Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Virus Merah Jambu Bersama Akhwatku (JUST SHARE. SARA JAUH-JAUH)

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
wuiiih...mudah2an tidak terlalu panjang proses pedekatenya, jangan keelamaan
 
duh dek dian dmn engkau sekarang??? :beruang:


ijin nyimak suhu.:beer:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
haseeeekk akhwat lagii
dan aku gak kebagian pejwan
:bata:
lanjutkan suhu
:mantap:
 
Bimabet
DI SEKRETARIAT

Sebagai ketua umum, aku mendapat keistimewaan untuk dapat tinggal di sekretariat kami. Aku bersyukur aku dapat sedikit menghemat pengeluaran. Tapi kunci sekretariat dipegang oleh semua Badan Pengurus Harian, jadi selain aku, ketua kemuslimahan, sekretaris dan bendahara umum, serta para kepala departemen juga memiliki akses kesini. Meski demikian aku juga harus bertanggungjawab merawat kondisi markas kami ini, karena disini tersimpan arsip, file penting serta beberapa barang elektronik seperti rice cooker, televisi, hingga komputer yang merupakan aset organisasi.

****

Hari itu adalah hari minggu, kebetulan kami tidak memiliki kegiatan yg harus disiapkan. Wajar, seminggu lagi ujian akhir semester, aku memberi kelonggaran pada kami semua untuk mempersiakan diri sebaik mungkin demi menghadapi ujian. Aku ingin meneruskan tradisi kader kami, semilitan apapun seaktif apapun ipk kami harus diatas tiga koma, tidak boleh tidak. Bahkan Dian menerapkan hukuman tertentu bila ada kader yang Ipk nya dibawah tiga.
Aku sedang asik merebahkan diri sambil membaca koran hari itu. Jam menunjukan pukul 10 pagi ketika aku mendengar pintu diketuk, aku segera membukakan pintu dan betapa kagetnya aku melihat Dian didepan pintu sekretariat.
"loh antum ukh. Ada apa? Sendirian?"
"afwan akh abas, ana nyari file sama flashdisk ana. Ana udah cari dikostan gak ada, takutnya ketinggalan disini pas kita lagi diskusi jum'at kemarin. Di kostan ana cuma sendirian, Resti sama Winda lagi pulang. Afwan akh, tapi file itu ada catetan kuliah ana. Ana udah nyoba telpon Hp antum tapi ga aktif" Dian menjelaskan panjang lebar kepadaku. Aku menyadari bahwa ini cukup darurat dan urgent, jadi aku persilahkan Dian masuk dan untuk menghindari fitnah aku menunggu diteras luar sambil duduk dikursi malas yang tersedia.
Aku masih asik membaca koran sambil menunggu Dian mencari file nya yg tertinggal, hingga tanpa sadar sudah hampir setengah jam Dian ada didalam mencari barangnya yg tertinggal. Aku jadi heran, jangan-jangan Dian belum menemukan filenya. Aku beranjak dari tempat dudukku dan bergegas masuk, mungkin aku bisa sedikit membantunya.
Aku masuk dan tak mendapati Dian diruang tamu, jadi aku bergegas ke ruang tengah. Aku merasa baru satu langkah kakiku masuk ke ruang tengah ketika tanpa sengaja aku menabrak Dian dan "bruk!!" dia jatuh cukup keras.
"aduuuh" Dian mengerang kesakitan
"ya ampun, afwan ukh. Ana gak sengaja" kataku sambil mencoba menolongnya dan membantunya bangkit, saat itu rasa bersalahku membuatku lupa bahwa aku dan Dian adalah lawan jenis yg bukan mahromnya.
"iya akh abas. Ana yg harusnya minta maaf. Tadi ana jalannya setengah lari gara-gara panik" Kata Dian masih terduduk di lantai sambil mengurut punggungnya yg kesakitan.
"ngapain antum lari-lari segala ukh"
"tadinya ana mau minta tolong akh abas buat bantu nyari. Eh antum keburu masuk duluan"
"kan bisa teriak dari dalem ukh"
"iya akh. Sekali lagi afwan jiddan"
Percakapan tadi benar-benar membuat kami lupa hijab yg seharusnya membatasi interaksi kami. Secara reflek aku meraih lengan Dian, untuk membantunya berdiri. Namun Dian cepat sadar, ketika tanganku menyentuh lengan dan bahunya dia agak bereaksi menolak dan mencoba mengingatkan kekhilafanku dengan isyarat.
"eh, afwan akh. Ana bisa berdiri sendiri" katanya sambil melepaskan lengannya dari tanganku.
"astgfrlh, afwan ukh. Ana lupa. Afwan" aku benar-benar lupa.
Dian hanya diam menunduk sambil mencoba bangkit, namun diluar dugaan saat kaki kirinya mencoba berdiri sebagai tumpuan awal agar bisa bangun tiba-tiba Dian berteriak "astgfrlh, sakiit!!"
Aku langsung kaget, dan lebih kaget lagi adalah dengan tubuh Dian kembali roboh, namun kali ini robohnya kesamping kiri dimana aku ada disebelahnya, dan entah kebetulan atau tidak, aku langsung menangkap tubuh mungil Dian, kini tubuhnya jatuh dalam dekapanku.
"aduuh astghfrlh"
Dian kaget, pasti dia tak pernah menduga bahwa dia akan jatuh kembali, dan lebih terkejut lagi dia harus jatuh ke arahku.
Aku masih bengong, sejujurnya ini pertama kalinya aku menyentuh tubuh seorang wanita, dan saat ini seorang akhwat militan dan cerdaslah yg ada dalam dekapanku.
Aku masih terbengong saat Dian mencoba membuang badannya agar melepaskan dirinya dariku. Dari mulutnya dia beristighf*r pelan, wajahnya menunduk. Aku jadi merasa semakin bersalah dan tidak enak, kami sempat terdiam untuk beberapa saat. Situasi ini benar-benar awkward, namun ditengah kondisi ini entah kenapa hatiku sedikit berbunga-bunga, ada rasa senang karena aku berhasil menyentuh tubuh wanita impianku, walau sedikit terganjal amanahku sbg ketua organisasi mahasiswa islam yg cukup diperhitungkan dikampusku, namun perasaan bahagia ini lebih menguasai diriku, aku sedikit tersenyum. Dian yg sudah menguasai dirinya dari rasa shock tampaknya melihat senyum tersungging diwajahku.
"kok antum senyum-senyum gitu sih" kata Dian yg tampak dari nada suaranya dia bingung bercampur kesal. Aku melihat ke arah wajahnya, dia agak memincingkan matanya sambil meringis menahan sakit.
"eh enggak kok gak apa-apa" kataku menyangkal agak panik, aku takut Dian akan ilfeel denganku.
Dian memaksa bangkit, kali ini tampak dia menggunakan kaki kanan sebagai tumpuannya, dan dia berhasil berdiri walau agak susah payah.
"ana mau pulang" katanya singkat, suaranya bergetar. Agaknya dia kurang berkenan jatuh kearahku tadi, bahkan mungkin dia marah. Aku jd merasa tidak enak.
"yang td ana gak sengaja ukh dian, semoga dimaafkan"
Dian hanya diam dan melangkah dgn susah payah ke depan sekretariat. Lalu dia memanggil ojek dipengkolan yg berjarak sekitar 20 meter dari rumah ini. Tanpa mengucap salam kepadaku dia berlalu dari situ, tanpa ku tau dia menemukan filenya atau tidak. Yang jelas dia pasti marah, aku harus segera meminta maaf.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd