Julia Dwi Anggraeni (Julia)
PART 20
Tangerang, Agustus 2005
Lokasi : Area 1 Pabrik A
Aku pagi ini mendampingi bu devi supervisor pabrik A yang bulan depan akan pindah tugas ke kantor pusat, bu devi yang bernama lengkap Devi Octarina berusia 30 tahun adalah supervisor yang memulai karir nya di PT. IGL seperti ku, ia di terima sebagai karyawan tetap di usia nya 19 tahun sebagai karyawan pabrik di bogor, 2 tahun kemudian ia di promosikan sebagai kepala unit area 1 di pabrik yang berlokasi bogor, dan selama 4 tahun ia bertugas sebagai kepala unit area 1, beliau di promosikan sebagai supervisor pabrik di bogor menggantikan salah seorang supervisor yang mengundurkan diri, dan baru bertugas di pabrik A di tangerang setelah menjadi supervisor di sana selama 3 tahun.
Saat ini ia sudah bertugas menjadi supervisor di pabrik A selama 2 tahun sejak awal aku bekerja sebagai kepala unit area 1, beliau membimbing kami para kepala unit yang di bawahi nya, kepala unit area 1 adalah aku sendiri, kepala unit area 2 di tempati oleh lidya saraswati, kepala unit area 3 di tempati oleh Puspa Sari menggantikan Agustina Wijaya yang pindah ke tim QC pimpinan pak herry, kepala unit area 4 di pegang oleh Derry Febrianto dan kepala unit area 5 oleh Susi Susilowati.
Aku mendengar kabar langsung akan ada pergantian supervisor di pabrik A karena 8 bulan lalu saat aku mengikuti pelatihan untuk louncing produk baru yang akan kami produksi untuk 2 bulan ke depan nya dan waktu itu semesti nya bu devi yang hadir, tetapi beliau saat itu berhalangan hadir dan aku yang di pilih bu devi untuk mewakili nya mengikuti pelatihan itu.
Saat aku dan bu devi sedang mengawasj para pekerja yang mengerjakan produk baru untuk pesanan dari PT. AAA, PT. ARW dan PT. Mandiri Perkasa, bu devi mengajaka ku bicara sambil ia fokus memperhatikan pekerjaan anak buah nya di area.
"Jul...! Kamu ibu usulkan untuk menggantikan ibu sebagai supervisor di pabrik A, karena kamu diantara ke-empat kepala unit lebih unggul dari. kompetitor kamu lain nya, rekomendasi ibu kamu ywng aku ajukan ke pusat dan ke pak hadi. Apa kamu sudah siap jul, memikul tanggung jawab sebagai supervisor baru menggantikan nya, yang menurut informasi mulai bulan depan ibu sudah pindah tugas di kantor pusat".
Aku tersenyum dan memberikan jawaban yang simpel juga bahwa aku masih perlu banyak belajar lagi dari bu devi.
"Makasih bu devi, atas perhatian ibu pada ku? Dan juga telah memilih aku menggantikan posisi ibu sebagai supervisor".
"Ok sama-sama jul, kamu termasuk kepala unit yang smart, rajin, berdedikasi tinggi dan bisa menyelesaian tugas mu sebagai kepala unit dengan lancar dan sesuai target produksi dari ibu dan pak hadi".
Saat aku dan bu devi sedang bekerja mengawasi para pekerja di area ku, pak hadi datang sambil ikut mengecek semua pekerjaan para karyawan pabrik seperti biasa yang ia lakukan setiap hari sebagai manajer produksi.
"Eh ada bu devi dan julia, kebetulan nih, sekalian ketemu kamu jul, ini ada surat tugas dari kantor pusat untuk kamu mengikuti job description sebagai supervisor yang nanti nya akan menggantikan bu devi di sini bulan Oktober nanti, kebetulan juga bapak nanti ikut ke bogor karena ada pertemuan dengan semua manajer pabrik dan supervisor pabrik di seluruh PT. IGL, nanti sekalian aja berdua kesana sama bapak ya jul". Ucap pak hadi seraya ia menyerahkan sebuah amplop coklat berlogo PT. IGL pada ku.
