Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Undercover Mask

Status
Please reply by conversation.
Gilaaa, keren abis ceritanya suhu abis baca maraton bgini, konsepnya dpt and benang merahnya jelas.

Yg penting image mesum nya rafa kgm ilang hu hehe

Semoga lancar jaya updatenya :konak:
 
ga ada ke arah mesum? Berarti ente udah tau cerita ini sampai akhir donk ya. Klo gitu update selanjutnya coba ente yang post.
Tante-tante suka deh baca yang beginian, ente anaknya tante-tante apa brondongnya tante-tante?
Gpp hu, tiap reader kn berhak ngeluarin uneg2nya, malan ane merasa tersanjyung gityu:alamak:
Anunya kok pendek ya Om @rajhivkhan ..... apa perlu di antar ke mak erot biar makin panjang :D
ceritanya hu ceritanya, aduh pikiran negatip mulu :pandaketawa:
Bikin SS yang Smooth & Passionate aja hu..

Biar lebih ngena di perasaan...

huehuehuehue... :panlok2:

Di tunggu up date nya om
Hmm smooth ya, okelah ntar ane cari inspirasi dr trit master suhu,
tp manknya mau exe sape hu :bingung:
Gilaaa, keren abis ceritanya suhu abis baca maraton bgini, konsepnya dpt and benang merahnya jelas.

Yg penting image mesum nya rafa kgm ilang hu hehe

Semoga lancar jaya updatenya :konak:

kalo mesum jangan tanggung2 hu, sikat aja sekalian :marah:




page 10 gembokes
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Terakhir diubah:
dari story line ini mirip sama beberapa film mandarin yg tokoh utama nyembunyiin identitas aslinya dan bakal turun di konflik gede dengan bos mafia besar (spekulasi aja dari kasus doni) dan mungkin bakal lebih dalam lagi konfliknya
 
Part 6

POV Ketiga






Di hari yang sama, malamnya pukul 18.30 …



Di sebuah room mewah tempat karaoke , Amar beserta ketiga temannya bernyanyi berkaraoke ria ditemani tiga orang perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah Nadine beserta kedua teman baru sekelasnya Lusi dan Olivia, mereka berdua tak kalah cantik dan seksinya dengan Nadine. Awalnya sambil berkaraoke mereka hendak memesan minuman beralkohol namun Nadine menolaknya mentah-mentah dan meminta memesannya minuman bersoda saja kalau tidak dipenuhi dia mengancam pulang saat itu juga, dengan terpaksa mereka menuruti kemauannya.

Tak terasa sudah 2 jam mereka lalui untuk bernyanyi ria, suasana ceria tak lepas dari raut wajah mereka semua terkecuali Amar, tampaknya memang dia mengikuti suasana ini tapi dia mempunyai satu tujuan besar tersembunyi yaitu menikmati keperawanan dan keseksian tubuhnya Nadine, hal itu pun sudah diketahui ketiga temannya. Mereka tersenyum licik saat saling memandang temannya.

“Hei, hei, guys, udah mo hampir jam 9 nih, gimana kalo kita ngedugem dulu” usul Amar kepada rombongannya

“Wah kalo kita sih selalu ikut apa kata lo bos” ucap salah seorang temannya yang bernama Santo

“Kalo kalian gimana Nad, Lus, Liv?” tanya amar lagi

“Hmm, boleh juga tuh, dah lama juga Lusi gak ngedugem Kak” ucap Lusi

“Sama, Oliv ikut deh” ucap oliv

“Gue gak deh, langsung pulang aja, udah capek badan gue soalnya Kak” ucap Nadine dan serentak membuat amar cs kecewa padahal target utamanya Nadine

“Yah gak asik lo nad, ayo dong kita have fun bareng, hitung-hitung buat perkenalan kita” bujuk Lusi agar bergabung dengan mereka

“Gak deh, gue gak pernah ke tempat yang begituan, mending gue pulang, mandi, berendam air hangat, rileks deh badan gue, dah ah gue duluan ya, bye Kak” Nadine pamit kepada mereka membuat mereka kecewa terlebih Amar cs, rencana mereka kali ini gagal. Namun masih banyak rencana-rencana lain, Amar masih dengan prinsipnya tak ingin memaksa apalagi memperkosa tapi dengan menaklukannya.

Selepas itu Nadine kembali menaiki mobil jazz hitamnya menuju jalan pulang ke arah rumahnya di kawasan perumahan elit PI, saat sampai di jalan sudirman mobil Nadine terjebak kemacetan, “Dih, parah banget sih macetnya padahal udah jam segini juga” gerutu Nadine. “Eh kalo gak salah kata Lusi di dekat sini ada jalan potong ke kawasan rumah gue, gue coba kali ya” ucap Nadine lagi. Akhirnya Nadine pun membelokkan mobilnya ke sebuah jalanan satu jalur.

Di sebuah lokasi lain di pinggir jalan yang mulai sepi dengan pengguna kendaraan, terdapat tiga orang pemuda yang sedang nongkrong disebuah bengkel tambal ban motor, bengkel ini tak besar juga tak kecil, semua dindingnya terbuat dari kayu dan beratapkan seng yang sudah karatan. Ketiga pemuda ini bernama Joko, Roni dan Ragil.

Joko, pemuda yang bertubuh agak gempal dengan pipi yang tembem, penambal ban di bengkel. Roni sang pemilik bengkel bertubuh kurus, rambutnya awut-awutan, giginya agak tonggos dan tangannya banyak dihiasi tato sedangkan Ragil pemuda berkulit sawo kehitaman pengangguran yang sering nongkrong di bengkel ini.

“Ron, ayo tebar lagi paku nya di sana, biar dapat mangsa lagi kita” ajak Ragil

“Iya sabar nyet, ini lagi gue siapin pakunya, moga-moga aja kita dapat mangsa cewek perawan seperti bulan kemaren, ah udah kangen nih otong gue pengen dilendiri” ucap Roni sambil mengelus-elus batangnya

“Haha, anjir lo ron jadi ngaceng nih gue lo ingetin kejadian enak bulan kemaren” sahut Joko

“Ah lo gendut dapet enaknya aja, kerjaan paling malas lo, kampret, nih paku dah siap, kita tebar dulu di sana” ucap Roni sambil menunjuk jalan tak jauh dari bengkel mereka, malam ini jalanan sudah semakin sepi karena memang jarang dilalui kendaraan, ramainya hanya siang saja.

“Njir, dah yuk kesana” sahut Joko

Mereka bertiga pun akhirnya menebar paku-paku atau istilahnya ranjau paku ke sekitar jalan dengan harapan besar mendapat mangsa mobil atau motor gadis cantik namun jika korbannya lelaki mereka akan menaikkan biaya tambal bannya dengan biaya yang tak masuk akal memanfaatkan situasi yang sepi.

“Nah, udah semua nih, yuk kita tinggal tunggu mangsa” ucap Roni kepada dua teman mesumnya.

Nadine yang sedang menyetir Nampak melamun, pandangannya kosong menatap lurus ke depan. Sejenak pikirannya melayang kembali, waktu dia tak sengaja menabrak seorang siswa cowok ketika pandangannya hanya fokus ke tas mencari-cari ponselnya. Karena egonya yang terlalu besar, ia tak ingin disalahkan hingga ia memaki-maki cowok tersebut dan meminta Amar untuk memberinya pelajaran karena telah melecehkannya padahal kenyataannya semua itu hanya salah paham. Nadine pun teringat insiden ketika ia pingsan pas upacara pagi dan sesosok cowok yang telah dimakinya yang dengan lembut menopangnya sampai ia tak sadarkan diri. Teman-temannya tak ada yang menyinggung saat-saat dimana cowok culun tersebut yang memapahnya malah teman-temannya mengatakan kalau Amar yang memapahnya namun Nadine ragu Amar yang merangkul dirinya seerat dan sehangat itu. Entah darimana muncul perasaan bersalah dari dalam dirinya hanya karena ego nya dia membuat cowok tersebut terluka namun timbul setitik rasa penasaran pada cowok culun tersebut, dia merasa cowok culun tak sesuai dengan wajahnya karena ia terlalu menawan. “Hmm, mungkin besok gue harus minta maaf sama dia”, gumam Nadine.



CRAAAKK… BESSSSTTT…

Ban mobil yang mendadak kempes sehingga membuat mobilnya bergoyang, Nadine pun menghentikan mobilnya untuk memeriksa apa yang terjadi.

“Ron, Ron, beruntung banget kita bro, dapat mangsa cewek SMA Ron, bening amat seksi lagi, udah ngaceng aja nih otong gue” cerocos Joko dengan tatapan yang amat mesum

“Ho’oh, cantik banget, tuh tete nya sekal banget, empuk banget tuh pastinya” sahut Ragil dengan wajah mupeng

“Pokoknya gue yang pertama kali nyoblos, baru kalian, udah sekarang jangan aneh-aneh dulu kalian ntar tuh cewek curiga” nasehat Roni agar rencana mereka tidak gagal

Tak jauh dari mereka, Nadine tampak menggerutu kesal melihat dua ban depan mobilnya kempes, semakin bertambah kesalnya dia tak bisa menghubungi siapa-siapa karena HP nya mati akibat kehabisan baterai.”Duh sial banget sih gue, apa ini karma buat gue ya” pikir Nadine, saat itu pula Roni, Joko dan Ragil sudah berada di dekat Nadine dan memulai aksi mereka,

“Malem mbak, kayaknya lagi kebingungan nih, mobilnya kenapa Mbak?” sapa Roni ramah padahal birahinya semakin memuncak

“Eh, I-Iya mas, ban mobil saya bocor tiba-tiba aja, gak tau kenapa, saya bingung HP, gak ada yang bisa dihubungin” jelas Nadine kepada Roni agak ragu, namun Roni pandai memainkan peran.

“Hmm, mbak ada ban serep?” tanya roni

“Ada sih, kebetulan ada 2 juga” jawab Nadine

“Yaudah kalo gitu biar temen saya yang gendut ini yang bantuin mbak gantiin ban mobil yang bocor, sedan mbak gimana kalo sembari nunggu kita ngobrol sambil ngopi di bengkel saya” Bujuk Roni dengan berlagak baik dan ramah. Sedangkan Joko memelotot tak senang.

“Iya mbak, lagian gantinya agak lamaan daripada mbak capek berdiri mending duduk nyante dulu ama kita-kita” ujar Ragil untuk memperkuat bujukan Ragil.

Sejenak Nadine merasa ragu namun setelah itu Nadine merasa dari tatapan mereka seperti orang baik bukan tatapan buas kebanyakan para pria mesum yang sering didapatinya, akhirnya Nadine terpedaya dengan peran yang mereka dan tak sadar bencana sedang menanti dihadapannya. Dia tak sadar dia membelakangi Joko yang sudah berjongkok di samping ban dengan peralatan, mata tak lepas menatapi bokong padatnya Nadine. “Glek, gilak montok amat yak” ucapnya dalam hati.

“Hmm, boleh, makasih ya mas udah bantuin, nanti saya kasih uang buat upah jasanya” ucap Nadine.

“Yaudah yuk” ajak Roni

Setengah jam berlalu menunggu ban mobilnya selesai diganti, Nadine mengobrol ringan dengan kedua lelaki yang tengah menyimpan hasrat seksual yang amat meledak meminta dilapmpiaskan. Saking serunya mengobrol Nadine tak sadar Joko telah selesai dengan pekerjaannya dan kini mengendap-endap berjalan ke belakang Nadine dengan menggenggam sebuah pisau.

Tanpa Nadine sadari sebilah pisau tajam kini menempel erat di leher jenjangnya, dia tampak amat terkejut merasakan benda keras nan dingin itu.

“Lo teriak, pisau ini bakal nancep di leher lo, cantik” bisik Joko sambil menjilat telinga Nadine, sekujur tubuhnya bagai tersengat aliran listrik.

“Hmphhhh….” Teriak Nadine tertahan akibat dekapan tangan Joko yang kuat di mulut mungilnya.

“Asiik, akhirnya kita pesta lagi, udah ngaceng berat burung gue bakal dapat meki perawan, sial” ucap Ragil kegirangan

“ Jangan berani macem-macem, ayo masuk ke sana!” ucap Joko menarik badannya masuk ke dalam bilik di bengkel itu

“Please… Ja…Jangan perkosa aku, aku akan bayar berapa pun asalkan kalian melepaskanku hiks… hiks” ucap Nadine sedikit terbata diselingi dengan air mata tangisnya yang mulai membasahi pipinya. Bukannya iba mereka malah semakin bernafsu, tangan Joko sudah mulai meremas kedua bongkah payudara Nadine yang masih dilapisi baju seragamnya.

“Oke ,kita bakal minta bayaran tapi kita kudu nikmatin tubuh lo dulu, cantikku” ucap Ronni sambil menyingkap rok Nadine sampai ke pinggangnya dan menarik turun CD pink nya, hingga tampaklah sebuah keindahan duniawi di depan matanya, mata Roni tampak melotot, tangannya tak tinggal diam, tangannya mulai meraba-raba vagina Nadine yang masih teramat rapat itu sedetik kemudian lidahnya mulai menjilati vaginanya yang masih bersih itu.

“Ahhhhhhh… Jangan, kumohon, hiks… hiks” rintih Nadine sambil terus menggeliatkan badannya dengan tujuan merepotkan mereka, dirinya samasekali tak menikmati pelecehan itu jika sampai ia kehilangan perawannya ia lebih memilih mati.

Arghhhhhh….

Jerit Joko ketika tangannya digigit oleh Nadine,

“Heh, anjing, udah dilembutin malah ngelawan lo, mau mati lo, hah” bentak Joko kepada Nadine yang makin menjadi tangisannya

PLAAK….

Sebuah tamparan keras di pipi mulus Nadine sehingga membuat darah mengalir di sudut bibirnya dan sesaat kemudian kesadarannya terbang jauh meninggalkan dirinya.

“Wah pingsan Ron, gimana nih, kita bangunin apa gak?” tanya Joko

“Udah biarin aja kita nikmatin aja pas pingsan, eh gil lo jaga depan dulu, jaga-jaga ada orang ke sini” perintah Roni

“Yah, kok gue sih, Joko lah, gue udah konak banget nih” protes Ragil

“Udah jangan banyak protes, entar lo juga kebagian, udah sono njing!!” bentak Roni

Dengan amat terpaksa Ragil keluar dan menutup pintu menjadi anjing penjaga menjaga majikannya yang akan menyetubuhi gadis perawan baru mangsa mereka. Sedangkan di dalam Roni kembali menjilati vaginanya Nadine sedangkan Joko telah membuka semua kancing seragam Nadine dan menyingkap Bh-nya kemudian meremasnya dengan penuh nafsu. Nadine yang malang …

Beberapa saat ketika Nadine masih mengobrol bersama Roni dan Ragil, seorang remaja lelaki tanggung sedang berjalan menyusuri pinggir jalan yang sepi, kopiah hitam dan sarung gajah sinting mengalungi pundaknya,

“Hah, sial amat sih tuh nenek lampir, tiap hari gue kena damprat mulu gara-gara gue gak lulus-lulus Iqra’ 5, ya, salahin dialah ngajarnya galak gitu, udah tua marah-marah, cepet modar baru tau rasa” cerocos remaja lelaki itu, dari wajahnya tampak kesal sekali, sepanjang jalan dia menendang benda apa saja yang ditemuinya untuk melampiaskan kekesalannya, sudah SMA namun Iqra pun belum tamat, apes.

Ketika ia berjalan mendekati sebuah bengkel tambal ban, ia tampak kaget ketika matanya melihat sesosok cewek yang baru dikenalnya sedang mengobrol bersama dua lelaki lebih tua darinya.

“Lho, itu kan Nadine, ngapain dia di sana?” ucap remaja itu penasaran

Karena penasaran remaja itu tak melanjutkan langkahnya menuju rumah berganti dengan mengawasi Nadine dari kejauhan. Setengah jam dia mengawasi Nadine dan apa yang terjadi kemudian makin membuatnya kaget. Nadine tampak dirangkul ditodong sebilah pisau dan diseret ke dalam bilik bengkel itu. “Hmm, udah gue duga, mereka punya maksud tersembunyi, klise sekali” ucap remaja itu dalam hati.

“Hmm enaknya nih gue ngintipin mereka dulu, sambil ngintip Nadine di grepe2 tangan najis mereka, itung2 balesan gue buat sikapnya yang judes abis itu, kesel banget gue”

“Pas tuh bangsat pengen masukin kontolnya, baru dah gue patahin tuh kontol mereka satu persatu” gumamnya

Dia pun jalan ke be lakang bengkel tersebut, di sana terdapat sebuah celah kecil yang cukup dipakai untuk mengintip. Dia melihat Roni sedang menjilati vagina Nadine yang mulai bewarna kemerahan sedangkan Joko asyik menyedoti bukit kembar Nadine.


“Arggggh, gila seksi banget sih lo Nad, tapi gimanapun juga lo tetap teman gue, gue jamin akan buat tuh PK gak punya masa depan, dengan gini kita impas, duh jadi ngaceng burung gue” gumam pelan remaja tersebut.



Bersambung :kentang:...
 
Terakhir diubah:
Pertamax.... penhen baca kontol pemerkosa di patahkan... lancrootkan suhuuu
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd