Kisah menarik tentang
Cayarini terkuak.
Pertama, ada laporan Astha tentang menghilangnya Cayarini dari Kerajaan Mahkota Merah :
Kedua, penegasan Ratu Kanaka bahwa Cayarini membelot :
Kenyataan yg dihadapi Aseng :
Entah karena bingung dan bengong atas pengakuan Cayarini ini, bahkan Aseng pasrah saat Cayarini melepaskan kelima permata peri dari Mahkota-nya, kemudian menyerahkan ke peri berambut kelabu anak buah Lord Purgatory.
Bagaimana bro
@Lucky_Lucks ... ?
Plot twist dari suhu
@RyuzakiKen yang luar biasa ...
(alur cerita dengan akhir yang sangat mengen-crootkan) ...
Bagaimana cerita sebenarnya tentang Cayarini ini ... ???
Sepertinya Cayarini punya peranan sangat penting untuk Aseng pada cerita-cerita selanjutnya.
Betul juga, bro
@mahakurawa.
Topik masalah Cayarini memang salah satu yg menarik buat dibahas. Beberapa hari yg lalu, saya malah hampir ngangkat masalah ini.
Cuman masalahnya, info yg dikasih sama suhu
@RyuzakiKen masih terlalu kabur bagi saya.
Saya sih, sempat mengira dia keluar dari wilayah kekuasaan Aseng. Sebab, sempat menemui Ratu Kanaka.
Perkiraan saya, kemaren, Cayarini tinggal di sebuah gua yg dekat dengan perairan (laut, danau). Sebab, peri Candrasa menyukai daerah yg gelap & lembab.
Terus terang, agak bingung juga kok bisa.
1. Seorang mata-mata terlatih seperti Astha bisa tertipu.
2. Dia bisa keluar masuk wilayah kekuasaan seorang Menggala tanpa diketahui Aseng.
Kalo yg pertama, saya masih maklum. Bisa saja, kemampuan unik Cayarini, sedemikian hebatnya untuk bersembunyi, hingga mampu menipu seorang mata-mata nomor 1 di kerajaan Aseng.
Kedua, ini yg membingungkan saya.
Kemungkinan buat point 2 ini, yg dapat saya pikir adalah terjadi saat Cayarini masih kejar-kejaran sama Ratu Nirada. Dan dia pun sempat mengunjungi Ratu Kanaka.
Tapi, info berikutnya membingungkan adalah saat Aseng berhasil masuk ke Kerajaan Pelangi adalah Cayarini, dengan ratusan telurnya, menghadap Ratu Kanaka, sesaat setelah kabar dia menghilang.
Nampaknya, penjelasan yg bisa diterima saya adalah Cayarini, memang sempat keluar, entah bagaimana caranya, dari wilayah kekuasaan Menggala-nya Aseng. Namun, balik lagi, saat perang berlangsung dan Peri Agni mengamuk, sekaligus menandakan melemahnya kekuasaan Aseng atas wikayahnya.
Mungkin lho ya... Mungkin....