Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Veiled Sins 3 - Selebgram Goes Wild [TAMAT]

Siapa Yang mau Dijadiin Tokoh di Veiled Sins 4 ?

  • Oki Setiana Dewi & Zaskia Mecca

    Votes: 37 39,8%
  • Anna Karina Gilbert

    Votes: 15 16,1%
  • Fatin Shidqia

    Votes: 40 43,0%
  • Bella Almira (Bellmirs)

    Votes: 17 18,3%
  • Arafah Rianty

    Votes: 20 21,5%
  • Noura (Dea Hanara & Sasa)

    Votes: 12 12,9%
  • Hijabers lainnya (Isi di kolom komentar)

    Votes: 9 9,7%

  • Total voters
    93
  • Poll closed .

marcioz

Semprot Lover
Daftar
6 Jun 2012
Post
216
Like diterima
633
Bimabet
Mulustrasi :

Shirin



Darin



Both



Chapter 1 :


“Terus kak… kocok terus… uuhhh…” desah seorang gadis remaja saat vaginanya yang sudah becek diobok-obok oleh tangan gadis lainnya. Gadis itu adalah Darin Al-Athrus yang sedang menikmati permainan nikmat dengan kakaknya Shirin. Setelah ditinggal Cliff (Baca Veiled Sins 2), kedua gadis ini sering melampiaskan satu sama lain dengan berlesbian ria dan tentu saja tanpa sepengetahuan orang tua mereka. Setiap pulang sekolah atau pulang dari kegiatan foto-foto dan nge-snapgram, mereka berdua sering bermain di kamar mandi atau bahkan di kamar. “Kak… aku mau keluar… enak banget… aaahhh…kakaaaakk… ” racau Darin sambil menyemprotkan cairan vaginanya hingga lantai kamar becek. Shirin yang berhasil memuaskan sang adik kemudian menjilati cairan vagina yang berceceran di lantai hingga bersih dan menumpahkan sebagian di mulut Darin sambil menciuminya dengan lembut. Darin yang sudah lemas setelah orgasme meladeni ciuman sang kakak dengan lembut sambil memejamkan matanya. “Kak… aku capek nih…” desah Darin sambil mengelus kedua payudara kecil Shirin. “Dar… geli ah… yaudah deh besok udah Senin kita juga masuk sekolah.” Shirin mengambil selimut dan mereka berdua kemudian tidur sambil berpelukan.

Setelah libur panjang semester, hari pertama sekolah sudah dimulai. Walau keduanya berangkat bareng dengan diantar sang ibu, Shirin yang sudah menginjak kelas XI SMA turun secara terpisah oleh Darin yang masih duduk di bangku SMP. Kegiatan di sekolah membuatnya bosan dan ingin segera pulang untuk menemui Darin dan melanjutkan permainan mereka yang belum selesai. Tanpa disadari, teman sebangkunya yaitu Elsa mengegetkan lamunannya. “Heh, bengong aja ! Ntar kesambet loh. Lagi mikirin apa sih ? kepo deh.” ledek Elsa sambil tertawa. “Eh.. nggak apa-apa lagi pusing aja gw. Gw ke UKS aja ya mau istirahat. Nanti bilang izin ya kalo ibunya udah dateng.” Shirin melangkah gontai ke ruang UKS. Tanpa disadarinya, seorang lelaki dengan tubuh besar sedang mengintainya dan diam-diam mengikuti Shirin ke ruang UKS.

Ruang UKS terletak di pojok sekolah dan sepi karena hanya satu gang yang mengarah kesana dan hanya ada lab kimia di sebelahnya. UKS itu memiliki dua kamar yang dipisahkan oleh sebuah tirai. Shirin yang sudah sampai di ruang UKS kemudian menuju ke kamar di pojok sambil berdiri di sebuah cermin lalu ia memutar sambil mengagumi tubuhnya. Setelah itu, Shirin tersenyum lalu menutup gordyn pemisah hingga tidak ada orang luar yang mengintip. Dia kemudian rebahan di kasur sambil membuka kancing seragamnya lalu dilepas dan ditaruh di sisi kasur tersebut. Kemudian, Shirin juga menyingkap rok dan melepas sepatunya. Setelah persiapan selesai, Shirin kemudian mengambil sebuah minyak telon dan dioleskan ke perutnya yang rata. Tanpa disadari, pintu UKS agak terbuka dan lelaki yang mengintainya masuk pelan-pelan sambil menutup pintunya perlahan. Lalu, lelaki itu mengeluarkan hp nya sambil merekam Shirin dan bersembunyi dibalik tirai putih yang membatasi antar kamar. Shirin yang sudah tidak tahan kemudian melepas celana dalamnya lalu mengoleskan minyak itu di bibir vaginanya. “mmhh…” gumam Shirin pelan sambil memainkan jarinya di vagina yang mulai basah. Lelaki yang dikenal dengan nama Juan itu terus merekam adegan demi adegan di balik tirai pembatas. Tak lupa sambil merekam ia juga memelorotkan pakaian bawahnya sambil mengocok penisnya yang besar. Saat asyik merekam, tiba-tiba notif LINE hape Juan berbunyi hingga mengagetkan mereka berdua. “Siapa itu ?” Shirin langsung menutupi rok nya. “Haha gw ketahuan ya ? gw baru tau ternyata anak hits juga bisa sange juga.” ujar Juan sambil membuka tirai pembatas. “Siapa kamu ? sejak kapan kamu ada disini ? Mau apa kamu ?” ujar Shirin sambil berusaha menutupi tubuhnya. “Gw Juan anak kelas 12. Lo gausah khawatir. Cuma ada kita berdua disini. Tapi kayaknya dari suara lo ga asik ya kalo lo cuma main sendirian doang.” Juan menghampiri Shirin lalu menarik paksa rok sekolahnya dan dilempar ke kasur sebelah. “Apa-apaan… jangan…” Shirin hanya mengucap namun tubuhnya tidak memberi reaksi perlawanan yang berarti. “Lo teriak aja sekenceng-kencengnya. Tapi nanti bakal seru sih kalo video skandal idola sekolah kita kesebar.” Ujar Juan santai. Mendengar ancaman itu, Shirin terdiam dan tidak jadi meronta. Setelah mendapatkan sinyal, tanpa berlama-lama Juan langsung melumat bibir Shirin yang mungil dengan ganas sambil kedua tangannya melepas miniset di tubuh Shirin. “mmmhhh… sshhh.. aahhh….. mmhhh…” Shirin yang sejak awal sudah terangsang perlahan-lahan mulai menikmati setiap kecupan dan jilatan lidah Juan di mulutnya. Setelah 5 menit berciuman, Juan melepaskan ciumannya sambil tersenyum melihat Shirin yang sudah terangsang berat. “Memek lo udah basah, jadi langsung aja ya.” Juan langsung mengarahkan penisnya ke vagina Shirin yang sudah basah namun karena ukurannya besar, penisnya kesulitan menembus liang vagina Shirin yang kecil. “nngghhh… pelan-pelan... yaahh… ooohhh… sshhh…” racau shirin sambil melebarkan kedua kakinya untuk memudahkan penis Juan menembus vaginanya. Setelah beberapa percobaan, penis Juan berhasil masuk hingga memenuhi vagina Shirin. “Oooohhh…. Sempit banget memek lo. Sayang toket lo segini doang.” Juan memaju mundurkan penisnya di vagina Shirin sambil tangannya memijit kedua payudara Shirin. “Ooohh …terus…. Aakkhh…” Shirin mulai menikmati sodokkan penis Juan di vaginanya. “Biar lo ga berisik gw kasih ini.” Juan mengambil celana dalamnya lalu disumpalkan ke mulut Shirin. Setelah itu, Juan langsung memaju mundurkan penisnya dengan cepat dan ganas di vagina Shirin hingga menimbulkan suara becekan kecil. “Mmmhhh… mmmmhhhhh .. rrrhhh…” desah Shirin yang tertahan oleh sumpalan di mulutnya.

Sudah 15 menit Juan menggenjot tubuh Shirin dengan penuh nafsu. Tubuh mungil Shirin sudah tergeletak pasrah menerima sodokan demi sodokan penis Juan. Lalu Juan mencabut penisnya kemudian mengubah posisi tubuh Shirin menjadi menungging. Setelah itu, Juan kembali memasukkan penisnya di vagina Shirin dan langsung digenjot dengan kasar hingga tubuh Shirin terguncang. Shirin yang sudah tidak tahan dengan serangan Juan akhirnya memejamkan mata sambil berharap siksaan ini berakhir. Beberapa menit kemudian, Juan menidih tubuh Shirin dari belakang sambil menyodokkan penisnya dalam-dalam. “Shir, gw mau keluar…. Ooohhh memek lo sempit banget… rasain nih peju gw…” Juan menyemprotkan spermanya hingga memenuhi tiap celah di dalam vagina Shirin. Setelah menikmati sisa orgasmenya, Juan mencabut penisnya dari vagina Shirin lalu dia lap menggunakan celana dalam Shirin yang terletak di kasur. “Lumayan nih buat oleh-oleh.” Batinnya sambil memasukkan celana dalam itu ke dalam tas. Sebelum Juan pergi, ia melepas sumpalan di mulut Shirin dan kembali mengenakan seluruh pakaiannya. Kemudian ia memotret beberapa kali tubuh Shirin yang tergolek lemah dan tak sadarkan diri. Tak lupa ia juga memakaikan rok, miniset dan kemeja seragam Shirin. Setelah itu, Juan mengambil selimut kemudian dipasangkan ke Shirin dan Juan langsung pergi menghilang dari UKS.

Beberapa jam kemudian, Shirin terbangun dan ia merasa tubuhnya sangat kelelahan. Ia melihat jam di UKS sudah menunjukkan pukul17:00 WIB. “Anjir… gw ketiduran di UKS.” ujarnya panik. Saat ia bangun dari kasur, ia agak risih karena merasa ada sesuatu yang lengket di vaginanya. “Ah gw mimpi basah lagi.” batinnya. Saat ingin mengelap vaginanya, Shirin terkejut karena celana dalamnya sudah tidak terpasang. Sambil melihat sekeliling, kemudian ia melihat sebuah surat kaleng lalu dibacanya. “Terima kasih atas kenikmatannya. Celana dalammu aku ambil untuk oleh-oleh.” Saat membaca surat itu, tubuh Shirin terduduk lemas karena kejadian siang tadi ternyata bukan mimpi. Setelah cukup tenang, Shirin mengambil tisu dan mengelap selangkangannya lalu ia segera pergi dari UKS dan mengecek handphone nya yang ternyata sudah ada banyak misscall dari ibunya. Shirin kemudian berlari ke parkiran dan ia lega karena ibunya masih ada di sekolah. Shirin pun pulang sambil berusaha melupakan kejadian di UKS tersebut. Beberapa hari setelah kejadian di UKS, Shirin tidak pernah lagi melihat laki-laki bernama Juan itu. Kata teman-temannya, ia ditangkap polisi karena ketahuan menyimpan narkoba di tas saat ada razia dadakan di sekolah. Hal itu membuat Shirin agak lega namun masih khawatir kalau video masturbasinya tersebar di dunia maya.


(bersambung)

update semampunya.
maaf suhu kalo kurang berkenan atau terlalu pendek, udah lama ga nulis.
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Update..

Additional character :


Ria Yunita a.k.a Ria Ricis

Hari Jumat sekolah diliburkan karena guru-guru sedang rapat. Hal itu dimanfaatkan anak-anak sekolah untuk puas-puasin tidur dan main di rumah masing-masing. Shirin masih tidur nyenyak di kasur padahal sudah jam 7 pagi. Melihat kakaknya masih tertidur, Darin pelan-pelan menarik celana piyama dan mengelus selangkangannya. “nngghhh…” sambil tidur, Shirin mengerang kecil sambil menggeser tubuhnya. Posisi tubuhnya membuat Darin semakin iseng lalu perlahan-lahan melepas celana piyama dan celana dalam Shirin dan dibuang ke lantai. Jari-jarinya yang kecil menyelip masuk ke vagina sang kakak lalu dikocok dengan lembut. “nnngghhh… aaahhh…” Shirin mengigau sambil mendesah. Darin semakin semangat untuk mengocok vagina Shirin yang mulai sedikit basah. “oooggghh… enak… aaahhh…” desahan Shirin mulai mengeras dan Darin semakin mempercepat kocokan jarinya. “aku keluaarrr…. Oooohhhh…. Uuuuhhhh…” tubuh Shirin melenting keatas lalu cairan vaginanya menyemprot keluar hingga sprei kasurnya basah. Shirin langsung membuka matanya dan melihat Darin yang tersenyum nakal. “Makanya jangan tidur terus kak.” bisik Darin sambil mencium pipi sang kakak. “Awas nanti aku bales.. mmmhhh…” omel Shirin tertahan oleh ciuman lembut Darin. “Balas yang kasar ya. Aku udah gatel nih.” bisik Darin. Lalu Darin melangkah ke kamar mandi dan meninggalkan Shirin yang masih setengah telanjang di kasur.

Di hari liburan itu, kedua orang tua Shirin dan Darin pergi dinas ke luar negeri sehingga hanya ada mereka berdua ditemani sopir dan pembantu rumah. Setelah mandi dan sarapan, Shirin dan Darin berniat untuk bermain ke rumah Ria Yunita alias Ria Ricis, adik dari aktris Oki Setiana Dewi yang juga sama-sama hobi bermain instagram dan youtube. Disana, mereka akan membuat video collab yang akan ditayangkan di sosmed mereka masing-masing. Sesampainya mereka di rumah Ricis, mereka disambut oleh Oki. “Eh, dek Shirin sama dek Darin. Ayo masuk.” sapanya ramah. “Si Ria masih tidur kayaknya. Kakak bangunin dulu ya. Mentang-mentang tanggal merah jam segini masih nyarang di kamar. Kalian duduk dulu aja ya” Oki kemudian melangkah ke kamar Ria yang masih dikunci. Di kamar Ria, sebenarnya ia sudah bangun dari pagi. Tetapi ia keasikan menonton video porno yang didownload diam-diam hingga lupa waktu. Sambil menonton, tak lupa tangan Ria juga meremas-remas payudaranya sendiri sambil tangan satunya lagi menggesekkan jarinya ke bibir vagina yang tembem dan berambut tipis. Saat asyik bermasturbasi, ia dikagetkan oleh suara ketukan di pintu kamarnya. “Eh, bangun woy ! adek-adek lo udah pada dateng tuh.” teriak Oki. “Iya kakakku yang cantik. Princess masih mau kencan sama pangeran kasur dulu.” jawab Ria yang masih asyik memainkan vaginanya yang sebentar lagi akan banjir. “Kalo gamau bangun kaka buang nih koleksi squishy nya.” gertak Oki. “EH Ampun kak. Jangan dibuang. Iya ini Ria udah bangun. Tunggu bentar.” ujarnya panik karena takut koleksi mainan nya dibuang sekaligus kecewa karena belum sempat orgasme. Setelah membereskan segalanya, Ria langsung membenarkan piyama lalu memakai jilbabnya sambil membuka kunci kamar. “Bener-bener ya udah siang gini belum mandi. Gimana mau dapet jodoh.” ledek Oki. “Iya deh yang abis ena-ena semalem sampe kedengeran ke kamar Ria.” jawabnya santai sambil mengalungkan handuk. “Heh sembarangan kamu kalo ngomong !” ujar Oki kesal sambil menampar pantat Ria yang bulat dan montok. “Ih, kak Oki.. sakit tau. Tapi empuk kan ? ehehe” ujar Ria sambil cengengesan. “Mau ditabok lagi nih bempernya ? udah mandi sana.” perintah Oki. “Iya paduka kanjeng Ratu.” ujar Ria sambil berlari ke kamar mandi. Beberapa saat kemudian, Oki jadi memikirkan ucapan adiknya tentang permainan yang panas dan dahsyat semalam bersama suaminya. “Eh, apa bener ya tadi malem aku sama mas sampe kedengeran ke kamar Ricis ? Duh si mas kalo lagi kalap ga tanggung-tanggung sih jadi kelepasan teriak-teriak.” batinnya sambil berjalan ke ruang tamu. “Tunggu ya dek, kak Ria nya lagi mandi. Sambil makan aja nih banyak kue oleh-oleh abis kak Oki jalan-jalan kemaren.” Tawar Oki. “Wah asyik, makasih kak Oki.” Jawab Shirin dan Darin kompak.

Setelah menunggu selama 10 menit, Ria selesai mandi lalu menghampiri Shirin dan Darin di ruang tamu. “Hai guys, sorry nih kakak abis mandi hehe.” sapa Ria. “Ih jam segini baru mandi, malu sama umur kak.” ledek Shirin. “Yeu… kapan lagi bisa menikmati bangun siang. Yodah sini kita ke kamarku.” Ria menarik tangan Shirin dan Darin ke kamarnya. “Oke gengs, aku ambil minum dulu ya ketinggalan tadi wehehe. Kalian duduk aja dulu.” Ria langsung berjalan ke ruang tamu. “Kak, sambil nunggu kak Ria kita siap-siap aja yuk.” ujar Darin. “Iya juga. Laptopnya kak Ria dimana ya ? ah itu dia.” Shirin mengambil laptop yang tergeletak di kasur. Saat Shirin membuka laptop itu, alangkah terkejutnya dia ternyata tiba-tiba laptop tersebut langsung menayangkan video seks seorang pria dengan penis besar sedang menganal seorang wanita yang tubuhnya kecil. Shirin terpaku dan tiba-tiba ia menjilat bibirnya sendiri. “Kak, kak Shirin kenapa ?” tanya Darin sambil menghampiri Shirin yang masih focus melihat adegan demi adegan di film itu. “Mmhhh… kalo kontol segede gitu muat ga ya ke meki kita ?” tanpa sadar, Shirin menanyakan hal yang tidak pantas ditanyakan terutama pada adiknya. “Heh kakak ngomong apa sih ? kak… mmmhhh…” ucapan Darin tertahan karena tiba-tiba Shirin mencium bibirnya.”mmhhh… kakk… ini dikamar orang… udah ah…” Darin yang masih tersadar berusaha menenangkan kakaknya yang sudah terangsang.

Sementara itu, Ria masih di ruang tamu dengan kakaknya yang tiba-tiba membawa beberapa koper dan tas. “Loh, mau kemana kak ?” tanya Ria. “Eh, kakak mau berangkat ke puncak. Kakak tiga hari nanti baru balik. Kamu jaga rumah ya sama dek Shirin dan dek Darin. Jangan lupa kunci pintunya.” ujar Oki. “Ih kok mendadak sih ?” balas Ria. “Iya tiba-tiba ada urusan mendadak jadi kakak harus kesana. Udah jaga rumah, jangan lupa dikunci. Jaman sekarang banyak orang jahat.” Oki langsung menaruh barang-barangnya di mobil. “Kalo laper, masak sendiri aja bisa kan ? atau pesen online kalo gabisa. Udah kakak berangkat ya.” ujar Oki. Oki pun pergi membawa mobil. Ria kemudian tanpa menggembok garasi langsung menutup pintu rumah dan ke kamarnya. Tanpa sepengetahuan Ria, ada tiga orang misterius yang sedang mengintainya. “Oke segera kita mulai operasinya.” ujar seorang pria bertopeng hitam memberi aba-aba. Kedua orang lainnya yang mengenakan topeng merah dan biru mengangguk kemudian mereka berdua mempersiapkan diri. “Kayaknya masak mie enak nih.” Ria tidak jadi ke kamarnya lalu melangkah ke dapur sambil menyiapkan makan malam. Tanpa sepengetahuan Ria, ketiga pria bertopeng itu sudah masuk kedalam rumah untuk menyergapnya. Saat Ria selesai memasak mie dan berjalan ke kulkas, sebuah telapak tangan yang besar langsung membekap mulutnya. Ria yang terkejut berusaha melawan tetapi tangan besar yang satunya mengunci tubuh Ria hingga ia tidak bisa bergerak. Tak lama kemudian, Ria yang dibekap dengan obat bius langsung tak sadarkan diri.

“Ohh… Dar… terus sayang… uuhhh… jangan digigit… aakhhh…” desah Shirin. kedua payudara Shirin diemut sambil dijilati bergantian oleh Darin. Sementara vagina Shirin yang becek juga sedang diobok oleh tangan kecil Darin. Sebelumnya, Darin masih berusaha mengendalikan kakaknya, tetapi tiba-tiba Shirin mendorong Darin lalu menidihnya. “Darin… aku udah ga tahan… mmmhhh…” bibir Darin yang mungil kembali dimangsanya kali ini lidah Shirin masuk menyusuri mulut Darin hingga air liur mereka berdua menetes keluar. “Kak… jangan.. ini di kamar orang… aaahhh…” Shirin yang sudah tidak peduli lagi dengan sekitarnya langsung membuka seluruh pakaian Darin hingga hanya tersisa jilbab yang menutupi kepalanya. Setelah itu, Shirin mendorong Darin hingga terhempas ke kasur. “Kak….” ujar Darin pelan sambil melihat Shirin membuka satu persatu pakaiannya hingga menyisakan jilbab hitam di kepalanya. Tanpa berlama-lama, Shirin kembali melumat bibir Darin dengan lembut sambil memijit-mijit payudaranya. Darin yang awalnya melawan akhirnya terbawa oleh rangsangan Shirin dan membalas ciuman sang kakak. 5 menit kemudian, Shirin melepas ciumannya lalu turun ke payudara Darin. “Kak… geli … uuhh..” desah Darin sambil menikmati setiap ciuman dan jilatan Shirin di payudaranya. Setelah itu, Shirin menjilati perut Darin hingga kea rah selangkangannya. “Kak… nanti kalo ketahuan kak Ria gimana ?” desah Darin. “Tenang aja. Kak Ria juga pasti bakal ikutan sama kita ihihi…” Shirin langsung menyerang vagina Darin dengan lidahnya hingga membuat tubuh Darin menggelinjang. “Kak… oohhh… geli… uuuuhhh… kaakk…” Darin mengerang keras sambil meremas-remas payudaranya sendiri. Shirin semakin bernafsu memaju mundurkan lidahnya di vagina Darin hingga Darin akan orgasme. “Kak… aku mau keluar…. Kaaaakkk… aaahhhhh….” tubuh Darin melenting keatas lalu kedua pahanya menghimpit kepala Shirin sambil menikmati aliran orgasmenya. Wajah Shirin langsung disemprot oleh cairan vagina Darin hingga membasahi jilbabnya. Setelah itu, Darin terbaring lemah sambil mengatur nafas. Shirin yang belum puas kemudian mengambil sesuatu dari tas mungilnya yaitu semacam obat. Darin yang masih terbaring kemudian dijejali obat tersebut hingga membuatnya terbatuk. “Kak… apaan sih ini ?” ujar Darin yang masih lemas. Shirin hanya tersenyum sambil meraba-raba kedua paha Darin. “Kak Shirin….” tubuh Darin tiba-tiba berkeringat lalu 5 menit kemudian dia bangun dan berbalik mendorong Shirin lalu menidihnya. “Cepet juga efeknya.” batin Shirin yang melihat Darin tiba-tiba menjadi segar dan akan menyerangnya. Tanpa berbicara apa-apa, tangan Darin langsung dimasukkan kedalam vagina Shirin. “Dar… aahhh… pelan-pelan dong…” erang Shirin saat lengan Darin berusaha mengobok vaginanya. Lalu mulut Darin dengan rakus langsung mengemut dan menjilati payudara Shirin. “Aahhh… Dar…. Mmmhhh…” Shirin gantian mengerang sambil menikmati setiap rangsangan Darin. Tanpa sepengetahuan mereka, dua pasang mata sedang melihat aksi panas tersebut sambil merekamnya.

Sudah 15 menit pergumulan antara Shirin dan Darin berlangsung, Shirin yang akan menggapai kilmaks mengerang semakin keras. “Daarr…. Udah…. Dikit lagi…. aaaaahhhh….” Kepala Shirin mendongak sambil memejamkan matanya. Tangan Darin basah oleh cairan vagina Shirin yang mengucur deras. Setelah menikmati orgasmenya, Shirin langsung tertidur karena sangat kelelahan diikuti Darin yang tertidur di atasnya. Kedua pria bertopeng yang daritadi merekam permainan mereka langsung membopong tubuh kakak beradik tersebut ke ruang tengah. Setelah sampai di ruang tengah, tangan mereka diikat kebelakang lalu kedua kaki mereka diikat melebar hingga memperlihatkan vagina yang masih basah dan tidak berambut. Sementara di hadapan kedua gadis itu ada Ria yang juga dalam keadaan hanya mengenakan jilbab. Tubuhnya terikat dan kakinya juga diikat melebar sehingga memperlihatkan vagina yang lebat dan masih belum ditembus apapun. “Gile, ga nyangka kita ga Cuma nemu yang montok. Kita nemu dua loli seger nih.” ujar Warman, pria yang bertopeng merah. “Iya nih, udah gitu sangean lagi.” balas Jono, pria bertopeng biru. “Ooo jadi lonte itu punya adek yang sama sange nya ya. Bakal asik pesta malam ini.” ujar topeng hitam yang ternyata adalah Juan. Setelah berhasil kabur dari penjara, Juan mengajak Warman dan Jono membentuk kelompok perampok. Kali ini, rumah Oki menjadi target operasi mereka. Tanpa disangka, ketiga berandal ini mendapat sesuatu yang lebih yaitu tiga cewek remaja yang kini sudah terikat tak berdaya di hadapan mereka.

(bersambung...)

sorry pendek. Kegiatan RL lagi padat jadi belum sempet bikin panjang...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
[UPDATE di jam kritis]
[ALERT : Buat yang puasa mending bacanya nanti aja hehe.]

Setelah beberapa menit, Ria tersadar dari pingsannya. Lalu ia terkejut ketika tubuhnya dalam kondisi terikat dan kedua kakinya melebar memperlihatkan vaginanya. “mmmhhh… mmmm…” Ria berteriak namun usahanya sia-sia karena mulutnya disumpal oleh celana dalamnya. “Eh si eneng cantik udah bangun..” sapa Jono sambil mengelus wajah mulus Ria. Melihat tiga pria besar yang sudah tidak bercelana membuat Ria menangis. “cup-cup jangan nangis dong sayang, nanti kita kasih yang enak-enak. Ya kan bos ?” ujar Warman sambil menyeringai. Juan menghampiri Ria lalu tangannya yang besar menampar wajah Ria ke kiri dan kanan secara berulang. “Kalo lo masih nangis, gw bakal bikin lo gabisa nangis lagi.” ujar Juan dingin. Mendengar hal itu, Ria terdiam sambil memejamkan mata. “Buka mata lo ! siapa yang suruh merem ?” bentak Warman. Ria terkejut kemudian ia membuka matanya sambil menunduk. “Kebetulan ada tiga lonte nih. Gw ambil yang montok, sisanya dua loli seger itu buat lo berdua.” ujar Juan. Jono dan Warman tanpa dikomando langsung menghampiri Shirin dan Darin yang masih tertidur. “Sekarang tinggal kita berdua gadis manisku.” Juan meremas pelan payudara Ria yang cukup kenyal dan sedang. “mmmhhh….” Ria menggelengkan kepala sambil menggumam. Mendengar gumam Ria, Juan langsung menarik puting kiri dan kanan payudara Ria dengan kasar hingga terlihat sedikit melar. Hal itu membuat Ria berteriak. “kan gw bilang lo diem. Kalo gabisa diem, gw putusin nih susu lo.” Bentak Juan yang membuat Ria akhirnya diam dan pasrah sambil berusaha menahan tangis.

Setelah puas dengan payudara Ria, jari-jari Juan kemudian mengobok vagina Ria yang masih belum pernah disentuh atau dimasukkan apapun. Ria berusaha menahan geli hingga tubuhnya menggeliat. “Wah, geli atau keenakan neng ?” Ujar Juan sambil tertawa. Setelah beberapa menit diobok, Ria kembali bergumam kecil sambil menegangkan tubuhnya. Jari Juan kemudian basah oleh cucuran cairan vagina Ria. “Lo suka juga ya sampe meki lo crot gini. Sekarang giliran the dragon yang bakal mampir ke meki lo.” Kemudian Juan mengarahkan penisnya lalu digesek-gesek ke bibir vagina Ria. Ria yang mengetahui apa yang akan terjadi padanya berusaha meronta. Juan yang melihat Ria meronta langsung menyodok paksa penisnya hingga ambles masuk seluruhnya kedalam vagina Ria. Ria kembali teriak tertahan dan tidak bisa menahan tangisnya. “Kan gw bilang lo diem ! Rasain hukuman gue.” ujar Juan sambil mencubit payudaranya. Hal itu membuat Ria bergumam lagi dan air matany mengalir deras. Dengan kasar, Juan meremas kedua payudara Ria sambil memaju mundurkan penisnya di vagina Ria yang sangat sempit. Saking kasarnya, beberapa tetes darah keluar dari vagina Ria. Sementara itu, Ria yang mulutnya disumpal hanya bergumam sambil menggeleng kepalanya ke kiri dan kanan. “Enak kan ? makanya ngentot biar rasain nikmatnya.” Juan yang sudah lepas kendali semakin cepat menggenjot penisnya. Ria yang tubuhnya terikat hanya pasrah menerima serangan Juan dan tubuhnya kembali mengejang sambil kedua kakinya melingkari pinggul Juan. “eh ngecrot lagi lo. Karna udah dua kali, sekarang giliran gw yang ngecrot.” ujar Juan sambil kembali menggenjot penisnya. “Mmmmhhh…. Mmmmhhhh…” tangis Ria semakin deras menahan sakit di vaginanya yang dibobol dan digenjot paksa oleh Juan.

“Aaahhh…. Gila memek lo enak banget… gw keluar… aaahhh yeesss…” Juan menyodok penisnya dalam-dalam ke vagina Ria lalu Ria mendongakkan kepalanya keatas sambil memejamkan mata. Sperma Juan menyembur deras hingga sebagian meleleh keluar dari celah persetubuhan mereka. “mmmm….” Gumam Ria sambil sesegukan. Juan yang masih belum puas kemudian melepas sumpalan di mulut Ria lalu ia lempar ke lantai. “mas… udah… tolong… mmmhhh…” mulut Ria disambar oleh Juan dan dicium dengan ganas. Kedua tangan Juan dengan kasar meremas-remas payudara Ria. Penisnya yang masih menancap di vagina Ria kembali digenjot dengan ganas. “aaahhh… ooohhh…. Stoopp… sakiiitt.. udaa… aaahhh…” racau Ria sambil menahan sodokan penis Juan. “maaasss…. Aku mau pipisss…. Aaaahhhh…. Maaasss….” Ria berteriak sambil menegangkan tubuhnya. Juan merasakan penisnya menjadi hangat di liang vagina Ria. Setelah itu, Juan menyodok penisnya secara bertahap selama 15 menit hingga membuat Ria melupakan perih di vaginanya dan justru malah keenakan. “aaakkhhh… enaakkk… iyaaahhh….” racau Ria. “sekarang keenakan lo. Rasain lagi nih peju gw… ohhh…” Juan memeluk Ria dengan erat sambil menyodok penisnya dalam-dalam. “maass… jangan didalem lagi… … uuhhh… aaahhh…” desah Ria. Sperma Juan kembali mengisi rahim Ria. Setelah menikmati orgasmenya, Juan mencabut penisnya dari vagina Ria. Sisa sperma bercampur sedikir bercak darah mengelir keluar.

Melihat ekspresi wajah Ria yang lemas membuat gairahnya kembali bangkit. Juan memegang kepala Ria lalu memukul penisnya ke pipi kiri dan kanan Ria. “Udah… jangan lagi…” isak Ria sambil menatap Juan dengan sayu. Juan dengan nafsu langsung menyodok penisnya ke mulut Ria hingga membuatnya terbatuk. Kedua tangan Juan kemudian memegang kepala Ria lalu dimaju mundurkan dengan cepat. “mmmhhh… mmm… hoeekk… mm..” Ria yang mulutnya dijadikan alat pemuas merasa mual dan pasrah. Air liur Ria menetes keluar karena dipaksa untuk melayani penis Juan yang tidak masuk seluruhnya di mulut Ria. Setelah 15 menit, Juan memendam penisnya dalam-dalam hingga membuat Ria semakin mual. “Telen peju gw. Awas kalo dimuntahin. Ooohhhhsss…” Juan menyemprotkan sperma di mulut Ria dan kepala Ria ditahan untuk memaksa menelan semua sperma Juan. Semprotan sperma yang cukup deras membuat Ria tersedak dan sebagian sperma Juan meleleh keluar dari mulutnya. Setelah menuntaskan orgasmenya, Juan mencabut penisnya dari mulut Ria namun Juan melihat sebagian spermanya tumpah di payudara Ria dan sebagian menetes di lantai sehingga membuatnya kesal. Juan mengambil sejumlah peralatan dari kopernya lalu menghampiri Ria. “Jangan…ampuunn… aaaaaahhhhh… sakiiitt… aaaakkkkhhhh….” Ria berteriak keras saat Juan memasang alat penjepit di kedua putingnya. Penderitaan Ria belum selesai, Juan menyodok sebuah pipa sedang kedalam vaginanya hingga mentok. Ria berteriak semakin keras menahan rasa sakit dari alat-alat tersebut. Masih belum puas, Juan mengambil kembali celana dalam Ria lalu disumpal ke mulutnya. Sambil tersenyum dingin, Juan memainkan alat penjepit yang membuat Ria semakin menderita. Kedua payudaranya memerah karena jepitan itu. Juan mengambil sebuah botol berisi sebuah cairan lalu ia tuang ke pipa yang menancap di vagina Ria. Cairan yang ternyata adalah minuman cola itu mengalir di liang vagina Ria. Juan lalu menumpahkan permen mint kedalam pipa tersebut hingga menimbulkan reaksi. Kedua paha Ria mengejang berusaha menahan perih dari campuran cola dan permen tersebut yang sedang bereaksi di vaginanya. Ria yang sudah tidak kuat menahan sakit kemudian pingsan dengan tubuh yang memilukan. Juan meninggalkan Ria untuk menengok permainan kedua rekannya.

“aaahhh…. Ampun… ooohhh…. Yyaahhh…” desah Shirin dan Darin saat vagina mereka digenjot oleh Jono dan Warman. “Gue keluar lagi… yyessshhh…” Warman dan Jono menyodok penisnya dalam-dalam sambil memuncratkan spermanya di rahim Shirin dan Darin. Tubuh kedua remaja ini sudah berlumuran sperma dan lubang anus serta vagina mereka juga bergantian diisi penuh oleh sperma Jono dan Warman. “Gila, nih cewek bikin nagih. Nemu aja barang bagus bos.” ujar Jono pada Juan yang sedang menonton mereka. Juan mengambil sepotong roti dari dapur lalu ia celup roti itu ke gumpalan sperma yang melekat di tubuh Shirin. Dengan kasar Juan menyuap paksa roti itu ke mulut Shirin serta menutup mulutnya supaya tidak dimuntahkan. Dengan perasaan agak jijik,Shirin terpaksa menelan roti itu. “Bagus. Gitu dong nurut jadi anak.” ujar Jono sambil menepok kedua paha Shirin. “udah… Shirin udah capek…” ujar Shirin lemas. Sementara itu, Darin sudah tergeletak pingsan dengan tubuh penuh sperma Warman. “Gila. Gara-gara nih cewek stok gw dikuras habis.” Ujar Warman sambil tiduran di dekat Darin. “Iya nih. Gw juga udah capek. Bos mau nih ?” ujar Jono sambil menyodorkan Shirin yang sudah tidak berdaya. “Gw juga capek kali abis garap perawan di sebelah. Mending kita pergi sekarang sebelom pagi.” Juan menyuruh Jono dan Warman untuk pergi. “Ga kita bawa pulang nih bos ?” ujar Jono yang masih ingin bersetubuh dengan Shirin di lain waktu. “Gabisa. Mending cari perawan baru masih seger daripada main sama yang udah bekas.” ujar Juan yang membuat hati Shirin merasa teriris. Warman yang masih kelelahan terpaksa bergegas lalu pergi mengambil beberapa barang seperti uang Darin serta beberapa perhiasan dan uang milik Ria. “Makasih neng cantik. Kapan-kapan kita ena-ena lagi ya.” ujar Juan sambil memencet puting Darin disambut tawa Jono dan Warman. Ketiga perampok tersebut kemudian pergi dan menghilang ditelan kegelapan malam. Sementara itu, ketiga remaja yang sudah habis dieksploitasi oleh para perampok itu terlelap sambil berharap malam itu hanyalah sebuah mimpi buruk.

Sinar matahari bersinar terang hingga menyelinap masuk ke rumah yang baru saja menjadi arena pesta seks. Shirin yang matanya silau terkena sorot matahari terbangun namun tubuhnya masih kelelahan akibat pesta seks semalam. Dengan gontai, Shirin melangkah ke dapur lalu mengambil makanan seadanya untuk sarapan. Saat ia ke ruang tamu, ia melihat Ria yang masih tidak sadarkan diri. “Kak Ria… kejam sekali para perampok bejat itu.” batin Shirin. kemudian ia menghampiri Ria lalu melepas alat penjepit di putingnya yang sudah membiru. Setelah itu, ia juga melepas pelan-pelan pipa yang menancap di vagina Ria dan ia melihat sedikit bercak darah di pipa tersebut. Setelah itu, sumpalan celana dalam di mulut Ria dan ikatan di tubuhnya juga dilepaskan. Shirin berusaha merangkul tubuh Ria yang cukup berat ke kamar mandi. Darin yang baru saja terbangun melihat kakaknya yang membawa tubuh Ria yang sudah tidak karuan. Darin kemudian membantu Shirin merangkul pundak satunya lagi ke kamar mandi. Sesampainya di kamar mandi, tubuh Ria dibaringkan di bak mandi lalu bak mandi itu diisi air. Ketika air itu mengenai payudaranya, Ria tiba-tiba menggeliat karena rasa perih yang diderita. Dengan lembut, Shirin mengusap pelan payudara Ria sambil membuka jilbabnya. Darin kemudian inisiatif mengambil sabun dan shampoo lalu tubuh Ria dimandikan oleh kakak beradik itu hingga bersih. Setelah dimandikan, mereka memakaikan Ria pakaian seadanya mulai hijab, kaus, dan legging. Lalu mereka berdua membopong Ria ke kasur lalu diselimuti. Tak lupa Shirin dan Darin bergantian mengecup kening Ria lalu mereka berdua tidur di sebelah kiri dan kanan Ria sambil berpelukan.

Setelah beberapa jam, Ria terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam di kamarnya sudah jam 11 siang. Ia juga melihat di kanan dan kirinya ada Shirin dan Darin yang tertidur. “Gila gw kebo banget jam segini baru bangun.” batin Ria sambil turun dari tempat tidurnya. Dengan sigap Ria langsung mengurus pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel dan beberapa pekerjaan lainnya. Setelah 1,5 jam membereskan rumah, Ria memeriksa lemari bajunya dan benar sesuai dugaannya beberapa barang berharga seperti uang dan perhiasannya sudah raib. Beruntung, handphone dan laptopnya tidak diambil oleh perampok yang sudah memerkosanya semalam. Ria memegang kepalanya yang tiba-tiba pusing saat mengingat kejadian semalam. Namun, ia juga merasakan sesuatu yang nikmat dibalik sakitnya diperkosa oleh perampok itu. Ketika masih mengingat perkosaan semalam, Ria merasakan gatal di vaginanya. Tanpa disadari, tangan kanan Ria bergerak sendiri meraba-raba gundukan bawahnya yang tercetak oleh legging hitamnya. Tangan kirinya juga bergerak meremas-remas payudaranya diiringi desahan kecil. Saat asyik berfantasi, tiba-tiba Shirin dan Darin lewat dan melihat adegan panasnya. Ria yang dikejutkan oleh kehadiran mereka langsung menghentikan aksinya dan bertindak normal.

“Kak Ria kenapa ?” tanya Shirin. “Eh nggak… gapapa. Kalian udah bangun ? kalian ga apa-apa kan ? Syukurlah kalian ga kenapa-napa.” ujar Ria yang juga cemas terhadap kakak beradik itu. “Iya kita gapapa kak. Kak Ria kenapa tadi kok tiba-tiba jadi bertingkah aneh ?” tanya Darin sambil pura-pura polos. “Eh, maksudnya ?” tanya Ria sedikit panik. “Kalo kak Ria pengen, kita bisa bantuin kok. Hehehe…” bisik Shirin yang tiba-tiba sudah memeluk Ria dari belakang. Darin yang melihat kakaknya sudah beraksi kemudian menghampiri Ria sambil tersenyum nakal. “Kita tau kok kak Ria lagi pengen.” Darin memijit lembut kedua betis hingga paha Ria yang masih dibalut legging. “Eh… kalian ngapain… nnngghh…” Ria berusaha menahan rangsangan dari Shirin dan Darin. “Udah kak, gausah ditahan gitu.” Ujar Shirin sambil mengangkat kaos Ria lalu meremas kedua payudara Ria dengan lembut sambil menyandarkan kepalanya di pundak Ria. Darin yang sudah memijit paha Ria kemudian memelorotkan legging tersebut hingga memperlihatkan vagina yang sudah sedikit basah. Dengan sigap, Darin mengarahkan wajahnya ke bibir vagina Ria sambil menjilatinya dengan lembut. “uuugghhh… udah dong… aahh sakiitt… guyyss…” desah Ria yang pasrah menerima serangan kedua kakak beradik ini.

Sudah 5 menit Shirin dan Darin asyik bermain dengan tubuh Ria. Darin semakin nafsu menyodok-nyodok lidahnya sambil menjilati tiap sudut liang vagina Ria. Sementara Shirin sedang menciumi mulut Ria sambil menjilati rongga mulutnya. Ria kemudian mengejang sambil menghimpit kedua pahanya ke kepala Darin. “mmmm….” Gumamnya sambil memejamkan mata. Ria pun mencapai orgasme dan cairan vaginanya membasahi wajah Darin. Shirin melepas ciumannya kemudian menjilati wajah Ria dengan lembut. “Gimana kak ? udah puas ?” bisik Shirin sambil mengemut telinga Ria yang terbungkus jilbab. “Udah guys. Gue udah gakuat lagi. ampuunn..” ujar Ria terbaring lemas sambil mengatur nafasnya. Sementara itu, Darin sedang menyeka wajahnya yang basah oleh cairan Ria dengan telapak tangan lalu diemut sampai bersih. “Kalian jangan bilang kak Oki ya soal ini. Nanti gue traktir es krim.” bujuk Ria yang sudah mulai segar kembali. Shirin dan Darin kemudian bertatapan sambil tersenyum lalu mereka menggesekan jarinya ke vagina Ria. “ga usah es krim kak. Traktir ginian aja kita udah seneng kok ihihi..” goda Shirin. “tiap weekend ya kak.” balas Darin. “mmmhhh… kalian ya… yaudah deh hem… ikut kakak sekarang.” Ria menarik kedua tangan Shirin dan Darin ke kamar mandi. Di kamar mandi, mereka bertiga berlesbian ria sampai puas.

Sejak kejadian itu, Ria menjadi doyan seks walau baru sebatas masturbasi atau berlesbian dengan Shirin dan Darin. Mereka bertiga secara rutin bermain tiap pulang sekolah hingga Oki dan suaminya pulang dari acara di luar negeri. Oki dan Sandra tidak mengetahui bahwa adik mereka kini sudah bukan Ria yang alim dan kalem namun menjadi Ria yang binal dan sangean. Walau demikian, Ria tidak pernah memperlihatkan kebinalan nya jika ada kedua kakaknya di rumah meski Ria juga ingin berbagi kenikmatan dengan kedua kakanya itu. Sementara itu, mereka bertiga (Ria, Shirin dan Darin) tidak sadar bahwa tubuh mereka sudah disuntik sebuah cairan oleh Juan saat mereka pingsan. Cairan itu adalah obat khusus yang dalam waktu beberapa minggu akan mengeluarkan bekas tanda berupa kupu-kupu berwarna hitam. Sebuah tanda yang mengawali kehidupan baru mereka bukan hanya sebagai artis tapi juga pemburu hijaber baru untuk Juan dan geng nya.


-The End-

Veiled Sins 3 : Selebgram Goes Wild
 
Sorry kalau cerita serial ini cepet tamatnya.,,

Ane sedang menyiapkan proyek baru abis lebaran nanti...

Tokohnya bisa suhu-suhu pilih di kolom Polling nanti.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd