Agustina wijaya (Tina)
Julia Dwi Anggraeni (Julia)
PART 13
Saat itu gadis muda sedang duduk di meja makan di sebuah rumah kontrakan, dia bersama kelima teman nya mengontrak rumah ini selama 1 tahun.
Ia teringat kembali kejadian 2 hari lalu saat ia menemui pak herry.
Setelah mendengarkan panjang lebar penjelasan dan maksud pak Herry memanggil nya kemaren, gadis itu terus memikirkan baik buruk nya tawaran pak Herry.
Lamunan nya semakin membuat nya tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian ia dengan pak hadi.
Sesaat setelah ia keluar dari ruangan pak herry ia berpapasan dengan pak Hadi, manajer muda yang masih lajang yang membuat diri nya kagum atas sikap dan perhatiaan nya terhadap bawahan nya, beliau walaupun terbilang muda tetapi cara memimpin nya memperlihatkan kedewasaan dan kematangan ilmu dan kepribadian nya.
Saat ia akan kembali ke pabrik setelah menemui pak herry di ruang kerja nya, ia berpapasan muka dengan pria tersebut, dan dengan ramah pria tersebut menyapa nya sambil menanyakan dari mana diri nya.
"Pagi pak Hadi", sapa tina saat ia melihat pria tersebut di kantor setelah ia baru saja keluar dari ruangan pak herry.
"Pagi juga Tina", balas pria tersebut sambil menyunggingkan senyum nya.
"Saya duluan pak", ucap gadis itu sambil melangkah kan kaki nya menuju pabrik A tempat ia akan memulai kembali aktifitas kerja nya.
"Tina, tunggu sebentar!". Panggil pak Hadi saat gadis tersebut melintasi nya dan beranjak ingin meninggalkan nya dengan langkah kaki yang sedikit terburu-buru.
Gadis itu berhenti kemudian menoleh kebelakang dan ia menunggu pria tersebut mendekati nya.
"Buru-buru kamu Tin, barengan aja ke pabrik A", ucap pak Hadi saat ia mulai mendekati gadis itu.
"Eiya pak, maaf tadi kira bapak bukan mau ke pabrik". Ucap tina merasa tidak enak akan sikap nya yang terlihat terburu-buru tadi.
"Biasa tugas harian ngecek persiapan anak-anak kerja, biar kerjaan hari ini lancar dan sesuai dengan skedul dan target produksi". ucap pak hadi memberikan jawaban nya secara jelas dan singkat.
"Oh iya, kamu tadi dari ruangan pak Herry ya?". Ucap pak hadi menanyakan kemana diri nya tadi pergi.
"Iya pak, pak herry nawarin Tina buat gabung di tim QC, tapi Tina belum kasih jawaban iya atau tidak nya gabung ke tim QC", ucap gadis itu menjawab pertanyaan singkat pak hadi yang sekaligus atasan nya.
"Yaudah kamu coba fikir baik-baik, bapak rasa kamu cocok juga di bagian QC, dan semalam pak Herry sudah minta ijin bapak untuk menarik kamu ke tim QC nya herry", ucap pak hadi sambil ikut melangkahkan kaki nya menuju arah pabrik.
"Iya pak, nanti Tina sharing dulu sama teman-teman satu kontrakan biar Tina bisa ambil keputusan yang terbaik buat masa depan Tina", ucap gadis itu sambil kaki nya melangkah mengiringi langkah kaki pak hadi yang santai.
"Ok Tina, semoga keputusan kamu tepat dan jika kamu perlu sharing sama bapak silahkan datang ke ruangan ku, tapi di bbm dulu siapa tau bapak sedang sibuk atau sedang tidak ada di ruangan". ucap pak hadi sambil memberikan senyum nya.
"Iya pak hadi, bapak sangat baik, peduli dan perhatian sekali pada bawahan nya, makasih pak", ucap tina membalas senyum pak hadi.
"Waduh malah kamu memuji bapak, ntar kamu jatuh cinta nanti nya", ucap pak hadi bercanda menanggapi omongan gadis itu barusan.
"Memang benar kok pak, banyak teman-teman di pabrik mengagumi bapak, termasuk saya pak", ucap tina balas menjawab candaan pak hadi dengan serius.
"Lah ini malah makin ngaco kamu bercanda nya, kamu itu sudah bapak anggap seperti adik bapak", ucap pak hadi menghentikan candaan nya biar tidak terlalu terbawa ke perasaan hati masing-masing.
"Ih pak hadi, Tina nih bukan anak kecil tau, memang nya kalau mengagumi itu salah ya pak", ucap nya sambil tersenyum melihat kekakuan pak hadi saat itu.
"Udah ah bercanda mulu kamu nya, nanti bapak kasih SP nih", ucap pak hadi bercanda dengan pura-pura mengancam gadis tersebut.
"Dengan ikhlas dan senang hati kalau pak hadi memberi SP buat Tina, malah Tina anggap pak hadi memberikan surat cinta buat Tina, hihihi", ucap gadis itu terus bercanda menggoda pak hadi.
"Nah sudah sampai, kamu cepat balik ke area 3, awas kerja nya yang benar, kita sedang dikejar deadline dari buyer", ucap pak hadi saat mereka berdua telah sampai di depan pabrik A.
"Iya pak, Tina profesional kalau itu, tapi kalau masalah hati Tina masih amatir pak cuma sekali pacaran hehehehe". Ucap gadis itu menggoda pak hadi sebelum ia berniat melangkahkan kaki nya ke area 3.
"Tunggu bentar Tin! Hampir lupa, tolong kamu sampaikan pesan bapak ke Julia, nanti jam 5 sore suruh ke ruangan bapak ya!", ucap pak hadi meminta tolong sama tina dan sempat gadis itu menghentikan langkah nya kemudian menoleh kembali pada nya.
"Ok pak hadi, siap akan Tina laksanakeun", ucap gadis itu sambil memperagakan gerakan orang sedang menghormati bendera merah putih saat upacara bendera.
"Hahahahaha", tawa pak hadi lepas saat melihat tingkah gadis itu.
Gadis itu tersenyum lebar melihat pak hadi senang dan ceria dengan tingkah dan candaan nya, ia kemudian pergi menuju area 3 sambil tersenyum bahagia.
"Hei, kok melamun sih kamu Tin", ucap gadis muda bertubuh ramping dan seksi yang biasa di panggil Julia saat mereka sedang berkumpul di meja makan.
"Iya dari tadi kelihatan senyum-senyum mulu, apa kamu sekarang sedang jatuh cinta", ucap gadis lain nya yang menggunakan hijab berwarna pink, gadis itu biasa di panggil oleh teman-teman nya dengan nama Rahma.
Tina seketika sadar dari lamunan nya dengan pak hadi saat ada tepukan pelan di bahu nya oleh gadis lain nya yang biasa mereka panggil dengan nama Cintya.
"Eh..Iya ada apa Cintya", ucap Tina saat dia tersadarkan karena tepukan pelan dari nya.
"Kamu ada masalah apa, kok seperti orang sedang kasmaran aja", ucap Mala, gadis imut dan manis yang berhijab seperti rahma.
"Ini masalah pekerjaan dan yang bikin tina senyum-senyum ada deh", ucap nya tersenyum penuh misteri.
"Yaudah kalau kamu belum mau cerita sekarang, kita semua ada buat kamu tina, jika ada sesuatu yang perlu kamu omongin jangan sungkan kita sudah seperti saudara", ucap lidya, gadis lain nya yang tinggal bersama-sama di sebuah rumah kontrakan.
"Gini, ini masalah pekerjaan dan tina tersenyum-senyum itu urusan lain ya", ucap gadis itu memulai omongan nya.
"Cerita saja tin, siapa tau kita berlima bisa bantu cari solusi nya", ucap julia mewakili teman-teman lain nya yang serempak menganggukkan kepala mereka.
"Kemaren itu pak herry meminta tina buat gabung ke tim QC nya, sama seperti rahma, cintya dan mala yang akan berposisi sebagai kepala unit menggantikan mbak winda yang akan pensiun bulan depan", ucap Tina menjelaskan unek-unek dan kebimbangan nya.
"Terus gimana keputusan kamu tin, kalau masalah QC rahma yakin kamu bisa dan pasti cepat beradaptasi karena dasar QC itu sudah kamu punya dan kuasai, tinggal lebih detil nya aja yang perlu ketelitian baik itu soal jahitan dll yang lolos tidak nya sesuai patokan yang telah ditetapkan bagian QC", ucap rahma menjelaskan sedikit mengenai pekerjaan sebagai QC.
"Iya rahma, Tina bingung aja untuk memutuskan gabung ke tim QC kok seperti ada keraguan di hati tina", ucap tina menjelaskan alasan bimbang nya untuk mengambil keputusan.
"Kamu diberi waktu berapa hari untuk menjawab tawaran pak herry?", ucap lidya menanyakan tawaran pak herry.
"Hari ini deadline nya, kalau tidak ada keputusan pak herry akan tawarkan ke orang lain", ucap tina menjawab pertanyaan lidya dengan jelas dan cepat.
"Wah kalau saya itu kesempatan emas tin, soalnya gaji kepala unit QC lebih besar dibandingkan gaji ku sebagai kepala unit area 1", ucap julia antusias mendengar tawaran dari pak herry buat tina.
"Tapi tanggung jawab nya juga tinggi loh, produk kita bagus tidak nya itu di nilai dari QC nya", ucap mala menambahi omongan julia.
"Menurut kalian apa tina cocok di bagian QC, setau tina QC itu mesti teliti seperti yang diomongin rahma barusan", ucap gadis itu meyakinkan kembali diri nya.
"Yakin", teriak serempak kelima teman nya.
"Dan pasti kami semua akan selalu bantu kamu tin, tidak perlu khawatir paling 1 bulan kamu sudah terlatih kok", ucap cintya dengan penuh keyakinan akan kemampuan tina.
"Yaudah sekarang tina mau bbm dulu pak herry, kemaren beliau ngasih no.hp dan pin bb sama tina", ucap gadis itu dengan penuh semangat.
"Nah gitu, itu baru teman kita, tina yang smart dan selalu semangat, betul ngga teman-teman", ucap julia menyemangati tina.
"Yoi", ucap mereka kompak.
Segera tina mengambil hp blackberry nya kemudian mengirim pesan yang isi nya ia bersedia bergabung dengan tim QC dibawah pimpinan pak herry, setelah selesai percakapan nya dengan pak herry ia menyerahkan hp tersebut kepada teman-teman nya yang saat itu sangat bersemangat melihat keseriusan tina untuk gabung di tim QC.
"Selamat bergabung di tim QC", ucap rahma sambil ia menjulurkan tangan kanan nya menyalami tina, dan diakhiri cium pipi kanan dan pipi kiri.
"Makasih rahma", ucap tina senang.
Teman-teman nya yang lain ikut senang dengan bergabung nya tina di tim QC, julia, lidya, mala, cintya ikut memberi selamat seperti yang dilakukan rahma barusan.
"Makasih semua, kalian itu sahabat tina terbaik", ucap gadis itu senang dan terharu dengan support dari kelima sahabat nya.
"Santai aja tina, itu lah guna nya sahabat, berbagi suka dan duka bersama-sama", ucap cintya mewakili ke lima teman nya menjawab omongan tina barusan.
"Asal jangan berbagi pacar atau suami", celetuk julia singkat.
"wkwkwkwkkwkw", tawa mereka berenam seketika membahana di ruang makan tersebut.
Sarapan pagi yang penuh keakraban itu hampir terjadi tiap hari kecuali hari week end (libur akhir pekan), tina, julia, cintya dan lidya yang beragama kristiani selalu beribadah setiap minggu nya di gereja yang sama, sementara rahma dan mala merupakan muslim, tetapi perbedaan keyakinan tidak membuat hubungan pertemanan mereka menjadi renggang malah mempererat pesaudaraan mereka, toleransi dan saling menghormati keyakinan masing-masing membuat keenam gadis muda itu tampak solid baik di pabrik maupun di kontrakan.
Sarapan selesai, keenam gadis itu melangkah kan kaki nya untuk memulai aktifitas pagi itu dengan penuh semangat.
Saat mereka memasuki wilayah pabrik, mereka mulai berpencar, rahma yang merupakan kepala unit QC pabrik B, cintya kepala unit QC pabrik E dan mala kepala unit QC pabrik C, mereka bertiga menuju ke kantor terlebih dahulu untuk absensi dan meeting pagi bersama ketua tim QC yang dipimpin oleh pak Herry, dan setelah meeting selesai mereka kembali ke posisi mereka masing-masing.
Sementara itu tina, julia dan lidya menuju arah pabrik A, absensi mereka di dalam gedung pabrik A, julia adalah kepala unit area 1, lidya berposisi sebagai kepala unit area 2 dan tina menjabat kepala unit area 3 setelah absensi baru kembali kerja di area nya masing-masing.
"Julia, kamu kemaren sore sudah menemui pak hadi kah", ucap tina menanyakan pada julia mengenai perintah pak hadi.
"Sudah, tina ! Ada berita gembira nih, besok lusa julia diajak pak hadi ke kantor pusat di Jakarta untuk menyerahkan laporan bulanan, 3 hari loh di Jakarta", ucap gadis itu dengan senang dan semangat setelah mengetahui ajakan pak hadi untuk ke jakarta.
"Wah enak kamu julia, kapan ya giliran lidya diajak pak hadi?", ucap gadis itu sedikit iri mendengar julia diajak pak hadi ke Jakarta.
"Kan area 1 sedang banyak masalah selain pesanan yang over produksi, itu sih garis besar nya penjelasan pak hadi saat julia menemui nya kemaren, dan kemungkinan disana 3 hari", ucap julia menjelaskan sedikit obrolan nya dengan pak hadi kemaren.
"Julia, tina nitip oleh-oleh aja ya", ucap nya menutupi kecemburuan nya terhadap sahabat nya itu.
"Ok sayang nanti julia beliin oleh-oleh buat kalian di kontrakan, dan buat tina special deh soal nya dia yang sampaikan pesan pak hadi", ucap julia menyanggupi permintaan tina untuk dibawakan oleh-oleh.
"Dah yuk, kita mesti buru-buru nih, 15 menit lagi masuk, belum lagi mesti ganti baju dulu dan dandan di locker", ucap lidya mengingatkan setelah ia melihat jam yang berada di lengan kiri nya.
"Ayo ! Kita mesti semangat demi menatap masa depan", ucap tina mengiyakan ajakan lidya.
"Ayo ! Demi karir dan harapan masa depan", ucap julia bersemangat.
Setelah sampai di pabrik A, mereka bertigs ikut antrian sebentar untuk memasukkan kartu absensi di mesin absensi yang masih manual, begitu selesai mereka bertiga menuju locker untuk berganti pakaian, pakaian seragam kerja wajib di pakai dan tidak boleh di bawah pulang dan pakaian seragam itu telah tersusun rapi dan wangi dan sudah di namai sesuai dengan nama pemakai nya, telah ada di depan locker mereka masing-masing.
Begitu selesai berpakaian seragam khusus kepala unit dan berdandan, tina lebih dahulu pamit kepada kedua sahabat nya untuk ke area 3 dimana ia bertugas.
Saat ia melangkah keluar locker room kembali ia berpapasan dengan pak hadi secara tidak sengaja, membuat jantung nya berdegub kencang, dan perasaan cemburu ia dengan sahabat nya seketika hadir.
"Pagi pak hadi", ucap tina menyapa pria tersebut sambil menundukkan kepala nya.
"Pagi juga tin, ada apa dengan kamu, apa kamu sedang sakit", ucap pak hadi menyapa balik gadis itu dan sedikit heran dengan perubahan sikap nya saat itu.
"Eng..***k aaapaaa..aaappaaa pak", ucap tina gugup saat ia beradu mata dengan pria yang ia kagumi sejak awal berkerja.
"Tapi kenapa kamu gugup seperti itu tidak seperti biasa tina yang ceria dan semangat yang bapak kenal", ucap pak hadi kaget melihat perubahan tina.
"Maaf pak hadi, tina mau ke tempat kerjaan", ucap gadis itu pergi meninggalkan nya tanpa ia menjelaskan keadaan nya saat ini.
"Kamu kalau ada apa-apa ngomong sama bapak ya, selamat bekerja tin", ucap pak hadi mempersilahkan gadis tersebut pergi meninggalkan nya.
"Ada apa dengan mu, tina", gumam pria tersebut dalam hati melihat perubahan sikap gadis tersebut.
"Udah nanti di bbm aja sekalian ajak makan siang di luar". pria itu bergumam di dalam hati nya dan berusaha mencari tau ada masalah apa dengan nya.
Selama bekerja tina terlihat murung dan sesekali ia membentak salah seorang penjahit yang melakukan kesalahan.
"Mbak, kok kerjaan nya jadi gini udah bosan kerja ya, dari tadi salah mulu mbak nya ngejahit ini", ucap tina marah saat melihat pekerjaan salah satu buruh kontrak nya melakukan kesalahan menjahit.
"Maaf bu, saya sebenarnya tidak sehat hari ini, sudah seminggu lebih ini kerja lembur terus bu", ucap mbak itu menjawab dengan ramah dan tidak menanggapi amarah gadis itu.
"Yaudah kalau gitu mbak istirahat dulu, atau mbak ke klinik perusahaan periksa ke dokter nya disana", ucap tina sedikit bisa menurunkan emosi nya setelah mendengar mbak itu tetap menjawab omongan nya dengan ramah.
"iya bu makasih ya, dan sekali lagi maaf atas kesalahan saya bu", ucap mbak yang bernama tini tersebut sambil ia mulai bangkit dari tempat duduk nya.
"Tunggu sebentar mbak tini, biar nanti tina yang nganterin mbak ke klinik, mbak ikut saya menghadap bu devi, dan maafin ucapan tina tadi ya mbak", ucap tina dengan sigap dan cepat ia seakan bisa lupa kecemburuan dan kesedihan hati nya saat itu.
"Iya bu, ucapan ibu tidak mbak masukan ke hati, emang sudah selayaknya atasan bertindak dan berkata tegas kalau ada kesalahan yang dilakukan bawahan, mbak bisa memaklumi nya", ucap mbak tini sambil ia berusaha memberikan senyum nya.
"Makasih mbak tini", ucap gadis itu kemudian membalas senyum wanita yang usia nya 5 tahun diatas usia nya.
Setelah mengantar mbak tini ke klinik dan diperiksa dokter ternyata benar mbak tini mengalami demam dan di anjurkan untuk beristirahat selama 3 hari, tina lega bisa menolong mbak tini dan ia sadar sikap nya tadi tidak pantas ia ucapkan sebagai atasan kepada bawahan nya.
"Ini gara-gara aku cemburu mendengar julia diajak ke Jakarta, kenapa juga aku mesti bersikap seperti itu, padahal pak hadi bukan siapa-siapa ku", gumam tina dalam hati nya.
Setelah menenangkan diri nya, ia kembali bekerja seperti biasa nya, malah sekarang ia sudah lebih ceria dan mulai melupakan kecemburuan nya terhadap julia sahabat nya.
Saat ia sedang berkeliling mengecek pekerjaan para penjahit di area 3, hp blackberry nya bergetar ada suara pesan masuk, ia segera mengambil hp blackberry tersebut dari saku pakaian nya, setelah melihat siapa pengirim pesan ia terkejut dan tersenyum bahagia.
BBM said:
From : Pak Hadi
"Selamat siang Tina, adik bapak yang cantik dan imut".
To : Pak Hadi
"Siang juga pak hadi yang ganteng".
From : Pak Hadi
"Kamu tadi pagi kenapa? kok beda sikap mu tidak seperti hari-hari sebelum nya".
To : Pak Hadi
"Ih kepo nih pak hadi, awas loh nanti jatuh cinta pada Tina".
From : Pak Hadi
"Wah nih adik malah balikin omongan bapak kemaren. Yaudah deh tadi rencana nya mau ajak makan siang berhubung adik nya tidak bisa terpaksa...".
To : Pak Hadi
"Tina lanjutin ya, terpaksa ngajakin tina nge-date makan siang berdua aja kan".
From : Pak Hadi
"Yeee.... Pede bener neng,....... Tapi.....?".
To : Pak Hadi
"Tina lanjutin ya.... ! Tapi....bapak suka kan sama tina tapi gengsi untuk mengakui nya, ngga apa-apa deh kalau memang bapak jatuh cinta pada tina, tina pasti bakalan mau kok heheheheh.....".
From : Pak Hadi
"Hush... Mulai ngaco kamu dik, yaudah mau ngga diajak makan siang di restoran xxxx jam 12 mesti siap kalau tidak tak tinggal koe".
To : Pak Hadi
"Siap laksanakeun, nanti kasihan bapak makan sendiri tidak ada yang nyuapin".
From : Pak Hadi
"Udah kerja yang benar, dari tadi lihatin hp mulu, ditegor bu devi baru tau rasa kamu dik".
To : Pak Hadi
"Ih pak hadi jadi malu nih, bapak dimana sih pasti tidak jauh dari sini ya".
From : Pak Hadi
"Ih ternyata kamu nya yang kepo dik, awas loh nanti jatuh cinta pada bapak".
Gadis itu terdiam sesaat, dia terlihat celingak- celinguk, mata nya di pasang dengan tajam seperti tajam nya mata elang, tapi dia belum bisa mengetahui pria tersebut dimana, lalu ia mulai berfikir dan ia tersenyum sambil mengeluarkan hp nya, mencari no.hp pria tersebut dan kemudian menekan ok.
Nada panggilan itu masuk, dia kemudian mencari sumber suara dari telepon yang berdering tersebut, "eh ternyata selama ini pak hadi menyukai ku, tetapi mungkin karena gengsi dan lain-lain dia menutupi perasaan nya, perhatian, kepedulian nya terhadap ku memang berasal dari hati nya, sekarang aku tau perasaan mu yang sebenar nya koko hadi", gumam gadis tersebut sambil ia melangkah mendekati mesin jahit yang di operasikan oleh mbak tuti seorang karyawan tetap senior.
Pak hadi yang menyadari diri nya ketauan sedang memperhatikan gadis itu jadi sedikit kaget setelah tina sudah berada di depan nya.
"Eh ada pak hadi, tumben pak main kemari, ada yang bisa tina bantu?". Ucap gadis itu menangkap tangan pria tersebut tetapi ia tetap berusaha menjaga wibawa dan kharisma pria itu sebagai atasan nya.
"Eh iya tin, tadi kebetulan lewat, dan sengaja mampir kesini sekalian mengecek kerjaan di sini, dan kamu bapak minta jam istirahat sekarang ke ruangan bapak". Ucap pak hadi bersandiwara terhadap karyawan disana sambil ia menunjukkan jam tangan nya memperlihatkan bahwa sebentar lagi jam makan siang.
"Ok pak hadi, tapi tolong tunggu bentar, kalau terdengar sirene pabrik, tina pasti menghadap ke ruangan bapak". Ucap tina mengiyakan ajakan pak hadi.
"Ngengeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnngggg"..........
Bunyi sirena pabrik mengaung dan membahana ke seluruh kawasan pabrik tersebut, tanda bahwa jam masuk, jam istirahat, jam pulang kerja. Saat itu jam menunjukkan 12.00 wib saat nya seluruh karyawan dan karyawati PT. IGL cabang Tangerang mendapatkan jam istirahat sekitar 1 jam.
Mereka berdua berjalan santai keluar ruangan menuju mobil dinas pak hadi untuk makan siang bersama di restoran yang telah disepakati oleh mereka.
Lanjutan nya di bawah.