Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Skandal Asmara Di balik Asrama

Status
Please reply by conversation.
Pesan page 54 ya....hehehhe.... mau pasang patok dulu nanti di page 54...
 
Cuplikan SESSION II....


Flasback....
.
.
.

"Gimana lu fan, kok sampe sekarang kamu belum bisa menghabisi bocah itu", suara pria itu terdengar lantang dari ujung telepon sana.

"Sabar bang, dia sulit disentuh, pasti stefan bisa menghabisi nya tunggu saja bang, stefan sedang cari waktu dan situasi pas untuk menghabisi nya", jawab pria itu dengan yakin.

"Ok abang tunggu kabar baik mu, jangan kecewakan abang, awasin terus pergerakan dia", ucap pria itu dengan tegas.

"Siap bang, pasti stefan lakukan dengan rapi dan tanpa ada kecurigaan", jawab nya dengan yakin dan mantap.

"Barang-barang kita sudah kamu pasarkan disana fan?", suara pria itu lantang dan tegas bertanya.

"Baru sebagian bang", jawab nya.

Pria yang mendengarkan percakapan mereka dengan alat sadap yang ia pasang beberapa hari lalu itupun terkejut dan kaget, lalu ia segera menyusun siasat dan rencana salah satu nya ia mengabarkan kakak angkat nya.

to: mas hendra
"Stefan ternyata komplotan mereka mas, saat ini narkoba sudah masuk dan dipasarkan di pabrik-pabrik kita, kita mesti lakukan tindakan pencegahan mas kalo tidak perusahaan kita bakalan hancur dari dalam".
 
SESSION II

Terima kasih untuk para semproter mania yang setia menanti dan menunggu cerita di threads ini, supaya tidak menimbulkan kebingungan para reader semua ane akan jelaskan sedikit time line kejadian cerita session II ini, periode cerita di session II ini adalah di tahun 2007, ada tokoh utama baru di session 2 ini yaitu ricky dan bella, setelah mereka di terima kerja di PT. IGL, untuk lebih jelaskan kita ikuti dan langsung menuju ke TKP.....

CEKIDOT.....


PART 1
Flash back kejadian 2 hari sebelum terjadi nya kecelakaan maut di kawasan puncak bogor.......

8 April 2007...... Di kantor cabang PT. IGL

Seorang pria sedang serius mendengarkan pembicaraan 2 orang yang saat ini sedang berkomunikasi melalui alat komunikasi mereka hp seluler, alat sadap ia pasang di hp seluler pria tersebut.

"Gimana rencana lu fan ? Kok sampai sekarang kamu belum bisa menghabisi bocah itu!", suara pria itu terdengar lantang dari ujung telepon sana.


"Sabar bang, dia sulit untuk di sentuh, pasti stefan bisa menghabisi nya tunggu saja bang, stefan sedang cari waktu dan situasi yang pas untuk menghabisi nya", jawab pria itu dengan yakin.

"Ok abang tunggu kabar baik mu, jangan kecewakan abang, awasin pergerakan dia", ucap pria itu tegas dan lantang.

"Siap bang, pasti stefan lakukan dengan rapi dan tanpa kecurigaan", jawab nya dengan yakin dan mantap.

"Barang-barang kita sudah kamu pasarkan disana fan?", suara pria itu tegas dan lantang bertanya.

"Baru sebagian bang", jawab nya.

Pria yang mendengarkan percakapan mereka dengan alat sadap yang ia pasang beberapa hari lalu itupun terkejut dan kaget, lalu ia segera menyusun siasat dan rencana salah satu nya ia mengabarkan kakak angkat nya.

to : mas hendra
"Stefan ternyata komplotan mereka mas, saat ini narkoba sudah masuk dan dipasarkan di pabrik-pabrik kita, kita mesti lakukan tindakan pencegahan mas kalo tidak perusahaan kita bakalan hancur dari dalam".

Pesan sms ia kirim kan ke kakak angkat nya dan terkirim sukses.

Beberapa menit kemudian pesan sms balik dari kakak angkat nya membuat hp pria itu bergetar.

Drrrrrt..... Drrrrrttt..... Drrrrrtttt.....

from: mas hendra
"Lakukan tindakan pencegahan dik, mas percayakan sepenuh nya pabrik dan PT.IGL sama kamu, jika kamu perlu bantuan orang-orang kita segera hubungin mas, jaga diri kamu baik-baik disana".

Aku lalu segera membalas sms dari mas hendra.

to: mas hendra
"Adik punya rencana yang mungkin akan membuat geger pabrik dan perusahaan tapi hanya mas hendra dan orang-orang tertentu saja yang mengetahui rencana kita ini, setelah mas baca sms ini tolong mas hapus biar nggak bocor mas".

"Sebaik nya aku pikirkan rencana apa yang baik untuk membuat mereka percaya bahwa aku bisa dileyapkan oleh mereka, tapi jangan sampai aku beneran mati terutama keluarga dan orang-orang yang kucintai", gumam ku berpikir sejenak.

"Nah.... Aku punya ide....!", gumam ku seketika senang karena sudah menemukan rencana yang pas untuk melancarkan siasat dan rencana ku.
.
.
.
Sementara di tempat lain.... Lokasi pabrik A....

Pov Julia


Aku hari ini sudah kembali beraktifitas kembali setelah hampir 3 bulan aku cuti karena melahirkan, suasana kerja yang sibuk belakangan ini karena begitu banyak nya orderan dari fihak buyer yang memesan produk di pabrik A terutama untuk area 1 yang menjadi tanggung jawab ku.

Oh iya untuk area 2 sekarang ini dipegang oleh lidya saraswati sahabat ku yang juga kekasih dari mas hendra kakak ipar ku, kami berdua berkerja sama saling memberikan informasi kerjaan supaya bisa saling melengkapi dan saling membantu demi kemajuan dan kejayaan perusahaan keluarga suami ku.

Saat aku sedang berkeliling mengawasi beberapa karyawan yang sedang bekerja aku melihat akhir-akhir ini ada beberapa karyawan wanita yang bertingkah aneh, tidak seperti biasa nya wajah nya terlihat pucat bahkan seperti kurang semangat dan sempat beberapa kali aku menegur nya tetapi keesokan hari nya tetap seperti itu.

"Kamu ke ruangan saya, ada yang mau aku tanyakan?", ucap ku pada wanita itu.

"Iya bu", ucap nya singkat sambil menundukkan badan nya.

Aku kemudian melangkah menuju ruangan ku, di ikuti oleh wanita tadi yang beberapa saat lalu sempat ku minta ke ruangan ku.

"Silahkan duduk", ucap ku ramah mempersilahkan pada nya untuk duduk.

"Terima kasih", jawab nya singkat lalu ia duduk di tempat yang sudah disediakan.

"Aku lihat beberapa hari ini kamu seperti nya sedang sakit, sudah pergi ke dokter belum?", ucap ku memulai obrolon dengan wanita itu.

"Eh...Iya bu, sebetulnya saya tidak sakit bu, hanya..... saya beberapa hari ini sulit tidur karena dikasih obat ini bu". ucap wanita itu polos menceritakan apa yang ia rasakan.

"Coba saya lihat, ini obat apa....?", ucap ku setelah menerima pil dari wanita itu.

"Nggak tau bu, ini katanya vitamin supaya bikin badan kita tidak capek, dan memang setelah makan obat itu tubuh saya nggak capek bu, bahkan susah buat tidur", ucap wanita itu menjelaskan.

"Siapa yang kasih obat ini....? Sebaiknya kamu ke dokter sekarang, saya takut kesehatan kamu terganggu dan kasih tau siapa saja teman-teman kamu yang memakan obat ini, laporkan ke saya", ucap ku tegas.

"Ini katanya dari perusahaan bu gratis, dan semua karyawan tetap dan buruh semua kebagian bu", jawab wanita itu yang bernama nita.

Nita adalah salah seorang karyawan tetap yang berusia muda dan memiliki kemampuan dan ketelitian yang bagus, ia salah satu karyawan yang baik, kerjaan nya rapi dan selalu memenuhi target produksi yang dibebankan pada nya, dan rencana saya akan mempromosikan ia menjadi salah sat kepala unit di area 1 yang ku pimpin.

"Sekarang kamu stop konsumsi obat ini, saya bawa obat ini dan serahkan ke laboratorium klinik untuk di periksa obat apa dan kandungan nya apa? Kalian jangan sampai terjerumus ke dalam obat-obatan terlarang", ucap ku tegas.

"Iya bu, kalo boleh saya juga minta surat untuk periksa kesehatan saya, saya mau periksa di klinik bu", ucap nita memelas.

"Iya sebaik nya begitu, sekarang saya buat surat nya, kamu tunggu bentar ya", ucap ku lalu menuliskan surat untuk ia periksa kesehatan nya ke klinik.

Lalu setelah selesai aku menyerahkan surat itu pada nita, dan ia pun pamit dan meninggalkan ruangan ku.

Aku segera mengirimkan sms pada suami ku memberitahukan kejadian ini.

to : my husband
"Pa, mama nemuin obat-obatan katanya dikasih dari perusahaan apa benar itu pa".

Setelah ku kirim pesan sms itu lalu ada balasan dari suami ku beberapa menit kemudian.

from: my husband
"Ma, perusahaan tidak pernah memberikan obat-obatan, kamu sekarang razia semua karyawan di area kamu, kerja sama sama lidya ya, itu narkoba ma, tapi jangan sampai bikin gaduh dan catat beberapa orang-orang disana yang mencurigakan, perusahaan sedang di serang komplotan william ma".

Aku kaget setelah membaca pesan sms mas hadi suami ku, dan kemudian aku membalas sms nya kembali.

to: my husband
"Mama siap bantu papa, i love you pa, hati-hati pa".

"Sebaiknya aku hubungin semua sahabat-sahabat ku untuk berhati-hati jangan sampai mengkonsumsi obat-obatan tersebut", gumam ku dalam hati.

Lalu aku mengirimkan pesan pada sahabat-sahabat ku, lidya, cintya, mala, rahma dan juga tina, untuk kumpul di tempat biasa kami kumpul di warung nasi padang di sekitar pabrik.

Saat jam istirahat makan siang, sirine berbunyi menandakan waktu istirahat siang aku segera menemui lidya di ruangan nya, sesaat setelah ia melihat ku ia lalu tersenyum.

"Tumben jul, kamu yang datang ke tempat ku, hehehehe....", ucap lidya mencandai ku sambil tertawa kecil.

"Kangen lah mosok nggak boleh", ucap ku sambil tersenyum menanggapi candaan nya.

"Dah yuk kita ke tempat biasa! Disana saja kita kangen-kangenan nya ! Sudah lapar nih", oceh lidya selanjut nya sambil memegangi perut nya yang ramping.

"Duh kasian segitu nya kamu lapar ya lid.... Yuk berangkat....!", kata ku tegas.

Kami berdua melangkah meninggalkan ruangan lidya, keluar dari pabrik A menuju tempat biasa kami berenam kumpul, dan setelah sampai disana kami lalu cipika-cipiki dengan para sahabat ku.

"Gimana kabar mu, ma?", tanya ku pada rahma.

"Baik, kamu gimana?", jawab rahma dan balik nanya kabar ku.

"Fine, sama kayak kamu, eh iya teman-teman ada kabar penting dan ini kita perlu waspada dan hati-hati", ucap ku mengucapkan nya dengan suara pelan supaya tidak terdengar yang lain di ruangan ini.

Aku lalu menceritakan kejadian yang mungkin ada hubungan nya dengan aksi balas dendam yang dilakukan oleh kelompok william orang tua ronald, karena menurut suami ku, indikasi nya mengarah ke situ.

Bla....Bla....Bla.....", ucap ku setelah menceritakan termasuk penemuan pil yang kini ku tunjukkan pada mereka saat ini.

"Wah serem nih, jadi takut apa seserius itu ya jul, artinya kita jangan sampai pergi sendiri-sendiri ya", ucap mala menanggapi omongan ku.

"Tepat sekali, dan kalo ada yang mencurigakan cepat hubungi kami-kami, kita mesti kompak ini menyangkut maju mundur nya perusahaan yang kita sayangi ini", ucap tina menimpali.

"Aku punya ide tapi ini mesti kita lakukan dengan hati-hati", ucap lidya kemudian.

"Emang apaan rencana mu lid", tanya rahma penasaran.

"Sini kubisiki, kalian semua merapat", ucap lidya membuat kami semua mengerubungi nya.

"Terlalu bahaya itu lid, apa nggak sebaiknya kita bicarain dulu sam pak hadi", sahut mala.

"Iya, kalo masalah itu pasti kita bicarain dulu sama pak hadi", ucap lidya menanggapi pertanyaan mala.

"Dah kita bahas yang lain saja takut ada yang dengar nih, pasang mata dan telinga kalian, jangan sembarang cerita masalah ini pada orang lain selain ke kita-kita", ucap ku menyudahi obrolan rahasia ini.

"Siap bos....", jawab mereka berlima kompak.

"Hahahahaha.....", tawa ku dan mereka pecah.

Berselang beberapa saat kemudian semua pesanan kami sudah tersaji di meja makan, lalu kami semua diam dan sibuk dengan menu makanan kami yang kami pesan sesuai dengan selera kami masing-masing, "selamat makan sahabat-sahabat ku", gumam ku dalam hati sambil tersenyum melihat mereka berlima makan siang dengan lahap nya.
.
.
.
Sementara itu ditempat lain.....

Pov Ricky

Beberapa calon manajer yang akan diterima dan ditempatkan perusahaan sedang menjalani program job training di sebuah basecamp yang berada di kawasan puncak bogor.

10 orang manajer akan ditempatkan untuk mengisi kekosongan pos di masing-masing cabang, 2 manajer diantara nya akan ditempatkan di cabang tangerang.

Seorang pria berusia antara 25 sampai 30 tahun saat ini menjadi salah satu peserta job training tersebut itu adalah aku.

Aku pria yang bernama lengkap Ricky Arya Wahyudi Atau Ricky, seorang lulusan S2 dari Sidney of Univesity jurusan psikologi lulus dengan predikat cumlaude, dan kini nasib ku berubah setelah sekian bulan aku terpuruk dengan kematian kekasih dan calon istri ku Veronica Woworuntu atau nika.

Kini aku memulai membuka diri dan bangkit dari keterpurukan ku, di sini lah sekarang setelah kemaren berjuang mengalahkan beberapa orang saingan ku untuk mengisi salah satu tempat sebagai manajer HRD, yang ku ketahui cabang tangerang dan bekasi yang membutuhkan manajer HRD.

Hari pertama dilaksanakan job training.

Aku mencoba untuk membaur dan bergaul dengan calon manajer lain diantara beberapa manajer tersebut ada seorang wanita yang memhuat ku bergetar seperti saat aku pertama kali jatuh cinta pada alm.nika.

Seorang wanita bernama Bella Septiawati atau Bella berusia 27 tahun sempat membuat lutut ku bergetar dan seakan aku seperti melihat bayangan alm. nika pada sosok diri nya.

"Hai, kenalin Bella Septiawati panggil saja Bella", ucap nya ramah dan sopan mengenalkan diri nya sambil menjulurkan tangan nya pada ku.

"Ricky Arya Wahyudi panggil Ricky aja", kata ku menyambut uluran tangan nya.

Aku terpana dan diam tanpa mau melepaskan tangan ku, hingga aku tersadarkan saat ia berdehem.

"Ehem....", ucap gadis itu singkat.

"Eh I....Iya... Ma...Maaf", ucap ku kikuk dan salah tingkah.

"I...Iya...Nggak apa-apa kok, rikcy kita kesana yuk biar kenal semua sama yang lain!", ajak nya sopan pada ku.

"Ayo.....!", jawab ku singkat mengiyakan ajakan nya.

"Cantik nya kamu bel, kenapa aku seperti merasakan saat-saat seperti ketemu dengan alm. nika? Apa kamu sudah jadi milik orang lain?", gumam ku di hati sambil tatapan mata ku seakan tidak ingin lepas untuk memandang wajah nya.

"Rick.....Ricky..... Kok malah bengong, kamu kenapa?", ucap bella seketika membuyarkan pikiran ku akan diri nya.

"Eng....Nggak bel... Eh iya kenalin RICKY", kata ku memperkenalkan diri pada teman-teman lain nya.

"Saya Wenny pak, salam kenal", ucap gadis seusia bella ikut memperkenalkan diri.

"Freddy, pak", ucap lelaki yang seusia ku ikut berjabat tangan sambil memperkenalkan diri.

"Toni, dan itu Dewi pak", ucap seoran lelaki yang bernama toni ikut menjabat tangan ku.

Sesaat kemudian kami ke sepuluh calon manajer mulai kenal satu persatu, sudah tidak ada kekakuan dari kami masing-masing setelah berkenalan dan ngobrol satu sama lain.

Diantara para gadis tersebut Dewi, Wenny dan Bella, hanya Bella yang menarik perhatian ku, dari gestur, sosok nya serta cara bicara nya mengingatkan kembali pada diri nya, "apakah ini jawaban dari mimpi ku supaya aku bangkit dan menemukan mu kembali pada diri Bella, aku kangen kamu nik", lirih ku dalam hati.
.
.
.
Pov 3rd....


Tangerang, jam 13.00 wib, 8 April 2007..... Di ruangan kepala cabang.....

"Pak Stefan, pak Hadi mau ketemu bapak", ucap seorang gadis dari saluran telpon internal kantor.

"Oh iya, suruh masuk saja fin!", sahut pria tersebut pada fina sekretaris nya.

Tak berselang beberapa menit kemudian...

Ceklek.....

"Siang pak Stefan", ucap pria itu dengan sopan pada atasan nya.

"Siang juga pak Hadi, eh iya silahkan duduk!", ucap pak Stefan sambil mempersilahkan pria itu duduk.

"Eh iya.... Ada perlu apa pak Hadi datang ke ruangan saya?", ucap pak stefan membuka obrolan mereka.

"Gini pak, kantor pusat tadi meminta saya untuk kesana karena sedang ada peluncuran produk baru untuk produksi bulan depan, sekalian saya juga ingin menyampaikan langsung report produksi pada manajer dan direksi di sana mengenai perkembangan produksi cabang tangerang". ucap pak hadi menjelaskan kedatangan nya menghadap pria itu.


"Oh gitu, silahkan pak hadi, eh iya saya mau titip sekalian laporan bulanan saya untuk para direksi pusat ya pak", ucap stefan sambil menyerahkan 1 bundel berjilid yang sudah ia persiapkan.

"Ok kalo begitu saya pamit pak, mau siap-siap berangkat", ucap hadi lalu beranjak pergi meninggalkan ruangan itu.

"Hahaha.... Ini kesempatan terbaik ku untuk menghabisi nya", tawa girang pria setengah baya itu kegirangan karena menemukan waktu dan moment pas untuk menyingkirkan pria itu.

"Kalian ikuti mobil toyota rush plat nopol B 4545 SHG, saya tau lokasi nya karena di mobil nya sudah saya pasang alat gps, kalian tau kan tugas kalian apa, jangan ada bekas dan mesti rapi", perintah pria itu lantang dan tegas pada seseorang di ujung telepon sana.

".....,,,,........................", sahut seseorang dari ujung telepon sana.

"Laporkan kalo sudah clear, jangan kecewakan saya, kalo gagal kalian tau apa hukuman buat kalian?", ancam pria tersebut di sambungan telepon seluler nya.

"Hahahaha...... Salam buat ronald ya di..... ", tawa nya senang dalam hati.
.
.
.
Di lain tempat.....


Pov Hadi....

Sebuah mobil meluncur dengan kecepatan tinggi setelah tadi ia sempat mendengarkan pembicaraan pak stefan yang ternyata akan mulai melaksanakan aksi nya untuk menyingkirkan pria tersebut, ya di dalam mobil yang sekarang melaju dengan kecepatan 80-100 km perjam tak lain adalah Septya Hadi Gunawan atau Hadi.


"Ok..... Permainan dimulai", gumam ku yakin dan mantap.

"Siapa yang jago, rencana kamu apa rencana ku pak stefan, bukti keterlibatan kamu sudah terekam semua sampai nanti akan kuungkap semua suatu hari nanti", batin ku berkata.

Namun belum beberapa jauh ada sebuah mobil yang terus mengikuti ku sejak aku keluar dari kantor cabang tangerang, "hahahaha permainan ini menarik yuk kita main petak umpet", ucap ku tertawa kecil melihat rencana mereka.

Aku terus mengawasi pergerakan mereka dari kaca spion ku, "sebuah mobil van hitam SUV seperti yang digunakan dalam film THE A TEAM", dengus ku setelah melihat mobil yang menguntit ku.

Sampai di kantor pusat PT. IGL, ku lirik arloji ku menunjukkan jam 15.30 wib, aku segera masuk sempat aku menoleh dan melihat mobil van hitam itu perlahan menghilang dan menjauh dari lokasi kantor pusat saat ini.

"Hadi, apa kabar pak?", ucap seorang lelaki berpakaian formal menyambut ku dengan ramah dan sopan.

"Baik-baik saja nu, eh iya nu, tolong pantau terus pak stefan ya, ini rekaman percakapan beliau dengan komplotan nya, dan setelah cukup bukti kita serahkan mereka ke fihak berwajib", ucap ku pada pak Ir. Wisnu Pratama, Direktur Utama PT. IGL yang juga sahabat ku yang ku percaya menjadi DIRUT PT. IGL.

"Siap di, demi sahabat ku yang selalu membantu ku sekarang gantian aku yang membantu mu, nyawa pun aku rela pertaruhkan demi kamu di", ucap nya dengan serius.

"Eh iya nu, mas hendra sudah tau masalah ini, nanti kamu tolong komunikasikan dengan mas ku ya, soalnya aku sedang bikin rencana untuk mereka, dan setelah ini hanya beberapa orang saja yang tau keberadaan ku ke depan nya, kamu atur saya untuk tugas mengajar di basecamp ya, untuk beberapa hari ke depan nya dan komunikasikan itu pada pak stefan biar ia masuk dalam perangkap ku", ucap ku menjelaskan pada wisnu sahabat ku.

"Siap bos, apa perlu saya turun bos ke lapangan?", ucap nya bertanya.

"Nanti saja belum saat nya sekarang", jawab ku singkat.

"Dah kalo begitu aku pamit dulu nu, kamu tolong urusin PT. IGL ya, saya percayakan pada mu", ucap ku lalu memeluk tubuh nya sebelum meninggalkan ruangan tersebut.

Aku mengirimkan pesan sms untuk mas hendra supaya mau menemui ku di kantor papa petrus untuk membicarkan rencana ku ini.

to: mas hendra
"Mas, temui adik di kantor papa petrus, adik ingin bicarakan rencana adik".

Pesan sms itu terkirim sukses ke no. hp mas hendra, dan beberapa saat kemudian ada balasan dari nya.

from: mas hendra
"Ok dik, mas otw sekarang ke kantor papa petrus, hati-hati dik".




Lanjutan nya di bawah........
 
Terakhir diubah:
Lanjutan nya.....



Dihari yang sama.... 8 April 2007.... jam 19.00 wib.... Kantor pusat PETRUS CORPORATION....


Pov Hadi


Kini kami sudah berkumpul di sebuah ruangan khusus di kantor pusat PETRUS Co. ruangan kedap suara yang digunakan khusus untuk membahas pembicaraan rahasia.

"Nah sudah pada kumpul nih, silahkan dimulai nak hadi, papa nggak sabar dengar rencana kamu". ucap papa petrus membuka obrolan kami semua.

"Baiklah pa, sebelumnya hadi ucapkan terima kasih buat mas hendra, papa petrus dan mas heru yang begitu peduli dengan keselamatan ku, rencana yang hadi susun seperti ini.... Bla..... Bla.... Bla.....", ucap ku menjelaskan semua detil rencana ku pada mereka yang hadir.

Hampir 30 menit aku memaparkan rencana ku dan apa peran buat mereka, dan ku akhiri juga penjelasan itu dimana mereka semua mengerti fungsi dan tugas nya, tetapi mas hendra mengacungkan tangan minta ijin berbicara.

"Dik..... Apa mesti cara itu biar mereka merasa menang? Kenapa tidak kita bantai saja sekalian mereka?", ucap mas hendra mengajukan pilihan nya.

"Mas hendra, kita mesti lakukan dengan cara yang tidak melanggar hukum, kalo kita perang terbuka yang rugi bukan mereka tetapi justru kita mas, kita bakalan berhadapan dengan kepolisian dan pihak hukum kalo kita pake cara gengster yang mas ajukan tadi", ucap ku menjawab pertanyaan mas hendra.

"Papa setuju dengan rencana nak Hadi, papa beruntung kamu jadi menantu papa, benar nak Hendra apa yang dikatakan nak Hadi, walaupun kita nanti nya menang kita juga bersinggungan dengan fihak berwajib yang justru akan merugikan kita sebagai pebisnis, kamu ngerti kan nak hendra", ucap papa petrus menambahi omongan ku.

"Iya, pah, hendra ngerti, justru itulah selama ini papa broto sangat sayang pada tuh anak, analisa nya sangat akurat dan jarang pernah meleset, maka nya papa broto taruh dia dibelakang tapi otak dan strategi bisnis nya semua dari nya", sahut mas hendra memuji ku.

"Akh.. Mas Hendra bisa saja memuji ku, justru mas lah yang paling berperan selama ini memajukan perusahaan papa, Hadi akan lakukan yang terbaik demi kalian", ucap ku tulus dan yakin.

"Eh maaf sebelum nya pak hadi, tugas untuk ku kapan ya?", ucap mas heru yang merupakan orang kepercayaan papa petrus.

"Untuk mas heru nanti ada waktu yang pas, nanti dikabari oleh mas hendra", ucap ku menambahkan.

Jam 21.00 wib pembicaraan rahasia itu pun selesai dan kini kami masing-masing membubarkan diri, lalu papa petrus mendekati ku dan berbicara, "Nak hadi, saat week end suruh julia dan tina tinggal di rumah papa jangan di BSD, demi keamanan mereka, selama mereka berdua tinggal di asrama papa masih merasa aman, karena komplotan william tidak akan berani mencelakakan mereka berdua di sana".

"Iya pah, tapi minggu ini orang tua tina datang nggak enak pa takut nya mereka malah panik nanti nya, nanti untuk keselamatan tina dan orang tuanya di BSD biar hadi yang akan pikirkan cara nya", ucap ku menjawab permintaan papa petrus.

"Gimana kalo heru saja untuk menjaga keamanan rumah kamu di BSD? Apa kamu setuju usul papa nak?", ucap papa mertua ku.

"Boleh pa, tapi jangan tinggal disana ya, nggak enak hadi dengan tina dan ortu nya, mas heru bisa nggak hadi minta mas mengawasi mereka beberapa hari ini saja, hadi yakin mereka akan mulai beraksi beberapa hari ke depan nya, nah setelah rencana hadi berhasil mas heru akan hadi kasih tugas lain nya", ucap ku menyetujui usulan papa mertua ku dan meminta mas heru menjalankan instruksi ku selanjut nya.

"Siap pak, saya akan ikutin instruksi bapak selanjut nya", jawab mas heru tegas.

"Ok kalo begitu, hadi pamit dulu pa, mau balik dulu ke rumah mas hendra, julia dan tina aman kok pa di sana mereka bersama-sama sahabat nya, dan herry adik nya mas heru sudah hadi titipin pesan untuk mengawasi dan menjaga keenam wanita tersebut selama hadi pergi", ucap ku lalu mencium buku tangan papa mertua ku dan kemudian memeluk tubuh mertua ku.

"Hati-hati ya nak, eh iya masalah GPS yang mereka pasang di mobil kamu gimana nak apa perlu kita copot?", ucap papa mertua ku mengingatkan.

"Jangan pa, biarin saja seolah-olah hadi sudah masuk dalam rencana mereka, cuma nanti hadi titip julia pa, jika rencana hadi berhasil papa tolong tenangkan julia pasti julia bertindak nekat jika tidak papa cegah", ucap ku.

"Tenang saja kamu nak, serahkan sama papa, julia pasti aman dan papa akan tenangkan julia dengan cara papa", ucap papa mertua ku.

"Mas heru, tunggu instruksi saya ya, hadi pamit ya mas", ucap ku menyalami mas heru kemudian memeluk tubuh nya.

"Siap pak hadi, saya tunggu instruksi bapak", ucap mas heru.
.
.
.
Sementara itu di tempat lain.....


Pov 3rd

Sebuah mobil SUV berwarna hitam kini terparkir tidak jauh dari lokasi kantor pusat PETRUS Co. lalu seseorang dari mereka kemudian mengirimkan pesan sms pada seseorang di sana.

to: 0812-XXXX-XXXX
"Bos.....!!! Target licin sekali sulit untuk di sentuh, kami tunggu instruksi selanjut nya".

Beberapa saat kemudian hp orang tersebut bergetar, pesan balasan dari orang yang tadi ia kirim sms.

from: 0812-XXXX-XXXX
"Kalian awasin terus, jangan bertindak tanpa instruksi saya, usahakan jangan sampai target curiga kalo kalian ikuti, kalian ngerti".

Ia kemudian membalas pesan sms yang baru masuk tersebut.

to: 0812-XXXX-XXXX
"Siap bos....! Kami siap menunggu instruksi bos!".

Ia pun memerintahkan pada anak buah nya hanya mengikuti dan mengawasi target nya dari jauh.
.
.
.
Di PT. IGL Cabang Tangerang, jam 19.00 wib... Asrama blok A...


Pov Tina


Aku bersama kelima sahabat ku kini tinggal di asrama blok A, cintya menempati kamar no.5, rahma kamar no.6, julia kamar no.7, mala menempati kamar no.8 aku sendiri menghuni kamar no.9 dan lidya kamar no.10, sejak hari ini kami tidak lagi mengontrak rumah dan resmi mendapatkan fasilitas perusahaan berupa penginapan ini.

Drrrrrttt.....Drrrrrtttt.....Drrrrrtttt.....

Hp ku bergetar dan segera kubuka ternyata dari papa ku yang mengabarkan akan ke rumah kami di BSD.

Setelah membaca sms dari papa, kemudian aku mengirimkan pesan sms pada suami ku ko hadi memberitahukan kabar ortu ku yang akan ke rumah kami besok tanggal 9 April 2007.

to: ko hadi suami ku
"Ko, papa dan mama besok akan datang, adik minta koko jemput mereka di bandara ya ko, makasih koko ku sayang, adik cinta koko".

Beberapa saat kemudia ada balasan sms dari suami ku yang mengatakan bahwa ia siap menjemput papa dan mama sekaligus menjemput ku dan julia untuk pulang akhir pekan ini.

from: ko hadi suami ku
"Siap adik ku sayang, koko akan jemput kalian berdua biar sama-sama kita jemput papa di bandara, tapi mohon maaf dik, koko malam ini nginap di rumah mas hendra ya, koko cinta kamu dan calon bayi kita, jaga diri kamu baik-baik disana ya dik!".

Aku tersenyum setelah mendapatkan pesan sms dari suami ku, lalu aku keluar dari kamar untuk makan malam bersama para sahabat ku lain nya.

"Duh lagi senang ya tin, kok muka nya seperti udang rebus gitu", ledek cintya ketika aku baru sampai di ruang makan.

"Ihhhh.... Apaan cin....? Wajar kok dapat sms dari suami tercinta", sahut ku menjawab ledekan cintya.

"Emang gitu cin kalo sudah punya suami kayak kita berdua pasti senang terus betul nggak tin, eh iya tadi papa sms julia juga tin, nih sms nya", celetuk julia sambil ia menyerahkan hp nya pada ku.

from: papa hadi sayang
"Ma, papa malam ini nginep di tempat mas hendra, kamu dan tina baik-baik ya disana? Kalo ada apa-apa sms papa atau herry ya ma, i love you ma".

"Iya sama tina juga barusan dapat sms dari ko hadi, nih kamu lihat saja jul!", ucap ku sambil menyerahkan hp ku pada julia.

Julia membaca pesan sms dari ko hadi suami kami, lalu ia meloncat kegirangan saat ia membaca sms tersebut.

"Loh kok aneh gitu kamu jul?", ucap lidya kaget dan terkejut saat baru sampai ke ruangan makan di ikuti mala dan rahma.

"Bener kayak habis menang lotre aja kamu jul", sahut cintya menimpali.

"Hahaha..... Nggak gitu juga kali, julia senang karena mertua ku atau ortu nya tina bakalan datang, kan ortu tina juga sekarang ortu nya julia", jawab julia menjelaskan kenapa ia bersikap seperti itu.

"Oooohhhhh..... Kirain kamu beneran dapet undian", celetuk rahma.

Tiba-tiba bi minah menghampiri kami dan bilang, "non julia, non tina, non lidya, non rahma, non citya dan non mala, makan malam sudah siap silahkan untuk di cicipi! Bibi mau ke belakang dulu ya".

"Oh iya bi, makasih ya", jawab kami berenam kompak.

Bi minah kemudian pergi meninggalkan kami semua yang sedang asiik bercengkrama di ruangan ini.

Kami berenam lalu mengambil posisi duduk masing-masing untuk menyantap makan malam yang telah disediakan dan disuguhkan oleh bi minah juru masak di asrama blok A ini.

"Wah enak loh masakan bi minah", ucap ku mengomentari masakan bi minah.

"Iya.... Apalagi ini nih sambal pete permintaan ku, pantesan betah pak Hadi, pak Herry makan di asrama", ucap rahma.

"EHEEMMMM....", suara deheman lelaki yang ternyata pak Herry ternyata sedikit mengagetkan kami.


"Ayo pak barengan makan nih, maaf kami duluan kirain tadi bapak belum pulang", ucap ku.

"Nggak apa-apa, baru pulang juga nih, kalian semua duluan saja, mau mandi dulu, nanti saya bareng saja dengan bu marissa", sahut pak herry menanggapi omongan ku barusan.

"Dah saya tinggal dulu ya", ucap nya lalu pergi meninggalkan kami semua menuju ke kamar nya.


"Eh iya.... Denger-denger katanya bu marissa resign, dan pak budi ahmad pensiun, bakalan ada manajer baru nih", ucap ku setelah kemaren mendengar sendiri omangan suami ku.

"Hussst.... Itu omongan pak hadi jangan sampai bocor, kamu nggak bisa simpen rahasia tin hehehehe....", ucap julia sambil ia memberi isyarat telunjuk ia tempelkan ke bibir nya.

"Uuuuuupppppssss...!!! Keceplosan, hahahaha....", ucap ku kemudian aku tertawa.

"Nggak apa kali jul, itu kan bukan rahasia perusahaan atau pun rahasia pribadu kalian... Aku yakin tina pasti bisa membedakan mana yang perlu di sampaikan pada kita mana yang tidak", ucap lidya menanggapi omongan ku.

"Iya lid, bercanda kali, tina saja tau kalo julia tadi hanya bercanda benar nggak tin?", ucap julia menyahuti omongan lidya.

"Iya lid, aku tadi nggak tertawa pun karena membalas candaan julia, sejak kami menjadi istri ko hadi, kami satu pikiran dan perasaan nggak mungkin hanya omongan seperti itu bikin kami berdua musuhan, benar nggak jul?", ucap ku menjelaskan dan mengklarifikasi kejadian tadi.

"SALUT..... Kalian berdua makin kompak saja, jadi iri nih", celetuk mala mengomentari omongan kami.

"Iya.... Kami berdoa semoga kalian rukun ya, semakin saling menyayangi satu sama lain", ucap rahma menimpali.

"Senang pokok nya lihat kalian bersaudara sekarang, itu hikmah dari kejadian kemaren", ucap lidya.

"Seandai nya abang Edo kayak pak hadi....? Tapi apapun itu cinta mati ku hanya untuk nya... kangen!!!", ucap cintya yang malah jadi baperan.

"Hahahahah.....", tawa kami pecah melihat tingkah cintya barusan.
.
.
.
Sementara itu di kamar herry..... Kamar no. 2 .....


Pov Herry

Aku dan Rissa saat ini sudah bugil diatas ranjang setelah tadi kami sempat berbicara empat mata mengenai hubungan kami dan komitmen kami ke depan nya.

"Mas Rissa kangen sama kamu mas, mungkin ini pertemuan kita terakhir, Rissa mohon mas sayangi kinan dan anak mu nanti, cuuuuuuuppppp", ucap nya lalu wanita itu mengecup bibir ku.

Aku membalas ciuman Rissa, ciuman yang awal nya pelan kini berubah menjadi liar dan panas, bukan hanya ciuman ringan tapi sudah terbungkusi nafsu dan syahwat, pertautan bibir di sertai dengan pertukaran lidah kini menghiasi percumbuan kami.

"Ooooohhhh..... Mas Herry.... Terus mas.... Remas tetek Rissa....", lenguh wanita itu merintih karena kenakalan tangan ku meremasi payudara nya.

"Sluuuurrrpphhhh..... Sluuuurrrppphhh.... Smoachhh.... Ahhhhhh", lenguh ku saat terlepas nya bibir kami berdua.

Aku merebahkan tubuh mulus dan polos ibu dari anak ku ini, lalu ku telusuri leher nya membuat ia semakin mendesah dan merintih kenikmatan.

"Akkkkhhhh.... Geli mas kamu paling jago bikin aku naik nih.... Terus mainin dan remas tetek Rissa...", desah nya saat aku merangsang belakang leher yang merupakan salah satu titik lemah rissa.


"Gantian mas, Rissa kangen sama kontol mu, posisi 69 mas", ucap nya lalu ia bangkit dan merebahkan tubub ku, dan kemudian berbalik memposisikan diri nya diatas kemaluan ku yang sudah berdiri tegak menantang.

"Ooookhhhhhh.... Enak sayang..... Sepongan mu bikin nagih....". lenguh ku saat merasakan bibir Rissa sudah mulai melakukan tugas nya.

Rissa malah memasukkan kontol ku semakin dalam hingga ku rasakan menyentuh tenggorokan nya, kemudian ia mendiamkan beberapa saat di dalam nya.

"Uuuuuuuuhhhh.... Rissa sayang enak.....", lenguh ku saat merasakan deepthroath yang dilakukan nya.

Aku sempat mengabaikan kemaluan nya yang kini terpampang indah di hadapan ku, kemudian aku meminta nya berhenti sejenak aku tidak ingin keluar terlebih dahulu sebelum aku merasakan sempit nya memek yang dulu sering ku gauli tersebut.

"Stop sayang, nanti mas keluar.....", ucap ku meminta nya dengan halus.

Rissa berhenti lalu ia menolehkan kepala nya pada ku dan ia memberi kode untuk menjilati kemaluan nya dengan gerakan bibir nya.

"Iya sayang kini giliran kamu, sebaik nya kamu rebahan saja di ranjang", ucap ku.

Rissa mengikuti dan ia lalu merebahkan tubub mulus nya, kemudian ia menekuk kaki nya dan membuka lebar paha nya menantikan ku untuk mengeksplore kemaluan nya yang merah merekah.

Aku mulai membuka memek Rissa yang kini mulai lembab karena telah terbakar nafsu birahi nya, kemudian aku mendekatkan kepala ku dan Sluuuurrrppphhh.....Sluuuurrrpppphhhh....Ahhhhhh....Smoooachhh....

Aku menjilati bibir labira mayora nya, terasa asin dan berbau khas cairan kewanitaan nya, dan bebarapa cairan itu keluar agak kental dari dalam kemaluan Rissa.

"Seperti nya Rissa sedang masa subur nya", gumam ku di hati.

"Sluuurpppphhh.... Aaaahhhh....smoooaaachhh.... Lidah ku menjilati dan bermain-main di kemaluan nya, menainkan titik-titik rangsangan yang di milik nya.

"Ohhhhh mas.... nikmat sekali mas.... terus jilatin dan mainin juga itil ku mas....", desahan rissa menggema di kamar yang sengaja ku buat kedap suara ini.

Ku kombinasikan jilatan lidah ku dengan tusukan jari ku ke dalam memek nya membuat rissa semakin histeris berteriak mendesah dan badan nya bergetar hebat.

Beberapa saat kemudian ia berteriak kencang menyebut nama ku saat ia mengalami orgasme nya.

"Mas Herry...... Rissa.... Keluuuuuaaaaarrrrr..... Aaaaarggggghhhh.... CREEEETTT..... CREEEEETTT..... SUUUUURRRRR..... SUUUUUURRR.... SUUUUURRR.......

Cairan nya menyemprot kencang seperti layaknya ia sedang kencing dan cairan nya itu muncrat sampai membasahi seluruh wajah ku.

"Aaaakkkkhhhh.... Hosssshhhh.....Huuuuuuu.....", nafas nya memburu dan tersengal-sengal saat ia mengalami klimaks barusan.

"Kamu puas sayang....?", tanya ku ketika melihat nya tersenyum pada ku.

"Puas banget mas, bentaran mas rissa rehat beberapa menit, lemas semua nih....", ucap nya.


Beberapa menit kemudian....

"Ayo mas masukin.....Sudah kangen sama kontol kamu", ucap nya setelah ia mengoral terlehih dahulu kontol ku beberapa saat lalu.

Aku lalu memposisikan diri nya menungging, mengarahkan kontolku ku dan setelah ku rasakan pas posisi nya kemudian ku dorong dengan hentakan yang kuat sehingga BLEEEESSSSS.....

"Akkkkkhhhhh.....", teriak kami bareng ketika kedua kelamin kami sudah bersatu di dalam kemaluan nya.

"Oooohhhhh..... Penuh sekali mas.... Ini yang selalu bikin Rissa kangen sama kamu...", rintih nya.

"Iya masih seperti dulu.... Memek mu tetap sempit sayan... Aaaaarrrggggg....", desah ku saat merasakan ketat dan sempit nya memek nya.

"Mainkan mas, tubuh Rissa milik mu sekarang puaskan diri mu....", ucap nya sambil mendesah menikmati denyutan dua kelamin kami yang bersatu.

Ploooookkkkk...... Plooookkkkk..... Ploooookkkkk....
Ploooookkkkk...... Plooookkkkk..... Ploooookkkkk....
Ploooookkkkk...... Plooookkkkk..... Ploooookkkkk....

Benturan kedua kelamin kami seakan menambah semakin bernafsu nya kami berdua untuk meraih kenikmatan bercinta.

"Aaaaahhhh.....Ooohhhh....Uuuuhhhhh..... ", desahan kami berdua bergantian silih berganti saat aku mulai melakukan sodokan kontol ku dengan ritme yang sedang.

Berbagai gaya bercinta kami praktekkan saat itu, bahkan ia meminta ku memasukkan kontol ku ke anus nya.

Entah berapa kali ia mendapatkan orgasme nya, kami kini sudah bercucuran peluh, menambah semakin panas dan eksotis nya pergumulan di malam itu.

Hingga....

"Mas mau keluaaaaaaarrrrrr.....", erang ku saat aku sudah merasakan ada sesuatu di dalam tubuh ku yang ingin muncrat.

"Barengan mas Rissa juga mau sampe.....Di dalam saja mas, siapa tau Rissa hamil lagi....", ucap nya.

Aku kemudian mempercepat pompaan ku, beberapa kali sodokan ku semakin cepat dan kencang ritme nya dan semua kemapuan ku, ku kerahkan untuk menuntaskan semua ini, dan saat hujaman kontol ku yang paling dalam aku meneriakan nama nya sambil mengerang nikmat menjemput orgasme ku.

"Rissa..... Mas keluaaaaaaarrrrrrr......".

CROOOOOOTTTT..... CROOOOOOTTTT..... CROOOOOTTTTT..... CROOOOOTTTT....
CROOOOOTTTTT..... CROOOOOOTTTT..... CROOOOOTTTTT......

7x semburan benih ku yang kental menghambur di dalam rahim nya, rissa mempererat pelukan nya dan malah ia mengangkat pinggul nya menyambut sperma ku dalam rahim nya.

Dan diwaktu yang bersamaan ia pun mendapatkan orgasme nya yang keempat menyusul ku yang baru saja mengalami klimaks.


"Mas Herry...... Rissa.... Keluaaaaarrrrr..... SEEEEERRRR...... SEEEERRRR..... SEEERRRR...... SEEEERRRR...... SEEEEERRRRR.....

"Hoooosssshhhh.... Hosssshhhhh..... Hooooosssshhhh.....", nafas kami berdua saling memburu menyisakan rasa letih dan lemas di tubuh kami berdua.

"Jangan di cabut dulu mas.... Rissa ingin nikmatin ini selama mungkin sebelum nanti nya kita berpisah", ucap Rissa pelan.

"Iya sayang.... Makasih ya mas pasti merindukan kamu jangan lupain mas... rissa ku sayang".

----- ¤¤¤¤¤ -----


Lanjutan nya di bawah.......
 
Terakhir diubah:
Lanjutan nya........



Keesokan hari nya.... jam 7.00 wib 9 April 2007....


Pov Hadi

Aku menjalankan mobil ku menuju kantor cabang, semalam aku tidur di rumah mas hendra, dan kembali menjelaskan lebih detil pada mas hendra rencana ku.

"Aku punya firasat mereka akan beraksi 1 atau 2 hari ini, apalagi setelah aku mengkonfirmasikan rencana ku untuk menjadi instrusktur di basecamp bogor, pasti saat itu lah mereka akan menjalankan rencana nya", gumam ku.

Drrrttt.....Drrrrttt....Drrrrttt.....

Hp ku bergetar, dan aku pinggirkan sejenak mobil ku dan membuka hp ku.


from: dik tina sayang
"Ko, dimana sekarang? Papa dan mama bilang jam 14.00 wib berangkat ke bandara".

Aku segera membalas pesan sms tina istri ku.


to: dik tina sayang
"Koko otw ke kantor cabang, 1 jam lagi insya allah koko sampe dik di sana".

"Sampai juga nih, tumben kemana para penguntit itu kok nggak ngikuti", gumam ku dalam hati.

Jam 9.30 wib aku sudah tiba di kantor cabang tangerang,
segera mobil ku parkirkan di depan kantor, lalu aku turun dan berjalan ke pabrik-pabrik yang berada di cabang tangerang ini.

"Papa", ucap julia setengah berteriak ketika aku masuk ke area yang merupakan tanggung jawab nya.

"Ma, nanti ikut papa ya, kita jemput papa dan mama tina di bandara, sekalian pulang ke rumah papa petrus", ucap ku pada julia istri ku saat aku menemui nya di ruangan kerja nya.

"Iya papa sayang, pasti mama ikut papa, eh iya pa, ini pil yang kemaren mama ceritakan ke papa", ucap julia.

Julia menyerahkan sebutir pil ekstasi yang ia bungkus dalam plastik pada ku untuk ku lihat apa benar pil itu adalah jenis narkoba.

"Fix ini ma, ini narkoba jenis pil ekstasi, kita mesti lakukan sweeping untuk karyawan jangan sampai mereka terjerumus menjadi pecandu benda haram ini", jawab ku.

"Siap pa... Mama akan lakukan perintah papa, untuk area mama, mama pastikan akan bersih", ucap julia yakin.

"Ok mama sayang, papa keliling dulu ngecek keadaan dan pekerjaan karyawan ya, i love you ma.... muaaaaccchhhh....", ucap ku sambil mencium sejenak bibir istri ku yang selalu bikin kangen.

"Iya pa, nanti mama susul kalian jam istirahat nanti, i love you too pa.... muaaacchhh", ucap julia setelah melepaskan ciuman sebagai ungkapan rindu kami bebarapa hari ini.

Aku melanjutkan tugas ku mengecek perkerjaan karyawan dan melihat kondisi di lapangan, berjalan dari area 1 menuju area 2 di mana lidya saat ini sedang memantau dan mengawasi karyawan nya.

"Eheeemmm....".

"Eh pak hadi, sudah lama pak di sini!", ucap lidya setelah menyadari keberadaan ku di samping nya.

"Baru sampe juga lidya, semalam ke jakarta dan sempat tidur di rumah mas hendra, kalian lebih aman kalo kalian saling menjaga, dan pesan mas hendra hari ini kamu ikut pulang ke jakarta bareng bapak, julia dan tina", ucap ku.

"Ok pak, Lidya ngikut saja deh, kapan mau ke jakarta nya?", ucap lidya bertanya.

"Jam istirahat nanti kita berangkat, soalnya bapak mau jemput mertua dulu di bandara, papa dan mama tina mau jengukin tina yang sedang hamil", jawab ku.

"Ok kalo gitu pak, bisa ikut lidya sebentar pak hadi, itu mesin produksi abcd sedang bermasalah", ucap nya sambil menunjuk mesin tersebut.

"Ayo....", Kata ku mengiyakan dan mengajaknnya melihat langsung permasalahan mesin tersebut.

Aku dan Lidya kemudian melihat mesin yang dibilang mengalami masalah, kemudian ku sms herry, untuk segera menemui ku dan meminta mekanik untuk segera memperbaiki nya.

"Kita tunggu mekanik nya saja Lid, seperti nya ini ada kebocoran di dalam nya", ucap ku menjelaskan kemungkinan penyebab kerusakan mesin itu.

"Ok pak", jawab Lidya singkat.

Beberapa menit kemudian datang herry beserta seorang kepala mekanik, dan ia langsung menemui ku dan Lidya yang sedang berada di lokasi produksi area 2.

"Pak hadi, Lid.... Maaf agak lama tadi, mas tolong ya kamu cek kerusakan nya, supaya produksi kita nggak terhambat", ucap hadi memerintahkan kan mekanik itu untuk mengecek mesin tersebut.

"Oiya her, saya minta tolong ya, back up kerjaan saya selagi saya nggak disini", bisik ku pelan mendekati herry.

"Siap bos", ucap herry sambil menganggukkan kepala.

"Dah kalo gitu aku tinggal dulu ya, tolong beresin ini, minta ke bu rissa biaya nya, lid bapak jalan lagi ya mau ngecek ke pabrik lain nya", ucap ku pada herry dan lidya.

"Ok pak,", sahut lidya singkat.

Aku berjalan ke pabrik B, C, D dan E dan setelah mengecek langsung keadaan disana yang aman dan baik aku akhirnya kembali ke kantor, ke ruangan ku untuk sekedar beristirahat sejenak melapaskan penat pada pinggang ku

Jam 12.00 wib.... Istirahat makan siang....

Julia dan tina menemui ku di ruangan kerja ku dan mereka sudah siap untuk ku ajak berangkat menuju bandara SOETA, tetapi sebelum kesana aku mengajak kedua istri ku untuk makan siang terlebih dahulu.

"Ko ini kan restoran yang pertama kali koko ajak tina makan siang?", ucap tina saat aku sudah memarkirkan mobil kami di halaman restoran tersebut.

"Duh yang sedang nostalgia nih.... Hehehehe", celetuk julia dari belakang.

"Ihhh.... Kamu jul, jelas dong ini tempat special yang bikin hati dan jiwa ku terbang, tempat ini adalah saat ko hadi nembak aku jul", ucap tina menyahut dengan muka merah merona karena di goda julia.

Aku tersenyum dan hanya mengelus rambut tina, "Iya ma, ini tempat papa pertama kali nembak tina untuk jadi pacar papa, dah yuk kita turun sudah papa booking vip room nya, enak loh makanan nya di restoran ini".

Mereka berdua turun dari mobil dan mengikuti ku masuk ke restoran tersebut, disambut pelayan restoran yang ramah dan sopan mempersilahkan kami masuk ke ruangan vip di restoran ini.

Hampir 30 menit kami di restoran ini, makan siang dengan kedua istri ku, ada senyum dan tawa dari kedua istri ku, sesekali saat makan tadi tersebut mereka berdua manja minta disuapin oleh ku.

Jam 14.00.....

Kami bertiga sudah sampai di bandara SOETA cengkareng tangerang, duduk santai di lobby bandara menunggu kedatangan mertua ku, sambil memainkan smartpone ku, sekedar menghilangkan kebosanan menunggu kedatangan papa dan mama tina.

"Pa... Nanti papa dan mama tina ajak ke rumah papa petrus dan tidur disana ya malam ini", ucap julia.

"Iya ma, papa juga berpikiran sama seperti mama, gimana dik nggak apa-apa ya kalo papa dan mama tidur di rumah papa petrus malam ini?", ucap ku menyahuti omongan julia dan balik bertanya pada tina istri ku.

"Iya ko, adik ikut koko aja, sekalian juga biar akrab papa dan mama ku dengan papa dan mama julia", ucap tina menjawab.

"Asyiiikk... Tin malam ini papa tidur sama aku ya, boleh ya...Please....!", ucap julia memohon pada tina.

"Tapi kan.... Jatah ku sama ko hadi", sahut tina cemberut seketika.

"Dah gini aja malam ini kita tidur bertiga gimana apa kalian keberatan, soal nya papa besok mesti ke basecamp bogor menjadi instruktur buat calon manajer kita nanti", ucap ku mengusulkan pada mereka.

"Serius pa.... Gimana tin kamu mau nggak?", tanya julia pada tina.

Tina mengangguk muka nya seketika tersenyum, dan memeluk ku.

"Nah gitu dong, kalian jangan saling cemburu papa pasti akan adil kok untuk kondisi tertentu mungkin cara ini yang adil ya, papa cinta kamu berdua istri-istri papa dan calon ibu dari anak-anak ku", ucap ku pada mereka berdua.

Jam 15.00 wib....


"Ko....! Itu mama dan papa, yuk kita samperin mereka ko, jul!", ucap tina pada ku dan julia.

"Iya, bener kamu dik, itu papa dan mama mu... Ayo kita samperin, ma... Ayo !", ucap ku menyahuti.

"Tunggu pa, kok mama malah ditinggalin....Tina.. Papa tunggu!", ucap julia sedikit berteriak.

Ketika kami bertiga sudah ketemu papa dan mama tina, kami sebagai anak langsung menyalami mereka berdua dengan mencium buku tangan mer3ka berdua.

"Gimana kabar mu nak hadi dan nak julia?", ucap papa mertua ku menanyakan keadaan ku dan julia.

"Baik pa, papa sendiri gimana?", tanya ku berbalik tanya berusaha mengakrabkan diri dengan mertua ku.

"Sehat nak... Ada salam buat kalian dari adik dan kakak nya tina",
ucap mama tina menyahuti setelah tadi berpelukan dengan tina melepas rindu ibu dan anak.

"Makasih ma, salam mereka hadi terima, dah yuk pa, ma kita langsung ke mobil sekarang, biar nggak kemalaman kita sampe di rumah papa petrus", ucap ku.

"Pa, ma, malam ini kita semua ke rumah papa mama julia ya, mereka pengen papa dan mama nginep di rumah mereka, itu tadi pesan papa dan mama julia", ucap julia.

"Duh jadi merepotkan kalian nih kami", ucap mama mertua ku.

"Papa dan mama nya julia sudah anggap tina anak mereka pa, ma, tina juga berharap seperti itu pada papa dan mama", ucap tina sambil terus memeluk mama nya.

"Pasti itu tin, julia sudah seperti putri kita ya ma", sahut papa mertua ku.

Mama mertua ku mengangguk kemudian meminta julia mendekat pada nya, mereka bertiga berpelukan.
.
.
.
Jam 19.30 wib.....Di kediaman papa petrus di Jakarta Selatan...


Pov Tina


Di meja makan kini kami berkumpul, setelah beberapa jam tadi kami sampai dari bandara SOETA, kedua orang tua ku begitu akrab dengan kedua orang tua julia yang juga mertua dari suami ku, keceriaan dan kebersamaan yang membuat ku semakin bahagia untuk mendampingi ko hadi sebagai istri kedua nya, ditambah sekarang di rahim ku ada calon bayi kami yang kini sudah berusia 4-5 bulan.

"Pak Wijaya gimana kabar usaha nya di sana, kalo perlu apa-apa jangan sungkan, kita sekarang sudah jadi satu keluarga besar, putri mu tina sudah saya anggap seperti anak kami sendiri", ucap papa petrus memulai obrolan mereka sambil menyantap makan malam nya.

"Iya pak petrus, makasih banget sudah menerima tina sebagai anak kami minta dibimbing dan diarahin sebagai mana putri bapak, sekarang usaha saya lumayan maju pak, maklum pedagang tahu di pasar tradisional di semarang, tapi perkembangan nya semakin maju berkat saran dari nak hadi kemaren", ucap papa ku menanggapi omongan papa petrus.

"Syukurlah kalo begitu, kalo masalah tina bapak jangan khawatir, akan saya jaga seperti anak saya sendiri, nak hadi menikahi tina juga atas saran dan usulan saya juga pak, karena jujur berkat tina, julia bisa menemukan kebahagiaan nya kembali yang dulu sempat hilang, yuk kita lanjutin makan malam nya, tambah lagi pak lauk dan nasi nya, jangan malu-malu", ucap papa petrus sambil menyunggingkan senyum pada ku dan papa ku.

"Iya makasih pak, kapan-kapan nanti bapak dan ibu petrus kalo ke semarang mesti tinggal di rumah kita ya ma", ucap papa ku.

Aku, ko hadi, julia, papa petrus dan mama heni, papa ku dan mama ku makan malam dengan lahap nya, sesekali aku memberi senyuman untuk suami ku dan julia, hingga acara makan malam itu selesai.


Jam 21.30 wib.....

"Hoammmm.....", aku menguap karena rasa kantuk mulai mendera ku.

"Adik duluan saja ke kamar sama julia, koko mau ngomong sebentar sama papa petrus", ucap ko hadi suami ku.

"Yuk tin, kita ke kamar sekarang!", ajak julia pada tina.

"Pa, ko kami duluan ke kamar, jangan malam-malam ngobrol nya", ucap ku lalu mencium buku tangan papa petrus dan ko hadi suami ku dan di ikuti oleh julia.

Aku dan julia menuju ke kamar yang biasa nya di tempati julia bersama ko hadi, kedua orang tua ku sudah sedari tadi pamit ke kamar untuk beristirahat.

Setelah di dalam kamar....

"Jul, kira-kira ada masalah apa ya ko hadi dengan papa petrus, kayak nya ada hal penting yang mereka berdua obrolin, duh kenapa perasaan tina jadi nggak enak seperti ini", ucap ku.

"Iya tin, julia juga punya pikiran yang sama seperti kamu, malah sekarang nggak tenang seperti ada sesuatu yang akan terjadi sama suami kita", ucap nya menimpali omongan ku.

"Sebaik nya kita doain suami kita jul, kita banyakin ibadah, eh iya ajarin tina ya untuk sholat maklum masih belum hapal bacaan sholat nya", ucap ku.

"Pasti tin, tau nggak tin, setelah kita sholat hati kita akan terasa tentram, itu yang kurasakan selama ini, apalagi kalo kita sholat tahajud, dulu aku sering lihat rahma sholat tahajud, ternyata benar kata rahma sholat tahajud bikin kita semakin dekat dengan allah", ucap julia sambil menjelaskan makna sholat bagi nya.

"Iya, makanya bantuin tina biar bisa menjadi wanita muslimah, tina ikhlas jiwa dan raga untuk menjadi muallaf, apalagi setelah menjalani pernikahan ini keyakinan tina semakin kuat untuk menjadi muslim sejati", ucap ku.

"Senang deh punya saudara seperti mu tin, yuk kita saling bantu untuk sama-sama menjadi istri yang solehah yang taat dan patuh sama suami, tau nggak tin, jika kita berbakti dan taat pada suami jaminan nya surga, itu yang pernah julia dengar dalam pengajian", ucap julia.

"Iya, tina juga pernah dengaf itu jul, aku mau bersih-bersih dulu jul", ucap ku kemudian menuju kamar mandi meninggalkan julia sementara.

1 Jam kemudian.....

Aku menyalami suami ku dan ia kemudian mencium kening ku dan mengelus perut ku sejenak, kemudian ia berpaling ke julia yang juga melakukan yang sama, ya kami bertiga selesai menunaikan ibadah sholat isya' berjamaah, ko hadi yang menjadi imam dan mengimami kami berdua.

Tetesan air mata tak bisa ku tahan, tangis kebahagiaan dari ku begitu pun juga julia yang ternyata berlinang air mata, entah karena apa malam ini seperti ada kebahagiaan yang sulit kami ungkapkan.

"Kok kalian berdua nangis, apa papa bikin salah sama kalian berdua?", ucap nya heran dan bingung melihat kami berdua berlinang air mata.

"Nggak ko, justru tina nangis karena bahagia kita bisa jadi keluarga", ucap ku menyahut.

"Iya pa, mama terharu dan nggak nyangka bakalan menjadi salah satu istri papa, makasih sudah memberikan kebahagiaan buat mama pa", ucap julia menimpali.

"Papa akan membahagiakan kalian berdua, jangan ragukan itu doain papa selalu dalam keadaan sehat dan dalam lindungan allah swt", ucap suami ku pada kami berdua.

"Iya ko, selalu adik doakan koko selalu sehat, dan selalu dalam lindungan allah, amiien.....", ucap ku dan di aminin oleh ko hadi dan julia seketika.

"Dah yuk kita beresin, kita lanjut ke ranjang papa kangen sama kalian berdua", ucap ko hadi sambil mengedipkan mata nya pada kami berdua.

"Emang nya papa aja yang kangen, ini calon bayi kita sudah kangen sama papa nya", ucap ku lalu membuka pakaian ku hingga kini tubuh ku polos tanpa ada secuil kain menempel di tubuh ku.

"Waduh nyolong start duluan nih kamu tin", sahut julia sambil ia pun melakukan hal yang sama seperti ku barusan menanggalkan pakaian nya.

Ko hadi yang melihat kami berdua bugil di hadapan nya jadi bengong, terlihat ada gejolak syahwat nya bangkit seketika melihat kedua istri nya sudah berbugil ria.

Aku dan Julia bersama-sama melucuti pakaian yang di kenakan oleh ko hadi suami kami, dan dalam waktu singkat seluruh pakaian yang melekat di tubuh nya telah kami lucuti hingg kini kami bertiga sudah dalam keadaan tanpa busana.


Pov hadi

Aku bak raja yang sedang di kelilingi oleh ratu-ratu ku, kini mereka berdua menjalankan tugas nya memancing birahi ku dan menyenangkan ku sebagai suami mereka.

Tina mengambil posisi atas sementara julia menjalankan tugas nya di bawah tubuh ku.

"Sluuuuupppprrrhhh....Smoooaaacchhhh..... Cuuuuuuppppp", aku dan tina berciuaman dengan penuh gairah sementara itu di bawah kemaluan ku sudah di dalam mulut julia istri ku.

"Aaaaaarrrggggghhhhh.... Mantap banget ma, nikmat ma.... terus.... yang dalam ma....", lenguh ku saat merasakan nikmat sepongan julia pada kemaulai ku.

Tina nggak mau diam dan kalah ia pun mulai menjilati leher dan belakang telinga ku kemudian turun dan sampai ke dada ku, lidah nya menelusuri pentil dada ku dan kemudian menjilat dan mengulum nya.

Sontak membuat tubuh ku menjadi bergetar dan bergelinjang menahan geli sekaligus nikmat karena perbuatan kedua istri ku.

"Untung saja tadi aku sudah minum jamu kuat, kalian berdua akan aku puaskan malam ini istri-istri ku", gumam ku membatin.

Kami bertiga mencari dengan sendiri nya cara untuk memuaskan birahi masing-masing, secara tak di duga kini aku menghadap memek julia, sementara tina mengoral kontol ku dan julia menjilati memek tina, kami membentuk segitiga, saling memberi dan menerima rangsangan.

"Akkkkkhhhhh.... Terus pa.... Nikmat banget lidah mu pa...ya itu itil nya dimainin....", lenguh julia saat aku sudah memainkan kemaluan nya.

"Ceploookkkk....Ceplookkkkk..... Uuuuuhhhh....", suara benturan kontol ku dengan bibir mungil tina yang saat ini ia yang mengambil alih mengoral kemaluan ku.

"Hoooossshhhh..... Hoooooaaaahhhh.... Plooopppp.....

"Enak... Jul.... Aaaaakkkkkhhhhh.....", desah tina saat ia merasakan nikmat dari jilatan lidah pada kemaluan nya.

Beberapa saat kemudian....

"Jul.....Stop..... Nanti keluar duluan.... Aku duluan ya sudah nggak kuat pengen dimasukin kontol ko hadi....", ucap tina lalu ia bangkit dan memposisikan diri nya diatas tubuh ku.

"AAAAAARRRGGGGHHHH.....", teriak tina saat terjadi penetrasi pada kemaluan kami berdua.

Ploookkkkk..... Ploooookkkkk..... Plooookkkk.....
Ploookkkkk..... Ploooookkkkk..... Plooookkkk.....
Ploookkkkk..... Ploooookkkkk..... Plooookkkk.....

Aku merasakan nikmat yang luar biasa saat kontol ku di hujam dengan begitu ketat oleh memek tina, ia bergaya bagai seorang koboi yang sedang menunggangi kuda nya.

Sementara itu julia ikut melenguh dan merintih nikmat saat lidah ku dan juga dua jari ku sudah mengobok-obok memek nya yang kini banjir dengan cairan cinta nya.

"Oooooohhhhhh.... Papa.... Mama nggak kuat.... Mama... Mau Keluaaaarrrrrrr.....", ucap julia merintih nikmat saat akan mengalami klimaks nya.

SEEEEERRRRR......SEEEEEEEERRRRRR....... SEEEEEERRRRR.......

Cairan kewanitaan julia menyembur kencang membasahi seluruh wajah ku, seketika tubuh nya ambruk ke samping dengan tubuh terkulai lemas.

"Capek mama pa, mama istirahat bentar, papa sama tina dulu ya....", ucap julia yang tersenyum pada ku dengan tubuh yang lemas.

"Iya sayang, kamu istirahat saja , nanti giliran kamu papa bikin enak juga", ucap ku.

Tina masih bergerak lincah diatas tubuh ku, dia makin mempercepat pompaan nya pada kontol ku, membuat aku dan dia melenguh dan merintih nikmat.

"Oooohhhh..... Ko.... Nikmat nya ko....", desah tina sejenak lalu ia menggoyangkan pinggul nya dengan sesekali ia menghentakkan pantat nya ke bawah.

Aku menahan pinggul tina kemudian dari bawah ku sodok dengan ritme tinggi kontol ku sehingga membuat tina merintih dan melenguh.

"Ko.... Adik mau keluar ko..... Terus ko kocok yang kencang ko.....", teriak tina.

Beberapa saat kemudian.....

"AAAAARRRRRGGGGHHHH..... Adik keluaaaaarrrrrr.....".

Seeeeeeeerrrrr...... Seeeeeerrrrrrr...... Seeeeeerrrrrr........

Tina istri ku mendapatkan klimaks nya cairan kewanitaan nya mengalir keluar saat aku mencabut kemaluan ku dari memek nya yang berkedut dan berdenyut.

"Enak banget tadi ko.... Adik puas malam ini..... Lanjutin sama julia saja ko, adik capek banget", ucap nya lalu mencium ku sejenak lalu ia tepar dengan nafas yang memburu dan tubuh yang lemas.

Kini julia telah siap, ia memposisikan diri nya menungging.

"Giliran mama, pa! Bikin orgasme kayak tina barusan ya pa...!". Ucap julia manja.

Aku lalu memposisikan kontol ku ke arah bibir kemaluan julia, setelah dirasa pas posisi nya ku dorong dan BLEEEEESSSSS.....

"Aaaaaaarrrrgggggghhhhh....", lenguh kami berdua saat kedua kelamin kami bersatu di dalam kemaluan istri ku.

"Ayo pa.... Mulai....".

Aku kemudian mulai memaju mundurkan kontol ku di dalam memek sempit istri ku. Ayunan dan pompaan yang awal nya pelan kini perlahan naik dan semakin cepat dan kuat. Hujaman kontol ku semakin dalam ku rasakan di dalam tubuh nya.

"Pa.... Enak.... Terus pa....", teriak julia saat tubuh nya berguncang menerima sodokan bertenaga dari kemaluan ku.

"Memek kalian berdua bikin papa kangen sayang.... Oooohhhhh... Nikmat nya ma...", lenguh ku.

PLOOOOPPP...... Kedua kelamin kami terlepas seketika.

Aku kemudian meminta nya untuk terlentang, posisi missionary ini adalah posisi yang bisa membuat ku orgasme cepat.

"Ma, rebahan ya, papa sudah nggak kuat pengen keluar nih", pinta ku pada julia istri ku.

Julia lalu mengikuti permintaan ku, ia berbalik badan dan tidur terlentang membuka lebar paha nya memberi ruang untuk ku untuk leluasa menggauli nya.

"Papa masukin ya ma....", ucap ku.

Julia mengangguk dan tersenyum.

Ku posisikan kontol ku di depan pintu masuk kemaluan nya, dan setelah ku yakin lalu ku dorong dengan kuat hingga kontol ku melesak jauh menerobos memek istri ku yang kini banjir oleh cairan nya.

"Ooooohhhhh pa.... Mentok pa.... Besar dan panjang kontol mu pa.... Bikin mama ketagihan".

Aku sempat mendiamkan sejenak setelah penetrasi tersebut kemudian setelah kurasakan julia sudah bisa menikmati, aku kemudian mulai memaju mundurkan kontol ku keluar masuk ke dalam lubang memek nya.

Otot kegel julia begitu terasa meremas dan memijit kontol ku di dalam, membuat leguhan dan desahan nikmat ku terucap dari bibir ku.

"Aaaaahhhhh...... Uuuuuuuuhhhhh..... Ooooooohhhhh..... Nikmat banget ma....", lirih ku menikmati remasan dari otot kegel julia di dalam.

Entah beberapa lama kami berdua mengarungi persetubuhan ini, tubuh kami berdua sudah bermandikan peluh, nafas kami semakin memburu menandakan kami berdua sudah berada di ujung klimaks kami masing-masing.

Hujaman ku semakin cepat dan tinggi ritme sodokan nya, membuat payudara julia berguncang dan bergoyang mengikuti hentakan dari tubuh ku.

"Ma..... Papa mau keluar.....", lenguh ku.

"Bareng pa, mama juga mau sampe..... Oooohhhh terus pa..... Yang kencang dan dalam sodok nya pa..... Dikit lagi mama keluar....".

Aku yang juga akan keluar meningkatkan tempo pompaan ku, mengejar orgasme ku yang sudah dekat dan dengan hujamn yang paling kuat ku kerahkan seluruh energi ku ke ujung kontol ku dan dengan teriakkan kencang aku sampai saat itu.

CROOOOOTTTTT...... CROOOOOOTTTTT..... CROOOOOTTTTTT...... CROOOOOTTTTT...... CROOOOOOTTTTT..... CROOOOOTTTTTT...... CROOOOOTTTTT......

"Ooooooohhhhh.... Pa..... Mama juga sampe pa.....".

SEEEEEERRRRRRR...... SEEEEERRRRRR...... SEEEEEEERRRRR......

Kedua cairan cinta kami berdua bersatu padu dalam rahim julia istri ku, aku nggak khawatir jika julia hamil, walau ku ketahui saat ini ia memutuskan menggunakan KB spiral untuk menjaga jarak kehamilan nya.

"Makasih ma.... Papa puas....", ucap ku lalu mencium kening julia sejenak.

"Sama-sama pa, mama juga puas pa, i love you pa".

Kami bertiga tidur dalam satu selimut dalam keadaan bugil, aku di tengah diapit oleh kedua istri ku, "terima kasih, kalian berdua bidadari yang melengkapi hidup ku, ya allah jaga dan lindungi mereka dari bahaya", batin ku berdoa dalam hati.




Lanjutan nya di bawah.......
 
Terakhir diubah:
Lanjutan nya......



Keesokan hari nya, 10 April 2007.....


Pov Julia


Aku terbangun saat suami ku, mas hadi membangunkan kami untuk sholat subuh berjamaah, aku pun bangkit dan kemudian mandi besar, kami bertiga mandi bersama kemudian setelah selesai mandi dilajutkan dengan ibadah sholat subuh berjamaah.

"Ma, kamu di sini saja dulu ya, papa nanti mau antar tina dan kedua orang tua nya ke rumah kita di BSD, papa minta kalian hati-hati ya", ucap mas hadi suami ku.

"Papa mau kemana? Papa jadi ke bogor kah?". tanya ku seketika.

"Iya ma", jawab nya singkat.

"Ko, adik semalam mimpi nggak enak banget, adik takut koko celaka, hati-hati ya ko!", ucap tina menimpali.

"Serahkan semua pada Allah dik, kamu doain saja koko selalu di lindungi-Nya", jawab mas hadi.

"Mama percaya papa bisa jaga diri, pa hati-hati ya!". Kata ku lirih.

"Iya sayang, papa akan hati-hati, demi kalian berdua, demi anak kita, doain ya", kata mas hadi.

Jam 7.00 wib.... Sarapan pagi....


Aku, tina, mama ku dan mama yussy membantu bibi untuk menyiapkan sarapan pagi untuk mas hadi, papa ku dan papa wijaya, setelah selesai kami semua berkumpul kembali di meja makan untuk ikut bergabung sarapan pagi bersama.

"Nak Hadi, jadi hari ini ke bogor?", tanya papa petrus pada mas hadi.

"Jadi pa, setelah nganter dulu papa wijaya, mama yussy dan tina di rumah BSD Tangerang", jawab mas hadi.

"Kenapa nggak tidur disini saja pa ma, tin", gerutu julia kecewa.

"Papa Wijaya dan mama Yussy pengen lihat rumah kita di BSD sayang, nanti mereka kesini lagi iya kan pa, ma", ucap mas hadi mencoba menenangkan ku.

"Iya nak, kami pengen lihat rumah kalian disana, nanti kami tidur lagi disini sebelum pulang ke Semarang", sahut papa wijaya.

"Serius pa, makasih maaf tadi julia agak kecewa, soalnya julia kesepian ditinggal oleh tina nanti nya". Jawab ku.
.
.
.
Pov Hadi


Aku berpamitan terlebih dahulu dengan papa petrus dan mama heni dengan mencium buku tangan kedua mertua ku itu, lalu pamit untuk mengantarkan tina, papa wijaya dan mama yussy ke BSD Tangerang dan menitipkan sementara julia di sini.

Dan setelah siap, aku mengantarkan terlebih dahulu tina dan kedua mertua ku ke dalam mobil, lalu menghampiri julia dan yudha sejenak untuk sekedsr berpamitan pada anak dan istri ku.

"Mama sayang, papa pergi dulu ya, kamu dan yudha baik-baik di sini ya, papa cinta kamu dan yudha", ucap ku pada julia saat aku, tina, papa wijaya dan mama yussy akan berangkat ke BSD Tangerang.

"Cium dan gendong yudha dulu pa, sebelum papa pergi!", kata yulia meminta ku mencium anak kami yudha.

Aku lantas mengendong yudha sebentar kemudian mencium kening nya, lalu ku serahkan kembali pada julia, ibu dari anak ku, "ma, i love you, cuuuuupppp....". Ucap ku pelan setelah mencium kening nya.

"Love you too... pa, dadah papa", Ucap julia sambil ia melambaikan tangan nya dengan menggenggam tangan yudha.

Mobil ku jalankan meninggalkan rumah papa petrus menuju ke perumahan Bumi Serpong Damai, dan setelah menempuh perjalan selama lebih kurang 3 jam dari rumah papa petrus kami telah sampai di rumah kami di BSD.


Jam 11.00 wib..... Rumah di kawasan BSD....

"Yuk pa, ma, kita masuk, ini lah rumah kami pa, rumah yang dibelikan papa petrus sekarang kami bertiga setiap akhir pekan selalu tinggal disini", ucap ku pada kedua mertua ku.


"Pa, ma, temenin Tina beberapa hari ini ya selama ko hadi tugas di bogor, Tina kangen sama kalian", ucap Tina istri ku pada kedua orangtua nya.

"Pasti nak kami akan tinggal di sini menemani kamu, selagi suami mu dinas keluar kota", ucap mama yussy menyahuti dan menjawab omongan tina anak nya.

"Oiya ko, nanti dulu berangkat ke bogor nya, setelah makan siang saja ya, Tina mau masakin koko makan siang", ucap Tina selanjutnya.

"Iya dik, koko akan berangkat setelah memakan masakan kamu sayang, dik koko mau ke depan bentar ya, ajak papa dan mama ke kamar mereka", ucap ku sesaat kemudian aku melangkah ke luar rumah.

Drrrrrttttt...... Drrrrrttt......Drrrrttttttt.....

Hp ku bergetar sejenak, dan setelah ku lihat ternyata mas heru yang mengirim pesan sms pada ku.

from: mas heru
"Pak hadi, saya sudah ada di depan, sementara ini kondisi aman, tadi sempat ada mobil van berwarna hitam seperti yang pak hadi ceritakan mengikuti bapak sejak tadi dari rumah pak petrus".

Aku tersenyum setelah membaca pesan mas heru, kemudian membalas pesan nya.

to: mas heru
"Sudah masuk rencana ku mas, mereka beberapa hari ini mengikuti ku terus, saat nya rencana kita mulai dijalankan hari ini, feeling ku mereka akan mencelakai ku saat perjalanan ku nanti ke bogor, mas heru sudah tau kan apa tugas berikut nya".

Ku kirim pesan ku pada nomor hp mas heru dan beberapa menit kemudian dia pun membalas pesan ku.

from: mas heru
"Siap pak hadi, tapi hati-hati pak, jangan sampai bapak celaka, dan setelah rencana bapak berhasil, saya siap menggantikan bapak dengan menyamar menjadi pak hadi".

Aku lantas membalas pesan sms mas heru, done dan ku kirim ke no.hp nya.

"Semoga rencana ku ini berhasil, aku ingin fihak mereka puas setelah mengetahui diri ku dihabisi oleh orang suruhan mereka", gumam ku membatin dalam hati.


Jam 12.00 wib....


"Ko, yuk kita makan siang, sudah mama siapin masakan special untuk koko ku sayang!", ajak istri ku tina dengan manja.

"Ayo dik, kebetulan sudah lapar banget koko, hehehehe", ucap ku mengiyakan ajakan makan siang dari tina istri ku.

Kami makan siang bersama, aku, tina istri ku beserta kedua mertua ku kini sedang menyantap makan siang yang telah di sajikan dan dimasak sendiri oleh tina.

Oseng-oseng tempe, ayam balado, tumis kangkung, rolade sapi, dan semua menu masakan yang ia kuasai dan lambat laun aku pun menyukai masakan nya sejak kami berpacaran dulu hingga sekarang masakan nya tetap lah juara di hati ku.

"Hmmmm.... Enak banget dik, kamu paling jago deh masakin buat koko, ini pa, ma, yang bikin hadi jatuh hati sama anak papa dan mama ini", ucap ku memuji tina di hadapan orang tua nya.

"Ihhh koko.... Malu tau ada orang tua adik, pa, ma nggak usah dengering gombalan ko hadi ya", sahut Tina tersipu malu dan bahagia dengan wajah yang memerah bak udang rebus yang di masak.

"Harus nya kamu bersyukur sayang, punya suami sebaik dan seperhatian nak hadi ini, mama bahagia melihat kalian bertiga akur nak", timpal mama yussy mertua ku.

"Betul itu nak, papa bangga sama kamu, nak hadi ini menantu papa yang pas untuk kamu nak, patuh dan taat lah pada nya ya nak, semoga kalian selalu bahagia, papa dan mama senang dan bahagia melihat kebahagiaan kalian",
ucap papa wijaya menambahi.

"Pasti hadi akan bahagiakan mereka pa, ma, walaupun tina menjadi istri kedua tapi kasih sayang ku pada nya sama besar dengan kasih sayang ku pada julia dan yudha, Tina lah cinta pertama ku dan akan terus ku cintai sampai akhir hayat ku pa", ucap ku penuh keyakinan.

"Papa percaya sama kamu nak, itu bisa kami lihat dari semua yang kamu lakukan pada kedua istri mu, perlakuan yang tulus dari hati seorang pria yang mencintai, papa dan mama hanya mendoakan kalian bahagia selama nya".


"Kok jadi melow sih pa, dah lanjut kita makan, ko hadi mau nambah lagi", ucap Tina menyahut.

Aku tersenyum hahagia melihat kedekatan Tina dengan kedua orang tua nya, "doain koko ya dik, koko rencanakan ini demi kebaikan kita, koko janji setelah ini kita pasti kumpul kembali dengan kebahagiaan". Gumam ku dalam hati.

Setelah makan siang, dan sholat berjamaah dengan tina istri ku, aku pun pamit pada mereka dan berpesan pada Tina istri ku untuk menghubungi no.hp mas heru, papa petrus atau mas hendra yang ku simpan ke dalam no. contact hp nya.

Jam 13.30....

Mobil toyota rush ku sudah meninggalkan komplek perumahan BSD menuju ke arah puncak bogor, setelah sebelum nya aku menghubungi terlebih dahulu mas hendra, papa petrus dan mas heru untuk menjelaskan rencana kami.

Sebuah mobil van hitam seperti mobil van yang digunakan di film action The A Team selalu mengikuti dan menguntit ku beberapa hari lalu kini semakin jelas tujuan mereka untuk mencelakai ku.

Mobil ku lajukan dengan kecepatan tinggi menembus jalanan tol ciawi lalu masuk ke arah cibubur, cileungsih, mengambil jalur yang menanjak.

Triiiinnnnn.....Triiiiiinnnn......

Klakson mobil ku nyalakan untuk memberi isyarat pada mobil di depan ku, sambil menyalakan lampu sein kanan untuk memotong mobil di depan ku, begitu juga mobil mereka di belakang menyusul dengan kecepatan yang tinggi supaya mereka tidak kehilangan jejak target mereka yaitu aku.

"Jago juga orang ini bawa mobil nya, jadi semangat nih buat main-main dulu", batin ku.

Kemudian sengaja saat mau memasuki SPBU, mobil ku jalankan perlahan untuk melihat apa yang akan mereka lakukan, tetapi mereka ternyata mobil mereka pun berjalan perlahan sambil memantau pergerakan mobil ku yang masuk ke SPBU, mengisi bahan bakar premium.

"Full tank mas", ucap ku meminta petugas SPBU itu untuk mengisi penuh premium ke tangki mobil ku.

Menunggu beberapa menit hingga semua terisi penuh, ku perhatikan dari kejauhan mobil mereka berhenti di depan pintu SPBU, dan setelah selesai petugas SPBU ku lihat angka di mesin POM Bensin menunjukkan angka 195 ribu, sebuah angkan atau nominal uang yang harus ku bayar.

Ku keluarkan uang 200 ribu, uang bergambar pahlawan proklamasi yang sekarang nama nya diabadikan sebagai nama bandara internasional terbesar di Indonesia.

"Ini mas, sisa nya buat mas saja, makasih ya", ucap ku lalu menyalakan kembali mobil ku dengan menstarter nya.

"Terima kasih pak", sahut petugas SPBU itu sambil menyunggingkan senyum bahagia nya.

Aku lambaikan tangan pada petugas itu lalu kemudian kembali fokus mengendarai mobil ini menembus jalanan yang menanjak ke kawasan puncak bogor.

Jam 16.00 wib.....

Mobil ku terus melaju memasuki cibubur atau cileungsih, kecamatan gunung putri, kabupaten bogor. Mobil van hitam yang menguntit ku terus menjaga jarak dan begitu memasuki arah kawasan puncak mobil van itu melaju dengan kencang menabrak kan mobil nya ke arah mobil ku.

Bruuuuggghhhhh..... ", suara benturan mobil van itu dengan belakang mobil yang ku kendarai.

Mobil ku sempat oleng saat mobil van tersebut menabrak mobil yang ku kendarai dari arah belakang. Sempat ku perhatikan bemper mobil van itu berubah bentuk, bengkok ke samping kanan.

"Sudah mulai nih, it show time", gumam ku saat menyadari keadaan ku sekarang.

Mobil terus ku pacu dengan kecepatan tinggi, terus naik menapaki jalan menanjak menuju arah puncak, beberapa senggolan mobil van itu sengaja menabrakkan body depan nya ke bagian mobil ku, dengan skill mengemudi aku bisa dengan tepat dan cekatan menghindari benturan itu.

Saat akan memasuki daerah tikungan tajam dan curam aku sudah memperhitungkan dengan teliti sambil membuka safety belt ku dan memencet tombol otomatis dari pintu mobil untuk jalan ku keluar, aku banting setir mobil ku ke kiri dan.....

Bruuuuuuuggggg..... Bruuuuuuggghhhhh....... Bruuuuugggghhhh.....

3 kali benturan kuat sempat membuat oleng dan remuk bemper sebelah kiri mobil toyota rush yang ku kendarai, dan aku keluar perlahan dari dalam mobil sambil memegangi setir mobil dengan menyeimbangkan badan dan sedikit menunduk supaya mereka tidak menyadari kalo aku sudah keluar dari sana.

Dan setelah keluar aku bergeser ke kiri belakang untuk menutup kembali mobil ku yang kini melaju semakin kencang karena jalanan yang samakin terjal menukik tanpa penumpang dan sopir yang mengendarai nya.

Bruuuuugggg...... Praaaangggg..... Duaaaaarrrrrr......

Suara benturan antara mobil ku dan mobil van mereka sempat terdengar sangat dahsyat dan saat aku sudah keluar dari mobil terjatuh tubuh ku berguling-guling mengikuti terjal nya jalan yang menurun tersebut sampai aku terguling dan jatuh di sebuah kebun teh yang berjarak 200 meter dari mobil ku yang telah terjun ke dasar jurang.

"Bruuugggh....". Kepala ku terbentur batu yang membuat penglihatan menghitam dan seketika aku tak sadarkan diri.
.
.
.
11 April 2007, jam 2.00 WIB dini hari.... di kediaman rumah papa petrus.....

Pov Julia


Aku berjalan bertiga bersama mas hadi suami ku dan yudha anak kami, senyum keceriaan dan tawa bahagia sesekali hadir saat itu kala candaan dari mas hadi suami ku membuat suasana menjadi santai.

Aku bergelanyut manja di bahu suami ku yang kini mengendong yudha anak kami, setelah beberapa lama kami menghabiskan acara di wanaha hiburan, mas hadi mendapatkan telpon dari seseorang kemudian ia meminta ijin sebentar pada ku untuk menemui orang yang sedang menelpon nya.

"Ma, jagain yudha, papa titip yudha sama kamu, papa pamit bentar mau nemui mereka", ucap mas hadi.

"Loh papa mau kemana? Kok kami berdua ditinggal di sini!", protes ku pada nya.

"Demi keselamatan kalian, papa akan lakukan apa saja ? Bahkan hidup papa akan pertaruhkan demi kalian sayang, percaya sama papa, kamu aman di sini sama anak kita yudha", ucap nya lalu mencium kening ku dan meninggalkan kami berdua di wahana ini.

Aku hanya bisa mematuhi perintah nya dan melihat nya yang semakin jauh berjalan menuju arah mobil kami yang terparkir di ujung sana, dari kejauhan aku terus melihat suami ku berjalan dengan penuh percaya diri tanpa keraguan sedikit pun.

Ia masuk ke dalam mobil sambil melambaikan tangan pada ku, dari jauh ku balas lambaian tangan nya, saat mobil itu melaju tiba-tiba....

DUAAAAARRRRRR....... BRRRUUUUUMMMMM......PRAAAANGGGG......

Mobil yang di kendarai oleh mas hadi meledak dangan dentuman dan suara yang dahsyat, seketika aku berteriak histeris menyadari orang yang ada di dalam mobil itu adalah mas hadi suami ku.

"TIDAAAAAAAAAKKKKKKK..... PAPA......".

Aku terbangun seketika dan menyadari kalo itu hanya mimpi, lalu aku segera mengambil hp ku dan mencoba menghubungi hp suami ku.

"Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan area", suara operator seluler yang menjawab ketika aku menelpon no.contact suami ku.

Kucoba berkali-kali tetap saja seperti itu, hingga aku membawa yudha segera berteriak memanggil papa dan mama ku yang juga mungkin sedang terlelap tidur di malam ini.

Papa dan mama seketika terbangun saat aku berteriak-teriak kencang menyebut nama mas hadi sambil mengetuk pintu kamar papa dan mama.

"Ada apa nak?", ucap mama ku setelah melihat ku berteriak-teriak sekaligus membuat kaget yudha yang seketika menangis karena ulah panik ku.

"Mas hadi ma, pa, sampai sekarang nggak bisa di hubungi, tadi julia mimpi mobil yang di kendarai mas hadi meledak dan hancur dan mas hadi ada di dalam nya".

Papa segera kembali ke kamar nya dan mengambil hp nya mencoba menghubungi no. hp mas hadi tetapi hanya gelengan kepala yang ia tunjukkan pada ku.

"Ma, urus julia dan yudha dulu papa mau telpon hendra, sudah nak kamu tenangkan diri kamu papa yakin suami mu dalam keadaan sehat", sahut papa ku lalu ia berjalan ke ruang keluarga untuk menelpon mas hendra kakak angkat mas hadi suami ku.

Di ruang makan....


"Sabar ya nak, mama dan papa akan selalu ada buat kamu, kamu jangan pikirkan macam-macam itu hanya mimpi bukan suatu kenyataan, minum dulu nak biar kamu tenang, sini yudha biar sama mama aja dulu!", ucap mama ku.

"Iya ma, makasih ya, sebaiknya aku sholat tahajud dulu, biar tenang pikiran ku ma, jul titip yudha bentar ma".

Aku lalu mencium buku tangan mama ku dan cipika-cipiki dan kemudian mengambil wudhu untuk mengerjakan ibadah sholat tahajud.
.
.
.
11 April 2007.... di sebuah rumah sederhana di sebuah perkampungan....

Pov Hadi

"Duh sakit sekali kepala ku, dimana ini?", gumam ku sambil memegangi kepala ku yang kini terlilit sebuah kain kassa.


"Eh nak kamu sudah sadar ya, jangan bergerak dulu kondisi kamu belum normal, berbaring saja dulu nak", perintah seorang ibu paruh baya dengan senyum yang menyejukkan hati.

"Kalo boleh tau ini dimana bu, dan siapa ibu?", tanya ku.

"Panggil saja ambuk, bentar lagi abah pulang dari kebun nak, kamu minum dulu ini, jamu yang ambuk bikin semoga bisa membuat tubub mu kembali sehat, eh iya kamu siapa ya nak, dan maaf ini kalung kamu dapat darimana ya nak", jawab beliau.

Beliau membantu ku duduk lalu mencekoki ku dengan minuman yang rasanya begitu pahit, aku kembali di rebahkan oleh beliau dan di suruh tidur kembali.

2 jam kemudian....

Aku terjaga dari tidur ku, kurasakan tubuh ku segar setelah tadi sempat diberi minuman yang pahit sekali rasanya.

"Kamu sudah bangun nak, eh iya nama abah kosasih, dan ini istri abah nama nya ambuk nengsih, kami berdua tinggal disini nak",
ucap pria tua memperkenalkan diri nya beserta istri nya.

"Makasih bah, sudah nyelamatkan hadi, ini di mana ya bah, dan sejak berapa lama hadi pingsan ya bah", ucap ku.

"Kamu pingsan hampir 10 jam nak, kemaren tidak sengaja abah nemuin kamu di kebun abah, kamu pingsan setelah kepala mu terbentur batu besar disana, eh ini nama nya kampung xxx", jawab nya.

"Nama mu siapa nak, dan ini kalung kamu dapat dari siapa?". Tanya ambuk nengsih penasaran.

"Oiya lupa bah, ambuk, nama saya septya hadi gunawan panggil hadi saja, kalung ini sudah sejak lahir sudah ada di leher saya mbuk, tapi sampai saat ini hadi nggak tau keluarga hadi sebenar nya, yang hadi ingat usia 10 tahun hadi dibawa oleh para penjahat dan ditinggal di sebuah panti asuhan di bandung". Ucap ku menjelaskan asal usul ku.

"Bentar-bentar, kamu di culik usia 10 tahun, apa kamu ingat siapa nama ibu dan bapak mu nak?", tanya ambuk kemudian.

Aku lalu menceritakan kembali masa lalu ku yang kelam dimana di depan mata ku sendiri aku menyaksikan ayah ku yang ku panggil abi di habisi oleh para perampok yang menyatroni rumah kami, dengan begi keji mereka menghabisi nyawa abi dan menyeret ibu ku ke dalam kamar, isak tangis ibu ku seakan tidak mereka hiraukan, perampom yang memakai topeng berjumlah 5 orang semua masuk ke dalam kamar sebelum nya sempat mengikat tangan dan kaki ku beserta adik bayi ku yang entah mengapa ikut menangis seperti ikut menyaksikan kebejatan mereka.

"Abi....Umi.... hadi takut....", teriak ku dengan suara terisak.

"Hahaha.... Puas sekali memek nya peret seperti perawan sampai nggak tahan tadi ngencrot di dalam", ucap seorang penjahat saat keluar dari kamar dimana ibu ku berada.

"Jelas memek nya sempit karena punya bos itu paling besar, hahaha gimana nih bos mau kita apakan nih nih bocah?", ucap pria lain nya pada pria tersebut.

"Kita bawa aja bocah ini, titipin ke panti asuhan, nggak tega aku bunuh bocah ini, hahahaha", jawab nya puas.

Aku lantas dibawa mereka dengan di tutupi mata ku oleh mereka, selama beberapa hari, aku cuma diberi makan roti dan minuman kemasan dan setelah sampai di sebuah panti asuhan aku ditinggal disana oleh mereka.

"Nak apa nama umi mu Yanti Yuniarsih, dan abi mu Imam Kusuma Mustafa", tanya ambuk sambil mengusap air mata nya setelah aku selesai menceritakan semua nya pada mereka.

Aku mengangguk, dan bilang, "Ambuk kenal sama mereka, oiya nama kakek ku K.H.Abdullah Mustafa mbuk".

"Gusti Allah....Alhamdulillah nak, ternyata kamu beneran ponakan ku, Yanti Yuniarsih itu adik ambuk paling bungsu nak, kakek mu itu sahabat abi ambuk abi ambuk namanya abah anom, pendiri pesantren di Tasikmalaya.

"Ambuk beneran uak nya hadi, gimana kabar umi hadi mbuk, hadi selama ini sengaja menghilang untuk membalaskan dendam mencari para perampok yang sampai saat ini hadi tidak bisa mengenali mereka, eiya bah, ambuk makasih ya sudah nolongin hadi, hadi bersyukur dipertemukan dengan keluarga hadi yang selama ini berpisah, gimana kabar adik ku Putri Az-Zahra?", ucap ku.

Aku meneteskan air mata, sedih bahagia bercampur menjadi satu, kuceritakan semua bahwa aku mengalami kecelakaan ini karena memang ada yang ingin membunuh dan mencelakai ku, mobil toyota rush yang meledak itu sempat menggegerkan warga sekitar.

Abah menceritakan beberapa hari ini ada pihak kepolisian dan wartawan mengunjungi TKP dan meminta keterangan warga termasuk kepada abah, tetapi abah tidak menceritakan bahwa ia menemukan ku karena permintaan ambuk yang melihat kalung di leher ku tersebut.

"Abah akan lindungin kamu selama disini, bahkan abah akan bantu kamu biar segera pulih dan balaskan semua kejahatan mereka, tapi ingat nak, jangan kamu gunakan tangan mu untuk membunuh kecuali untuk mempertahankan diri, abah akan bantu abah janji nak".

"Makasih bah, makasih banyak", sahut ku menjawab singkat.
.
.
.
Di tempat lain....Di kantor pusat Petrus Corporation....


Pov 3rd

"Heru kita jalankan rencana hadi selanjutnya, tapi sebelum nya kamu ke rumah kita bicarakan semua rencana dengan julia dan tina, tolong kamu jaga anak ku dan tina selama disana sebagai hadi, kamu faham kan". ucap pria paruh baya itu pada orang kepercayaan nya.

"Siap pak, itu sudah direncanakan oleh pak hadi sendiri, heru yakin saat ini pak hadi masih hidup kita tunggu saja nanti gimana perkembangan dari nya". jawab pria yang bernama heru dengan mantap dan yakin.

"Ok mulai sekarang kamu stanby dulu sampai benar-benar hadi kembali dan kita mulai jalankan rencana selanjut nya, nanti aku akan ceritakan masalah hadi pada julia dan tina supaya mereka ngerti ini sebagai rencana kita, eh iya coba kamu ke TKP cari daerah sekitar kejadian papa yakin hadi dibantu warga sana, jangan sampai masalah ini bocor, saya percayakan semua pada kamu ru", ucap pria paruh baya itu.

"Siap pak, segera heru laksanakan semua perintah bapak, heru pamit secepat nya mau ke lokasi", jawab pria tersebut pada bos nya.



Bersambung..... PART 2.....
 
Terakhir diubah:
Masukan suhu......

"sebuah mobil van hitam SUV yang digunakan dalam film THE A TEAM"

seharusnya :
"sebuah mobil van hitam SUV seperti yang digunakan dalam film THE A TEAM"

Pan kaga mungkin stefan bela2in beli SUV yg dipake di film Hollywood cuma buat nyingkirin hadi
 
Masukan suhu......

"sebuah mobil van hitam SUV yang digunakan dalam film THE A TEAM"

seharusnya :
"sebuah mobil van hitam SUV seperti yang digunakan dalam film THE A TEAM"

Pan kaga mungkin stefan bela2in beli SUV yg dipake di film Hollywood cuma buat nyingkirin hadi
Iya...suhu maksud nya itu....Maklum belibet nih ngomong nya...wkwkwkwk.... nanti di edit biar ngga salah persepsi.
 
Mohon maklum jika agak tersendat nulis nya...tapi pasti akan diselesaikan penulisan cerita nya...
Gak papa Bang......yang penting ada kesinambungan dan kelancaran dalam pembaharuan ceritanya......

Ganbatte Bang............:semangat:
Jangan lupa untuk selalu sehat dan bahagia............:Peace:
 
Gak papa Bang......yang penting ada kesinambungan dan kelancaran dalam pembaharuan ceritanya......

Ganbatte Bang............:semangat:
Jangan lupa untuk selalu sehat dan bahagia............:Peace:
Siap suhu.... Makasih atas support dan doa nya...
Ini sedang ada waktu luang sambil nerusin tulisan nya.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd