biasa kami panggil Mbak Ani.

“Ok Mbak, selow” Jawabku.

“iya Mbak, gpp kok.” Jawab Tiar

“Ok deh, kalian bisa check in abis pulang dari kantor ya.” Tambah Mbak Ani

“OK Mbak, makasih.” Jawab kami kompak.

Aku dan Tiar merupakan 2 anak magang di salah satu institusi pemerintahan, kami magang karena untuk memenuhi nilai mata kuliah magang kami. Ini merupakan bulan kedua kami magang di kantor ini, dan staff disini ramah dan welcome, berbeda dari yang sering kami dengar di media. Bahkan Mbak Ani dan beberapa staff sering mentraktir dan mengajak kami hangout.

2 hari lagi, kantor akan mengadakan acara di salah satu hotel besar di Jakarta, Putra dan Tiar ditugaskan untuk mendekor ruangan tersebut untuk acara mereka nanti.

Pukul 4 Sore merupakan jam pulang kantor

“Tra, ayo cabut, entar kemaleman.” Tiar mengajak Putra untuk pergi ke hotel. “Bentar Tir, 1 match.” Putra sedang bermain game sepak bola bersama salah satu staff. “Buru-buru amat Neng, mau kemana?” tanya salah satu staff yang masih bekerja di ruangan itu. Mau ke hotel Mas, disuruh Mbak Ani buat dekor ruangan dulu.” Jawab Tiara, si staff hanya mengangguk.

“Wuhuuuuu menang lagiii” Teriak Putra yang berhasil menang melawan staff yang memang umurnya tak jauh dari mereka. “Bisa-bisanya Gue kalah sama lu, ayo 1 game lagi?”tanya Staff tersebut yang bernama Satrio. “Ayo Bang.” Jawab Putra santai “Putraaa.” Tiara dengan nada lumayan tinggi, memanggilnya. Putra teringat mereka mesti ke hotel. “Bang, Gue mau cabut sama Bebeb Gue dulu ya, abis acara aja kita tanding lagi.” Jawab Putra. “Ah elah bab beb bab beb lu.” Cibir Satrio. “Kasian juga Gue sama Lu Bang kalo kalah 3x beruntun gitu.” Ejek Putra “Putra ayo cabutt.” Tiara mengingatkan Putra. “Udah disuruh Mbak Ani.” Lanjutnya. Tiara memang orang yang profesional dan tak suka basa-basi. “Siiap Bos.Sung cabut kita.” Putra memberi hormat kepada Tiara “Udah beres-beres barang kamu?” Tanya Tiara “Belum hehehehe” Jawab Putra enteng dan cengengesan. “Astagfirullah.” Tiara menepuk jidatnya. “Buruan beresin.” Teriak Tiara, Putra langsung berlari untuk merapikan barang-barangnya seperti laptop dan chargernya.

“Mbak Ani, kita ke hotel duluan ya.” Pamit Tiara “Samlekom” pamit Putra “Putra yang bener hayo?” Jawab Mbak Ani “Samlekum” balas Putra “Astagfirullah nih anak bener-bener ye, minta di pites” Mbak Ani tampak geram dan rekan kerja yang disampingnya hanya menahan tawa. “Udah pergi sana, dekor yang bener. Tiara jagain tuh Putra, entar malah leha-leha dia.” Perintah Mbak Ani. “Ayo Tra.” Ajak Tiara “Pamit ya semua.” “IYAAA” jawab serempak staff divisi mengiyakan, karena didominasi pria muda dan jomblo. “Samlekum.” Pamit Putra lagi “PUTRAAAAA!” teriak Mbak Ani. Putra langsung berlari menuju lift sementara Tiara menyusul dibelakangnya.

Putra menang memiliki kepribadian yang berbalik dengan Tiara. Putra hampir tak pernah bisa serius, kadang-kadang bersifat seperti anak-anak, dan telat mikir, tapi dia merupakan orang yang profesional dan cukup serius kalau sudah bekerja. Sementara Tiara orangnya agak cuek, sedikit tomboy, dewasa, pintar dan rajin, ditambah wajah putih dan tubuh ideal walaupun tocil, pesonanya mampu membuat para Pria luluh.

Di Parkiran,

“Tra, nanti tas kamu jinjing didepan ya” Sebut tiara, “Iya dong Ti, nanti Lu duduk dimana kalo tas gue gue jinjing dibelakang, tas lu tarok tengah aja kan.” Jawab Putra, Tiara hanya mengangguk. “Nih helmnya.” Putra memberikan helm yang dia bawa untuk Tiara setelah naik di motor sport merahnya. Tiara menerima dan memaikainya, ia kemudian memindahkan tasnya kedepan dan kemudian naik ke motor Putra “Jangan ngebut-ngebut ya!” perintah Tiara “Siap Bos.” Jawab Putra dan mereka meninggalkan daerah kantor mereka.



Di Hotel,

“Ti, Lu mau turun di lobby depan atau ikut ke parkiran basement nih? Tanya Putra ketika mereka melewati pemeriksaan kendaraan. “ikut ke basement aja, kayak apaan aja Gue, lu drop di lobby.” Jawab Tiar. “Siapa tau gitu, Ok otw basement.” Balas Putra.

Setelah memarkirkan motor di basement, mereka menuju lift untuk menuju lantai utama untuk melakukan check in. “hall kita di lantai 1 juga kan?” Tanya Putra

“iya.” Balas Tiar.

“Kita check hall dulu mau ga? Nanti abis check sama ngira-ngira mau dekor kek mana, baru ke kamar gitu.”

“Tas nya gimana?”

“Nitip di receptionist aja Ti. Aman ga?”

“Kita tanyain dulu ya.”

Putra hanya mengangguk.

“Selamat sore Mbak, kami dari Ba*****, Mau check in atas nama Tiara Anastasia dan Putradinho Guntara.” Kata Tiara kepada wanita yang menjadi receptionist.

“Sore, Baik sebentar kami cek dulu ya.” Balasnya “Makasih Mbak.” Balas Tiar.

“Baik Mbak, mohon Mas dan Mbak nya tanda tangan disini dulu untuk konfirmasi.” Receptionist itu meberikan kertas berisi list nama staff dan nomor kamar. Putra dan Tiar menandatangani list tersebut dan diberikan kartu akses “Kamar Mas nomor 7001 dan Mbaknya 7020, atau mau dibali juga gpp.” Receptionist itu menjelaskan. “2’2 nya bisa smoking kan Mbak?” tanya Putra. “Bisa Mas.” Balas Receptionist. “Oh ya Mbak, kami mau nitip tas disini dulu boleh? Kami mau check hall nya dulu.” Tanya Putra, “Ohh hall melati ya? boleh Mas atau mau kami antarkan saja tas nya ke kamar masing-masing?.” Receptionist menawarkan. “Wahh makasih banyak Mbak, boleh deh.” Mereka kemudian menitipkan tas mereka dan menuju hall melati ditemani salah satu staff hotel yang berjaga.

“Ini hall nya Mas, Mau kami temani atau tidak?” tanya staff itu. “Ga usah Mas, Makasih.” Jawab Putra sambil memberikan uang tip. “Terima kasih Mas, Saya tinggal ya.” pamit staff itu. Setelah staff itu pergi, Putra melepas kemeja lengan panjangnya dan kini ia hanya memakai kaos hitam dan celana bahan. “Gerah ya?” tanya Tiar. “Iya Ti, gpp kan?” tanya Putra “Gpp lah, kenapa emang?ga telanjang ini lu kan?” balas Tiar, Putra hanya nyengir, kemudian Tiar juga melepas kancing kemejanya hingga menampakkan lengannya yang putih dan tanktop bewarna biru dongker. “Gue juga gerah Tra.” Kata Tiara sambil tersenyum, ia menaruh kemejanya di meja samping mereka yang tadi Putra juga menaruh kemejanya disana. Tiar kemudian mengikat ponytail hingga menampakkan ketiaknya yang putih, Putra jadi salah tingkah karena keseksian tubuh Tiar. “Gue angkat-angkat meja dulu ya.” Putra menuju salah satu meja untuk dia rapikan sesuai layout yang sudah mereka buat, kemudian Tiar menyusul untuk mendekor ruangan itu. Selama merapikan ruangan, Putra kadang tak fokus karena melihat Tiara yang berkeringat karena AC ruangan itu belum dinyalakan dan kipas ruangannya kurang cukup kuat untuk mengademkan mereka yang mendekor ruangan.

Hampir satu jam, mereka baru selesai mendekor hall itu untuk rapat. Mereka berdua duduk di panggung yang tak terlalu tinggi itu. “Nih kantor kenapa ga suruh orang hotel aja sih? Malah berdua doang yang disuruh kerja.” Keluh Putra yang kelelahan dan bajunya pun sudah basah. “Iya ya Tra. Tapi ga terlalu susah juga sih, makanya nyuruh kita.” Balas Tiar yang berusaha berpikir postitif. Putra yang tadinya mengeluh sambil menatap langit kini melihat kearah Tiar, badannya nyeplak karena tanktop nya sudah basah, peluh mengalir di sekujur tubuhnya itu, membuat aura seksi Tiar semakin memancar. “Lu keren Ti.” Kata Putra, tiar heran “Kenapa?” tanya Tiar. “Iya, Gue hampir ga pernah liat lu ngeluh, soal tugas, soal kelakuan Gue, soal temen-temen lu, dewasa.... cantik lagi.” Putra memuji Tiar, dan akhir kalimatnya dipelankan. “AAAWW” tiar mencubit lengan Putra karena gemas. “Apaan sih lebay banget hahahahaha. Lu tuh lucu Tra, kadang-kadang ngeliat kelakuan lu tuh gue sering kehibur.” Jawab Tiar sambil tersenyum. “Ti, jangan gitu, entar pas bangun kaki gue dah ga napak di tanah nih.” Canda Putra “Lagian kan Lu ada Vino, masak lu kehibur sama senengnya ke Gue?” Tanya Putra polos. Putra memang kadang-kadang pikirannya polos. “Vino tuh serius banget, ngomong seperlunya, terlalu mikirin kerjaan. Jadinya kurang asik, kalo Lu kan, sambil kerja aja bisa ngelucu, biar garing, terus peduli sama temen, Lu tuh yang penting orang-orang sekitar lu seneng ehmm mood booster gitu.” Jawab Tiara sambil melihat kebawah. Meski di benaknya ada yang mengganjal, Putra memilih tak meneruskan pembicaraan, kepalanya mengadah ke langit-langit hall itu. “Kok diem Tra?” tanya Tiar, karena Putra malah diam saja “Laper Ti.” Jawab Putra polos “HAHAHAHAHAHA” Tiar tertawa, Putra senyum kecil karena berhasil membuat Tiar tertawa. “Yuk, ke kamar, mandi, terus makan.” Ajak Tiar sambil turun dari panggung. “Kalo ke kamar, terus langsung makan boleh?” Tanya Putra. “Baauuu.....ayo ahhh. Udah lengeket juga, ga enak, asem baunya.” Tiar berjalan menuju kemejanya yang ia taruh didekat pintu masuk hall “Ti tungguin.” Putra langsung loncat dari panggung dan berlari menyusil Tiar yang sudah mengenakan kemejanya namun tak dikancing. “Kok ga di kancing Ti?” tanya Putra “Emang kenapa? Gabakal ada yag berani macem-macem juga kan?” balas Tiar, Putra berpikir sejenak “Kalo gitu Gue ga usah pake kemejanya lagi dah, gini aja lebih enak.” Balas Putra “Pake dong, Lu kan keringetan,mana bau lagi.” Tiar menutup hidungnya untuk menggoda Putra. Putra mencium badannya “Ga bau Ti.” Balas Putra, Tiar malah tertawa lagi “Udah ahh pake, entar di lift pengap. Kalo ga, Gue diemin lu ya? gamau kenal Gue sama lu.” Ancam Tiar. “iya Gue pake nih.” Putra merengut karena harus mengenakan kemejanya lagi. “Nah gitu gantengan.” Puji Tiar, Putra tersipu malu “Yuk ke kamar.” Ajak Tiar. “Ambil kartu kamar jangan lupa.” Tira melanjutkan “Siap Bos.”Jawab Putra.


Episode 2
 
Terakhir diubah:
Sory nih cuma saran doang....
Bikin thread itu harus di ketik dulu di laptop seluruhnya dari eps 1 s/d 5 minimal setelah Mateng atau jadi baru update ke forum... Biar nggk mangkrak ceritanya... Dan nggk buat penasaran, jadi setiap episode harus ada kesimpulan atau garis besar,. Dan jika memang sibuk di tentukan waktu dan harinya untuk update, misal 1 Minggu 3 episode tentukan harinya... Biar terstruktur jadwal update nya... Biar yg baca bisa belajar juga bagaimana jadi penulis yg baik, kebanyakan cerita baru pada mangkrak,. Emng sih menulis itu nggk gampang,. Ane juga sadar, tapi dalam tulisan harus terstruktur sebab akibatnya, dan jangan terulang ulang... Pastiin arah dan tujuan ceritanya, yg sudah di buat kesimpulan di eps 1 nggk boleh di ulang ulang di eps 2.... Hanya garis besarnya aja atau sebab akibatnya yg di ulang... Biar nggk terlalu Mubajir kata kata yg bikin bingung penulis pada akhirnya... maaf ane cuma nyaranin aja hehe, Jan di ambil hati, soalnya banyak cerita cerita yang mangkrak di tengah jalan, nggk tahu arah tujuannya
 
Sory nih cuma saran doang....
Bikin thread itu harus di ketik dulu di laptop seluruhnya dari eps 1 s/d 5 minimal setelah Mateng atau jadi baru update ke forum... Biar nggk mangkrak ceritanya... Dan nggk buat penasaran, jadi setiap episode harus ada kesimpulan atau garis besar,. Dan jika memang sibuk di tentukan waktu dan harinya untuk update, misal 1 Minggu 3 episode tentukan harinya... Biar terstruktur jadwal update nya... Biar yg baca bisa belajar juga bagaimana jadi penulis yg baik, kebanyakan cerita baru pada mangkrak,. Emng sih menulis itu nggk gampang,. Ane juga sadar, tapi dalam tulisan harus terstruktur sebab akibatnya, dan jangan terulang ulang... Pastiin arah dan tujuan ceritanya, yg sudah di buat kesimpulan di eps 1 nggk boleh di ulang ulang di eps 2.... Hanya garis besarnya aja atau sebab akibatnya yg di ulang... Biar nggk terlalu Mubajir kata kata yg bikin bingung penulis pada akhirnya... maaf ane cuma nyaranin aja hehe, Jan di ambil hati, soalnya banyak cerita cerita yang mangkrak di tengah jalan, nggk tahu arah tujuannya
setubuh suhu..... emang sih penulis punya kebebasan di sini. saya yg baca pasrah aja. 'udah gratisan, protes aja' hehehe
 
Sory nih cuma saran doang....
Bikin thread itu harus di ketik dulu di laptop seluruhnya dari eps 1 s/d 5 minimal setelah Mateng atau jadi baru update ke forum... Biar nggk mangkrak ceritanya... Dan nggk buat penasaran, jadi setiap episode harus ada kesimpulan atau garis besar,. Dan jika memang sibuk di tentukan waktu dan harinya untuk update, misal 1 Minggu 3 episode tentukan harinya... Biar terstruktur jadwal update nya... Biar yg baca bisa belajar juga bagaimana jadi penulis yg baik, kebanyakan cerita baru pada mangkrak,. Emng sih menulis itu nggk gampang,. Ane juga sadar, tapi dalam tulisan harus terstruktur sebab akibatnya, dan jangan terulang ulang... Pastiin arah dan tujuan ceritanya, yg sudah di buat kesimpulan di eps 1 nggk boleh di ulang ulang di eps 2.... Hanya garis besarnya aja atau sebab akibatnya yg di ulang... Biar nggk terlalu Mubajir kata kata yg bikin bingung penulis pada akhirnya... maaf ane cuma nyaranin aja hehe, Jan di ambil hati, soalnya banyak cerita cerita yang mangkrak di tengah jalan, nggk tahu arah tujuannya
setubuh suhu..... emang sih penulis punya kebebasan di sini. saya yg baca pasrah aja. 'udah gratisan, protes aja' hehehe

Tenang hu, saya juga paham kondisi kayak gitu, makanya saya update cerita Tiar ini baru sekarang karena sudah hampir selesai progresnya, ga seperti beberapa cerita bersambung yang pernah saya buat 😊. Btw makasih sarannya suhu2 🙏
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd