Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

tubuh sintalku, anugerah atau....?? [update 30/10/21]

Fahmirais

Kakak Semprot
Daftar
22 Nov 2018
Post
191
Like diterima
1.754
Bimabet
INDEX
PART 1 - Perkenalan

PART 2 - AWAL MULA PELECEHAN
PART 3 - Lagi dan lagi...!!
PART 4 - pantai I
PART 5 - pantai II
PART 6 - KEJADIAN PULANG PANTAI
PART 6(lanjutan) - POV Wisnu (awal celah bahagia wisnu)
PART 7 - Tak Terduga

PART 8 - Hari Buruk
PART 9 - Terpancing Hawa Nafsu
bidge - si eko
part 10 - spycam
PART 11 - lagi lagi dijebak

=======
PART 12 - petualangan baru, sisi baruku
PART 13 -
tragedi setelah interview


Linda

PERKENALAN
Perkenalkan nama aku linda, tahun ini aku menginjak umur 27 tahun, dengan tinggi 160 dan BB 66 aku memiliki tubuh yang bisa dibilang berisi, tidak kurus, dan tidak juga masuk dalam kategori gemuk, banyak yang bilang body aku sintal dengan eambut lurus terurai dan bibir yang bisa dibilang cukup seksi. Banyak yang mengagumi tubuhku, tidak sedikit teman yang menggoda dengan mengatakan aku semok dan makin cantik sekarang, ya dulu memang aku masuk di kategori gendut, tetapi berkat diet rutin yang aku jalani, memberikan hasil yang sangat membanggakan.

tetapi juga disisi lain membuatku kurang nyaman, karena dengan tubuhku yang menyusut tetapi buah dadaku tidak ikut menyusut sehingga terlihat besar dan jika aku ingin keluar aku berusaha memadukan baju sehingga dapat menyamarkan, tetapi terkadang disaat malas melanda, aku hanya keluar dengan kaos polos atau tangtop dan dipadukan dengan jaket jeans atau kemeja sebagai outernya dan pastinya dengan pakaian seperti ini menjadikan buah dadaku lebih terlihat ditambah lagi dengan postur tubuhku yang sintal makin menambah daya tarik mata mata lelaki yang berpapasan dengan ku ataupun sedang ada di sekitarku. Easy going dan mudah berbaur dengan siapa saja, itulah aku, ntah ini adalah kelebihan atau malah sebalinya, karena inilah kisahku dimulai.

Cukup lama aku meninggalkan kampung halamanku untuk merantau mencari ilmu di kota gudeg, setelah lulus smp aku memutuskan untuk merantau ke kota tersebut sampai lulus kuliah, dan setelah lulus kuliah aku memutuskan untuk Kembali ke kota asalku, tak banyak teman yang ku miliki di kota asalku ini, karena memang lamanya aku merantau sehingga teman temanku lebih banyak di perantauan.

Beruntung aku masih memiliki sahabat dekat sedari smp dan beruntungnya juga rumah dia tidak jauh dengan rumahku, sehingga disini aku masih memiliki teman main sinta namanya. Dikala aku sedang bosan dirumah aku main kerumah sinta, ntah sekedar bercerita ataupun jalan kemana berdua. Temanku ini memiliki postur tubuh yang tidak beda dengan aku, hanya saja lebih gemuk dia dibandingkan dengan aku, dan juga cara berpakaian dia bisa dibilang kurang modis dan sedikit tomboy, untuk ukuran buah dada, buah dadaku lebih besar disbanding dengan buah dadanya. Dia pun sering bercerita bahwa dia memiliki lebih banyak teman cowok dibanding dengan cewek, karena kata dia teman cowok tidak ribet dan tidak bertele tele, aku pun sebenarnya tidak masalah dengan hal tersebut, karena di perantauan pun temanku juga lebih banyak cowok.

Pada suatu Ketika, aku sangat bosan sekali dirumah, ntah tiba tiba rasa bosan itu datang dan aku coba mengajak temanku itu untuk jalan jalan, sekedar nongkrong diluar melepas penat. Ku ambil hapeku ku buka Whatsapp dan ku search nama dia


“lagi sibuk gaa??...” ku send langsung ku kirim

Tingg..Tak lama HPku berbunyi dan ku lihat ternyata notif dari temanku

“engga nih lagi nyantai, gimana? Lagi bosen yaa?”

“iya nihh.. jalan kemana yuk, nongkrong kemana gitu..”


aku memang saat itu tidak tau dimana tempat yg asik untuk sekedar melepas penat karena memang aku sudah lama tidak disini

“ayukk..aku tau dimana tempat yg enak, aku sering kesana” jawab dia

“yaudah, aku ikut aja, aku siap siap trus kesana yaa…” setelah itu aku bergegas siap siap sedikit dandan agar terlihat segar, dan menuju ke rumah temanku.

Singkat cerita, kita berdua sudah sampai di salah satu cafe yang cukup asik, pinter juga cari tempat pikirku. setelah kita masuk, kita langsung menuju kasir untuk memasan menu, malam itu café sedikit rame, sehingga ada antrian di kasir, disaat kita sedang mengantri, temanku di tepuk pundaknya dari belakang, dan ternyata itu tono salah satu teman sinta menanyakan dia Bersama siapa , dan sinta langsung mengenalkanku kepada tono, tono mengulurkan tangannya dan akupun juga membalasnya dengan menyebutkan namaku, tono mengatakan dia Bersama teman temannya yang juga teman sinta, dan mengajak gabung karena memang masih banyak ruang,

cafe ini memiliki 2 konsep indoor dan juga outdoor, dimana tempat outdoor di konsep seperti taman dan terdapat saung saung untuk para pengunjung cafe, ku pikir ga ada salahnya juga gabung sama mereka, toh kita juga Cuma berdua saja, sinta menanyakan kepadaku dan mengiyakan dengan isyarat anggukan, sebenarnya canggung juga karna aku sama sekali tidak mengenal mereka tetapi yaa tidak ada salahnya juga gabung pikirku. akhirnya setelah memesan kita berjalan di belakang si tono menuju ke saung.

Setelah sampai di saung ada 4 orang teman teman tono, sedang bercanda gurau sesekali mereka melihatkan layar HPnya. Melihat tono datang dan dibelakangnya ada sinta, mereka bersamaan nyeletuk “ akhirnya engga batang semua, heh sin kemana aja ga pernah nongkrong lagi” sapa salah satu orang yang disana kepada sinta. Dan yang lain ku lihat ada yang ber bisik ke sebelahnya dan sialnya teman yg di sebelahnya ini nyeletuk “eh siapa tuk ini si gilang nanya” seketika pada ketawa dan gilang hanya bisa nunduk malu, aku pun ikut tertawa melihat ke hebohan mereka.

“lagi males keluar, jadi jarang gabung lagi, maap sih, oiya kenalin ini temen ku linda” jawab siska sembari mengenalkanku pada teman teman sinta. setelah berkenalan sinta pun langsung gabung dengan mereka tanpa canggung, berbeda dengan aku yang masih sedikit canggung. Dan sepertinya tono yang ada di belakangku melihat kecanggunganku.

“udah santai aja sama kita kita, gabung aja” kata tono sembari menepuk pundakku

“eh..i..iiyaa” agak sedikit kaget tidak sadar tono sedari tadi dibelakangku, sembari aku melepas sandal dan duduk ke saung bergabung dengan mereka.



Tak lama aku berbaur dengan mereka, karena mereka pun asik asik orangnya, tetapi tak jarang ku bertemu dengan beberapa mata mereka melihat menuju ke bagian dadaku,


Astagaaahhh.. aku lupa kalau hari ini aku hanya mengenakan tangtop dengan bukaan dada yang lebar dan outer jeans, karena memang tadi aku pikir tak masalah menggunakan ini karena hanya dengan sinta saja. Pantas saja beberapa kali aku memergoki mereka mencuri mata ke arahku.

Terutama tono yang duduk di sebelahku sangat sering sekali melirikku, sebenarnya aku merasa kurang nyaman dengan tatapan tatapan itu, tetapi karena terlalu asik bercanda sehingga rasa tidak nyaman itu terlupakan.
 
Terakhir diubah:
Update 2

AWAL MULA PELECEHAN


Setelah hari itu kami jadi sering kumpul, ntah sekedar bercanda di cafe itu atau jalan kemana, aku jadi semakin akrab dengan mereka, walaupun terkadang memang aku tidak nyaman dengan tatapan mereka,

Mereka memiliki tempat kumpul, sebuah kontrakan yang mereka jadikan basecamp untuk hanya sekedar berkumpul dikala binggung kemana ataupun untuk mabar, pernah aku diajak oleh sinta ke basecamp mereka untuk menemaninya mengambil barang titipan sinta, sebenarnya aku menolak ajakan sinta, sebenarnya aku tidak nyaman jika harus datang ke kontakan cowok, kalau bertemu aku lebih memilih untuk di tempat umum yang ramai, tetapi ku pikir kasihan juga sinta jika tidak di temani, akhirnya aku meng iyakan ajakan dia.

Sore itu dengan hanya stelan celana jeans, kaos polos dan outer jaket jeans agar tidak terlalu terlihat bentuk tubuhku karna pikirku disana hanya sebentar, aku memacu motorku ke rumah sinta dan kita bergegas menuju kontrakan mereka, sesampainya disana ternyata mereka sudah pada berkumpul ada 1 cewe disana sepertinya pacar dari salah satu mereka, ternyata hari ini ada syukuran karena ada yang sudah diterima kerja. Niatku untuk hanya sebentar sepertinya sirna, karena mereka memaksa untuk kita ikut gabung, dan beralasan tenaga cewek untuk meracik bumbu kurang, akhirnya mau tidak mau ku iyakan saja,

Aku sinta, dan satu lagi pacar salah satu dari mereka langsung menuju ke dapur untuk mengolah bahan yang nantinya akan dibakar, sudah terdapat beberapa potong ayam dan juga ada sosis dan beberapa bumbu dapur, sepertinya mereka sudah mempersiapkannya, kami bertiga membagi tugas aku mengolah bahan yang akan dibakar dan mereka berdua mengolah bumbu bumbu, karena di dapur sangat gerah akhirnya aku membuka kancing jaketku. Sementara kami didapur menyiapkan bumbu para cowok sedang sibuk menyiapkan perapiannya,

“duhh ada bumbu yang kurang nih, kamu tau warung deket sini ? ” kata sinta kepada cewek pacar salah satu dari mereka ini

“tau mba, aku sering belanja disana kalo lagi masak disini”

“yaudah temenin yok, lin, aku ke warung duku yaa” kata sinta berpamitan ke aku

“oh iyaa sin” sambal aku masih sibuk dengan bahan baku yang nanti dibakar

Tidak lama tono berjalan ke arah dapur sepertinya dia akan ke kamar mandi karena tadi sayu sayu aku dengar dia bilang kepada teman temannya. Kamar mandi rumah ini terdapat di pojok dari dapur dan ukuran dapur sebenernya tidak lah luas, sehingga jika ada dua orang pasti akan bersenggolan, saat tono berjalan di belakangku aku merasakan pantatku tersenggol oleh tangannya, aku pikir itu bukan kesengajaan, jadi aku diamkan saja kejadian itu, dan tono pun juga segera masuk ke kamar mandi, tetapi setelah dia keluar dari kamar mandi, dan dia melewati belakangku aku merasakan kini gesekan itu di barengi dengan remasan kecil, aku hanya melotot ke dia dan dia hanya tersenyum.

Aku sangat kesal dengan kejadian itu, memang aku agak risih dengan orang ini sedari awal kita bertemu. Aku diam kan saja daripada orang ini semakin menjadi jadi, tetapi diluar dugaanku setelah kejadian itu tono menjadi semakin berani. Seperti disaat kumpul di perapian aku memasang muka bete, dia seperti tidak terjadi apa apa dia mendekatiku dan dengan santainya mengusap kepalaku. Jujur aku sangat risih pada saat itu. Aku berusaha untuk menikmati suasana pada malam itu, beberapa kali tono menggodaku ntah mencubit pipi atau mencoba merangkulku untung aku sigap menghindarinya, selalu dia mencuri kesempatan. Seperti disaat aku ke dapur untuk mengambil beberapa gelas yang letaknya agak bawah sehingga aku harus sedikit jongkok, aku tidak tau dari mana datangnya tiba tiba tono sudah ada dibelakangku, kali ini dengan sengaja dia mengusap pahaku dan meremas remas pantatku sembari melewatiku, dan aku tau dia sengaja lewat dibelakangku dengan posisi penghadapku dan dia menggosokkan kemaluannya ketika melewatiku, dan kembali dia hanya tersenyum dan bilang “permisi yaaa”

Disaat aku kedepan, anak anak yang lain mengetahui muka bete ku, dan si sinta yang paling hapal dengan ku berkata kepadaku “kenapa kamu lin? Kok bete gituu?”

“ah enggaa, biasa aja kok sin” jawabku

tiba tiba dari belakang tono nimbrung tanpa rasa salah

“iya nih dari tadi keliatannya bete ini anak, gimana kalo karaokean aja yuk, mumpung aku ada kenalan owner karaoke”

“oh iyaa yang waktu itu ditawarin ke kita itu ton? Boleh juga sih masih jam segini juga” sahut yang lain

Dan semua sepertinya ikut mengiyakan usul yang diberikan oleh tono, aku tidak ada pilihan lain karena pastinya aku akan kalah suara, tono langsung menelpon temannya tersebut dan ternyata temannya sedang ada disana, akhirnya kami ber 7, aku, sinta, 4 orang dari basecamp, dan 1 pacarnya berangkat lah kita ke tempat karaokean.

Se sampainya disana kita langsung masuk dan si tono langsung menyapa temannya itu yang kebetulan sedang ada di depan lobby. Mereka berdua sempat mengobrol entah apa yang mereka bicarakan, tapi setelah itu kita dipandu oleh petugas disana untuk menuju ke room kita.

Room yang diberikan lumayan luas, aku dan sinta terpisah jauh, sinta memilih untuk duduk di pojok disusul dengan yang lainnya dan aku duduk paling dekat dengan pintu, aku agak lega tidak di samping tono, tetapi ternyata tono masih mengobrol dengan ownernya didepan, dan kemudian dia duduk di sampingku,

lampu room kemudian di matikan sehingga hanya terlihat sinar layar dan lampu disko saja, aku sudah tak bisa melihat sinta sedang apa karena memang kondisi gelap. Beberapa lagu sudah kita nyanyikan mulai dari sinta yang memilih sampai aku , disitu moodku kembali baik, aku bahkan sampai lupa dengan apa yang terjadi tadi di basecamp,

disana kita semua terbawa suasana, terkadang kita putar lagu dangdut dan goyang bersama sama, aku menoleh ke sebelah, ternyata salah satu dari mereka dan pacarnya sedang asik bercanda bermesraan sinta dan yang lain juga asik melihat layar sabil bernyanyi nyanyi, akupun ikut melihat layar dan ikut bernyanyi, sampai aku tersadar ada yang tidak sewajarnya, aku merasa ada tangan yang sedang berada di pahaku, setelah aku lihat ternyata itu tangan tono, aku bergeser supaya tangannya tidak ada di pahaku lagi, posisiku sekarang membelakangi nya, karena aku menjauhkan pahaku ke dia, tanpa disangka sangka, tono mengoleskan sesuatu di bawah hidungku, aku tidak tau apa itu tapi baunya sangat menyengat, segera aku ambil tisu dan aku lap, beberapa lama kemudian badanku terasa agak lemas,

tono yang melihat gelagatku langsung merapatkan ke dekatku, aku sebenarnya ingin menjauh tetapi badan terasa lemas, dan kemudian aku ditarik tono untuk senderan di bahunya, aku tau ini akan lebih parah, tono mendekatkan mulutnya ke telingaku sambal berbisik “santai aja lin, tenang” sambal tangannya berusaha mengusap ngusap perutku, aku menghalang sekuatku tetapi karena lemas perlawananku menjadi sia sia,

“jangan banyak gerak, nanti yang lain tau” bisik tono lagi

Aku tidak bisa melakukan apapun selain berharap semoga ini cepat berakhir.
Tangan tono mulai berkeliaran meraba perutku, kemudian naik ke atas meraba dadaku dari luar kaos dan sesekali meremasnya, aku coba melawan sekuat tenanga, mengumpulkan tenaga untuk melawan tono, karena renggangnya perlawananku tangan tono semakin kurang ajar, sekarang tangannya berusaha masuk ke dalam kaosku meraba perutku dari bawah kaos, aku hanya bisa menahan,

tak selesai di situ saja, aksi tono kini berjanjut tangannya naik ke atas, kalau tadi dia meraba dari luar kini dia meraba dari dalam kaosku dan langsung meremas dadaku, tangannya yang besar meremas keras dadaku, aku anya bisa menggigit bibirku sambal melenguh “emmmhhh…ton”untuk menahan perlakuan tono kepadaku, aku tak bisa melihat apa yang sedang teman temanku yang lainnya, yang aku fokuskan sekarang, bagaimana bisa menghindar dari tono.

Kini tono mulai memainkan putingku, geli yang luar biasa yang kura sakan, nafasku mulai tidak teratur karena rabaan dan remasan dari tono, aku tak bisa menahannya, hingga tanpa sadar aku sedikit mendesah perlahan disaat tono mencubi keras putingku

“AAaaahhhhh….” Aku masih berusaha untuk tidak kehilangan akal sehat,

aku masih berusaha melawan rangsangan yang di berikan kepadaku, melihat itu dia seperti mendapat lampu hijau, dia remas dadaku lebih kencang

“Aaaahhhhh..ton, uddAAahhhhh” omonganku mulai ngaco,

“udah nikmatin aja” sambil berbisik bahkan hingga menempel di telingaku

Aku akui, aku mulai terangsang dengan remasan remasan tono, aku hanya bisa menggigit bibir bawah agar meredam desahanku “emmmmhhhhhh…”

“dada kamu gede juga lin, kenyal banget, enak ini kalo bisa di emut, putingnya mancung nih, kalo terangsang gausah malu” bisik toni kepadaku,

anehnya, di sisi lain aku semakin terangsang dengan omongan tono, dilain sisi aku merasa terhina dengan pelecehan ini.

“coba kalo bisa dibuka, pasti enak banget ini di emut” katanya lagi sambil menyubit putingku

“Emmmmhhhh….” Aku hanya bisa mengeluarkan kata itu karena aku menggigit bibir bawahku, menahan rangsangan rangsangan ini

Sial kataku, ya aku akui aku sudah mulai terangsang dengan perlakuan tono kepadaku, tetapi aku masih menjaga kehormatanku, aku tidak mau kalah dengan nafsuku, aku hanya bisa menggeleng gelengkan wajah, pertanda aku tidak setuju dengan omongan dia

Sampai akhirnya remasan itu berhenti, dan tono pun perlahan menjauhkan tangannya dari dadaku, aku pikir apakah ini sudah selesai ? , ternyata diluar duaan, dari perut kini dia coba masuk meraba selangkanganku, dia mencoba untuk melepas kancing celanaku, dengan tenagaku yang mulai pulih aku lawan tangan dia agar tidak bisa, disaat kancingku sudah terlepas, aku berfikir mungkin tono akan berhasil membuatku terangsang seutuhnya. Tapi untungnya tiba tiba sinta memanggilku,

“lindaaa,, aku lupa kalo orang rumah titip sesuatu, aduh gimana nih” seru sinta kaget karena baru ingat sesuatu, teriakan sinta juga mengagetkan tono dan juga aku, aku segera mengancingkan celanaku dan merapikan bajuku dan tono berusaha untuk bergaja jarak, seakan akan tidak terjadi apa apa,

“oh iya, yaudah ayok pulang sin” kesempatan ini langsung ku gunakan untuk menghindar dari pelecehan yang tono lakukan. Kita berdua berpamitan dan langsung meninggalkan room karaoke, dan aku terselamatkan berkat sinta
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd