Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bumi itu datar (flat earth)

Bimabet
Hahaha, agan non muslim jadinya yg agan bahas arah / tujuan, yang menurut saya agan salah baca apa yg saya bahas, karena di agama saya ada kiblat gan, kalo agan bilang saya ga waras wajar, karena orang yg berpikir lain jalur semua akan di bilang ngga waras, terima kasih gan penjelasanya

Kalo orang ada di sebelah barat pas kabah, apa sholat kiblatnya tetep ke barat? Serius nanya neh
 
Ya ga dong gan, kalo dia di kabah udah jelas kan tujuanya ke ka'bah, yg ane bahas yg nun jauh dari ka'bah, yg ga liat langsung ka'bah, dan itupun hanya pandangan saya sebagai orang awam... Dan setelah ane pelajari ternyata bumi ini di hamparkan seperti yg tertuang dalam kitab suci, dan bukan bulat melainkan seperti telur burung unta, dan ahli bumi dunia pun mengatakan bahwa bumi ini mulai berevolusi tidak bulat sempurna melainkan semakin membentuk seperti telur, hanya tuhan yg tau, manusia hanya bisa menebak, karena belum ada teknologi canggih yg benar2 bisa memotret bumi seutuhnya...
Maaf kan kalo newbe salah,
 
Salam power ranger lagi hu! :haha:

Eh, saya nggak ada lho bilang sama agan kalau diri saya ini muslim. Itu artinya otak agan bisa berasumsi kalau saya ini muslim. Dan saya menyimpulkan bahwa agan punya yang namanya ASUMSI sebagai manusia waras pada umumnya.
:pandaketawa:

Oke, mari kita bahas sedikit tentang yang namanya "ARAH". :)

Sekarang saya tanya sama agan: Jika posisi agan sekarang ada di kota Jakarta, tapi kemudian agan mau pergi ke Australia, agan menempuh jarak berapa Kilometer? Atau, apakah agan tahu agan akan mengarah ke mana?

Jika agan manusia yang waras, dan bermaksud pergi ke Australia dengan pesawat terbang, pasti agan akan berasumsi "Aku pasti akan terbang ke arah ke Selatan atau Tenggara". Lalu, jika memang agan tidak tahu jarak yang akan agan tempuh, pastilah pilot pesawat agan tahu betul jarak yang harus ditempuhnya untuk sampai ke bandara tujuan di Australia. Karena syarat untuk menjadi pilot adalah seorang manusia yang waras, para pilot pasti memilih jarak tempuh terpendek untuk mencapai Australia, tidak berkeliling dunia dulu dari kutub utara dan kutub selatan hanya untuk mencapai Australia.

Sampai di sini paham?
Belum?
Oke, kita bahas permisalan yang selanjutnya.

Jika ada seseorang yang berada 10 meter di depan agan, lalu dia memanggil agan, "Woy, Bro! Ke sini sebentar!", apa yang agan lakukan?

Jika memang agan manusia yang waras, sudah pasti agan akan mendatanginya dengan menempuh jarak 10 meter tersebut, kan? Lalu, apakah agan justru akan mengatakan, "Tunggu, Bro! Gue mesti keliling dunia dulu! Sekian tahun lagi gue pasti bakalan sampai ke situ!" dan kemudian agan akan justru malah balik badan dan mengambil arah berlawanan dari orang yang memanggil agan?

Sekarang, apakah agan sudah tahu apa itu definisi "ARAH"?

Jika agan masih waras dan punya yang namanya "asumsi" sebagai manusia normal, seharusnya agan tidak jadi orang konyol yang mengatakan ARAH kiblat itu bisa dibuat ke arah Timur apalagi Selatan. Sebagai manusia yang waras, seharusnya kita sudah tahu ke arah mana jarak terpendek antara Ka'bah dan Indonesia.

Atau, apakah agan justru jadi mendadak kurang waras gara-gara dicekoki teori Flat Earth? :D

***
Kita boleh ber"wallahu a'lam" terhadap sesuatu gan, tapi bukan berarti menjadi sepenuhnya seperti binatang yang tak punya akal. Tuhan memberikan kita akal untuk berpikir.

Terserah kalau agan masih mau terjebak nostalgia ke zaman babylonia kuno dan menolak perkembangan ilmu pengetahuan. Tapi dengan agan bilang "arah kiblat bisa dibuat ke mana saja", saya rasa itu sudah sangat keterlaluan.

***
Btw, jika agan membalas komen saya ini nantinya, saya mohon maaf nggak akan membalas lagi gan. Karena menurut saya sepertinya agan sudah terlalu "melenceng".

Maaf ya gan. :ampun:


ane kurang setuju yg agan bilang, betul kalo kita ingin berpergian ke suatu tempat tentu kita sebagai manusia waras akan memilih untuk menempuh perjalanan dengan jarak terpendek dan waktu tercepat, tp yg dibahas agan kutbaw td kan tentang "arah kiblat" yg mana berbeda dgn penjelasan agan td, karena tidak perlu berpergian jd tentulah waktu dan jarak yg ditempuh seharusnya bukan masalah dalam hal ini. salah penjelasan agan nih jadinya wkwk.

tp tenang kalo ane sendiri sih emg percaya bumi itu bulat tp kalo untuk menjelaskan tentang arah kiblat ane kurang paham gan karna ane non muslim jd ane gamau sotoy jelasin pake teori2 nanti malah jd salah penjelasan lg wkwk, tp setau ane itu memang sudah ditetapkan untuk mengikuti jarak terdekat gan arahnya (setau ane lho ya CMIIW).
 
Terakhir diubah:
ane kurang setuju yg agan bilang, betul kalo kita ingin berpergian ke suatu tempat tentu kita sebagai manusia waras akan memilih untuk menempuh perjalanan dengan jarak terpendek dan waktu tercepat, tp yg dibahas agan kutbaw td kan tentang "arah kiblat" yg mana berbeda dgn penjelasan agan td, karena tidak perlu berpergian jd tentulah waktu dan jarak yg ditempuh seharusnya bukan masalah dalam hal ini. salah penjelasan agan nih jadinya wkwk.

tp tenang kalo ane sendiri sih emg percaya bumi itu bulat tp kalo untuk menjelaskan tentang arah kiblat ane kurang paham gan karna ane non muslim jd ane gamau sotoy jelasin pake teori2 nanti malah jd salah penjelasan lg wkwk, tp setau ane itu memang sudah ditetapkan untuk mengikuti jarak terdekat gan arahnya (setau ane lho ya CMIIW).
Hehe... Diperhatikan lagi penjelasan saya dengan saksama gan, dan perhatikan pula apa yang sedang dibahas si agan kutbaw, biar agan paham benar konteks dan pembahasannya itu ada di mana. :)

Si agan kutbaw berpendapat bahwa "karena bumi itu bulat, itu artinya sholat bisa dilakukan ke arah mana saja". Karena secara bangun ruang, jika bumi itu bulat, apabila kita kelilingi dalam satu garis lurus pun pasti akan kembali ke tempat itu juga.

Tentu saja itu SALAH BESAR, karena yang dia bahas adalah justru mengenai kiblat, bukan bangun ruang.

Makanya, saya kasih tahu sama dia: apa itu "arah". :)

Tapi, bukannya berpikir dengan baik, dia malah jawab begini:
Hahaha, agan non muslim jadinya yg agan bahas arah / tujuan, yang menurut saya agan salah baca apa yg saya bahas, karena di agama saya ada kiblat gan, kalo agan bilang saya ga waras wajar, karena orang yg berpikir lain jalur semua akan di bilang ngga waras, terima kasih gan penjelasanya

Dari quote di atas, si Agan kutbaw bilang bahwa saya SALAH karena saya malah nggak nyambung karena membahas mengenai "arah", bukan "kiblat" seperti yang diinginkannya.

Dari situ terlihat, benaknya si agan kutbaw kayaknya udah agak error. :)
Kenapa? Karena "kiblat" itu artinya adalah "ARAH menuju kakbah". Tapi dia bilang pembahasan saya tentang "arah" sudah lari dari topik. =))

Dan sekarang, agan justru setuju sama si agan kutbaw??? Saya ketawa aja deh. :D

Resapi baik-baik penjelasan saya gan, dan agan pasti mengerti. Karena penjelasan saya itu cuma pakai logika anak TK, tapi saya sajikan dengan runut supaya otak-otak mereka yang udah terlanjur error gara-gara teori flat earth bisa lebih dingin. :)

Demikianlah. :)
 
Terakhir diubah:
Salam power ranger lagi hu! :haha:

Eh, saya nggak ada lho bilang sama agan kalau diri saya ini muslim. Itu artinya otak agan bisa berasumsi kalau saya ini muslim. Dan saya menyimpulkan bahwa agan punya yang namanya ASUMSI sebagai manusia waras pada umumnya.
:pandaketawa:

Oke, mari kita bahas sedikit tentang yang namanya "ARAH". :)

Sekarang saya tanya sama agan: Jika posisi agan sekarang ada di kota Jakarta, tapi kemudian agan mau pergi ke Australia, agan menempuh jarak berapa Kilometer? Atau, apakah agan tahu agan akan mengarah ke mana?

Jika agan manusia yang waras, dan bermaksud pergi ke Australia dengan pesawat terbang, pasti agan akan berasumsi "Aku pasti akan terbang ke arah ke Selatan atau Tenggara". Lalu, jika memang agan tidak tahu jarak yang akan agan tempuh, pastilah pilot pesawat agan tahu betul jarak yang harus ditempuhnya untuk sampai ke bandara tujuan di Australia. Karena syarat untuk menjadi pilot adalah seorang manusia yang waras, para pilot pasti memilih jarak tempuh terpendek untuk mencapai Australia, tidak berkeliling dunia dulu dari kutub utara dan kutub selatan hanya untuk mencapai Australia.

Sampai di sini paham?
Belum?
Oke, kita bahas permisalan yang selanjutnya.

Jika ada seseorang yang berada 10 meter di depan agan, lalu dia memanggil agan, "Woy, Bro! Ke sini sebentar!", apa yang agan lakukan?

Jika memang agan manusia yang waras, sudah pasti agan akan mendatanginya dengan menempuh jarak 10 meter tersebut, kan? Lalu, apakah agan justru akan mengatakan, "Tunggu, Bro! Gue mesti keliling dunia dulu! Sekian tahun lagi gue pasti bakalan sampai ke situ!" dan kemudian agan akan justru malah balik badan dan mengambil arah berlawanan dari orang yang memanggil agan?

Sekarang, apakah agan sudah tahu apa itu definisi "ARAH"?

Jika agan masih waras dan punya yang namanya "asumsi" sebagai manusia normal, seharusnya agan tidak jadi orang konyol yang mengatakan ARAH kiblat itu bisa dibuat ke arah Timur apalagi Selatan. Sebagai manusia yang waras, seharusnya kita sudah tahu ke arah mana jarak terpendek antara Ka'bah dan Indonesia.

Atau, apakah agan justru jadi mendadak kurang waras gara-gara dicekoki teori Flat Earth? :D

***
Kita boleh ber"wallahu a'lam" terhadap sesuatu gan, tapi bukan berarti menjadi sepenuhnya seperti binatang yang tak punya akal. Tuhan memberikan kita akal untuk berpikir.

Terserah kalau agan masih mau terjebak nostalgia ke zaman babylonia kuno dan menolak perkembangan ilmu pengetahuan. Tapi dengan agan bilang "arah kiblat bisa dibuat ke mana saja", saya rasa itu sudah sangat keterlaluan.

***
Btw, jika agan membalas komen saya ini nantinya, saya mohon maaf nggak akan membalas lagi gan. Karena menurut saya sepertinya agan sudah terlalu "melenceng".

Maaf ya gan. :ampun:

Sedikit mau tanya hu, ini murni penasaran bukan ngajak debat.
Masalah arah ka'bah versi globe atau earth. Ane pernah baca artikel, ada penerbangan dari doha (qatar) menuju chicago, tapi karena ada masalah penumpang terpaksa emergency landing di moscow. Yang bikin ane bingung, di versi globe moscow itu ga sejalur dari doha ke chicago. Tapi di versi flath itu emang searah. Ane sempat kepikiran, mungkin pesawat terbangnya ga lurus ke arah tujuan, jadi sesuai traffict atau rute. Tapi ane cek lagi, penerbangan ke moscow dari doha itu 5 jam 5 mnt, sedangkan kalo ke chicago dari doha 13 jam 10 menit. Apa mungkin pilot atau maskapai mau buang2 waktu sekitar 5 jam hanya untuk menghindari traffict? Ane ga menyudutkan pihak flat atau globe, cm sekedar bertanya atas fakta yang terjadi. Mudah2an ada jawaban yang relevan. Ane juga liat traffict plane itu ga da yang belok atau lengkung lbh dari 90 derajat (dari rute tujuan penerbangan). Mungkin suhu2 yang lain bisa ikut kasih pencerahan. Ini ane kasih link beritanya.

https://www.express.co.uk/news/world/659059/Qatar-Airways-flight-Chicago-diverted-Moscow-teen-coma

Dan ini rute penerbangan versi globe
1*HXXPcS5TxkeUVXcukasX2A.png


Ini versi flat
1*N1fJZUha9cB6aRxturVu8Q.png


Ane bukan flatter, tapi ane jg ga 100% globber. Sebenarnya ane ga peduli sih bentuknya gmn, yang penting akur aja hehehe.
Apa yang bikin ane penasaran selalu ane tanyain ke yang ounya jawaban lebih masuk akal. Thanks hu..
 
Sedikit mau tanya hu, ini murni penasaran bukan ngajak debat.
Masalah arah ka'bah versi globe atau earth. Ane pernah baca artikel, ada penerbangan dari doha (qatar) menuju chicago, tapi karena ada masalah penumpang terpaksa emergency landing di moscow. Yang bikin ane bingung, di versi globe moscow itu ga sejalur dari doha ke chicago. Tapi di versi flath itu emang searah. Ane sempat kepikiran, mungkin pesawat terbangnya ga lurus ke arah tujuan, jadi sesuai traffict atau rute. Tapi ane cek lagi, penerbangan ke moscow dari doha itu 5 jam 5 mnt, sedangkan kalo ke chicago dari doha 13 jam 10 menit. Apa mungkin pilot atau maskapai mau buang2 waktu sekitar 5 jam hanya untuk menghindari traffict? Ane ga menyudutkan pihak flat atau globe, cm sekedar bertanya atas fakta yang terjadi. Mudah2an ada jawaban yang relevan. Ane juga liat traffict plane itu ga da yang belok atau lengkung lbh dari 90 derajat (dari rute tujuan penerbangan). Mungkin suhu2 yang lain bisa ikut kasih pencerahan. Ini ane kasih link beritanya.

https://www.express.co.uk/news/world/659059/Qatar-Airways-flight-Chicago-diverted-Moscow-teen-coma

Dan ini rute penerbangan versi globe
1*HXXPcS5TxkeUVXcukasX2A.png


Ini versi flat
1*N1fJZUha9cB6aRxturVu8Q.png


Ane bukan flatter, tapi ane jg ga 100% globber. Sebenarnya ane ga peduli sih bentuknya gmn, yang penting akur aja hehehe.
Apa yang bikin ane penasaran selalu ane tanyain ke yang ounya jawaban lebih masuk akal. Thanks hu..
Oke, saya akan coba menjawab. :)
Sebenarnya sih untuk jawaban pertanyaan yang satu ini sempat saya singgung di page sebelumnya (page 3 kalau nggak salah), mengenai flat earthers yang meyakini bahwa lambang PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) berasal dari peta bumi datar. Tapi, saya akan coba uraikan lagi supaya kiranya menjadi lebih jelas.

Pertama-tama, saya ingin menjelaskan kepada agan, bahwa yang namanya benda bangun ruang yang berbentuk BULAT (BOLA), akan selalu terlihat LINGKARAN dari seluruh sudut pandang. Ini poin yang pertama sebelum masuk ke penjelasan berikutnya.

Jika poin itu sudah agan pahami, mari kita mulai pemaparannya. :)

Sebenarnya, apa yang agan jabarkan ini adalah tentang "proyeksi peta" di pelajaran geografi SMA. Secara teknis, dalam kartografi, proyeksi peta itu terbagi lagi ke dalam sub-sub yang lebih mendetail. Tapi, secara garis besar, proyeksi peta ada 3 macam:
1. Proyeksi Azimuthal
2. Proyeksi Silinder
3. Proyeksi Kerucut.

Nah, karena gambar yang agan tampilkan itu adalah peta dunia dalam bentuk proyeksi silinder dan Azimuthal, saya akan menjelaskan keduanya saja ya. :)

1. Proyeksi Azimuthal
Pada dasarnya, proyeksi azimuthal juga terbagi ke dalam 3 macam, yaitu Azimuthal Orthografik, Stereografik, dan Gnomonik. Dalam hal ini, PBB menggunakan proyeksi stereografik pada "lambang bumi"-nya (gambarnya bisa dilihat di komen saya di page 3). Dibandingkan proyeksi azimuthal orthografik dan gnomonik, proyeksi azimuthal stereografik punya keunggulan dari segi "tampilan"-nya, karena menggunakan kutub yang berlawanan dari bidang proyeksinya sebagai titik proyeksi. Sehingga, penampang bumi "seolah" terlihat seluruhnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut:



Lalu, jika titik proyeksi yang digunakan adalah di "kutub selatan" bumi, maka proyeksi azimuthal stereografik akan menghasilkan tampilan yang kira-kira seperti ini (sangat persis dengan lambang PBB):

Namun yang harus digarisbawahi adalah bahwa lambang PBB menggunakan prinsip proyeksi azimuthal equidistant, yang artinya menerapkan penyesuaian jarak (equidistant) agar peta tidak terlalu terdistorsi. Hal itu dilakukan karena efek distorsi dari proyeksi tersebut cenderung membuat peta tersebut menjadi seperti "melebar" seperti gambar di atas. Bisa dilihat gambar lambang PBB di page 3, bahwa dengan perlakuan "equidistant" tersebut, bentuk benuanya terlihat lebih baik meskipun tampak lebih sempit (ciut).

Sementara itu, jika bumi diproyeksikan dengan proyeksi azimuthal orthografik, akan menghasilkan tampilan yang kira-kira seperti ini:

Inilah bentuk proyeksi bumi yang normal karena proyeksinya hanya berasal dari garis lurus yang ditarik selaras dari garis ekuator ke bidang proyeksi (kutub utara). Tapi, meskipun porsinya sesuai dengan bentuk bumi aslinya, wilayah di bawah garis ekuator akibatnya jadi tidak tercakup (tidak kelihatan).

Dan jika bumi diproyeksikan dengan proyeksi azimuthal gnomonik, akan menghasilkan tampilan yang kira-kira seperti ini:


Nah, pertanyaannya: kenapa titik pusat dari tampilan bumi tersebut harus "selalu" terlihat dari atas (kutub utara)???
Coba perhatikan sejenak gambar globe berikut ini:

Pada gambar globe tersebut, agan tentunya bisa melihat ada garis hitam yang mengelilingi tengah-tengah bumi, kan? Ya, itu adalah garis khatulistiwa (ekuator). Namun, bukan garis itu yang saya ingin tekankan, melainkan apa yang ada di atas dan di bawahnya.

Jika agan sudah melihatnya, pertanyaan saya: kira-kira, di bagian mana jumlah "daratan" bumi yang paling banyak? Di bagian atas ekuator, atau di bagian bawah ekuator?

Tentunya, daratan bumi lebih banyak terdapat di bagian atas ekuator ketimbang di bagian bawah ekuator yang justru lebih banyak diisi oleh perairan (laut). Oleh karena itulah, bumi akan terlihat "lebih terekspos" jika bidang proyeksinya berpusat pada kutub utara, bukan kutub selatan.

Lalu, kenapa PBB justru lebih tertarik menggunakan proyeksi azimuthal stereografik ketimbang orthografik atau gnomonik?

Sebabnya adalah karena proyeksi azimuthal stereografik bisa "lebih baik" dalam menunjukkan keseluruhan tampilan bumi daripada orthografik dan gnomonik, karena titik proyeksinya terletak di kutub selatan, sehingga meskipun bumi itu bulat, wilayah di bawah garis ekuator juga bisa kelihatan. Perhatikan saja gambar hasil proyeksinya di atas, maka agan akan sadar letak kelebihannya.

2. Proyeksi silinder
Proyeksi yang satu ini justru lebih populer daripada proyeksi yang lainnya karena kelebihannya dalam memberikan informasi sekaligus ergonomis. Kenapa? Karena proyeksi ini bisa dibukukan. Yang ditekankan dalam proyeksi ini bukan hanya mengenai topografi, tetapi juga informasi-informasi yang lain seperti garis-garis lintang dan bujur, nama daerah, skala, dan agenda yang lainnya. Proyeksi ini adalah bentuk bumi bulat yang dibentangkan ke dalam bidang datar. Perhatikan gambar berikut:

Proyeksi silinder ini, bisa dikatakan proyeksi yang membuat bentuk bumi yang bulat (bidang 3D) menjadi terbentang pada sebuah persegi panjang (bidang 2D). Tentunya ini akan sangat berguna karena tidak mungkin setiap siswa sekolahan repot-repot membawa-bawa globe jika ingin belajar di sekolahnya, kan? Dan karena alasan ini pulalah maka perusahaan besar seperti google tidak hanya meluncurkan google earth, tetapi juga google map, didasari karena fungsinya tersebut.

Nah, kita kembali ke topik pembahasan. :)
Kira-kira, kenapa saya menjelaskan semua itu?
Sebabnya adalah, kita tidak boleh menyamakan seluruh proyeksi peta. Saya ulangi, kita tidak boleh menyamakan seluruh proyeksi peta. Proyeksi azimuthal stereografik jelas berbeda dengan proyeksi silinder. Namun, apa yang dilakukan FE mania? Mereka MENYAMAKANNYA.

Saya sudah katakan di awal bahwa benda apa pun yang berbentuk bulat (bola), akan terlihat menjadi lingkaran dari segala sisinya. Begitu pula dengan globe, akan terlihat menjadi lingkaran (sebagaimana gambar agan yang ada di atas). Jika agan tidak percaya, silakan lihat gambar di bawah ini:



Gambar yang saya tampilkan itu adalah gambar globe (bumi bulat) yang kebetulan sudah saya tandai di mana letak kota Doha, Moskow, dan Chicago, beserta rute penerbangan yang agan katakan. Bagaimana? Tidak ada bedanya dengan peta "lingkaran" yang agan tunjukkan, bukan? :)

Sekali lagi saya tekankan, jangan samakan seluruh proyeksi-proyeksi peta. Jika agan menunjukkan rute penerbangan versi proyeksi azimuthal, sudah jelas rute penerbangan itu akan sangat "tak masuk akal" apabila agan menampilkannya ke dalam versi proyeksi silinder. Semua proyeksi punya perspektif dan fungsi masing-masing.

Dari gambar itu terbukti bahwa para pilot tidaklah sebodoh itu. Setiap instrumen pesawat terbang sudah terkalibrasi dengan baik. Mereka tahu jarak yang hendak mereka tuju dan mereka jelas-jelas tahu bahwa bumi ini bulat. Pilot tidak seperti ojek online yang hanya mengandalkan google map (aplikasi konvensional). Bayangkan saja jika para ojek online menggunakan google earth, betapa susahnya mereka menemukan rute yang baik. Begitu juga dengan para pilot, mereka tidak menggunakan aplikasi map konvensional seperti itu karena mereka bukan sedang mencari rute jalanan buat antar-jemput penumpang ke pasar, sekolahan, dsb.

Semoga dengan ini agan bisa tercerahkan. :)

Dan mudah-mudahan para FE mania juga bisa memahami letak kekonyolan mereka. :D

*****

NB: Jika gambarnya nggak kelihatan, kasih tahu saya ya. Soalnya, entah kenapa, sempat ada BB code dari salah satu gambar yang tiba-tiba mati. :)
 
Terakhir diubah:
Oke, saya akan coba menjawab. :)
Sebenarnya sih untuk jawaban pertanyaan yang satu ini sempat saya singgung di page sebelumnya (page 3 kalau nggak salah), mengenai flat earthers yang meyakini bahwa lambang PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) berasal dari peta bumi datar. Tapi, saya akan coba uraikan lagi supaya kiranya menjadi lebih jelas.

Pertama-tama, saya ingin menjelaskan kepada agan, bahwa yang namanya benda bangun ruang yang berbentuk BULAT (BOLA), akan selalu terlihat LINGKARAN dari seluruh sudut pandang. Ini poin yang pertama sebelum masuk ke penjelasan berikutnya.

Jika poin itu sudah agan pahami, mari kita mulai pemaparannya. :)

Sebenarnya, apa yang agan jabarkan ini adalah tentang "proyeksi peta" di pelajaran geografi SMA. Secara teknis, dalam kartografi, proyeksi peta itu terbagi lagi ke dalam sub-sub yang lebih mendetail. Tapi, secara garis besar, proyeksi peta ada 3 macam:
1. Proyeksi Azimuthal
2. Proyeksi Silinder
3. Proyeksi Kerucut.

Nah, karena gambar yang agan tampilkan itu adalah peta dunia dalam bentuk proyeksi silinder dan Azimuthal, saya akan menjelaskan keduanya saja ya. :)

1. Proyeksi Azimuthal
Pada dasarnya, proyeksi azimuthal juga terbagi ke dalam 3 macam, yaitu Azimuthal Orthografik, Stereografik, dan Gnomonik. Dalam hal ini, PBB menggunakan proyeksi stereografik pada "lambang bumi"-nya (gambarnya bisa dilihat di komen saya di page 3). Dibandingkan proyeksi azimuthal orthografik dan gnomonik, proyeksi azimuthal stereografik punya keunggulan dari segi "tampilan"-nya, karena menggunakan kutub yang berlawanan dari bidang proyeksinya sebagai titik proyeksi. Sehingga, penampang bumi "seolah" terlihat seluruhnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut:



Lalu, jika titik proyeksi yang digunakan adalah di "kutub selatan" bumi, maka proyeksi azimuthal stereografik akan menghasilkan tampilan yang kira-kira seperti ini (sangat persis dengan lambang PBB):

Namun yang harus digarisbawahi adalah bahwa lambang PBB menggunakan prinsip proyeksi azimuthal equidistant, yang artinya menerapkan penyesuaian jarak (equidistant) agar peta tidak terlalu terdistorsi. Hal itu dilakukan karena efek distorsi dari proyeksi tersebut cenderung membuat peta tersebut menjadi seperti "melebar" seperti gambar di atas. Bisa dilihat gambar lambang PBB di page 3, bahwa dengan perlakuan "equidistant" tersebut, bentuk benuanya terlihat lebih baik meskipun tampak lebih sempit (ciut).

Sementara itu, jika bumi diproyeksikan dengan proyeksi azimuthal orthografik, akan menghasilkan tampilan yang kira-kira seperti ini:

Inilah bentuk proyeksi bumi yang normal karena proyeksinya hanya berasal dari garis lurus yang ditarik selaras dari garis ekuator ke bidang proyeksi (kutub utara). Tapi, meskipun porsinya sesuai dengan bentuk bumi aslinya, wilayah di bawah garis ekuator akibatnya jadi tidak tercakup (tidak kelihatan).

Dan jika bumi diproyeksikan dengan proyeksi azimuthal gnomonik, akan menghasilkan tampilan yang kira-kira seperti ini:


Nah, pertanyaannya: kenapa titik pusat dari tampilan bumi tersebut harus "selalu" terlihat dari atas (kutub utara)???
Coba perhatikan sejenak gambar globe berikut ini:

Pada gambar globe tersebut, agan tentunya bisa melihat ada garis hitam yang mengelilingi tengah-tengah bumi, kan? Ya, itu adalah garis khatulistiwa (ekuator). Namun, bukan garis itu yang saya ingin tekankan, melainkan apa yang ada di atas dan di bawahnya.

Jika agan sudah melihatnya, pertanyaan saya: kira-kira, di bagian mana jumlah "daratan" bumi yang paling banyak? Di bagian atas ekuator, atau di bagian bawah ekuator?

Tentunya, daratan bumi lebih banyak terdapat di bagian atas ekuator ketimbang di bagian bawah ekuator yang justru lebih banyak diisi oleh perairan (laut). Oleh karena itulah, bumi akan terlihat "lebih terekspos" jika bidang proyeksinya berpusat pada kutub utara, bukan kutub selatan.

Lalu, kenapa PBB justru lebih tertarik menggunakan proyeksi azimuthal stereografik ketimbang orthografik atau gnomonik?

Sebabnya adalah karena proyeksi azimuthal stereografik bisa "lebih baik" dalam menunjukkan keseluruhan tampilan bumi daripada orthografik dan gnomonik, karena titik proyeksinya terletak di kutub selatan, sehingga meskipun bumi itu bulat, wilayah di bawah garis ekuator juga bisa kelihatan. Perhatikan saja gambar hasil proyeksinya di atas, maka agan akan sadar letak kelebihannya.

2. Proyeksi silinder
Proyeksi yang satu ini justru lebih populer daripada proyeksi yang lainnya karena kelebihannya dalam memberikan informasi sekaligus ergonomis. Kenapa? Karena proyeksi ini bisa dibukukan. Yang ditekankan dalam proyeksi ini bukan hanya mengenai topografi, tetapi juga informasi-informasi yang lain seperti garis-garis lintang dan bujur, nama daerah, skala, dan agenda yang lainnya. Proyeksi ini adalah bentuk bumi bulat yang dibentangkan ke dalam bidang datar. Perhatikan gambar berikut:

Proyeksi silinder ini, bisa dikatakan proyeksi yang membuat bentuk bumi yang bulat (bidang 3D) menjadi terbentang pada sebuah persegi panjang (bidang 2D). Tentunya ini akan sangat berguna karena tidak mungkin setiap siswa sekolahan repot-repot membawa-bawa globe jika ingin belajar di sekolahnya, kan? Dan karena alasan ini pulalah maka perusahaan besar seperti google tidak hanya meluncurkan google earth, tetapi juga google map, didasari karena fungsinya tersebut.

Nah, kita kembali ke topik pembahasan. :)
Kira-kira, kenapa saya menjelaskan semua itu?
Sebabnya adalah, kita tidak boleh menyamakan seluruh proyeksi peta. Saya ulangi, kita tidak boleh menyamakan seluruh proyeksi peta. Proyeksi azimuthal stereografik jelas berbeda dengan proyeksi silinder. Namun, apa yang dilakukan FE mania? Mereka MENYAMAKANNYA.

Saya sudah katakan di awal bahwa benda apa pun yang berbentuk bulat (bola), akan terlihat menjadi lingkaran dari segala sisinya. Begitu pula dengan globe, akan terlihat menjadi lingkaran (sebagaimana gambar agan yang ada di atas). Jika agan tidak percaya, silakan lihat gambar di bawah ini:



Gambar yang saya tampilkan itu adalah gambar globe (bumi bulat) yang kebetulan sudah saya tandai di mana letak kota Doha, Moskow, dan Chicago, beserta rute penerbangan yang agan katakan. Bagaimana? Tidak ada bedanya dengan peta "lingkaran" yang agan tunjukkan, bukan? :)

Sekali lagi saya tekankan, jangan samakan seluruh proyeksi-proyeksi peta. Jika agan menunjukkan rute penerbangan versi proyeksi azimuthal, sudah jelas rute penerbangan itu akan sangat "tak masuk akal" apabila agan menampilkannya ke dalam versi proyeksi silinder. Semua proyeksi punya perspektif dan fungsi masing-masing.

Dari gambar itu terbukti bahwa para pilot tidaklah sebodoh itu. Setiap instrumen pesawat terbang sudah terkalibrasi dengan baik. Mereka tahu jarak yang hendak mereka tuju dan mereka jelas-jelas tahu bahwa bumi ini bulat. Pilot tidak seperti ojek online yang hanya mengandalkan google map (aplikasi konvensional). Bayangkan saja jika para ojek online menggunakan google earth, betapa susahnya mereka menemukan rute yang baik. Begitu juga dengan para pilot, mereka tidak menggunakan aplikasi map konvensional seperti itu karena mereka bukan sedang mencari rute jalanan buat antar-jemput penumpang ke pasar, sekolahan, dsb.

Semoga dengan ini agan bisa tercerahkan. :)

Dan mudah-mudahan para FE mania juga bisa memahami letak kekonyolan mereka. :D

*****

NB: Jika gambarnya nggak kelihatan, kasih tahu saya ya. Soalnya, entah kenapa, sempat ada BB code dari salah satu gambar yang tiba-tiba mati. :)
Oke ane paham hu. Thanks penjelasannya. Nice share :Peace:
 
Oke ane paham hu. Thanks penjelasannya. Nice share :Peace:
Oke, tidak masalah. :)
Sebenarnya sih saya nggak begitu tahu soal geografi, dan sepertinya penjelasan saya di atas juga masih sangat banyak kekurangannya. Tapi, yah, setidaknya, kurang lebih begitulah. :D
 
Kalo menurut ane sih lebih masuk akal dan banyak teori yang lebih masuk akal kalo buminya datar
 
Seru nih perdebatannya. Hamba mau coba ah ikutan anal lisa, eh analisa.
Menurut hamba, para 'penganut' flat earth biasanya :
  1. Dapat teorinya, ilmunya, pembuktiannya dari youtube,
  2. Bukan pilot atau nahkoda, dan tidak punya teman yang bekerja menjadi pilot atau nahkoda
  3. Tidak memiliki teropong bintang,
  4. Tidak mengerti ilmu fisika baik teori landasan dan rumusan2nya,
  5. Tidak tahu kalo menggunakan teori flat earth berarti harus mengganti rumusan fisika yang ada, otomatis merombak seluruh bangunan, pabrik, mesin bahkan alat elektronik yang ada di dunia ini dengan rumus yang 'belum' diciptakan kaum flat earth,
  6. Tidak tahu / lupa kalo di dalam pesawat terbang atau kereta api kalo loncat mereka ga tersungkur ke belakang,
  7. Tidak memiliki teman di negara2 bagian GMT 0 sampai GMT -12,
  8. Tidak tahu kondisi siang malam di kutub utara.
  9. Lupa kalo ada gerhana bulan dan matahari, dan lupa kalo itu terlihat cuma di beberapa daerah tertentu dan tidak setiap hari,
  10. Lupa kalo di tempat lebih tinggi bisa melihat lebih jauh walaupun punya jarak pandang sama,
  11. Ketika mentok jawabannya sama,"itu konspirasi" dan akhirnya pembahasan pun melebar,
  12. Segudang omongan dan bantahan, sekarung teori konspirasi, segenggam ilmu geografi+astronomi, secuil ilmu fisika+matematika, nol pembuktian
Kalo analisa hamba bener, mohon sekiranya baginda2 yang mulia semua sudi memencet tombol like.
Ini sudah 2019, mau kembali ke jaman batu silahkan, hidup itu pilihan.
Sudah ada banyak org yg mikirin, jadi ga usah banyak2 mikir nanti malah mimisan.
Bodoh itu wajar karena sebagai manusia diawali ketidaktahuan dan kadang bisa salah, tapi cobalah bersikap netral dan obyektif ketika kita meragukan suatu hal agar tidak terlihat bodoh natural dan permanen.
Mohon maaf kalo kata2 hamba kurang berkenan, karena kenyataan hidup memang pahit adanya.
:ampun::ampun::ampun:
 
Terakhir diubah:
Ane juga percaya kalau bumi itu datar hu... Ane pendukung bumi datar... Kalau bunder kita kumpulkan 7 buah untuk memanggil shen*** untuk jadikan bumi ini jadi datar...

Intinya adalah video itu konspirasi you tube.
Kalau di definisikan genre sci-fi youtube untuk orang yang enggak sadar nonton sci-fi.

Kalau bahasa anak sd... Filem godzila ultramen dll...

Sekarang menurut pemikiran ane... Video tersebut hanyalah bohong semata bukan karena "konspirasinya" tapi ketidak suaian akan bagaimana bumi berfungsi dan banyak lagi masalah seperti satelit bulan matahari dll....

Ini salah satu contoh
Ane enggak ngaku paham dalam urusan teori atau apapun itu namanya... pikirkan aja bagaimana bulan bisa punya panas sendiri.... Sedangkan panas matahari aja didapatkan dari reaksi fusi yang menjadikannya plasma untuk sampai ke bumi.

Intinya adalah teori konspirasi itu masuk ke akal atau tidak kalau masuk ke akal kemungkinan benar... Kalau tidak masuk ke akal... Yah kemungkinan salah...

Lagian seperti yang saya sebutkan di atas... Video konspirasi adalah video genre sci-fi

Dan akhir kata... Ane mohon maaf kalau menyinggung perasaan suhu disini...

Keep crot hu...
 
ga usah bingung gan,, mereka yg teriak2 bahwa bumi itu datar sedang "berkonspirasi" utk narik duit kita..

lha kok bisa..? hubungannya dimana..?

Dengan aktif membuat web dan situs bahwa dunia ini datar mereka berusaha menarik orang dalam perdebatan ga penting dunia ini bulat atau datar.. orang dari seantero bumi akan dibuat penasaran dan terus mencari tahu dengan mengikuti web gak penting yg mereka buat.. ujung2nya duit akan mengalir ke mereka seiring tingginya trafic web yg mereka bikin..

Padahal,, udah jelas banget kalo dunia itu BULAT..
Hehe...
iya sih hu... Ane juha suka dunia yang bulat2 hu... Wkwkwkw... Keep crot lah hu..
 
Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri (QS. al-Kahfi: 51)

Sesugguhnya Tuhan kalian, yaitu Allah, Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, kemudian Dia beristiwa di atas Arsy. (QS. al-A’raf: 54)


Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati” (11)


maaf bukan nya sok tau dan menggurui dll,,
tapi dari pepatah saja cuma disebutkan bumi dan langit,

bukan bumi dan langit dan planet planet dan lain lain

kalo dipikir pikir dari ayat ayat yang kita percayai (No SARA)

kan dijelaskan bumi dan langit, apakah alam semesta itu memang hanya ada bumi (datar) dan langit saja???

terus kalo planet planet lain??? apakah betul seperti penganut paham bumi datar bahwa Nasa itu mengada ngada???
 
ada bahasa nya ketika Nabi Adam Memakan buah Kuldi Allah menurunkannya ke Bumi

Makna menurunkan itu apakah memang dasar sedasarnya alam nyata???

kita coba maknai dengan pedoman kita sendiri yaitu Kitab Suci yang kita percayai


#maaf ya kalo salah jangan dibully , saya bukan penganut bumi datar maupun bulat hehehehe
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd