Lanjutan nya........
Keesokan hari nya.... jam 7.00 wib 9 April 2007....
Pov Hadi
Aku menjalankan mobil ku menuju kantor cabang, semalam aku tidur di rumah mas hendra, dan kembali menjelaskan lebih detil pada mas hendra rencana ku.
"Aku punya firasat mereka akan beraksi 1 atau 2 hari ini, apalagi setelah aku mengkonfirmasikan rencana ku untuk menjadi instrusktur di basecamp bogor, pasti saat itu lah mereka akan menjalankan rencana nya", gumam ku.
Drrrttt.....Drrrrttt....Drrrrttt.....
Hp ku bergetar, dan aku pinggirkan sejenak mobil ku dan membuka hp ku.
from: dik tina sayang
"Ko, dimana sekarang? Papa dan mama bilang jam 14.00 wib berangkat ke bandara".
Aku segera membalas pesan sms tina istri ku.
to: dik tina sayang
"Koko otw ke kantor cabang, 1 jam lagi insya allah koko sampe dik di sana".
"Sampai juga nih, tumben kemana para penguntit itu kok nggak ngikuti", gumam ku dalam hati.
Jam 9.30 wib aku sudah tiba di kantor cabang tangerang, segera mobil ku parkirkan di depan kantor, lalu aku turun dan berjalan ke pabrik-pabrik yang berada di cabang tangerang ini.
"Papa", ucap julia setengah berteriak ketika aku masuk ke area yang merupakan tanggung jawab nya.
"Ma, nanti ikut papa ya, kita jemput papa dan mama tina di bandara, sekalian pulang ke rumah papa petrus", ucap ku pada julia istri ku saat aku menemui nya di ruangan kerja nya.
"Iya papa sayang, pasti mama ikut papa, eh iya pa, ini pil yang kemaren mama ceritakan ke papa", ucap julia.
Julia menyerahkan sebutir pil ekstasi yang ia bungkus dalam plastik pada ku untuk ku lihat apa benar pil itu adalah jenis narkoba.
"Fix ini ma, ini narkoba jenis pil ekstasi, kita mesti lakukan sweeping untuk karyawan jangan sampai mereka terjerumus menjadi pecandu benda haram ini", jawab ku.
"Siap pa... Mama akan lakukan perintah papa, untuk area mama, mama pastikan akan bersih", ucap julia yakin.
"Ok mama sayang, papa keliling dulu ngecek keadaan dan pekerjaan karyawan ya, i love you ma.... muaaaaccchhhh....", ucap ku sambil mencium sejenak bibir istri ku yang selalu bikin kangen.
"Iya pa, nanti mama susul kalian jam istirahat nanti, i love you too pa.... muaaacchhh", ucap julia setelah melepaskan ciuman sebagai ungkapan rindu kami bebarapa hari ini.
Aku melanjutkan tugas ku mengecek perkerjaan karyawan dan melihat kondisi di lapangan, berjalan dari area 1 menuju area 2 di mana lidya saat ini sedang memantau dan mengawasi karyawan nya.
"Eheeemmm....".
"Eh pak hadi, sudah lama pak di sini!", ucap lidya setelah menyadari keberadaan ku di samping nya.
"Baru sampe juga lidya, semalam ke jakarta dan sempat tidur di rumah mas hendra, kalian lebih aman kalo kalian saling menjaga, dan pesan mas hendra hari ini kamu ikut pulang ke jakarta bareng bapak, julia dan tina", ucap ku.
"Ok pak, Lidya ngikut saja deh, kapan mau ke jakarta nya?", ucap lidya bertanya.
"Jam istirahat nanti kita berangkat, soalnya bapak mau jemput mertua dulu di bandara, papa dan mama tina mau jengukin tina yang sedang hamil", jawab ku.
"Ok kalo gitu pak, bisa ikut lidya sebentar pak hadi, itu mesin produksi abcd sedang bermasalah", ucap nya sambil menunjuk mesin tersebut.
"Ayo....", Kata ku mengiyakan dan mengajaknnya melihat langsung permasalahan mesin tersebut.
Aku dan Lidya kemudian melihat mesin yang dibilang mengalami masalah, kemudian ku sms herry, untuk segera menemui ku dan meminta mekanik untuk segera memperbaiki nya.
"Kita tunggu mekanik nya saja Lid, seperti nya ini ada kebocoran di dalam nya", ucap ku menjelaskan kemungkinan penyebab kerusakan mesin itu.
"Ok pak", jawab Lidya singkat.
Beberapa menit kemudian datang herry beserta seorang kepala mekanik, dan ia langsung menemui ku dan Lidya yang sedang berada di lokasi produksi area 2.
"Pak hadi, Lid.... Maaf agak lama tadi, mas tolong ya kamu cek kerusakan nya, supaya produksi kita nggak terhambat", ucap hadi memerintahkan kan mekanik itu untuk mengecek mesin tersebut.
"Oiya her, saya minta tolong ya, back up kerjaan saya selagi saya nggak disini", bisik ku pelan mendekati herry.
"Siap bos", ucap herry sambil menganggukkan kepala.
"Dah kalo gitu aku tinggal dulu ya, tolong beresin ini, minta ke bu rissa biaya nya, lid bapak jalan lagi ya mau ngecek ke pabrik lain nya", ucap ku pada herry dan lidya.
"Ok pak,", sahut lidya singkat.
Aku berjalan ke pabrik B, C, D dan E dan setelah mengecek langsung keadaan disana yang aman dan baik aku akhirnya kembali ke kantor, ke ruangan ku untuk sekedar beristirahat sejenak melapaskan penat pada pinggang ku
Jam 12.00 wib.... Istirahat makan siang....
Julia dan tina menemui ku di ruangan kerja ku dan mereka sudah siap untuk ku ajak berangkat menuju bandara SOETA, tetapi sebelum kesana aku mengajak kedua istri ku untuk makan siang terlebih dahulu.
"Ko ini kan restoran yang pertama kali koko ajak tina makan siang?", ucap tina saat aku sudah memarkirkan mobil kami di halaman restoran tersebut.
"Duh yang sedang nostalgia nih.... Hehehehe", celetuk julia dari belakang.
"Ihhh.... Kamu jul, jelas dong ini tempat special yang bikin hati dan jiwa ku terbang, tempat ini adalah saat ko hadi nembak aku jul", ucap tina menyahut dengan muka merah merona karena di goda julia.
Aku tersenyum dan hanya mengelus rambut tina,
"Iya ma, ini tempat papa pertama kali nembak tina untuk jadi pacar papa, dah yuk kita turun sudah papa booking vip room nya, enak loh makanan nya di restoran ini".
Mereka berdua turun dari mobil dan mengikuti ku masuk ke restoran tersebut, disambut pelayan restoran yang ramah dan sopan mempersilahkan kami masuk ke ruangan vip di restoran ini.
Hampir 30 menit kami di restoran ini, makan siang dengan kedua istri ku, ada senyum dan tawa dari kedua istri ku, sesekali saat makan tadi tersebut mereka berdua manja minta disuapin oleh ku.
Jam 14.00.....
Kami bertiga sudah sampai di bandara SOETA cengkareng tangerang, duduk santai di lobby bandara menunggu kedatangan mertua ku, sambil memainkan smartpone ku, sekedar menghilangkan kebosanan menunggu kedatangan papa dan mama tina.
"Pa... Nanti papa dan mama tina ajak ke rumah papa petrus dan tidur disana ya malam ini", ucap julia.
"Iya ma, papa juga berpikiran sama seperti mama, gimana dik nggak apa-apa ya kalo papa dan mama tidur di rumah papa petrus malam ini?", ucap ku menyahuti omongan julia dan balik bertanya pada tina istri ku.
"Iya ko, adik ikut koko aja, sekalian juga biar akrab papa dan mama ku dengan papa dan mama julia", ucap tina menjawab.
"Asyiiikk... Tin malam ini papa tidur sama aku ya, boleh ya...Please....!", ucap julia memohon pada tina.
"Tapi kan.... Jatah ku sama ko hadi", sahut tina cemberut seketika.
"Dah gini aja malam ini kita tidur bertiga gimana apa kalian keberatan, soal nya papa besok mesti ke basecamp bogor menjadi instruktur buat calon manajer kita nanti", ucap ku mengusulkan pada mereka.
"Serius pa.... Gimana tin kamu mau nggak?", tanya julia pada tina.
Tina mengangguk muka nya seketika tersenyum, dan memeluk ku.
"Nah gitu dong, kalian jangan saling cemburu papa pasti akan adil kok untuk kondisi tertentu mungkin cara ini yang adil ya, papa cinta kamu berdua istri-istri papa dan calon ibu dari anak-anak ku", ucap ku pada mereka berdua.
Jam 15.00 wib....
"Ko....! Itu mama dan papa, yuk kita samperin mereka ko, jul!", ucap tina pada ku dan julia.
"Iya, bener kamu dik, itu papa dan mama mu... Ayo kita samperin, ma... Ayo !", ucap ku menyahuti.
"Tunggu pa, kok mama malah ditinggalin....Tina.. Papa tunggu!", ucap julia sedikit berteriak.
Ketika kami bertiga sudah ketemu papa dan mama tina, kami sebagai anak langsung menyalami mereka berdua dengan mencium buku tangan mer3ka berdua.
"Gimana kabar mu nak hadi dan nak julia?", ucap papa mertua ku menanyakan keadaan ku dan julia.
"Baik pa, papa sendiri gimana?", tanya ku berbalik tanya berusaha mengakrabkan diri dengan mertua ku.
"Sehat nak... Ada salam buat kalian dari adik dan kakak nya tina", ucap mama tina menyahuti setelah tadi berpelukan dengan tina melepas rindu ibu dan anak.
"Makasih ma, salam mereka hadi terima, dah yuk pa, ma kita langsung ke mobil sekarang, biar nggak kemalaman kita sampe di rumah papa petrus", ucap ku.
"Pa, ma, malam ini kita semua ke rumah papa mama julia ya, mereka pengen papa dan mama nginep di rumah mereka, itu tadi pesan papa dan mama julia", ucap julia.
"Duh jadi merepotkan kalian nih kami", ucap mama mertua ku.
"Papa dan mama nya julia sudah anggap tina anak mereka pa, ma, tina juga berharap seperti itu pada papa dan mama", ucap tina sambil terus memeluk mama nya.
"Pasti itu tin, julia sudah seperti putri kita ya ma", sahut papa mertua ku.
Mama mertua ku mengangguk kemudian meminta julia mendekat pada nya, mereka bertiga berpelukan.
.
.
.
Jam 19.30 wib.....Di kediaman papa petrus di Jakarta Selatan...
Pov Tina
Di meja makan kini kami berkumpul, setelah beberapa jam tadi kami sampai dari bandara SOETA, kedua orang tua ku begitu akrab dengan kedua orang tua julia yang juga mertua dari suami ku, keceriaan dan kebersamaan yang membuat ku semakin bahagia untuk mendampingi ko hadi sebagai istri kedua nya, ditambah sekarang di rahim ku ada calon bayi kami yang kini sudah berusia 4-5 bulan.
"Pak Wijaya gimana kabar usaha nya di sana, kalo perlu apa-apa jangan sungkan, kita sekarang sudah jadi satu keluarga besar, putri mu tina sudah saya anggap seperti anak kami sendiri", ucap papa petrus memulai obrolan mereka sambil menyantap makan malam nya.
"Iya pak petrus, makasih banget sudah menerima tina sebagai anak kami minta dibimbing dan diarahin sebagai mana putri bapak, sekarang usaha saya lumayan maju pak, maklum pedagang tahu di pasar tradisional di semarang, tapi perkembangan nya semakin maju berkat saran dari nak hadi kemaren", ucap papa ku menanggapi omongan papa petrus.
"Syukurlah kalo begitu, kalo masalah tina bapak jangan khawatir, akan saya jaga seperti anak saya sendiri, nak hadi menikahi tina juga atas saran dan usulan saya juga pak, karena jujur berkat tina, julia bisa menemukan kebahagiaan nya kembali yang dulu sempat hilang, yuk kita lanjutin makan malam nya, tambah lagi pak lauk dan nasi nya, jangan malu-malu", ucap papa petrus sambil menyunggingkan senyum pada ku dan papa ku.
"Iya makasih pak, kapan-kapan nanti bapak dan ibu petrus kalo ke semarang mesti tinggal di rumah kita ya ma", ucap papa ku.
Aku, ko hadi, julia, papa petrus dan mama heni, papa ku dan mama ku makan malam dengan lahap nya, sesekali aku memberi senyuman untuk suami ku dan julia, hingga acara makan malam itu selesai.
Jam 21.30 wib.....
"Hoammmm.....", aku menguap karena rasa kantuk mulai mendera ku.
"Adik duluan saja ke kamar sama julia, koko mau ngomong sebentar sama papa petrus", ucap ko hadi suami ku.
"Yuk tin, kita ke kamar sekarang!", ajak julia pada tina.
"Pa, ko kami duluan ke kamar, jangan malam-malam ngobrol nya", ucap ku lalu mencium buku tangan papa petrus dan ko hadi suami ku dan di ikuti oleh julia.
Aku dan julia menuju ke kamar yang biasa nya di tempati julia bersama ko hadi, kedua orang tua ku sudah sedari tadi pamit ke kamar untuk beristirahat.
Setelah di dalam kamar....
"Jul, kira-kira ada masalah apa ya ko hadi dengan papa petrus, kayak nya ada hal penting yang mereka berdua obrolin, duh kenapa perasaan tina jadi nggak enak seperti ini", ucap ku.
"Iya tin, julia juga punya pikiran yang sama seperti kamu, malah sekarang nggak tenang seperti ada sesuatu yang akan terjadi sama suami kita", ucap nya menimpali omongan ku.
"Sebaik nya kita doain suami kita jul, kita banyakin ibadah, eh iya ajarin tina ya untuk sholat maklum masih belum hapal bacaan sholat nya", ucap ku.
"Pasti tin, tau nggak tin, setelah kita sholat hati kita akan terasa tentram, itu yang kurasakan selama ini, apalagi kalo kita sholat tahajud, dulu aku sering lihat rahma sholat tahajud, ternyata benar kata rahma sholat tahajud bikin kita semakin dekat dengan allah", ucap julia sambil menjelaskan makna sholat bagi nya.
"Iya, makanya bantuin tina biar bisa menjadi wanita muslimah, tina ikhlas jiwa dan raga untuk menjadi muallaf, apalagi setelah menjalani pernikahan ini keyakinan tina semakin kuat untuk menjadi muslim sejati", ucap ku.
"Senang deh punya saudara seperti mu tin, yuk kita saling bantu untuk sama-sama menjadi istri yang solehah yang taat dan patuh sama suami, tau nggak tin, jika kita berbakti dan taat pada suami jaminan nya surga, itu yang pernah julia dengar dalam pengajian", ucap julia.
"Iya, tina juga pernah dengaf itu jul, aku mau bersih-bersih dulu jul", ucap ku kemudian menuju kamar mandi meninggalkan julia sementara.
1 Jam kemudian.....
Aku menyalami suami ku dan ia kemudian mencium kening ku dan mengelus perut ku sejenak, kemudian ia berpaling ke julia yang juga melakukan yang sama, ya kami bertiga selesai menunaikan ibadah sholat isya' berjamaah, ko hadi yang menjadi imam dan mengimami kami berdua.
Tetesan air mata tak bisa ku tahan, tangis kebahagiaan dari ku begitu pun juga julia yang ternyata berlinang air mata, entah karena apa malam ini seperti ada kebahagiaan yang sulit kami ungkapkan.
"Kok kalian berdua nangis, apa papa bikin salah sama kalian berdua?", ucap nya heran dan bingung melihat kami berdua berlinang air mata.
"Nggak ko, justru tina nangis karena bahagia kita bisa jadi keluarga", ucap ku menyahut.
"Iya pa, mama terharu dan nggak nyangka bakalan menjadi salah satu istri papa, makasih sudah memberikan kebahagiaan buat mama pa", ucap julia menimpali.
"Papa akan membahagiakan kalian berdua, jangan ragukan itu doain papa selalu dalam keadaan sehat dan dalam lindungan allah swt", ucap suami ku pada kami berdua.
"Iya ko, selalu adik doakan koko selalu sehat, dan selalu dalam lindungan allah, amiien.....", ucap ku dan di aminin oleh ko hadi dan julia seketika.
"Dah yuk kita beresin, kita lanjut ke ranjang papa kangen sama kalian berdua", ucap ko hadi sambil mengedipkan mata nya pada kami berdua.
"Emang nya papa aja yang kangen, ini calon bayi kita sudah kangen sama papa nya", ucap ku lalu membuka pakaian ku hingga kini tubuh ku polos tanpa ada secuil kain menempel di tubuh ku.
"Waduh nyolong start duluan nih kamu tin", sahut julia sambil ia pun melakukan hal yang sama seperti ku barusan menanggalkan pakaian nya.
Ko hadi yang melihat kami berdua bugil di hadapan nya jadi bengong, terlihat ada gejolak syahwat nya bangkit seketika melihat kedua istri nya sudah berbugil ria.
Aku dan Julia bersama-sama melucuti pakaian yang di kenakan oleh ko hadi suami kami, dan dalam waktu singkat seluruh pakaian yang melekat di tubuh nya telah kami lucuti hingg kini kami bertiga sudah dalam keadaan tanpa busana.
Pov hadi
Aku bak raja yang sedang di kelilingi oleh ratu-ratu ku, kini mereka berdua menjalankan tugas nya memancing birahi ku dan menyenangkan ku sebagai suami mereka.
Tina mengambil posisi atas sementara julia menjalankan tugas nya di bawah tubuh ku.
"Sluuuuupppprrrhhh....Smoooaaacchhhh..... Cuuuuuuppppp", aku dan tina berciuaman dengan penuh gairah sementara itu di bawah kemaluan ku sudah di dalam mulut julia istri ku.
"Aaaaaarrrggggghhhhh.... Mantap banget ma, nikmat ma.... terus.... yang dalam ma....", lenguh ku saat merasakan nikmat sepongan julia pada kemaulai ku.
Tina nggak mau diam dan kalah ia pun mulai menjilati leher dan belakang telinga ku kemudian turun dan sampai ke dada ku, lidah nya menelusuri pentil dada ku dan kemudian menjilat dan mengulum nya.
Sontak membuat tubuh ku menjadi bergetar dan bergelinjang menahan geli sekaligus nikmat karena perbuatan kedua istri ku.
"Untung saja tadi aku sudah minum jamu kuat, kalian berdua akan aku puaskan malam ini istri-istri ku", gumam ku membatin.
Kami bertiga mencari dengan sendiri nya cara untuk memuaskan birahi masing-masing, secara tak di duga kini aku menghadap memek julia, sementara tina mengoral kontol ku dan julia menjilati memek tina, kami membentuk segitiga, saling memberi dan menerima rangsangan.
"Akkkkkhhhhh.... Terus pa.... Nikmat banget lidah mu pa...ya itu itil nya dimainin....", lenguh julia saat aku sudah memainkan kemaluan nya.
"Ceploookkkk....Ceplookkkkk..... Uuuuuhhhh....", suara benturan kontol ku dengan bibir mungil tina yang saat ini ia yang mengambil alih mengoral kemaluan ku.
"Hoooossshhhh..... Hoooooaaaahhhh.... Plooopppp.....
"Enak... Jul.... Aaaaakkkkkhhhhh.....", desah tina saat ia merasakan nikmat dari jilatan lidah pada kemaluan nya.
Beberapa saat kemudian....
"Jul.....Stop..... Nanti keluar duluan.... Aku duluan ya sudah nggak kuat pengen dimasukin kontol ko hadi....", ucap tina lalu ia bangkit dan memposisikan diri nya diatas tubuh ku.
"AAAAAARRRGGGGHHHH.....", teriak tina saat terjadi penetrasi pada kemaluan kami berdua.
Ploookkkkk..... Ploooookkkkk..... Plooookkkk.....
Ploookkkkk..... Ploooookkkkk..... Plooookkkk.....
Ploookkkkk..... Ploooookkkkk..... Plooookkkk.....
Aku merasakan nikmat yang luar biasa saat kontol ku di hujam dengan begitu ketat oleh memek tina, ia bergaya bagai seorang koboi yang sedang menunggangi kuda nya.
Sementara itu julia ikut melenguh dan merintih nikmat saat lidah ku dan juga dua jari ku sudah mengobok-obok memek nya yang kini banjir dengan cairan cinta nya.
"Oooooohhhhhh.... Papa.... Mama nggak kuat.... Mama... Mau Keluaaaarrrrrrr.....", ucap julia merintih nikmat saat akan mengalami klimaks nya.
SEEEEERRRRR......SEEEEEEEERRRRRR....... SEEEEEERRRRR.......
Cairan kewanitaan julia menyembur kencang membasahi seluruh wajah ku, seketika tubuh nya ambruk ke samping dengan tubuh terkulai lemas.
"Capek mama pa, mama istirahat bentar, papa sama tina dulu ya....", ucap julia yang tersenyum pada ku dengan tubuh yang lemas.
"Iya sayang, kamu istirahat saja , nanti giliran kamu papa bikin enak juga", ucap ku.
Tina masih bergerak lincah diatas tubuh ku, dia makin mempercepat pompaan nya pada kontol ku, membuat aku dan dia melenguh dan merintih nikmat.
"Oooohhhh..... Ko.... Nikmat nya ko....", desah tina sejenak lalu ia menggoyangkan pinggul nya dengan sesekali ia menghentakkan pantat nya ke bawah.
Aku menahan pinggul tina kemudian dari bawah ku sodok dengan ritme tinggi kontol ku sehingga membuat tina merintih dan melenguh.
"Ko.... Adik mau keluar ko..... Terus ko kocok yang kencang ko.....", teriak tina.
Beberapa saat kemudian.....
"AAAAARRRRRGGGGHHHH..... Adik keluaaaaarrrrrr.....".
Seeeeeeeerrrrr...... Seeeeeerrrrrrr...... Seeeeeerrrrrr........
Tina istri ku mendapatkan klimaks nya cairan kewanitaan nya mengalir keluar saat aku mencabut kemaluan ku dari memek nya yang berkedut dan berdenyut.
"Enak banget tadi ko.... Adik puas malam ini..... Lanjutin sama julia saja ko, adik capek banget", ucap nya lalu mencium ku sejenak lalu ia tepar dengan nafas yang memburu dan tubuh yang lemas.
Kini julia telah siap, ia memposisikan diri nya menungging.
"Giliran mama, pa! Bikin orgasme kayak tina barusan ya pa...!". Ucap julia manja.
Aku lalu memposisikan kontol ku ke arah bibir kemaluan julia, setelah dirasa pas posisi nya ku dorong dan BLEEEEESSSSS.....
"Aaaaaaarrrrgggggghhhhh....", lenguh kami berdua saat kedua kelamin kami bersatu di dalam kemaluan istri ku.
"Ayo pa.... Mulai....".
Aku kemudian mulai memaju mundurkan kontol ku di dalam memek sempit istri ku. Ayunan dan pompaan yang awal nya pelan kini perlahan naik dan semakin cepat dan kuat. Hujaman kontol ku semakin dalam ku rasakan di dalam tubuh nya.
"Pa.... Enak.... Terus pa....", teriak julia saat tubuh nya berguncang menerima sodokan bertenaga dari kemaluan ku.
"Memek kalian berdua bikin papa kangen sayang.... Oooohhhhh... Nikmat nya ma...", lenguh ku.
PLOOOOPPP...... Kedua kelamin kami terlepas seketika.
Aku kemudian meminta nya untuk terlentang, posisi missionary ini adalah posisi yang bisa membuat ku orgasme cepat.
"Ma, rebahan ya, papa sudah nggak kuat pengen keluar nih", pinta ku pada julia istri ku.
Julia lalu mengikuti permintaan ku, ia berbalik badan dan tidur terlentang membuka lebar paha nya memberi ruang untuk ku untuk leluasa menggauli nya.
"Papa masukin ya ma....", ucap ku.
Julia mengangguk dan tersenyum.
Ku posisikan kontol ku di depan pintu masuk kemaluan nya, dan setelah ku yakin lalu ku dorong dengan kuat hingga kontol ku melesak jauh menerobos memek istri ku yang kini banjir oleh cairan nya.
"Ooooohhhhh pa.... Mentok pa.... Besar dan panjang kontol mu pa.... Bikin mama ketagihan".
Aku sempat mendiamkan sejenak setelah penetrasi tersebut kemudian setelah kurasakan julia sudah bisa menikmati, aku kemudian mulai memaju mundurkan kontol ku keluar masuk ke dalam lubang memek nya.
Otot kegel julia begitu terasa meremas dan memijit kontol ku di dalam, membuat leguhan dan desahan nikmat ku terucap dari bibir ku.
"Aaaaahhhhh...... Uuuuuuuuhhhhh..... Ooooooohhhhh..... Nikmat banget ma....", lirih ku menikmati remasan dari otot kegel julia di dalam.
Entah beberapa lama kami berdua mengarungi persetubuhan ini, tubuh kami berdua sudah bermandikan peluh, nafas kami semakin memburu menandakan kami berdua sudah berada di ujung klimaks kami masing-masing.
Hujaman ku semakin cepat dan tinggi ritme sodokan nya, membuat payudara julia berguncang dan bergoyang mengikuti hentakan dari tubuh ku.
"Ma..... Papa mau keluar.....", lenguh ku.
"Bareng pa, mama juga mau sampe..... Oooohhhh terus pa..... Yang kencang dan dalam sodok nya pa..... Dikit lagi mama keluar....".
Aku yang juga akan keluar meningkatkan tempo pompaan ku, mengejar orgasme ku yang sudah dekat dan dengan hujamn yang paling kuat ku kerahkan seluruh energi ku ke ujung kontol ku dan dengan teriakkan kencang aku sampai saat itu.
CROOOOOTTTTT...... CROOOOOOTTTTT..... CROOOOOTTTTTT...... CROOOOOTTTTT...... CROOOOOOTTTTT..... CROOOOOTTTTTT...... CROOOOOTTTTT......
"Ooooooohhhhh.... Pa..... Mama juga sampe pa.....".
SEEEEEERRRRRRR...... SEEEEERRRRRR...... SEEEEEEERRRRR......
Kedua cairan cinta kami berdua bersatu padu dalam rahim julia istri ku, aku nggak khawatir jika julia hamil, walau ku ketahui saat ini ia memutuskan menggunakan KB spiral untuk menjaga jarak kehamilan nya.
"Makasih ma.... Papa puas....", ucap ku lalu mencium kening julia sejenak.
"Sama-sama pa, mama juga puas pa, i love you pa".
Kami bertiga tidur dalam satu selimut dalam keadaan bugil, aku di tengah diapit oleh kedua istri ku, "terima kasih, kalian berdua bidadari yang melengkapi hidup ku, ya allah jaga dan lindungi mereka dari bahaya", batin ku berdoa dalam hati.
Lanjutan nya di bawah.......