Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Villa Kenikmatan

"aaaahhhh.... maaang aaiiii.....", lenguh istriku pasrah, tangannya menyingsingkan gaun gamisnya hingga kedua buah dadanya yang tak terbungkus BRA dibiarkan diremas tangan mang ai sambil melumat dan menghisapi putingnya. tubuh mulusnya terlihat jelas tanpa celana dalam dan bra saat gaun gamisnya terangkat di hadapan mang ai. sementara mang yayan menciumi, mengelus dan meremas bokongnya dengan penuh napsu. sementaraq aku duduk menyaksikan dengan dada bergemuruh terbakar birahiku sambil mengelus kontolku sendiri, melihat istriku dicumbui mereka berdua.
"emhh.... jembut seksi....", puji mang yayan dengan bahasa daerahnya sambil mengelus paha istriku dan menciumi bulu kemaluannya.
"aaah mang....", lenguh istriku disela lenguhannya dan menyambut bibir mang ai yang memagutnya sambil tangannya tak lepas dari kedua buah dada yang diremas-remasnya.
"dilepas aja mang... gamisnya...", pintaku.
"ii.. dilepas gamisnya bu dewi...", ujar mang yayan dengan berbahasa daerahnya kepada mang ai yang melepas bibir istriku dan tangannya dengan cekatan melepas gaun gamis dari tubuh istriku.
"kerudungnya jangan di copot ii... ", ujar mang yayan lagi. usai melepeas gaun gamis, mang ai merapikan kerudung istriku yang sudah telanjang di depan mereka.
"oooooaaahhh...", lenguh istriku dengan kaki mengangkang, kulihat jari mang yayan sudah mencolok-colok vagina istriku.
"ii saya dulu ii... ", pinta mang yayan kepada mang ai yang tak menjawab masih asik menghisap puting istriku. tak menunggu persetujuan mang ai, mang yayan membimbing istriku untuk merunduk, membungkuk di hadapanku dengan tangan bertumpu di pahaku dan bokong yang menyembul di hadapan kontol mang yayan yang sudah siap. aku membelai kepala istriku yang terbungkus kerudung, wajah cantiknya sayup terlihat begitu sange.
"pak agung... saya masukin ke memek bu dewi...", ujar mang yayan kepadaku, belum sempat aku menjawab mang ai sudah menyodorkan kontolnya ke mulut istriku yang tepat di hadapanku.
"eemhh....", sambil menyambut dengan mulut menganga saat mang ai menjejalkan ke mulutnya yang melumat dan mengulum dengan seksinya.
"eeeeeeemmhhhh....", lenguh istriku lagi sambil menggeliatkan pinggulnya dan kulihat mang yayan yang sedang menjejalkan kontolnya dari belahan bokong ke lubang vagina istriku.
"aaah... masih enak banget memek bu dewi ini iii....", puji mang yayan sambil pinggulnya mendorong ke depan hingga kontolnya masuk kedalam vagina istriku, kedua tangannya mencengkeram pinggul langsing dan mulus sambil mengayun pinggulnya maju mundur.
tubuh istriku mengguncang dan mengayun maju mundur oleh hentakan pinggul mang yayan, aku mengelus dan membelai punggung istriku, kedua buah dadanya mengayun menggantung terguncang bebas di dadanya dan mang ai memegang kepala istriku sambil mengayunkan pinggulnya sehingga kontolnya keluar masuk dengan deras di mulut istriku.
"cantik banget bu dewi....", ujar mang ai seaya mencabut kontolnya dan menciumi wajah dan pipi istriku, bibirnya tak luput untuk di lumatnya tepat di hadapanku.
"enak yan...?", ujar mang ai lagi kepada mang yayan yang semakin bernapsu mengayunkan pinggulnya.
"uhh... enak banget iii... aduh gak ada dua nya deh memek bu dewi...", pujinya membuatku bangga sambil mengocok kontolku sendiri.
"nikmati mang... memek istri saya mang...", ucapku dengan nada bergetar penuh birahi kepada mang yayan yang semakin bersemangat.
"enak pak... uuh... dari pertama kali ngerasain bu dewi, enak banget... he he he...", balasnya sambil terusn mengayun pinggulnya.
"crot di dalem yan... biar enak...", sahut mang ai. membuatku sedikit terhenyak.
"uuh iya... nanti crot di dalem ya pak agung ?", tanya mang yayan kepadaku.
"iya mang... crot di dalem gak apa-apa...", jawabku.
"hamilin bu dewi yan...", sahut mang ai lagi membuatku semakin terbakar birahiku, ditambah suara lenguhan istriku yang di iiringi suara benturan pinggul mang yayan dengan bokong istriku. ceplok----ceplok----ceplok
"saya hamilin du dewi nanti ya pak agung...!", ujar mang yayan dengan penuh napsu. aku tak menjawab hanya dadaku yang seakan meledak oleh birahiku.

"yan ganti sebentar yan....!", pinta mang ai seraya mencabut kontolnya dari mulut istriku dan mendekati mang yayan yang juga dengan terpaksa memberi kesempatan kepada mang ai.
"belum juga nyembur i saya....", gerutu mang yayan dengan bahasa daerahnya seraya menyingkir dari depan bokong istriku.
"aah...", gumam mang ai dengan tangan membimbing kontolnya dan membenamkannya.
"oooohhhh....", lenguh istriku dengan wajah sayup.
"enak sayang....?", bisiiku.
"enak pah... aaaaaahhh.... kontol....", jawab istriku yang ku pagut bibirnya sesaat sebelum akhirnya ku beri kesempatan kepada mang yayan yang menyodorkan kontolnya untuk di kulum mulut istriku.

dua kontol kembali keluar masuk lubang mulut atas bawah istriku, tubuhnya menghentak dan mengayun maju mundur. suara lenguhan kenikmatan dari mulut istriku terseumbat oleh kontol mang yayan dengan tangannya yang membelai kepala istriku yang masih terbungkus jilbabnya yang sesekali di benahinya. sementara suara ceplok-ceplok terus bergema dan berbunyi mengiringi hentakan pinggul mang ai dengan kontolnya yang menghujam-hujam vagina istriku. kedua buah dada yang menggantung mengayun memantul indah di bawah dadanya. aku meraihnya mengulas dan meremas lembut, sambil menjepit putingnya membuat lenguhan istriku terdengar lebih kencang.
"eeemhhh... papah.. jangan keras-keras mencetnya...", protes istriku dengan kontol mang yayan yang keluar dari mulutnya, mang yayan meraih kontolnya dan memasukannya lagi ke mulut istriku. dari dekat aku dapat melihat kontol mang ai yang berlumuran lendir putih yang sebagian menempel di bulu jembutnya, lendir dari vagina istriku yang semakin berbusa saja.
"ai, kamu lama banget... giliran dong...", ujar mang yayan tak sabar dengan bahasa daerahnya kepada mang ai.
"bentar yan, lagi enak nih....", sahut mang ai, tangannya mencengkeram pinggul istriku semakin cepat mengayunkan pinggulnya.
"ijin hamilin bu dewiiii... uhh... pak....", ujar mang ai kepadaku dengan menggebu-gebu, gerakannya semakin kencang, menghentak-hentak.
"uuugh.. bu dewiiiiiiii.... oooghhh... uughhh...", geram mang ai tiba-tiba menghentak kuat, tubuhnya meregang kenikmatan orgasmenya, dengan kontolnya yang tertanam di dalam vagina istriku, menyemburkan spermanya dengan sepuasnya.

"waduh... malah dia nyemprot duluan..!!", ujar mang ai dengan lucunya berbahasa daerahnya kepada mang ai.
"uuuh... bu dewiiii... uuuhgghh... bu dewiiiii....", hentak mang ai berkali-kali hingga sampai semburan terakhirnya dan kedutan terkhirnya, nafasnya terengah dengan pinggul tak bergerak dengan kontol yang masih berdenyut.
"uuugghhh....", geram mang ai lagi terlihat lega, setelah seluruh spermanya habis tak lagi menyemprot, perlahan menarik pinggulnya hingga kontolnya menjulur keluar berlumuran lendir putih, aku melongok, kepalaku mendekat bokong istriku sambil ku sibak belahan bokongnya, terlihat bibir vaginanya yang kemerahan dengan lubang melelehkan sebagian sperma mang ai yang keluar.
"eeeennghhh...", lenguh istriku saat jariku mencoloknya membut sperma mang ai semakin banyak yang meleleh keluar. tapi mang yayan sudah berada di sampingku dengan kontol yang siap di genggaman tangannya.
"mau langsung mang..?", tanyaku, atau pengen di bersihin dulu, pikirku.
"langsung aja... udah gak nahan...", ujar mang yayan, aku beringsut mundur memberi ruang kepada mang yayan.
"bu dewi, terlentang yuk, bu dewii...", pintanya.

kedua kaki istriku seudah mengangkang dihadapan mang yayan yang mengarahkan kontolnya ke vagina istriku.
"eeengghhh....", lenguh istriku saat kontol panjang mang yayan mulai menyeruak masuk.
"banjir ai...!", ujar mang yayan yang rupanya merasakan di dalam vagina istriku banyak sperma mang ai yang disemprotkannya. tubuh kekarnya mulai merengkuh di atas tubuh istriku, satu tangannya meremas-remas buah dada istriku, wajahnya tepat berada di atas wajah istriku yang menyambut bibirnya yang mencium dan melumat dengan lembut. sambil terus mengocok kontolku sendiri aku melihat lidah istriku yang menjulut di hisap dan dilumat mang yayan. pinggul mang yayan masih bergerak perlahan menghujam-hujamkan kontolnya membuat cairan putih sperma mang ai meleleh semakin banyak yang sebagian membaluri kontol mang yayan.
"eeessshhhhh....", desah istriku saat pinggul mang yayan mulai mengayun dengan mantapnya, menyetubuhi istriku.
"uugh... enakkan bu dewi cantik....", ucapnya sambil mengecup-kecup bibir istriku yang menganga, tak hanya bibir, mang yayan sesekali mencium pipi istriku.
"maaang... yayaaaaannn... oooohhh....", rintihan nikmat istriku semakin nyaring membuat mang yayan semakin mempercepat pinggulnya bergoyang.
"napsuin... cantik banget bu dewi ini...memeknya masih sempit kayak perawan...", ujar mang yayan dengan bahasa daerahnya yang tak ku mengerti namun mang ai memberi tahukan artinya.
"maaaang...aaaaaahhhh... eeessshhhhh....", lenguh istriku dengan tubuh seakan menggelepar di bawah rengkuhan tubuh kekar mang yayan yang terus saja mengayunkan pinggulnya semakin cepat. hingga kulihat tubuh istriku melengkung dengan kepala menengadah dan berkedut bergetar hebat meregang kenikmatan orgasmenya. nafasnya terengah-engah namun mang yayan tak berhenti memberi kesempatan istirahat dengan pinggulnya yang terus mengayun hingga akhirnya mang yayan menghentakkan pinggulnya seraya menggeram dan menyemburkan spermanya dengan kontolnya tertanam di dalam vagina istriku.

kedutan terakhir telah usai, seluruh spermanya sudah disemportkan dengan puas, mang yayan mencabut kontolnya dan aku langsung menyeruak di hadapan selangkangan istriku, ku arahkan kontolku dan kubenamkan, hangat banjir dan berlendir kurasakan. giliranku menyetubuhi istriku sendiri setelah orang lain menyetubuhinya dan terakhir aku menyemburkan spermaku di dalam vagina istriku.

aku terduduk di bibir ranjang setelah puas menyemburkan spermaku, istriku terkulai di tengah kasur dengan tubuh telanjang nya hanya sehelai kain kerudung yang masih dibiarkannya membungkus kepalanya. dadanya masiih terlihat tersengal, dengan kedua puting yang kemerahan menghias indah bergerak-gerak naik turun. kedua kakinya yang terlentang dengan bulu kemaluannya yang basah dan bibir vaginanya yang berlumuran sperma.

menjelang sore aku terbangun dari tidurku, tak ada istriku di ranjang, mang ai memberihuku kalo mang yayan dan istriku sedang mandi bareng. aku beranjak dari sofa melangkah ke kamar mandi, karena aku juga pengen melepas air seniku.
"wah nambah...", ujarku saat mendapati istriku sedang menungging bersandarkan meja wastafel di depannya sementara mang yayan menghujam-hujamkan kontolnya dari belakang.
"iya pak....uugh....", jawab mang yayan tanpa sungkan, aku masuk dan berdiri di hadapan toilet melepas air seniku sambil pandanganku tak lepas dari wajah istriku yang tak lagi terbungkus kerudung dan bokong istriku yang berbenturan dengan pinggul mang yayan. kontol mang yayan tak hanya besar tapi juga panjang hingga terlihat kontolnya menjulur keluar dan kembali masuk begitu membuat istriku melenguh kenikmatan.
"nunggu giliran mang !", ujarku saat aku melihat keluar kamar mandi, mang ai sedang berdiri menyaksikan sambil mengelus kontolnya yang sudah mulai mengeras juga.
"kamu nanti ya i....", ujar mang yayan kepada mang ai.
"iya... saya nanti di kasur aja...", balas mang ai sambil tetap berdiri menyaksikan mang yayan menyetubuhi istriku.

usai habis air seniku, aku keluar dari kamar mandi karena haus, membiarkan mang yayan terus menyetubuhi istriku. aku mereguk segelas air putih dingin yang menyirami leherku dengan segar, dari meja makan aku bisa melihat ke dalam kamar mandi walau sedikit terhalang oleh tubuh mang ai yang berdiri di depan pintunya. posisi telah berganti, kulihat istriku di pangkuan mang yayan yang duduk di toilet sementara tubuh istriku meliuk-liuk indah di atas pangkuannya. mang ai pasti dapat melihat jelas kontol mang yayan yang keluar masuk vagina istriku yang menghadapnya.
"keliatan jelas i, memek bu dewi..?", ujar mang yayan yang sudah mulai ku mengerti dengan menyebubt "memek" walau menggunakan bahasa daerahnya.
"keliatan seksi banget... bu dewi...", ujar mang ai sambil tangannya mengelus-elus kontolnya sendiri. aku beranjak ke kamar mengambil ponselku yang sudah penuh dengan rekaman adegan foursome ini.

"oooaaaaahh... maaang...aaaah... gaak kuaaaat...aaaahh...", terdengar suara rintihan istriku di barengi dengan suara ceplok-ceplok yang keras. saat aku melongok berdiri di belakang mang ai kulihat istriku sedang meregang kenikmatan orgasmenya dengan tubuhnya menungging bersandar meja wastafel dan mang yayan yang terus menggempur sambil menggeram dan menyemburkan spermanya kembali di dalam vagina istriku dengan bebasnya.

mang yayan mengangkat tubuh telanjang istriku dari kamar mandi dengan tubuhnya yang bersih dan wangi terlihat dan tercium segar, menurunkannya di depan mang ai yang memangkunya.
"eeeghh... mang ai... kontolnya ngeganjel...", ucap manja istriku yang memang menduduki kontol mang ai yang memangkunya.
"gara-gara bu dewi sih... bikin ngaceng terus...", ujar mang ai membuat tertawa istriku kemudian menyambut bibir mang ai yang melumatnya. satu tangan mang ai yang sejak tadi mengelus paha istriku kini sudah sedang meremas-remas buah dadanya sambil bibir saling melumat penuh birahi.
"rebahan yuk bu dewi...", bisik mang ai, istriku berpindah ke atas kasur, tubuh telanjangnya terlentang menyambut tubuh kekar mang ai yang menggumulinya. kedua bibir mereka kembali menyatu saling melumat, tangan mang ai sudah bebas kian kemari menjelajahi seluruh tubuh telanjang istriku.

"aaaah... jangan digigit...sakiit...", ujar istriku dengan manja sambil tangannya membelai kepala mang ai yang berada di dadanya sedang menghisapi dan melumati kedua putingnya dengan kedua tangannya yang sibuk meremas-remas kedua buah dadanya. kedua kaki istriku mengangkang dengan tubuh mang ai yang berada di tengahnya, kulihat kontol mang ai yang masih bebas menggantung di hadapan vagina istriku.

puas dengan buah dadanya, mang ai merosot kebawah selangkangan istriku.
"eeehhmmmm.... geliiii... uuuhh... geli banget kalo kena itilku....", ujar istriku, aku mendekat dan kulihat lidah mang ai yang menjilati seluruh belahan bibir istriku yang kemarahan sudah membasah berlendir.
"eesssshhh... ooohh...", lenguh istriku lagi dan mang ai membenamkan seluruh mulutnya seakan berciuman dan berusahan menjulurkan lidahnya ke lubang vaginanya.

wajah penuh napsu mang ai memandang istriku yang tersenyum menyambut tubuh kekarnya yang mulai merengkuh di atas tubuh mulusnya, satu tangan mang ai mengarahkan kontolnya.
"eessnggghhhhh... oooohhhh.....", lenguh istriku saat kontol mang ai mulai tertanam dan dimulailah persetubuhannya membuat istriku mengalami orgasme 2x oleh mang ai yang kemudian menumpahkan seluruh spermanya lagi di dalam rahim istriku.

dari pagi hingga menjelang malam, istriku tak pernah memakai pakaiannya, membiarkan tubuh telanjangnya terbuka di nikmati di hadapan mang ai dan mang yayan. aku merelakan istriku tidur diantara mang ai dan mang yayan. hingga malamnya kata istriku mereka berdua kembali menyetubuhinya, sungguh luar biasa tenaga tukang-tukang bangunan ini menyetubuhi istriku, pikirku. dan dengan leluasa mereka menumpahkan dan mengisi rahim istriku dengan sperma mereka. menjelang siang mereka baru terbangun dari tidurnya.

jam menunjuk 8 pagi saat istriku sudah siap dan terlihat cantik, bergaun gamis dan berkerudung merah jambu karena pagi ini mang yayan dengan antusias mengajak istriku untuk berjalan-jalan di kebun teh. semilir angin pegunungan yang dingin menyegarkan pagi ini sementara sinar matahari pagi menghangatkan suasana kebun teh yang hijau menghampar luas. aku berjalan di belakang mang yayan yang merangkul istriku dengan mesra sambil bercengkerama, jalan naik turun dilalui dengan berjalan santai layaknya dua sejoli yang berpacaran. sesekali tangan mang yayan melingkar di pinggang istriku bahkan tak sungkan menjamah bokong walau hanya sekedar meremas dan mengelusnya.
"cakep ya pah...", ujar istriku kepadaku dengan memandang sejauh mata memandang hanya terlihat hamparan hijau kebun teh.
"iiih mang yayan....nanti keliatan orang dari sana", sergah istriku namun tak menepis pelukan mesra mang yayan sambil cengar-cengir penuh napsu kepada istriku hendak menciumnya.
"enggak sayang... kalo jauh begitu gak bakal keliatan...", terangku kepadanya agar tak ragu dan tak lagi menolak cumbuan mang yayan dan sambil tersipu-sipu istriku menyambut ciuman mang yayan.
"lagi mang....", pintaku agar mengulangnya sambil aku mengambil ponselku dari saku.
"iiih papah.... pake di rekam...", protes istriku saat aku mengarahkan ponselku kepadanya dan mang yayan kembali mencium bibir istriku yang menyambut sambil mengacungkan dua jari tangannya kearah ponselku dan hanya pasrah saat mang yayan memeluknya dengan erat sambil terus melumat bibir istriku.

"udah ah pah...malu...", ujarnya sambil menoleh kanan kiri takut terlihat orang.
"enggak ada orang...jauh tuh gak akan keliatan mereka...", ujarku sambil kuminta ia untuk menyingsingkan gaun gamisnya.
"iih papah...", protes istriku, namun mang yayan tanpa diminta dengan senang hati membantu istriku untuk menyingsingkannya.
"aduuh.... malu... nanti keliatan orang....", ujarnya namun membairkan tangan mang yayan yang menarik keatas gaun nya hingga kedua kakinya yang putih mulus terlihat kontras pemandangan serba hijau.
"eemhhh....", ucap istriku sambil tersipu malu menahan gaunnya, memperlihatkan tetap terangkat memperlihatkan selangkangannya yang tak terbungkus celana dalam sejak keluar dari villa tadi. mang yayan berjongkok dengan tanga membelai, mengelus dan menjamahi kemulusan kaki istriku, matanya tak luput menikmati keindahan bulu hitam di selangkangan istriku.
"ya... dibelai mang... ", ujarku sambil terus merekam saat tangan mang yayan membelai bulu kemaluan istriku.
"wow ho ho ....", sergahku saat melihat mang yayan membenamkan wajahnya menghirup aroma selangkangan istriku.
"aaaahhh...", lenguhnya saat jari tangan mang yayan mencolok vaginanya.
 
58 Season II - Di kala senja

"wah jangan sering2 ya mang yayan dateng ke sini.... takutnya tetangga curiga..", ucapku sambil melepas sepatuku saat sepulang dari kantor kulihat istriku yang berbaring terlentang di kursi tamu dengan kaki mengangkang dan gaun gamisnya yang tersingkap sementara kontol mang mang yayan sedang menghujam-hujam vagina istriku.
"iya pak agung, tadi saya bawa alat2 biar satpam dan tetangga gak curiga....uugh...", jawab mang yayan sambil tubuh kekarnya yang hanya mengenakan kaos merengkuh tubuh istriku.
"iya pah tadi mang yayan sempet beresin genteng juga biar tetangga, satpam gak curiga...", terang istriku di sela lenguhannya dan sesaat kemudian bibirnya sudah dilumat mang yayan dengan bokong mang yayan yang terlihat naik turun mengayun cepat.

aku membuka sleting celanaku dan ku elus kontolku sambil menikmati pemandangan di depanku. mang yayan dan istriku yang sedang bersetubuh.
"sini pangku bu dewi...", ajak mang yayan saat mencabut kontolnya dari vagina istriku yang beranjak berdiri sementara mang yayan siap duduk dengan kaki menjulur ke lantai dan kontol yang sudah tegak di pinggulnya, berlumur lendir dari vagina istriku. disingsingkanya gaun gamis coklatnya, kedua kakinya mengangkangi kontol mang yayan dengan wajah tersenyum menghadapku. kakinya menekuk hingga kepala kontol mang yayan tepat di mulut vaginanya, istriku menurunkan tubuhnya hingga terduduk di pangkuan mang yayan.
"aaahhh...", lenguh istriku
"kontolnya terasa banget mang...", ucap istriku lagi sambil memegangi gaunnya agar tetap tersingsing hingga kedua buah dadanya terlihat dalam remasan tangan mang yayan. kontol mang yayan sudah menghilang hanya bulu jembut istriku dan biji peler mang yayan yang terlihat olehku.
"eehhhhhk....", lenguh istriku sambil pinggulnya mengayun nikmat dengan sesekali bergerak naik turun.

wajah cantiknya yang terlihat sayup menatapku, kepalanya masih terbungkus kerudung merahnya.
"papah... mau dimasukin ?", tanyanya
"nan ti sayang....", ucapku sambil terus menikmati selangkangan istriku diatas pangkuan mang yayan yang vaginanya terjejal oleh kontol mang yayan. kedua kaki istriku seakan dipaksa agar tetap mengangkang lebar oleh mang yayan, dengan begitu aku bisa menikmati dengan jelas dan sejelas-jelasnya melihat vagina istriku yang terjejal kontol mang yayan.
"aaaaah... maaag... gak kuaaaat....", lenguhku dengan pinggulku yang ku ayun semakin cepat hingga kenikmatan itu tak lagi dapat ku bendung, tubuhku mengejang hebat dan kureguk kenikmatan orgasmeku untuk yang kedua kalinya.

*-*
"sudah keluar lagi bu dewi...?!", ujar mang yayan seraya membimbingku untuk menungging di lantai dan lebih mendekati suamiku yang duduk.
"papah mau di masukin ?", tanyaku lagi dengan nafasku yang masih terengah.
"mau gantian pak agung...?", tanya mang yayan kepada suamiku yang hanya menggeleng dengan wajah seorang cuckoldnya yang menegang melihat aku istrinya disetubuhi mang yayan.
"dihisap aja bu dewi...", ujar mang yayan kepadaku sementara ia mencengkeram pinggulku dengan bokongku yang menyembul menungging di depannya sementara aku bertumpu pada kaki suamiku dengan kontolnya yang tepat di hadapan wajahku.
"aaahhh...", lenguhku saat mang yayan sudah kembali memasukan kontolnya di vaginaku. tubuhku menghentak maju mundur diiringi suara benturan pinggulnya dengan bokongku. aku menghisap kontol suamiku saat mang yayan memintaku lagi untuk sambil menghisap kontol suamiku sementara ia menyetubuhiku dari belakang.
"enak banget memek bu dewi pak....", ujar mang yayan dengan bahasa daerahnya kepada suamiku yang hanya menatap nanar menikmati pemandangan aku disetubuhi orang lain.
"gak ngerti suamiku mang...", ujarku dengan bahasa daerah mang yayan memberi tahukan kepadanya. aku sedikit2 masih mengerti bahasa daerah mang yayan sehingga aku bisa mengira2 artinya dan mengerti ucapan mang yayan.

"ooh....", geram suamiku yang tak lama kemudian kurasakan semburan spermanya di dalam kerongkonganku. aku mengocoknya dan ku hisap kontolnya dengan gemas, agar ia menumpahkan seluruh spermanya di mulutku.
"uuh bu dewi biar saya hamili, nitip anak saya bu dewi...", ujar mang yayan dengan bahasa daerahnya yang pasti suamiku tak mengerti dan sedang mengalami orgasmenya. tiba-tiba pinggul mang yayan menghentak-hentak hebat dan kurasakan semburan hangat di dalam rahimku. mang yayan menumpahkan seluruh spermanya dengan rasa puas hingga kedutan terakhir.
"ooohh...", lenguhku terduduk di lantai, kubuka kedua kakiku mengangkang menghadap suamiku dan melelehlah seprma putih mang yayan yang kental dari lubang vaginaku.
"bu dewi...", ujar mang yayan sambil menyodorkan kontolnya ke depan wajahku, memintaku untuk menghisapnya. mulutku menganga dan kuhisap bersamaan dengan sisa sperma mang yayan yang masih sedikit menyembur di dalam mulutku.

"aku siapin makanan dulu ya mang...", ujarku saat kulihat suamiku masuk ke kamar untuk melepas bajunya. aku beranjak dari sisi mang yayan melepas tubuhku yang sejak tadi di peluknya sambil sesekali menciumiku.
kuturunkan gaun gamisku menutupi tubuh telanjangku, ku rapihkan kerudungku melangkah ke dapur untuk mengambil air minum dan menyiapkan makanan untuk suamiku.


Lanjut Baca ke Halaman 50 <---------------------------------
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Ihhh dikit2 gemes update ny....btw trims updatedny suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd