Apa kabar semprot mania yang ane cintai di forum ini?
Baiklah tidak perlu panjang lebar ane lanjut cerita ini semoga reader dan semprot mania bisa menikmati sajian ane ini....
Selamat membaca....
PART 2
Pov Hadi
"Hoaaammmm.....", ucap ku saat aku terbangun dari tidur ku dan mencoba menggerak-gerakkan anggota tubuh ku seperti kebiasaan ku setiap bangun tidur.
"Eh sudah bangun nak", ucap ambuk nengsih saat melihat ku bangkit dan menggerak-gerakkan badan ku di pagi ini.
"Eh ambuk, iya ambuk, alhamdulillah sudah segar dan enak badan hadi", jawab ku.
"Syukur alhamdulillah kalo begitu, eiya nak, kamu tadi di pesanin abah untuk minum itu, bentar lagi abah pulang dari kebun dan mau ngajak kamu keliling kampung buat kenalan sama warga sekitar", ucap ambuk nengsih.
"Iya ambuk, hadi mandi dulu kalo begitu", ucap ku kemudian mengambil handuk dan perlengkapan mandi yang beberapa hari ini telah di sediakan oleh abah dan ambuk.
Aku lalu menuju belakang rumah mereka, masuk ke dalam bilik yang terbuat dari bilik bambu yang diayam.
"Segar sekali air ini", gumam ku merasakan kesejukan air yang saat ini sedang ku tuangkan ke seluruh tubuh ku.
Air yang berasal dari puncak gunung yang mengairi pemukimam penduduk dan sawah serta kebun warga merupakan salah satu anugerah dari sang pencipta.
Hampir 15 menit aku mandi, membersihkan seluruh anggota tubuh ku hingga aku merasakan kesegaran dan kembali bersemangat untuk menjalanai latihan yang diberikan oleh abah.
Ya beberapa hari ini aku di latih baik fisik dan mental oleh abah, secara fisik aku di latih pencak silat dari perguruan gajah putih sedangkan secara mental abah melatih intuisi, insting dan reaksi ku dengan ilmu pernafasan yang telah ia pelajari dan kuasai tersebut.
Beberapa hari lalu abah sempat salah faham dengan mas heru yang ternyata telah menemukan ku di desa ini, dan hampir saja mereka berdua saling beradu pukul sebelum ku hentikan setelah melihat mas heru orang kepercayaan papa petrus.
"Abah....Tahan bah.... Itu orang kepercayaan mertua hadi bah", teriak ku ketika abah akan menyerang mas heru.
"Eh pak hadi, iya pak saya orang kepercayaan mertua pak hadi, kenalkan saya heru pak", ucap mas heru memperkenalkan diri nya pada abah.
"Panggil abah saja, mohon maaf tadi abah bersikap hati-hati, abah tidak mau keponakan abah celaka untuk kedua kali nya, ayo kita ngobrol nya di rumah saja sekalian ku kenalkan sama ambuk istri abah ei rumah, nak hadi ajak nak heru ke rumah", ucap abah pada ku dan mas heru.
"Ayo....", jawab ku.
10 menit kemudian kami bertiga sudah berada di rumah abah dan ambuk, ambuk yang sedari tadi pagi sibuk di dapur menyambut kami bertiga dengan senyum bahagia.
"Abah udah pulang", ucap beliau sambil mencium buku tangan suami nya.
"Iya ambuk, ini kenalin ambuk, heru tangan kanan nak hadi", ucap abah memperkenalkan mas heru pada istri nya.
"Silahkan duduk nak heru, bentar ambuk bikinin minum untuk kalian bertiga", ucap beliau lalu menuju ke dapur.
"Abah, mas heru ini dapat di percaya, semua ini sudah hadi rencanakan bah, dan setelah ini hadi akan menyerahkan rencan ini pada nya bah, untuk menjadi diri ku dan hadi akan jadi diri nya bah", ucap ku menjelaskan rencana yang kami susun beberapa hari lalu.
"Oh gitu rencana nya, tapi kalo menurut abah kami nak heru sebaik nya tinggal di puskesmas sini, nanti kita kabari lawan kalian kalo kamu selamat tetapi hilang ingatan mu supaya mereka merasa sedikit aman, kamu mengerti nak heru", ucap abah mengusulkan pendapat nya.
"Ide yang bagus itu bah, nah menjalankan rencana kita mas heru nanti ke rumah mas hendra minta perlengkapan menyamar kita, mulai beberapa hari ke depan kita berganti posisi dan wajah, tapi ingat jangan sampai menimbulkan kecurigaan suara ku, gaya ku, tingkah laku ku mesti semua sudah bisa mas heru pelajari", ucap ku menjelaskan detail apa yang mesti dilakukan mas heru.
"Ok siap pak, oh iya bagaimana nanti dengan istri-istri bapak, jangan terjadi salah faham nanti nya", ucap mas heru.
"Kalo itu nanti aku sendiri yang ngomong pada mereka mas, nah untuk itu mas mesti belajar menjadi hadi untuk beberapa hari ke depan sampai kita bisa menyelesaikan semua masalah ini hingga tuntas", ucap ku.
"Duh serius benar nih ngobrol nya, ayo nak di minum, maaf nih hanya wedang jahe saja yang ada, biar sehat dan hangat untuk tubuh kita", ucap ambuk sambil menghidangkan minuman berbahan dasar jahe merah tersebut.
"Makasih ambuk, wah jadi merepotkan ambuk segala", ucap mas heru sambil menyunggingkan senyum.
"Jangan sungkan dan malu nak heru, kamu tamu dari keponakan ku, kami wajib menyambut mu dengan terhormat", ucap abah menjawab dengan penuh wibawa dan santun pada mas heru.
"Makasih untuk kebaikan abah dan ambuk", ucap mas heru kemudian.
"Yuk di cicipi, ini ada ubi kemaren abah ambil langsung dari kebun, nqk hadi nak heru ayo dimakan jangan malu-malu", ucap abah menawari ku dan mas heru.
Setelah menghabiskan sarapan pagi mas heru kemudian menghubungi papa petrus bahwa ia telah menemukan ku dalam keadaan baik tak kurang apapun.
"Hallo pak petrus, saya sudah menemukan pak hadi pak, alhamdulillah beliau sehat pak", ucap mas heru dari sambungan telepon seluler nya.
"...............",
"Bentar pak biar bapak bicara langsung sama pak hadi", ucap mas heru kemudian ia menyerahkan hp nya pada ku.
"Hallo pah....!". Ucap ku menyapa papa mertua ku.
"Gimana kabar mu nak? Papa sempat khawatir menyaksikan di berita tv keadaan mobil mu yang masuk jurang tersebut", ucap beliau dari ujung telepon sana.
"Alhamdulillah hadi sehat pa, oiya pa, nanti seminggu lagi hadi ke rumah papa, tolong papa kasih tau julia untuk tenang dan bilang kalau hadi disini dalam keadaan sehat, dan kita akan obrolin rencana hadi selanjutnya", ucap ku pada papa mertua ku.
"Ok nak kalo begitu, papa ikuti semua rencana mu, masalah julia selama kamu disana serahin pada papa, papa akan omongin masalah ini dengan bijaksana biar dia mengerti", ucap beliau.
"Makasih pa, salam buat mama, hadi janji akan beresin masalah ini biar kita tenang dan kembali seperti semula", ucap ku dengan penuh keyakinan.
"Ok nak, papa minta kamu hati-hati ya, papa percayakan semua pada mu nak, papa bangga memiliki menantu seperti mu nak hadi", ucap papa petrus.
Setelah selesai berbicara dengan papa petrus di telepon seluler mas heru, aku minta tolong ke mas heru untuk beli hp baru beserta no. nya untuk komunikasi ku, dan mas heru pun pergi untuk membelikan hp yang ku minta.
.
.
.
Di tempat lain dihari yang sama.... Di kantor cabang Tangerang....
Pov Tina
Sudah 4 hari setelah kejadian tersebut aku kembali masuk kerja, walau berat aku mesti kuat menjalani ini semua demi anak yang ku kandung dari benih orang yang ku cintai.
"Ko hadi, Tina yakin koko masih hidup, Tina harap koko kuat menjalani ini di sana, Tina percaya koko orang yang penuh tanggung jawab dan tidak akan meninggalkan kami semua, ko adik kangen kamu ko", gumam ku membatin dalam hati.
"Tin.....Tina....Kok kamu melamun sih", tegur rahma pelan saat ia melihat ku sedang diam dengan pandangan mata yang kosong.
"Eh...Kamu ma, nggak kok hanya sedang mikirin produk ini kok banyak yang reject ya", ucap ku mengalihkan ke masalah kerjaan ku.
"Iya ya bingung juga kenapa sekarang banyak reject dan banyak yang tidak lolos QC apa mungkin karena banyak karyawan produksi yang sedang kurang sehat akhir-akhir ini", ucap rahma ikut menambahkan pendapt nya.
"Iya ma, sebaiknya kita omongin masalah ini pada pak herry supaya dicarikan solusi terbaik nya, nggak mungkin juga kalo terus produksi tapi banyak miss nya malah makin merugi nanti nya", ucap ku mengiyakan pendapat rahma.
"Ok Tina.... Aku tinggal dulu ya ke pabrik B, nanti kita bareng-bareng temui pak herry sekalian buat laporan nya, oiya kamu yang sabar ya, rahma yakin pak hadi selamat kok, dan aku beserta teman-teman akan siap bantu kamu dan julia menghadapi ini semua, kalian masih punya kami sahabat-sahabat kamu", ucap nya sambil memeluk ku sejenak sebelum berlalu meninggalkan ku di ruangan kerja ku.
"Makasih ma", ucap ku sedikit berteriak.
Rahma tersenyum sambil melambaikan tangan pergi menuju ke pabrik B untuk menjalankan tugas nya sebagai QC.
Drrrrtttt..... Drrrrtttt..... Drrrrrtttt......
Hp ku bergetar dan segera ku ambil hp yang ku taruh di atas meja kerja ku.
from : julia
"Tina ada kabar baik, mas hadi sudah ditemukan dalam keadaan sehat, kamu jangan khawatir ya, tadi papa ku mengabari jul bahwa mas heru sudah menemukan suami kita dia ada di desa xxxx, papa bilang kita mesti hati-hati, hapus sms ini setelah kamu baca ya, ingat musuh suami kita di sekitar kita tin, kita mesti hati-hati kamu juga sekarang hati-hati di sana, i love you tina".
to : julia
"Alhamdulillah ya allah, Tina senang dengar kabar berita ini jul, Iya jul makasih ya, tina pasti akan hati-hati mulai sekarang, love you jul".
Segera ku hapus pesan sms dari julia, yang penting aku lega mendapat kabar bahwa suami ku dalam keadaan sehat walafiat dan sekarang ia berada di desa xxx seperti yang dikasih tau opeh julia.
"Aku mesti hati-hati dalam bertindak karena aku yakin musuh suami ku pasti mencari tau keberadaan suami ku saat ini", batin ku.
"Ok aku mending fokus kerjain tugas QC ku, membuat rekapan semua laporan dari seluruh bagian QC seperti yang diperintahkan oleh pak herry atasan ku".
.
.
.
Di pabrik A area 1.....
Pov Julia
Aku hari ini sangat bersemangat setelah mendapatkan kabar gembira mengenai keaadaan suamiku yang selamat dari kecelakaan itu, setelah mendapat sms dari papa hati ku lega, kini aku bisa fokus untuk bekerja dengan sebaik-baik nya demi kemajuan perusahaan suami ku ini.
"Pa.... Mama kangen sama kamu pa, tapi rasa kangen mama bisa mama tahan dan mama bersyukur papa selamat dari kecelakaan itu, mama janji akan berusaha menjadi istri yang sholehah buat mu dan anak-anak kita pa, i love you pa", kata ku dalam hati.
Lalu aku mulai berkeliling mengawasi pekerjaan karyawan di area 1 di pabrik A, satu persatu karyawan ku datangi untuk memastikan kerjaan mereka sesuai dengan standard QC yang di tetapkan, dan beberapa hari ini memang terjadi banyak kesalahan dari bagaian produksi karena pengaruh kesehatan beberapa karyawan yang beberapa hari lalu mengkonsumsi pil yang kini sudah bisa kami lacak keberadaan nya dan sekarang ditangani oleh fihak berwajib seperti permintaan mas hadi suami ku.
Oiya sebaiknya aku kabari tina bahwa mas hadi baik-baik saja, kemudian aku kembali ke ruangan kerja ku untuk mengirimkan pesan pada tina bahwa mas hadi selamat dan meminta nya berhati-hati seperti pesan papa ku.
Setelah aku mengirim pesan sms pada tina, aku lalu menuju area 2 untuk menemui lidya sahabat ku dan setelah menemukan nya aku mendekati sahabat ku.
"Lid....", ucap ku pelan lalu aku memeluk nya.
"Wow... Kelihatan ceria kamu jul, cerita dong ada apa nih?", ucap lidya sumringah melihat ku ceria di hari ini.
"Kita ngobrol nya di ruangan kamu aja ya", jawab ku pelan.
"Ok ayo ke ruangan ku!", ucap nya.
Lalu kami berdua berjalan beriringan menuju ruangan lidya yang tidak jauh dari tempat kami berdiri.
"Silahkan duduk nyonya hadi", ucap lidya bercanda.
"Hahahaha.... Bisa saja kamu say.... Makasih nyonya hendra", jawab ku balik bercanda.
"Hahaha". Tawa nya meledak setelah aku balik bercanda dengan menyebutnya nyonya hendra.
"Ada apa nih, semoga saja kabar gembira ya jul", ucap lidya sahabat ku.
"Pasti nya kabar gembira lid, mas hadi selamat dari kecelakaan itu lid, tapi julia minta masalah ini jangan sampai orang lain tau karena julia yakin musuh kita ada disekitar kita, mulai sekarang kita mesti berhati-hati", jawab ku.
Aku menceritakan semua kejadian yang menimpa mas hadi suami ku pada lidya sahabat ku, hingga akhir nya pembicaan kami akhiri karena sebentar lagi jam istirahat makan siang.
"Aku mau nemuin tina di ruangan nya dulu, kalian kesana saja dulu nanti kami berdua menyusul", ucap ku kemudian.
"Ok kalo begitu, lid duluan ke rumah makan padang, hati-hati kalian berdua", ucap lidya selanjut nya.
"Ok lid, makasih ya", kata ku.
Lanjutan nya di bawah....