"Makasih pak hadi", ucap ku sambil menerima amplop coklat dari tangan nya.
"Jul, kamu mesti mengikuti job description itu selama 1 bulan, disana akan dilatih, di bimbing dan di beri arahan untuk tugas-tugas kamu nantinya sebagai supervisor". Ucap pak hadi menjelaskan singkat program pelatihan nya nanti pada ku.
"Ok pak hadi, julia akan mengikuti nya dengan serius, biar tidak mengecewakan bu devi dan pak hadi". Ucap ku dengan semangat.
"Yaudah kalau begitu bapak permisi dulu, mau cek area 2 dan seterus nya, bu devi dan julia, selamat bekerja". Ucap pak hadi sambil meninggalkan aku dan bu devi.
"Silahkan pak hadi", ucap bu devi menjawab singkat.
Aku hanya mengangguk, padahal senang nya bukan main aku saat ini, karena akan bisa bersama pak hadi selama di bogor, walaupun aku sendiri belum tau berapa lama ia akan mengikuti pertemuan sesama manajer pabrik dan supervisor di lingkup PT.IGL.
"Oiya jul, ibu mau cek ke area 2,3,4 dan 5, kamu terusin ya ngawasin pekerja biar kerjaan mereka rapi dan usahakan sedikit yang reject (tidak lolos QC)", ucap nya menyadarkan ku dari kegembiraan saat ini.
"Eee...I..iya bu devi, maaf barusan julia masih terbawa kaget dapat surat ini, julia pasti kerjakan dengan sebaik mungkin".
"Nggak apa-apa jul, ibu maklum kok, yaudah ibu permisi dulu ya".
"Ok bu devi".
Jam istirahat.......
Saat ini aku bersama kelima sahabat ku (rahma, mala, cintya, lidya dan tina) sedang berada di rumah makan padang yang terletak tidak jauh dari lokasi pabrik. Kami berenam sudah memesan menu kami masing-masing, sambil menunggu pesanan kami datang aku mengajak kelima sahabat ku mengobrol sambil mengambil amplop berwarna coklat dari tas kerja ku.
"Teman-teman julia ada kabar gembira nih, semoga kalian juga ikut senang". Ucap ku sambil memperlihatkan amplop coklat itu pada mereka.
"Apaan itu jul?". Tanya rahma penasaran.
"Lihat aja ma, baca aja biar lain nya pada tau", ucap ku singkat sambil menyerahkan amplop itu pada rahma.
Rahma menerima amplop coklat tersebut kemudian membuka dan membaca nya dengan suara sedikit keras.
"Kepada sdri. Julia Dwi Anggraeni kepala unit area 1 pabrik A, diminta kepada saudari untuk mengikuti job description di bogor dari tanggal 1 September 2005 s.d 30 September 2005, sebagai salah satu persyaratan saudari sebagai supervisor pabrik A menggantikan sdri. Devi Octarina yang akan bertugas di kantor pusat, tertanda tangan Direktur Produksi dan Pengembangan Produk, Ir. Lilian Hok Biem, MT.".
Rahma telah membacakan isi amplop coklat tersebut pada kami semua, cintya, rahma, mala, tina dan lidya langsung mendekati ku memberikan ucapan selamat karena aku dipromosikan menjadi supervisor menggantikan bu devi.
"Selamat jul, kamu duluan nih jadi supervisor, semoga karir kamu semakin sukses ya", ucap tina sambil memeluk ku memberi ucapan selamat.
"Makasih tin". Ucap ku singkat membalas pelukan nya.
Bergiliran rahma, lidya, mala dan cintya memeluk ku memberi ucapan selamat karena aku akan di angkat sebagai supervisor pabrik A.
"Eh iya....! Sebagai tanda syukur gue kalian gue traktir".
"Asyiiikkk....", ucap cintya kegirangan.
"Wah bakalan manggil lu bu julia nih", celoteh lidya karena ia akan menjadi bawahan julia di pabrik A.
"Hehehehe.... bisa aja lu lid, kalau di pabrik mesti profesional nah kalau di luar lu mau manggil gue julia boleh".
"Iya bu julia", canda lidya singkat.
Beberapa saat kemudian semua pesanan kami datang, dan kami segera menyantap makan siang itu dengan perasaan senang, aku melihat teman-teman ku semua ikut bahagia dengan terpilih nya aku menjadi supervisor menggantikan bu devi.
---- ¤¤¤¤¤ ----
Week end......Sabtu, Gedung bioskop 21 di tangerang....
Sepasang kekasih sedang masuk ke dalam theater 21 untuk menghabiskan malam minggu mereka berdua setelah penat menjalankan rutinitas kerja dari hari senin-jum'at kemaren.
Sejoli itu tak lain adalah hadi dan tina, mereka sengaja hangout untuk berduaan sebelum bulan depan ia akan mengikuti pertemuan di bogor.
Sambil menunggu di lobby sebelum mereka di panggil untuk masuk ke pintu theater 1 sesuai tiket nonton yang telah hadi pegang mereka bercanda tawa untuk melepaskan ketegangan akibat pekerjaan.
"Dik, gimana dengan kerjaan kamu di bagian QC? Apa ada kesulitan?", tanya hadi pada tina kekasih nya.
"Lancar ko, berkat bantuan cintya, mala dan rahma, tina sudah jago sekarang hehehe".
"Jelas donk siapa dulu tina pacar koko yang cantik dan pintar, makin sayang deh sama kamu dik. eiya ntar koko 3 minggu akan di bogor nya dik, maklum pertemuan 1 tahunan di bogor itu seluruh manajer produksi dan supervisor akan hadir guna membahas rencana produksi tahunan dan ada produk baru yang akan di launcing pada pertemuan itu".
"Lama ya ko, sepi nih tina nggak ada koko".
"Nama nya tugas dari pusat dik, ini demi masa depan kita juga dik, doain saja koko makin sukses karir nya di PT. IGL, biar bisa melamar kamu".
"Iya ko, tina doain semoga koko sukses, tapi......?".
"Ada apa dik kok seperti ada yang membuat kamu khawatir koko ikut acara di bogor?".
"Julia kan ada di bogor juga ya ko, tempat pertemuan koko dan pelatihan julia apa satu tempat?".
"Iya dik tina, tempat nya nama nya training camp, terdiri dari 100 kamar untuk peserta, 1 ruang aula untuk pertemuan, ruang ujicoba produk, kolam renang, lapangan golf dan semua fasilitas perusahaan ada di sana, nanti sewaktu-waktu kamu pun akan kesana jika nanti mengikuti job description seperti ".
"Wah enak ya ko training camp nya, mana suasana bogor yang sejuk makin rileks dan enak peserta yang mengikuti pelatihan disana".
"Iya dik".
Beberapa menit kemudian terdengar suara panggilan dari pengeras suara "
PINTU THEATER 1 TELAH DIBUKA KEPADA PARA PENONTON YANG BERADA DILUAR DIPERSILAHKAN MASUK KARENA SEBENTAR LAGI FILM SEGERA DIMULAI".
"Sebentar ko, adik mau beli bekal buat kita di dalam, keasikan ngobrol kita tadi ko sampe lupa beli", ucap tina sambil melingkarkan tangan kanan nya ke lengan kiri kekasih nya.
"Yuk...!". Ucap hadi singkat.
Setelah mereka membeli beberapa makanan ringan dan minuman buat mereka di dalam, akhirnya mereka berdua melangkah kearah pintu masuk theater tersebut.
Disaat mereka berdua mau masuk ke dalam pintu theater 1, seorang gadis cantik terlihat marah dan cemburu melihat kedua nya sangat mesra, padahal di samping nya ada kekasih nya yang baru datang dari singapura.
"beib, kita ke hotel kamu aja beib, malas nonton film nya jelek semua". Ucap gadis itu manja menutupi rasa marah nya saat ia melihat hadi dan tina barusan.
"Kok kamu tiba-tiba malas nonton beib", ucap kekasih nya bingung akan perubahan sikap kekasih nya.
"Beib....! Mau nggak kalau nggak mau julia pulang nih ke kontrakan!".
"Yaudah beib, kita cabut sekarang, eiya mampir dulu ya ke apotik, biasa buat safety".
"Kalau urusan itu kamu paling doyan, dasar....!".
Mereka berdua beranjak menuju parkiran mobil, dan setelah sampai di sana mereka segera masuk ke mobil, dan mobil jenis sedan keluaran honda itu pun melaju meninggalkan parkiran menuju tempat yang mereka sepakati tadi.
Sementara itu di dalam theater 1, film yang mereka tonton sudah diputar sekitar 30 menit yang lalu, kedua sejoli menikmati moment kebersamaan mereka dengan penuh keceriaan, saat ini tina sedang menyenderkan tubuh nya ke bahu hadi kekasih nya, hadi melingkarkan lengan kiri nya untuk memeluk tina sehingga tubuh mereka berpelukan dalam suasana remang-remang dan ac dingin di dalam bioskop.
"Dik, koko jadi horny nih, nganceng kontol koko dik", bisik hadi di telinga tina kekasih nya.
"Ih koko, kok bisa kontol koko nganceng, tina kocokin aja ya pake tangan". bisik tina menanggapi omongan kekasih nya.
"Tapi kamu juga buka cd dan bh nya koko kangen dengan memek dan tetek kamu dik!".
"Ngga usah di buka ko, nanti susah lagi kan tina ngga bawa salin cd dan bh nanti kalau sudah di hotel koko mau berapa kali main tina layani".
"Yaudah buruan kamu kocokin aja kontol koko, dik!".
Dengan cekatan tangan tina mengarah ke celana jean kekasih nya, ia menurunkan resliting nya kemudian ia memasukkan tangan nya ke dalam cd kekasih nya.
Hadi membantu membuka gesper nya sehingga penis tersebut sudah tersaji di hadapan tina kekasih nya, dengan tersenyum gadis itu mengurut penis yang sudah berdiri tegang menjulang dengan menggerak-gerakkan tangan nya keatas kebawah hingga terdengan suara desahan dari hadi.
"Aaaarrrggghhh". lenguh hadi saat merasakan tangan halus tina mengocok perlahan-lahan penis nya.
"Ko jangan keras-keras desah nya, takut ketauan penonton lain".
"Iya, sayang habis nya enak banget dik, apalagi kalo kamu mau sepongin kontol koko".
"Ih mau nya, udah koko nikmati saja". Bisik tina lalu ia mencium bibir kekasih nya dengan ciuman yang membangkitkan nafsu hadi.
Lidah kedua nya saling bertautan, saliva mereka saling bertukar, kadang hadi yang menghisap dan menyedot lidah tina saat ia menjulurkan lidah nya, kadang tina yang menghisap dan menyedot lidah hadi saat lelaki itu menjulurkan lidah nya, sementara kocokan tangan tina semakin kencang pada penis kekasih nya, ia sudah faham dengan gestur hadi kalau ia ingin mendapatkan orgasme nya.
"Ko tahan bentar, tina kangen sama sperma koko".
Tina segera menundukkan wajah nya ke bawah, mulut nya segera menghisap dan menyedot kepala penis kekasih nya sementara tangan nya terus mengocok penis itu dengan semakin cepat.
"Aaaakkkhhhh.... dik tina, koko keluaaaaaaarrrrrrrr....
CROOTTT.....CROOOOTTT....CROOOTTTT.....CROOTTTT......CROOTTT....
5x semburan sperma langsung masuk ke dalam mulut tina kekasih nya, tanpa jijik tina menyedot habis sperma hadi hingga tetes terakhir nya.
"Makasih sayang, kamu sudah bikin koko keluar, nanti koko akan puasin kamu pas kita check in di hotel langganan kita". Ucap hadi sambil ia mengelus rambut tina kekasih nya.
"Ko janji ya puasin tina nanti, jadi horny nih ko setelah lihat koko dapet".
"Iya sayang, koko sudah bawa kondom biar aman".
"Ih koko mah, tina mulai hari ini nggak mau kita main pake kondom, tenang ko tina sudah prepare kok, kemaren tina udah beli pil kb, dan baru kemaren habis mens, jadi aman ko kalau koko mau nyembur di dalam, heheheh".
"Wah kamu dik, makin pinter deh, yuk kita cabut! Biar kamu bisa koko bikin klepek-klepek".
"Yuk ko!".
Mereka merapikan kembali pakaian mereka berdua sebelum keluar sambil melihat kembali apakah sudah rapi seperti saat mereka masuk ke dalam bioskop, setelah dirasakan pakaian mereka rapi, kedua sejoli tersebut segera meninggalkan bioskop yang masih menyisakan durasi 30 menit lagi pemutaran nya.
.
.
.
Jam 10.00 wib, lokasi : apotek xxx di tangerang......
Pov Julia
Mobil honda jazz yang di kendarai kami sempat mampir terlebih dahulu di sebuah apotek tempat teman ku bekerja, teman SMA yang bernama Henny Fitriani (henny) yang telah bekerja di sana selama 2 tahun sejak ia lulus SMA.
"Eh lu.. jul, wah nih kak ronald ya, hebat kalian berdua awet ya pacaran nya, apa kabar kalian berdua, tumben nih datang kemari". Ucap henny dengan lagak nya yang comel sama seperti sifat nya waktu SMA dulu.
"Baik kok hen, bisa aja lu, eiya gua mau ngomong bentar sama lu, nggak enak nanti kedengeran orang lain", ucap ku sambil memelankan suara menunjuk beberapa orang yang sedang ikut mengantri membeli dan menebus obat resep dokter.
"Yaudah lu berdua duduk dulu bentar, gua layanin konsumen dulu". Ucap henny sambil ia mulai melayani beberapa orang yang saat itu sedang mengantri resep dokter.
"Sipp santai aja". Ucap ku sambil menjentikkan tangan pada henny dan mengajak ronald pacar ku duduk.
"Beib, gua keluar bentar yo, mau beli rokok sama 2 botol bir tuh di alfimart sebelah". Ucap ronald kekasih ku seraya ia pergi meninggalkan ku.
"Eiya beib titip makanan ringan ya". Ucap ku sedikit berteriak saat ia akan keluar dari ruangan ini.
"Siap beib".
.
.
20 menit kemudian.....
Henny sudah selesai melayani beberapa orang yang sedang menebus resep, kemudian ia menemui julia setelah meminta teman nya menjaga front kasir sementara.
"Gimana kabar lu jul?". Ucap henny memulai obrolan nya.
"Gua baik-baik aja hen, gini hen gua minta tolong nih mau beli 1 box pil kb buat stock, dan obat perangsang yang kemaren pernah lu berikan 1 tahun lalu". Ucap ku menjelaskan kedatangan ku kemari.
"Wah lu berdua mau party ya, atau gimana nih?". Ucap henny menggoda ku karena ia tau aku dan ronald sewaktu SMA sering mengikuti pesta orgy dan berbagai kegiatan yang berbau seks party.
"Udah nggak lagi hen, kami berdua sudah berhenti ikutan seperti itu, sejak Alex terkena HIV kami kapok sendiri".
"Syukur deh, emang kalau mau aman dan sehat seks hanya dilakukan dengan pasangan kita saja, oh iya dengar-dengar lu berdua mau nikah ya akhir tahun ini". Ucap henny antusias.
"Iya hen, bosen pacaran mulu, kalo mau ngentot mesti pake pengaman atau minum pil kb, kalo udah merit kan nggak perlu lagi tinggal croot dalem beres, hehehehe".
"Hahahaha, dasar lu berdua emang pasangan mesum, emang sih lebih baik nikah biar kalian lebih bisa menikmati hidup kasihan berjauhan ya tangerang singapura, kapan beres pacar lu ronald kuliah S2 nya?".
"Bulan depan doi wisuda hen, dan bokap nya sudah minta ia lanjutin megang perusahaan di jakarta".
"Ok bentar ya jul, gua siapin dulu pesanan lu, biar nggak lama nanti kita ngobrol lagi", ucap henny menyudahi obrolan kami dan meninggalkan aku.
Sambil menunggu pesanan aku yang sedang di siapkan oleh henny, dari kejauhan terlihat ronald kekasih ku berjalan menuju ruangan ku sambil membawa 1 kantong kresek kecil ditangan nya.
Saat melihat nya aku jadi teringat beberapa tahun lalu saat kami pertama kali berkenalan. 4 tahun lalu tepat nya saat aku baru duduk di bangku SMA kelas 1, aku mengenalnya saat ultah teman sekelas ku. Gabriella William (Gaby) nama teman sekelas ku sekaligus teman satu genk ku bersama henny, monik, kami berempat akrab karena sering ketemu di acara kebaktian disebuah gereja di daerah jakarta pusat.
Malam itu di acara ultah gaby, aku memakai gaun malam berwarna merah dengan model belahan dada dan punggung yang sedikit terbuka, gaun itu sangat feminim terlihat malam itu karena hampir semua orang kagum saat aku masuk hingga acara selesai banyak yang menanyakan bikin nya di mana dan berapa cost nya kata beberapa teman cewek sekelas ku termasuk henny, gaby dan monik pun ikut kepo nanyain itu.
Saat aku mau keluar dari kerumunan teman-teman ku tiba-tiba datang cowok berkulit putih, rambut agak gondrong menyapa ku ingin mengajak kenalan.
"Gaby, boleh kenalin teman kamu ini". Ucap cowok itu pada gaby sepupu nya.
"Nih jul, kakak sepupu gua yang sering nitip salam ke lu". Ucap gaby memperkenalkan kakak sepupu nya pada ku.
"Hi, gua ronald", sapa nya memperkenalkan nama nya sambil mengelurkan tangan pada ku.
" julia ", balas ku memperkenalkan diri sambil menyambut uluran tangan nya.
"Gaby, pinjem dulu julia ya, yuk jul kita ngobrol di teras atas". Ajak ronald dengan santun pada ku.
Gaby mengedipkan mata padaku untuk ikut ronald di teras atas.
Aku seperti terhipnotis hanya mengangguk saja, kemudian dengan gentle ronald memasangkan lengan tangan nya untuk ku, dan tanpa sadar tangan ku melingkar di lengan nya, dan ia segera mengajak ku naik ke lantai atas.
Sesampai nya di teras atas yang terdapat kursi santai berdampingan, ia meminta ku menunggu sebentar, lalu ia pergi entah kemana.
.
.
.
15 menit kemudian....
Ia membawa satu nampan berupa 2 gelas minuman dan cemilan buat menemani kami ngobrol.
"Maaf jul, kelamaan nunggu ya". Ucap ronald ketika ia telah berada di samping ku sambil meletakkan 2 buah gelas wisky berwarna merah.
Aku hanya menunduk sesaat sambil menjawab, "ng....nggak ko kak, jawab ku gugup dan grogi karena baru pertama kali ada cowok yang mendekati ku dengan cara serius.
"Jul, kak ronald sudah beberapa kali lihat kamu di mari, kakak suka sama kamu, maka nya kakak sering nitip salam buat kamu melalui gaby, maaf kalo boleh tau kamu sudah punya pacar belum?".
Aku seketika bingung bercampur kaget, jujur aku sama sekali belum pernah berpacaran dan dekat dengan cowok karena memang masih muda kata papa dan mama, jika sudah SMA baru di bolehin pacaran.
Aku hanya menggelengkan kepala, " julia belum pernah pacaran kak, papa dan mama melarang julia, dan baru boleh pacaran jika julia sudah SMA".
Jawaban yang polos dan lugu dari ku, yang membuat kak ronald malah tersenyum, di angkat nya dagu ku untuk melihat muka nya.
"Kamu cantik jul, kok muka nya nunduk terus, boleh kah kak ronald jadi pacar kamu jul? Jika kamu bersedia jadi pacar kakak anggukan kepala kamu".
Aku seketika diberi hanya satu jawaban, tanda ku sadari ia menggenggam tangan kiri ku sambil menyerahkan 1 gelas wisky ke tangan kanan ku.
"Santai aja jul, yuk bersulang dulu, maaf cuma ada nya ini".
Aku hanya mengangguk dan membenturkan gelas ku pada gelas nya, lalu gelas tersebut perlahan ku dekat kan ke mulut ku, aroma wisky yang menyengat membuat aku mual, tetapi karena tidak mau mengecewakan kebaikan nya tanpa aku tau kalau malam ini bakalan jadi malam yang menyedihkan sekaligus malam dimana kami sekarang menjadi sepasang kekasih.
Aku meneguk air di gelas tersebut, beberapa tegukan ku tandaskan ke tenggorokan ku, hingga terasa hangat rasa nya di tubub ku dalam cuaca dingin malam itu.
"Jul, mau kah jadi pacar ku", ulang nya menanyakan kembali jawaban ku untuk jadi pacar nya.
Aku diam sesaat kemudian menganggukkan kepala, bahwa aku mau jadi pacar nya, seketika kak ronald memeluk ku.
"Beib itu panggilan sayang kita ya". ucap kak ronald sambil terus tubuh nya memeluk tubuh ku.
Aku merasakan hangat pelukan kak ronald dan entah apa yang terjadi di tubuh ku, pelukan nya membuat sekujur tubuh ku merinding kegelian, nafas ku tidak beraturan dan seperti ada yang berbeda yang kurasakan saat itu, setiap setuhan nya membuat aku mendesah dan muka ku memerah.
"Beib, dikit lagi tuh habisin minuman nya, nanti biar kak ronald beresin kalo sudah habis minuman nya".
Aku menurut saja mendengar perkataan nya hingga seluruh isi gelas tersebut ludes tanpa bersisa, dan kak ronald segera pergi meninggalkan ku sendiri sambil membawa nampan tersebut.
Entah karena terbawa reaksi minuman tadi, aku seperti terbang ke
angkasa, sekujur tubuh ku bergejolak, nafas ku ngos-ngosan, aku sange, kata itu baru aku ketahui setelah beberapa kali ml.
Tanpa kusadari entah sejak kapan kak ronald ada dibelakang ku, ia memeluk ku erat sambil terus menempelkan pipi nya di pipi ku.
"Aaaahhh....". Lenguh ku saat bibir nya mulai menjilati belakang telinga ku, sekujur tubuh ku bergetar tangan ku menggenggam menahan rasa nikmat yang tiba-tiba kurasakan.
"Beib, kita ke kamar saja ya". Bisik ronald di telinga ku.
Aku hanya menganggukkan kepala, lalu kak ronald menggendong ku menuju kamar nya yang tak jauh dari tempat kami duduk.
Lanjutan nya dibawah.......