Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Dendam Si Kembar Cantik

Bimabet
Waduh2 ini duo kembar lagi diujung dipan semua :bata:
Eh salah diujung tanduk maksudnya :pandapeace:
 
Makasih update bab 15 nya @aiko_aileen ... :beer:
hwalhaa:takut:aaaa dua-duanya secara bersamaan dalam bahaya..​
setelah penantian panjang, akhirnya Updet juga :hore:
thanks hu :beer:
Mantapp hu,, motongnya paasss bener,, jangan2 svita dan anjani sama2 akan dinikmati pendekar2 golongan hitam..
Akhirnya
Panjang umur suhu
Semoga sehat selau
lanjut suhu
Trimakasih updatenya
Waduh2 ini duo kembar lagi diujung dipan semua :bata:
Eh salah diujung tanduk maksudnya :pandapeace:
lumayan setelah sekian lama,,,
Lanjutkan hu
Thanks update nya suhu

Thx buat support, comment&like-nya suhu..
Mudah2an Paramitha, Anjani dan Svita bisa terus hadir menemani suhu sekalian:ampun:
 
:p iya maafkan saya suhu, si detective aiko aileen ijin macet dulu, padahal tinggal 2-3 episode sampai identitas asli shinobi kebongkar.

Btw cara buka post yang udah d gembok sama admin gimana y?
Minta tolong om momod neng :hore:
Roman2nya mau dilanjut ini :pandajahat:
Itu neng Aiko belom brojol jadi musti dilanjut sampe brojol :pandaketawa::pandapeace:
 
Bab 16 Siluman Srigala Betina

Istana Bajing Ireng

Ritual getih perawan yang berkhasiat untuk penyembuhan dan peningkatan tenaga dalam secara dratis dilakukan dengan cara menyerap saripati kehidupan dari seorang gadis perawan melalui proses hubungan badan.

Ritual cabul inilah yang dipilih oleh Bajing Ireng untuk memulihkan tenaga dalam-nya yang habis terbakar oleh ajian patigeni prabu Satria sekaligus melampiaskan hasrat nafsu birahi Bajing Ireng yang tetap membara di usia renta-nya itu.

Begitu bulan purnama mencapai titik terdekatnya dengan bumi, itulah saat ideal untuk melaksanakan ritual getih perawan, ritual menghisap madu kehidupan gadis perawan untuk meningkatkan tenaga dalam si empu pelaksana ritual getih perawan.

Sudah dimabuk nafsu birahi pada kemolekan tubuh Anjani, tanpa memastikan keutuhan selaput perawan Anjani, si Bajing Ireng memaksakan ritual getih perawan dengan memperkosa Anjani.

"Kyaa..., pergi...jangan dekati "Anjani yang tubuhnya sudah polos telanjang bulat tak berdaya dan hanya bisa pasrah saja saat Bajing Ireng menarik tubuhnya turun dari ranjang.

Anjani terjerembab dan jatuh terlentang di lantai.

Greeppp...., Bajing Ireng mencekal pergelangan kaki si gadis kembar itu dan kemudian menyeretnya hingga kolam air panas terdekat dari ranjang tempat Anjani disekap tadi.

Pengaruh peluruh raga yang menggerogoti tenaga dalam Anjani, membuat gadis mungil itu tidak punya sisa kekuatan untuk menolak pria jahat yang hendak menista-nya itu.

"Hwooo...woo, enak...enak...enak..." Bajing Ireng tertawa bahagia membayangkan kenikmatan yang menjelang di depan konti-nya.

Syarat terakhir dari ritual getih perawan adalah proses penyatuan kelamin dengan sang tumbal harus dilakukan dalam media air panas.

Itulah kenapa banyak kolam kolam air panas yang tersedia di dalam istana Bajing Ireng itu.

Begitu sampai di depan kolam air panas yang paling besar ukurannya, Bajing Ireng mengangkat tubuh Anjani kemudian melempar tubuh mungil namun berbuah dada bulet montok itu ke dalamnya.

Byur....Anjani kelagapan saat tubuhnya tercebur dalam kolam air panas yang dalamnya hampir dua kali tinggi tubuhnya.

Anjani adalah seorang perenang handal, namun pengaruh peluruh raga dan rasa kaget tak urung membuat Anjani dilanda rasa takut tenggelam juga.

Tangan Anjani menggapai gapai panik mencegah supaya tak tenggelam dalam kolam dalam itu. Kalut dalam rasa panik membuat Anjani alpa akan gerakan rutin untuk membuat tubuh mungil itu mengambang dalam air.

Gluk..gluk..., Anjani tak henti menelan air dalam kolam, Namun teringat dendam kematian ayah-nya yang belum tuntas terbayar membuat semangat hidup Anjani kembali berpijar. Anjani tidak mau mati semudah ini.

Pertama yang harus ditaklukkan Anjani adalah rasa panik-nya, untuk itu Anjani mencoba menenangkan dirinya, apabila dirinya makin panik akan semakin sulit bagi Anjani untuk menguasai tubuhnya dalam kolam itu.

Betul saja setelah Anjani tenang dan berkonsentrasi mengatur nafasnya tak lama kemudian tubuh Anjani terasa enteng melayang dalam kolam itu.

Namun ancaman Anjani sebenarnya bukan tenggelam-nya raga Anjani dalam kolam itu, yang lebih gawat adalah ancaman dari Bajing Ireng si tua laknat yang ikut menceburkan diri ke dalam kolam tak lama kemudian.



Tanpa Anjani sadari, Bajing Ireng menyelam di kedalaman kolam dan berputar putar di bawah Anjani. Di kedalaman kolam, bola mata Bajing Ireng nyalang mengincar bongkahan buah dada besar Anjani yang mengambang di permukaan kolam.

Dengan posisi di tepat di bawah Anjani, indera pengelihatan Bajing Ireng seakan terpuaskan oleh pemandangan bokong nyempluk milik Anjani yang punel bagai bakpao itu.

Uunnghh..., batang konti Bajing Ireng terasa cekat cekot saat Bajing Ireng tak sengaja mengintip kuncup imut tempik Anjani dari sela selangkangan Anjani.

Tubuh Bajing Ireng berenang renang mengitari tubuh bagian bawah Anjani, bagai ikan hiu hendak mencaplok mangsa-nya.

Bajing Ireng tak sabar lagi melumat tubuh molek Anjani, kedua tangannya terjulur hendak menjamah bokong Anjani.

Anjani baru saja berhasil mengangkat keluar kepalanya ke permukaan kolam. Saat gadis berwajah ayu itu baru saja menarik nafas, Anjani merasakan tangan tangan nakal menggerayangi buah pantat-nya.

"Kyaaa...., kurang ajar...!! "Anjani menjerit naik pitam saat tangan kotor Bajing Ireng mencengkeram dan meremes kasar bokong sekal-nya.

Menyadari Bajing Ireng ada di bawahnya, Anjani menendang nendang ke dalam air mengusir si tua cabul itu.

Si Bajing Ireng adalah perenang ulung, tubuhnya bermanuver tajam menghindari tendangan Anjani dan langsung berbalik ke hadapan Anjani.

Blaaar...!!, Bajing Ireng tiba tiba muncul di permukaan air tepat di depan.

Anjani cepat menyilangkan tangannya ke depan dada mencoba menutupi dada telanjangnya namun Bajing Ireng lebih cepat...

"Kyaaa....bangsaaat...." Anjani menjerit kesel campur murka saat Bajing Ireng menangkap dan merangkul tubuhnya, yang lebih kurang ajar lagi mulut Bajing Ireng langsung menyosor dada Anjani dan mencaplok separuh bulatan payudara gembul-nya.

Nyam...nyam.. nyam..., tanpa tedeng aling aling lagi Bajing ireng dengan rakus langsung mengonyol -onyol payudara empyuk yang menggembul di dada Anjani.

Buah dada sempurna Anjani sungguh padat bentuk-nya namun teksturnya lunak dan kenyel. Bajing Ireng membenamkan wajahnya dalam belahan payudara seukuran buah melon itu, dicucup dan di-kenyot-nya pentil imut warna merah muda di puncak susu Anjani.



"Srruuup... srupp..., nyamm.. nyyamm..." payudara besar Anjani jadi bulan bulanan Bajing Ireng, sebentar payudara kenyal Anjani itu itu dicumbu kasar, sebentar kemudian di unyel unyel sebelum pentil imut-nya digigit dan disedot sedot oleh Bajing Ireng.

Sekujur permukaan kulit dada Anjani sampai memar penuh cupang merah akibat cumbu-an kasar Bajing Ireng. Pentil susu-nya juga terasa perih karena lidah Bajing Ireng yang tak henti menjilati-nya.

"Kurang ajar..gluk... gluk.." Anjani terengah engah tak berdaya, konsentrasi Anjani terpecah bertahan supaya dirinya tidak tenggelam di saat Bajing Ireng mendusal dusal dada-nya.

Tangan lemah Anjani berusaha mendorong tubuh Bajing Ireng menjauh, namun di dalam air Bajing Ireng sungguh kuat. Tubuh mungil Anjani didekap kencang hingga gadis kembar itu tak berdaya untuk melawan.



Di dalam air kolam panas Bajing Ireng-lah yang berkuasa mengendalikan keadaan. Anjani hanya bisa pasrah saja tubuh mungil-nya jadi obyek pelampiasan nafsu bejad Bajing Ireng.

"Gluk..jangan... jangan.. Gluk"Anjani menggelengkan kepala sambil menjerit kencang saat merasakan kecupan bibir Bajing Ireng menjalar turun dari bagian dada-nya menuju ke sela selangkangan Anjani.

Lidah Bajing Ireng menyusuri lekak lekuk aurat Anjani turun dari perut langsing Anjani menuju pinggang Anjani yang meliuk indah bagai gitar spanyol.

Lidah Bajing Ireng menari nari tanpa bisa dicegah oleh Anjani hingga sampai ke sela selangkangan Anjani. Meski sedari kecil hidup di gunung Mayangkara tanpa perawatan tubuh mewah selayaknya seorang putri namun kelamin Anjani sungguh cantik terawat.

Bulu bulu tipis yang menghiasi dinding kelamin Anjani serasi dengan lesung imut vagina Anjani.

"Hwoo... hoo..hoo.. glukk... tempik-mu sungguh gluukkk... indah nduk.. gluk...gluk..gluk.." Bajing Ireng yang berseru senang, nyaris tenggelam karena tak sengaja meminum banyak air kolam hingga perutnya kembung.

Happ..., mulut Bajing Ireng mencocol tempik empuk yang menggunduk di sela selangkangan Anjani.

"Kyaaa....dasar bedebah... aaahh" Tubuh Anjani menggeletar saat lidah Bajing Ireng mengkorek korek liang tempiknya. Lidah hangat itu menyeruak paksa masuk dalam liang sempit tempik Anjani dan mengitil itil kelentit sensitif Anjani.

"Glukk...gluk..nyam.., nyaam..." Bajing Ireng tak menghiraukan lagi banyak-nya air kolam yang ia minum, dengan ngragas Bajing Ireng menggerogoti paksa kelamin Anjani.

Anjani menyibakan tangannya, sekuat tenaga berusaha berenang menjauhi Bajing Ireng yang meneror bagian bawah tubuhnya, namun Bajing Ireng kembali menarik paksa tubuh mungil Anjani dalam dekapan-nya. Kali ini Anjani tidak bisa lolos lagi dari Bajing Ireng.

Tongkat konti Bajing Ireng berdenyut kencang, khasiat ramuan getih perawan yang ia teguk tadi mencapai puncak-nya hingga membuat tiang kejantanan Bajing Ireng membengkak kian besar dan kekar.

Inilah saat-nya Bajing Ireng menuntaskan ritual getih perawan. Untuk menghisap saripati kehidupan sang perawan maka Bajing Ireng harus menumpahkan cairan kejantanan-nya dalam rahim perawan tumbal getih perawan tersebut.



"Kyaa.., hmmp...glup...glup" Anjani kelabakan saat Bajing Ireng tiba tiba menarik tubuhnya masuk makin dalam hingga tubuh mungil Anjani tenggelam sampai ke dasar kolam panas itu.

Saat posisi Anjani dipermukaan kolam saja Anjani sudah tidak berdaya menolak niat jahat Bajing Ireng apalagi sekarang saat Anjani berada di dasar kolam.

Bajing Ireng dengan kasar meregangkan kedua paha Anjani menyibak sela kelamin Anjani.

Tangan kiri Bajing Ireng memandu batang konti-nya hingga ujung konti Bajing Ireng yang membendol besar itu menempel di bibir tembem tempik Anjani.

Anjani bergidik ngeri dan nyaris menanggis saat menyadari tubuh-nya akan digagah-i oleh batang-an besar yang menggandul di bawah pinggang Bajing Ireng itu.

Sebagai usaha terakhir Anjani meronta ronta berusaha lepas dari jerat Bajing Ireng, namun ....

Greep...kedua tangan Bajing Ireng kencang mencekal tubuh molek Anjani. Bajing Ireng memondong tubuh mungil Anjani dalam peluk erat-nya, hingga Anjani tak mungkin lepas lagi.

"Uumnghh...." begitu posisi kontinya sudah tepat berhadapan dengan liang memek Anjani, Bajing Ireng dengan sekuat tenaga menghentakan pinggul-nya untuk menjebol segel "perawan" Anjani.

Bidikan pertama pentol konti Bajing Ireng meleset. Bajing Ireng bersungut kesal.

Meski sebenarnya sudah tidak perawan lagi namun liang tempik Anjani masih terasa rapet rapet-nya, karena Anjani dan Arya Gemblung baru sekali bersetubuh semalam-an suntuk.

Bajing Ireng membentangkan paha Anjani makin lebar, ujung konti-nya kembali membidik liang tempik Anjani.

"Aarrghh...glukk..." Anjani menjerit kesakitan saat ujung pentol Bajing Ireng membelah gurat tempik-nya. Batang besar itu mendesak masuk ke dalam sela bergerinjal kelamin Anjani.

Breet...., kelamin Anjani terasa panas perih saat konti besar Bajing Ireng mencabiknya.

"Hmmm... oooohhh... nikmatnya!" Bajing Ireng melenguh keenakan merasakan sensasi nikmat saat batang kontinya melesak perlahan dalam tempik singset Anjani.

Dinding tempik Anjani spontan berkedut kedut menolak benda raksasa yang merogol paksa itu. Kedutan dinding kelamin Anjani serasa pijitan lembut buat konti Bajing Ireng.



"Awakawoo...gluk..gluk... " Bajing Ireng melenguh enak, sensasi jepitan tempik Anjani jauh lebih nikmat dibandingkan perawan perawan yang pernah ia gagah-i sebelum-nya.

Pok..pok..., Bajing Ireng memompa pinggulnya, batang kontinya mengulek ulek kelamin Anjani dengan kasar.

"Arrghh...gluk..gluk..arrrgh .." Anjani mengerang kesakitan, lama di dalam air nafas Anjani mulai habis, beberapa kali Anjani terpaksa menelan air panas dari kolam itu.



Tubuh mungil Anjani tersentak kencang tiap lingga Bajing Ireng menghantam selangkangannya.

Payudara bulat besar di dada Anjani terbanting banting. Buah dada kenyal itu bergetar menggemaskan dalam air.

"Hwaa... haa Paramitha rasakan dendamku!!, kamu pasti menyesal dulu menolak cintaku, sekarang ganti putri-mu yang akan saya hamilin haa...haaa...." batin Bajing Ireng yang selama bertahun tahun memendam rasa sakit hati pada Paramitha yang menolak cinta-nya.

Setelah ritual getih perawan selesai biasanya perawan tumbal Bajing Ireng akan ia bunuh, namun khusus untuk Anjani, Bajing Ireng memiliki rencana keji sendiri.

Bajing Ireng berencana menjadikan Anjani sebagai budak nafsu-nya dan menghamili Anjani sebanyak banyak-nya.

"Hwaa... Paramitha pasti kapok, apabila punya banyak cucu dari orang yang pernah dihina-nya ini hwa...hwaa..." Bajing Ireng tertawa gila dalam hati sambil terus menggenjot tubuh mungil Anjani dalam gendongannya.

Berlama lama di dasar kolam membuat Anjani mulai kehabisan nafas, kesadaran diri-nya mulai hilang. Tubuh mungil-nya jadi bulan bulan-an Bajing Ireng.



Bajing Ireng membalik tubuh Anjani hingga membelakangi-nya, si keparat itu berniat memperkosa Anjani dengan gaya anjing kawin.

Anjani sudah tidak bisa berdaya melawan lagi, konsentrasi gadis 17 tahun itu hanya berusaha untuk bertahan hidup saja dalam air.

Bajing Ireng menunggingkan pinggul Anjani hingga bokong Anjani menonjol montok ke belakang, di arahkan-nya batang konti-nya ke sela selangkangan Anjani tepat ke bibir tempik Anjani yang lecet lecet lumat oleh konti gede Bajing Ireng.

"Nggh...ngghh..." Anjani hanya mengerang kesakitan dalam hati saat pentol konti Bajing Ireng kembali menyeruduk masuk dalam liang sempit tempik-nya.

Bleesshh...., Bajing Ireng menghentakkan bokong-nya menghujamkan konti raksasa-nya ke kedalaman tempik Anjani.

"Aakkkh...aaakh..." jerit Anjani dalam hati, tubuhnya menggigil kesakitan saat Bajing Ireng terus mendorong paksa kontinya masuk menembus tubuh Anjani hingga ujung pentol konti hitam Bajing Ireng menghantam dinding rahim Anjani.

Bajing Ireng menarik keluar separuh panjang konti-nya dari liang memek Anjani, kemudian dengan kasar kembali menghentak konti-nya amblas masuk dalam liang memek Anjani, hal itu dilakukan dengan irama cepat dan berulang kontinu.

Plok...plok.., dengan irama cepat Bajing Ireng memompa pinggangnya melumat tempik Anjani, dinding selangkangan Bajing Ireng yang menghantam bokong semok Anjani berkecipak menimbulkan suara tepuk kencang.

"Ooouuhh...., dari belakang gini lebih assoy..., bokong neng Anjani pulen banget, empuk...empuk..." Bajing Ireng kelojotan uenak dalam hati.



Rindu akan kelembutan buah dada Anjani, kedua tangan Bajing Ireng menyelinap dari sela sela ketiak mulus Anjani, di cengkeram dan di remas-nya payudara gede di dada Anjani dengan ugal ugalan hingga susu Anjani serasa hampir pecah karena saking kasar-nya.

Matahari pagi hampir bersinar saat Bajing Ireng merasakan batang konti-nya yang sedang menyodoki tempik seret Anjani berkedut nyut -nyutan kencang, pertanda raga Bajing Ireng hendak mencapai ektase meletuskan cairan kejantanan-nya.

"Hee....hee.. inilah saat-nya, akan ku banjiri rahim putri Paramitha dengan benihku, hwaa...hwaa...." Bajing Ireng mempercepat genjotannya.

"Aarghh... " Anjani mengerang kesakitan, pemerkosaan brutal Bajing Ireng membuat kelamin Anjani hancur dan merah bengkak. Sekujur tubuh Anjani terasa sakit, hati-nya hancur karena harus merelakan tubuhnya dizinahi oleh pembunuh ayahanda-nya.

"Oooouhhh..." Bajing Ireng melenguh panjaang, sekujur tubuhnya bergeletar hampir menggapai puncak kenikmatan sanggama.

Semua proses yang ada di jagad ini sebenarnya adalah rangkaian dari sebab dan akibat. Syarat utama dari ritual getih perawan adalah penyatuan kelamin dengan gadis perawan.

Menyetubuhi gadis yang sudah tidak suci atau sudah tidak perawan merupakan pantangan fatal yang tidak boleh dilanggar saat melaksanakan ritual jahat itu.

Bajing Ireng yang sudah kadung nafsu dan langsung memperkosa Anjani sekarang harus menanggung akibat dari dilanggarnya pantangan utama itu.

Srut...srut... , konti hitam Bajing Ireng mengejan, alih alih menyemburkan cairan kejantanan-nya sebaliknya tenaga dalam murni Bajing Ireng malah terhisap dari lubang pipis Bajing Ireng dan langsung meresap dalam tubuh Anjani.

"Aakkhh.... apa ini... jangan jangan gadis ini sudah tidak suci lagi..!!" Bajing Ireng melotot ketakutan saat dalam hitungan detik nyaris separuh tenaga dalam murni-nya disedot kelamin Anjani.

Bajing Ireng berusaha menarik kontinya keluar dari tubuh Anjani, namun tidak bisa..., batang pejal yang menjadi saluran mengalir tenaga dalam Bajing Ireng ke tubih Anjani itu bagai terkunci dalam tempik sempit Anjani.

Ritual getih perawan balik menghukum Bajing Ireng, Tempik Anjani menguras habis tenaga dalam yang diperoleh Bajing Ireng melalui latihan dan tapa gaib selama puluhan tahun itu dalam sekejap saja

"Tidak...tidak....!!" Bajing Ireng kelimpungan, seiring dengan habisnya tenaga prana yang melindungi-nya tubuh kekar Bajing Ireng perlahan menjadi kurus kering.

Kulit di wajah Bajijg Ireng mengkeriput, rambut panjang-nya berubah penuh uban, tubuh Bajing Ireng laksana membusuk saat tenaga dalam-nya terkuras habis.

Sebaliknya Anjani yang sudah lemas kehabisan nafas, tiba tiba merasakan tubuhnya sangat segar.

Titik titik nadi dan syaraf Anjani terasa hangat dan bertenaga, pengaruh pukulan peluruh raga langsung sirna. Anjani membuka mata-nya, tubuhnya terasa enteng.

Ploop...., setelah energi tenaga dalam Bajing Ireng terkuras habis, ukuran batang konti Bajing Ireng yang tadi-nya panjang besar menyusut kecil dan lepas sendirinya dari selangkangan Anjani.

Bajing Ireng buru buru berenang naik ke permukaan kolam untuk menyelamatkan diri.

"Cantika, Cintara cepat tolong saya..." Bajing Ireng berharap dua muridnya itu datang membantunya.

Begitu sampai di permukaan kolam, Bajing Irenf cepat cepat memakai pakaiannya hendak melarikan diri. Tanpa tenaga dalam-nya Bajing Ireng hanyalah seorang kakek renta biasa yang lemah.

Byuurr....!!, tubuh Anjani mencelat keluar dari dalam kolam.

"Jangan lari kau bangsat jahanam!!" Anjani mendelik marah, Bajing Ireng yang sudah memperkosa-nya itu harus membayar dengan nyawa-nya.

"Ampunn..." Bajing Ireng menendang pintu kamar dan berlari keluar dari istananya. Ritual getih perawan yang sudah ia jalani sewindu lama-nya hancur berantakan gara gara nafsu sesaatnya.

Anjani buru buru memakai kain kemben dan pakaian luar-nya. Di raih-nya pedang pemberian Kelana Hina di samping ranjang tempat Anjani di telanjangi Bajing Ireng tadi.

Setelah berpakaian lengkap Anjani melesat keluar mengejar buruannya. Tubuh renta Bajing Ireng membuat Bajing Ireng tidak bisa kabur jauh.

Sekali lompat Anjani sudah menyusul langkah kaki seribu Bajing Ireng di halaman istana di tepi laut selatan Jawa itu.

"Hiaattt..." Anjani menendang kencang punggung Bajing Ireng melampiaskan amarahnya.

Gludak.. gludak, tubuh reyot Bajing Ireng terjungkal dan jatuh terguling guling hingga nyungsep ke tanah.

Bajing Ireng berusaha merapal jurus sutra jahanam andalannya, namun tanpa tenaga dalam jurus maut itu tidak ada aji-nya sama sekali.

Dugh...dugh..., Anjani mencecar pukulan beruntun ke kepala dan dada Bajing Ireng, pelipis Bajing Ireng langsung pecah hingga bercucuran darah terkena pukulan Anjani.

"Ampun...ampun... ampuni kakek nduk..." tanpa rasa malu Bajing Ireng berteriak memelas mohon ampun pada gadis cantik yang ia nodai tadi.



"Cuih..., dasar binatang bejad, pergi sana ke neraka!!" Anjani tak kenal ampun, dicabut-nya pedang Kelana Hina dari sarung-nya.

Anjani langsung merapal jurus gembel seribu milik guru-nya yang termahsyur itu.

Jleeb...., pedang tajam menghujam dada Bajing Ireng, tepat masuk menembus jantung Bajing Ireng.

"Hekh.. hekh...." Bajing Ireng muntah darah saat jantungnya pecah tertusuk pedang Anjani.

Tubuh renta itu ambruk dan kelojotan di tanah meregang nyawa, Bajing Ireng pemimpin golongan hitam yang sosok-nya begitu ditakuti di dunia persilatan itu harus kehilangan nyawa-nya di tangan Anjani.

"Aaaakkkhh....." Bajing Ireng mendeking panjang saat nyawa-nya meninggalkan raga. Pendekar yang penuh dosa itu mampus seketika.

Saking benci-nya pada orang yang telah membunuh ayah-nya sekaligus orang yang telah memperkosanya itu, Anjani dengan histeris menendang-i raga Bajing Ireng yang tergeletak tak bernyawa di tanah bertubi tubi hingga wajah dan sekujur tubuh Bajing Ireng remuk redam.

"Hik... hik, ayah... penjahat jahat ini sudah berhasil Anjani bunuh.., hik.. hik.." Anjani tersedu, tangis-nya hampir tumpah, perasaan lega membuncah di dada-nya karena dendam kematian prabu Satria pada Bajing Ireng dapat terbalaskan.

"Aakkhh...." Anjani mengerang kesakitan dan spontan memegang-i area selangkangannya yang luka dan mengeluarkan darah akibat pemerkosaan brutal Bajing Ireng tadi.

Tempik Anjani terasa bengkak dan memar, dinding bagian dalam tempik-nya lecet. Darah segar merembes dari sela selangkangan Anjani.

"Hmm..., aku harus menghentikan pendarahan ini" Anjani mencoba berkonsentrasi dan memusatkan tenaga dalam-nya ke area selangkangannya.

Bibi Wulan pernah mengajarinya jurus Waras Tubuh, jurus yang berguna untuk menghilangkan rasa sakit sekaligus menyembuhkan luka bagian dalam tubuh.

Berkonsentrasi menyembuhkan luka-nya Anjani lengah dan tak menyadari kelebat sosok dua wanita bertubuh ramping di atas istana Bajing Ireng.

Begitu melihat mayat Bajing Ireng tergeletak di tanah dengan wajah tak bisa dikenali karena remuk di injak injak Anjani, Cintara dan Cantika spontan langsung menyerang Anjani dengan jurus sutra jahanam.

Desh.. desh, tapak Cantika dan Cintara menderu di udara, tanpa bisa Anjani hindari dua tapak maut itu beruntun menghantam dada dan ulu hati Anjani.



Begitu menerima pukulan maut itu Anjani terpental dan jatuh terjerembab ke tanah.

"Hukk... huk... " Anjani terbatuk batuk muntah darah, saking dahsyat-nya serangan Cantika membuat tiga tulang rusuk Anjani patah.

"Guru... guru..." Cantika dan Cintara berebut memeluk bangkai Bajing Ireng sambil menangis kencang. Sudah sepuluh tahun Bajing Ireng merawat dua betina binal itu.

Anjani berusaha duduk, luka luka di tubuhnya makin parah saja akibat pukulan Cantika dan Cintara.

"Dasar gadis jalang!, apa yang telah kamu perbuat pada guru?" Cantika mendelik pada Anjani demi melihat mayat sang guru yang tak berbentuk.

Cintara menggeram ke arah Anjani, mata-nya merah nyalang dipenuhi nafsu membunuh.

"Ayo kak..., kita bunuh dia!" ajak Cintara, Cantika yang setahun lebih tua mengangguk.

Dua gadis itu kemudian berdiri bersama sama menghampiri Anjani.

"Auuoooooooo....." Cantik menempelkan telapak tangannya ke mulutnya dan kemudian melolong panjang ke langit, disusul oleh Cintara.

Setelah itu wujud dua wanita cantik itu perlahan tiba tiba berubah mengerikan.

Tubuh kecil Cantika membesar kekar, kuku di jari jari tangannya tumbuh runcing. Bulu bulu panjang tumbuh dengan rimbun di sekujur tubuh Cantika.

Wajah Cintara berubah, mata-nya merah menyala. Hidung dan mulutnya maju menjulur ke depan. Gigi gigi-nya bergemeletuk menjadi taring taring tajam.

Cantika dan Cintara berbarengan bertransformasi dari wujud awal-nya sebagai wanita cantik menjadi dua ekor manusia srigala yang ganas.

"Grrrrmmm..." Cantika menggeram kencang saat tubuhnya sudah berubah sempurna menjadi siluman srigala.

"Siapa... siapa kalian? " Anjani terperangah takjub sekaligus ngeri menyaksikan perubahan wujud dari dua wanita cantik menjadi siluman srigala itu.

Grrrmmm..., dua srigala jejadian itu kompak berbarengan menerjang dan menyerang Anjani.

Anjani mengkibaskan pedangnya bersiap menghadapi Cintara dan Cantika, dua ekor siluman srigala betina yang ganas dan beringas.
 
Terima kasih kamu ucapkan padamu bajing ireng.. Kematianmu sungguh tidak sia-sia..
 
Cukup Anjani aja om jangan sampe svita diujung ranjang juga eh di ujung tanduk maksudnya :bata: :pandaketawa: :pandapeace:
 
Eh bikin cerita baru,
Tandai dulu
Dibaca kemudian,
Dikomen kemudian

Welcome back Ai
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd