Prolog
Disuatu malam, ketika lampu-lampu jalan sudah menerangi sepanjang ruas jalan, tak jauh dari sana, disebuah kantor kecil di pinggiran kota Medan. Disebuah ruangan kerja yang masih menyala, terlihat seorang Pria tengah membereskan berkas berkas laporan penjualan yang baru di periksanya, yang musti dia laporkan ke pusat.
Dengan rasa letih dan enggan beranjak dari kursi kerjanya, lelaki itu menoleh ke kiri dan kekanan diperhatikannya meja yang lain sudah kosong tak terlihat rekan kerja menemaninya, hanya Tinggal dia sendiri yang masih berada di ruangan itu, ketika para karyawan yang lain sudah pada pulang sejak sore tadi, lelaki itu terpaksa mengambil jam lembur, hanya karena perintah atasan yang musti membua laporan bulan ini, dan laporan ini harus ada di atas meja atasannya besok hari.
TIK... TAK... TIK.... TAK...
Suara jarum jam dinding menggema di ruangan kantornya yang hening.
"Hmmmm ...! Nggak terasa udah jam 11 malam!" Batinnya berucap seraya menarik nafas pelan.
Setelah semua beres dirapikannya. Pria itu kemudian meminum sisa kopinya yang tinggal sedikit. Lalu dia keluar dari ruangan kerjanya, dan tidak lupa untuk mengunci pintu.
Tak.... Tuk... Tak....!
Hanya bunyi langkah sepatu dirinya yang terdengar dalam keheningan malam dilorong kantor.
Ketika Pria itu tiba di tempat parkiran khusus para karyawan. Entah kenapa jantungnya tiba-tiba berdetak kencang. Ada suatu perasaan yang tidak dia mengerti. Perasaan yang begitu aneh yang menghinggapi hatinya.
Pria itu menarik nafas pelan dan menghembuskannya dengan pelan pula, agar gejolak di hatinya meredam. Dia kemudian menghampiri mobilnya yang dibelinya dengan cara menyicil 2.
"Apa pula ini..!"
Pria itu menggerutu ketika tanpa sengaja menginjak sebuah cairan. Hampir saja dia terpeleset jatuh, tapi dengan sigap, dia langsung memegang handel pintu mobilnya.
Setelah membersihkan sepatunya dengan cara menggesekkan kelantai. Pria itupun masuk ke dalam mobilnya. Dengan perlahan mobilnya mulai melaju. Tapi Baru beberapa meter mobilnya jalan.
Suara Hp nya berdering.
"Halo....!!"
"..........."
"Ia Mah.. Papa uda di jalan kok..!"
"..........."
"Iya....!"
Pria itu menutup teleponnya dengan menekan tombol yang ada di hansednya.
Ketika melewati pagar gerbang kantor. Pria itu memperlambat laju mobilnya. Dia mengingatkan Satpam agar mengunci pintu kantor. Dan sekalian basa basi pamit pulang.
"Apa bapak itu sakit ya.. Wajahnya pucat dan berkeringat.." Ujar Pria itu dalam hati.
Saat satpam membukakan gerbang lelaki itu tidak sengaja mengamati wajah satpam itu.
Pria itu sedikit merasa menyesal. Entah kenapa, setelah dia sudah jauh dari pak Satpam itu, baru dia menyadari dengan rona wajah pak Satpam yang terlihat pucat dan cemas.
Jika saja tadi dia menyadari mungkin Dia bisa meminta pak Satpam pulang untuk istrahat, dan menelepon Sappam yang bertugas tadi siang untuk menggantikannya.
Dengan perlahan mobil melaju meninggalkan pelataran kantor, meskipun sudah larut malam, seperti kota besar lainnya, Lalulintas kota Medan masih terlihat ramai.
Saat mengemudikan mobil pria itu bernyanyi, untuk menghilangkan rasa kantuknya yang mendera.
Karena merasa ingin cepat sampai ke rumah untuk beristirahat, Dipacunya mobil itu dengan cepat, hingga saat akan tiba di sebuah persimpangan lampu merah, tiba tiba raut wajah lelaki berubah menjadi tegang. Mobil yang ia kemudikan, tak kunjung berhenti, pedal rem yang ia injak tak membuat mobil berhenti.
Di tengah persimpangan terlihat mobil truk tronton melintas, dengan sigap, pria itu membanting setir ke kanan untuk menghidari tabrakan dengan truk tronton, tapi hal yang tak terduga dia mengambil jalur yang salah. Ternyata jalanan yang dia ambil merupakan jalanan menurun tajam dan banyak kendaraan lain di jalur itu, laju mobil makin melaju cepat tak terkendali.
Seperti dalam film-film action, lelaki itu membanting setir ke kiri dan kanan untuk menghindari tabrakan dengan mobil-mobil yang menghalangi jalannya.
Sebuah lubang lumayan besar di jalan tak dapat di elakkannya.
Braaaakkk..
Saat ban mobil menginjak lubang tersebut, mobil semakin tidak dapat di kendalikan lagi. Akhirnya Mobil Pria itu menghantam batu trotoar di pinggir jalan, yang membuat mobil loncat melayang hingga akhirnya menghantam Tiang listrik.
"BRAKKKKK.. ...RRANGGG.... BUKKKHH..!
Terdengar Suara benturannya yang begitu keras.
ane keselek bacanya 
