- Daftar
- 27 Mar 2020
- Post
- 477
- Like diterima
- 2.660
Analisa yg mantap,Setuju dengan pendapat @rudi021
Kalau kita teliti lagi tiap ‘remahan roti’ yang sengaja ditinggal oleh @Kisanak87 dalam beberapa scene sejak MATAHARI 1, Rani sudah menunjukkan ‘kekuatan’ yang luar biasa yang merujuk pada kekuatan Mata Hijau.
Bukti-bukti di atas sudah cukup menjadikan Rani sebagai ‘calon pendamping’ Angger di masa depan. Tapi yang membuat #TeamRani layak harap-harap cemas, bukti tersebut juga cukup menjadikan Rani sebagai Most Wanted Person oleh BD. Sehingga ada banyak alasan logis menurut cerita seandainya @Kisanak87 ingin membunuh Rani nantinya.
- Pengendalian emosi tingkat tinggi trah Jati Bening. Tidak ada tokoh perempuan (Dalam konteks stastus masih mahasiswa) sekuat Rani dalam kontrol emosi. Rani jelas mencintai Angger entah bagaimanapun masa lalu mereka. Tapi Rani mampu tersenyum tulus ketika melihat Angger memeluk dan mencium Dinda dan Bulan di depan matanya. Siapa yang bisa begitu? Bahkan di masa lalu, Merry pun tidak bisa setegar ini ketika Sandi didekati perempuan lain. Rani mampu mengontrol rasa cemburu, marah, juga sakit hatinya. Rani juga mampu mengendalikan ‘nafsu’nya untuk tidak terlalu dekat dengan Angger, meskipun itu inginnya. Dan sekarang kita tahu Rani begitu tabah dan dewasa menghadapi kematian adiknya, Dinda. (NB: Kecuali saat pertemuan pertama Angger-Rani di kos Dinda yang ‘kelepasan’. Namun itu bukti betapa Rani begitu rindu, mencintai sekaligus mengkhawatirkan Angger.)
- Ilmu ikhlas. Rani rela bahwa cintanya punya banyak wanita. Rani merelakan Angger bersama mereka: berpacaran dengan adiknya, Dinda dan melepasnya dalam perawatan sahabatnya, Bulan (mungkin bisa kita saksikan di episode depan) tanpa menginginkan ‘privatisasi’ cinta Angger. (NB: dalam ilmu jiwa. Ikhlas itu adalah pencapaian tertinggi. Tanya @Kisanak87 kalau nggak percaya. He… he…)
- Kekuatan pelukan dan Mata. Seperti kata @rudi021 sejauh ini tidak ada yang mampu menenangkan emosi Angger secepat Rani. Bulan sudah mencoba, tapi tidak bisa. Bahkan Ibunya, Merry, yang jelas-jelas memiliki Mata Hijau, masih tidak bisa menolong Angger sekalipun dengan semua kekuatannya padahal saat itu Angger masih Balita (Merry mengatakan ini sendiri dan kegagalan itu berakibat Angger harus tergantung dengan kaca mata). Bahkan Gagah pun juga mengakui ‘kekuatan’ tatapan Rani.
- Terakhir tapi bukan yang paling akhir. Angger sendiri yang sudah menandai Rani sebagai labuhan hatinya. Buktinya ketika selesai membantai para debt collector. Secara naluri Angger mencari Rani.
Nah, bagaimana nasib Angger dan Rani?
Biar waktu yang akan mengungkapkannya…
Teganya dikau menuduh RANIku suhu, mau di pentungin stepen sama jago kah dikau. WkwkwkwkAne curiga jan jan si rani kaki tangannya kelompok BDí ½í¸í ½í¸âï¸í ½í¹í ½í¹í ½í¹
Bukan kaleng-kaleng apalagi tipu-tipu... Ini valid!!! ID baru launching langsung titip komentar perdana cuma di trit iniTitip jemuran om..
Setuju dengan pendapat @rudi021
Kalau kita teliti lagi tiap ‘remahan roti’ yang sengaja ditinggal oleh @Kisanak87 dalam beberapa scene sejak MATAHARI 1, Rani sudah menunjukkan ‘kekuatan’ yang luar biasa yang merujuk pada kekuatan Mata Hijau.
Bukti-bukti di atas sudah cukup menjadikan Rani sebagai ‘calon pendamping’ Angger di masa depan. Tapi yang membuat #TeamRani layak harap-harap cemas, bukti tersebut juga cukup menjadikan Rani sebagai Most Wanted Person oleh BD. Sehingga ada banyak alasan logis menurut cerita seandainya @Kisanak87 ingin membunuh Rani nantinya.
- Pengendalian emosi tingkat tinggi trah Jati Bening. Tidak ada tokoh perempuan (Dalam konteks stastus masih mahasiswa) sekuat Rani dalam kontrol emosi. Rani jelas mencintai Angger entah bagaimanapun masa lalu mereka. Tapi Rani mampu tersenyum tulus ketika melihat Angger memeluk dan mencium Dinda dan Bulan di depan matanya. Siapa yang bisa begitu? Bahkan di masa lalu, Merry pun tidak bisa setegar ini ketika Sandi didekati perempuan lain. Rani mampu mengontrol rasa cemburu, marah, juga sakit hatinya. Rani juga mampu mengendalikan ‘nafsu’nya untuk tidak terlalu dekat dengan Angger, meskipun itu inginnya. Dan sekarang kita tahu Rani begitu tabah dan dewasa menghadapi kematian adiknya, Dinda. (NB: Kecuali saat pertemuan pertama Angger-Rani di kos Dinda yang ‘kelepasan’. Namun itu bukti betapa Rani begitu rindu, mencintai sekaligus mengkhawatirkan Angger.)
- Ilmu ikhlas. Rani rela bahwa cintanya punya banyak wanita. Rani merelakan Angger bersama mereka: berpacaran dengan adiknya, Dinda dan melepasnya dalam perawatan sahabatnya, Bulan (mungkin bisa kita saksikan di episode depan) tanpa menginginkan ‘privatisasi’ cinta Angger. (NB: dalam ilmu jiwa. Ikhlas itu adalah pencapaian tertinggi. Tanya @Kisanak87 kalau nggak percaya. He… he…)
- Kekuatan pelukan dan Mata. Seperti kata @rudi021 sejauh ini tidak ada yang mampu menenangkan emosi Angger secepat Rani. Bulan sudah mencoba, tapi tidak bisa. Bahkan Ibunya, Merry, yang jelas-jelas memiliki Mata Hijau, masih tidak bisa menolong Angger sekalipun dengan semua kekuatannya padahal saat itu Angger masih Balita (Merry mengatakan ini sendiri dan kegagalan itu berakibat Angger harus tergantung dengan kaca mata). Bahkan Gagah pun juga mengakui ‘kekuatan’ tatapan Rani.
- Terakhir tapi bukan yang paling akhir. Angger sendiri yang sudah menandai Rani sebagai labuhan hatinya. Buktinya ketika selesai membantai para debt collector. Secara naluri Angger mencari Rani.
Nah, bagaimana nasib Angger dan Rani?
Biar waktu yang akan mengungkapkannya…
Iku kang @Fantasheva junjunganmu di fucek fucekin gak mau kau balaskah? Atau dirimu sedang kehabisan kata kata.heheheheKisanak l lop yuuuu.
Om jago dan stephen fucek yu
Cuma abisin enerji menghadapi golongan kasimIku kang @Fantasheva junjunganmu di fucek fucekin gak mau kau balaskah? Atau dirimu sedang kehabisan kata kata.hehehehe