Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG One Night Stand Specialist

Status
Please reply by conversation.
Bener bener berkelas...
Baik ceritanya...
Penokohannya..
Atopun
Atopun cara bertuturnya...
 
TEASER PART 11.


<<PART 11>>


”Kenapa kamu tiba-tiba tertarik dengan apakah Gw player atau bukan?” balasku dengan dingin. ”Gw music player. Itu maksudnya Tika. Gw ga ada niat untuk tidur dengan Helen, tetapi pertanyaannya barusan memang mencengangkan. Dari sekian ribu wanita, mungkin pertanyaan seperti itu, di pertemuan pertama, hanya bisa dilontarkan Helen.

”berapa wanita yang sudah kamu tiduri?” Helen mengulang pertanyaannya. Dari sudut gerakan, hampir pasti yang menyentuh kaki Gue adalah kaki Helen.

”Tika cuma bercanda, Helen. Apa kamu gagal menangkap konteks pembicaraannya?” responku singkat. Gw melirik sekilas ke arah kanan, dan tatapan mata Gw bertemu dengan Jannice yang langsung memberikan senyumnya. Gw kembali melihat Helen.

”Tapi kamu jelas bukan music player. Kamu menghindar tantangan kami tadi.” kata Helen. Nadanya tidak setegas tadi.
”Tika yang mencegahku bermain musik tadi.”
”Omong kosong.” kata Helen kali ini dengan senyum tersungging.
”Mau bertaruh?” tantangku. Alis mata Helen naik.
”hm.. apa taruhannya?”
”Takut ternyata Gw beneran bisa main musik?” Helen menggelengkan kepalanya.
”Mungkin memang kamu bisa main musik, Dok. Tapi cuma sekedar bisa. Itu bukan seorang musician.
”Gw ga bilang musician. Just a music player.”
“Oh.. okay*** perlu bertaruh kalau gitu. Kamu pasti bisalah kalau Cuma bikin tuh gitar bunyi. No, Im not interrest. Kamu ngajakin Gw taruhan yang pasti Gw kalah.” Kata Helen.
“Ok, jadi kita bisa tinggalkan topik ini.” ajak Gw pergi dari bahasan player. Gara-gara si Tikus, gw jadi ribet sendiri.
“kamu kerja apa Helen?” mencoba untuk membuat bahan obrolan baru.
”Gw belum puas dengan penjelasanmu. Gw masih yakin, lu beneran player.” Kata Helen. Astaga..
“ya itu urusanmu Helen. Seorang gadis yang tersesat oleh asumsinya sendiri.”
”berapa wanita, dok? Yang sudah kamu tidurin?” tanya Helen lagi. Gw menghela nafas, menatapnya dalam. Tapi Gw pilih diam.
”kamu Gay? Atau masih perjaka?” Gw pikir Helen becanda, tapi tidak. Matanya serius. Makin aneh ini orang.
”bukan gay, bukan biseks. Gw straight. Gw perjaka. Dua hari ini.” Kataku sambil menatapnya dingin.
“oh, kamu straight dan perjaka baru dua hari ini.” kata Helen sambil tersenyum penuh kemenangan. Gw tergelak. Ok, Gw akui yang barusan itu Gw ga kepikiran.
“Gw straight sejak lahir. Perjakanya yang baru dua hari ini.” Entah kenapa Gw jadi jelasin literally.
”Berarti bener kamu player.” Helen tersenyum lagi. Gw menggelengkan kepala.
”Gw heran kenapa kamu tertarik sekali tentang ini. Penting ya buatmu?” tanyaku pelan dengan tersenyum.
Setajam apapun pertanyaanmu, sampaikan dengan senyum.
”penting. Gw terobsesi menaklukkan seorang player. Tapi belum ada satupun pria yang mengaku dengan jantan kalau dia seorang player.” kata Helen.
”Mungkin...” lanjut Helen. Gw yang mau bicara langsung menahan bibir.
”Mungkin memang semua player itu pengecut.” Kata Helen. Senyumnya kali ini terasa manis tapi beracun. Mendadak Helen menarik perhatianku. Gadis ini punya brain!

”So, Kevin. Apakah kamu seorang player? Berapa wanita yang sudah kamu tiduri?

Deg!! Nice try Helen. Kamu membuatku merasakan fenomena aritmia dalam beberapa detik yang menyenangkan.. Helen, gadis ini tidak saja punya otak. Dia punya pisau dimulutnya. Dan yang lebih menyenangkan, dia memakai pisaunya dengan baik.

 
Terakhir diubah:
Baca 2 chapter langsung gw bookmark ni story. Gw percaya kl lu player sejati bro keliatan dr kata2 yg lu tuliskan di cerita ini. Gw suka cara lu tarik ukur dengan wanita
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd