Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG sungguh aq menikmatinya (kisah nyata)

Mantap Suhu...
Apalagi kalo ada side story Rina sama abi, dika dan kyai
juga umy sama sama abi, dika dan kyai
Semoga nulis ceritanya lancar dan sampai tamat
 
Nungging terus ukhtiiii
Plak plak
 
nice story ukht, yang jadi pertanyaan saya. udah berapa kontol yang ukhti nikmati??
 
Update

Part 7

Sekarang sudah liburan semester dan semua penghuni kosan sudah pada pulang, kecuali aku dan mbak mbak ami. Aku juga akan pulang besok dengan menggunakan kereta. Malam ini aku pun beres-beres barang apa aja yang d bawa pulang besok.

Setelah beres-beres aku mau kerumah bapak kos untuk bayar kos buat bulan depan. Kosanku berada dibelakang rumah pak seto dan hanya dipisahkan oleh halaman belakang. Pemilik kos ini yaitu pak seto berumur sekitar 45 tahun. Pak seto tinggal berdua dengan istrinya. Istrinya kerja d luar kota dan pulang seminggu sekali. Sedangkan anak-anaknya sudah pada menikah.

Aku menuju rumah pak seto dan masuk lewat pintu belakang. Setelah masuk aku langsung menuju ruang tengah karena biasanya pak seto lagi nonton tv d ruang tengah. Saat sampai d ruang tengah kondisinya sepi. Lalu kudengar suara dua orang sedang ngobrol dikamar. Apa itu pak seto dengan istrinya. Tapi istrinya kan belum pulang dan baru pulang 2 hari lagi.

Aku pun penasaran dan coba untuk mengintip siap yang ada d alam kamar dengan pak seto. Aq coba mengintip dari ventilasi udara yang ada d atas pintu dengan kursi. Dari atas sini aku bisa melihat dan mendengar suara mereka dengan jelas tanpa mereka ketahui. Aku kaget ternyata yang ada di dalam kamar adalah pak seto dan mbak mbak ami. Apakah ini alsan mbak mbak ami belum pulang kampung.

"Ssssttt... Mulai sekarang... Anggap aku bukan siapa-siapa Mas..." Bisik ami lirih sambil mengecup bibir pak seto pelan, "Anggap sekarang.... Kamu adalah sumbak amiku.... Dan aku adalah istrimu...."

"Saya nggak berani Neng ami...."

"Kamu berani kok Mas... Cuman kamu belum tahu aja...." kata mbak ami lagi sambil kembali berjongkok didepan batang penis pak seto yang masih berdenyut tegang. Dan, tanpa basa basi, mbak ami segera melahap penis besar itu dengan buas.


HAP....SLUURP...SLUURRPPPP... JUUHHH.... JUUHHH.... SLUUURRRPPPP

"Anggap aku... Adalah istrimu Mas...." Ucap mbak ami, "Dan kamu suamiku...."

"Ooohhh.... Neeenggg... ammiiiii....."


SLUUURRPPP... SLUUURRPPP.... JUUHHH.... SLUUURRPPP.... SLUUURRPPP....

"Wujudkan khayalanmu tadi Mas... Entotin istri barumu ini...."

"Tapi Neng...."

"Udah Mas..." Potong mabk ami yang kemudian mendorong tubuh pak seto turun. Hingga rebah bersandar pada lantai kamar. Setelah itu, mbak ami merangkak diatas selangkangan pak seto dan mengarahkan kepala penisnya pada liang vaginanya, "Mas seto nggak perlu khawatir...Semua yang bakal terjadi padaku.... Akan menjadi tanggung jawabku...."

"Be... Beneran Neng...?"

"Iya.... Nggak usah kamu khawatirkan Mas...." kata mbak mbak ami sambil menurunkan tubuhnya diatas kepala penis pak seto, "Sekarang...Yang aku butuhkan hanyalah kepuasan darimu batang kontolmu Maas.... Sssshhh... Ooohh...."

CLEEEP

"Uuhhhhh.... Neeeengg...." Rintih pak seto begitu vagina mbak mbak ami mulai melahap kepala penisnya.

"Sssshhh.... Maaasss settooo....... Enak banget Maaassss....." Balas mbak mbak ami sambil terus menekankan tubuhnya kebawah. Berusaha melahap batang penis pak seto kuat-kuat.

"Memekmu.... Ooohhh.... Sempit bangeeet Neeengg...."

"Kontolmu yang kebesaran Maasss.... Eeeeggghhh....." Erang mbak ami memaksa vaginanya supaya bisa melahap seluruh batang penis pak seto kedalam vaginanya.

Karena pak seto sudah lama tidak merasakan bersetubuh dengan wanita muda, ia merasakan sensasi yang berbeda. Jepitan vaginanya begitu ketat, mencekik kepala dan batang penisnya. Memijit kuat setiap kali ia menggerakkan batang penisnya maju mundur. Membuat orgasmenya yang tadi sempat tertahan menjadi semakin tak terbendung lagi.

"Eeeeerrrgghh......Susah banget Mas buat masukin semua kontolmu...." Erang mbak ami yang masih memaksa vaginanya supaya mampu menelan semua batang penis pak seto. Bergerak naik turun sembari menggoyang pinggangnya maju mundur. Membuat penis jumbo Pak seto tertekuk-tekuk karena tak mampu menjebol sempitnya vagina Mbak ami.

"Jangan kenceng-kenceng nguleknya Neeng... Nanti kontol saya pataaahh.. Ooohhh...."

"Sssshhh... Habisan kalo nggak dipaksain... Kontolmu nggak muat masuk ke memek aku Maas..."

"Oooohh... Ngentttooott... Jangan dipaksain Neeeengg.... Nanti malah sakiiiittttt.... Ooohhh... Ngentottt... Memekmu ngempot banget Neeeng.... Bikin kontol saya nyut-nyutaaaan....."

"Sssshhh... Eeemmmmppphhhfff..... Besar banget kontolmu Maaasss...."

"Ooohhh... Neng Mbak amiiiii... Saya pengen keluaaar Neeeng.... Saya pengen ngecrooottt...." Lenguh Pak seto tiba-tiba ketika ia merasakan apa yang ia tunggu-tunggu tiba seiring dengan caplokan vagina sempit istri bohong-bohongannya itu menelan separuh batang penisnya.


CROTT.... CRROOTTT... CRROCOOOT... CROOTTT... CRROOOTTT... CROOOCOOOT....CROOT... CRROCOOOT... CROOTTT... CRROOOTTT...


Penis Pak seto meledak mengeluarkan pejunya.

"Eeemmmppphhhffff..... Mas seto... Kok kontolmu udah keluaaar aja Maaassss....?" Erang Mbak ami ditengah usahanya menelan semua batang penis sumbak ami bohongannya itu.

"Ssshhh... Ooohhh.... Saya nggak tahan lagi Neeeng... Memekmu bener-bener bikin kontol saya ngilu..."

"Oooohhh.... Pejuhmu banyak banget Maasss... Menuh menuhin memekku Maasss..." Lenguh Mbak ami sambil merem melek.


PLOOOPPP...


Mbak ami bergerak mundur, melepas penis pak seto yang masih berdenyut dari vaginanya. Ia kemudian duduk dipaha Pak seto sebelum akhirnya berdiri. Diraihnya penis yang masih memancarkan sperma kentalnya itu dan ditariknya pelan.


"Ikut aku naik k kasur ya Mas..." Ajak Mbak ami sambil menarik penis licin Pak seto.

"Mau ngapain Neng...?"

"Entotin memek aku dikasur Mas... Aku nggak mau kita berdua masuk angin gara-gara maen di lantai...." Ucap Mbak ami menggandeng penis Pak seto menuju kasur.


Setelah naik ke kasur, Mbak ami segera merebahkan tubuhnya di kasur dan merentangkan kedua tangannya. Mengajak Pak seto supaya segera mendekat kearahnya.


"Ayo Mas seto... Sini..." Pinta Mbak ami manja, "Buruan bantuin aku...."

"Nggg.... Bantuin apa Neng...?"

"Aaaahh... Jangan panggil aku Neng dong Masss... Panggil aku Sayaang..." Pinta Mbak ami, "Sekarang khan aku istrimu Maas... "

"Eh iya ya... Tapi Neng..."

"Sssstt... Nggak ada tapi-tapian...." Potong Mbak ami, "Kamu... Sekarang... Suamiku Maasss....." Tambah Mbak ami yang langsung menarik batang penis Pak seto mendekat kearah selangkangannya.

"Eeehh.. Iyaa... Istriku...." Ucap Pak seto kikuk. Ia sama sekali tak menyangka dengan apa yang akan ia rasakan sebentar lagi. Meniduri wanita muda yang telah lama ia ingin setubuhi. Walau Mbak ami sebenarnya bukan istri sahnya dan hanya pura-pura.


Sejenak, Mbak ami merasa kagum dengan stamina pak seto. Walau malam itu ia telah orgasme, kekerasan batang kejantanannya sama sekali tak berkurang. Tak melemas sedikitpun.


"Ayo Masku Sayang... Siniin kontolmu Maass... Sodok memek istri barumu ini....." Pinta Mbak ami manja sambil menyibakkan celah selangkangannya lebar-lebar. Memamerkan liang sempitnya yang sudah membanjir basah.


Pak seto yang masih takjub dengan keberanian dan kebinalan mbak ami terhadap dirinya, hanya bisa diam melongo. Mematung heran dengan mata tak berkedip sedikitpun.


Dengan kedua matanya sendiri, Pak seto melihat betapa mudahnya Mbak ami meminta lelaki lain untuk menyetubuhinya. Tanpa mempedulikan pernikahan. Mbak ami benar-benar mengajaknya berselingkuh tanpa mempedulikan statusnya yang masih menjadi anak kosnya.


Walaupun Pak seto merasa tersakiti, namun tetap saja, birahinya meluap-luap ketika menunggu apa yang akan dilakukan mbak ami kemudian. Terlebih ia melihat penampilan Mbak ami tanpa pakaian sama sekali ditambah dengan payudara yang membulat besar seperti itu, membuat penisnya yang baru saja memuntahkan sperma, semakin keras berdenyut-denyut.


Wajah Mbak ami yang bersemu merah, menandakan jika ia sudah begitu terangsang. Tangannya meremasi payudaranya yang besar, sambil sesekali menghisap putting payudaranya sendiri, mengisyaratkan jika wanita muda itu sudah sangat butuh akan sentuhan pria. Belum lagi liang vaginanya yang merah merekah, benar-benar membuat Pak seto ingin segera melesakkan penisnya kedalam selangkangannya dan menyodoknya kuat-kuat.


"Kamu cantik sekali Dek...seksi sekali...." Ucap Pak seto dalam hati ketika melihat penampilan mbak ami yang terus memamerkan tubuh indahnya, begitu cantik, begitu seksi, begitu menggairahkan birahi.


"Mas seto....? Mas...? Maas seto.....?" Goda Mbak ami begitu melihat lelaki yang ada didepannya sama sekali tak bereaksi dengan ajakannya," Kok malah bengong...? Kamu masih kagok ya Mas...? Punya istri baru yang cantik sepertiku....? Hihihi...." Tambah Mbak ami yang kemudian bangkit dan menarik tubuh Pak seto supaya rebahan dikasur menggantikan dirinya.


BRUK...

Tubuh Pak seto terhempas di empuknya busa kasur.


"Sepertinya... Kamu harus diberi pemanasan dulu ya Mas...? Hihihi...." Goda Mbak ami sambil kemudian jongkok disamping kasur.

"Ehh.. I.. Iya Sayang...."


Dengan buas, Mbak ami kembali menjilati penis Pak seto yang masih berlumuran dengan sperma dan lendir kewanitaannya tadi.


HAP HAP... JUH... SLUUURPP.... SLUUURPP.... SLUUURPP....

"Kontolmu bener-bener gedhe ya Mas... " Puji Mbak ami sambil mengurut batang penis pak seto itu, "Aku berasa seperti sedang ngocok lenganku sendiri... "

"Ssshh... Ooohhhh... Neeng amiiii..."

"Kok panggil aku Neng lagi siiiihhh....? Sayang Maaass... Saayaang...."

"Eh.. I...Iiya... Sayang....Oooohhh....." Lenguh Pak seto kelojotan.

"Hihihihi.....Enak Mas..?

"Ho'ooohh.... Ampun Sayang... Enak beneeerr..."

"Kontolmu ini sungguh perkasa ya Mas... " Puji Mbak ami lagi, "Tak heran jika nisa tergila-gila dengan kontol besarmu ini... " Tambahnya lagi sambil terus menjilati batang penis Pak seto itu hingga bersih.

Ternyata pak set juga pernah man dengan mbak nisa juga.

"Eeehh... Sayang.... Ssshh... Memangnya kamu udah pernah ngentotin berapa kontol sih...? Kok sepertinya kamu mahir banget..." Balas Pak seto membuka percakapan sambil meraih pundak Mbak ami. Ia kemudian meminta Mbak ami rebahan di kasur dan mulai mengecupi payudaranya.


HAP SLUURP... CUP CUPP... SLUUURRRPP....

"Auuwwww... Hihihi.... Geli Maas... Geli...." Desah Mbak ami manja.

"Ayo jawab doong... Kok sepertinya kamu tahu bener mana kontol perkasa... Mana kontol biasa...?"

"Hihihi... Berapa yaaa....?"

"Kontol pak seto.... Kontol pacarmu.... Trus kontol siapa lagi Sayang...?"

"Ehhmmmhh.... Siapa lagi ya Mas... Uuuhhh... Lupa.... Sssshhhh...."

"Ayo dong Sayang... Kasih tahu...."

"Buat apa Maasss...."

"Ya pengen tahu aja.... Biar aku tahu... Istri baruku ini senakal apa sih....?"

"Hihihihi.... Aaaahh.... Mas seto maaahh...."

"Ya kalo kamu nggak mau jujur... Aku nggak mau ngentotin kamu...." Ancam Pak seto sambil mulai mengarahkan kepala penisnya kevagina Mbak ami. Dengan sengaja, ia mengaduk-aduk belahan bibir vagina mbak ami tanpa memasukkan kepala penisnya sama sekali.


"Iiihhhsss.. Cuuraaang....Ayo buruan sodok memek aku Maas.. Sodoookk..." Pinta Mbak ami manja.

"Hehehe... Jawab dulu dooong... Lebih dari dua kontol ya Sayang....?" Tanya Pak seto yang terus menggoda bibir vagina Mbak ami. Membenamkan sebagian kepala penisnya dan mencabutnya kembali. Membuat tubuh Mbak ami menggelijang-gelijang tak sabaran.

"Ssshhh... Iyahh Mas... Lebih dari dua kontol...."

"Tiga kontol...?"

"Ooohhh.... Lebih Mas... Ayo sodokin kontolmu Maaassss....."

"Lima...?"

"Oooouuugghh... Aku nggak hafal Maaas....."

"Sepuluh...?"

"Ssshhhh..... Aku nggak ngitung... Ayo buruan sodok memek akuuu Maass...." Jerit Mbak ami putus asa yang kemudian menarik pantat Pak seto, "Mungkin... Lebih dari duapuluh kontol.... Maassss.... Ouugghh...."


"ASTAGA Sayaaaang... Kamu nakal sekali Deeek...." Tepuk Pak seto dengan penisnya ke liang vagina Mbak ami, "Ama siapa aja...?"

"Sssshhh.. Aku lupa Maasss.... Udah terlalu banyak...."

"Sama siapa ajaaa...?" Ulang Pak seto sambil menggoda liang vagina Mbak ami. Menusuk dan mencabut kepala penisnya secara berulangkali. Membuat Mbak ami semakin kelimpungan menahan birahinya.


"Ooohhh. Tega banget kamu ngegodain aku seperti itu Maass..."

"Jawab dulu Saaayaaangg.. .. Selain kontolku....Kontol siapa aja yang udah kamu entotin...?"


"Uuuhh.... Kontol pacarku... Kontol arif... Kontol pacar nisa....Kontol dosenku... Kontol....."


CLLLEEEEEPPPPP

Sodokan kasar Pak seto seketika menghentikan kalimat Mbak ami.


"AAAARRRGGGHHHH.... MAAASSSS... SALAH LUBANG MAASSS ...." Jerit Mbak ami kaget sambil berusaha menjauhkan diri dari penis pak seto.

"Loohh...? Salah...?" Heran Pak seto Goda yang terus bergerak maju

"ITU LUBANG BO'OL AKU MAASSS... JANGAN TUSUUK DISIITTTUU...."

"Eeh.. Eeeh.. Maaf Dek.. Mas nggak ngelihat... Hehehe...."

"AAAARRRGGHH... KONTOLMU KEGEDEAN MAAS....JANGAN BO'OL AKUU... TUSUK MEMEK AKU AJAAA MAASS... OOOHHH...JAANGAAANNN...." Rengek Mbak ami menitikkan air mata, "Tusuk memek aku aja Mass.. Jangan anus akuuu..."

"Hehehe.. Iya deeehh..." Ucap Pak seto yang kemudian mencabut kepala penisnya yang sudah terbenam di dalam liang anus mbak ami dan segera membenamkan kembali ke celah peranakan mbak ami.


PLOP....

CLEEEPPP...


"Ooouuugggghhhh Mas setooooo..... Iyaaahhh.... Sodokin kontolmu di memek aku aja Maass... Puuaasssskan aku Maaaasssss....Puaskan memekkuuuu......"

"ukhti nakal... harus dihukum Dek...." Seru Pak seto terus memaksa batang penisnya membelah sempitnya vagina Mbak ami.

"Sssshhh... Oooohh Masss setooooo.... Kontolmuuu..... Besar bangeett......." Mbak ami menahan nafas dan menggigit bibir bawahnya ketika kepala penis Pak seto mulai menohok kemaluannya yang basah terangsang.


Perlahan kedua paha mulus Mbak ami semakin terkangkang lebar seiring dengan kejantanan Pak seto yang terus menerobos masuk ke dalam kehangatan vagina sempitnya. Seolah sedang memperawani seorang gadis belia, setiap kali penis Pak seto didorong masuk, ia merasa ada yang menghalangi sodokan-sodokannya. Namun dengan kuatnya, Pak seto terus memaksa kepala penisnya menerobos masuk liang peranakan mbak ami hingga mencapai dasar liang kemaluan Mbak ami.


PLEGH...

Separuh batang penis Pak seto tenggelam. Terjepit ditengah-tengah liang peranakan Mbak ami.


"Dalem banget Mas...." Lenguh Mbak ami

"Tapi kok belum masuk semua ya Sayang...?" Heran Pak seto.


Walau vagina Mbak ami sudah sering dimasuki oleh banyak penis lelaki lain, Pak seto merasa jika kemaluan istri bohongannya itu sangatlah dangkal. Karena ketika ia melesakkan hampir seluruh kemaluannya, batang penisnya hanya dapat masuk 3/4nya saja. Dan jika Pak seto mendorong seluruh batang penisnya dalam-dalam, ia dapat merasakan sebuah dinding empuk yang menahan kepala penisnya masuk lebih dalam lagi.


"Mungkin vaginanya terlalu sempit..." Batin Pak seto ketika merasakan kemaluannya yang selalu terdesak keluar setiap kali ia menyodokkan batang penisnya dalam-dalam.

"Ayo goyangin pinggangmu Maas.... Entotin memekkuuuuhhh.... Ooooouuuggghhhhh...."


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


"Ssshh.... Maass... Tusukkan kontolmu berasa banget Maass.... Ohh... Ohh... Ohh... Ooouuugggghhh.. Enaaakkk baaangeeettt..... Sssshhh...." Berulangkali, Mbak ami menggeliat. Meringis dan merintih keenakan setiap kali Pak seto mencoba melesakkan batang penisnya lebih dalam.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


"Enak Sayang...?"

"Perut ama memek aku.... Shhhh..... Berasa... Ngilu Maass... Tapi... Ooohh.. Enak... Bangeettt...." Ucap Mbak ami yang berulangkali meremas-remas payudaranya sendiri sambil menggigit bibir bawahnya. Seolah berusaha mengalihkan rasa sakit serta ngilu yang melanda vaginanya dengan geli kenikmatan remasan payudaranya.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


"Uuuhh.. Uhh... Uhhh....Pelan-pelan Maass...." Mbak ami mulai merintih kesakitan setiap kali batang penis Pak seto menohok semakin dalam, semakin dalam, dan semakin dalam ,"Kontolmu berasa merobek memek aku Maas.... Ooohhh... Sssshhh...."


Liang vaginanya terasa begitu kewalahan menghadapi batang penis Pak seto yang seperti kayu. Keras, kokoh dengan urat yang meliuk-liuk disekujur batangnya. Vagina Mbak ami berasa 'megap-megap' setiap kali ia dijejali benda laknat nan nikmat itu.


Namun, disetiap rasa ngilu, perih dan sakit yang merajam vaginanya, Mbak ami merasakan ada sebuah sensasi geli menggelitik yang perlahan muncul. Menutup setiap syaraf rasa sakitnya dengan rasa geli-geli aneh yang semakin lama semakin nikmat.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


"Ooohh Masss setoooo.... Kontolmu enaaak banget Maaasss.. Teruuus Maass... Teruuusss...." Lenguh Mbak ami setiap kali liang peranakannya terdorong masuk oleh batang penis kayu Pak seto.

"Enak ya Sayang...?" Modok pak seto keras.

"Uuuhh... Agak sakit... Tapi... Ssshhh.... Eenak banget Maaasss... " Lenguh Mbak ami berusaha membuka selangkangan lebih lebar lagi, "Biarpun kontol Mas bikin memek aku berasa megap-megap... Tapi... Rasanya.... Oooohhh.. Nikmat banget Maassss......."

"Hehehehehe.... kamu suka Sayang...?"

"Suka banget Maas.... Terus sodok memek aku Masss.... Terus garuk gatal memek istrimu iniiii..."


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


Walau Mbak ami sudah sering merasakan penis berukuran besar, namun, ia tak merasakan gelitikan sedalam dan senikmat ini. Bak pertama kali bersetubuh, Mbak ami baru merasakan rasa bersetubuh senikmat dan sedahsyat ini. Perih, ngilu, nikmat, semua bercampu rmenjadi satu.


Begitupun dengan Pak seto, semenjak ia rajin mengkonsumsi jamu penguat, ia juga sudah banyak merasakan sempitnya vagina wanita. Namun anehnya, kali ini ia merasa jika vagina mbak ami ini memiliki sensasi tersendiri yang belum pernah dirasakannya.


"Memekmu enak banget Sayang.... " Lenguh Pak seto terus menggenjot penisnya kuat-kuat, "Ooohh.. Sayangkuuuu... Ohhh.. Dek amikuuu...." Tambah Pak seto yang merasakan jika batang kejantanannya seolah diremas-remas liang kemaluan Mbak ami. Liang peranakan yang akan segera melahirkan, namun masih terasa begitu 'peret' dan legit.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...

"Ooohhh.. Mas setoooo.... Memek aku ngilu Maas... Tapi eeenaaaaakkkk....."


Jika dengan wanita lain Pak seto hanya merasakan jepitan vagina hanya di pintu masuknya saja, dengan Mbak ami, ia merasakan jepitan di seluruh liang peranakannya. Pak seto merasakan jika vagina Mbak ami bak penggilasan penis, yang mengempot batang penisnya kuat-kuat.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...

"Oooohh Mas setoo.... Aku sudah nggak sanggup lagi Maas.... Aku mau keluaar..." Rintih Mbak ami merem melek keenakan. "Aku mau keluaar Maas.... Ooohhh.... Sodok memek aku dalam-dalam Maas...."

"Hehehe... Aku sodok kontolku semuanya ya Dek...?"

"Hiya Maaasss... Masukin semua batang kontolmu.... Sodok memek aku yang dalam Maass... Uuhhh.."


Mendengar permintaan binal Mbak ami, Pak seto langsung mengambil ancang-ancang. Dan dengan sekali dorong, ia melesakkan seluruh panjang batang kejantanannya masuk kedalam selangkangan istrinya.


"AAARRRGGGHHHH.... MAAASSSS SETOOOOOO.... OOooooooohhhhhhhh... " Pekik Mbak ami yang kemudian menggelijang-gelijang hebat.


Seiring tusukan kasar Pak seto, Mbak ami merasakan gelombang orgasmenya meledak dengan dahsyat. Tubuhnya bergetar hebat, mulutnya menganga, dan matanya terbalik. Bersama Pak seto, Mbak ami merasakan orgasme yang begitu kuat. Melebihi orgasme-orgasme yang pernah diberikan oleh lelaki lain.


"OOhhh.... Maasss Hooooohhh... Hoooohhhh... NGEENTOOOTT.... Aku keluar Maassss... Hoooohhh..... Hoooooouuugggghhhhh.... NGENTOOOOOTTTT... AKU KELUAAAR MAASSS... AKU KELUAAAR..... NGEENTTOOTT.... NGEEENNNNNTTTTTTTOOOOOOOOTTT..."


CRET.... CREETT... CRREEEECEEETTTT...CREEEETTT.... CREEEETTTCEEETT...CREEETTTT....


"Oooogggghhhhh... Maaaassss Setooooo... Nikmaaatnyaaaaaa koooontttollllmuuuu......." Jerit Mbak ami dengan badan terus bergetar dan menggelijang-gelijang keenakan. Berulangkali, ia menghentak-hentakkan bagian bawah tubuhnya, berusaha melawan sodokan penis Pak seto dengan cara melahap seluruh batang penis pak seto dalam-dalam.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


Namun, walaupun Mbak ami baru saja merasakan orgasmenya, Pak seto sama sekali tak menghentikan gempuran batang penisnya. Ia terus saja menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan kecepatan tinggi.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


"Ahh.... Ahh.... Ahh.... MAS SETOOO.....MASSSSS..... Ahhhhh.... Ahhhhh.... Ahhhhh... Ahh.... Bentaran Masss... Berhenti sebentar.... Ahh.... Ahh.... Memek aku berasa ngilu Maaaasss...." Jerit Mbak ami yang berusaha merasakan kenikmatan yang luar biasa pada vaginanya.


"Hehehe... Tahan ya Deeek... Aku belom keluar.... Kita nggak boleh berhenti dulu...." Ucap Pak seto singkat tanpa menghentikan sodokan penisnya.

"Ooohh.. Ssshh.... Tapi... Bentaran Maass... Ahh.... Ahh.... Ahh.... Memek aku masih ngilu Maas..."

"Hhehee....Tahan aja bentar..... Nanti juga bakal ilang sendri...."

"Ssshh... Ooohh... Tapi pelan-pelan dikit ya Maass... Oohh... Ssssss...."


Mendengar kesakitan istrinya, Pak seto malah semakin mempercepat sodokan penisnya. Membuat vagina Mbak ami yang kewalahan akan gempuran batang penis Pak seto semakin megap-megap. Berulang kali Pak seto terus menyodokkan seluruh batang penisnya kedalam vagina Mbak ami dengan cepat. Seolah ia tak ingin kehilangan momentum sodokannya.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


"Kamu diem aja ya Dekk amiku sayaaangg... Kalo mau ngecrit.... Keluarin aja lagi...."

"Ssshh..... Pelan-pelan Maasss..... Memek aku.... Ahh.... Ngiluuu..... Ahh.... Ahh.... "

"Hehehe.... Ngilu tapi enak khaaan...? " Goda Pak seto, "Masa sudah sering dientotin banyak kontol lelaki laen... Kena yang beginian udah nyerah....Hehehe..."

"Bukan nyerah Mas... Tapi ngilluuuuu.... Oooouuugghhh...."


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


"Empot kontolku Dek... Empot yang kenceng.... Biar pejuhku cepet keluar...." Pinta Pak seto sambil menggerakkan batang penisnya cepat-cepat. Hingga membuat Vagina Mbak ami yang becek karena lendir orgasmenya itu perlahan-lahan mengeluarkan busa putihnya.

"Shhh.. Iya Maas..." Ucap Mbak ami patuh sambil mulai mengencangkan otot selangkangannya sekuat tenaga. Mbak ami berpikir, jika pak seto segera orgasme, ia bisa memiliki kesempatan guna mengistirahatkan vaginanya, "Niiihh... Rasain Maas.... Enak nggak....?"

"WUUUOOOOOHH.... Berasa banget empotanmu Saaayaaanggg.... Terus Dek Mbak amiku Sayaang.... Empot memekmu terruuuss...." Jerit Pak seto semakin mempercepat sodokan pinggulnya.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...PLAK... PLAK... PLAK.. PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


Namun sepertinya usaha Mbak ami sia-sia. Alih-alih berhasil membuat Pak seto orgasme, Mbak ami malah merasakan gelombang orgasmenya datang lagi.


"LOOHHH... LOOOHHH... Ooohh... MAAASSSSSS... Aku mau keluar lagi Maasss.... Aku....Ooohhh... Nggak tahan lagiii.... Aaaahhh... Aaaahhh... Aaaahhh... Aku mau ngecrit lagi Maaaass... " Jerit Mbak ami yang kemudian menggelijang lagi tanpa perlawanan.


Dalam posisi terlentang tak berdaya, tubuh Mbak ami kembali bergetar-getar hebat. Matanya kembali terbalik, dan mulutnya menganga.


CRET.... CREETT... CRREEEECEEETTTT...CREEEETTT.... CREEEETTTCEEETT...CREEETTTT....


"Kamu cantik sekali Dek kalo keluar..... " Ucap Pak seto yang sepertinya menikmati setiap ekspresi yang terlihat jelas di wajah istrinya. "Keluarin semua aja Sayang... Nggak usah kamu tahan-tahan...." Tambah Pak seto lagi sambil tiba-tiba mencabut penisnya dari vagina Mbak ami.


PLOOOP....

SEEEEERRR....

Gumpalan putih seketika keluar seiring cabutan penis Pak seto dari vagina Mbak ami.


"Uuuuuuhh Masss.... Akhirnya...." Lega Mbak ami, "Kita berhenti sebentar yaaa... Memek aku ngilu banget nih Maasss....." Rintih Mbak ami lemas tak berdaya.

"Hehehe.... Yang mau berhenti siapa Dek...? "

"Haaa...? Belum selesai ya Maas....?" Kaget Mbak ami, "Aku udah lemas Mas..."


"Kontolmu kok masih keras aja sih Mas....?" Heran Mbak ami yang melihat penis Pak seto.

"Emang harusnya gimana Dek...?

"Biasanya sih kontol cowok kalo abis keluar... Langsung lemes Mas... Tapi ini kok beda ya...?"

"Hehehe... Habisan... Memekmu juga sih Sayang... Yang ngegodain..." Usap Pak seto pada vagina mbak ami yang sudah membengkak merah karena gempuran penis besarnya.

"Shhhh.... Memek aku ngilu Mas..." Rintih Mbak ami kesakitan.

"Hehehehe... Bentaran lagi aku keluar kok Dek.... " Ucap Pak seto, langsung minta Mbak ami berpegangan pada samping tempat tidur.


"Kamu nungging aja dulu ya Sayang... Aku pengen nyobain nyodok memekmu dari belakang..." Pinta Pak seto yang kemudian mengambil ancang-ancang sembari mencolek lendir vagina Mbak ami yang mengalir pada paha dalamnya,"Bussyeeet... Ini lendir memek kamu banyak amat Sayang....? Kamu ternyata gampang ngecrit yaa...? Hehehehe..." Tambah Pak seto sambil mempermainkan lubang vagina Mbak ami yang tak berhenti mengalirkan lendir orgasmenya.

"Ssshh..... Jangan ditusuk-tusuk dulu Maas.. NGILUUU...."

"Hehehehe... Suka-suka aku dong Deek... Khan aku suamimu..."


Melihat mbak ami kewalahan, entah kenapa Pak seto menjadi semakin iseng. Dengan santai ia kembali menggelitik vagina dan lubang anus Mbak ami dengan lendir orgasmenya.


"Dek...Kamu udah pernah maen di anus belum Dek..?" Tanya Pak seto yang mulai menggelitik lubang anal Mbak ami dengan jemarinya

"Sssshh.... Oooohh... Udah Mas..." Jelas Mbak ami, "Dulu...."

"Ama Pacarmu....?"

Mbak ami menggeleng.

"Ama dosenmu...?"

"Iya..." Angguk Mbak ami.


"Aku boleh nyobain yaa..." Pinta Pak seto yang tanpa menunggu jawaban Mbak ami, langsung menusukkan kepala penisnya dalam anus istrinya.


CLEEPP


"OOHHH.. MAASSS..... JANGAAAAANNN MAAASSS... JANGAN SODOK BO'OL AKUU DULUU..."

"Hehehe.... Kenapa sih Deekkk...? Khan aku juga pengen ngerasain nikmatnya ngentotin bo'olmu..." Sodok Pak seto memaksakan penisnya merangsek masuk.

"JANGAN Mas... Jangan sekarang.... Aku belom siap...."

"Terus kapan...?"

"Sssshh... Setelah aku terbiasa dengan kontol besarmu Mas... "

"Beneran yaaa..." ucap Pak seto sebelum akhirnya kembali mencabut penisnya dari liang anus istrinya dan melesakkan kembali kepala penisnya menembus vagina Mbak ami.


PLOOPPP

CLEEEEEPPPP....


"Ooohhh... Maaasss.... Aduuuhhh..... Pelan-pelan Mas..." Rintih Mbak ami yang tak mampu menahan letihnya, "Hehehe.. Iya Sayaaang..."

"Sumpah....Kaki aku lemes banget ini...."

"Heheheheh... Gara-gara kebanyakan keluar ya Dek...?"

"Hiya Mas... Banyak banget...."


PLOOP.

Lepas Pak seto tiba-tiba.


"Oooggghhh.. Maaasss... Jangan goda aku seperti itu dooong... Memek aku ngiluuuu iniiiihhh...." Erang Mbak ami ketika merasakan vagina berulang kali tertancap cabut penis jumbo pak seto.

"Hehehe.. Iyaiya.. Maaf...." Celetuk Pak seto, "Yaudah... Kalo gitu kamu tetep nungging aja ... Biar aku sodok memekmu di ranjang .... wanita cantik dan enak gini kok dianggurin.... Kalo saya punya kesempatan... Saya mau aja kok dapet istri kyak gini beneran walaupun udah banyak yang ngentotin neng ami ini....."


Mendengar ucapan pak seto, Mbak ami tiba-tiba menengok kebelakang. Ia tak menyangka jika pak seto itu berkata seperti itu.


"Kenapa Sayang...?"


Entah kenapa, mendengar celetukan kalimat Pak seto barusan, hati Mbak ami mendadak berbunga-bunga.

"Nggak apa-apa mas..." Jawab Mbak ami sambil tersenyum."Makasih ya Mas...."

"Makasih kenapa...?"

"Hihihihi.. Makasih aja...." Ucap Mbak ami yang kemudian menungging lalu memposisikan pantatnya tinggi-tinggi kebelakang. Memamerkan pantat bulat beserta lubang vaginanya yang sudah membengkak merah kepada Pak seto.


"Nikmati tubuhku sepuasmu Mas... Hari ini ... Istri nakalmu ini minta dientotin sampe kamu puas......"

"Hehehehe... Nggak hari ini aja loohh....Sampe besok-besok jugaaa...."

"Iya deh Iyaaa.. Mas setoku Sayaaangg...."


CLEP....

"Sssshhh... Maaassss...... " Desis Mbak ami menahan sakit.

"Masih sakit Dek...?"

"Iya Mas... Ngiluuuu banget..... Tapi enak...."

"Hehehe... Aku sodok lagi ya Sayang...?"

"Ho'oh...."


Perlahan, Pak seto melesakkan kembali kepala penisnya kedalam vagina Mbak ami lagi. Perlahan, ia melesakkan semakin dalam, dalam dan dalam. Hingga akhirnya, ia merasakan lagi, sundulan dinding empuk didalam rahim istrinya.


"Uuuhh.. Mentok lagi Mas..."

"Hehehe....Hiya... Memekmu ini harus mulai dibiasain buat nampung semua kontol aku Dek...."

"Uuuhhh.. Susah banget itu Maaas... Kontolmu ituhhh... Kebesaran Maas..."

"Hehehe.. Pokoknya... Harus mulai dibiasain loh ya Deeek.... ?" Ucap Pak seto yang tanpa menunggu jawaban Mbak ami, langsung menghentakkan pinggulnya maju. Menyodok vagina istrinya kuat-kuat," Tahan ya Sayang... Kontolku mau nyodok-nyodok memek sempitmu lagi...."


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


"OOHhhh Mass... Aku ngak sanggup lagi Maas... Aku sudah terlalu banyak ngecrit..." Erang Mbak ami lemas.

"Hehehe... Belom Sayang... Belom.... kamu masih bisa ngecrit lebih banyak laaagi.... Hehehehe..." Seru Pak seto yang tanpa ampun, terus membombardir vagina Mbak ami dengan penis jumbonya.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


CRET.... CREETT... CRREEEECEEETTTT...CREEEETTT.... CREEEETTTCEEETT...CREEETTTT....


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


Dalam orgasmenya, Mbak ami menggelinjang-gelinjang tanpa henti. Wajahnya memerah, keringatnya bercucuran, dan nafasnya tersengal-sengal. Payudaranya yang bulat besar berguncang keras setiap kali Pak seto melesakkan penisnya dalam-dalam kevaginanya. Dan tanpa rasa lelah sedikitpun, Pak seto terus menggerakkan sodokan penisnya dalam kecepatan yang sama.


PLOP.

"Rebahan Dek... Aku mau ngentotin memekmu dari atas..." Pinta Pak seto yang langsung dituruti Mbak ami tanpa banyak penolakan. "Buka pahamu lebar-lebar...."


CLEEEPPP

"Ooohh.. Maassss. Pelan-peelaaannn...."


Tak mengindahkan larangan Mbak ami, Pak seto mulai menggerakkan kembali sodokan penisnya.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


Terkadang, untuk memvariasikan gerakan bersetubuhnya, Pak seto sesekali menghentikan sodokannya sejenak, menarik batang penisnya pelan hingga keluar sampai batas leher, lalu melesakkan kembali seluruh batang penis jumbonya itu keras-keras kedalam vagina Mbak ami.


"AAAARRRGGGGHHH... MAASSS SETOOOOOOO..... SAAAAKKKIIIIITTTTTTT.... " Teriak Mbak ami yang menerima sodokan kasar itu keras-keras.

"Hehehehe.....Sakit....?" Goda Pak seto sambil meremas puting payudara mbak ami, "Mau Saya sudahin Sayang....? Ngentotinnya....?"

"JAAANGAAAAAANNNNN BERHENTIII MAAASSSS.... TEEERUUUUSSS....."


"Hehehehe... Istri pintaar...." Seru Pak seto yang kemudian kembali memompa batang penisnya cepat-cepat. Dengan gemas, Pak seto meremas-remas kedua payudara Mbak ami sekuat tenaga. Saking kerasnya, payudara Mbak ami sampai memerah. Buru-buru Pak seto mencaplok kedua payudara Mbak ami itu sembari menydot kuat payudara itu.


"AAARRRGGGHH MAAASSS.... NGILLLUUUUU....." Seru Mbak ami sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "AAARRRGGGHH MAAASSS....AKU KELUAAR LAAAGGIIII...."


CRET.... CREETT... CRREEEECEEETTTT...CREEEETTT.... CREEEETTTCEEETT...CREEETTTT....


Entah sudah berapa kali Pak seto membuat Mbak ami mengalami orgasme berturut-turut. Yang jelas, vagina Mbak ami terlihat begitu bengkak, merah, becek dan penuh busa. Vagina tanpa bulu itu terlihat begitu tersiksa oleh orgasmenya.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


Mbak ami yang dalam kondisi lemas hanya bisa menggigit bibir menahan sakit dan ngilunya orgasme.

"Memekmu berasa enak banget Sayang...." Seru Pak seto, "Nggak heran banyak kontol yang kepincut dengan jepitan memek ini..."

"Ssshh.... Maaassss.... Walau memek aku sudah banyak ngerasain kontol lelaki lain..... Tap kontolmu Mas... Yang paling juara.... Oooohhh....."

"Hehehehe... Masa sih....? Dibanding kontol pacarmu...?"

"Kontol pacarku mah lewat Mas...."

"Kalo kontol Pak dosenmu....?"

"Apalagi kontol dia.... Kontol dosenku mah mirip kontol anak kecil... Mirip kontol maen-maenan..." Ejek Mbak ami sambil menggoyang pantatnya


Mendengar kalimat Mbak ami yang memuji dirinya, Pak seto langsung mempercepat sodokannya.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


"Kontol Pacarmu nggak enak ya Sayang...?"

"Ooohhh... Nggak enak Maaas... Enakan kontolmuuuu..."

"Dasar istri LONTE.... Hahahaha... Maunya dientotin kontol besar milik suami bohongannya bapak kosnya sendiri...."

"Iya Mas... Aku LONTE... Aku lonte binalmu.... Sshhhh.. Oooohhhh...."


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...

PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


Pak seto menusuk vagina Mbak ami dengan membabi buta. Diotaknya, ia hanya ingin menghukum Mbak ami dengan kedahsyatan batang penisnya supaya Mbak ami melupakan semua kenikmatan dari penis-penis lelaki lain.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


Sambil terus memompa selangkangan Mbak ami, Pak seto juga meraih payudara yang bergoyang maju mundur seiring sodokan tajamnya. Ia meremas kuat-kuat kedua payudara itu hingga merah. Hingga tercetak bekas telapak tangan di kulit putihnya.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


"Ooohh.... MAASSS.. .. Ooohhh.. NGEENTOTT....Aku keluar laaagiii MAASSS..... " Jerit Mbak ami lemas yang kembali merasakan gelombang orgasmenya keluar.


CRETCRET... CREEETTT...CREEECEEETTT... CREET CREEETTT...


Dan seperti sebelumnya, Pak seto sama sekali tak menggubris erangan-erangan Mbak ami. Ia terus menggoyangkan pinggulnya maju mundur, menusuk vagina Mbak ami yang semakin memerah bengkak.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...


"Kamu nakal Sayang.... Kamu bener-bener istri LONTE yang nakal..." Seru Pak seto tiba-tiba, "udah punya pacar... tapi malah maenan kontol dengan lelaki lain...."

" Uuuhhh.... Uuuhhh.... Uuuhhh.... Habisan .... Memek pacarnya nggak pernah ditengokin sih... Jadinya khan ditengokin... Uuuhhh.... Uuuhhh.... Ama kontol lelaki lain.... Hihihi..."

"Kamu nakal banget Sayang..." Ucap Pak seto yang kemudian mencengkeram kedua gunung montoknya dan menamparnya berulangkali.


CPAK... CPAK... CPAK... CPAK...

"Aaaah... Maaassss... Saaakiiitttt....." Erang Mbak ami lemas ketika merasakan tamparan telapak tangan pak seto itu pada kedua payudaranya.

"Rasain Dek... Rasain...." Erang Pak seto terus memompa penisnya ke vagina istrinya.


PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK...

CPAK... CPAK... CPAK... CPAK... CPAK... CPAK... CPAK... CPAK...


Suara tamparan dan sodokan seketika memenuhi ruangan kamar Mbak ami


"Istri nakal harus dihukum.... LONTE nakal harus dikasih pelajaran..." Ucap Pak seto berulang kali sambil menampari payudara Mbak ami.


PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK...

CPAK... CPAK... CPAK... CPAK... CPAK... CPAK... CPAK... CPAK...


"AADDUUUUH.... Sakit Masss......"

"Rasain...." Ucap Pak seto gemas yang kemudian meremas kedua payudara Mbak ami erat-erat sambil menghentakkan batang jumbonya sejauh mungkin dalam kemaluan istrinya.


"Oooh.. MAS SETOOOO.......Aampun Maaasss... Ampuuunnn.... " Rintih Mbak ami yang perlahan merasakan rasa panas nikmat divaginanya.


Walau Mbak ami seringkali bermain cinta dalam waktu yang lama, namun kali ini, ia benar-benar tak sanggup mengimbangi kegagahan penis pak seto itu. Ia merasa putus asa. Karena penantian orgasme lelaki yang sedang menyetubuhinya itu tak kunjung datang.


Bak boneka, dalam rasa sakit yang nikmat, Mbak ami hanya bisa pasrah tak berdaya. ia hanya bisa berdiam diri tanpa melakukan perlawanan yang berarti. Orgasmenya yang berulang kali melanda vaginanya, membuat seluruh tenaganya seolah habis tak tersisa.


PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK...


PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK...

CPAK... CPAK... CPAK... CPAK... CPAK... CPAK... CPAK... CPAK...


"Aku mau keluar Sayang.... aku mau ngecrot...."

"Shhh.... Hiya Sayang... Keluarin semua... Keluarin di dalam...." Rintih Mbak ami lemas, berusaha merasakan sisa-sisa sensasi pedih dan nikmat yang luar biasa di selangkangan bengkaknya.


Melihat Mbak ami yang sudah tak berdaya, membuat Pak seto semakin bersemangat menggenjot vagina istrinya.


PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK...


Dilesakkannya kejantanan besar itu kedalam hangatnya cengkeraman pangkal paha Mbak ami, membuat wanita hamil itu terpekik-pekik nikmat dengan tubuh tersentak ke atas tiap kali kemaluannya disodok keras pak seto.


"Rasain Sayang... Rasaaainn...." Geram Pak seto sambil terus berusaha melesakkan seluruh batang penisnya kedalam vagina sempit mbak ami.


"Aaaahh... Ampuuuun.... Aaaampun..... Maasss....! Aduuudduh Maasss..... Memekkuu... Sakiit.... "


Hingga akhirnya, Pak seto menghujamkan batang penisnya sedalam mungkin keliang peranakan Mbak ami dan melepas semua benih kejantanan terakhirnya.


PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK...


"OOOOOGGGHHH.... SAAAYAAANNNGGG.... Aku mau.... AKU MAAAU KELUAARRR... " Raung Pak seto terus menggenjot vagina istrinya kuat-kuat, "OOOHHH.... AKU MAU NGECROOOTIN PEJUHKUUU ...... SAYAAANGG... OOHH.. NGENTOOOTT.... AKU KELUAAAR DEK AMIKU SAYAAANG...."


PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK... PLAK PLAK...


CROOOT CROOOTT.... CROOOTT.... CROOOCCOOOTTT.... CCCRROOOTT.... CCRROOOTT....


Sperma Pak seto menyembur deras. Memenuhi setiap rongga rahim Mbak ami.


Bersamaan dengan Pak seto, Mbak ami pun merasakan hal serupa. Orgasme terhebatnya pun tiba seiring semburan sperma pak seto di vaginanya.


"OOOUUUGGGHHH... MAAAASSSSSS SETOOOOOOO.... AKUUUU JUGGGAAA KEEELUUAAAR MAAASSSS.... AKUUU KEEELUUUAAARR.. OOOHHHH.. NNGGEEENTOOOTTT.... NGENTTTOOTTT... OOHH... OOHH... OOHH..."


" CREEET... CREEECREEET... CREEETT... CREEET...


Otot-otot vagina Mbak ami berkontraksi kuat. Menghantarkan gelombang orgasme terdahsyatnya kuat-kuat.


"Ooohhh.... Nikmatnya memek wanita mudaaaaa....." Ucap Pak seto yang kemudian ambruk kesamping tubuh Mbak ami, "Makasih ya Dek...LONTE NIKMATKU...."

"Ooohhh.... Sama... Sama... Maasss.... Ssshh...." Lenguh Mbak ami pelan sambil tersenyum puas.


PLOP...

Cabut Pak seto melepas penisnya dari jepitan vagina mbak ami.


SEEERRRR.....

Lelehan sperma bercampur lendir orgasme Mbak ami meluber bagai banjir. Menggenang basah diatas tempat tidurnya.


"Uuuhhhh... Ngiluuu banget Maaassss..." Desah Mbak ami yang ketika penis pak seto terlepas dari vaginanya, tiba-tiba merasakan sebuah keanehan pada tubuhnya.


DRRRRTTT.... DRRRRTTT.... DRRRRTTT.... CREET... CREETTT... CREECREET....


"Sssshhh.. Maaasss..." Heran Mbak ami ,"Kok memek aku berasanya seperti ini Maasss....?"


CREET... CREETTT... CREECREET....DRRRRTTT.... DRRRRTTT.... DRRRRTTT.... CREET... CREETTT... CREECREET....


"Ooohh.. MAAS SETOOOO... MAAASSSS.... Memek akuuu kedutan Maaas.....Ooohh.. MAAASSSS... Aku juga keluaar laagi MAAASSS..... OOOHHH.. NGEENTTOOOTTT..."


DRRRRTTT.... DRRRRTTT.... DRRRRTTT.... CREET... CREETTT... CREECREET....


Berulang kali, tubuh Mbak ami menggelijang tak terkendali. Kelojotan mirip orang yang sedang tersengat arus listrik.


"Loohh...? Deekk...?" Kamu kenapa Dek...?"

"Nggak tahu Maass.. Ooohhh.. Ngilu bangett MAASSS... Sssshhh..... " Jawab Mbak ami dengan tubuh yang masih terus menggelijang, "Oooohh Maaasss.. Aku...AKU... OOHH.. NGENNNTOOOTT......"


DRRRRTTT.... DRRRRTTT.... DRRRRTTT.... CREET... CREETTT... CREECREET.... DRRRRTTT.... CREETTT... CREECREET.... DRRRRTTT....


Melihat tubuh mbak ami tak berhenti bergetar dan orgasme, Pak seto merasa ada yang aneh.

"Sepertinya... kamu lagi...."

"Haaahh....? Kenapa Maas... Oooohhh... Ooohhhh... Maaassss...... Aku ngecrit laagi Maas... Ooohhh... Ohhh.. Oooouuuggggghhhhh...."

"Sepertinya... kamu lagi squirt Dek.... "kata Pak seto

Aku tak menyangka dengan apa yang kulihat. Mbak ami yang kukenal pendiam dan alim ternyata sebinal itu. Apalagi pak seto yang kuanggap seperti bapak sendiri sangat mesum dan punya penis segede itu.

Aku pun mengurungkan niatku untuk membayar kosan dan segera kembali k kamar sebelum ketahuan habis mengintip. Di dalam kamar aku terus terbayang-bayang dengan kenikmatan yang diperoleh mbak ami yang di dapat dari hujaman penis besar pak seto. Penis itu aku ingin merasakannya. Vaginaku sampe basah karena membayangkan d sodok penis pak seto.


Esok paginya sekitar jam 6 kulihat mbak ami keluar dari rumah pak seto menuju kamarnya. Mbak ami terlihat berjalan mengangkang dan tangannya memegangi bagian vaginanya. Sampe segitu kah akibat permainan tadi malam.


Beberapa saat kemudian aku menuju rumah pak seto untuk membayar kosan yang tadi malam tertunda. Aku langsung masuk rumahnya dan menuju ruang tengah.

“lia, ada apa nak?” kata pak seto yang tiba-tiba berada d belakangku.

Aku pun berbalik dan melihat pak seto hanya menggunakan handuk. Sepertinya pak seto habis mandi.

“ini pak...lia mau bayar kosan?” kataku sambil menunduk malu

“owwhhh....kok pagi-pagi sekali nak lia?” tanya pak seto

“jam 8 nanti lia mau pulkam pak” jawabku

“owh...mau pulkam toh”

“iya pak...tadi malam lia kesini tapi pak seto lagi.........” aku tak melanjutkan kata-kataku

Dasar bodoh aku keceplosan ngomong, pasti pak seto bakal tau klu aku ngintip tadi malam.

“tadi malam kmu kesini, kmu liat bapak lagi gtuan??” tanya pak seto

“anu itu pak....maaf....lia....***k sengaja pak....maaf pak” kataku terbata-bata

“”jadi kmu dah liat semuanya?”

Aku hanya menunduk malu.

“kmu lihat apa aja lia?”

“bapak lagi sama mbak ami d kamar” aq masih menunduk

“terus apa lagi?”

“bapak masukin itunya bapak k mbak lia”

“masukin apa lia?”

“itu pak” sambil menunjuk sesuatu d balik handuk

“ITU APAA?” ucap pak seto dengan nada tinggi

“KONTOL BESAR BAPAK” jawabku dengan nada tinggi dan aku pun menunduk malu

Pak seto kemudian mendekatiku dan memegang kedua lenganku

“kamu juga mau?” bisik pak seto d telingaku

Aku hanya terdiam entah takut atau malu. Tiba-tiba pak seto mengangkat wajahku, aq menatap wajahnya, lalu dia mendekatkan bibirnya kemudian mencium bibirku dengan mesra. Aku hanya diam seperti patung, bingung harus apa. Lama-lama aku pun terangsang dan membalas ciumannya.

Kubuka mulutku lalu kujulurkan lidahku. Dengan sigap pak seto langsung melahapnya dan mengulumnya dengan lembut. Kami saling berpagutan saling menikmati lidah yang basah. Air liur menetes dari ciuman kami.

Sambil tetap berciuman pak seto meremas dadaku. Kemudian tangannya memegang tanganku lalu mengarahkannya ke kontol besarnya. Kurasakan kontolnya begitu kasar, panjang dan besar. Pantas mbak ami sampai bengkak sperti itu.

“kita k kamar aja yuk, bapak entotin kmu kyak ami kemaren?” ajak pak seto

“lia pingin pak, tapi kereta lia berangkat jam 8. Habis liburan aja ya pak mainnya?” pintaku

“y udah bapak ngerti. Tpi janji ya habis lburan?”

Aku langsung mencium bibirnya sebagai tanda janji

“kmu k stasiun naek apa?”

“naek angkot pak”

“bapak antar kamu pke mobil aja ya?” ajak pak seto

“iya pak boleh”


Akupun langsung k kamar mengambil ranselku. Di depan pak seto sudah menunggu d dalam mobil. Aku langsung masuk mobil tersebut.

“udah, g ada yang ketinggalan?” tanya pak seto

“udah kok pak”

“jngan panggil pak, mlai skarang panggilnya mas ya”

“iya mas”

Lalu kami berciuman kembali.

“lia...” kata pak seto sambil menunjuk arah kelaminnya. Aku tersenyum dan mengerti apa maksudnya.

Kubuka celananya dan keluarlah penis besarnya. Langsung k kulum penis besar itu. Pak seto pun menjalankan mobilnya.

"Slurrrpp... Gede banget kontolmu massss... " Desahku sembari mengoral penis mas seto yang berukuran besar, "baru setengah tapi udah mentok sampe tenggorokan..."

"SSSshhhh... Mulutmu memang paling nikmat lia sayang..." kata mas seto sambil terus memegang belakang kepalaku dengan tangan kirinya, berusaha memasukkan seluruh batang penisnya dalam-dalam. Sesekali dia juga meremas dadaku.

"Gaaagg gaaagg gaaaaggg..." Suara yang keluar setiap kali penis besar mas seto keluar masuk tenggorokanku.


"Oooh enak banget mulutmu lia..." erang mas seto. “pasti memekmu lebih gurih lagi sayang.....oohhhhh”.

Aku begitu kwalahan mengulum penis besar mas seto

“ooooohhhhhh.....sayaaaaaangggg ayoooo.....bentar lagi sampe stasiun”

Aku mempercepat gerakanku. Kukocok juga bagian bawah penis mas seto yang gak masuk mulutku. Beberepa saat kemudian mobil sampai d depan stasiun dan parkir dsana.

“aaaahhhhhhh.....sayaaaaang....diikiiit lagiiiii...AAAAAHHHHHHHHHH.....OOOOOHHHHHHHHHHHH.....AKU KELUAR”

Dan crot......crooottt......crootttttt.......croooooooottttttttttt.......peju mas seto begitu banyak menyembur dimulutku.

“d telen ya sayang jangan d muntahin” perintah mas seto

Aku pun menelan semua peju mas setu. Ini peju paling banyak yang pernah kutelan. Pejunya begitu kental dan hangat. Mas seto lalu memebersihkan sisa peju d mulutku dengan tisu. Lalu kami berciuman mesra. Lalu aku kluar dari mobil dan masuk stasiun.

Bersambung....



foto mbak ami
 
Aarrgh ... Seto menang Banyak, anis Ami Lia muda binal pula, jangan" lebih Dari tiga. eh de apa sekarang seto msh lanjut juga?
 
Gitu amat yak penulisannya??

Cerita apa ini?

Alur ceritanya loncat-loncat
Cara penulisan dan gaya bahasa yang berubah di tengah-tengah.
Potongan-potongan cerita yang kesannya cuma meniru cerita lain.

Kisah nyata? Ini cuma gabungan beberapa cerita yang di rubah di beberapa bagian saja. Perubahan gaya bahasa dan kesalahan penulisan karakter itu bukti nyata kalo ini cuma cerita karbitan.

Ditunggu karyamu yg sbenarnya Bro!
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
uhhhh ternyata cewek berjilbab banyak yg kaya lonte juga....jadi pengen ngentotin ukhti nihhh
 
Benar ga sih ini true story....tapi over all....mantaps.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd