Akibat kelengahan nafisah yang mengakibatkan buku yang ia bawa terjatuh, pak rama dan bu ayana yang sedang terlibat affair pun melihat nafisah dengan tatapan yang tajam.
Pak rama yang tak ingin skandalnya ketauan pun berlari ke arah nafisah dengan sekuat tenaga tanpa bawahan apapun, nafisah yang ketakutan pun berusaha kabur, namun apa daya kekuatannya sebagai seorang wanita tak mampu kabur dari pak rama, pak rama pun berhasil menangkapnya dan membawanya ke samping bu ayana, pak rama pun melemparkan nafisah sehingga ia terjatuh dalam posisi tengkurap di lantai, dan tanpa ba bi bu lagi, pak rama segera memelorotkan celana kain yg nafisah pakai dan langsung menyoblos memeknya tanpa berkata apapun lagi,
"ahhhh bapak sakittt, "
nafisah berteriak kesakitan karena selain lubangnya yg masih kering, ia pun tak sanggup melawan penis besar milik pak rama yang sungguh besar itu,
"diem aja lu dasar akhwat pengintip!, kok berani lo ngintip gwe ngentot sama dosen lonte ini!"
"ahh maaf pak, ahhh, aku tadi gak sengaja mau ke arah kelas"
"halaah alesan aja, yg penting lo tetep ngintip kan uhhh" ucap pak rama sambil tetep menusuk nafisah dg kuat
"sudah pak, cukup kasiani dia, cukup saya saja pak" ucap bu ayana yang merasa iba dg nafisah,
namun kata" dari ayana malah disalah artikan oleh pak rama,
"dasar dosen lonte, gwe dah sering ngentot sama loe, kok loe rakus sih pengin dientot mulu, biarlah sekali-sekali gwe main ama mahasiswa engga dosen mulu hahahaha"
ayana merasa terhina sekali atas perkataan pak rama, ingin rasanya ia memukul pak rama tapi sayang, di hp milik pak rama terdapat sebuah bukti yang mana mampu membuat dirinya terancam dipecat dari pekerjaan sbgai dosen,
ia teringat saat tadi pagi sebelum mengajar ia harus melayani pak rama dan di akhir scene dirinya yang berpenuh penuh difoto dan di video kan oleh pak rama,
"ahhh ahhh tidak pakk, tolong pak ini perih bangettt"
nafisah hanya bisa berteriak keras dan memukul lantai dg tangannya untuk mengekspresikan betapa mengerikan nya penis milik pak rama,
pak rama yang melihat ayana menganggur pun memberinya tugas, ayana diberi smartphone miliknya dan menyuruhnya untuk merekam setiap menit kemarin yang sedang mereka lakukan, apabila di akhir scene pak rama mengecek dan hasilnya buruk maka ayana akan menanggung akibatnya,
ayana pun tanpa ragu" langsung merekam tiap detik dari tiap sudut ruangan tersebut dengan sangat hati",
"ahh ahhh, gila memek mahasiswi emang josss, engga mahasiswinya , dosennya enak banget memeknya, beruntung gwe kerja disini, ahhh"
pak rama pun menampar pantat nafisah dg sangat kuat,
plakk plakk, sungguh nikmat persetubuhan kali ini ucap pak rama dalam hati,
"aduhh pakk, ampunn, maafkan saya, saya khilaf pakk, awww sakitt pakk sakit vagina saya", sekuat apapun nafisah berbelas kasian pada pak rama, tapi pak rama tak memperdulikannya, walaupun air mata sudah membanjiri pipinya ia masih tak peduli, hanya sex yang ada di pikirannya saat ini,
pak rama pun mengangkat tubuh nafisah dan bertukar posisi, kini pak rama berbaring dan nafisah sedang dalam posisi woman on top dg membelakangi pak rama,
"ouhh ouhhh gileee, basah banget kontol gwe , emang jos nih memek mahasiswi",
pak rama pun memejam sambil meresapi nikmatnya pijatan dinding vagina milik nafisah, ia pun memegang pinggang nafisah supaya ketika pak rama memompa nya, ia tak terjatuh,
"aduhhh pakkk, tolongg saya, ampunn sakitt pak, dalam bangett ahhh ahhh"
"uhhh enakkk tenan, ehmm ehmmm, hehh lonte, rekam yang bener!, rekam dri arah depan ayam kampus ini, fokus ke kontol gwe!!!"
ayana yang di marahi abis"an pun menuruti dan langsung berpindah posisi ke depan nafisah,
ayana awalnya merekam wajah nafisah close up dan terlihat wajah mungilnya yang sudah penuh dengan peluh + mulutnya Membuat siapapun akan konek untuk menyetubuhi nya,
lalu adegan berpindah ke arah dada walaupun masih berpakaian tak bisa dipungkiri, gerakan 2 bola dada yang indah itu masih menarik minat siapapun untuk sekedar meremasnya dan mendengar jeritan manjanya yang begitu menggoda,
dan akhirnya, gerakan pertempuran antara 2 kelamin ini pun terlihat oleh ayana, kontol besar pak rama pun terlihat sangat gagah dalam memasuki liang vagina milik nafisah,
suaranya yang seperti "plokk plokk plokk" membuat semua nya penasaran bagaimana nikmatnya berhubungan dg suara yg keras seperti itu,
lalu disaat ayana fokus dalam merekam adegan hina ini pak rama mengatakan sesuatu,
"hehh lonte, lu coba jilatin pelir gwe dari bawah sampe atas terus ke toket ayam kampus ini, buruan!!!"
"ehh ehh baik baik pak",
ayana pun mem pause sementara video tadi dan berfokus untuk menjilati biji salak milik pak rama, bijinya yg terus bergerak menyulitkannya untuk mendekat, tapi karena ia takut dimarahi lagi maka ia tanpa ragu langsung mengemut semua kantung kemih nya,
"ehmm ehmmm", kantung kemih milik pak rama sudah ada di dalam mulut ayana yang mungil ini, ayana pun menambahkan adegan jilatan dari dalam mulutnya untuk memuaskan pak rama ini,
pak rama akhirnya mencapai mimpinya selama ini, yakni dapat kepuasan yg hqq dari seorang akhwat dosen binor yang menggoda serta memek legit akhwat bertitle ayam kampus,
pak rama pun semakin bersemangat dalam menusuk" memek nafisah,
tak ada suara apapun selain jeritan nafisah yang memenuhi ruangan toilet ini, sungguh beruntung sekali menjadi staff di kampus ini,
ayana yang nafsunya mulai bangkit pun sangat bernafsu dalam menjilati buah pelirnya dan setelah dirasa sudah cukup ia kini mengincar batang penis pak rama yang tengah berjuang menaklukan memek nafisah,
ditengah pertarungan kelamin ini pun, ayana ikut bertarung dan dengan telaten menjilati tiap centi penis yang sedang keluar masuk itu,
tampaknya ia sangat bernafsu karena penis pak rama sudah tercampur oleh cairan cinta nafisah yg sangat basah ini,
"slurp slurpp ahh, slurpp slurpp" begitu bernafsu sekali ayana dalam menjilati penis pak rama,
pak rama pun mendesah hebat sambil mengelus nafisah dari paha ke dadanya itu,
"ahh ahhh cukup pak plisss, aku gak kuat lagii" nafisah tampak memohon dg sangat untuk menyudahi persetubuhan ini,
tapi yang ada malah semakin menjadi, ayana malah mengangkat gamis nafisah sampe keleher dan mulai menjilati dada nya disertai remasan dan gigitan kecil di sekitaran payudara nafisah,
"ahhh ampunn pak, buuu, geli sekali ahhh"
ayana semakin bernafsu dan ia melepas celana nya sendiri dan mengarahkan tangan nafisah untuk mengelus memeknya itu,
jadi lah kini adegan threesome yang sangat menggairahkan bagi siapapun yang melihat atau membayangkannya,
"ahhh ahhh tangan kamu halus nak, ibu suka ouhh ouhh"
ayana seperti nya menyukai adegan kali ini sehingga ia pun semakin bersemangat dalam menjilati mahasiswi nya itu,
kedu tangan ayana pun telah menempel di kedua payudara nafisah, diremasnya lah dengan penuh gemas serta tak lupa gigitan dan kecupan manja di area" sensitif nya yg membuat nafisah tak kuat menahan siksaan birahi ini,
"ahhh ibu ahhh sakitt, ahhh ahhhh"
rupanya gerakan pacuan pak rama masih saja sangat kuat sehingga memek nafisah seperti tercabik" dengan sangat kuat,
plokk plokk plokk, penis pak rama pun sudah terlihat sangat basah akibat cairan nafisah ini,
"ahh pakk tolong sudahi ini, aku gak kuatt lagii"
sodokan pak rama pun mengencang, suara hantaman dari kelamin pak rama ini pun terdengar sangat keras, nafisah sendiri tergoncang ke atas bawah dengan sangat dahsyat, coba saja tak ada ayana mungkin sudah jatuh nafisah, giginya meringis dan matanya memejam merasakan tusukan ini,
"ahhh iyyahh pak aku mau keluar aku mau keluarrr, ahhh ahh ahhh ahhh" dan criitttt
tusukan terakhir yang begitu dalam dari pak rama membuat nafisah orgasme dengan sangat kuatt, dirinya pun ambruk ke arah bu ayana dan secara otomatis bu ayana pun menangkapnya,
hmm bu ayana pun berkata dalam hati, enak yah dientot pak rama sampe kamu lemes banget kaya gini, sayang banget juga padahal ibu mau dapet bentar lagi, lembut sih tangan kamu,
segera nafisah pun dibaringkan ke arah lantai dg kondisi hancur dan deru nafas yang sangat ngos"an,
tapi masalahnya pak rama belom dapat orgasme nya, dan penis yang masih mengacung itu pun mengincar orang lain yaitu budak seks nya yang sudah sering ia entot berkali",
"hehh lonte sini, layani gwe"
merasa dipanggil ayana pun mendekati pak rama dan langsung melumat penis pak rama, ia pun mengulum dan menjilatinya dengan perlahan tapi bukan itu yang pak rama mau, ia saat ini butuh gerakan hardcore yang memuaskan sehingga ketika mulut ayana masuk ke penisnya, pak rama langsung menggenjot mulut ayana selayaknya itu adalah memek ayana,
"ahhh iyahh, mulut dosen emang yang paling enak kalau dientot, arghh ahh",
ayana pun memejamkan mata dan merasa menyesal kenapa malah memasukan mulutnya drpd memeknya, dorongan yang begitu kuat pun nyaris membuatnya tersungkur kebelakang,
ayana yang kewalahan pun memukul mukul paha pak rama tapi yang ada ia semakin bernafsu, kedua tangannya menahan kepala belakang ayana sehingga tusukan pak rama pun semakin dalam menuju kerongkongan ayana,
uhhuuk uhuukkk, ayana terbatuk batuk dan mual akibat pemerkosaan mulutnya ini,
namun pak rama pun mengurangi kecepatan tusukan nya tapi menggantinya dengan fokus memperdalam tusukannya di mulut ayana, ayana merasa ini lebih menyiksa, ingin rasanu ia muntah sekarang akibat rasa mual dan bau penis pak rama yang menyengat ,
akhirnya pak rama pun melepaskan penisnya dari mulut ayana dan wow, begitu mengkilat penisnya akibat bekas ludah ayana ini, mulut ayana terasa sedikit asam akibat pelecehan ini,
lalu ayana di bangunkan dan disuruh menungging , tangannya pun bertumpu pada tepi wastafel untuk bersiap* di doggy oleh pak rama,
pak rama pun semakin lama semakin dekat, kedua tangannya sudah mencengkram pantat ayana dengan sangat kuat, ia pun memosisikan penisnya agar pas dan langsung menerobos lubang vagina ayana,
ayana tampak gugup takut akan penetrasi kasar dari pak rama,
sebelum ia melakukan penetrasi, pak rama pun menjilati kedua lubang milik ayana dari memek sampe anus, terus ia jilati atas bawah selama 1 menit, ayana pun mendesah keenakan, namun
"ahhhhh , " tiba penis pak rama sudah masuk membelah nikmatnya memek ayana, segera ia langsung melayangkan hardcore dengan sangat kuatt, tangan pak rama pun memegangi pundak ayana dan memompa memeknya dengan sangat kuat,
payudara ayana pun tergoncang atas bawah dengan sangat indah, walaupun masih tertutup gamis namun sudah terlihat indah ditambah wajah cantik ayana yang kesakitan menahan tusukan pak rama,
"ahhh ahhh bapak pelan pelan ahh ahhh"
"wenakk wenakkk, ahh ahhh memek dosen oke, uhhh ahh ahhh"
kaki sebelah kanan ayana pun diangkatnya ke atas wastafel sehingga nafisah yang masih terbaring itu bsa melihat pertarungan kelamin beda kelas ini,
tangan pak rama yang gemas pun meremas payudara ayana dari luar gamisnya, gamisnya yg terbuat dari bahan halus pun menambah nikmat sensasi bercinta di toilet ini,
"ahh ya ampunn, ahhh ahh"
ayana sepertinya tak membayangkan betapa nikmatnya persetubuhan kali ini, dirinya memejamkan mata dan mulut nya tak mampu menutup karena sulit mengekspresikan nikmatnya situasi saat ini,
gamis ayana pun diangkatnya dan dilepas dan di buang sejauh"nya hingga kini hanya tersisa hijab, handgloves dan stocking yang ia kenakan, kedua tangan pak rama kembali mencengkram kedua buah dada ayana yang ternyata agak membesar akibat rasa nafsu yang sudah tinggi ini, bahkan pentilnya sangat keras , pak rama pun memosisikan ayana untuk berdiri dan langsung ia genjot dg sangat sangat keras
kepala ayana secara otomatis pun terdongak ke atas, kedua payudaranya yg dicengkram pak rama dan tusukan yang begitu keras dalam posisi berdiri membuatnya melayang tinggi ke kayangan,
"ahhh ahhh iyahhhh gitu pakk gituu"
lidah pak rama pun menjilati leher ayana dan kadang mengecup punggung ayana yang sangat harum ini,
salah satu tangannya pun turun dari salah satu payudara ayana dan memencet klitoris ayana sehingga ayana terguncang akibat nikmatnya sensasi ini,
"ahhh ahhh aduhhh pakkk, enakk ahh ahhh"
pak rama pun semakin kuat dalam menusuk ayana, bahkan semakin intens, pak rama pun mengarahkan mulut ayana ke bibirnya sehingga adegan skrg begitu sensual,
pinggul ayana kini agar menegak ke depan sehingga dadanya yg masih dicengkram pak rama pun maju, adegan berciuman yang hot pun menambah sensasi bercinta sambil berdiri ini,
15 menitan mereka seperti ini akhirnya rasa itu tiba juga, dengan tusukan yang sangat kuat berkali" di memek ayana, mereka pun tumbang juga,
"ehmm ehmm slurpp ehmm ahhh"
crottt crotttt crotttt, baik pak rama maupun bu ayana melaksanakan orgasmenya didalam memek ayana, entah bagaimana nanti apakah ayana akan mengandung anak dari pak rama atau tidak, iya tak peduli karena rasa nikmat yang kini ia peroleh sangat luar biasa,
sebelum pak rama melepas tusukannya ia membimbing ayana untuk mengolongi nafisah dengan berdiri di sela" nafisah yang masih terbaring lemah,
dan seketika pak rama pun melepas tusukannya dan crittt
perpaduan cairan hina dari pejuh pak rama dan cairan cinta bu ayana pun menetes ke bawah ke arah wajah nafisah,
"ahhh"
nafisah terkejut karena tiba" ada benda lengket yang mengarah ke wajahnya,
pak rama pun tertawa terbahak dan berbaring di lantai dengan sangat puas,
ayana yang merasa lemas pun terjatuh ke samping dan secara tak sengaja menindih hp milik pak rama dan ia melihat sesuatu,
ia melihat story milik pak kasim yang isinya 2 orang wanita yang tengah disiksa bondage oleh 2 orang buruk rupa, ayana pun berusaha mengirim story ini ke wa miliknya dan segera menghapus pesan itu segera setelah pesan itu terkirim, jalan menuju kebebasan pun sedikit terbuka,
sementara itu putri yang saat ini sedang berada di kelas kini sedang dalam perjalanan pulang untuk mencari sahabatnya yaitu nadia, putri kini tampak anggun dengan kemeja putih + rompi serta hijab abu-abu, warna kulitnya yang putih bening menambah kesan anggun dirinya ,
namun dalam perjalanan ia mendapatkan pesan dari nafisah dan isinya sebuah google map yang katanya menandakan lokasi nadia, tau bahwa ia mendapatkan titik terang, putri langsung bergegas menuju lokasi tersebut , tapi sbelum nya ia juga telah memberikan lokasi tersebut ke pak somad agar segera menyusul menjemput budak seks yang telah lama tak keliatan,
singkat cerita putri pun sampai disebuah rumah yang terlihat menyeramkan, ia pun secara perlahan masuk ke dalam rumah, saat pintu terbuka, pintu pun berderik keras, ia sebenernya takut namun rasa untuk menyelamatkan sahabatnya membuat rasa takutnya memudar utk sementara,
ia pun berjalan selangkah demi langkah untuk melihat keadaan, walaupun ini masih sore sekitar pukul 5, namun suasana disini sangat gelap, merinding tentunya,
lalu putri pun mendengar suara, suara yang menurutnya tak asing lagi, ada apa ini?, putri pun berjalan mendekati asal suara itu, ia pun yakin bahwa suara itu berasal dari balik pintu ini, ia pun membuka pintunya dan ia terkejut,
terdapat 2 orang wanita yang kedua tangannya di rantai, 2 -2 nya sudah bugil polos tanpa pakaian apapun lagi, dan parahnya kedua wanita itu sedang di tusuk dari belakang oleh 2 pria berwajah hancur yang tak tau malu untuk melecehkan 2 wanita itu,
putri pun bingung apa yang harus ia perbuat, namun kesalahan lah yang ia perbuat, secara tak sengaja lenganny menyenggol pintu yng membuat pintu itu berderik keras, pak kasim yang mendengar suara utk pertama kali pun langsung mencabut penisnya dan bergegas menuju tempat putri berada,
putri pun panik ia segera berlari keluar dan meminta bantuan orang" yang bakal ia temui, begitu pikirnya
namun belom sempat ia keluar rumah ia telah tertangkap oleh pak kasim, segera kedua tangannya meremas dada putri yang sungguh menggemaskan itu,
"ahhh lepasin, "
"wahh wahh ada akhwat cantik yang rela dientot nih"
"apa? engga lepasin, lepasin aku ahh"
pak kasim pun menyeret putri dengan tangan yang masih mencengkeram dada Kenyalnya itu,
"awww lepasin lepasin,"
sampailah mereka di ruangan sasa dkk,
"boss kita punya lonte baru nih,"
pak marjo yang masih menyetubuhi sasa Dengan nafsunya pun penasaran, siapa sih lonte itu,ia lantas mencabut paksa penisnya dari sasa, sehingga sasa merasa ada yang hilang dari dirinya,
pak marjo pun mendekat ke arah putri,
"wahh, halo neng manis, ada maksud apa neng manis kesini" ucap pak marjo menggoda putri,
"ahh awas lepasin, "
pak marjo yang jengkel jawabannya dihiraukan pun meremas dada putri dengan sangat kuatt,
"ahhhhhhhhhhhh"
"lu kalau ditanya tuh harus dijawab tolol"
teriakan putri yang begitu keras pun menyadarkan seisi ruangan bahwa ada orang baru yang datang ke ruangan ini,
nadia dan sasa yang dirantai pun melihat ke arah putri, pandangannya yang berkunang" akibat rasa lelah dan penat setelah berjam" disiksa dengan penis besar membuatnya tak dapat melihat dg jelas,
pak mar dan pak kasim pun menyeret ke arah mereka bertiga dan secara bangga menjelaskan bahwa,
"hay semuanya, perkenalkan lonte ehh keluarga baru kita, neng manis ini hahaha"
"ahhh lepasin , ehh nadiaaaaa"
nadia yang pandangannya agak kabur pun melihat dg teliti,
"putrii?"
"nadiaaa, kemana aja ukh?? aku kangen"
mendadak suasana pun menjadi haru setelah berhari" tak bertemu ,
tapi pak mar yang benci suasana seperti ini pun segera membuka kemeja putri dengan paksa sehingga kancing di kemeja putihnya itu pun copot semuanya,
"ahhhhhh, mau apakan saya"
sadar sahabatnya akan dilecehkan seperti ini, nadia pun membela,
"pakk tolong pak, jangan bawa putri seperti ini cukup saya dan sasa aja, sudah pak cukup, " nadia pun menangis tanpa ia sadari,
tapi pak mar tak peduli, ia menyuruh pak mar untuk memegangi lengannya dari belakang sementara pak mar dengan bebas menggerayangi putri dengan nafsunya,
baru kali ini ia bisa meremas dan melecehkan akhwat sebening dan semanis putri,
memang diantara 3 macan putri lah yang dianggap paling bening, wajahnya yang polos pun menambah kesan imut dirinya, kalau nadia dikenal dengan kemontokan dan payudaranya yang besar, nafisah dikenal dengan mukanya yang sensual dan nafsuin maka putri lah yang dikenal dengan kulit bening nan polosnya, padahal diantara ketiganya putri lah yang memiliki pengalaman terbanyak tentang sex,
pak mar pun melepas bh yang putri kenakan itu dan menjilatinya dengan penuh gairah, putingnya yang kecoklatan itu ia gigit dan jilat" sepuasnya,
"ahh pakk iyahhh" kata putri yang sudah terangsang,
sedangkan nadia yang khawatir tentang sahabatnya itu pun berteriak meminta tolong sekuat tenaga agar melepaskan sahabatnya itu,
pak mar pun berkata ke kasim, "eh sim, neng ini kan tadi menyelinap dari belakang yah? wah wahh jangan-jangan neng ini paling suka kalau ditusuk dari belakang dong?"
jenggggg, putri pun langsung tersadar, ia tak mau dirinya menjadi korban anal mereka berdua, putri pun segera berontak ingin lepas dari cengkraman mereka berdua, tapi terlambat, pak mar sudah memegangi putri dengan kuat itu pun ditambah dengan ciuman yang ia arahkan ke bibir putri,
pak kasim pun segera melorotkan celana kain putri dan segera membuangnya jauh, jari telunjuknya pun mengelus pantat putri untuk mencari lubang duburnya,
"ahh pakk tolong jangan ehmm ehmmm"
ciuman yang pak mar berikan membuat putri tak mampu berkata apa-apa lagi,
akhir nya kasim pun menemukan lubang dubur putri dan langsung menusukan jarinya dalam" ke dubur putri,
putri yang sadar lubangnya sudah tertusuk, air mata pun keluar dari pelupuk matanya, dirinya memejamkan mata dan menahan rasa sakit yang ia terima bahkan hanya dengan jari pak kasim,
pak kasim pun menambah jarinya dg jari tengah bahkan jari manisnya juga,
"ahhhhhh" akhirnya putri tak tahan lagi untuk berteriak, boolnya kini tengah dipenuhi oleh 3 jari satpam kampus ini, pak kasim segera mengobel ngobel anus putri dg penuh nafsu,
pak mar dan pak kasim pun tertawa melihat tingkah putri yang tersiksa ini, sedangkan nadia khawatir akan sahabatnya,
nadia pun segera membuat sasa yang berada di samping nya untuk membantunya tapi sayang sasa pingsan akibat lelahnya melayani nafsu pak mar dan pak kasim, rendy pun demikian, dirinya yang selalu disiksa oleh pecut membuatnya tak sadarkan diri utk sementara waktu,
kembali ke putri, pak mar yang dari tadi menciumi bibirnya telah pindah ke leher dan meninggalkan bekas di lehernya, hijabnya yang memang pendek memudahkan pak mar untuk menciumi leher putri yang sungguh indah itu,
tangan pak kasim yang dari tadi mengobel pantat putri kini telah lepas dan dengan paksa, pak kasim memasukan jarinya itu ke mulut putri,
pak mar dan pak kasim pun tertawa dan senang atas pelecehan nya ini,
pak mar pun lanjut menyiksa putri karena pak mar tau, putri saat ini sedang birahi namun ia sengaja tak menyentuh memek putri agar ia bener" tersiksa,
pak mar lanjut menjilati dada dan perut putri dan penis besarnya sengaja ia gesek" ke klitoris putri sehingga putri mendesah hebat, pak kasim tak mau kalah, ia menggesek"an penisnya ke bongkahan pantat putri sehingga putri kini merasa sangat terangsang,
tangannya secara tak sadar menyentuh penis mereka dan ingin mengocoknya, namun pak kasim dan pak mar melarangnya karena mereka tak ingin putri jadi anak nakal,
"hehhh akhwat tuh gak boleh megang kontol, gak baik loh hahahaha"
semua rangsangan birahi ini membuat putri gila , ia pun tak mau berfikir panjang lagi dan segera mengelus" memeknya didepan para penjahat kelamin ini,
pak mar dan pak kasim pun tertawa bangga,
tapi tangan putri dipegang oleh pak mar, pak kasim pun pergi untuk mencari tali, dan setelah ketemu tangan mulus putri pun diikatnya dg kencang sehingga putri terkena birahi tinggi,
"ahh pakk tolong, masukin, aku pengen ahhh"
"hahahaha, dasar lonte" plakkk, tamparan keras pun melanda pantat sekal putri,
"awww iyyahh pakk, terus, ahhh masukin pakk masukinnn"
"ehh , ini anak kayaknya suka gaya kasar deh sim, perkosa yokk" ujar pak mar,
"wahh keren juga yah akhwat jaman now, ayo tapi jangan dimasukin memek yah biar tersiksa wkwkwkw"
segera posisi putri pun saat ini berlutut dengan kedua tangan terikat di belakang punggung , pak kasim yang sudah siap untuk disepong pun mendekatkan penisnya ke dekat mulut putri,
dan benar saja, putri yang sedang birahi tinggi pun langsung di caploknya dengan ganas, pak mar pun yang bertugas menyiksa putri mengambil sebuah papan dan menamparnya dengan sangat keras ke pantat putri,
"ahhh iyahhh emmm enakkk teruss pak",
pak mar pun menampar pantat putri sekali lagi tapi karena kurang puas ia menamparnya dengan tangan sendiri supaya bisa merasakan pantat akhwat mulus ini,
"ahhh iyahhh enakkk"
pak kasim pun memegang pipi putri dan memasukan kedua jarinya dan berusaha melebarkan mulut putri,
pak kasim pun menyuruhnya untuk membuka mulut lebar lebar dan setelahnya cuihhh, pak kasim meludahi mulut putri dan putri pun menyukai nya,
setelah puas menampar pantat putri pak mar pun kini mengincar punggungnya, punggung putri awalnya ia jilat dengan penuh nafsu lalu ia berikan gigitan kecil di punggungnya agar bisa memberikan bekas,
pak kasim yang gemas juga menampar pipi putri hingga warnanya pun berubah menjadi merah,
"hahaha pak mar, ini baru lonte terbaik, bisa nh kita jadiin peliharaan kita, nafsunya gede dan wajahnya cantik, cocok dah"
"hahaha betul pak kasim, kita harus cari lonte yang kaya gini sebanyak"nya nih"
putri hanya mendesah enak menikmati setiap siksaan yang diterimanya,
"pakkk, kontol bapakk enak banget, gede dan cocok di mulut aku, ehmmm"
"hahaha denger gak pak mar?, minta di sodomi nih kayaknya, gile suaranya nafsuin banget" ujar pak kasim yang semakin bergairah,
"hahhaa oke deh gwe sodomi nih anak biar tau apa arti sex yang sesungguhnya,"
pak mar pun memposisikan putri untuk menungging, putri pun mem pw kan dirinya dan sedikit membungkuk agar ia bisa lebih gampang menyepong pak kasim,
pak mar pun menatap tajam pantat putri, sungguh menggoda dirinya, pantatnya yang berwarna putih agak kemerahan akibat tamparannya tadi benar" menggemaskannya,
putri pun memegang penis pak kasim dan mulai menjilatinya dengan penuh gairah, pak kasim pun mengelus ngelus kepala putri, dan setelahnya dengan sengaja ia menampar nampar pipi putri dengan kontolnya, lalu ia menyelipkan kontol nya ke sela" hijabnya dan menggesek"an penis nya di sana,
sungguh pelecehan yang sangat tak patut, tak seharusnya akhwat semacam putri menerima pelecehan ini,
pak mar yang berada di belakang putri pun masih gemas menampar nampar pantat putri dan sampai akhirnya pun ia membelah anus putri ,
batang nya yang sudah sangat keras pun secara perlahan mulai menembus rapatnya anus putri,
pak kasim yang dari tadi disepong oleh putri pun membiarkan putri meresapi rasa sakit nih, ia kini memegang kaki pak kasim dengan erat dan memejamkan mata utk meresapi detik" terbelahnya anus putri,
pak mar pun terus mendorong batangnya yang sudah sangat keras itu,
"ahh pakkk sakittt, basahin dulu pakk ahh"
pak mar pun akhirnya menuruti perkataan putri ia meludahi penisnya sendiri dan mengocoknya agar rata mengenai semua sisi,
ploppp, sebagian penis dari pak mar telah memasuki lubang nista ini,
"awww, ahhh sakittt pak"
pak mar terus mendorong penisnya itu, semakin ia dorong, putri semakin merasa kesakitan, pak kasim pun merasakannya akibat pelukan erat putri yang ada di kakinya,
karena sulit, pak mar pun menarik penis nya kembali dan mendorongnya dg sekuat tenaga agar masuk,
"ahhhhh pakkk" ,
saat itu juga air mata putri keluar, namun sialnya penis pak mar masih belum memasuki lubang anus nya,
*hmm gila, pantat akhwat emang rapet banget, enak kayaknya klo gwe bisa memenuhi nih anus" ungkap pak mar,
pak mar yang termotivasi pun semakin semangat dalam menjebol anus putri, dengan sistem tarik ulur yang kuat pak mar pun akhirnya berhasil memasuki keseluruhan penisnya di anus putri,
putri yang berteriak keras sempat terdorong ke depan akibat sodokan yang sangat kuat dari pak mar,
putri pun menangis sesenggukkan akibat rasa perih yang ia derita di lubang boolnya,
namun pak mar tak peduli walau masih serat, ia terus mengocok penisnya sendiri dari dalam anus putri, ia maju mundur kan dengan kuat secara teratur untuk meresapi kenikmatan lubang sempit putri,
"ahh iyyahh ini enak banget, pantat akhwat emang joss, ahhh"
pak kasim pun tak mau ketinggalan, ia kembali memasukan penisnya ke mulut putri,
ohhh sungguh penyiksaan yang tiada tara bagi putri untuk pertama kalinya ia disodok dari 2 arah yang berlawanan,
tiap kali pak mar mendorong maka penis pak kasim semakin dalam menyentuh kerongkongan nya dan begitu pula sebaliknya, maka penis pak mar akan semakin masuk ke dalam anus putri,
"ohh enak banget sim, gile sempit banget, kontol gwe udah kaya di cewek ama boolnya, ahh ahhh"
"ehmm ehmm, "
putri tak bisa berkata apapun, sakit , itulah satu-satunya yang ia rasakan, ditambah lubang boolnya yang masih seret menambah derita putri saat ini juga,
nadia yang tak sanggup melihat sahabatnya disakiti bertindak, ia membangunkan sasa agar bisa membantunya utk melakukan sesuatu, nadia menggoyang"kan tubuh sasa dengan kakinya,
namun perbuatannya diketahui oleh pak kasim, sehingga pak kasim pun berpindah ke nadia, penisnya yang tadi menancap di mulut putri kini berkeliaran bebas dan mengincar nadia,
dalam sekejap nadia kini telah di cengkram oleh pak kasim,
"ahh, lepaskan aku pakk tolong lepaskanlah"
"baik kalau emang itu yang kamu mau"
pak kasim pun melepas ikatan rantai di tangannya, setelah lepas pak kasim langsung meremas dada nadia yang terkenal besar itu, bibirnya juga diciuminya dengan ganas, dorongan yang dilakukan pak kasim akibat percumbuan ini membuatnya terjatuh ke lantai dan sempat menyenggol kursi rendy, rendy pun perlahan terbangun. dan ia nampak bingung dg munculnya putri dan keadaan sasa & nadia skrg,
sasa terpojok, dirinya yang terbaring lemas pasrah kembali dilecehkan oleh pak kasim,
penis pak kasim yang sudah basah dan licin itu langsung di masukan ke memek nadia karena memang pak kasim sudah sange berat akibat kuluman putri tadi,
"ahh ahhh tolongg pak ahh"
"diem lu lonte!, ahh gile akhwat ahh, ahh"
pak kasim pun memeluk nadia dg erat sambil menggenjot nadia dengan sangat kuat,
sementara itu di sisi lain , putri saat ini lemas dengan posisi menungging, kepalanya yang menempel ke lantai membuat posisinya memudahkan pak mar untuk membenamkan penisnya ke anus putri,
pak mar pun melepaskan penisnya dan menjilati anus putri dengan penuh nafsu,
ia tertawa sekarang, anus putri yang tadi rapat kini sudah terbuka lebar, kembali lah ia menjilati anus nya itu ,
lalu karena dirasa kurang puas pak mar memasukan 4 jarinya kecuali kelingking dan memasukan nya ke anus putri,
"ahhh sakittt pakkk"
putri menjerit hebat merasakan siksaan ini, merasa belum cukup, pak mar mengambil dildo berdiameter 5 cm dan memasukannya ke anus putri,
"ahhhhh bapakkkkk",
pak mar tak peduli, ia terus mendorong dildo itu hingga terbenam seluruh nya di anus putri,
putri merasakan sesak akibat penyiksaan ini, sungguh rasanya lebih baik mati saja daripada merasakan siksaan yang tak berperi kemanusiaan ini,
pak mar membuka sisa pakaian yang putri kenakan yakni kemeja putih nya, dan kini ia memosisikan putri agar duduk sehingga dildo nya semakin menusuk ke dalam,
putri sangat lemas bahkan tubuhnya tak mampu menopang berat badannya, sungguh ironis memang,
dengan bantuan pak mar putri pun terduduk lemas , pak mar pun menciumi keseluruhan badan putri baik dada, pungguh bahkan keseluruhan wajah,
sementara nadia yang dari tadi diperkosa oleh pak kasim kini tengah dientot dalam posisi yang tak lazim, dirinya yang terbaring di lantai namun kakinya di angkatnya tinggi", sehingga pak kasim melakukannya dg gaya berdiri,
pak kasim sangat beruntung, dari scene skrg ia mampu melihat tubuh indah nadia dengan payudaranya memantul mantul kencang,
setelah puas menyetubuhinya ia membanting kaki nadia ke samping , namun secara tak sengaja kakinya mengenai kunci yang ada di meja sehingga kunci itu terlempar ke arah rendy,
pak kasim yang hanya berfokus pada nadia tak mengetahui hal tersebut, ia kembali menggenjot nadia dengan posisi wot,
rendy yang tersadar ada kunci di dekatnya, ia mengambil kunci tersebut dan menyembunyikan nya di bawah kursi yang ia duduki, kini hanya menunggu waktu untuk dirinya bisa menyelamatkan sasa, sasa kau harus selamat!! hanya itu yang ada di benaknya saat ini,
pak mar kini menciumi putri sambil mendamparkan tangannya ke payudara putri, dildo nya yang masih menempel di anus putri kini telah ia cabut dan dildo tersebut sangat basah dan bau,
pak mar pun membuangnya dan kembali mengentoti putri, dilemparnya putri sehingga ia kini berposisi tengkurap dengan anus terbuka lebar
mata putri sudah sangat merah, entah sudah berapa liter air mata yang putri keluarkan untuk merasakan siksaan ini,
pak mar tak mau berlama-lama lagi, ia langsung membekas anus putri yang ternyata baginya saat ini sangat mudah, entah bagaimana kondisi anus putri sekarang, lebar? menggairahkan? queen anal?
pak mar langsung memompa penisnya dengan sangat kencang, goncangan yang sangat kuat membuat tubuh putri merasa kesakitan,
ingin rasanya berteriak tapi rasa lelah ini menghalanginya bahkan untuk mendesah saja susah, sungguh gila pak mar memang untuk masalah sex,
kedua tangannya yang meremas pantat putri dengan sangat kuat memudahkannya untuk terus dan terus menggenjot nya,
"ahhh gileeee enakkk bangettt, akhwat lonte ahh"
saking gemasnya ia menampar-nampar pantat putri dengan sangat keras, tamparannya ini membuat pantat putri membekas merah,
pak mar pun nampaknya sudah diambang batas, dirinya mulai melemah dan ingin segera klimaks,
"anjingg nih akhwat, mantep banget ahh ahh ahhh, rasain nih ahh, anjing peliharaan kaya lo pantas dapetin ini, ahh ahh ahhh ahhhhh"
crottt crottt crotttt,
pak mar menusuk anus putri dalam" dan ambruk menindihi putri, mereka berdua sangat lemas setelah sekitar hampir satu jam bergelut dengan anus putri,
pak mar perlahan mulai bangkit, penisnya yang agak mengecil dicabutnya dari anus putri, pak mar pun pergi ke dapur untuk mengambil segelas air,
putri yang sangat lelah kembalikan badannya sehingga ia kini berbaring menghadap atap, air pejuh yang pak mar buang perlahan keluar dari anus putri dan membanjiri lantai, sungguh gila persetubuhan kali ini, katanya dalam hati,
sementara pak kasim yang melihat urusan pak mar sudah usai dengan putri segera meninggalkan nadia dalam posisi tanggung,
segera ia bergegas ke arah putri dan langsung menancapkan penisnya di anus putri,
"ahh tolong pak biar saya istirahat dulu ahh ahh"
tapi pak kasim tak peduli ia tetap menggenjot putri dalam posisi missionaris ini,
lalu mata nya melihat dildo 5cm yang tadi pak mar gunakan untuk melubangi anus putri, dildo itu pun diambilnya dan segera ia masukan ke memek putri,
"ahhh iyahhhhh"
memeknya yang belom kena sentuh dari tadi membuat putri keenakan, pak kasim pun memanfaatkan momen ini untuk menggenjot putri langsung dari arah anus dan memek,
"ahh ahh ya ampunn, ah "
putri meracau se jadi jadinya akibat double penetration ini,
namun tanpa ada yang tahu, rendy secara perlahan membisiki nadia untuk mengambil kunci yang ada di bawah kursi nya,
nadia pun berusaha untuk bangkit, secara diam", ia berusaha mengambil kunci tersebut ,
nadia pun menungging untuk melihat ke arah bawah kursi rendy
secara otomatis rendy yang belom orgasme sama sekali dari awal mengintip pantat nadia yang semok itu dan membayangkan rasanya bisa mencicipi bokong nadia itu,
membayangkan yang mesum membuat batang rendy keras kembali, akhir nya kunci yang nadia cari pun ketemu, segera ia bangkit dan ia berikan ke rendy, namun tanpa sengaja tangannya menyentuh batang keras rendy, nadia pun sempat menatap batang itu dengan takjub, rendy yang sebenernya ingin juga untuk di service oleh nadia menyadarkan nadia dari lamunannya,
"cepat !!"
nadia pun mengarah ke belakang rendy dan cekrek, kunci terbuka, namun ia berpura-pura belom bebas dan mengatur strategy ke nadia untuk segera kabur ke luar untuk mencari bantuan,
nadia pun hanya mengangguk ia berlari kencang ke luar , namun sayang pak kasim melihatnya, pak mar yang baru balik dari dapur pun panik dan berteriak pada pak kasim untuk segera berlari mengejar nya,
akhirnya pak mar pun berlari secepat mungkin untuk mengejar nadia yang kabur tanpa sehelai kain apapun,
ketika pintu keluar berhasil dibuka oleh nadia namun tangan yang satunya telah berhasil dipegang oleh pak kasim, pak kasim pun marah dan ia hendak mencekik nadia, namun keajaiban muncul,
terdapat sosok lelaki dari luar dan segera menarik pak kasim keluar dan memukulinya sampe puas,
nadia pun bingung, siapa itu yang menolongku, uhuuk uhhuk, lalu ia melihat wajah seperti seseorang yang ia kenal,
" nafisah?"
nafisah datang dengan pak somad untuk membantu menolong nadia keluar dari siksaan ini, namun nadia membisikkan sesuatu, putri dan sasa masih didalam, tolong selamatkan dia!,
nadia pun dibopong oleh pak somad menuju mobil nafisah, dan saat dia diluar rumah ia melihat pak kasim sudah bonyok dengan darah keluar dari mulutnya,
sesampainya di mobil, nadia pun diletakkan dan di baringkan di jok mobil,
"nafisah, tolong rawat nadia, saya mau bawa putri dan temannya keluar dari tempat menjijikkan ini"
nafisah hanya mengangguk dan segera menutupi tubuh nadia dengan baju yang ia bawa, ia melihat penuh yang ada di bibir dan memek sahabatnya itu, ia sedih sahabatnya harus menerima penyiksaan ini,
sementara itu pak somad yang sudah memasuki ruangan melihat keadaan sekitar dulu sebelum melangkah lebih jauh,
saat memasuki ruangan penyiksaan tadi, ia melihat putri yang terbaring lemas hanya menyisakan hijabnya dan seorang wanita yang mungkin menurutnya adalah sasa yang nadia tadi bicarakan, (pak somad masih belum mengenal sasa karena belom pernah menemuinya)
pak mar yang marah dan takut mulai mengamuk, putri yang sudah terbaring lemah menjadi sasarannya,
ia mengangkat putri dan memojokkannya ke dinding, ia pun menampar payudara putri dengan kencang tak peduli apapun,
pak somad yang melihat kejadian ini pun mendekat, pak mar panik, ia menyandera putri sambil mengeratkan lengannya di leher putri untuk berjaga",
"tenang pak tenang, saya tidak ingin ada yang terluka jadi mohon lepaskan putri dengan baik", ujar pak somad menenangkan suasana,
"lepaskan akhwat lonte ini?, dengar yah? ini budak gwe, dia peliharaan gwe! mana mungkin gwe kasih, cepat keluar atau lonte ini bakal mati" ancam pak mar,
putri pun panik, tak menyangka dirinya bakal terancam dalam bahaya seperti ini, putri pun ketakutan setengah mati dan berteriak minta tolong kepada pak somad,
"diammm!!!"
namun teriakannya justru membuat pak mar terganggu dan semakin erat dalam mencekik putri,
"sabar putri, tenang tenang pak, "
pak somad semakin lama semakin mendekat ke arah pak mar,
sadar bahwa ia semakin dekat, pak mar pun segera melangkah mundur sampai mengarah ke tembok,
tiba", sasa yang dari tadi pingsan akhirnya terbangun dan mendapati keadaan menegang kan seperti ini,
sasa pun berteriak sekeras"nya,
tolonggg!!!!
rupanya teriakan sasa mampu mengalihkan perhatian pak mar, pak somad pun mengambil kesempatan ini dengan menendang pak mar sekuat tenaga Hingga ia tersungkur ke lantai,
putri pun kini sudah berada dalam dekapan pak somad, hingga hanya sasa yang perlu ia selamatkan,
pak mar yang terdesak pun panik, ia melihat ada sebuah pisau disana, dan segera mengambilnya,
rendy yang sudah terbebas pun berniat mencegah pak mar berbuat lebih,
namun pak mar sudah mendapatkan pisau di tangannya dan dengan cepat ia mengincar sasa,
sasa pun panik, ia berteriak sekuat tenaga
"ahhhhh tolongggg"
crotttt, darah menetes keluar dari perut bagian kanan, putri dan pak somad yang melihat kejadian ini membeku untuk sementara,
"saaaassssaaaa!!!!" ucap putri dan pak somad secara bersamaan,
pak mar tampak terkejut atas apa yang telah ia perbuat, ia pun terjatuh dan ternganga,
"sasa kamu gpp kan?" ucap rendy sambil tersenyum kepadanya,
"kak rendyyy!!!!!" ucap sasa haru
pisau yang tadi pak mar tancapkan mengenai perut rendy dan sambil tersenyum ia bangga mampu melindungi seseorang yang ia sayangi,
pak somad pun mengambil tindakan dengan meraih lengan pak mar dan segera ia dudukan di kursi yang rendy pakai sebelumnya, tak lupa ia pun menggemboknya dg borgol,
"pak tolong buka gembok sasa dengan kunci ini" pinta rendy kepada pak somad,
"kakkk, kak rendyyy!!, kakk rendy!!" sasa menangis haru sekaligus sedih melihat rendy seperti ini, segera setelah borgol terlepas ia pun memeluk rendy dengan erat,
namun pisau yang menancap di perutnya membuat sasa takut,
"pakk tolong rendy, pakk, tolonggg" ucap sasa menangis
"baik sebentar non",
pak somad pun menarik pisau yang menancap dan segera ia mengambil salah satu baju yang ada di lantai untuk menutupi lukanya dan ia pun merangkul lengan rendy dan membawanya menaiki mobil yang nafisah bawa,
tak seberapa lama kemudian nafisah pun datang untuk membantu sasa dan putri untuk segera keluar dari rumah terkutuk ini,
"heyyy kemana kalian!!!, kembali!!, lonteee!! akhwat!!, anjing peliharaan!, dimana kalian, woyyy", pak mar berteriak gila di rumah ini sendiri,
mereka pun sebelum benar" pergi , pak somad membawa pak kasim yang pingsan akibat pukulannya tadi dan segera mengikatnya di rantai bekas sasa dan nadia,
"woyy pencuri lonte. mau lu bawa kemana lonte gwe?" teriak pak mar ke pak somad,
"lonte? dia itu wanita, gak berhak bapak berkata seperti itu, gak berhak bapak memaksa kehendak seorang wanita, sungguh memalukan apa yang anda lakukan dengan menindas perempuan seperti ini"
pak somad pun pergi begitu saja meninggalkan kedua penjahat kelamin ini,
pak somad pun berpikir dalam perjalanan, apa yang ia katakan ada benarnya juga, ia sempat menyesal dulu telah memperkosa 3 macan tapi setelahnya ia bener juga karena 3 akhwat itu rela menjadi budaknya sehingga ia tak termasuk golongan memaksa kehendak orang lain,
pak somad dan nafisah berangkat mengantarkan putri, sasa, nadia dan rendy ke rumah sakit terdekat untuk dirawat,
tak lupa mereka menghubungi keluarga untuk bisa menjaga nya ketika dalam perawatan seperti ini,
tak lama kemudian, para keluarga pun berdatangan dan mereka saling mengucapkan terima kasih kepada pak somad karena tlah menolong ke 4 Pasien ini dengan selamat sampe rumah sakit,
namun diantara 4 pasien, rendy sangatlah kritis, pengorbanannya yang ia lakukan kepada sasa membuat dirinya layak menjadi seorang pahlawan, para sekeluarga pun berdoa demi keselamatan ke 4 pasien khusunya rendy,
--3 minggu setelah kejadian naas tersebut—
para mahasiswa sudah bisa kuliah seperti biasanya, trio macan seperti biasa masih menjadi pusat perhatian tiap lelaki, mahasiswa datang tepat waktu tanpa ada yang terlambat dan saat itu di ruang kantin terdapat sepasang pasangan yang sedang mengobrol dengan serius,
sasa : maafin aku yah kak, dulu aku udah sempet ngecewain kakak sampe main dengan orang lain,
rendy : udah gpp kok, lagipula itu bukan kemauan kamu juga, aku seneng kamu masih selamat sampe sekarang (ucapnya sambil tersenyum)
sasa : (terharu sampai mengusap air matanya)
rendy : (sambil memegang tangan sasa) kok sedih sih, gak usah gitu dong
sasa : tapi kak, aku mau ngomong sesuatu
rendy : iya , kok sama sih aku juga padahal, gimana?
sasa : hmm gimana kalau kita udahan aja kak(ujarnya sambil melihat kesamping)
rendy : loh kok gitu sih, padahal aku mau ngajak kamu ke luar negeri loh
sasa : loh ngapain kak?
rendy : jadi gini, aku disuruh ortu untuk lanjutin kuliah di luar negeri, prancis tepatnya, aku mau ngajak kamu juga asal kita udah nikah nanti,
sasa : (sasa semakin bingung) tapi kak,
rendy : tapi kenapa?
sasa : aku merasa udah gak pantas lagi buat kakak, aku gak mau kakak dapat seseorang yang kotor seperti aku, aku mau kakak dapet wanita yang hebat
rendy : sasa, jangan gitu kamu udah sempurna kok dimata aku
sasa : udah pokoknya kita putus, (sasa pun pergi meninggalkan kantin sambil menangis sedih)
rendy : (rendy pun sedih tidak bisa mengajak sasa) ahh susah deh buat ngentotin sasa nih, masa sebagai pacar cuma bisa ngeliat pacar dientot orang lain, shittt!!!
rendy pun memukul meja saking kesalnya,
sementara sasa pun menangis dan bertemu trio macan, kini sasa dan trio macan bersahabat dan semakin dekat, mereka pun saling bercerita dan sasa curhat atas semua yang terjadi terhadap rendy,
hufttt, akhirnya nadia sang ketua pun memberi nasihat kepada sasa dan membisik"an di telinga sasa,
sasa pun hanya mengangguk dan segera mengechat rendy yang isinya untuk menemuinya di kelasnya sekitar pukul 5 sore dan ingin mengatakan sesuatu,
--sore itu di pukul 5—
rendy pun tanpa merasa curiga memasuki ruangan kelas dan segera mencari sasa
"sasa kamu dimana?"
"kak, sini"
rendy pun melihat sasa berdiri di tepi kelas menghadap ke jendela dengan merangkul tasnya,
lalu sasa berjalan kearah kursi dan duduk di atas nya, rendy pun secara otomatis datang dan duduk disamping nya,
"gimana sa? ada apa?"
"jadi gini kak, kan kakak mau pergi nih ke luar negeri, aku mau ngasih kakak hadiah untuk kenang-kenangan agar kakak ingat selalu akan hubungan kita dulu"
"ohh kirain apa, makasih sasa, kamu baik deh"
sasa pun mengambil sesuatu dari tasnya dan menggenggam nya supaya rendy tak melihatnya, rendy pun semakin penasaran apa sih hadiahnya,
sasa pun memutar mutarkan tangannya agar rendy semakin penasaran, sasa pun tersenyum dan saat wajah rendy menghadap ke samping, sasa pun mendekatkan wajahnya ke rendy dan mencium pipinya,
rendy pun terkejut, ia tak mampu berkata apapun dan hanya bengong
lalu sasa membisikkan sesuatu di telinga rendy dan berkata,
"aku tau kok kalau kakak, pengin menikmati tubuh aku, jadi hari ini aku kasih hadiah ke kakak supaya bisa nikmatin aku, aku milikmu kak hari ini"
sasa pun melanjutkan nya dengan mencium mesra bibir rendy,
rendy yang awalnya ngeblank pun sadar juga, ia tak boleh menyia nyiakan kesempatan ini,
rendy pun membalas ciumannya dengan ganas, ia mengeluarkan lidahnya dan sasa pun mengemut lidahnya, percumbuan ini makin intens, rendy pun memegang belakang kepala sasa dan tangan satunya mulai meraba dari kaki naik terus ke dada,
sambil terus berciuman tangan rendy mulai meremas payudara sasa yang empuk itu,
"ehmm kakak, ahhh slurpp, kakak nakal nihh slurpp"
sasa memanjakan rendy dengan kata" serak basahnya sehingga rendy semakin bernafsu,
tangannya masuk dari balik gamis yang sasa kenakan, dan rendy pun melepas bh sasa dan membuangnya ke lantai, kini rendy bisa menyentuh payudara sasa secara langsung, sungguh nikmat ucapnya dalam hati, perasaan ini yang ia tunggu sejak dulu akhirnya kesampaian juga,
lalu rendy pun berdiri dan mengajak sasa berdiri juga, sasa yang terangsang akibat remasan rendy akhirnya membuka kaosnya rendy dan menjilati dada rendy dengan penuh nafsu, ia menjilati pentil rendy dengan nikmat, tangannya juga meremas penis rendy yang sudah tegang itu dari luar celana Jeansnya,
"ahhh sa, enak banget kamu jago yah ahh"
sasa pun tersenyum akibat pujian nakal mantan pacarnya itu, tangannya pun semakin gatal dan akhir nya memelorotkan celana jeans yang rendy pakai, sasa pun mendekat kan wajahnya dan menghirup aroma penis rendy dari luar cd ketatnya,
sasa pun bertingkah nakal dengan menjilati penis rendy dari luar cd nya,
kedua tangannya yang memegangi paha rendy sebagai tumpuan dan wajahnya yang penuh dengan nafsu itu menjilati penis rendy yang saking besarnya sudah tercetak di cd ketatnya itu, bahkan palkonnya sudah menyelinap keluar, sasa pun tertawa
dengan malu", sasa pun menurunkan cd rendy dan,
"awwwww"
penis rendy yang sudah tegak keras itu mengenai wajah sasa, diameternya yang sungguh besar itu membuat sasa takjub , sasa pun mengelus dan mengocok pelan kontol rendy,
"ahhh iyyaahh, tangan kamu halus banget sa, enakkk iyyahhh"
penisnya yang sangat tegang itu pun di kocoknya secara perlahan, lidah sasa yang semakin gatal itu ditempelkannya di palkon rendy saat penis itu dikocoknya,
sasa pun membuka mulutnya dan mulai memasukan penis rendy ke dalam sasa yang mungil itu,
"ahhh, hangat sa, enakkk, ahh ahhh"
sasa menjilati penis rendy itu dengan nikmat, lidahnya pun menjilati penis itu dari dalam mulutnya,
sasa pun menaik nurunkan kulumannya sehingga rendy semakin mendesah keenakan, lalu tangan sasa pun memegang penis rendy dan mengocoknya dengan penuh gairah,
"ehmm gimana kak enak? suka gak?"
"ahhh iyyahh terus sa, enak banget, ahh ahhh"
sasa pun kembali memasukannya ke mulutnya namun kali ini hanya palkonnya saja dan lalu ia menghisap palkon itu kuat kuat,
"ahhhh saaaa, ahhh iyahhh"
lalu sasa menjilati kantung kemih rendy, dan mulai menjilatinya dari situ sampai palkonnya, lalu jilatannya terus naik ke atas dan atas dan atas,
darah rendy pun berdesir, ia merinding nikmat merasakan foreplay mantan pacarnya ini, baru siang tadi putus dan sorenya sudah dapat hadiah besar katanya,
kini sasa kembali menciumi bibir rendy dengan penuh nafsu , tangannya pun tetap mengocok penis rendy agar semakin besar dan nikmat saat penetrasi nanti,
lalu rendy yang sudah sangat bernafsu pun mendorong sasa, hingga sasa jatuh menungging di meja dosen,
lalu saat itu juga rendy memelorotkan celana sasa beserta cd nya, pantat sasa yang sangat semok itu
pun segera ia jilati dengan penuh nafsu,
"ahh kakakkk cukup , ahhh iyahh geliii"
kedua kaki sasa pun dilebarkan olehnya dan segera ia jilati ,
sasa sungguh menikmati sensasi ini, sensasi jilatan yang membuat saraf sensitifnya terangsang dg cepat, lalu rendy pun meminta izin kepada sasa,
"sa boleh sekarang? aku udah gak tahan"
sasa pun mengangguk pelan sambil tersenyum,
dengan tak sabaran rendy langsung mengocok penisnya agar kuat dan langsung menusuk memek sasa dengan sangat kuat,
"ahhh kakak pelan pelan ihhh"
"hehe maaf maaf, enak banget sihh ahhhh"
rendy pun kembali menusuk karena tadi belum masuk semuanya, penisnya yang besar itu kembali ia dorong sekuat tenaga,
sasa pun merasa perih, tak disangkanya ternyata penis rendy sangat besar, bahkan sasa merasa bahwa rahimnya akan segera penuh oleh benda tumpul itu,
"dikit lagi, iyahh ahh ahh" rendy pun berusaha mendorong dorong pinggulnya itu agar semuanya bisa masuk,
"terusss iyyahh dikit lagi iyyahhh,"
"ahhh kak pelannn, ahhh"
sasa menggenggam tepi meja dengan sangat kuat, dirinya pun terdorong maju dan tertarik mundur sekuat penis rendy yang menguasai rahimnya,
"iyyahh akhirnya ahhhhh"
ploppp, seluruh penis rendy akhirnya berhasil memasuki lubang kenikmatan sasa, dan tanpa ampun rendy langsung mendorong dan menggenjot nya sekuat tenaga,
"ahhh, kakkk bentaran dong ahhh ahhh"
tanpa ampun rendy langsung menggenjotnya dengan kuat, kedua tangannya yang bertumpu pada pantat sasa kadang menamparnya agar bisa mendengar jeritan sasa yang menggoda itu,
akhirnya setelah sekian lama menunggu rendy mampu merasakannya, jadi begini rasanya jepitan mantan ku ini, enakkkkkk
penisnya yang begitu besar itu terasa seperti tersedot oleh memek sasa, ini yang membuat rendy merasa keenakan dan barangkali ini yang membuat pak mar dulu selalu ketagihan untuk selalu mencicipi sasa,
rendy pun menaikkan kaki kanan sasa dan menaruhnya di meja dosen, dengan situasi ini membuat pantat sasa semakin menggoda, rendy pun semakin gemas untuk menampar nampar pantat sasa,
"ahh ahh sakitt kakk , ahhh"
"kamu menggoda banget sa, memek kamu rapet, wajah kamu nafsuin, body kamu sempurna, kamu adalah wanita idaman pria sa, ahh ahhh"
sasa pun malu mendengar pujian yang menggoda itu,
dan belom sempat ia sadar, rendy langsung mengangkat tubuh sasa sehingga ia kini berdiri membelakanginya,
rendy pun meremas payudara sasa dan berusaha membuka gamis yang sasa kenalan itu, setelah gamis sasa lolos dari tubuh hotnya rendy kembali berfokus untuk menggenjot sasa , kali ini lebih kuat,
untuk mengimbangi sasa agar tak terjatuh ia pun mencengkram payudara sasa dengan sangat kuat,
"ahh ahhh kakkk ahhh"
mata sasa yang sayu pun menatap rendy, gigi nya yang menggigit bibir bawahnya membuat sasa tampak sexy,
rendy pun tanpa ragu menciumi bibirnya, tak jarang pula mereka bertukar ludah, bahkan sasa tampak sangat senang saat ia menjilati ludah rendy,
tangan rendy kini memegangi tangan sasa dan menariknya kebelakang, sepertinya rendy sangat bernafsu pada sasa, goncangan yang ia berikan pada sasa tak berkurang bahkan bertambah,
"ahhh kaaakkkakkkkk"
goncangan yang dari tadi rendy berikan tiba" berhenti, rendy pun melepaskan pegangannya sehingga sasa pun terjatuh tengkurap ke lantai,
"ahh aduhh"
rendy pun berjalan menuju tasnya dan mengambil dildo elektrik yang sengaja ia beli untuk sasa apabila ia mau nanti diajaknya ke prancis,
sasa belum menyadari apa yang sebenernya terjadi, ia masih merasakan sakit akibat jatuh setelah menerima genjotan dahsyat dari rendy,
tiba", ia merasakan ada sesuatu yang menempel di pantatnya,
"sayang , buka dikit yahhhh" ujar rendy
hahh, apa?, sasa pun menghadap ke arah rendy, ia melihat rendy memegang dildo berdiameter 5 cm dan dildo itu bergerigi,
rendy pun membuka kaki sasa, sehingga lubang anus nya sedikit terbuka, lalu ia meludahi lubang itu dan menjilatinya ,
"uhhh kakkkk,"
sasa kegelian nikmat merasakan sensasi yang dahsyat ini, namun ia belum tahu bahwa itu hanya permulaan sebelum merasakan penderitaan yang sesungguhnya,
setelah dirasa cukup basah, rendy pun secara bertahap mengambil dildo bergerigi tersebut dan mulai memasukannya ke dalam anus sasa,
"ahhhh, apa ini kak?"
sasa tak menyangka akan merasakan anal kembali,
tahap demi tahap dildo itu semakin dalam ketika memasuki lubang bool sasa,
sasa memejamkan mata, dan hampir menangis merasakan perih nya di anal, bahkan gerigi di dildo tersebut membuat anus sasa semakin sakit,
"kakkk pliss jangan disitu, sakit kakk"
sasa pun memohon dengan sangat, bahkan matanya sangat berkaca-kaca
tapi rendy seolah tak peduli, ia terus melaksanakan eksperimen ke tubuh sasa, dan kini ia membaringkan tubuhnya dan menyuruh sasa menaiki tubuhnya itu,
sasa pun mencoba bangkit dengan dildo yang menancap erat di anus sasa, dan hebatnya dildo itu berputar dengan sendirinya sehingga anus sasa seperti teraduk" oleh dildo itu,
dengan rasa perih yang ia rasakan ia pun kini telah menduduki, singgasana nya,
"ahh , " rendy pun merasakan nikmatnya memek akhwat satu ini, dan dengan paksa ia menarik sasa hingga dada sasa kini menyentuh dada rendy,
lalu mesin turbo rendy kembali beraksi, tanpa ampun rendy kembali menggenjot sasa dengan cepat, wajah sasa yang tepat didepannya pun tak luput dari kecupannya, lidahnya ia kulum dengan penuh nafsu, bibir atasnya ia hisap, dan semua ia lakukan dengan penuh gairah,
sasa pun menikmati semua lubang yang ia miliki terasa penuh, terutama anus dan memek , dildo itu terus mengaduk dan seakan akan mengorek segala isi yang ada di dalamnya,
"ehmm ehmm kakkk, aku gak kuatt kakk ahhh ahhh"
sasa pun menyerah, dengan segala siksaan yang ia terima akhirnya dibawah tusukan rendy sasa pun menerima orgasmenya di ruang kelas ini,
"ahh ahhh kakk bentarrrrr, ahhh"
tapi rendy tak mau berhenti, sasa pun semakin tersiksa hingga ia mendapatkan multi orgasmenya, ada sekitar 4-5 orgasme yang ia dapat akibat perbuatan sexnya dengan rendy rasa gang bang,
rendy pun memberi sasa istirahat sebentar dan sambil menatap matanya, ia terkagum atas wajah sayu sasa yang menurutnya sangat seksi, ia pun kembali menciumi bibir sasa, dan pompaannya kembali berjalan,
dengan memejamkan mata sasa mencoba untuk menikmati semua ini kembali, apalagi dildo nya masih tertancap dianusnya,
ahhh dikit lagiii,
rendy terus menggenjot sasa dengan sekuat tenaga, kedua tangannya pun kini memegangi pantat sasa agar ia bisa mnusuk semakin dalam ,
"ahh ahhh kakkkkk,"
frekuensi genjotannya semakin kuat, sasa merasakan bahwa tusukannya semakin lama semakin dalam di rahimnya ,
"ahh ahh iyyyahhh, rasakan ini rasakan kau sasaaa" rendy pun menghentikan genjotannya dengan menancapkan penisnya itu sedalam-dalamnya dan
crottt crottt crottt, banyak sekali yang rendy keluarkan di rahim sasa, rendy dan sasa lemas sekali akibat persetubuhan kali ini, rendy pun mencium bibir sasa dan melegakannya di sampingnya, rendy pun berpakaian kembali dan mengucapkan terima kasih sebelum ia pergi meninggalkan sasa begitu saja,
sasa pun masih terengah-engah, dan merasakan penuh rendy mengalir begitu deras dari memeknya,
"huftt dasar cowok, habis make malah ditinggal, hmm gpp deh yang penting enak"
sasa pun tersenyum membayangkan persutubuhannya barusan dg pria yang ia cintai,
-----tamat-----
setelah kejadian mengerikan bersama pak mar dan pak kasim ini banyak hal yang mengubah hidup mahasiswi sini terutama trio macan dan sasa, trio macan yang terdiri nadia, nafisah dan putri kini lebih sibuk dari biasanya, nadia yang biasanya sibuk mengendorse barang dari instagram yang membookingnya kini ia memiliki kesibukan baru yakni melayani bonus mie ayam yang pak somad berikan,
nafisah juga demikian, sedangkan putri kini ia memberanikan diri menjadi bisyar online dengan andalannya yakni anal, efek yang pak mar dan pak kasim berikan padanya ternyata sangat menguntungkan putri, dengan lubang nya itu ia bisa mencari nafkah, terbukti banyak yang ingin membokingnya hanya untuk mencicipi pantat seorang akhwat,
bu ayana yang sempat terlibat affair dengan pak rama kini tengah mengandung seorang anak, suaminya sangat senang sekali mendengar kabar ini, namun saat hari kelahiran tiba putra yang ia nanti nantikan sungguh mengecewakan, wajahnya sangat jauh dari kata tampan, bahkan suaminya yang ganteng pun heran, sepertinya bu ayana mulai sadar bahwa putranya ini merupakan anak siapa , walau ia kecewa ia dan suaminya berjanji akan mendidik putranya dg baik ,
sedangkan sasa yang terlibat affair dengan rendy terakhir kali kini ia mencoba untuk tobat, namun setiap kali ingin tobat, pak edi yang merupakan pembantu di rumah yang sering menyetubuhi sasa saat ada pak mar kerap mengajak sasa kembali berhubungan badan, sasa sebenernya menolak namun paksaan dari pak edi membuatnya tak punya pilihan,
kini ia memilih profesi yang sama seperti putri yakni menjadi seorang ayam kampus, bahkan tak jarang ia menyogok dosen agar bisa mendapatkan nilai yang bagus, hmm beginilah akhir nasib dari sasa and the gang tak ada yang menyangka para akhwat alim kini berubah menjadi ayam kampus
model akhwat maka tak heran kalau sasa, nadia, nafisah dan putri selalu menjadi perhatian dosen, nampaknya mereka sudah sangat terkenal di seluruh penjuru kampus karena kecantikannya dan servicenya, dan tak ada yang tahu nasib rendy bahwa kini ia mendapatkan pacar baru di prancis dan tentunya ia sering melakukan eksperimen terhadapnya, "tak ada manusia yang sempurna, sekali anda terjebak anda akan sulit untuk keluar dari jebakan itu, maka sekali terjebak ya nikmati aja selagi bisa"