Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

TUBUHKU!!! DINIKMATI & SALING MENIKMATI BERSAMA KAKAK IPARKU.

Lanjutan pov iva.

Setelah terjadi kebimbangan yang ada dalam diriku pada hari itu, akhirnya aku harus menerima kenyataan. Bahwa kini 'Tubuhku telah dinikmati oleh kakak iparku' mas Rudi. Sebuah kejadian yang telah lama sebenarnya aku inginkan terjadi, semua keinginanku itu tidak terlepas dari ulah suamiku sendiri. Ia sangat sering membayangkan tengah bersetubuh dengan mbak Rani ketika kami tengah bercinta.

"Aaaghhhh,,,, Toked mbak Rani gede banget bunda,,, enak banget dikenyot sambil diremasin,,,uhhhh,,,Pantatnya juga montok,,"

Kata-kata tersebut sangat sering diucapkan oleh suamiku ketika kami tengah bersetubuh, tak ayal aku yang awalnya hanya berniat membalas semua perlakuannya. Seiring berjalannya waktu mulai ikut terhanyut dalam khayalan nakal bersamanya juga.

"Aku mau dientot kontol mas Rudi ayahhh,,,"

Kata-kata tersebut tak jarang aku ucapkan pada suamiku ketika kami tengah bercinta.

Awalnya aku merasa aneh dengan kata-kata nakal tersebut, tetapi setelah terbiasa aku merasa hal ini malah menjadi penambah gairah yang aku rasakan. Semua terus berlanjut, sampai pada sebuah kejadian yang selama ini hanya hadir dalam khayalanku. Kini semua telah menjadi nyata. 'Aku menikmati tubuhku dinikmati oleh kakak iparku'

Sebuah sensasi rasa sensasi variasi bercinta baru yang aku rasakan hari ini bersama mas Rudi. Ia telah berhasil menaklukan aku, kontolnya telah bersarang dan menunpahkan spermanya dalam rongga vaginaku.

"Dasar Cemen iiihh,, kontolnya aja yang lumayan gede"

Untaian kata terakhir yang aku ucapkan pada sesi akhir persetubuhan kami hari ini.

Aku sejujurnya merasakan nikmat yang amat sangat dari cara mas Rudi memperlakukan aku. Jilatan dan sapuan lidahnya pada memekku begitu nikmat aku rasakan, terlebih ia tidak dengan menampakkan rasa jijik dengan menjilati dan terus menyeruput lobang analku. Benar-benar pandai sekali mas Rudi bermain pada bagian itu, sangat berbeda kenikmatan yang aku rasakan dengannya. Jika dibandingkan dengan permainan lidah suamiku pada bagian memekku.

Belum lagi pujian yang intens ia ucapkan padaku.

"Memek kamu gak kalah montok sama mbak mu dek"

"Nenen kamu juga"

Ucapan itu terlontar dari mulutnya dan membuat aku merinding karenanya.

Tetapi disisi lain, aku masih merasa tertantang dengan ucapannya tersebut.
Aku ingin ia membandingkan dengan sebuah pengakuan jelas darinya, bahwa vaginaku lebih nikmat mbak Rani.

"Bisakah aku melakukan itu,,,??"

Aku mulai memikirkan kemungkinan tersebut dapat terjadi.

Tetapi dibalik semua pikiranku saat itu, aku harus menerima kenyataan yang saat ini terjadi. Ternyata performa seks mas Rudi tidak jauh berbeda dengan suamiku. Tentu hal ini membuat aku sedikit kecewa, dengan durasi yang terbilang cepat ia telah menumpahkan spermanya pada vaginaku. Hal itu sama seperti yang kerab dialami suamiku, setelah ia mendengar ocehan fantasi nakalnya ikut aku tanggapi. Padahal saat ini aku merasa masih ingin terus di genjot oleh kontol milik mas Rudi.

"Haaaagghhh"

Aku membuang dalam nafasku.

Gairahku yang semenjak tadi malam belum dapat dituntaskan, kini harus kembali tertahan karena keadaan ini. Bahkan ini juga karena ulah mereka suami istri yang membuat aku menajdi sangat bergairah karenanya. Kini gairah dalam diriku menuntut untuk bisa terpuaskan.

"Mas Rudi harus menyelesaikan semuanya"

Ungkap yakinku dalam hati.

Aku merasa kini gairahku benar-benar memuncak dalam diriku.

"Padahal jika sedikit lagi, kami bisa mencapai orgasme bersama-sama!!! Huuuffff"

Aku mengumpat kesal dalam hatiku.

Dengan semua kondisi yang ada pada diriku saat ini, aku mulai teringat kata-kata yang pernah diucapkan oleh mbak Rani kepadaku.

"Kamu gampang sange banget sih dek"

Aku teringat mbak Rani pernah mengatakan hal itu kepadaku pada suatu moment.

*Nanti akan aku ceritakan pada bagian kedekatanku bersama mbak Rani*

Sekarang aku ingin meminjam kontol suaminya untuk kembali memberikan aku kepuasan. Aku melihat mas Rudi kini berbaring disebelahku, tampak kontolnya sedikit lemas dari sebelumnya. Aku cukup merasa gemas dengan melihat kontolnya yang saat ini masih berlumuran spermanya dan cairan cinta dari vaginaku. Aku segara bangkit dari posisiku saat ini, dan aku bersimpuh tepat didepan kontol milik mas Rudi.

"Emmmhhhh"

Aku mengguman saat mengendus kontol mas Rudi yang berlumuran cairan tersebut.

"Liiiiiixxcckkkk"

Aku menjilati batang kontol milik mas Rudi.

"Auuuhhhh dekkk,,,ngilu"

Keluh mas Rudi ketika aku melakukan itu padanya.

Aku merasa semakin tertantang ketika melihat ekspresi wajahnya yang tampak terkejut menikmati apa yang aku lakukan padanya saat ini.

"Inilah waktu yang tepat untuk aku membalas semua perlakuan nikmatnya terhadap vaginaku tadi!!! Akan aku gunakan mulutku untuk kembali membangkitkan gairahnya kembali"

Ucapku dalam hati sambil tersenyum genit kepadanya.

Aku mulai menjilati kembali kontol mas Rudi yang kini berada di hadapanku, selanjutnya aku masukkan kontolnya dan aku jilati dengan penuh semangat.

"Aaaggghhh dekkk,,,Sedotan kamu gak kalah nikmat sama mbak mu"

Ucap mas Rudi ketika aku melakukan itu padanya.

Lagi dan lagi terjadi!!! Mas Rudi masih mengatakan 'Tak kalah nikmat' padaku saat ini. Sedangkan yang aku harapkan ia saat ini mengatakan bahwa 'Hisapanku pada kontolnya lebih nikmat' dari pada hisapan mbak Rani.

Mendengar ucapan dari mas Rudi tersebut, aku dibuat semakin tertantang untuk membuktikan kepadanya. Akibatnya seakan lupa dengan status diriku akan situasi saat ini, aku semakin dalam memasukkan kontolnya kedalam mulutku.

"Glllloooccckkk...wwuuueeeekkk"

Aku hampir muntah saat memasukkan kontolnya hingga sepenuhnya menyentuh rongga tenggorokanku.

*Tampak pada video!! Iva begitu nakal menjilati serta menghisap penis Rudi*

"Awwww..uhhh...kalian memang juaranya dek urusan kelamin laki-laki,, aaaghhhh,,,"

"Mbak mu bahkan pernah isep penis yang lebih panjang dari punya mas!! Dan bisa dia bikin gini juga"

Lanjut mas Rudi dengan pujiannya kepadaku.

Hal tersebut tetapi tetap saja ia terus lakukan dengan memberikan pujian terbaiknya untuk mbak Rani. Tetapi kata-kata selanjutnya yang ia ucapkan benar-benar membuat aku terkejut. 'Mbak mu bahkan pernah isep penis yang lebih panjang dari ini'.
Benar-benar membuat aku tercengang.

Aku : Kontol siapa mas??

Dengan refleks aku bertanya sembari melepaskan hisapanku pada kontolnya , tetapi tanganku terus mengocok kontolnya yang kini semakin mengeras.

Mas Rudi : Kontol brondong dek,,,!!

"Aghhhh..sakitttt"

Pekik mas Rudi selanjutnya.

Saat itu karena merasa gemas aku tanpa sengaja meremas kontolnya dengan kencang.

Aku : Mbak Rani pernah dientot brondong mas ??? Dia senakal itu??

Mas Rudi : Heeem dek.

Jawabnya singkat dan hanya mendehem kepadaku.

"Kamu juga gak kalah nakal dan liar,, bahkan kamu lebih natural daripada Mbak mu. Kalau dia harus di ajarin dulu, tapi kalau kamu udah punya bakat kayaknya"

Ucap mas Rudi membuat aku tersipu.

Entah karena apa, barulah pada perkataan bagian itu ia memberikan pujian yang bisa membuat aku melampaui Mbak Rani dimatanya.

"Benarkah aku seluar itu??"

"Hihiiiii"

Aku sampai tersenyum tanpa sadar dibuatnya.

Mas Rudi : Tuuhhh kann,,, hahaha

Ucap mas Rudi mengejek aku.

Ucapannya itu membuat aku kaget dan seketika menyadarkan aku.

"iiiihhhh apa sihh??"

Responku tersipu padanya.

"Ayookk dek kita lanjutin kenikmatan sama kamu yang tertunda"

Ucap mas Rudi langsung merangkul tubuhku.

Selanjutnya ia rebahkan kembali tubuhku dibawahnya.

"Eeemhhhh,,,Sssttttt,,,,aaaahhhh"

Aku hanya mendesis saat dia kembali menghisapi payudaraku.

Saat itu aku hanya benar-benar pasrah menerima semua perlakuannya pada diriku, hanya desahan dan sesekali rengekan yang keluar dari mulutku.

"Aggghhhh.. dalemm banget mas"

Aku kembali mendesah nikmat kala mas Rudi mulai memasukkan kembali jarinya kedalam memekku.

"Memek kamu basah banget dek"

Puji mas Rudi sambil mendekap tubuhku.

"Kamu lebih berbahaya dan lebih berbakat menjadi lebih binal dari mbak mu"

Selanjutnya Mas Rudi kembali memberikan pujian padaku.

"Aagghhhh mass,,, aku mau diatas,,"

Keluhku sambil mendesah dengan kocokan jarinya pada memekku saat ini.

"Udaahhh kamu gini aja,, biar mas kasih kamu yang paling nikmat,,,emhhh,,"

Balas mas Rudi sambil ia terus menghisapi puting susuku.

"Lebarin paha kamu dek"

Pintanya yang kini telah mendekap tubuhku sepenuhnya.

Aku merasakan kontol mas Rudi telah berada tetapi menggesek bibir memekku. Gesekan kontolnya tersebut terasa begitu menenangkan bagiku, seperti sebuah rasa yang begitu aku harapkan sejak tadi.

"Agghhh.. massss,,,"

Desahku selanjutnya.

Kini aku merasakan memekku kembali dijejali oleh mas Rudi dengan kontol miliknya. Memekku terasa terbelah dengan masuknya kontol mas Rudi kembali kedalam sana. Entah kenapa aku merasa memekku lebih merekah saat ini, sepertinya karena aku benar-benar merasa sangat bergairah dan begitu terangsang bersamanya.

"Auuuuhhhh...Eeeghhhh"

Desah kami bersahutan saat ini.

"Clekkkk...Clekkkk. Cliiikkk"

Suara memekku yang sepertinya sangat basah saat mas Rudi mulai menggengot memekku saat ini.

Aku membuka pahaku semakin lebar kesamping.

"Aaahhhh...kamu dekk"

Komentar mas Rudi sambil tersenyum semeringah.

Sepertinya ia sangat senang dengan respon yang aku tunjukkan padanya dengan semua perlakuannya padaku saat ini.


"Cploookkkk....cplokkkkk,,,,cplokkkk,,,".

Peraduan kontolnya dan memekku menimbulkan suara yang khas.

Mas Rudi seakan begitu bersemangat melakukan genjotannya padaku saat ini, ia tampak sangat bergairah sekali padaku. Sangat berbeda sensasinya yang kini aku rasakan. Biasanya suaminya melanjutkan ini dengan menggunakan dildo pada awalnya. tetapi mas Rudi langsung menggunakan kontolnya pada saat itu.

"Aghhhh...masss"

Ucapku lirih, sambil menatap sayu dirinya.


"Kenapa??"

Balasnya menggoda.

"Enakkk,,,Aaggghhh,,,,terusiinn,,,,"

Balasku sedikit malu.

"Uggghhh,,, kamu dek,,"

Balas mas Rudi begitu tampak sangat gemas padaku.

Selanjutnya kami terus melakukan persetubuhan pada waktu itu, sampai kami berganti hingga berbagai posisi.
Hingga kini aku merasa akan segera mencapai puncak orgasmeku.

"Masss,,,, iva mau,,, Uuuggghhh...masss,,,terusiinnn,,,"


Aku merengek padanya, sembari semakin lebar membuka pahaku, agar ia semakin leluasa melakukan genjotan kontolnya pada memekku.


"Aaaghhhh...perett dekk,,, memek kamu ngejepit banget,,,"

Desah mas Rudi sambil ia mendekap tubuhku semakin erat.

"Aaggghhh... aku sampe masss,,,"

"Crreeetttt,,,,Creeetttt..."

Aku merasa memekku berkedut-kedut mengeluarkan cairan cintaku.


"Aggghhhh...makin terasa dek,,,Uuugghhhh"

Balas mas Rudi tanpa menghentikan genjotannya disaat aku mencapai puncak kenikmatanku.


Aku mengira saat itu ia akan juga mencapai puncak kenikmatannya, karena ia sama sekali tidak memberikan aku jeda sejenak. Sempat terbesit sedikit rasa kecewa kembali dalam diriku.

"Secepat ini lagi???"

Aku mulai mengira semua ini akan segera berakhir kembali.

Tetapi ternyata belum juga, mas Rudi masih terus bertahan dengan tempo nya saat ini. Bahkan kini ia mulai menaikkan wajahnya yang dari tadi ia tempatkan dileherku. Mas Rudi menatap wajahku yang masih meringis kenikmatan setelah mencapai puncak orgasmeku.

"Binalll sekali wajah kamu dek"

Ucap mas Rudi padaku.

"Aggghhhh mass,,,,aduhhhh"

Aku merasakan sodokan kontol mas Rudi sedikit berubah arah dari sebelumnya. Aku saat ini merasakan kontol mas Rudi ia gerakan kekiri dan ke kanan, gerakan itu seakan mengobok memekku lebih lebar.

"Ini akan lebih nikmat dek"

Balas mas Rudi menanggapi aku yang tampak bingung karenanya.

Benar saja apa yang diucapkan oleh mas Rudi, kini aku merasa rasa nikmat pada vaginaku kembali terasa sangat nikmat aku rasakan.

"Masss,,,aku kayaknya,,, duuuhhhh"

Keluhku kepada mas Rudi.

Kini aku merasakan bahwa aku ingin kembali mencapai puncak orgasmeku.

"Ploookkk...Ploookkkk...Plooppkkkk"

Dengan tiba-tiba mas Rudi kembali merubah gaya genjotannya pada memekku.

"Auuuuhhhh,,,,masss,,,"

Desahanku kembali terdengar nyaring.

"Cloopppp,,,,"

Dengan tiba-tiba mas Rudi mencabut kontolnya dari memekku.

"Mass,,,,teruuussssiiiin,,,,"

Rengekku karena perlakuannya itu.

Mas Rudi seakan tidak memperdulikannya. Ia membuka lebar kedua pahaku sehingga memekku semakin terbuka lebar saat ini.

"Liiiiiiccckkk,,,,Srrrrruuuuppppptttt,,,"

Mas Rudi tiba-tiba mendaratkan bibirnya pada memekku dan ia menhisapnya dengan kuat.

"Clllookkklk....clooooocccckkkk...cloooooccckkk"

Selanjutnya mas Rudi memasukkan jarinya kedalam memekku kembali.

Mas Rudi membuatnya terasa begitu nikmat, jarinya secara aktif sambil memberikan rangsangan pada itilku juga saat ini. Tangannya kembali berganti dengan lidahnya, tetapi jarinya tidak pernah ia lepaskan dari itilku.

"Masss,,,, aku serasa mau kencinggg,,,,aduuuhhh,,, masss,,,,ammm,,,puuuunn,,,"

"Seeeerrrrrr,,,,,creeettttt,,,creettttt"

Aku kencingggg,,,,,aaaaaahhhhhggghhh"

aku terpekik kencang karenanya.

Aku menggelapar lemas sambil terkangkang pasrah dihadapan mas Rudi saat ini. Benar-benar sangat nikmat sekali ini aku rasakan, sebuah pengalaman bercinta dengan sensasi baru yang baru saja aku rasakan bersama laki-laki lain.
Parahnya laki-laki itu adalah kakak iparku sendiri, laki-laki yang sejak lama aku sering aku hadirkan bersama suamiku dalam fantasi bercinta kami.

"Ini nyatanya,,,huuuughhh,,,"

Aku merasakan kenikmatan ini benar-benar nyata telah aku dapatkan dari mas Rudi.

"Kamu hebat dek,,,ccuppp,,"

Mas Rudi mencium pipiku dan selanjutnya ia berbaring disebelahku.

"Sampe kencing,,,hahaha"

Aku tertawa membalas ucapannya.

"Dahh pernah dek??"

Balas mas Rudi bertanya padaku.

"Heeemm"

Balasku singkat sambil mengangguk padanya.

"Tapi pake dildo,, bukan pake lidah kayak tadi,,,hihiii"

Balasku sedikit malu dan tersipu.

"Lemes banget jadinya mass,,,pantes desahan mbak Rani semalam heboh banget!!! Mas ternyata nakal banget "

Lanjutku mengejeknya.

"Aahh,,kamu bisa aja,, kamu yang ternyata binal banget dek"

"Kalau udah siap naikin ini lagi yaa"

Balasnya sambil menggenggam kontolnya.

Aku merasa gemas dengan apa yang kini ia lakukan padaku.

"Siapa takutt??? sekarang aja!!"

Balasku sambil menaiki tubuhnya.

"Masukin"

Pintanya padaku.

"Cllluuuppp"

Kembali kontol mas Rudi bersarang didalam memekku.

Kami kembali melanjutkan persetubuhan kami selanjutnya, tetapi posisi dominan yang banyak diminta oleh mas Rudi adalah 'WOT'
Tampaknya ia sangat suka dengan posisi ini, mungkin karena ia bisa bebas memainkan payudaraku.

"Gimana kalau Eko tau ya dek, kamu mas entot kayak gini'

Ucap mas Rudi dengan ekspresi gemas tampak diwajahnya.

"Plakkkk,,,plakkkk"

Benturan pantatku yang beradu dengan pangkal pahanya.

Mas Rudi dengan bersemangat ikut menggerakkan pinggulnya membuat gerakan dari bawah, untuk menggantikan aku yang mulai kelelahan karena terus ia minta untuk menduduki kontolnya.

"Auuuuhhh..masss...pelan..annn"

Aku menanggapi perlakuannya itu.

"Jawab dong dek"

Balas mas Rudi sambil memperlambat genjotannya dari bawah.

"Aagghhh,,,uhhh,,,,biarin aja,,,paling-paling dia minta buat ngentot mbak Rani juga,,,hihiiiii"

Balasku padanya.

"Agghhh masss"

Kembali aku mendesah karena terkejut oleh perbuatan mas Rudi selanjutnya.

Dengan tiba-tiba ia kembali menghujami memekku dengan kontolnya lebih dalam dari bawah sana.

"Uuuhhhhggghhh,,, kerasa dalam banget mas"

Desahku sambil terpejam diatas tubuhnya.

"Ngomong nakal dong Dek buat suami mu"

Ucap mas Rudi kepadaku.

Selanjutnya ia merubah posisinya dengan kini mendekap tubuhku, sehingga kini kami bercinta dalam posisi duduk sambil berhadapan.

"Mass Eko Vaginaku disodokin mas Rudi"

Bisik mas Rudi ditelingaku.

"Iiiiihhhh,,,hahahha,,, kamu ada-ada aja mas"

Balasku sambil tertawa geli dengan permintaanya.

"Ayokkk"

Ucapnya penuh harap.


"Eeeghhh.,,,mas istrimu dinakallin mas Rudi,,, kontol gede nya yang sering aku bayangin sekarang masuk memek aku beneran,,,hihiiii"

Ucapku dengan lantang pada mas Rudi.

"Hahahaha,,,luar biasa adik iparku ini"

Balas mas Rudi.

"Marah enggak nih Eko dek??"

Ucap mas Rudi selanjutnya.

"Paling nanti dia minta buat gantian ngentotin Mbak Rani kalau dia sampai tau mas,,,hihiiii"

"Mas Eko sering banget bilang kalau dia terobsesi sama Toked montok Mbak Rani"

Lanjutku membalas ucapan mas Rudi.

"Aghhhhh....dekkk,,,,"

Desah Mas Rudi seakan kesetanan.

Dengan tiba-tiba ia kembali membuat genjotan yang begitu membuat aku kaget dan sangat merepotkan aku. Ia seperti sangat bergairah ketika mendengar kata-kata itu terlontar dari mulutku.

"Dasar,,, sama-sama cuckold nihh,, sama kayak suamiku ternyata"

Ucapku dalam hati.

Selanjutnya aku rasakan mas Rudi terus memonpa kontolnya dengan penuh gairah dibawah sana.


"Crooottt,,,Crootttt,,,Croottt"

Dengan sangat terkejut aku merasakan spermanya yang telah membasahi memekku.

"Agghhhh...kok didalam lagi,,,,iiiiihhhh"

Keluhku kepadanya.

Mas Rudi hanya diam dan dengan tiba-tiba ia langsung membaringkan dirinya dikasur kembali.

"Aaahhhhh,,,"

Desahnya seperti sangat legah.

"Mass gak tau kenapa gairah banget kalau bayangin Mbak mu diewe laki-laki lain dek"

Ucap mas Rudi selanjutnya.

"Sama kayak mas Eko nihh"

Balasku padanya, sambil aku mengambil posisi berbaring disebelahnya.

Selanjutnya kami mulai bercita tentang banyak hal dan berbagai kenakalan yang pernah kami lakukan sebagai pasangan suami istri. Dengan sifatnya yang memang menyenangkan ketika tengah berbicara dengan orang lain, aku merasa sangat nyaman bercerita dari hati ke hati bersama mas Rudi. Saat itu aku lebih banyak mencercah mas Rudi dengan pertanyaan yang selama ini memenuhi isi kepalaku. Tentang seberapa jauh fantasi seks yang telah ia lakukan bersama mbak Rani, tetapi mas Rudi seakan benar-benar menjaga kehormatan istrinya. Ia tidak banyak memberitahukan kepadaku tentang kenakalan yang dilakukan oleh mbak Rani, sangat berbeda sekali dirinya saat ini dengan dirinya yang sedang merasa gairah tadinya.

Hingga kini aku merasa gereget dan mencoba membawanya kembali hanyut dalam pikiran nakalnya kembali.

Aku : Mas,,, gimana kalau kita bikin rencana??

Mas Rudi : Rencana apa dek??

Aku : Kita kasih kesempatan mereka bisa berdua aja. Mbak Rani sama mas Eko!! Kira-kira suamiku berani nggak ya curi kesempatan buat ngentotin Mbak Rani kalau ada kesempatan?? Mas kan tau sendiri, kalau dia itu agak kaku.

Mas Rudi : Kamu ada-ada aja sih dek,, hahaha,,, Tapi oke juga sih,,, apa rencana kamu??

Aku : Mas bantuin lah,,, masa aku sendiri.

Mas Rudi : Mbak mu itu emang udah pernah sama laki-laki lain dek, tapi kalau buat sama Eko,,hheemmm,,, kayaknya mas ragu juga deh.

Aku : Kenapa??

Mas Rudi : Kamu tau sendiri dia sebenarnya gak senakal itu,, apalagi kalau sama suami adiknya sendiri. Kayaknya dia bakal canggung deh.

Aku : Jangan kita kasih tau lhoo mass,,, bikin kayak moment gak sengaja gitu aja, terus kita liat deh. Kayak gimana sih mereka kalau udah ada kesempatan.

Mas Rudi : iyaa paham,, cari moment nya itu sih yang agak susah deh, kalau udah kena kontol sihh,, mbak mu bisa lebih liar dari pada kamu.

"Hahahahaha"

Kamu berdua tertawa dengan ucapan mas Rudi itu.

Aku : Mas Eko juga sama tuh mass,,, dia sebenarnya nafsuan banget sama mbak Rani. Makanya aku penasaran banget pengen ngintipin mereka..hihiii

Mas Rudi : hahahah,,, iya dehh,, nanti kita pikirin lagi ya..

"Yukk kemas-kemas,,, nanti siapa tau mbak kamu balik.

Ajak Mas Rudi kepadaku.

Selanjutnya kami kembali merapikan diri kami saat ini. Tampak mas Rudi mulai merapikan kasur yang berantakan karena bekas percintaan kami.

"Mau diganti spreynya mas??"

Ucapku padanya.

"Udah gak usah,, nanti mbak mu malah curiga. Lagian mas masih pingin ciumin bekas kencing kamu,, hahaha"

Balas mas Rudi menggodaku.

Bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd