Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY UNKNOWN

04
Yang Terlemah ???

Di dalam gedung guild pengawasan,

Terlihat antrian panjang manusia, mengantri di tempat registrasi pemburu baru yang telah disediakan oleh guild pengawasan pada hari ini. Yah, walaupun guild pengawasan sampai membagi tempat registrasi sesuai dengan kemampuan masing-masing pemburu baru. Tampaknya beberapa pegawai sedikit kewalahan dengan lonjakan jumlah orang yang akan mendaftar menjadi pemburu baru.

Mau bagaimana lagi lonjakan antrian ini pasti disebabkan oleh 5 top guild Nasional yang akan merekrut pemburu ke dalam guild masing masing. Berbagai kalangan usia terlihat dalam antrian tersebut, bahkan ada beberapa orang yang masih berstatus sebagai pelajar ikut mendaftar di guild pengawasan pada hari ini.

Memang belum adanya aturan khusus yang membatasi usia boleh menjadi seorang pemburu, membuat siapa saja bisa mendaftarkan diri mereka sendiri. Satu hal yang membuat beberapa protes keras dari semua kalangan sering terjadi. Karena mereka tak mau anaknya sendiri menjadi salah satu korban dari keganasan dari gerbang kematian yang sering terjadi selama ini.

Pemerintah pun bergerak cepat guna meredam suara-suara protes dari berbagai golongan masyarakat tersebut, dengan mengadakan pertemuan secara tertutup di gedung pemerintahan bersama para dewan perwakilan rakyat. Namun sayang dalam pertemuan tersebut belum mendapatkan satu keputusan final bersama, karena perbedaan pendapat muncul dari dari masing -masing individu dewan perwakilan rakyat.

Adanya yang berpendapat seorang yang ingin jadi pemburu haruslah dibatasi usia agar mereka tidak kehilangan banyak generasi muda penerus bangsa.
Tapi ada pula yang berpendapat jika seorang pemburu dibatasi oleh usia akan jadi bumerang sendiri bagi negara ini, karena menginggat aktifitas gerbang kematian mulai sering terjadi. Seiring banyak pula orang yang mendapatkan kekuataan mereka.

"Entah, alam ini memang sedang mencoba menyeimbangkan jumlah antara bencana gerbang kematian dengan kebangkitan manusia yang muncul, tak ada satupun yang tahu alasannya !".

Kembali kedalam gedung guild pengawasan, terlihat seorang pemuda bernama Frans yang sebelum mengantri dibarisan terakhir. Kini akhirnya ia pun sudah berada di meja pendaftaraan pemburu kelas tipe fisik dengan keahlian kecepatan (Assasin's).

"Selamat siang, saya Ayu dari guild pengawasan. Apakah masnya datang hari ini untuk mendaftar sebagai pemburu?" Tanya seorang pegawai wanita dari guild pengawasan bernama Ayu Safitri, yang hari ini bertugas untuk mendata para pemburu baru.

"Iya nih, apa ada persyaratan khusus tertentu mba Ayu?" Tanya Frans sambil ia pun mengatifkan kemampuan sensorik untuk mencari seseorang, tanpa membuat pegawai wanita yang berada didepannya curiga dengan kemampuannya itu.

.
.
.
.

"Mencari !!",

.
.
.
.

Sebelumnya........

Di lantai 2 gedung guild pengawasan,

Didalam sebuah ruangan terlihat para pemburu dari 5 top guild besar tengah berkumpul bersama dengan seseorang pria berumur sekitar 60 tahun yang berpenampilan sangat berbeda dari pria paruh baya kebanyakan diluar sana.

Yah, pria itu tak lain adalah guild master pengawasan bernama Bram. Seorang pemburu yang menurut rumornya ia merupakan satu-satunya pemburu tingkat S terkuat diantara para pemburu tingkat S lainnya di negara ini.

Bahkan sebelum Bram dikenal sebagai pemburu tingkat S terkuat, ia juga merupakan seorang veteran tentara yang harusnya sudah lama pensiun, sebelum akhirnya ia membangkitkan kekuataannya dan membuat sebuah keputusan untuk sekali lagi mengabdi untuk negaranya.

"Humm,sebelumnya saya ucapkan terima kasih pada para kepala guild top dan para anggotanya sudah berkenan untuk meluangkan waktunya sebentar untuk berkumpul disini," Kata Bram dengan suara tenang, dan sikap wibawanya sambil melihat perwakilan masing-masing guild top besar yang ada dihadapannya.

"Hei, pak tau kenapa kau memanggil kami untuk berkumpul? Bukannya kau tau kami datang ke sini untuk merekut anggota baru !" Kata Adyhasta master dari guild Phatom yang membuat situasi sedikit memanas di ruangan ini.

"Bukankah ucapanmu itu terlalu kasar kepada guild master pengawas anak muda !" Balas Bimo master dari guild Beast yang sedikit marah, terpancing sikap Adyhasta dari guild Phantom yang seolah-olah tak menghargai seorang master guild Pengawasan.

"Cih !, itu bukan urusanmu kan kucing kecil !!".Balas Adyhasta, yang langsung membuat keduanya kini saling menantap tajam satu sama lain dan memperlihatkan sebuah tekanan energi kuat yang berasal dari kekuatan mereka masing-masing saling beradu satu sama lain.

Semua pemburu yang hadir disana cukup merasakan dan melihat jelas. Bagaimana molekul-molekul energi mereka saling beradu satu sama lain di udara, dengan diikuti sebuah tekanan sangat kuat keluar dari tubuh mereka berdua.

"Hei, kawan-kawan bukankah itu terlalu berlebihan? Kita tidak seharusnya saling bertarung disini !" Ucap Sandy master dari guild The Fox yang mencoba menenangkan mereka berdua, namun sayangnya ucapannya sama sekali tak didengarkan.

Baik , Adyahsta maupun Bimo mereka tak henti-hentinya menunjunkan dominasi kekuatan mereka masing-masing. Bahkan tekanan energi mereka berdua bisa membuat beberapa pegawai dari guild pengawasan yang berada didalam ruangan tersebut, jatuh pingsan satu-persatu.

"Dasar anak muda selalu dengan mudah menunjukan kekuatan mereka dihadapan orang lain ". Bathin Bram, sebentar mengamati kedua pemburu kelas S tersebut sambil tersenyum sebentar. Lalu ia pun mengeluarkan sebuah tekanan energi yang lebih kuat bahkan mampu menekan energi dari kedua pemburu kelas S tersebut.

"Bukankah kalian terlalu berlebihan?" Kata Bram dengan mengeluarkan energi kuat dari tubuhnya, yang langsung menghentikan pertikaian kecil antara Adyahsta dan Bimo.

Glek....

Adyahsta dan Bimo saling menelan ludah mereka sendiri, bahkan terlihat mereka berdua mengeluarkan keringat dinginnya setelah mengetahui energi yang kuat menekan kekuatan mereka berasal dari ketua guild pengawasan Bram dan keduanya langsung terdiam membisu.

"Ah, lihatlah kedua laki-laki ini selalu bertindak seenak mereka sendiri !" Kata Florencia ketua dari guild Ice yang memang terkenal dengan sikap dinginnya. Namun sekalinya ia berbicara pada orang lain, ia tak segan-segan mengucapkan kata-kata yang tajam.

"Hahahaha kau benar pemburu Floren, tapi itu bukanlah apa-apa bagiku yang tua ini. Mereka berdua masih sangat muda sama sepertimu juga, kan?" Balas Bram yang kembali tenang dan menghentikan tekanan energinya.

"Cih, jangan samakan aku dengan mereka berdua ketua guild pengawasan! " balas Florencia yang tak terima disamakan dengan dua laki-laki bodoh dan arogant itu.

Semuanya kembali terdiam sejenak, begitupula dengan Anton pemburu kelas S dari guild Savior. Memang daritadi Anton tidak begitu tertarik dengan situasi yang terjadi diruangan ini, dan terdiam. Karena seluruh fokusnya ini sudah berada ditempat lain.

"Semoga Fredy menemukan orang itu lebih cepat dari guild lain." Bathin Anton yang memang sebelum ia masuk kedalam ruangan ini, ia sudah menyuruh Fredy untuk mencari seseorang di gedung guild pengawasan ini.

"Hmm, sekarang bukankah sudah lebih tenang dari sebelumnya? Baiklah, kalau begitu saya akan melanjutkan kembali pembicaraan kali ini," Kata Bram sebentar dan sekilas melihat para pemburu kelas S dari top guild nasional yang tampak sudah tenang dan diam sejenak memperhatikan dirinya sekarang.

"Kalian tahu saya mengundang para pemburu yang terhormat dari top guild nasional sekarang untuk membahas sesuatu," Kata Bram yang mulai serius dengan pembicaraannya kali ini.

"Ded, tolong perlihatkan rekaman Cctv kejadian 3 hari yang lalu !". Perintah Bram yang menyuruh bawahannya yang bernama Deddy memutar sebuah rekaman Cctv melalui layar proyektor besar yang berada tepat dibelakang kepala guild pengawasan Bram.

"Baik pak," Balas Deddy yang akhirnya memutar sebuah rekaman cctv....

3 Hari yang lalu,

Disebuah gang kecil sepi terlihat seorang perempuan sedang bersimpuh di tanah, sambil menangis memohon belas kasih kepada seorang pria yang tak dikenalnya sama sekali.

"To...tolong lepaskan saya," Ucap Wanita tersebut sambil menangis.

Namun sayangnya sang pria yang saat ini mengenakan sebuah baju berwarna hitam dengan simbol guild Phantom di bagian dada kirinya itu, hanya menyeringai merendahkan wanita itu dan dengan tawa penuh kepuasaan.

"Hahahahaha..., tenang saja neng. Gue bakal ngajak lu puas-puas malam ini," Ucap pria itu sambil berjalan perlahan ke wanita yang sebelumnya ia dorong ke tanah.

"Gak..***k...TOLOOOOOONG..!" Teriak seketika perempuan itu, namun sial baginya kondisinya saat itu sangat sepi jarang orang yang lewat jalan tersebut.

"Wahahahahahahaha, teriaklah sekeras-kerasnya! Gak ada yang bisa nolongi lu sekarang !" Tawa lantang pria tersebut. Yang akhirnya sekarang sudah berada tepat di depan perempuan itu dan mulai meraba-raba kedua payudara perempuan walau masih terhalang oleh pakaian.

"Tidak.. lepasin..lepasin," Perempuan itu mulai meronta-ronta memberikan perlawanan dan memberikan pukulan keras yang mengenai tubuh pria tersebut.

Bugh...!
Bugh...!
Bugh...!

"Hei, percuma saja kau memukulku neng...!" Ucap sang pria sambil meraih memegang kedua tangan perempuan itu dan mencengkramnya.

Memang betul pukulan orang biasa tidak mungkin melukai seorang pemburu yang memiliki daya kekebalan tubuh 10x lebih besar dari orang biasa, sekalipun pemburu itu ada ditingkatan kelas rendah !.

Perempuan tersebut terus saja memberikan perlawanannya, walaupun sebenarnya ia tahu semua itu hanya sia-sia. Hingga pada akhirnya pakaian yang ia gunakan sudah dicabik-cabik oleh pria itu, dan ia sudah merasa lemas kehilangan tenaga untuk melawan lagi.

"Hiks...hiks..hiks...hiks, tolong siapapun ! Toloooongg !!", sekali lagi perempuan itu berteriak keras berharap suaranya akan didengar oleh seseorang yang bisa menolong dirinya saat ini.

"Hehehe, mari kita senang-senang neng !" Ucap si pria tersebut yang sudah dapat menahan lagi napsu birahinya, saat ia melihat pemandang dari dua payudara sekal wanita tersebut.

"Tolonng......,"

Di saat bersamaan dengan suara wanita tersebut yang sekali lagi terdengar. Tiba-tiba datang sebuah hembusan angin dingin kencang dan sangat menusuk, berhembus mengarah ke arah mereka berdua.

Deg...

Sang pria menghentikan usahanya untuk mengagahi perempuan yang saat ini sudah lemas tak berdaya dibawahnya itu. Ketika ia merasakan sebuah kehadiran sosok yang kuat bersembunyi dibalik kegelapan.

"Siapa disana?!" Kata si pria tersebut terlihat bangkit berdiri melepaskan perempuan korbannya yang langsung meringkuk dan berusaha menutupi badannya dengan kedua tangannya.

"Kalau berani keluar lu..!!" Teriak si pria yang mulai merasakan seluruh bulu kuduknya berdiri semua saat melihat kearah kegelapan.

Tubuhnya si pria mulai terasa mengiggil dan kaku, disertai dengan keringat-keringat dinginnya yang mulai terlihat bercucuran. Bahkan kedua matanya melotot tak berkedip sama sekali , saat terdengar jelas olehnya suara kaki seseorang yang berjalan dari dalam kegelapan tersebut semakin mendekat ke arahnya.


Mulutrasi

Degh.....!!!

Sesosok prajurit hitam dengan sebuah bulu berwarna merah yang panjang dipelindung kepalanya, keluar dari dalam kegelapan dan menantap tajam ke arah pria tersebut.

"Mo...mo..monster !" Bathin pria itu yang tak percaya dengan sosok yang sekarang muncul, berdiri tegak dihadapannya saat ini.

Tubuh pria tersebut terlihat masih kaku, tak bergerak sama sekali dari tempatnya. Sedangkan seluruh otaknya terus berputar memikirkan sesuatu. "Kenapa ada monster yang berbentuk prajurit hitam, muncul disini? Bukankah tidak ada kejadian gerbang kematian yang muncul !?".

"Baaaaangsaaatt !" Dengan mengeluarkan kekuatannya pria tersebut berusaha mengerakkan tubuhnya dan berusaha menyerang sesosok monster prajurit hitam itu.

Namun sayangnya sebelum usahanya berhasil, prajurit hitam itu sudah menyerang dan memenggal kepalanya langsung dengan kecepatan yang tak bisa diimbangi olehnya.

Bugh.....

Tubuh pria tersebut seketika terbujur kaku dan jatuh ke tanah dengan darah segarnya menciprat sangat deras keluar dari tubuhnya, ketika kepalanya terpenggal. Bahkan banyak dari darah pria tersebut mengenai perempuan yang masih terlihat terdiam dan shock ketika melihat kejadian cepat itu didepan kedua mata itu.

"KYAAAAA !!"

Klik.....

Sebuah tontonan yang mencengkam, bahkan bisa dibilang dari pemburu kelas S disana hanya 3 orang yang dapat mengikuti serangan monster prajurit hitam tersebut melalui kemampuan sensorik kedua mata mereka.

"Yah, mereka tak lain adalah pemburu kelas S Adyahsta dari guild Phantom, pemburu kelas S Florencia dari guild Ice dan satu lagi tentunya pemburu kelas S Bram dari guild pengawasan sendiri !"

Glek....

Timbul banyak pertanyaan diantara pemburu kelas S dari para guild top nasional. Namun hanya ada satu orang yang memilih tidak memikirkan hal tersebut, yaitu Adyashta dari guild Phantom. Karena dari awal korbannya adalah anggota guildnya.

Dan sekarang ini yang ada di pikirannya saat ini adalah cara dia untuk membantah bahwa korban berasal dari anggota guildnya. Mau bagaimana pun Adyashta tau anggotanya itu telah melanggar peraturan yang dibuat oleh guild pengawasan. "Cih, orang tua sialan !" Bathin Adyashta sambil mengeraskan gigi rahangnya.

"Ini adalah alasannya saya memanggil kalian berkumpul di sini !" Ucap Bram yang terlihat melihat tajam tepat kearah Adyashta sebentar lalu melanjutkan pembicaraanya.

"Saya telah menerima semua laporan dari semua guild di negara ini, bahwa tidak ada satupun monster yang berhasil keluar dari gerbang kematian pada hari kejadian tersebut." Kata Bram sekali lagi. Dengan memeriksa kembali dokumen-dokumen laporan munculnya gerbang kematian dari seluruh guild pada hari itu, yang saat ini sedang dibawa olehnya.

"Apakah ada diantara kalian yang bisa menjelaskan dari mana monster itu muncul?" Tanya Bram dengan tegas, namun tidak ada satupun orang disana yang mampu menjelaskannya dan membuat semua terdiam sejenak.

Hingga pada akhirnya satu pemburu berani untuk membuka suaranya.
"Kenapa kita tidak bertanya langsung pada guild Phantom, bukankah pria itu adalah anggota mereka," Ucap Sandy dari guild The Fox yang mampu membuat semua orang disana menatap langsung ke arah Adyashta.

"Cih...! Kenapa kalian semua tiba-tiba menantapku? Aku dari guild Phantom tidak tahu menahu tentang monster tersebut, dan yang kalian harus tahu sebelum kejadian itu terjadi dia sudah dikeluarkan dari anggota kami !" Balas Adyashata dengan penuh emosi.

"Dasar anak muda, kenapa kau tidak mengaku saja kesalahan anggotamu itu !" Sindir Bimo dari guild Beast yang kembali membuat keduanya memanas.

"Kau ingin kita bertarung !" Balas Adyashata yang langsung bangkit berdiri dari tempat duduknya, menghampiri Bimo.

"Boleh saja !" Kata Bimo yang ikut berdiri, dan sekali lagi tekanan kekuatan dari mereka saling beradu satu sama lain.

" Bisa kalian berdua lebih tenang !" Teriak Bram marah melihat kedua pemburu muda ini yang sekali lagi terlibat bentrok kecil. Hingga langsung membuat keduanya berhenti seketika.

"Cih ! Kau beruntung kucing kecil !!" Kata Adyashta yang memilih balik ke tempat duduknya lagi.

"Harusnya aku yang berkata itu !" Balas Bimo sudah lebih sedikit tenang.

Sejenak Bram membiarkan kedua pemuda itu untuk lebih tenang, sebelum ia melanjutkan pembicaraan ini. "Ah, dasar anak muda selalu membuat masalah kecil ini menjadi besar," Bathin Bram yang terlihat mengeleng-gelengkan kepalanya dan menghela nafasnya sebentar.

"Hash, harusnya kalian bisa lebih tenang dan memikirkan segala hal dengan kepala dingin," Kata Bram yang memulai kembali pembicaraan ini.

"Saya memang sudah menerima laporan sebelum rapat ini mulai, bahwa pria itu memang bukan lagi anggota resmi guild Phantom," Kata Bram menjelaskan pada semuanya.

"Pemburu Bimo seharusnya kau jangan memancing sebuah pertempuran yang tak berarti sesama pemburu," Ucap Bram mencoba menasihati Bimo dari Guild yang terlihat menjawabnya dengan mengangguk saja.

"Hah...! Sepertinya memang di antara kalian memang tidak tahu asal usul monster prajurit hitam itu. Tapi saya punya firasat bahwa monster itu adalah sebuah makhluk summon ( sebuah kemampuan pemburu yang dapat memanggil monster ) dari seorang pemburu," Kata Bram menyampaikan firasatnya yang muncul dalam benak kecilnya.

"Kami tidak tahu itu, tapi yang jelas kalau monster itu bukan makhluk summon maka berbahaya jika membiarkannya bebas," Ucap Anton dari guild Savior yang memang dari tadi hanya diam.

"Kau betul pemburu Anton, sangat berbahaya membia........," Belum selesai Bram menanggapi ucapan Anton, melalui sensoriknya ia merasakan suatu angin kecil misterius yang berhembus menusuk dadanya saat itu.

Degh......!!!!

.
.
.
.

"MENEMUKANMU !! "

.
.
.
.

"Tuan tampak ada yang mengetahui kehadiran kita,"

"Kau benar ada setidaknya dua orang dalam ruangan itu yang menyadarinya,"

"Kalau begitu apakah kita akan menyerang sekarang ?"

"Tidak perlu dengan kekuataan dan prajurit kita sekarang ini, kita akan sedikit kerepotan menghadapi mereka semua,"

"Baik tuan !"

Frans kembali menonaktifkan kemampuannya itu, ia saat ini sadar bahwa kekuataannya yang dimilikinya itu belum mampu kalau harus menghadapi banyak pemburu tingkat S. Mungkin menghadapi 2 atau 3 saja sudah dibilang seimbang dengan kekuataannya sekarang ini.

......................................................................................

"Aha, lihat yang datang ini bukankah kau raja dari segala raja. Raja Kematian !"
...............................................

"Kenapa kau baru datang sekarang ? Dan lihatlah betapa sedihnya kau sekarang ini ! Kekuatanmu itu tampaknya telah terbagi-bagi,hahahahahahaha".

...................................................

........................................................................................

Ingatan Frans kembali lagi ketika ia menghadapi "Raja Kuno" beberapa bulan lalu saat muncul gerbang kematian di yogyakarta. Di dalam pertempuran itu memang bisa dibilang Frans sangat kewalahan menghadapinya dan nyaris kehilangan nyawanya untuk kedua kalinya, namun saat itu juga Frans sangat beruntung ditengah ia sudah sekarat. "Raja kuno" itu memilih untuk menghilang dan memberikan Frans sebuah pedang berkarat yang besar, juga kemampuan baru.

"Aku harus lebih kuat lagi,"Bathin Frans ketika mengingat kembali kejadian itu, dan sekarang ia lebih memilih untuk lebih fokus dengan tujuan lainnya.

Ya, Frans datang ke guild pengawasan hari ini adalah mendaftarkan diri dan memperoleh kartu identitas pemburu. Frans tahu betul satu-satu cara ia mendapatkan kekuatan yang lebih kuat lagi dari sekarang ini, adalah terus bertarung dan juga untuk mendapatkan sebuah pedang yang lainnya di dalam gerbang kematian.

"Hah !" Sebentar terlihat Frans menghela nafasnya, namun Frans baru sadar pegawai wanita yang ada dihadapannya terus terdiam sambil menatap ke dirinya

"Maaf apa ada yang salah dengan penampilanku? " Tanya Frans yang langsung membuat pegawai wanita itu menjadi salah tingkah dan terlihat jelas rona merah dikeduanya.

" Maaf...maaf mas saya melamun. Hmm, tidak ada persyaratan khusus untuk mendaftarkan diri sebagai pemburu, asalkan mas sudah dapat mendapatkan kekuataan. Mas bisa mendaftar, kalau boleh tahu siapa nama mas? " Balas Ayu, yang terlihat mencoba menenangkan diri dan mulai memainkan ujung rambut panjangnya sendiri,dengan rona wajah merahnya.

"Hmm, gantengnya mas ini ! Mana baunya wangi lagi beda sama orang-orang yang mendaftar hari ini. Doi udah punya pacar belum ya? "Bathin Ayu sambil keduanya matanya itu, tak henti-hentinya mengamati wajah Frans yang bisa dibilang sangat tampan.

"Sudah nih, jadi bisakan saya daftar?" tanya Frans tanpa menyadari perubahan sikap pegawai wanita itu.

"Oooh, kalau begitu mas langsung isi formulir ini dahulu. Nanti saya antarkan mas untuk pengukuran kekuataan," Balas Ayu dengan tangan yang bergetar, ia menyerahkan formulir kepada Frans.

"Oke ,"

Sebentar Frans mengisi data dirinya ke dalam formulir yang diberikan oleh pegawai wanita itu kepadanya. Dan setelah semua selesai akhirnya ia mengembalikan kembali formulir itu.
"Sudah nih," Kata Frans yang menyerahkan kembali formulir pendaftaraannya.

"Baik mas sebentar saya periksa ya,"
Frans sebentar menunggu pegawai wanita memeriksa data dirinya di formulir yang di isinya olehnya sebelumnya. Namun ketika ia menunggu pegawai wanita ia tiba-tiba merasakan ada dua sorot mata yang sedang mengarah kepadanya saat ini.

"Sepertinya aku sedang diawasi oleh seseorang? Hmm, biarlah nanti aku pasti tau orangnya," Bathin Frans yang tampak tau siapa orang yang sedang mengawasinya sekarang.

"Semua sudah lengkap mas. Mari saya antarkan," Kata Ayu yang terlihat sudah selesai mengecek semua data dari Frans, lalu ia pun mengantar Frans untuk pergi ke sebuah ruangan khusus yang terletak tak jauh dari tempat pendaftaraan.

"Ok,"

~oo~oOo~oo~

Di dalam sebuah ruangan khusus,

Terlihat sekarang ini Frans sudah berdiri tepat didepan sebuah alat yang bernama "Energy Detector" (Sebuah alat yang digunakan untuk mengetahui tingkatan kekuatan seorang pemburu), sedangkan Ayu pegawai wanita guild pengawasan terlihat berada bersama dengan 2 pegawai pria guild pengawasan yang bertugas mengoperasikan alat tersebut.

"Ayu kamu datang mau ngajak aku nanti malam, kan?" Tanya salah satu pria pegawai guild pengawasan yang sedikit menggoda Ayu.

"Iidih...., ogah! Gue kesini cuma nganter cowok ganteng itu !!" Balas Ayu dengan sinis, dan terlihat melambaikan tangannya ke arah Frans berada.

"Alah, cowok itu cuma ganteng doang! Paling juga tuh cowok pemburu rendah doang !!" Balas pegawai pria itu.

"Berisik lu, gue yakin tuh cowok paling gak pemburu kelas A !" sanggah Ayu dengan percaya diri.

"Udah..udah kalian bisa tenang gak ! Pemburu yang disana tolong tangan anda ke Energy Detector !!" Ucap pegawai yang satu lagi menyuruh keduanya untuk diam dan menyuruh Frans untuk menempelkan tangannya ke alat pengukuran.

"Tuan, alat aneh apa itu ?"

"Entahlah, aku baru sekarang juga melihatnya. Tampaknya alat ini bisa mengukur kekuataan seseorang,"

"Kalau begitu, bagaimana kita menunjukkan kekuatan kita? "

"Jangan !"

"Baik tuan,"

Sebentar Frans terlihat menghela nafasnya, sambil melakukan sesuatu yang tak diketahui ketiga pegawai guild pengawasan yang berada diruangan ini. Lalu ia pun segera menempelkan salah satu tangannya ke "Energy Detector".

Bip.....
Bip....
Bip.....

Betul hanya sebentar saja Frans menempelkan tangannya, hasil dari "Energy Detector" telah memperlihatkan angka jumlah kekuataan yang dimiliki Frans.

"Hah, 10...!? Kau lihatkan Ayu pria yang kau bangga-banggakan itu hanya memiliki kekuataan segitu ! Bahkan bisa dibilang sangat lemah dari pemburu kelas E sekalipun," Ucap pegawai pria yang sebelumnya menggoda Ayu.

"Berisik !" Tampaknya Ayu merasa malu sendiri dengan kepercayaan dirinya tadi. Sebentar Ayu terlihat memandang rendah ke arah Frans, lalu dengan mengumpat ia pun segera meninggalkan ruangan ini. "Dasar cowok gak guna !".

"Benar setiap orang yang mendapatkan kekuatan dikelas tinggi akan mendapatakan segalanya, seperti sebuah kekayaan, kehormatan, dan segala pujian dari orang lain. Namun berbanding terbalik ketika kau berada dikelas bawah !"

Frans yang melihat pegawai wanita sebelumnya telah mengantarnya,pergi dengan tiba-tiba. Ia hanya bisa tersenyum penuh arti dan memilih untuk berjalan santai menghampiri kedua pegawao pria yang masih berada di ruangan ini. "Hmm, yang kuat akan mendapatkan segalanya !" Gumam kecil Frans ketika berjalan.

Dan sesampai disana Frans sebentar menanyakan proses apa yang harus dia lalukan selanjutnya agar mendapatkan identitas sebagai seorang pemburu. "Maaf, proses selanjutnya bagaimana? " Tanya Frans.

"Sebentar! Nih, lu bawa keluar hasil testmu ke tempat pembuataan kartu identitas dekat dengan tempat pendaftaranmu tadi, nanti lu bisa identitas disana! " Dengan nada yang meremehkan salah satu pegawai itu menyerahkan hasil test kepada Frans.

"Tuan, manusia sungguh kurang ajar ! Sebaiknya kita...................,"

"Tidak...!"

"Baik tuan,"

Dengan santainya Frans menerima hasil testnya itu, tanpa mempedulikan sikap kedua pegawai pria guild pengawasan itu padanya. Lalu ia pun berjalan kembali kearah pintu keluar ruangan khusus ini.

Klek...

Baru saja Frans membuka pintu dan hendak keluar, ia melihat seseorang yang dikenalnya telah berdiri dihadapannya saat ini.

"Lama tidak berjumpa tuan Frans....,"





Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd