Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Izinkan Aku Memilih

Karakter Wanita Favorit

  • Winda

    Votes: 248 41,2%
  • Zahra

    Votes: 64 10,6%
  • Hani

    Votes: 34 5,6%
  • Zakiyah

    Votes: 37 6,1%
  • Devi

    Votes: 2 0,3%
  • Mira

    Votes: 20 3,3%
  • Yanti

    Votes: 8 1,3%
  • Kintan

    Votes: 31 5,1%
  • Nayla

    Votes: 58 9,6%
  • Rina

    Votes: 46 7,6%
  • Sandra

    Votes: 15 2,5%
  • Novi

    Votes: 9 1,5%
  • Fatma

    Votes: 14 2,3%
  • Angel

    Votes: 16 2,7%

  • Total voters
    602
  • Poll closed .
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ngerti nyong siki napa pas mamat ketangkep deweke ngomong "penghianat" sdrnge faza smaput
 
PART 15

Devi:
1515198173466.jpg


Yanti:
16583915_1424970900867732_2520821524131217408_n.jpg


Zakiyah:
19930.jpg


Mira:
30933779_164504337578293_261228148689993728_n.jpg


Tina:


Nayla:
20180112_180512_0406.jpg
Beberapa hari kemudian. Tibalah saatnya forum Musyawarah Anggota untuk membahas evaluasi kinerja kepengurusan organisasi satu tahun periode kemarin dan juga membahas mengenai apa-apa saja yang harus dibenahi dan ditutup dengan pemilihan ketua umum baru periode selanjutnya.

“assalamualaikum Winda” ucapku di telefon.

“waalaikumsalam za. Kenapa?”

“gini. Aku ada musyang nih sampe malem. Malah kayaknya bakal nginep di kampus”

“ohh gitu zaa. Yaudah. Berarti aku tidurnya sekarang haha”

“iyaa maaf ya win. Gabisa nemenin kamu dulu”

“iyaa gapapa zaaa. Good luck ya kamu”

“kok good luck?”

“kamu calon ketua kan? hahaha”

“aaahh kamu saja aja kayak yg lain haha. Yaudah selamat tidur yaa. jangan lupa mimpiin aku”

“hahahha. Iyaa zaa. Kamu juga yaa. mimpiin aku juga nanti kalo udah tidur”

Telefon kemudian ditutup dan aku masuk ke dalam ruangan musyawarah.

Forum Musyawarah dibuka dengan terpilihnya Andi-satu angkatan dibawahku- sebagai pimpinan sidang yang dibantu oleh Galih dan Nadya sebagai sekretaris dan wakil pimpinan sidang.

Pada sesi awal yaitu pemaparan LPJ (lembar pertanggung jawaban) dari tiap-tiap divisi. Jordi yang membuka sesi pemaparan LPJ karena dia merupakan ketua umum. Pemaparan berlangsung dengan lancar dan beberapa anggota bertanya mengapa hal itu tidak dilakukan, hal ini yang dilakukan dan yang lain sebagainya. Namun Jordi dengan lancar dapat menjawab semua pertanyaan itu dengan lugas. Pemaparan kemudian dilanjutkan oleh sekretaris, bendahara dan disusul divisi-divisi lain dalam kepengurusan kabinet Jordi. Tak ada masalah yang berarti karean dalam kepengurusan Jordi, roda organisasi masih terus berjalan dan semua kegiatan berjalan dengan baik.

Sesi selanjutnya adalah sesi pemberbaharuan AD/ART dan GBHO agar semua anggota paham dengan landasan-landasan yang ada di organisasi ini. Hal ini dilakukan karena perlunya pembaharuan agar kegiatan dan roda organisasi terus berjalan seiring dengan perkembangan zaman.

“oke sidang di skorsing selama 30 menit. Agenda selanjutnya adalah agenda puncak yaitu pemilihan ketua umum untuk kepengurusan periode selanjutnya dan semua calon harap mempersiapkan diri” Ucap Andi selaku pimpinan sidang dan diikuti oleh riuh peserta sidang.

“waaah. Siap-siap ya za hahaha” ucap Jordi menepuk pundakku.

“ahh gamau ah mas. gila aja kalo aku. Nanti terjadi penurunan haha”

“siapa lagi kalo bukan elo za hahaha. Dibandingin yang lain. Cuman elo yang pernah gantiin tugas-tugas gue haha”

“tetep aja gue gamau haha”

“yaudah siapin aja. Gue berani jamin pasti elo yang kepilih hahaha”

Kami lalu keluar dari ruangan sidang untuk sekedar beristirahat karena sudah 5 jam lamanya kami mengikuti sidang dan sudah cukup suntuk juga otak kami.

Kami pergi ke kantin untuk sekedar membeli makanan dan minuman. Aku kemudian duduk di kantin lalu diikuti oleh teman-temanku.

“weh zaa. Udah siapin aja mental. Pasti elu kok yang dipilih” ucap Anton.

“gamau gilee. Stress gue nanti. Lagipula ada lah yang lebih pas gantiin Jordi. Biar gaada penurunan tuh. soalnya emang kepungurusan Jordi bagus banget gile”

“ya kamu za yang nerusin Jordi hahaha” ucap Yanti.

“hhhmmm. Gila nih sumpah. Masa gue sih. Gue nanti bakal calonin Virzha pokoknya gamau tau ahaha”

“terserah lu dah zaa. Mau lu nyalonin siapa juga yang bakal kepilih ya elu. Anggota kita juga udah pada liat. Elu yang paling aktif hahaha”

“aktif apaan sih. Orang gue kerjaannya pacaran sama Winda terus perasaan”

“perasaan kamu doang zaa. Buktinya? Semua orang di organisasi ini gaada yang gatau Fazarul Nirham. Orang yang piawai dalam mengurusi keuangan, yang peduli sama temannya, waah pokoknya yang baik-baik deh ahahaha” Zakiyah menimpali.

“lebay kamu zak”

“gapercaya kamu”

Tanpa terasa kami sudah berada di kantin selama 15 menit. Tersisa 15 menit lagi untuk melanjutkan sidang dan pemilihan ketua umum untuk periode selanjutnya. Dadaku terasa kian ingin meloncat keluar dari sarangnya karena detakan jantungku kian terasa keras seiring berjalannya waktu. Aku takut. Aku takut dipilih (haha).

Andi kembali membuka sidang musyawarah anggota. Andi kemudian membacakan persyaratan yang dibutuhkan untuk bisa mencalonkan atau dicalonkan sebagai ketua umum.

Setelah Andi membacakan persyaratan, tahap pertama dalam pemilihan ketua umum yaitu tahap pemilihan calon: tahap mencalonkan diri. Dalam tahap ini seperti yang sebelum-sebelumnya, tidak ada satupun peserta sidang yang mencalonkan diri. Pimpinan sidang menunggu sekitar 10 menit untuk memberi kesempatan orang-orang yang memenuhi persyaratan untuk meneguhkan diri untuk mencalonkan diri.

10 menit berlalu. Para pimpinan sidang memutuskan untuk melanjutkan ke tahapan selanjutnya yaitu tahap pemilihan calon: tahap dicalonkan. Pada tahap ini, geng Jordi sepakat langsung meneriakan namaku.

point of order pimpinan sidang” Ucap Jordi dengan suara lantangnya.

“baik silahkan Ka Jordi” ucap Andi

“saya ingin mencalonkan saudara Faza sebagai ketua umum periode selanjutnya” Ucap Jordi sesaat kemudian menoleh ke arahku.

“jika boleh tau apa alasannya?”

“sepertinya tak perlu dijelaskan ya pimpinan sidang. Semua orang disini juga sudah bisa melihat bagaimana kinerja saudara Faza selama dia menjalani kepanitiaan dan kepengurusan”

Seketika itu juga suasana di ruangan sidang menjadi sedikit riuh.

“sial” batinku.

point of order pimpinan sidang”

“baik silahkan Ka Nayla”

“biar kesannya Faza ada lawan, saya ingin mencalonkan Zakiyah sebagai ketua umum periode selanjutnya”

Suasana ruangan sidang sekali lagi menjadi riuh dan aku melihat Zakiyah seperti sangat terkejut saat dicalonkan sebagai ketua umum.

“baik alasannya apa Ka Nayla?” ucap Nadya selaku sekretaris pimpinan sidang.

“kinerja dia baik dan selama dia jadi bawahanku, dia sering memberi masukan dan juga sering ide-ide yang berasal dari kepalaku juga awalnya berasal dari saudari Zakiyah”

Aku dan Zakiyah seketika saling bertatapan walaupun tempat kami duduk cukup jauh. Tapi aku bisa menangkap pandangannya yang sangat terkejut itu. Aku sedikit tertawa melihatnya seperti itu.

“baik ada lagi yang ingin mencalonkan?” ucap Andi.

point of order pimpinan sidang”

“baik silahkan Ka Tina”

“saya ingin mencalonkan Virzha sebagai ketua umum periode selanjutnya”

Suasana menjadi riuh kembali.

“alasannya apa ka Tina?”

“sebagai lawan Faza. Jadi mungkin temen-temen disini hanya melihat Faza terus, padahal Virzha jg memiliki kinerja yang cukup bagus dan dalam beberapa kesempatan Virzha terlihat lebih dominan dibandingkan dengan Faza. Terimakasih”

“baik terimakasih Ka Tina” ucap Andi.

Suasana tiba-tiba menjadi hening akibat pernyataan dari Tina.

“bro. Tina naksir elu tuh haha” bisikku ke Virzha.

“aahh percuma kalo udah jebol. Gue pengennya yang masih utuh”

“****** lu hahaha” bisikku ke Virzha sambil menoyor kepalanya.

Beberapa saat kemudian, ada beberapa calon lain yang dicalonkan oleh teman-teman anggota maupun pengurus sehingga didapatkan 5 calon ketua umum periode selanjutnya. Calon-calon tersebut antara lain adalah Aku, Zakiyah, Virzha, Anton dan Bagas.

Anton dan Bagas ini merupakan anggota kelompok satu saat makrab kami dan satu kelompok dengan Tia. Diantara semua calon, aku paling tidak akrab dengan Bagas karena selain kami jarang berinteraksi dan bekerja sama, juga dia menurutku orang yang terlalu menutup dirinya. Aku tidak paham dengan orang yang mencalonkan dia sebagai ketua umum.

Kini semua calon dipersilahkan untuk keluar dari ruangan sejenak untuk para peserta sidang mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan study case yang tujuannya ingin melihat bagaimana tindakan yang akan dilakukan apabila bertemu dengan suatu kejadian tertentu.

“apaaan sihh Mba Naylaa aaahhh. Masa cewek disuruh jadi ketua. Ya rusak lah yaa. Liat aja megawat1 dulu huhh” gerutu Zakiyah saat kami sampai di sebuah tempat yang jauh dari ruangan sidang.

“ahahahaha sabar zak. Gapapa jarang-jarang kan ketua cewek. Barangkali kamu nanti malah memperbaiki”

“udah udah haha. Tinggal tunggu aja ini siapa yang dipanggil duluan” ucap Anton.

“gue tetep gapaham dah tadi si Tina. Gak suka sama gue apa gimana?” ucapku.

“hahaha. Iyaa. Tina kayak ga seneng gitu ya tadi omongannya” timpal Zakiyah.

“selo aja zaa. Gak mungkin gue juga. pasti elo hahaha”

“tergantung kita jawab kali”

Beberapa menit kami diam disana. Masing-masing dari kami lalu mengeluarkan HP untuk sibuk di dunianya masing-masing.

10 menit kemudian. Galih keluar dari ruangan dan siap memanggil salah satu dari kami.

“Ka Zakiyaah. Masuk dulu kak”

“hhffffttt” Zakiyah memanyunkan bibirnya.

“semangat Zakiyah” kami semua menyemangati Zakiyah yang sedang berjalan menuju ruangan sidang.

Sesi itu terasa sangat lama. Kira-kira satu jam tiap orangnya masuk ke dalam ruangan dan diberi beberapa pertanyaan. Aku dimasukkan terakhir, sebagai penutupan jika menurut teman-temanku yang ada di dalam ruangan. Aku menjawab pertanyaan seadanya. Seadanya dengan kondisiku sekarang. Seadanya apa adanya aku dan tidak terlalu melebih-lebihkan atau mengurang-kurangkan. Aku menjawab semua pertanyaan itu dengan dada yang terasa meledak. Takut salah ucap atau salah sikap. Akhirnya aku berhasil melewati sesi itu dan aku dipersilahkan untuk keluar dari ruangan lagi. Aku keluar dari ruangan itu dan disambut oleh teman-teman senasibku (haha)

“gimana za? Lancar?” ucap Zakiyah

“ya gitu lah haha. Bingung mau jawab apa. Yaudah apa adanya aja lah. Yang penting jujur”

“padahal gue tadi udah stay cool aja ya pas dipanggil. Ehh pas berdiri di depan mereka, keringet gue langsung keluar hahha” ucap Virzha yang diamini juga oleh Bagas dan Anton.

“aku maah dari awal santai. Jadinya ya gak kenapa-kenapa” ucap Zakiyah.

“ya mudah-mudahan yang bener-bener terbaik yang jadi ketum”

“amiin”

Dalam beberapa saat, kami hanya diam saja. Tidak ada yang melakukan kegiatan apa-apa. Hanya saling memandang satu sama lain.

“ke lobby aja apa yuk nonton tv bareng penjaga haha” usul Anton.

“iyaaa. Sekalian gue mau ke kantin haha. Beli minuman” ucapku

“emang buka?”

“ya barangkali ada yang buka. Kalo engga ya minta penjaga aja haha. Kan pasti mereka punya minuman”

Kami berjalan menuju lobby yang biasanya dipakai para penjaga kampus untuk menonton televisi jika sudah malam. Aku sedikit belok ke kantin dan bersyukur masih ada warung yang buka padahal malam sudah cukup larut. Aku membeli minuman lalu menyusul teman-temanku di lobby.

Cukup lama kami berada di lobby untuk menunggu keputusan siapa yang menjadi ketua umum periode selanjutnya. Kulihat jam sudah menunjukan jam 12 malam dan itu berarti penjaga mulai mengunci tiap-tiap pintu yang merupakan penghubung dunia luar dengan kampus ini. Kami sudah menunjukkan gejala-gejala mengantuk. Apalagi Zakiyah yang beberapa kali tertunduk dan kemudian terjaga lagi. Lucu sekali melihatnya. Aku sedikit merasakan getaran di HP ku. Aku langsung mengambil HP ku dari kantong celanaku. Ada pesan dari Mba Nayla masuk ke dalam HP ku.

“za. Kalian dimana? Hayu buruan balik”

“oke mbaa. Kami lagi nonton TV. Oke kami balik”

Aku lalu memberitahukan ke teman-teman yang lain bahwa kita harus kembali ke ruangan. Tidak lupa juga aku membangunkan Zakiyah yang sudah K.O tidak kuat menahan kantuknya. Kami semua kembali ke ruangan.

Saat kami masuk ke dalam ruangan, suasana terasa sedikit mencekam. Aku baru ingat, pada sesi ini ketua umum sebelumnya akan memarah-marahi kami para calon karena jawaban-jawaban kami yang dinilai kurang pas dan kurang konkrit dalam menanggapi suatu masalah. Hal itu aku ketahui karena dahulu saat Jordi, Jodi, Angga menjadi calon, aku turut menonton adegan ini. Tak kusangka keadaannya cukup mencekam seperti ini.

Jordi mulai dengan Zakiyah yang jawabannya dirasa kurang bertanggung jawab dan terkesan main-main. Tidak ada salahnya wanita menjadi pemimpin ucapnya. Kemudian dilanjut Bagas dan Anton yang jawabannya kurang menyelesaikan masalah dan cenderung menambah masalah baru. Kemudian terakhir aku dan Virzha. Jawabanku dinilai kurang pas dan kurang sesuai dengan realita dan terkesan mengada-ngada. Begitupun dengan Virzha. Mental kami benar-benar jatuh saat itu. Kulihat mata Anton, Bagas, maupun Virzha sedikit berkaca-kaca karena mendapat ‘olokan’ dari Jordi.

“oke. Siapapaun yang terpilih. harus bisa bertanggung jawab. Memiliki pemikiran yang cepat dan solutif” Jordi menghela nafasnya.

“baiklah sekarang saatnya penentuan” Jordi melepas jaket ketua umumnya dan dia mulai berdiri di hadapan kami semua.

“bagi orang yang aku panggil dialah yang terpilih dan harus menjadi ketua yang jauh lebih baik dibandingkan aku dan juga harus menjadi penengah di kondisi apapun di suatu permasalahan apapun” Jordi kembali menghela nafas.

“keputusan forum sudah bulat dan kami semua sudah sepakat dengan ketua umum periode selanjutnya. Dan ketua umum periode selanjutnya adalah…….”

Jordi kembali menahan nafasnya. Kali ini cukup lama. Membuat jantungku terasa ingin sekali keluar dari dada ini. “please jangan aku jangan aku” doaku dalam hati.

“FAZA!! selamat kamu menjadi ketua umum selanjutnya dan semoga kamu bisa menjalankan roda organisasi ini dengan baik dan semoga amanah” teriak Jordi sambil memberikanku jaket ketua umumnya.

Kakiku langsung lemas tak berdaya. Jantungku serasa tidak berfungsi lagi saat Jordi tiba-tiba meneriakkan namaku. Aku masih tidak percaya bahwa aku yang dipilih. Seorang korban bully semenjak zaman sekolah, malah menjadi pemimpin. Calon-calon yang lain langsung memelukku dan memberiku ucapan selamat. Kemudian disusul oleh Mira, Devi, Yanti juga turut memberikan ucapan selamat.

“gak sia-sia lu jadi bawahan gue setahun za haha” ucap Jodi.

“hahaha. Yaah mudah-mudahan ini yang terbaik deh”

“oke oke oke. Ayo Faza, mungkin ada satu atau dua patah kata karena kamu sekarang udah jadi pemimpin kami”

“ehhhmm” aku sedikit berdeham.

“oke terimakasih buat semuanya yang udah milih aku sebagai pemimpin kalian. Pasti akan ada banyak pelajaran yang bakal aku ambil kedepannya. Kemudian…. Aku mohon juga buat semuanya buat bantuin aku selama satu tahun kedepan, karena aku gamungkin bisa gerakin roda sendirian. Jadi aku butuh kalian juga dan juga buat kaka kelas, aku juga mohon bimbingannya jadi mungkin aku bakalan banyak tanya-tanya. mungkin itu aja. Terimakasih” ucapku sedikit gugup. Dadaku masih terus berdetak dengan cukup keras.

“baik terimakasih Faza. silahkan berikan tepuk tangan kepada pemimpin baru kita” ucap Jordi.

Semua orang yang ada diruangan bertepuk tangan. Aku benar-benar tak menyangka orang sepertiku bisa menjadi seorang pemimpin.

“oke dengan sudah terpilihnya ketua umum baru, maka sidang bisa ditutup” ucap Andi dan diikuti dengan 3 ketokan palu yang cukup keras.

Persis setelah palu diketuk, teman-temanku Mira, Devi, Yanti, Anton, Virzha, Zakiyah langsung merubungiku untuk memeluk dan memberiku selamat.

“hai zaa. Selamat yaa ahahaha” Ucap Mba Nayla menghampiri ku yang masih dirubungi oleh teman-temanku.

“hahaha iyaa makasih ya mbaa. Mohon bimbingannya”

“siap pak ketua hahaa”

Kelompok dampingku juga turut memberiku selamat. Kemudian juga diikuti oleh teman-teman seangkatan denganku juga turut memberiku selamat.

“kan gue udah bilang zaa. Pasti elo hahaha” ucap Jordi.

“aahh sial. Gara-gara kemarin doang itu mah pasti”

“ahahah. Selamat ya bro. kalo mau tanya-tanya dan selama gue bisa bantu ya langsung hubungin gue aja”

“siap mas”

Semua perempuan keluar dari ruangan karena sesuai dengan kesepakatan bahwa untuk para laki-laki tidur di ruangan sidang sedangkan para perempuan tidur di musholla yang berada di kampus.

Kami lalu menempatkan diri untuk tidur dan saat sudah siap, lampu sengaja dimatikan. Aku langsung mengirim pesan ke Winda sebelum aku pergi tidur.

“wiin. Aku jadi ketua masa hahah”

Aku lalu pergi tidur dengan kondisi di samping kiri kanan atas bawah ada orang juga yang tidur. “semoga aku jadi ketua yang baik” batinku.

*****
Pukul 3 pagi aku terbangun dari tidurku. Kepalaku sangat pusing karena baru beberapa jam aku tertidur. Namun rasa sakitku dikalahkan oleh sebuah kumpulan air yang sudah terakumulasi di kantung kemihku yang harus segera di keluarkan. Aku langsung bergegas menuju kamar mandi.

Aku langsung menuju kamar mandi yang berada di dekat musholla. Aku memilih kamar mandi itu karena yang paling dekat dan yang paling bersih dibandingkan kamar mandi lain di kampus ini.

“hei zaaa. Ngapain kamu?” ucap seorang wanita yang juga baru saja keluar dari kamar mandi.

“mau pipis mba hehe. Kebelit nihh”

Aku langsung masuk ke dalam kamar mandi setelah menyapa wanita itu sekilas.

Beberapa saat kemudian aku selesai mengeluarkan air itu dan alangkah terkejutnya aku bahwa wanita tadi menungguku persis di depan pintu kamar mandi dan ia langsung mendorong tubuhku masuk kembali ke dalam kamar mandi.

“mbaa Nayla mau ngapain mbaa”

“heheheh. Mau ngasih kamu hadiah zaa” ucapnya sambil jongkok di depanku.

“eehhh mbaa gausahh” ucapku sambil menutupkan bagian selangkanganku yang masih tertutup celana menggunakan tanganku.

“udaaahh gapapa. Orang aku kok yang mau. Aku kangen niih. Udah lama zaa” Mba Nayla memaksa tanganku untuk menyingkir dari tempatnya.

“duuhh mbaa. Jangan mbaa, nanti kalo ada yang denger gimana?”

“kamu gaboleh berisik berarti”

Ia mulai membuka resleting celanaku dan mulai menurunkan celanaku. Ia juga mulai menurunkan celana dalamku yang mulai terasa sesak olehku.

“eeemmhh mbaaa udaahhh mmhh” desahku karena ia mulai menjilat dan mengulum penisku.

“udaahh zaa nikmati ajaaa. Aku gaakan minta yang lain kok selain rasa nikmat ini juga” ucapnya sambil mengocok penisku dan itu membuat penisku menegang ke level maksimal.

Aku sudah pasrah saja dengan perlakuan Mba Nayla terhadapku. Menghindar pun percuma karena jika aku menarik penisku dari mulutnya maka ia pasti akan menangkapnya lagi dan itu bisa saja menimbulkan suara-suara yang mencurigakan jika ada seorang yang mendengarnya.

Beberapa menit kemudian, penisku seperti ingin mengeluarkan isinya. Aku hanya terus menutup mulutku agar desahan-desahan yang keluar dari mulutku tidak keluar dengan cukup keras. Benar-benar nikmat sekali Mba Nayla memperlakukan juniorku.

Ia terus menjilat, mengulum, mengocok buah zakarku bahkan lidahnya ia sentuhkan ke lubang penisku membuat tubuhku seketika menggigil kegelian.

Mba Nayla sepertinya paham dengan kondisiku dan ia seperti tidak ingin cepat-cepat menyelesaikan permainan ini. Ia menghentikan kocokan dan jilatannya terhadap penisku dan ia bangkit dari jongkoknya. Ia lalu melepas jilbabnya dan melampirkannya di gantungan yang ada di tembok kamar mandi itu. Ia lalu mencium bibirku dengan cukup ganas kupikir. Tubuhku sampai terdorong hingga mentok tembok dan aku menyandarkan tubuhku di tembok itu. Tanganku tanpa sadar ku gerakan ke bagian bokongnya dan aku mengangkat tubuhnya. Tangan Nayla juga kurasakan memeluk leherku. Sehingga sekarang kondisiku sedang menggendong tubuh Nayla sambil terus berciuman.

“zaaa. Kangen. Kintan juga kangen katanya” ucapnya setelah melepas ciuman kami.

“apa sih mba. Bisa-bisa nya mba kangen sama aku”

“ya namanya kangen ya kangen lah zaa”

Aku kembali menyodorkan kepalaku ke kepalanya dan kami berciuman lagi.

Beberapa menit kami berciuman, aku membuka mataku dan aku menggendongnya ke arah kloset. Kloset aku tutup dan aku posisikan tubuh Nayla di kloset itu duduk. Aku lalu melepas ciumanku dan tanganku aku gerakan untuk melepas celana trainingnya. Tak kusangka ia tidak menggukan celana dalam sehigga langsung memperlihatkan gundukan kecil yang jarang ditumbuhi bulu. Mulutku langsung kuarahkan ke gundukan itu dan menjilatinya seperti yang dilakukan Nayla terhadapku. Aku mencari sebuah ‘kacang’ dengan lidahku dan akibatnya tubuh Nayla kelonjotan dan ia menjambak-jambak rambutku.

“zaaa mmhhhh udahh zaa. Langsung masukin ajaa mmmmhhh” ucapnya terbata-bata karena tangan satunya lagi menutup mulutnya.

“gamau mbaa. Aku mau mba keluar dulu sekali. Biar aku enak juga masukinnya haha. Ga kering-kering banget. Pasti sakit soalnya haha”

Aku masih terus menjilati vaginanya dan menyentil-nyentil kacang klitorisnya itu. Aku juga menyubit-nyubit gundukan itu dengan menggunakan tanganku. Sesekali aku cubit klitorisnya dengan menggunakan jari-jariku sambil aku menjilati lubang vaginanya. Nayla masih terus mendesah dan mengerang tertahan sampai akhirnya tubuhnya tidak tahan lagi dan bergetar luar biasa. Wajahku disemprot sebuah cairan yang terasa hangat dan Nayla mengerang cukup panjang walau masih tertahan tangannya itu.

“zaaa. Mmhh. Udaah udahhh. Jangan dimasukinn nnhhh. Aku gabakal kuat kalo gini hhh” ucapnya sambil mendorong tubuhku yang sedang bersiap-siap dengan penisku. “aku jilatin aja sini. Aku bener-bener gakuat kalo kamu masukin hhhhmm”

Aku yang memang tidak ingin sekali memasukkan penisku legowo-legowo saja. Lagipula kulumannya juga sangat nikmat jadi tidak apa-apa menurutku. Aku lalu menyodorkan penisku ke kepalanya dan ia langsung memasukkannya lagi ke dalam mulutnya.

Kali ini gerakan masuk-keluar dari mulutnya bukan hanya dari kepalanya, tapi aku juga menggerakan pinggulku sehingga terkadang membuat Nayla terbatuk-batuk dan memarahiku setelahnya.

Beberapa menit kemudian sekali lagi penisku ingin mengeluarkan isinya. Aku lalu memberitahu Nayla. Beberapa saat kemudian, ia mengeluarkan penisku dari mulutnya dan ia mengocok penisku persis di depan wajahnya. Tak berapa lama, spermaku keluar dari mengenai wajah Nayla. Cairan putih itu mengenai alis, hidung, dan bahkan ada yang melumer masuk ke dalam mulutnya.

“enak kan zaa haha. Kapan main lagi ke kosan?” ucapnya sambil membersihkan sepermaku dari wajahnya.

“ya gatau ya mba. Aku kan punya Winda. Dan udah beberapa kali aku khianati dia”

“Kintan juga udah kangen gara-gara yang kemarin belum kelar hahaa” ucapnya sambil menggunakan jilbabnya lagi.

“ya lagian mba tiba-tiba masuk. Jadinya ya gak kelar haha” ucapku juga merapihkan pakain dan celanaku yang sempat kusut akibat pergumulan tadi. “ini yang mau keluar aku dulu atau mba dulu nih?”

“aku dulu aja deh hehe” “Nanti jangan naik dulu ya za. Aku mau ngobrol sama kamu diluar. Aku keluar. 5 menit kemudian baru kamu yang keluar yaa”

“Nanti jangan naik dulu ya mba. Aku mau ngobrol sebentar hehe”

“okedeh za”

Nayla lalu keluar dari kamar mandi ini dan meninggalkanku. Tak lama kemudian aku menyusul Nayla keluar dari kamar mandi ini dan aku mendapati Nayla duduk di kursi di depan musholla. Aku langsung menghampirinya.

“mau ngobrol apa za?” Ia mempersilahkan aku duduk.

“emmm gimana ya mba mulainya, aku bingung….”

“kenapa deh za?” wajah Nayla heran.

“emmm gini aja deh. Kemarin beberapa hari yang lalu sih. Aku gak sengaja denger tentang mas Jordi sama Mas Jodi yang suka ‘main’ sama cewe. Bener ga sih itu mba?”

“kenapa kamu tanyanya ke aku za?”

“kan mba pernah sama mas Jordi kan?” ucapku terbata-bata karena taku salah ucap.

“heemmm dasarr. Aku sama dia juga cuman nikmatin tubuh masing-masing kok za. Gaada perasaan disana dulu. Murni nafsu”

“tapi mba pasti pernah dong denger-denger gitu?”

“ya pernah cuman kan…. aku jg takut kalo cerita yang aku denger salah dan kalo aku ceritain ke kamu, nanti takutnya fitnah akunya.. emang kenapa sih za? Lagipula kan dia jg bentar lagi lulus. Udah gaada urusannya lagi nanti”

“bukan gitu mba… cuman kan selain itu juga ini ada hubungannya sama Yanti”

“maksud kamu?”

“iyaa. Dia cerita sekarang mereka berdua sering ngirim chat dan main ke kosan. Ya kalu sekarang-sekarang ini sih masih Mas Jodi doang yang main dan ia ngapelin si Nura. Tapi dia kemarin cerita kalo diajak makan sama Mas Jodi..”

“itu dari kapan za?”

“beberapa hari setelah Yanti diselametin mba. Dia bilang semenjak itu dia sering di-chat sama mereka berdua. Ya sekadar ngingetin makan atau apa gitu dia cerita. Kata dia sih aneh aja mereka tiba-tiba gitu”

“bentar-bentar zaa. Itu beneran? Iya aneh jg sih. Soalnya setauku tipe-tipe mereka tuh yang kaya Mira, Nura, aku juga sempet sih dulu tapi sama Jordi doang. Tapi ujung-ujungnya kayak gitu”

*DEG*

“bentar mba maksudnya gimana itu?”

“ehh kenapa za? Yang mana za?”

“itu.. ujung-ujungnya kayak gitu”

“ya gitu. kamu tau lah ya apa yang udah aku lakuin sama Jordi. Dan itu sering kami sihh. Oiya sekarang dia sama Zahra ya za?”

Seketika itu aku memukul kepalaku sendiri dan tertunduk. Zahra sudah masuk ke dalam lubang yang akan sulit untuknya untuk keluar.

“zaa… kenapa?”

“mba pernah ga sama ka Jodi dulu pas sama Ka Jordi?”

“pernah.? Maksudnya?”

“mba ngentot sama Ka Jodi pas mba pacaran sama Ka Jordi….” Aku masih tertunduk lemas.

“gapernah sih zaa. Cuman sama Jordi aja dulu. Dan aku jarang dibawa ke kontrakannya sih. Paling check in hotel murahan yang ada disini kalo emang lagi kepengen. Kenapa sih zaa?”

“Zahra kan temen baikku mbaa. Aku gak tega kalo Zahra dikayak gituin... apalagi sama orang yang aku kenal dan aku hormati lagi” aku menutup wajahku menggunakan kedua tanganku.

Nayla langsung mengusap kepalaku dengan cukup lembut. “sabar zaa. Berdoa aja engga. Pakai jilbab kan dia? Dulu jg aku agak lama kok gak diapa-apain. Semenjak tau aku pelacur aja jadinya dia kayak gitu”

“mbaa jangan gitu. mba bukan pelacur mbaa” aku masih menutup wajahku dengan tanganku.

“hahaha makasih loh za. Kamu doang yang engga anggep aku pelacur berarti”

Nayla masih terus mengelus kepalaku dan kami hanya terdiam dan tak ada satu patah katapun keluar dari mulut kami.

“mba kan dipaksa… Mba yang cantik kayak gini kalo mau nyari uang mah gausah jual diri…. Jadi model jg banyak yang mau”

“ahahaha bisaaa aja ya kamuu zaa” ucapnya sambil mengacak-acak rambutku. “oiya btw za. Aku udah di endorse lohh ahahaha. Kemarin ada yg DM aku di ig gitu nawarin. setelah ngobrol-ngobrol dan harganya cocok langsung dikirimin dehh jilbab-jilbab sama kosmetiknya heheh. Ini aja krudung dari endorse-an”

“cieee tuhkaaan mba bener aku. Pasti pada mau kalo modelnya mba”

“oiya mba, kalo mba Kintan kenapa tuh? setau aku kan dia alim-alim gitu. Aku aja segan kalo mau nyapa dulu saking alimnya”

“kalo Kintan sama aja sih.. dan orang yang memperkosa juga orang yang sama. Tp tenang za. Orang itu udah masuk penjara”

“ooohh gitu. yaampun pada jahat banget yaa”

“tapi Kintan masih mending sih sama aku. Aku aja kali ya yang nafsunya gede. Kalo dia mah semenjak diperkosa ga gituan sama sekali juga gapapa. Kalo aku udah gatel banget ahahahah”

“jadi, yang sama aku kemarin itu baru pertama kalinya Mba Kintan gituan lagi?”

“iyaa zaa haha. Keren emang dia. Bisa nahan nafsu sampai segitunya. Padahal aku udah goda-godain itu. Suka iseng remes tete nya tapi yang ada aku malah ditampar haha. Tapi ya kemarin yang sama kamu itu katanya dia gak sengaja nonton bokep di FD temannya itu jadinya nafsunya naik hahaha. Langsung minta tolong aku siapa yang bisa tapi bukan yang semacam gigolo gitu. ya aku jadi langsung kepikiran kamu deh za”

“lohh dulu katanya Mba Kintan yang nyimpen bokep?”

“ooohh hahahah. Aku boong za kemarin ke kamu biar kamu mau aja gitu”

“kook gitu sih -_-“

Suasana hening seketika.

“Mba Kintan keren yaa berarti. Winda aja gak sekuat itu haha. Kadang dia godain aku jg”

“ahahahah. Emang zaa pada dasarnya kalo udah jebol tuh suatu saat naik lagi. Tergantung orangnya bisa tahan apa engga. Kalo aku sih gabisa hahaha”

Tanpa terasa suara adzan terdengar dari jauh. Aku juga melihat banyak wanita-wanita yang sudah bangun dan melewati kami dan sesekali ada yang menyapa kami.

“aduuhh aku gabisa sholat yaa. belum mandi euyyy. Lupa tadi aku kan keluar”

Nayla hanya tertawa dan menoyor kepalaku. Aku lalu pamit meninggalkan Nayla dan kembali ke ruangan dimana para laki-laki tidur. Seperti yang sudah diduga, para lelaki ini masih nyenyak tidur dan aku kembali ke posisiku tidur semula. Tak lama kemudian, HP-ku berdering dan terdapat nama Winda di layarnya.

“maaf ya Winda, tapi untuk sekali ini saja hehe” batinku

Aku mengabaikan telefonnya dan melanjutkan tidurku.

Diseberang sana

“pasti ketiduran dehh ini haduuhhh Fazaaaa. Tugasku berat banget yaa. nyempurnain kamu yang kayak gitu” Winda mendengus kesal. “gapapa win, harus kuat. Ini masih kayak gini. Kalo udah beneran jadi istrinya harus bisa lebih kuat dari ini”

Winda melemparkan HP-nya ke kasur dan ia segera menjalankan ibadahnya. Setelahnya, Winda melanjutkan tidurnya lagi namun sebelumnya mengirimkan pesan ke pacar tercintanya.

“zaa. Aku nitip ketoprak yaa hehe. Aku mau tidur lagi. Kalo udah sampe masuk aja, pintu nya gak aku kunci.

With Love Syifa”

Bersambung​
Ada dua kemungkinan, Jodi sama Jordi ngusulin Faza jadi ketua karena mereka merasa Faza mirip sama mereka, mantan korban bully di masa sekolahnya mungkin bisa jadi ketua. Dan satu lagi kemungkina 2J ini ngincar Winda makanya nyingkirin Faza biar dia sibuk sebagai ketua.
 
Makasih suhu atas update nya..Mudah2an Faza bisa menjalankan amanat sebagai ketua..
Faza,jangan lupa beliin Winda ketoprak...hehehe....
 
Azwinda Nursyifa hmm namanya bagus hu dapet wangsit darimana hahaha :pandaketawa::pandaketawa:

Anyway updatenya keren sekarang kalo baca lebih pengen ke alur cerita daripada ss nya makin seru soalnya
Keep nulis hu :jempol::jempol::jempol:
 
Wahhh faza udah jadi ketua nih, kayaknya bakal nyari yg baru + msh segel nih secara kenalan tambah banyak dari berbagai divisi
winda kasih orang aja za wkwkw
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd