Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kalo lanjut mengarah bondage atau malah bdsm pada suka ngga sih?


  • Total voters
    520
Status
Please reply by conversation.

Dementor69

Kakak Semprot
Daftar
27 Sep 2018
Post
173
Like diterima
867
Bimabet
Ini merupakan sebuah cerita fantasi, jika ada kesamaan nama atau pun hal lain-lainnya dilakukkan tanpa ada unsur kesengajaan
Part 1 Page 1
Part 2 Page 3
Part 3 Page 9
Part 4 Page 11
Part 5 Page 11

Cerita ini berawal ketika Pardi seorang satpam sebuah komplek di kota B** sedang berkeliling dan melakukan tugas ronda malamnya di komplek tersebut. Saat tengah berjaga, ia kemudian melihat dan berpapasan dengan sebuah mobil merah milik salah satu anak perempuan orang kaya yang tinggal di komplek tersebut dan terletak sedikit berada di ujung komplek tersebut. Sebut saja dia Keke, seorang gadis berkulit putih berumur 21 tahun dengan tinggi sekitar 165 cm berat 60kg. memiliki dada yang cukup besar yakni 35-36B,pesona dan kecantikannya terkenal di seluruh kompleks tersebut. Meskipun dengan wajahnya yang bak bidadari tersebut, Keke adalah seorang gadis yang cukup tomboy dan ramah ke semua orang dan berkat keramahannya tersebut, siapa yang tidak mengenal dia?
Keke;

Pada saat berpapasan, Keke pun membuka kaca jendela mobilnya dan menyapa Pardi dengan senyum indahnya

“Malam pak pardi” sapa keke,

“malam non” sahut Pardi,

“si non sendirian? Kok kayaknya rumah dari tadi sepi?” lanjut Pardi.

“iya pak ini bonyok lagi keluar negri, biasa ada urusan” jawab keke

“Oalah, gitu toh, ya udah deh, lanjut muter dulu ya non” Pamit Pardi

Di balik percakapan itu sebenarnya Pardi sudah mengamati beberapa hari, orang tua Keke memang merupakan orang yang sangat sibuk, sang ayah merupakan seorang pengusaha yang terkenal dan ibunya hobi untuk jalan-jalan keluar negeri. Meskipun orang kaya, mereka sama sekali tidak menyewa pembantu, jadi di rumah tersebut hanyalah terdapat 3 orang yakni kedua orang tua dan Keke yang merupakan anak tunggal. Pardi yang sudah mengetahui kondisi tersebut sebenarnya sedang menyiapkan rencana, malam itu pardi bersama keempat temannya yang lain, yakni Tono, Mamang, Bagas, dan Sutejo akan menjalankan sebuah rencana untuk memperkosa dan memperdaya Keke. Kecantikan Keke memang bukanlah rahasia umum dan tidak sedikit orang yang sangat tertarik padanya, keramahannya justru menjadi boomerang bagi Keke karena ia semakin dikenal banyak orang termasuk oleh Pardi dan kawan-kawannya. Di malam itu, akan terjadi sebuah hal yang akan merubah hidup Keke.

Setelah mobil tersebut melintas cukup jauh, Pardi langsung mengambil HT-nya dan memberi kode bagi Tono, Mamang, Bagas, dan Sutejo untuk beraksi. Dalam aksi ini, Pardi mengamankan situasi komplek dan mencoba membuat keadaan komplek tidak mencurigakan, sedangkan Tono dan Mamang akan bertugas sebagai pengaman di daerah sekitar rumah Keke, sedangkan Bagas dan Sutejo akan menjadi eksekutor di dalam rencana itu.

Dua jam berlalu, persiapan sudah matang, alat-alat seperti kain, tali dan beberapa “mainan” Tono sudah dikemas, dan tak lupa gunting dan pisau untuk berjaga-jaga dan mengancam calon korban. Jam telah menunjukkan jam 12 dan rencana tersebut pundi mulai. Bagas dan Sutejo mulai menyelinap ke dalam rumah tersebut, dengan lihai mereka berdua masuk ke rumah dengan perlengkapan yang seadanya. Mereka berdua berhasil membobol rumah tersebut dengan mudah tanpa menimbulkan keributan yang berarti. Untuk memastikan akirnya Mamang pun ikut menyusul mereka berdua untuk membantu menyergap keke karena Mamang khawatir keke yang tomboy tersebut mampu untuk melawan dua orang pria yang sedang menyelinap rumahnya tersebut. Mamang, Bagas dan Sutejo langsung memeriksa seisi rumahnya, dengan perlahan membuka setiap pintu kamar dan akhinya mereka bertiga menemukan kamar di mana sang bidadari itu tertidur. Mamang, Bagas dan Sutejo pun membuka pintu dan di situ terbaringlah seorang perempuan cantik, yang manis, kulit putihnya bak bercahaya diterpa sinar yang remang-remang dari lampu tidurnya. Secara perlahan mereka mengendap-ngendap, masing-masing mereka mencoba untuk membagi tugas, Bagas dan Mamang akan mencoba mengikat kedua lengan dan kaki pada kaki-kaki kasur yang ada hingga tubuh keke menjadi seperi huruf X, sedangkan sutejo dengan secara hati-hati membuka menggunting baju tidur yang digunakan oleh keke. Ketika sedang menggunting baju tidur tersebut, terkejutlah sutejo ternyata keke sudah tidak menggunakan BH di dalam baju tidurnya dan terlihatlah sebuah payudara yang tidak begitu besar namun amat menggoda dengan putingnya yang berwarna putih. Mamang dan Bagas pun sudah menyelesaikan tugasnya dan lalu memberi kode pada pardi dan tono untuk ikut dalam pesta tersebut.

Tak lama Tono dan Pardi pun tiba, dengan sengaja mereka menyalakan lampu tersebut dan seketika itu juga Keke pun terbangun dengan mata yang rabun karena perubahan cahaya yang derastis. Ketika mencoba untuk mengucek mata, Keke pun panik

“apa-apaan ini? Kok tangan ku diiket gini?” kata Keke di dalam kepanikan

“tenang Keke, hari ini, kami akan memberikan kamu sebuah pengalaman yang luar biasa!” jawab Mamang.

angin dari AC pun terasa berhembus ke tubuh keke yang setengah bugil karena sudah di gunting-gunting oleh sutejo dan Keke pun mulai panik.

“pak pardi ini apaan sih ini, pak plis pak lepasin saya!”

“aduh non, mana mungkin saya ngelepasin non, sudah lama saya mengidam-idamkan untuk bisa ngentotin sama mainin memek non”

Mendengar itu keke pun tidak percaya, ia pun meronta-ronta dan mencoba teriak

“TOO. . . .”

Tiba-tiba terasa di lehernya, tepat di nadi, keke merasakan sebuah benda yang dingin nan tajam, meta keke terbelalak seakan tak percaya, sebuah pisau sedang menempel persis di lehernya Mamang dengan sengaja sedikit menekannya untuk mengancam keke.

“sekali lagi kamu berusaha teriak, leher non akan terputus” kata Mamang dengan senyuman kejinya.

Pardi pun melanjutkan “udahlah non, non pasrah saja deh, ga perlu ngelawan, lha wong kita ngentotin non karena pengen ngasih kenikmatan juga buat non, tar saya jamin deh non juga bakal nagih”

Mendengar itu marahlah Keke karena merasa dilecehkan, katanya “cuih, gak sudi aku berhubungan dengan kalian, najis”

Pardi pun dengan lembut dan senyum jahatnya menjawab “okelah kalau begitu, kami tidak akan memaksa non, tapi bukan berarti kami menyerah buat ngentotin non. Kami sendirilah yang akan buat non sendirilah yang memohon-mohon pada kami untuk ngetot”

“gak bakal aku sudi sama orang macam kalian! Menjijikan!” Jawab Keke

“bagaimana kalau kita buat game, kami tidak akan ngentot in non selama satu jam, dengan satu syarat, yakni non sendiri yang minta. Namun selama satu jam ini kami bebas nglakuin apa pun kecuali kontol kami ke memek non”

“silahkan saja! Gak bakal aku minta ngentot sama kalian!”

Inilah puncak rencana yang direncanakan oleh Pardi, ia akan membuat Keke mengemis dan tunduk terhadap mereka, dan menjadikan Keke sebagai budak dari nafsu bejatnya.

Pardi pun tersenyum, perlahan-lahan ia mulai naik keatas ranjang keke, keke yang dalam posisi terikat itu memasang wajah yang sangat marah dan jutek terhadap pak Pardi. Pardi pun mulai mendekatkan wajahnya kepada Keke dan perlahan-lahan semakin dekat. Keke pun mulai merasakan nafas berat Pardi mengenai wajahnyaa. Pardi berhenti sejenak, bibir kasarnya dan bibir imut lembut keke hampir menyentuh dan pardi pun mengatakan “memang cantik bener non ini” lalu tanpa sadar bibir mereka pun bersentuhan pardi pun mencumbuinya dengan begitu lembut meskipun dengan nafas yang begitu berat. Keke yang belum pernah sama sekali berciuman pun kaget tapi tidak mampu untuk langsung memberontak. Bibir nya hanya terdiam dan namun juga tidak berusaha menolak. Ini merupakan pengalaman pertama keke, meskipun ia di dalam kondisi yang terikat dan mungkin akan diperkosa, ia seperti terhipnotis dengan perlakuan lembut yang yang dilakukan pardi.

Pardi pun terus mencumbui bibir manis keke, dengan begitu lembut, dengan bantuan tangannya ia sedikit membuka mulut keke dan lidahnya mulai bergerilya di dalam mulut keke. Perlahan-lahan birahi keke pun juga sedikit terpancing dan tanpa sadar keke mulai mengluarkan liurnya.

Pardi pun berpindah tempat ke leher, hembusan nafas berat padi pun mengenai leher jenjang keke yang begitu mulus dan lembut itu. Keke yang bingung itu pun mulai sedikit terangsang namun ia berusaha untuk mengotrol tubuh dan pikirannya. Kembali lagi pardi dengan lembut dan perlahan mendekati leher jenjang keke dan berhenti dengan hanya beberapa senti saja. Pardi pun dengan lembut meniup-niup leher jenjang itu dan tanpa sadar keke pun mulai sedikit menggerakkan pinggulnya, Ia merasakan memeknya terasa mulai lembab. Pardi pun membuka mulutnya seakan-akan hendak menjilat, namun berhenti dan kembali meniupnya. Suara decak pada mulut pardi saat hendak menjilat leher tersebut membuat jantung keke terasa berdebar-debar, seakan mempersiapkan diri akan sebuah serangan, namun serangan tersebut tak kunjung datang. Namun tiba-tiba padi pun menghisap dengan lembut leher keke dan tanpa sadar keke pun mengelijang kegelian dan bersuara “eengghh”. Pardi pun terus melancarkan serangan pada leher keke dengan begitu lembut dan terdengar oleh pardi nafas keke yang mulai berat serta dada keke yang naik turun dengan perlahan. Pardi sadar birahi keke mulai meningkat tetapi ia terus dengan sabar menyerang titik-titik merangsan pada tubuh keke.

Setelah puas dan leher keke yang sudah sangat basah oleh karena liur pardi, Pardi pun turun, tangannya secara lembut dan perlahan mengelus perut keke dan naik hingga payudara keke. Meskipun Pardi merupakan pekerja lapangan dan orang kampung biasa, tangan pardi cukup lembut yang lembut itu menyentuh dan mengelus-ngelus tubuh keke. Sesekali ia mengarahkan tangannya pada pinggang keke dan naik sediki ke atas, lalu keke pun mulai menggeserkan pinggangnya karena kegelian. Pardi sadar itu adalah bagian yang sangat sensitif bagi keke. Begitu tangan pardi sampai di payudara keke yang sedikit menggunung namun padat tersebut, ia meraba-raba payudaranya namun tidak menyentuh puting keke. Jemari pardi hanya bergerak dengan lembut di sekitaran puting keke dan terasa nafas keke yang semakin tersengal-sengal. Tanpa bisa dikendalikan, perlahan-lahan puting keke pun mulai menegang namun pardi pun tetap dengan strateginya tersebut. puting keke semakin keras dan semakin sensitif, pardi pun mendekatkan wajahnya pada payudara keke dan meniup dengan lembut puting keke. Dengan hembusan angin yang dingin, puting keke pun semakin keras dan pardi mulai memancing keke.

“udah keras aja puting non, udah nafsu ya?’ tanya pardi

“ennhhhggak, please pak stop” jawab keke mencoba mengendalikan diri

“non boleh diemut gk non” tanya pardi

“stop pak, jangan please” keke pun mulai sadar bahwa ia mulai sulit mengendalikan tubuhnya yang belum pernah dijamah

Dan tiba-tiba pardi pun menghisap puting yang sudah keras maksimal tersebut dengan lembut dan cukup panjang, badan keke pun pada saat itu juga langsung mengelijang, dadanya naik ke atas dan tanpa sadar ia mengeluh “ugghh, pak pardi stop”. Badan keke pun menggeliat dan mengejan sesuai dengan irama dari hisapan puting pak pardi. Sambil menghisap puting kiri keke dengan lebut, tangan kanan pardi pun terus bergelirya di payudara keke tanpa menyentuh puting keke yang sudah sangat keras tersebut, puas di puting kiri lalu pardi pun pindah ke puting kanan keke. Ia mengeluarkan lidahnya, lalu dengan sesekali ia menyentuhkan lidahnya dengan perlahan tepat diujung puting keke. Menerima rangsangan tersebut keke pun mengelijang kecil dan tiba-tiba “hap”. Kembali badan keke pun mengelijang kuat selama beberapa detik, nafasnya sangat berat tidak teratur, badan keke terus bergoyang kanan kiri kegelian karena tangan pardi yang tetap bergelirya di pinggang keke yang sensitif itu. Dirasa puas dan puting keke sudah sangat keras, pardi pun turun mencium-cium pusar keke dan keke pun sangat kegelian sekaligus terangsang karena tindakan pardi.

Pardi pun lalu turun tepat di berhadapan dengan gundukan kecil di selangkangan keke. Dari luar celana ia mencium tepat di memek keke dan keke pun kembali mengelijang kali ini pinggulnya yang mengelijang karena ciuman pardi meskipun masih terhalah oleh celana dan celana dalam keke. Pardi pun mengambil gunting dan dengan rapih dan lembut ia memotong celana keke hingga akhirnya bisa dilepas. Terpampannglah sebuah pemandangan indah, pantan yang indah dan selangkanan keke yang masih ditutupi celana dalamnya. Pardi pun meniup-niup selangkangan keke tepat di memek kekedan jemari pardi pun mulai meraba memek indah dan tanpa bulu karena keke selalu mencukur bulunya karena ia merasa lebih bersih. Pardi pun merasa memek keke yang sudah sangat lembab bahkan terlihat basah di celana dalam. Pardi pun kembali mengambil gunting dan perlahan ia memotong celana dalam keke dan tampaklah sebuah memek yang indah tanpa bulu, sedikit mengkilat dikarenakan cairan birahi keke yang mulai merembes. Ini menjadi pengalaman pertama keke, saat payudara dan memeknya diliat oleh orang lain, apa lagi oleh seorang laki-laki. Keke pun berusaha mengatupkan kakinya, namun tidak bisa karena kuatnyan ikatan yang dibuat oleh Mamang dan bagas. Kembali dengan lembut pardi pun meniup liang kewanitaan yang indah dan masih perawan tersebut. liang tersebut masihlah merupakan sebuah garis lurus yang terlihat sangat rapat, indah dan menggiurkan. Kembali tangan pardi beraksi di bawah tubuh keke, dimulai dengan paha bagian dalam keke, naik terus hinga tepat di sekitar labia mayora keke. Lalu tiba-tiba mamang pun mengambil kaos keke dan menutupi muka keke begitu saja. Dalam kondisi mata tertutup dan tidak bisa melihat apa-apa, keke hanya bisa menduga-duga apa yang akan terjadi pada dirinya tanpa mengetahui apa yang sedang dilakukan pardi. Keke mulai merasakan ada sebuah benda tumpul yang kecil membuka vaginanya, tangan tersebut dengan lembut membuka celah yang masih sempit lalu ia merasakan udara yang dingin menghembus mengenai klitnya, ia merasakan udara yang lebut itu terus menurus, dan ia merasakan vaginanya semakin banjir. Tiba-tiba, sesuatu yang lembek, basah, dan sedikit kasar menyapu tepat di klitnya. Ia pun mengejang-ngejang, pinggulnya naik dengan cepat dan tegang. Sapuan tersebut dilakukan sekali, lalu tiba-tiba benda tersebut menyapu lagi, kembali keke mengang dan mengeluh “engghhhhhhhhhh”

Pardi yang hanya sekali-sekali menyapu klit dengan lidahnya membuat keke semakin birahi dan mulai kehilangan pikirannya, keke mulai mengeluh keras karena perlakuan padi. Puas mengerjai keke dengan jilatannya gerilyanya, ia pun akhirnya mencium dan menyeruput klit yang sudah basah keke dengan begitu lembut namun kuat dan keke pun mengelijang kesana kemari semakin liar, semakin dikendalikan oleh birahinya yang dipermainkan oleh pardi. Pardi sangat bernafsu menjilat klit keke mengeras dan berwarna pink tersebut. keke pun terus mengeluh dan mengelijang. Tubuh keke perlahan mulai mengkhianati pikirannya, nafsu dan birahinya mulai mengambil alih kesadaranya. Dengan keadaan mata tertutup, seluruh badan keke pun semakin sensitif ia semakin bisa merasakan kelembutan jilatan dan sedotan pak pardi. tiba-tiba

“stoooop pakk eenngghhh, pingiiinnn piiipppiiisssss”

Sadar bahwa keke akan sampai pada puncak orgasme pertamanya, pardi pun tiba-tiba berhenti melakukan aktifitasnya dan meelepas mulutnya dari klit keke. Keke pun mengelijang terus menerus meskipun pardi berhenti menghisap dan menjilat klitnya, ekspresi keke pun terlihat penuh dengan kekecewaan, ya dia gagal mencapai orgasmenya dan klitnya terasa sangat gatal dan sensitif. Pardi pun tersenyum sambil berkata

“gimana non enak kan? Mau lagi? Nanti pak pardi kasih lebih enak”

“udah pak plis tolong hentikan, geli banget, aku ngga mau lanjut lagi, jangan perkosa saya pak” birahi yang mulai turun tersebut memberi kesempatan pikirannya untuk mengambil alih

Tanpa mendengarkan perkataan keke, pak pardi berpindah posisi di samping keke dan menghadapnya, iya kembali melumat bibir manis keke itu, keke yang masih setengah sadar itu tanpa sadar mulai menikmati ciuman pardi namun tidak membalasnya karena gengsi. Tangan pardi pun mulai merambah ke vagina keke dan dengan lembut mengelus-ngelus atas belahan vagina keke yang gundul dan juga mulai menyelipkan jarinya ke vagina keke yang sudah sangat lincin karena cairan cintanya. Jari pak parto tidak masuk terlalu dalam, sehingga keke tidak merasakan sakit, namun justru geli kenikmatan yang ia rasakan, jari pak pardi pun mulai membelai belai vagina keke hingga akhirny amenemukan kembali klt keke yang masih mengeras. Pardi dengan lembut mempermainkan klit keke dengan mengosoknya perlahan-lahan dan sekali melingkari klitnya, cairan cinta keke pun terus membanjiri. Keke yang sudah digantung pada puncak birahinya pun langsung kembali kehilangan kesadaran, pinggulnya mengelijang mengikuti gerakan jari pardi yang menyentuh klitnya. Pardi pun mulai mempercepat tempo, perlahan-lahan mulai cepat, semakin cepat, dan kembali lagi, ketika hampir sampai mencapai puncak, pardi pun langsung menghentikan aksinya. Kembali lagi keke dilanda rasa kecewa lagi, terus menerus berulang kali bahkan hingga puluhan kali, setiap keke hampir mencapai puncak pardi mencabut jarinya. Tak terasa batas waktu tinggal 10 menit, mamang memberi kode pada pardi dan pardi pun langsung menganggukkan kepala. Ia semakin intense menaikkan temponya, dan saat akan mencapai puncak pardi ppun berkata

“bapak cabut ya?”

“jangan pakk, uuuuhhhhhh” jawab keke dalam nafas beratnya

“mau diterusin?”

“uhhhhh iyaaa” jawab keke di dalam kendali birahinya

“mohon dulu dong, kalo gak minta ya ga dikasih”

“please pak, saya jangan berhenti tterus pakk, ennakkk”

“tapi syaratnya saya boleh ngentot kamu”

“iya pak, bapak boleh ngentot saya, masukin kontol bapak pleaseeee”

Mendengar jawaban tersebut pardi pun langsung meningkatkan tempo pada kecepatan maksimal dan keke pun akhirnya mencapai puncak, badannya mengejang kuat keatas, pinggulnya tegang, terasa cairan hangat dan lendir yang keluar dari vagina keke, saat mencapai puncak pardi pun tetap memasang tempo maksimal pada klit keke, keke pun mengeluh panjang “uhhhhhh enakk pakkk, ahhhhh, enggggghhhhhh” dan keke pun squirt dengan derasnya hingga cairan itu membasahi kasur hingga basah kuyup dan pardi pun menghentikan aksinya, pardi telah menang pada taruhan ini, ia tersenyum jahat bersiap untuk menyantap makanan lezat dihadapannya. Tubuh keke masih mengelijang kecil, menikmati sisa-sisa kenikmatan yang terus menerus ditunda oleh pak pardi, yang tersiksa puluhan menit karena terus digantungkan. Pak pardi pun mulai melepas celannya dan

To be continued
 
Terakhir diubah:
Wiiidihhh..... Sepertinya bakalan seru nih.....

Lanjutkan suhu....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd