Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure story 2

Entah kenapa, ane ngerasa ada elemen penting yang hilang, sesuatu yang tersembunyi di permukaan, namun ada.
Penyelidikan anto terasa terlalu lancar, tanpa ada hambatan yang besar, maskipun terjadi beberapa skenario adu kekuatan, namun seakan ada yang kurang..
Menurut ane, ini terlalu mulus.
Atau, yeti agen ganda? Winda?
Terima kasih suhu kritik nya. Kalo menurut nubie, ini baru kulit nya. Karena yang terlibat di pihak musuh pun belum terdata. Ini simple kok suhu cerita nya. Namanya juga cerita anak bawang. Beda jauh ama master master lain. Langit dan palung samudra..
 
mantap ceritanya tentang intelijen senjata nich.. kasi masukan aja jangan kebanyakan huruf tebal, huruf biasa aja atau di miringkan bolehlah... maklum ke mata kurang pas gitu.. sekali lagi cerita ok coy...:mantap::ampun::mantap:
 
mantap ceritanya tentang intelijen senjata nich.. kasi masukan aja jangan kebanyakan huruf tebal, huruf biasa aja atau di miringkan bolehlah... maklum ke mata kurang pas gitu.. sekali lagi cerita ok coy...:mantap::ampun::mantap:
Oke suhu, terima kasih masukannya. Nubie terima dengan senang hati..
 
Yang jelas.... Aiko dah setuju kalo dea atau neng ama anto.... Poligami.... Asekkkkk....
 
Selamat pagi momod, king, pertapa, pendekar, guru besar, senpai, master, guru, dan suhu-suhu yang terhormat. Semoga sukses dan bahagia selalu..
 
Mulustrasi...


Neng Dea









•••©©©•••

*Chapter dua puluh dua, hari ke delapan



"Gitu dulu ya mas, ada yang ingin disampaikan lagi gak mas?"

"Bang, ini... saya mau tanya bang. Tapi ini diluar kasus keluarga Sanjoyo."

"Ya mas, kenapa mas. Tanya aja, kita kan teman, kok kaya bingung?"

"Begini bang, maaf, jangan tersinggung ya bang."

"Opo toh, piye.. piye."

"Abang ada kah punya hubungan dekat dengan Neng?"

Akhirnya pertanyaan ini meluncur juga. Aku sudah kira, ini mungkin akan jadi satu kenyataan berat buat dia. Tapi aku sudah putuskan memperjuangkan Neng buat aku. Maaf aku saat ini tidak mengijinkan yang lain mendekat pada Neng. Aku harus jawab. Aku tarik nafas panjang..

"Iya mas, sejujurnya iya. Aku ada hubungan dengan Neng."

"Ooohh... syukurlah.." Surya menarik nafas dan tampak ada kelegaan disana.

"Maaf mas, kenapa memang mas?"

"Aku merasa lega sekarang. Aku mengucapkan terima kasih ama abang, karena mempertemukan aku dengan aki dan Neng. Karena sesungguhnya, Neng adalah .........

adik saya bang, beda ibu."

"Hah, kowe ra salah mas"

"Nggak bang, aku sudah selidiki beberapa hari ini. Makanya, ini tadi aku mau sampaikan pada nya langsung, ternyata dia beda sangka an pada ku. Aku... sangat senang sekali bang sebenarnya, dan aku jadi lega mendapatkan kabar kalau abang sudah sama dia, sebab di pertemuan kita terakhir tadi malam waktu abang mau di obati aki itu, aku melihat ada kekecewaan di muka Neng setelah mengetahui abang meminta aku buat masuk menjaga mereka. Karena tidak bisa di tutupi, jelas terlihat Neng suka sama abang."

"Kalau gitu, aku akan panggil Neng kesini. Jelas ini berita baik, baik sekali. Apa aki sudah tau?"

"Belum juga, aku beberapa kali mencoba mendekatkan diri, tapi aki seperti jaga jarak bang. Aki sepertinya juga ingin nya abang yang sama Neng. Ini dokumen saya " Surya mengeluarkan beberapa surat copy. Aku lihat copy KK, Akte kelahiran, dan surat kematian.

"Saya minta tolonglah mediasikan dari abang, ini abang yang pegang dan tanyakanlah sama Neng. Biar aku lega bang. Aku pun hanya anak satu-satu nya karena ayah ku pun meninggal masih relatif muda, ibu ku masih ada, di salatiga sana."

Aku ambil dan baca secara seksama. Aku sebenarnya masih buta juga dengan orang tua Neng, jadi aku belum tau pasti benar atau tidak nya yah tergantung Neng dan Aki. Aku gak paham jalan hidup mereka, nanti akan ada waktunya sendiri akan terungkap.

"Lebih baik kita ke dalam mas, kita bicara langsung aja."

Aku dan Surya masuk ke panti dan aku cari Neng. Neng yang melihatku masuk bersama Surya , tampak bertanya.

"Ada apa a?"

"Neng, Surya mau bicara penting. Dimana tempat yang baik? di ruang tamu saja deh, ayo."

"Apa sih a?"

"Ayo duduk sini. Ini penting agar semua jelas." aku diam sejenak, memandang Neng dan Surya yang duduk berhadapan aku di sisi samping nya. Di tengah kami ada meja bundar sepelukan tangan.

"Mas Surya tadi bicara ama aa Neng, dia ingin memastikan penasaran hatinya pada Neng. Ini ada beberapa copy data tentang mas Surya. Ada copy Kartu Keluarga, akta kelahiran dan copy surat kematian. Harap Neng periksa surat ini, ada tidak dokumen ini yang Neng pikir janggal? aa tidak bisa memastikan, karena aa masih buta sama sekali Neng."

Neng menerima copy dokumen-dokumen itu dengan ragu. Lalu membaca nya, pertama KK, lalu akta kelahiran Surya, terakhir surat kematian ayah Surya. Tiba-tiba tangan Neng bergetar, sepertinya ia menemukan sesuatu di tiga dokument itu. Terlihat mata nya mulai berkaca-kaca.

"A... ini sungguhan? gak bohongan kan?"

"Tidak bohong, dokumen asli nya ada di kampung. Aku bisa ambil kalo kamu mau."
jawab Surya.

"Kamu menemukan sesuatu di sana Neng?"

"Iya a, neng kenal nama ini. Denny Suryadi. Nama ayah Neng almarhum. Yang meninggalkan Neng saat masih umur 1 tahun 3 bulan, saat Neng belum paham apapun dan mengerti arti seorang ayah. Dan nama itu juga tercantum di dokumen ini sebagai ayah dari pak Surya. Bagaimana ini bisa terjadi setelah hampir 20 tahun?"

"Aku saat itu pun, masih belum genap 4 tahun. Aku ingat betul, kematian ayah yang tiba-tiba akibat penembakan itu. Aku masih ingat, tubuh kaku nya di balut kafan, setelah dimandikan. Aku ikut mengantar nya ke makam. Aku setiap hari ke makam sendirian memanggil-manggil ayah agar bangun. Ibu memeluk ku dan memaksa ku pulang. Besok nya aku begitu lagi. Aku merasa amat sedih. Satu minggu setelah penguburan ayah, baru kami tau ternyata ayah mempunyai seorang istri lagi, bernama Mila Karmila di Bandung dan sudah mempunyai seorang bayi perempuan. Kami cari tau alamat nya selama dua minggu kemudian, dan didapat di Jl. Pajajaran no. 70. Sebuah rumah sewaan sederhana masuk lorong kecil. Aku ibu, hanya berdua datang ke bandung dari Semarang. Tapi kami dapati rumah itu sudah kosong. Sudah 1 minggu. Kami terlambat. Tapi aku masih dapat sedikit informasi dari RT disana, bahwa nama anak itu, adik ku itu Deandra Handayani Suryadi. Aku kehilangan informasi, ibu kembali ke kampung di Salatiga, dan aku besar di salatiga. Di keluarga nenek dari ibu." Surya menjelaskan


"Neng, apa yang di ceritakan mas Surya itu benar?"

Neng masih menunduk, air matanya tumpah, dan terisak.

"Iya, aku putri nya ayah Suryadi, Denny Suryadi. Dari istri kedua nya yang bernama Mila Karmila. Waktu itu aku masih bayi merah, tidak tahu apapun, aku hanya di ceritakan ibu. Ayah ku meninggal dalam tugas sebagai orang hebat, ibu istri siri, jadi ibu tidak mau menuntut apa-apa. Sehingga ibu pergi pulang ke desa ini. Sampai aku umur 7 tahun 3 bulan, ibu dapat penghargaan dari presiden sebagai penggerak PKK terbaik mewakili Jawa Barat dalam peringatan hari ibu di Makassar. Pesawat ibu tidak pernah sampai, hilang dan tidak ditemukan.. huuuu.. huuuu...."

Neng menangis..

Aku segera bangkit dan memeluk nya. Dia masuk dalam dadaku, memeluk ku erat sekali.

"Aa.. kenapa jalan hidup ku selalu sedih a? kenapa disaat aku ingin bahagia, selalu datang halangan? aku tau aku anak dari istri siri, yang hanya bisa di cerca dan di benci, dianggap sebagai pendompleng keluarga syah. Aku selalu takut a.. makanya, aku juga gak mau hanya jadi istri yang tidak terdaftar, aku gak mau a.."

"Hai sayang, mas Surya bukan mau menjahati kamu, dia justru rindu sama kamu. Kamu ternyata ada saudara sayang, ada kakak mu. Kamu harus syukuri itu sayang. Kamu harus senang. Lihat aa.. ayo lihat... Neng... lihat sayang... aa lihat mas Surya bukan orang seperti itu, lihat mas mu, lihat dia pun menangis bahagia... hayoo..." pelan muka Neng melihat Surya. Surya tersenyum walau ada airmata mengalir di pipi nya kiri kanan.

"Salim sama mas mu sayang.. gih.."

Neng maju, mengajukan tangan kanan dan diberi oleh Surya, lalu Neng mencium buku tangan Surya. Surya tidak tahan, lalu maju dan memeluk kepala Neng...

Surya dan Neng berpelukan sambil menangis bahagia. Akupun merasa ada yang mengalir turun dari mataku. Anak-anak panti mengintip tapi tidak ada yang mengusik

Tak lama kemudian, Surya memegang kepala Neng.

"Neng, mas cari kamu sudah lama dik. Mas dan ibu, tidak pernah menganggap kalian orang lain setelah tau ayah ada istri lain. Bagaimana pun, kita masih sedarah. Ayah tidak meninggalkan harta yang banyak, tapi ia meninggalkan seorang adik yang baik, cantik dan lembut. Aku senang sekali dik."

"Maaf kan Neng ya mas, sudah punya prasangka kurang baik sama mas. Neng gak bisa gambarkan perasaan Neng sekarang, sedih, bahagia, kaget, semua jadi satu. Neng musti gimana ini sekarang?"

"Mas mau kenalan sama aki yah, dan sekarang posisi jadi mas mu. Mas juga lega setelah tau kamu sudah jadi sama bang Anto."


"Mas, jangan panggil bang lagi. Aku iki adi mu lho..."

"Eh, kalo gitu aku panggil lae aja lah. Bahasa medan, lae itu bisa berarti saudara ipar lelaki. Ya itulah yah. Lae ku.."

Anak-anak yang mengintip, mulai berani keluar.

"Teh Neng, kenapa nangis?" tanya seorang anak kecil perempuan

"Sini semua, teteh mau omong..." anak-anak panti keluar sama-sama

"Ibu mana?" tanya Neng lagi

"Dikamar teh, habis mandi kaya nya."

"Dik, panggil ibu bisa, teteh mau kenalin."


Seorang anak lelaki langsung berlari masuk. Tak sampai semenit, seorang ibu umur pertengahan 50 an datang

"Aya naon Neng? Kok ngumpul semua?"

"Ibu, adik-adik teteh yang baik. Neng mau kenalin, Neng juga baru tahu, ini mas Surya, kakak Neng kandung beda ibu. Selama ini ternyata Neng punya kakak yang nggak jauh, masih satu desa. Tapi baru diizinkan ketemu hari ini. Mas Surya ini polisi di polsek cibadak bu."

"Ehh.. ibu ikut senang. Selamat kenal ya pak, maaf kalo anak-anak banyak menyusahkan bapak."

"Panggil Surya saja bu, jangan ada tambahan nya yah. Surya ama Neng sama disini. Malah Surya senang banget, punya adik yang mengajar disini."

"Neng kan memang pernah tinggal disini. 6 tahun Neng tinggal di panti sampai lulus SMA."

"Oh, panti ini pasti akan Surya amankan. Pasti.. adik-adik, salam kenal yah dari mas Surya."

"Salam kenal juga pak."

"Iya lah, terserah kalian aja."

"Ayo sudah pada mandi?"
tanya Neng

"Sudah teh..."

"Sekarang siap-siap buat sholat maghrib. Mas, sholat yuk."

"Maaf dik, mas non Muslim. Mas dan ibu mas non muslim. Ayah memang muslim, tapi ibu bukan dek. Dan mas ikut ibu."

"Oh, maaf mas. Neng kira. Tapi gak apa-apa, yang penting mas nya aku... hehehe... ayuk aa..."


"Misi ya mas, kami kedalam dulu."

"Silahkan lae.."

Hari ini satu ganjalan telah lewat. Soal mas Surya sudah selesai. Aku panggil mas sekarang, karena ia kakaknya Neng. Hah, hidup benar-benar aneh, tidak bisa di tebak. Mereka saling mencari selama 20 tahunan, ternyata posisi nya hanya sekitar 7 km. Tapi di operasi nanti tetap aku yang kendalikan, si mas tetap ikut kendali ku lah.. ah, jadi nervous..

Aku sudah selesai, dan siap untuk pamit. Aku mau ke rumah kakek Ridwan sebenarnya, tapi Neng, aku antar dulu.

Aku dan Neng satu angkudes, mas Surya sudah duluan. Dia mau ketemu dulu sama aki duluan katanya gak sabar.

15 menit kemudian kami sudah sampai di rumah aki Tama, motor mas Surya ada di sini. Tampak mas Surya sedang bincang dengan aki.

"Assalamualaikum." kata ku

"Wa'alaikumsalam." jawab aki

Aku dan Neng salim ke aki. Neng langsung ke belakang buat minum seperti nya.

"Maaf aki kami kemaleman, ada hal yang terjadi tadi. Dan ini sekarang mau kita bahas aki. Mas saja atau saya?"

"Kau sajalah lae, biar enak. Tadi juga si lae yang jelasin"

"Baiklah, Neng, duduk deh biar jelas. Jadi tadi mas Surya datang ke panti mau ketemu langsung sama Neng. Jadi mas nya mau bawa 3 dokumen ini aki. KK, akta kelahiran, dan surat kematian. Mohon kesediaan aki memeriksa nya."

Aki mengambil dokumen itu. Membaca nya dengan teliti. 5 menit kemudian, muka aki di angkat dan melihat ke mas Surya.

"Jadi, pak Surya ini anak nya Denny Suryadi? Dari istri karina?

"Iya aki.. Surya anak dari ibu Karina Setyaningsih..."

"Kamu tau pak kalau Denny Suryadi, seorang staff Bea dan Cukai pelabuhan Tanjung Emas, Semarang yang gugur di duga ditembak rekan sendiri karena memergoki penyelundupan narkoba?"

"Panggil Surya aja aki. Iya Surya anak ayah Denny Suryadi. Staff Pemeriksa lapangan Bea dan Cukai pelabuhan Tanjung Emas. Tapi penyebab ayah meninggal....
sampai saat ini Surya tidak tahu aki, pelaku nya kabur katanya suruhan dari orang atas."

"Aki tau penyebab nya, Denny memergoki rekan nya sesama petugas, yang membiarkan barang narkoba untuk lolos penjagaan. Pembawa nya ditangkap oleh Denny. Saat 2 Hari kemudian, Denny di temukan tertembak di dada nya saat mau periksa ke lapangan. Ada saksi mengatakan, Denny dihabisi komplotan itu sebab dia tidak mau kompromi soal narkoba itu, dan berniat melapor pada polisi siapa yang terlibat. Sebelum itu terjadi, Denny sudah dihabisi."

"Oh... astaga..."
surya mengepalkan tangan nya, tampak kegeraman besar ada di wajahnya.

"Sampai sekarang pelaku dan aktor utama nya tidak terungkap aki. Itu salah satu pendorong paling kuat yang membuat Surya mau jadi polisi. Polisi lah yang berhak menyelidiki dan menangkap siapa pun pelaku nya."

"Iya, aki titip kan padamu. Permintaan aki adalah, temukan yang membunuh Denny. Karena dialah sumber penderitaan yang kamu dan Neng harus alami. Walau Mila anak ku adalah istri ke dua dan siri, Denny tidak pernah membeda-bedakan. Saat itu, dia sudah ingin mengesahkan pernikahan nya, tetapi nasib berkata lain."

"Iya aki, aku pasti cari mereka. Pasti.. karena mereka aku masuk polisi.."

"Aki sebenarnya awal nya tidak merestui pernikahan Denny dan Mila. Karena Denny telah beristri dan ini hanya di nikah agama. Aki tau kalau hanya begitu, kasihan anak yang akan ada akibat nikah itu. Tapi karena cinta mereka kuat, aki tidak bisa menghalangi. Kemudian jelang satu tahun, Neng lahir. Aki minta Denny mencari jalan untuk mencatat kan pernikahan nya dengan Mila. Dia sanggupi. Tapi sebelum semua terjadi, sebelum keinginan itu terlaksana, Denny sudah di panggil. Ini pukulan buat aki, dan pelajaran yang mahal. Aki merasa gagal menjadi orang tua sebab ibu nya Mila sudah lebih dulu meninggal saat Mila sudah lulus SMA tapi Mila belum menikah. Karena itu, aki sangat melindungi Neng saat ini, aki tidak ingin hal yang menimpa ibu nya, menimpa ia juga. Aki hanya mengizinkan Neng menikah secara resmi agama dan negara. Kalau tidak, lebih baik tidak jadi."

"Aki, saat ini Surya telah menemukan adik Surya, Surya dan ibu jujur setelah tau ayah ada istri lain, satu minggu setelah penguburan. Kami mencari alamat keberadaan istri ayah itu selama 2 minggu. Akhir nya dapat kan alamat nya di bandung di Jl. Pajajaran no.70. Surya dan ibu ke bandung dari semarang. Tapi ternyata kami terlambat, seminggu sudah rumah itu kosong. Informasi dari pak RT sudah di bawa pulang ke desa mereka oleh aki. Tapi pak RT juga tidak tahu dimana nya. Ibu bilang bahwa dia tidak pernah menganggap ibu Mila dan Neng orang lain, ibu bilang bahwa mereka adalah saudara Surya juga. Jadi, karena Neng sudah menerima Surya sebagai kakak nya, aki mau kan terima Surya sebagai cucu aki?"

"Kan kamu sudah minta begitu saat pertama kali kita ketemu di kenalkan oleh Anto. Dan aki telah terima."

"Iya aki, tapi ini kan posisi nya beda aki. Tapi syukur lah kalau aki bisa terima Surya. Juga Surya bersyukur Anto yang mengenalkan Surya dan yang membawa Surya masuk ke aki dan Neng, jadi Surya bisa ketemu sama saudara sendiri yang sudah 20 tahun aku cari. Dan ternyata tidak jauh keberadaannya, selama 7 bulan Surya di cibadak dan sekitar nya, tidak menyadari yang Surya cari ternyata ada di sekitar Surya."


"Aki, maaf Anto menyela. Anto merasa sudah waktu nya Anto pamit, Anto masih harus bertemu kakek nya Ridwan aki. Anto masih harus menjelaskan pada kakek sebab bagaimana pun, kakek mantan kades dan lama menjabat, tentu tau bagaimana dan seperti apa desa ini yang saat ini terancam akan suatu ke gegeran besar aki. Anto merasa perlu meminta petunjuk dan saran dari kakek. Bisa ya aki?"

"Iya cu, tugas mu masih sangat berat. Pergilah, aki percaya penuh pada mu."

"Lae, kalau kau bilang gitu, aku pun jadi ingin ikut kau. Itu bukan hanya tugas kau lae, tugas ku juga itu. Ada adik sama kakekku di desa ini, kalau ada yang mau acak-acak desa ini, berhadapan dia sama aku?"


"Tapi jenengan baru ketemu dan kangen-kangenan e. Aku ya ora tego mas jak jenengan."

"Tidak, kangen sudah cukup. Yang penting hati ku sudah plong, penasaran ku sudah terjawab. Sekarang tugas sudah menunggu, aku harus bertugas dengan baik, seperti bapak ku. Ayah, tenang ya yah, Surya udah ketemu adik dan aki. Sekarang Surya bertugas melindungi mereka." Surya berbicara dengan mata terpejam dan menghadap ke atas.




Bersambung lagi ya suhu...

Mohon kritik dan saran nya suhu...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd