Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah cerita ini terlalu kejam dan sadis? Perlu di softin lagi?

  • Dikurangi kejamnya

    Votes: 96 39,0%
  • Sudah pas

    Votes: 50 20,3%
  • lebih kejam lagi

    Votes: 100 40,7%

  • Total voters
    246
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Dewi ditato susunya yang besar Hu biar tambah binal kalo dijual laku mahal
 
Scene 18 : Rista - Pulang Kampung

Pasca mendapatkan kekuatan dan peralatan canggih baru, Endrix tak sabar menggunakannya untuk lebih mengeksplore kemampuan Rista untuk menjadi seorang budak sex sejati. Endrix tidak puas jika Rista hanya melayani dirinya dan teman-temannya saja. Deus si iblis pun menginginkan lebih dari itu. Ia menginginkan Rista benar-benar menjadi wanita yang bisa dipakai oleh banyak pria yang kesehariannya wajib dipenuhi oleh sex bebas dan perzinahan.

Kebetulan saat yang ditunggu tiba. Setelah mengetahui dirinya hamil, Rista meminta ijin kepada Endrix ingin pulang kampung menemui abinya untuk membahas pernikahan dengan calon suaminya. Pernikahannya dengan Adi harus dipercepat sebelum perut akhwat itu semakin membesar. Rista juga sudah menceritakan kepada Endrix jika gadis itu sudah mendesak calon suaminya untuk segera menikahinya apapun yang terjadi.

Rista tidak ingin aib nya diketahui oleh abi, keluarga besar, serta kerabat dekatnya. Bahkan calon suaminya sendiri tidak tahu menahu jika di dalam perut Rista sudah terdapat janin buah pemberian dari salah satu pria-pria yang pernah menyetubuhinya. Miris memang, Rista sendiri tidak tahu siapa ayah dari anak yang dikandungnya, mengingat akhwat itu sudah berhubungan badan dengan banyak pria karena perintah tuannya yang sudah mengabdikan diri kepada iblis.

Rista mengancam Adi jika tidak segera menikahinya, Rista akan membatalkan dan memutus proses taaruf saat itu juga. Tentu saja Adi tidak mau proses taaruf dengan gadis yang disukainya kandas ditengah jalan. Adi pun menyetujui permintaan Rista untuk mempercepat pernikahan mereka. Rista tidak ingin anak yang dikandungnya hamil tanpa seorang ayah. Citranya sebagai akhwat alim dan terjaga bisa saja hancur seketika jika mereka semua tahu jika Rista yang dikenal alim itu hamil diluar nikah. Endrix lalu menghubungi si akhwat cantik yang kini menjadi budak sexnya sebelum gadis itu berangkat, sekaligus mencoba kemampuan barunya.

"Lu pulang kampung sampai kapan?", tanya Endrix

"Kemungkinan seminggu tuan..", jawab Rista

"Anjing lama banget.. Gw kasih waktu 3 hari saja!! males gw denger rengekan Ithonk dan Bobby yang kangen sama tempik lu. Heheheh..", kata Endrix

"Tapi tuan... Kan banyak sekali yang harus ana bicarakan dan persiapkan dengan abi.. Calon ana juga mau menemui abi disana.. Kasih saya waktu tuan..", pinta Rista

Endrix kemudian berpikir sejenak dan akhirnya dia pun memberikan ijin kepada budaknya itu untuk cuti bekerja sejenak selama seminggu

"Hmm.. Ok tapi ada syaratnya...", kata Endrix

"Syarat apa tuan?"

"Lu wajib cari cowok buat ngentot sama lu selama disana. Gw gak mau budak gw tempiknya nganggur dan fungsinya cuma buat kencing doang. Hehehehh.. Kalau lu keberatan, liat aja, Mbak lu yang cadaran itu akan gantiin tugas lu buat ngelayanin gw, Ithonk, dan Bobby", kata Endrix mengancam

Seketika tubuh Rista lemas. Bahkan disaat penting seperti ini tuannya tanpa ampun memberikan tugas-tugas yang tidak masuk akal. Rista begitu dilema bagaimana mungkin dirinya menawarkan tubuhnya untuk disetubuhi selama di kampung halaman. Ditambah lagi saat ini didalam perutnya ada janin darah dagingnya buah dari sex bebasnya. Apakah aman jika Rista berhubungan badan dengan kondisi ada janin didalam perutnya. Rista benar-benar tidak tahu. Sebagai gadis baik-baik, sedikitpun tidak terlintas keinginan untuk keguguran atau menggugurkan kandungan yang ada didalam perutnya. Rista tidak setega itu mencelakai janin darah dagingnya sendiri. Namun, jika dirinya menolak, apakah tega dirinya mengorbankan kakak kandung yang dicintainya menggantikan posisinya untuk melayani Endrix dan teman-temannya.

"Tolong jangan libatkan Mbak Dewi tuan...", pinta Rista ketakutan saat Endrix menyebut nama kakaknya

"Kalau begitu lu wajib turutin perintah gw. Lu mesti ngentot selama disana. Inget Lu itu lonte berwujud Ukhti, Rista..", kata Endrix

"Ana bingung tuan.. Ana harus melayani siapa selama disanaa..", Kata Rista kebingungan

"Gadis secantik lu gampang cari pasangan.. Lu bisa jual diri di pasar, pasti bakalan banyak yang ngantri ngecrotin tempik lu.. Heheheh..", kata Endrix

"Apaaa...", Rista tidak percaya dengan usul Endrix yang begitu merendahkan harga dirinya

"Sudah! Semua tergantung lu.. Lu kan pinter, kalau lu gak patuh, gw bakalan pesta sex dengan mbak lu yang cadaran itu. Inget, gw bisa tau apa aja yang lu kerjakan. Mata gw dimana-mana.. gw tunggu live reportnya ke grup belajar kelompok. Biar kawan2 cabul gw pada seneng liat video bokep lu selama pulang kampung. Heheheh..", kata Endrix

"Ta.. Tapi tuann.."

"Oiya jangan lupa lonte syari pakaiannya wajib gamis sexy selama disana, biar laku jual dirinya. Hehehehh. Udah dulu..", kata Endrix

*tut tut tut* telepon pun diakhiri oleh Endrix

***

Jam menunjukkan pukul 23.00, Rista telah tiba di terminal. Sempat terjadi pertentangan dengan Mbak Dewi mengapa Rista memilih bus malam. Tidak tega kakak kesayangannya itu membiarkan adik semata wayangnya berpergian jauh malam-malam sendirian. Namun Rista berhasil membujuk kakaknya. Dia yakinkan kakaknya semua akan baik-baik saja dan tidak ada yang perlu dikawatirkan.

Di terminal malam ini suasana tidak seramai ketika pagi atau siang hari. Kebanyakan hanya terlihat bapak-bapak, atau pemuda-pemuda berusia 20-30an yang duduk menunggu kedatangan bus malam. Hanya sedikit wanita yang terlihat di terminal malam ini. Jika ada, itupun kebanyakan hanyalah ibu-ibu penjaga warung makan yang berjualan disekitar terminal.

Suasana masih gelap dan amat dingin, ditambah lagi Rista mengenakan gamis ketat dengan bahan kain furing transparan berwarna putih sesuai perintah Endrix yang mewajibkan gadis itu berpakaian sexy walaupun tetap syari. Selain ketat menampakkan lekuk tubuh, Bahan kain ini menampakkan jelas kulit tubuh Rista yang putih mulus. Sehingga orang bisa melihat keindahan kulit dibalik gamis yang dikenakannya. Rista sebenarnya risih mengenakan gamis seperti ini. Dia merasa beberapa pria memandang tajam kearahnya selama dia berjalan di terminal. Agar tidak terlalu ekstrim, Rista akhirnya memutuskan memakai sebuah jaket hoodie untuk menutup tubuh bagian atasnya agar branya tidak menerawang dengan jelas.

Beberapa pasang mata jelalatan memandangi Rista saat sedang berjalan. Mereka memandangi area rok gamis Rista yang menembus hingga menampakkan bongkahan pantat serta kedua kakinya. Pantat Rista terlihat sexy menggoda dengan dibungkus sebuah celana dalam sexy renda berwarna putih yang samar-samar menarawang. Rista berjalan tertunduk malu, disadari betul banyak mata yang memandangi bongkahan pantatnya yang tercetak di gamis ketat dan transparan itu. Rista hanya mencoba terus berjalan sampai dia bisa menemukan kursi untuk duduk agar pantatnya yang tidak menjadi pusat perhatian

Sedangkan berpuluh kilometer dari lokasi Rista berada, Endrix sedang asyik coli sambil memakai kacamata canggih pemberian Deus Sang Iblis. Sebuah kacamata yang fungsinya seperti kacamata virtual reality yang membuat pemakainya seolah memandang langsung keadaan tempat dimana Rista berada. Endrix cukup puas karena banyak pasang mata memandangi budaknya, betapa bangganya dia ketika budak sexnya menarik perhatian orang-orang disekitarnya. Terlihat bagaimana Rista berusaha menutupi pantatnya dengan menarik jaket hoodienya kebawah agar bisa menutup pantatnya yang menjadi objek nakal orang-orang di terminal itu sampai dia menemukan sebuah kursi tunggu yang kosong.

Lalu Endrix mencoba fitur mic yang ada pada kacamata itu

"Halo halo.. test test.. Tem tempik.. Tempik Rista diobral.. Halo Halo..", kata Endrix iseng

Endrix melihat Rista berhenti sejenak kebingungan sambil memegangi telinganya setelah mendengar dirinya mengatakan halo-halo. Endrix paham fungsi mic tersebut rupanya untuk memberikan perintah jarak jauh kepada budak seksnya yang hanya akan terdengar oleh telinga Rista

"Gw awasi lu Ris.. Ingat Lu harus bangga tubuh lu diperhatikan oleh mereka. Teruskan.. Lebih binal lagi.. budak sex gw harus pinter menggoda. Hehehe..", perintah Endrix

Rista kembali terlihat kebingungan. Ditelinganya terdengar jelas Endrix memberikan perintah kepada dirinya. Rista pada akhirnya sadar ucapan Endrix yang mengatakan bahwa tuannya itu memilik mata yang ada dimana-mana itu bukanlah hanya gertakan sambal. Terbukti saat ini Endrix bisa melihat dan bahkan memberikan perintah kepadanya. Tidak ada lagi celah bagi Rista untuk membohongi atau mencari alasan tidak mematuhi perintah majikannya.

Sambil menunggu kedatangan bus, Rista mencoba mengecek beberapa pesan yang masuk ke handphonenya

"Aslmlkm.. Ukhti. kabari ana ya jika sudah sampai di rumah abi anti.. Ana akan segera datang minta ijin ke abi anti untuk menikahi anti"

"Iya jangan lama2 ya akhi... Antum percepat semuanya ya. Ana tunggu kedatangan antum.."

"Iya ukhti... Semoga semuanya lancar ya ukthi.. Anti hati2 naik bus malam.. Jaga diri ya.. Kalau bisa cari duduk yang sebelahnya perempuan juga ya ukhti.."

"Ana usahakan ya akhi.. Sudah dulu ya akhi.. Antum tidur dulu saja biar shubuhnya ngga kesiangan.."

"Iya Ukhti.. Yasudah ana tidur dulu. Aslmlkm.."

"Wlkmslm.."

Lalu entah mengapa Rista malah scroll handphonenya dan membuka grup belajar kelompok tempat pembicaraan serta beberapa foto dan video mesum dirinya berada. Seperti biasa pembicaraan mengarah ke hal-hal cabul yang merendahkan martabat Rista.

"Ris, jangan lama-lama lu atau mbak lubyang cadaran itu bakalan menanggung semua kewajiban lu kakak lu", ketik Ithonk

"Iya.. Duh lubang tai akhwat cadaran pasti masih sempit. Kita bakalan hajar lubang pantat Mbak lu yang cadaran itu sampai ndower. Hehehe..", ketik Bobby

"Lama bro prosesnya, lubang tainya Rista aja sampai sekarang masih rapet walau sering kita pake..", Ketik Endrix

"Ya kalau gitu, butuh banyak kontol lagi biar lubang tai si cadaran itu bisa ndower. Dihajar semua pengunjung satu klub malamnya Endrix boleh juga tuh.. Bener2 party kita.. Temanya "Striptease Akhwat Niqab. Asshole Available Ready For You.." Pasti banyak yang minat", Ketik Ithonk

Rista benar-benar tersinggung saat mereka merendahkan Mbak Dewi. Ingin rasanya Rista menegur lelaki-lelaki bejat itu dan menampar mereka. Tetapi tentu saja dia tidak memiliki keberanian untuk melakukan itu. Rista hanya pasrah mereka membicarakan dan merendahkan harga diri kakak kandungnya

"Tolong jangan ganggu Mbak Dewi..", ketik Rista

"Mau kemana mbak?", tanya seorang bapak-bapak tiba-tiba dari arah belakang.

Rista terkejut tiba terdengar dari arah belakangnya muncul seseorang yang mengajaknya berbicara dan dia pun segera menutup layar handphonenya agar isi pesannya tidak terbaca oleh bapak itu

"Saya mau ke Tuban pak", jawab Rista mencoba tenang.

"Wah kebetulan.. Sama dong.. Boleh saya duduk?", tanya bapak itu ramah

Rista mempersilakan pria yang usianya mungkin sudah 45 tahun itu duduk disebelahnya. Seorang pria berusia setengah baya dengan rambut cepak dan postur tubuh yang kekar berotot. Rista geser sedikit posisi duduknya agar bapak itu bisa duduk kemudian Bapak itu duduk mepet disebelah Rista. Jarak duduk bapak itu cukup dekat hingga pundaknya dengan pundak Rista berhimpitan, walaupun sebenarnya space bangku mereka sebenarnya masih cukup kosong. Rista sedikit merasa risih duduk berduaan sedekat ini, ditambah lagi udara dingin malam ini begitu terasa menusuk tubuhnya yang berpakaian transparan dibalik jaket hoodienya.

Bus malam jurusan Tuban mulai terlihat memasuki terminal. Rista dan bapak itu segera berdiri. beberapa penumpang lainnya ikut berdiri bersiap masuk ke dalam bus. Benar saja, Kebanyakan dari mereka adalah pria-pria dengan berbagai macam usia. Hanya satu dua penumpang yang berjenis kelamin wanita. Kami semua segera masuk ke dalam bus sambil berdesakan agar bisa mendapatkan kursi yang diinginkan

"Ayo mbak naik dulu, daripada nanti ngga dapat kursi malah capek harus berdiri selama di jalan", tawar bapak itu

"I.. Iya.. Pak .", Jawab Rista sambil buru-buru beranjak dari kursi

Saat menaiki bus, Rista berada di depan bapak-bapak itu. Ketika menaiki tangga, pantat Rista tepat berada didepan mata bapak-bapak itu. Seketika darah bapak bertubuh atletis berusia sekitar 45 tahun itu mendidih melihat bongkahan pantat Rista yang menggoda dan menerawang dibalik gamisnya yang ketat.

Para penumpang berlomba mendapatkan kursi yang mereka inginkan. Kebanyakan mereka mencari kursi yang sebelahnya belum ada orangnya, sehingga Rista kesulitan mencari posisi kursi yang sederet masih kosong karena sudah ditempati penumpang pria pada tiap deretnya. Penumpang wanita yang ada pun pada akhirnya terpaksa duduk disebelah penumpang pria. Posisi bangku-bangku favorit sudah mulai terisi. Akhirnya Rista dan bapak yang baru ditemuinya mendapatkan posisi bangku paling belakang yang berisi 5 baris kursi.

"Duduk disini saja mbak. Sudah pada full semua nih..", Bapak itu langsung meletakkan tasnya ke rak barang yang posisinya berada di atas dan duduk di deret paling ujung dekat jendela.

Rista terpaksa duduk disamping bapak yang baru ditemuinya itu. Walau kursi penumpang sisi sebelahnya masih kosong, Rista tetap memilih untuk duduk disamping bapak itu. Memang Rista memiliki sifat tidak enakan, sehingga dia takut menyinggung jika memilih duduk berjauhan dengan bapak itu. Toh bapak- bapak tadi terlihat ramah jadi Rista merasa lebih baik duduk disampingnya.

Rista kemudian mencoba menaruh tas ranselnys di rak atas. Rista mencoba mendorong tas itu sekuat tenaga sambil jinjit. Tinggi tubuhnya yang hanya 152 cm membuatnya harus berusaha extra sekuat tenaga mendorong tasnya masuk ke dalam rak yang sudah penuh. Bapak disampingnya seketika menelan ludah memandangi gamis Rista yang terlihat menerawang menunjukkan keindahan kulit tubuhnya. Bapak itu terus melamun memandangi area bawah pusar Rista. Jelas sekali celana dalam renda berwarna putih yang dikenakan Rista menerawang dari balik gamisnya. Tiba2 bus bergerak saat gadis itu belum siap, sehingga keseimbangannya hilang dan terhuyung-huyung seperti mau jatuh. Reflek, Rista berpegangan pada tubuh bapak-bapak tadi dan untungnya tangan Rista ditangkap dengan sigap oleh bapak itu agar tidak terjatuh

"Hati2 mbak, boleh saya bantu?", kata si bapak

"Iya.. maaf Pak", jawab Rista sambil membenarkan posisi berdirinya kembali

Bapak itu pun kemudian berdiri dan membantu Rista mendorong tasnya masuk ke dalam rak bagian atas. Entah disengaja atau tidak, tubuh Rista dihimpit oleh tubuh bapak itu cukup kencang. Tubuh Rista terhimpit diantara diantara badan kekar bapak itu dan pinggiran kursi bus. Rista merasakan tubuh bapak itu begitu berat dan kuat karena memang terlihat dari lengannya yang berotot seperti rajin ke gym. Kemudian Rista juga merasakan bapak itu menggesekkan kelaminnya sesekali ke pantat Rista saat mencoba membantu mendorong tasnya. Rista tidak mau suudzon saat ini, tidak mungkin dia menuduh orang yang sudah menolongnya berbuat cabul terhadapnya. Rista memutuskan membiarkan bapak itu terus menggesek-gesekkan batang kelaminnya ke belahan pantatnya sambil terus membantunya mendorong tas itu sampai aman tidak akan terjatuh.

Bus pun mulai berjalan perlahan meninggalkan terminal. Suasana masih gelap dan dingin malam ini, jendela-jendela sebagian besar dibuka karena AC bus tampaknya sedang rusak, sehingga angin malam semilir berhembus melewati celah lubang jendela. Terdengar beberapa penumpang sudah mulai tertidur sambil mengorok bersahut-sahutan karena memang perjalanan cukup jauh yaitu sekitar 6 jam, jadi mereka manfaatkan waktu dengan tidur sambil menunggu tiba di tujuan

Rista mencoba memejamkan matanya karena biasanya jam segini ia telah tidur. Jarang sekali dia melakukan perjalanan tengah malam seperti saat ini. Rista mencoba mengatur posisi duduknya senyaman mungkin dan terus mencoba memejamkan mata, tetapi suara deru mesin yang kencang membuatnya kesulitan tertidur.

Selang beberapa menit kemudian Rista masih belum juga berhasil tertidur. Bagian punggungnya mulai berkeringat karena gerah kepanasan memakai jaket tebal. Rista kemudian memutuskan untuk melepas jaketnya. Hawa dingin langsung terasa menembus kulitnya ketika jaket yang ia pakai sudah lepas dari tubuhnya. Memang tidak mungkin gamis tipisnya yang transparan itu bisa melindunginya dari hawa dingin.

"Gerah ya mbak sampai dilepas jaketnya?", kata Bapak-bapak yang duduk disampingnya

"Dingin sih pak, cuma punggung saya terasa gerah dikit. Hehe", jawabku

"Oh iya sambil ngobrol aja yuk biar ga bosen perjalanannya", ajak bapak-bapak itu

"Nama saya Naryo", Kata Pak Naryo memperkenalkan diri sambil mengulurkan jabat tangan

"Nama saya Rista pak", jawab Rista sambil merapatkan kedua telapak tangan ke depan mencoba menolak jabat tangan Pak Naryo dengan santun

"Rista.. nama yang cantik seperti orangnya. Nama panjangnya siapa mbak?", tanya Pak Naryo

"Rista Amelia Jihan pak", jawab Rista

"Bagus sekali namanya. Cocok sekali dengan wajah mbak yang cantik hehe.. Kerja apa masih kuliah mbak?", tanya Pak Naryo

"Kuliah pak, ini masi skripsi, tapi juga disambi kerja sampingan aja"

"Kerja sampingan apa?"

"Ngajar guru privat pak buat anak SD dan SMP"

"berapa biasanya harga sewa 1 jamnya?", tanya Pak Naryo mesum

"Maksud bapak?", tanya Rista kebingungan dengan pertanyaan Pak Naryo

"Sewa kamu jadi guru privat..", kata Pak Naryo

"Oohh.. 100ribu pak setiap sesi.. Mata Pelajaran matematika dan Bahasa Inggris ya pak"

"Oh murah banget yaa.. Saya kira 800ribu 1 jam 1x keluar.."

"800ribu? kemahalan pak. Hehehe.. Maksud bapak keluar gimana pak?", tanya Rista bingung menampakkan keluguannya

"Hehehe.. Bapak doakan segera lulus mbak dan segera nikah. Biar bisa merasakan nikmatnya menikah. Jadi mbak Rista gak perlu kerja. Biar Mbak Rista bisa urus rumah Hehehe", kata Pak Naryo

"Aamiin..", Jawab Rista

"Memang nikmatnya nikah apa pak?", tanya Rista penasaran

"Ya nikmat melayani suami dirumah mbak. Buatin sarapan untuk suami, buatin kopi untuk suami, Menyiapkan baju kerja, Mencuci pakaian suami, Beres2 rumah dan gak lupa melayani suami diranjang. Heheheh", kata Pak Naryo sambil tersenyum

"Banyak juga ya pak tugasnya istri. Semoga saya siap pak. Karena saya sejujurnya kaum rebahan pak. Hihihi", jawab Rista

"Maksud mbak?", tanya Pak Naryo bingung

"Ya biasa rebahan sambil mainan hape pak, males ngapa2in. Hehehe"

"Owalah.. Hahaha.. Kirain mbaknya suka rebahan. Kan suami jadi senang mbak rebahan terus, jadi selalu siap tempur diranjang", goda Pak Naryo semakin menjurus

"Aah.. bapak bisa aja..", jawab Rista tersipu malu

Pembicaraan terhenti sejenak karena bapak kernet sudah terlihat mulai mendekati mereka untuk menarik karcis bus. Rista lalu meraba saku jaket dan gamisnya, namun tak ditemukan dompetnya. Rista kemudian ingat kalau dompetnya dia letakkan didalam tas yang sudah tertata rapi diatas.

"Dompet saya diatas pak.. Nanti aja boleh?", tanya Rista mencoba menawar

"Aahh ga usah mbak, ini saya bayarin aja", kata Pak Naryo sambil menyerahkan uang 200 ribu ke Bapak kernet.

"Buat berdua cukup kan? Kembaliannya bawa aja buat rokok", kata Pak Naryo

"Oh nggih, suwun pak.", kata bapak kernet sambil berjalan kembali kedepan

"Ya ampun pak, saya jadi merepotkan nih, nanti sampai tujuan saya ganti uangnya pak", kata Rista tidak enak hati

"Oh gapapa mbak ga usah ganti uangnya, saya traktir kok", kata Pak Naryo ramah

"Wah jangan pak. Jadi sungkan saya sama bapak", jawab Rista tidak enak hati

"Hehehe.. Sudah gapapa.. ", kata Pak Naryo

Lalu mereka kembali ngobrol basa basi sambil membuang waktu agar tidak bosan. Perjalanan 6 jam didalam bus sangatlah membosankan, oleh karena itu banyak penumpang yang lebih memilih untuk tidur selama perjalanan. Tanpa terasa, pak kernet turut serta ikut nimbrung dibangku belakang. Entah sejak kapan bapak kernet turut serta asyik mengobrol bersama di bangku deret belakang ini.

"Bapak sudah lama jadi kernet pak?", tanya Pak Naryo

"Lama sekali pak.. Sudah hampir 15 tahun saya kerja ngernet gini

"Wah jarang dirumah ya.. Pasti kangen terus sama istrinya..", kata Pak Naryo

"Iya pak, setiap pulang besoknya sudah berangkat lagi. Jadi saya punya kesempatan hubungan sama istri saya cuma 1 jam saja setiap minggunya", kata Pak Kernet tersenyum kecut disambut tawa Pak Naryo

"hubungan apa pak?", tanya Pak Naryo mancing2

"hubungan nganu pak.. badan.. alias ngewe. Heheheh", jawab Pak Kernet sambil melirik ke arah Rista

"Ooohhh.. Jangan2 kencang2 pak, ada Mbak Rista tuh", kata Pak Naryo melirik Rista yang terlihat memerah mukanya

Lalu kedua bapak itu tertawa menyadari keberadaan Rista yang sedang tertunduk malu. Bukan hanya karena pembicaraannya, tetapi bapak kernet mulai berani menatap tubuh Rista secara frontal, walau berpakaian syari tapi tetap saja menerawang. Rista dibuatnya salah tingkah karena kurang nyaman dipandangi terus-terusan seperti itu

"Jangan terlalu vulgar pak liatin Mbak Rista. Hehehe", kata Pak Naryo membuat pak kernet garuk2 kepala karena ketahuan daritadi dia memandangi Rista.

"Soalnya Bajunya Mbak Rista aja sexy gitu.. Bisa nerawang jelas.. Kan bikin saya salfok. Hehehe", kata Pak Kernet kembali memandangiku mesum

"Iya saya dari tadi juga mikir, apa gak malu Mbak Rista pakai baju nerawang gini..", kata Pak Naryo

"Ehhh.. Eerr.. Iya pak maaf kalau pakaian saya gini. Saya juga tidak menyangka bakalan menerawang gini bajunya. Karena buru-buru yasudah saya lanjut pakai. Saya kira terminal pasti malam-malam gini sepi. Ternyata lumayan ramai..", jawab Rista beralasan

"Ohhh.. kirain biar Mbak Rista minta digodain dan disiulin orang-orang. Hehehe", kata Pak Kernet semakin menggoda akhwat itu

"Hehehe.. Bapak bisa aja mikirnya", Kata Pak Naryo

"Yasudah saya kembali ke depan dulu pak. Kasihan sopir saya ngga ada yang nemenin ngobrol", kata Pak Kernet sambil berjalan kembali ke depan

"Iya Pak, monggo.", kata Pak Naryo sambil menyengir

Sepeninggal Pak kernet, Rista kembali mencoba untuk memejamkan matanya kuat-kuat. Berharap agar dirinya bisa tertidur dan ketika bangun sudah bisa sampai di terminal. Dicarinya posisi yang nyaman untuk tidur, kepalanya dihadapkan ke samping membelakangi Pak Naryo. Rista tidak menyadari, sedari tadi Pak Naryo terus mencuri-curi pandang kearahnya. Melirik ke tubuhnya yang begitu menggoda.

5 menit kemudian, Rista terlihat mulai tertidur. Pak Naryo mencoba memandangi wajah Rista yang terlelap. Kemudian Pak Naryo mengamati keadaan sekitar. Orang yang paling dekat dengan posisi kursinya nampaknya sudah tertidur pulas sambil mengorok. Pak Naryo semakin gelisah dan tidak tahan dengan aroma tubuh Rista yang wangi dan membuatnya mulai birahi. Seluruh pikirannya mulai dikuasai pikiran mesum nan cabul. Birahinya semakin mendidih di ujung kepalanya. Aroma tubuh gadis itu ditambah kulit tubuh yang menerawang dari balik gamisnya sukses menggoda bapak-bapak paruh baya itu

Pak Naryo kemudian berniat melakukan hobi rahasianya, hobi yang tidak diketahui oleh orang lain selain dirinya sendiri. Hobinya adalah ia gemar eksib mengeluarkan batang kontolnya di dekat wanita. Sering ia lakukan tindakan mesum itu dimanapun ia berada asal ada perempuan didekatnya. Di warung, di atas motor, di dalam mobil, di depan toilet wanita, Pak Naryo gemar mengeluarkan batang kelaminnya didekat wanita yang ia jadikan objek birahi.

Apabila si objek target melihatnya, justru Pak Naryo semakin semangat menggoda perempuan itu dengan mengibaskan batang kelaminnya dihadapan mata mereka yang melihat jijik ke arahnya. Kalau Para perempuan korban eksibnya terlihat salah tingkah dan tersipu malu, Pak Naryo begitu puas dan bangga. Kebanyakan korbannya tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa memilih untuk menjauhi Pak Naryo sesegera mungkin. Mereka berpikir lebih baik menjauh daripada berurusan dengan orang yang memiliki "kelainan" seperti Pak Naryo.

Karena keadaan di rasa aman, Pak Naryo segera mengeluarkan batang kontolnya yang besar dan keras. Batang kontol yang daritadi sudah membuat sesak area selangkangannya. Endrix yang melihatnya dari jauh semakin tidak sabar menanti kejadian apa yang akan dialami budak sexnya itu. Sungguh pengalaman luar biasa baginya bak sedang melihat tontonan bokep virtual reality, seolah dia sedang berada di dekat Rista dan terlihat detail situasi disana.

Tiba-tiba tanpa sadar kepala Rista jatuh bersandar pada pundak Pak Naryo, membuat pria itu semakin kesurupan ingin segera menikmati momen mendebarkan ini. Sambil mengocok kelaminnya, Pak Naryo juga membelai pipi kenyal Rista yang berona merah. Pak Naryo kemudian mencolek garis lubang kencingnya yang sedikit mengeluarkan cairan dan dicolekkan ke bibir tipis Rista. Rista langsung mengulet sejenak merubah posisi tidurnya setalah dicolek bibirnya oleh Pak Naryo. Nafas Pak Naryo tersengal-sengal di momen mendebarkan ini. Kocokannya semakin cepat karena syahwatnya terus memuncak akibat ulahnya yang mulai mengerjai Rista yang sedang tertidur

Pak Naryo memainkan kontolnya sendiri sambil terus memandangi tubuh Rista yang terlihat sexy berbalut gamis transparannya. Ia pandangi paha menggoda Rista yang samar terlihat dari lubang-lubang kecil pada gamis yang dipakainya. Lalu Pak Naryo mulai memberanikan diri menyentuh tangan Rista, mengusap punggung telapak tangan akhwat itu perlahan sambil menikmati betapa mulus kulit tubuh gadis itu.

"Aahh.. Mbak Rista.. Kamu cantik sekali.. Sshhh...", kata Pak Naryo sambil terus mengocok disamping Rista

Tangan kiri Pak Naryo tiada henti mengelus punggung telapak tangan Rista semakin intens. Lalu Perlahan Pak Naryo semakin berani menggeser tangan Rista dan mengarahkan tangan Rista ke arah kepala batang kontolnya. Ia sentuhkan telapak tangan Rista tepat pada garis lubang kencingnya dan langsung membuat tubuh pria itu menegang menikmati lembutnya jemari Rista yang menggesek-gesek kepala kontolnya

"Ohhh.. Tanganmu lembut sekali Rista... Pasti nikmat sekali kalau kamu kocokin kontol saya. Ssshh..", desah Pak Naryo sambil tanpa henti menggesek kepala kontolnya dengan telapak tangan Rista yang masih tertidur nyenyak

"Saya sange sayaangg sshh....", Kata Pak Naryo lirih sambil kali ini mencium telapak tangan Rista

Pak Naryo kemudian semakin mendekati tubuh Rista yang sedang tertidur. menyingkap kerudung yang menutup payudara akhwat itu kebelakang secara perlahan. Dengan gemetaran Pak Naryo pelan-pelan mengatur posisi kerudung Rista agar tidak jatuh menutupi tonjolan payudaranya yang sexy. Bra putih berenda yang dikenakan Rista untuk membungkus payudaranya nampak menerawang menggoda diantara sela sela kain transparan yang dipakainya. Pak Naryo menelan ludah berkali-kali sambil memandang kearah tonjolan yang bikin penasaran itu.

Setelah area dada Rista tersingkap dan tonjolan dadanya terlihat jelas, Pak Naryo kembali mengocok batang kontolnya. Dibayangkannya gadis itu begitu mesum oleh pikiran Pak Naryo. Sesekali ia sentuh dada Rista perlahan sambil terus onani disamping gadis itu. Tidak puas dengan itu saja, Pak Naryo kemudian mencoba menyingkap rok gamis Rista, Pak Naryo semakin keasyikan diam-diam membuka aurat tubuh Rista yang membuatnya begitu penasaran.

Tangan Pak Naryo meraih ujung rok Rista dan pelan-pelan ia angkat agar terbuka. Rista sempat menggeliat dari tidurnya berganti posisi membuat tangan Pak Naryo terkejut. Lalu Pak Naryo buru-buru menarik tangannya menjauh dari tubuh Rista untuk sementara waktu.

Kerudung panjang Rista kembali jatuh menutup area dadanya seperti semula. Pak Naryo kesal dan mencoba mengulangi menyibak kerudung Rista agar tidak menutupi tonjolan bulat payudaranya

Kembali tangan kekarnya mengocok kontolnya sambil memandangi tubuh Rista. Sekali lagi ia coba angkat rok Rista agar terlihat kedua pahanya yang mulus. Kali ini berhasil. rok Rista berhasil Pak Naryo angkat hingga kedua pahanya terbuka bebas. Pak Naryo menelan ludah dalam-dalam memandangi kaki Rista yang putih mulus sempurna tanpa luka sedikitpun. Ia semakin cepat mengocok batang kelaminnya menikmati mulusnya paha akhat cantik itu.

"Ssshhh.. Ristaaa.. Saya jadi ingin menelanjangimu sayang.. Ssshh..", kata Pak Naryo sambil terus mengocok kontolnya penuh nafsu

Tangan Pak Naryo mulai berani meraba pelan-pelan paha Rista. Menikmati sejenak betapa lembut dan kenyalnya daging kaki gadis cantik itu. Telunjuk tangan kirinya perlahan bergerak maju mundur disekitar paha Rista, seolah sedang memberikan rangsangan kepada gadis itu

"Kalau kamu bangun.. Saya paksa kamu buka baju sayang.. biar kamu telanjang disini.. Salah sendiri pakai baju nerawang menggoda saya.. Ssshhh..", kata Pak Naryo terus mengocok kontolnya dengan tangan kanannya

Menyadari batang kontolnya mulai kedutan dan ingin muncrat, Pak Naryo memperlambat tempo kocokannya. Dia menyadari jika dia biarkan spermanya keluar sekarang, nafsu nakalnya pun akan turut sirna. Dia tidak ingin itu terjadi. Pak Naryo masih ingin menikmati aktivitas cabul ini lebih lama. Memainkan tubuh Rista yang sedang tertidur sambil coli disampingnya.

Pak Naryo berulah lebih jauh dan lebih berani. Ia angkat rok gamis Rista lebih tinggi, hingga terlihatlah celana dalam yang dipakai oleh akhwat itu. Mata Pak Naryo melotot memandangi area tempik Rista yang bikin penasaran dibalut celana dalam putih berendanya. Samar-samar jembut Rista terlihat diantara renda-renda celana dalamnya. Pemandangan ini terlalu indah bagi Pak Naryo yang biasanya hanya bereksib tanpa menyentuh objek fantasinya sama sekali. Tidak pernah dia eksib sampai level seperti ini. Jantungnya semakin berdebar-debar saat memandangi area tempik Rista yang masih ditutup celana dalam putihnya

"Ooohh.. penasaran saya sama memek ukhti-ukhti cantik macam kamu, Rista..", Kata Pak Naryo sambil menowel perlahan bagian celana dalam Rista tepat pada garis kelaminnya

Tubuh Rista kembali menggeliat sejenak. Pak Naryo diam sesaat, sebelum pada akhirnya ia ulangi meraba garis kelamin Rista yang tercetak di balik celana dalam rendanya perlahan. Telunjuk Pak Naryo bergerak keatas meraba bulu jembut yang sedikit keluar, lalu kebawah lagi turun meraba garis memek Rista yang semakin lama semakin terasa lembab. Tubuh Rista merespon rangsangan itu, celana dalam Rista mulai sedikit basah membentuk garis yang tercetak berasal dari lubang tempiknya.Tubuh Rista kembali menggeliat.

Kali ini tangan gadis itu bergerak mengucek matanya dan perlahan Rista mulai terbangun membuka matanya. Pak Naryo buru-buru menarik kembali tangannya dan menutup batang kontolnya sebisanya lalu ia pun pura-pura tidur. Mata sayu Rista perlahan terbuka. Betapa terkejutnya Rista saat menyadari rok gamisnya terangkat hingga terlihat seluruh lekuk paha dan celana dalamnya. Rista sempat curiga dan memandang tajam ke arah Pak Naryo. tetapi Pak Naryo sudah pura-pura tertidur sambil kedua tangannya menutup resleting celananya yang terbuka.

*Kok bisa tersingkap gini ya..*, kata Rista dalam hati

Rista lalu membetulkan kembali beberapa bagian pakaiannya yang tersingkap dan mencoba kembali untuk memejamkan mata. Pak Naryo perlahan melirik kembali ke arah Rista, memastikan akhwat itu sudah tertidur kembali dan mencoba mengulangi aksinya mengerjai Rista. Pak Naryo kembali mengeluarkan batang kontolnya dan mengocok kembali kelaminnya yang sudah mengeras sambil terus memandangi wajah cantik Rista yang matanya terpejam menggemaskan.

Sedang asyik-asyiknya mengocok di samping Rista, tiba-tiba mata Rista terbuka. Rupanya Rista hanya berpura-pura tidur sambil menunggu apakah benar yang melakukan ini semua adalah Pak Naryo. Rista terkejut memandangi Pak Naryo sedang asyik mengocok kontol disampingnya. Begitu pula dengan Pak Naryo yang juga terkejut menyadari gadis disampingnya memergoki dirinya sedang coli. Suasana menjadi sepi untuk beberapa saat. Rista bingung harus berbuat apa disituasi seperti ini. Beda dengan Pak Naryo, Bukannya panik, Pak Naryo malah semakin percaya diri mengocok kelaminnya sambil dipandangi oleh Rista. Rista semakin bingung dan ketakutan harus bagaimana. Apakah dia harus berteriak saat ini, tapi nanti tentu saja teriakannya akan mengganggu tidur orang-orang disekitarnya.

"Ris", tiba-tiba suara Endrix terdengar ditelinganya membuat Rista semakin ketakutan

"Awas lu kalau berbuat bodoh, Lu turuti permainan Pak Naryo. Ikuti semua keinginannya. Paham? Ingat nasib mbak lu tergantung sama lu. Heheheh..", perintah Endrix

Rista hanya diam pasrah setelah mengetahui pria bejat yang menjadi tuannya rupanya mengetahui apa yang sedang terjadi padanya. Pada akhirnya Rista hanya membiarkan Pak Naryo yang terus cengengesan memandangi tubuhnya sambil onani

Melihat gadis itu pucat dan kebingungan, Pak Naryo berada diatas angin. Ia tidak tahu mengapa gadis itu hanya terdiam dan terlihat begitu pasrah. Pak Naryo tidak peduli yang penting keberuntungan berada dipihaknya. Pak Naryo yakin Rista tidak akan berani teriak dan melaporkan aksi cabulnya kepada orang-orang disekitarnya. Pak Naryo semakin berani mengeluarkan seluruh kelaminnya dihadapan Rista, termasuk pelernya yang hitam kendor itu ia perlihatkan ke Rista. Ia kocok perlahan kontolnya dihadapan Rista sambil tersenyum cabul. Rista semakin ketakutan memandangi batang kontol hitam yang lebih besar daripada punya Endrix itu.

"Hehehe.. Kamu suka sama kontol saya? Kok dilihatin terus.. Heheheh", tanya Pak Naryo kurang ajar

"Enngg.. Enggak pak... Saya ngga liat..", jawab Rista tersipu malu dan memalingkan pandangannya

"Kamu sengaja kan pakai baju seperti ini? Kamu eksibisionis ya? Saya paham karena saya juga punya hobby seperti itu. Heheheh...", Kata Pak Naryo merasa diatas awan

"Sudah Pak.. Jangan diteruskan.. Bukan maksud saya seperti ini..", pinta Rista

"Tenang, jangan ramai-ramai nanti orang-orang pada bangun..", kata Pak Naryo

"I.. Iya..", jawab Rista lirih menurunkan volume suaranya

"Jawab kamu sengaja eksib kan?", tanya Pak Naryo lagi

Rista tidak langsung menjawab. Dia pikirkan jawaban yang masuk akal namun tidak menepis tuduhan bahwa dia sedang melakukan aksi eksibisionis.

"I.. Iya pak.. Tetapi saya terpaksa melakukannya karena disuruh pacar saya, katanya biar saya lebih percaya diri", jawab Rista beralasan

"Ohhh.. Pacarmu suka mamerin kamu ya? Boleh juga pacarmu. Betul itu, salah satu latihan biar bisa lebih percaya diri itu ya eksib. Hehehe.. Yasudah sekarang coba kamu pamerin tubuhmu ke saya.. Mumpung semua lagi pada tidur", kata Pak Naryo dengan seringai liciknya

Memang benar kebanyakan penumpang di bus malam ini sudah tertidur dan suasana amatlah hening. Hanya suara deru mesin yang terdengar dan suara pak kernet yang sedang bercakap-cakap dengan Pak sopir di depan.

"Angkat rokmu Mbak.. Saya mau lihat sempakmu lagi. Hehehe..", kata Pak Naryo cengengesan sambil terus coli

Rista melihat keadaan sekitar, terlihat sekali dia sebenarnya enggan melakukannya. Tangannya bergetar dan seolah berusaha melawan perinyah Pak Naryo

"Buka Rista!!!!", perintah Endrix membuat Rista semakin ketakutan

Ia beranikan untuk mengangkat roknya sendiri dihadapan bapak-bapak itu. Diangkatnya perlahan roknya hingga paha nya kembali terbuka, kali ini, bukan Pak Naryo yang usil, tetapi semua dilakukan oleh Rista sendiri. Pak Naryo semakin cenat-cenut karena ternyata gadis ini mudah sekali ditaklukkan. Ia menjadi semakin bersemangat meminta hal-hal cabul kepada Rista.

"Sekarang pegang kontol saya Mbak Rista..", pinta Pak Naryo

Rista ragu menuruti permintaan itu. Tetapi dia ingat kalau Endrix sedang mengawasinya dari jauh sehingga mau tidak mau Rista harus menuruti permintaan bapak-bapak hobi eksib itu. Pelan-pelan Rista mengenggam batang kontol Pak Naryo dan mulai mengocoknya dengan lembut

"Aahhh.. Nikmat sekali Mbak Rista.. Sudah pinter ngocok ya kamu... Sshhh.. Sering kocok kontol pacarmu ya?", kata Pak Naryo

"Iya Pak..", jawab Rista berbohong. Padahal Rista malah belum pernah kocok kontol calon suaminya sendiri

Tangan Pak Naryo pun mulai berani meremas-remas tetek Rista yang terlihat sexy dan bikin penasaran dibalik gamis transparan itu. Tangan Pak Naryo yang berotot begitu kuat mencengkeram dan meremas dengan kasar tetek Rista sebelah kanan membuat gadis itu mulai mendesah lirih

"Ssshhh..", desis Rista sambil tangannya terus mengocok kontol Pak Naryo

"Enak ya diremas-remas susunya? Heheheh"

"Sakit pak.."

Pak Naryo kembali meremasi kedua gunung kembar Rista dengan kasar. Remasannya begitu kuat membuat Rista sedikit menahan sakit dan hanya bisa pasrah yang terpenting Mbak Dewi terjaga martabatnya. Tangan Rista terus dipaksa mengocok kontol Pak Naryo semakin mengeras

"Hmmm.. Saya ingin lihat kamu lebih berani eksibnya sekarang.. Coba lepas gamismu itu sisakan hanya bra dan sempakmu saja..", kata Pak Naryo sambil merem melek keenakan kelaminnya terus dikocok akhwat cantik

"Apa? Banyak orang pak disini.. Kalau ketahuan gimana..", kata Rista

"Justru itu sensasinya.. Saya juga sering kepergok kok waktu eksib..Tapi saya malah semakin ketagihan melakukannya Ayo lepas gamismu biar kamu semakin percaya diri Rista sesuai keinginan pacarmu.. Heheheh.."

Rista terdiam sejenak. Menimbang-nimbang apakah dia harus melanjutkan kegilaan ini. Tetapi Rista kembali ingat Mbak Dewi kakak kesayangannya. Rista tidak ingin Mbak Dewi menjadi seperti dirinya. Pada akhirnya, gadis itu memantabkan hati, meyakinkan dirinya menuruti permintaan Pak Naryo. Rista melihat ke arah depan. Memastikan keadaan aman sebelum dia bertindak lebih gila. Tidak terlihat penumpang yang masih terjaga, hanya pak kernet dan pak sopir didepan yang masih asyik mengobrol melepas bosan selama perjalanan.

Rista kemudian mengatur posisi duduknya dan mulai menarik resleting gamisnya yang terletak di belakang itu kebawah. Kulit punggungnya mulai terbuka. Suasana dingin semakin terasa menusuk tubuhnya yang minim lemak. Pelan-pelan Rista mengangkat gamisnya keatas hingga terlepas dari tubuhnya. Pak Naryo melotot tidak percaya melihat keindahan didepan matanya. Tubuh Rista benar-benar sempurna. Tiap bagian lekuk tubuhnya mengundang syahwat. Tonjolan payudaranya memang tidak besar, tetapi pas untuk digenggam. Ditambah lagi Rista memakai kerudung panjang syari yang menambah nilai pesonanya. Membuat gairah Pak Naryo semakin mendidih melihat aurat ukhti-ukhti yang seharusnya terjaga bisa ia pandangi sepuasnya. Rista saat ini hanya menyisakan kerudung, BH, celana dalam, juga kaos kaki serta sandalnya.

"Lepas saja sekalian kaos kakimu Mbak.. Biar gak kotor", Kata Pak Naryo dan Rista pun menarik lepas kaos kakinya

Pak Naryo semakin terkesima dan tak bosan-bosannya memandangi tubuh Rista yang hanya menyisakan pakaian dalam saja. Pak Naryo jadi ingat tubuh artis-artis porno jepang yang sering ia tonton. Seperti itulah gambaran tubuh Rista yang memang sudah Rista jaga selama lebih dari 20 tahun. Tanpa luka dan goresan sama sekali, karena memang Rista rajin merawat kesehatan kulitnya tubuhnya dengan rajin menggunakan skincare.

Pak Naryo lalu meminta Rista kembali mengocok kontolnya. Sedangkan tangannya perlahan mulai meraba tiap bagian tubuh akhwat yang duduk di sampingnya itu. Rabaan tangan Pak Naryo mulai bergerak dari pundak Rista, dan turun perlahan melewati himpitan ketiak tanpa bulu gadis itu. Nafas Rista teerdengar begitu berat mencoba menahan nafsu birahinya, texture kasar tangan Pak Naryo yang membelai tiap bagian tubuhnya membuatnya semakin kegelian, dan mulai menggoa syahwat akhwat cantik itu

"Angkat keatas tanganmu sebentar Mbak Rista..", pinta Pak Naryo

Rista yang mulai terjebak kenikmatan mulai menuruti permintaan Pak Naryo tanpa banyak protes. Sekali lagi tubuhnya mulai merasakan kenikmatan sentuhan nakal pria. Sugesti Endix yang menginginkan Rista semakin binal masih tertanam kuat di relung hatinya yang paling dalam. Dalam alam bawah sadarnya, ia memang sudah menganggap perintah Endrix adalah sebuah kewajiban yang harus ia taati, membuyarkan iman yang selama ini ia jaga dan ia yakini. Diangkatnya kedua tangannya keatas, memamerkan betapa bersihnya kedua ketiaknya dihadapan Pak Naryo. Tangan Pak Naryo bergerak, meraba selempitan ketiak Rista yang terbuka dan terlihat tanpa bulu. Jemarinya bergerak perlahan di area ketiak Rista, membuat Rista menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan perasaan nikmat geli yang berikan oleh jemari nakal Pak Naryo.

Tangan Pak Naryo bergerak melingkar diketiak Rista. Rista terpejam menahan rangsangan birahinya akibat sentuhan-sentuhan nakal Pak Naryo. Tubuhnya kembali menikmati rangsangan yang diberikan oleh kaum pria, seperti rangsangan-rangsangan yang pernah Rista terima sebelumnya. Yang awalnya akal pikirannya menolak, lama kelamaan nafsunya menguasainya mengalahkan logikanya.

Setelah puas meraba ketiak mulus Rista, kepala Pak Naryo mulai mendekati tangan Rista yang masih dalam posisi terangkat. Ujung hidung Pak Naryo mulai menyentuh permukaan ketiak Rista yang bersih tanpa bulu. Pak Naryo menikmati betapa harumnya aroma tubuh gadis itu.

"Ssshhh... Wangi sekali tubuhmu Mbak Rista.. Ssshhh.."

"Pak.. geli.... Sshhh..", Rista mendesis lirih

Pak Naryo mulai menjilati ketiak Rista secara perlahan. Pak Naryo begitu menikmati aroma tubuh gadis itu Sontak tubuh Rista langsung mengejang seperti tersengat listrik bertekanan tinggi saat lidah kasar Pak Naryo mulai bermain melumasi ketiak Rista dengan air liurnya. Mata Rista terpejam rapat, mencoba menahan desiran birahi yang terus dibangkitkan oleh Pak Naryo. Lidah Pak Naryo terus menjilati ketiak Rista penuh kenikmatan. Nafas Rista sampai terdengar tersengal-sengal sambil menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan perasaan geli yang luar biasa akibat jilatan nakal Pak Naryo

"Ssshh.. Pak.. Sudahh.. Geli..."

"Oohh.. Mbak Rista.. Ketiakmu saja begitu nikmat seperti ini... Sshhh .", kata Pak Naryo

Sambil terus menjilati ketiak Rista, Tangan Pak Naryo perlahan meraba bagian dada gadis itu. Tangan nakal Pak Naryo mulai menyusup mencari keberadaan pentil susu Rista. Lalu, dimainkannya perlahan puting susu Rista hingga gadis itu kembali menggeliat menerima rangsangan nakal Pak Naryo, sambil sesekali diremasnya buah dada yang tidak terlalu besar itu. Setelah puas bermain di gunung kembar Rista, tangan Pak Naryo kemudian turun bergerak meraba perut gadis itu yang rata tanpa lemak, lalu turun menuju bagian kelamin Rista. Tubuh Rista sedikit tersentak saat tangan Pak Naryo mulai sampai di area kelaminnya. Rista melirik tangan Pak Naryo yang mulai meraba celana dalam yang dikenakannya.

Lalu Pak Naryo mulai menggesek-gesek garis kelamin Rista dengan perlahan diatas permukaan kain segitiga itu perlahan, membuat tempik Rista kembali merespon alamiah mengeluarkan sedikit cairan . Tubuh Rista semakin mengejang dan mendesah perlahan, tangan Pak Naryo terus menggelitiki lubang kelamin Rista yang semakin basah. Seluruh tubuhnya semakin bergerak tak beraturan karena dirangsang tiada henti oleh Pak Naryo. Tanpa terasa sempak Rista sudah benar-benar becek dan dari dalam kelaminnya terus mengeluarkan cairan yang membasahi bagian tengah celana dalam yang dipakainya. Pak Naryo semakin semangat membuat banjir kelamin Rista

"Ooohh.. Pak.... Ssshhhh..", Rista mulai terbuai dengan kenikmatan pada area tempiknya

Rista membuka kakinya lebih lebar, agar tangan Pak Naryo semakin leluasa meraba area tempiknya yang lembab itu. Tempik Rista semakin bocor memproduksi cairan hangat, lendir kenikmatan ity terus mengucur dari kelaminnya membuat celana dalam berendanya sudah bebar-benar basah. Pak Naryo semakin blingsatan mendapati akhwat disampingnya sudah begitu terangsang.

Tangan Pak Naryo mencoba menyusup ke dalam celana dalam Rista, betul saja suasana didalam sana terasa hangat. Jembut Rista terasa basah terkena cairan kelamin dan juga keringatnya sendiri. Telunjuk Pak Naryo mulai meraba lipatan kulit kelamin Rista yang texturenya halus. Rista kembali mendesah tak karuan, tangan Pak Naryo terus menggoda kelaminnya agar semakin terangsang

"Aahhh.. Pak.. Uuuhh...", Rista merintih perlahan

Pak Naryo sudah tidak sabar memagut bibir tipis Rista yang berwarna pink itu. Bibir Pak Naryo mulai perlahan mendekati bibir Rista yang sudah pasrah. Rista sempat menolak sebentar sebelum akhirnya Pak Naryo menahan kepala gadis itu agar tidak bisa menghindar. Bibir mereka saling bertemu dan Pak Naryo melumat bibir itu dengan lembut Bibir tipis Rista yang menggiurkan itu terasa begitu nikmat ketika dicumbu. Terdapat sedikit aroma manis yang terasa akibat dari lip ice yang ia pakai. Pak Naryo semakin bersemangat melumat bibir Rista penuh nafsu. Kali ini sudah bukan hanya bibir saja yang bertemu. Lidah Pak Naryo pun sudah mulai menyeruak masuk menjilati lidah Rista yang mssih berada di dalam rongga mulutnya

"Sssshhhhh... Pak....", desis Rista sambil mencengkeram kursi tempat duduknya

Mereka berciuman cukup lama. Suasana dingin malam itu sudah tak terasa lagi bagi keduanya. Tubuh mereka yang saling menghimpit sehingga menimbulkan perasaan hangat malam itu

"Sepong kontol saya Mbak... Sshhhh...", pinta Pak Naryo

Rista langsung menurunkan tubuhnya sambil mengocok kontol Pak Naryo. Tangan lembutnya terus memainkan kelamin bapak-bapak itu dan kemudian batang kontol itu mulai dimasukkan ke dalam mulutnya sendiri. Bibir dan lidah Rista begitu lihai memainkan daging panjang berotot milik Pak Naryo. Pak Naryo memejamkan mata keenakan menikmati permainan oral sex Rista. Rongga dalam mulut Rista terasa begitu hangat dan basah, membuat kontolnya terasa betah di dalam bibir akhwat itu

"Ooohhh.. Enak.. Terus Mbak Rista... Sshh..", Kata Pak Naryo sambil membelai kepala Rista

Rista mempercepat kulumannya. Kepalanya naik turun mengulum daging panjang Pak Naryo dengan tempo yang semakin cepat. Sesekali tangannya mengocok kelamin keras itu agar air liurnya melumasi permukaan kontol Pak Naryo dengan sempurna, sesekali pula ia jatuhkan gumpalan air liurnya tepat di garis kencing kepala kontol Pak Naryo. Pak Naryo tidak menyangka bisa mendapatkan servis yang begitu sempurna dari seorang akhwat berwajah cantik yang baru saja ia temui. Wajah kalem dan lugu Rista berbanding terbalik dengan kegilaan permainan seksnya yang begitu luar biasa

Tangan Pak Naryo kembali menjamah tonjolan payudara Rista yang masih terbungkus BH berendanya. Telunjuk Pak Naryo menyusup melewati celah kecil bra Rista dan kembali memilin-milin pentil susu gadis itu. Rista semakin terangsang hebat saat area sensitifnya kembali dimainkan, tanpa sadar kuluman Rista semakin lama semakin cepat.

"Ssshhh.. Pentilmu kenyal sekali Mbak... Seponganmu luar biasa.. Aaahhh.. Sudah-sudah nanti saya keluar...", kata Pak Naryo lirih dan meminta Rista menghentikan sepongannya

Setelah Rista menghentikan sepongannya ke kelamin Pak Naryo. Pak Naryo menurunkan cup bh rista ke bawah hingga pentil susunya keluar. Rista masih saja menunduk malu saat seorang pria lagi-lagi melihat auratnya. Mulut Pak Naryo langsung melumat habis pentil susu Rista. Rista kembali mencengkeram erat kursi yang ia duduki saat pentil susunya terasa dikenyot oleh Pak Naryo. Kepala Rista sampai terdongak keenakan, Pak Naryo terus memainkan pentil susu Rista dengan gemas. Texturenya yang kenyal dan wangi sabun yang masih menempel pada pentil susu Rista membuat Pak Naryo tidak bisa menghentikan jilatannya ke payudara akhwat itu

"Aaahhhh... Sshhh.. Uuuhh.. Pak... Teruss..", desah Rista pelan-pelan manja meminta bapak-bapak itu tak berhenti menjilati pentil susunya.

Setelah puas menjilati puting susu Rista, Pak Naryo menutup kembali payudara Rista dengan cup bhnya. Pak Naryo tersenyum mesum memandangi kemolekan tubuh Rista yang sexy hanya mengenakan sempak dan bh berenda itu. Wajah Rista menatap sayu sambil menahan malu saat tubuh sexynya dipandangi oleh Pak Naryo.

Pak Naryo kemudian merebahkan tubuh Rista pada kursi belakang bus yang memanjang. Tubuh kekar Pak Naryo menindih tubuh Rista. Kembali Pak Naryo menciumi seluruh bagian tubuh Rista mulai dari bibir, dan terus turun ke bawah. Disingkapnya sejenak kerudung Rista dan dijilatinya leher Rista yang berkeringat deras itu. Tubuh Rista semakin menggelinjang tak beraturan saat Pak Naryo menjilatu bagian belakang telinganya. Kemudian ciuman Pak Naryo terus turun dan tangan Pak Naryo langsung slkembali membuka cup bh Rista hingga kedua gunung kembar Rista terbuka.

Pak Naryo langsung melahap puting susu Rista itu dengan lidahnya hingga area pentil susu Rista menjadi basah terkena jilatan Pak Naryo. Tubuh Rista tak berhenti menggeliat saat Pak Naryo menyedot pentil susunya kuat-kuat. Rista mencoba mendesah, namun mulutnya ditahan oleh Pak Naryo. Setelah puas memainkan pentil susu Rista, ciuman Pak Naryo terus lanjut turun melewati perut dan menuju area tempik Rista. Disingkapnya sempak Rista bagian selangkangannya hingga lubang tempik Rista sedikit mengintip

Dihirupnya aroma jembut Rista yang khas. Rista menggigit bibirnya sendiri mencoba terus menahan rasa geli nikmat yang ia rasakan saat ini. Nafas hangat Pak Naryo yang menderu membuat Rista semakin gelisah tak karuan. Lidah Pak Naryo mulai menyapu kulit labia Rista perlahan. Rista tersentak hebat saat lidah Pak Naryo mulai menyapu kelaminnya yang basah. Semakin lama lidah itu menyeruak masuk semakin dalam menjilati bagian dalam lubang kelaminnya. Kepala Rista menggeleng ke kiri dan ke kanan. Kakinya pun semakin mengangkang memberikan jalan kepada Pak Naryo agar terus menikmati liang senggamnya

*sluruppp sluruppp sluruppp*, suara jilatan lidah Pak Naryo ke tempik Rista

"Ssshhhh..", Rista mendesis kuat

"Nikmat memekmu Mbakk.. Wangi dan gak kecut.. Heheheh..", puji Pak Naryo sambil terus menjilati tempik Rista yang mulai banjir

"Pakkk.. Sudah... Saya geli... Aahh..", Kata Rista lirih

"Sebentar saya belum puas jilmek memekmu cantik..", Kata Pak Naryo sambil meneruskan menjilati memek Rista

Tangan Pak Naryo menarik bibir kelamin Rista agar semakin terbuka lebar. Tampaklah bagian dalam tempik Rista yang berwarna merah muda. Lalu kembali lidah Pak Naryo menyapu cairan-cairan yang menempel pada dinding kelamin Rista. Rista kembali mengejang, kaki akhwat itu bergetar-getar mencoba menahan orgasmenya yang mulai terasa ingin ia keluarkan saat ini juga

"Sudah Pak.. Saya mau pipis...", pinta Rista

"Hehehe.. Ok deh..", jawab Pak Naryo memandangi wajah sayu Rista yang terlihat begitu sange.

Setelah puas menjilati tempik Rista hingga basah dan lecek tak karuan. Pak Naryo kembali menindih tubuh Rista sambil memegangi batang kontolnya yang sudah sangat keras

"Lagian Saya sudah ga tahan lagi pingin ngentot cewek secantik kamu..", Kata Pak Naryo sambil menyingkap bagian selangkangan sempak rista hingga bibir kelamin Rista tidak terhalangi celana dalamnya.

"Jangan Pak..", pinta Rista menyadari batang kontol Pak Naryo sudah menyentuh kelaminnya

"Jangan berisik nanti orang depan bangun lho..", ujar Pak Naryo sambil menunjuk penumpang di depan mereka yang sedang tertidur pulas

Pak Naryo mulai mendorong masuk kontolnya ke arah lubang tempik Rista. Dibungkamnya mulut Rista agar tidak ceroboh mengeluarkan suara desahan. Kontol Pak Naryo mulai membelah masuk di belahan lubang kelamin akhwat cantik itu. Tubuh Rista kembali menggeliat hebat seolah tubuhnya sedang dibelah oleh kontol besar Pak Naryo. Semakin lama kontol bapak-bapak itu tertancap semakin dalam, membuat tempik Rista langsung l
perih dan kedutan karena harus menyesuaikan diameter lubang kelaminnya dengan diameter kontol Pak Naryo yang besar.

"Ssshhh.. Pak... Aduuhhh..", kata Rista menahan desahannya karena saking besarnya kontol Pak Naryo

"Becek memekmu Mbak... Ssshhh.. Nikmat sekali.. Uuhhh", kata Pak Naryo berbisik ditelinga Rista dan melanjutkan mendorong masuk batang kontolnya semakin dalam ke kelamin gadis itu

*blessss*

Pak Naryo perlahan mulai memompa tempik Rista dengan batabg kontolnya. Tubuh Rista hanya bisa pasrah ditindih Pak Naryo. Dia rela berkorban melakukan ini semua asalkan kakak kandungnya tetap terjaga kehormatannya. Pak Naryo leluasa mengobok-obok tempik Rista tanpa ada penolakan sama sekali dari gadis itu. Mata Rista terpejam rapat dan sesekali bibirnya meringis menahan linu pada alat kelaminnya yang terus dihajar oleh kontol Pak Naryo.

"Sshh.. Ahh. Pak..", desah Rista pelan sekali agar penumpang di depannya tidak bangun

"Ssshh.. Enak bener jepitan memekmu Mbak Rista... Aaahhh...", Kata Pak Naryo sambil melumat kembali bibir Rista

Terjadi kembali pertukaran ludah diantara kedua bibir itu. Air liur mereka saling menyatu membentuk sebuah benang tipis yang saling terhubung diantara lidah mereka. Lalu Pak Naryo melumat bibir Rista yang tipis bergantian atas dan bawah. Rista biarkan bibirnya dicumbu bapak-bapak itu sepuas hatinya. Sedangkan kedua kelamin mereka terus bertemu dan saling bertumbukan. Jika suasana hening, pastilah terdengar bunyi ceplak-ceplak pertemuan kedua kelamin yang sudah basah oleh lendir itu

*ceplak ceplak ceplak* suara tumbukan kelamin Pak Naryo dan Rista

"Pak.. Sudah.. Nanti orang-orang bangun.. Ssshhh.."

Pak Naryo tak menggubris permintaan Rista. Bahkan sodokan demi sodokan kontol Pak Naryo lebih kuat dan cepat dibandingkan sebelumnya. Mata Rista terbelalak menyadari Pak Naryo memperkuat sodokan pada kelaminnya. Ingin Rista mencoba mendesah sekencangnya. namun coba ia tahan. Ia tutup mulutnya sendiri dengan lengannya agar bibirnya tidak mengeluarkan desahan

" Ampun pak... Aduhh.. Sudah... Sshh..", pinta Rista

"Hehehe.. Oke lah. lagian saya juga gak mau keluar sekarang", Kata Pak Naryo sambil mencabut batang penisnya dari tempik Rista

Setelah Pak Naryo melepaskan tubuhnya, Rista segera duduk dan membetulkan posisi BH dan sempaknya yang sudah disingkap oleh Pak Naryo. Rista bermaksud mengambil kembali gamisnya namun dengan cepat Pak Naryo menahan Rista untuk mengenakan kembali gamis bahan kain furingnya yang transparan itu. Rista kembali kebingungan menyadari kemesuman Pak Naryo rupanya belum berakhir.

"Siapa suruh kamu pakai baju sekarang. Sekarang saya mau kamu Eksib lebih ekstrim lagi.. Coba kamu jalan ke depan dengan kondisi seperti ini. Hehehe..."

"Hah? Nanti saya ketahuan pak... Lagian Pak kernet dan pak sopir bisa melihat saya nanti.. Jangan pak..", kata Rista

"Heh lu wajib patuhi permintaan bapak itu. Ingat nasib Mbak lu ada ditangan lu!!! Lagian tidak masalah jika mereka melihatmu!! Ayo lakukan permintaannya Rista!", kata Endrix tiba-tiba terdengar dari telinga gadis itu

Sungguh Rista begitu ketakutan saat ini. Ingin sekali ia tidak mematuhi permintaan Pak Naryo, tapi kembali bayang-bayang wajah cantik Mbak Dewi yang bercadar itu membuat Rista tidak tega. Rista masih ragu untuk melakukan request gila dari Pak Naryo. Bagaimana mungkin dirinya berjalan ke depan bus hanya mengenakan sempak dan celana dalam saja yang dimana Pak kernet dan Pak sopir masih mengobrol seru di depan sana. Selain itu, dia tidak bisa memastikan apakah semua penumpang dalam keadaan tidur. Ataukah ada sebagian yang masih terjaga. Ini semua terlalu beresiko baginya

"Ayo mbak Rista. Saya tahu kamu menikmati ini semua. Kamu ingin memamerkan tubuhmu kan? inilah saatnya.. Ayo jangan ragu tunjukkan keindahan tubuhmu mbak..", Kata Pak Naryo

"Tapi Pak.. Saya takut..", kata Rista

"Ayolah mereka semua sedang tidur. Berjalanlah perlahan. Kalau kamu tidak ceroboh, semua pasti aman-aman saja. Heheheh..", kata Pak Naryo sambil mengurut batang kontolnya sendiri

"Lakukan Rista!!!! Atau besok gw kirim video mbak lu keenakan gw anal!!", kata Endrix membuat Rista mau tak mau segera berdiri dan memulai aksi gilanya

Tubuh Rista gemetaran hebat dan nafasnya tersengal-sengal begitu tegang dengan situasi saat ini. Rista tidak habis pikir mengapa dia ditakdirkan tiap saat harus berbuat mesum dan berzina dengan orang2 yang tidak dikenalnya. Semua takdir ini coba ia jalani penuh kesabaran dan keikhlasan. Perlahan dia langkahkan kakinya menuju depan ke arah pak kernet dan pak sopir yang sibuk menghadap depan memperhatikan kondisi jalan raya.

Permukaan jalan yang tidak rata membuat bus berjalanan meliuk-liuk. Keseimbangan tubuh Rista menjadi tidak sempurna karena bus tidak berjalan dengan stabil. Rista terpaksa sesekali berpegangan pada kursi penumpang saat berjalan saat tubuhnya hampir terjatuh. Pak Naryo memandangi pantat Rista yang begitu sexy ketika berjalan dengan celana dalam rendanya. Terlihat sekali Rista berjalan Penuh was-was sambil ia perhatikan kepala para penumpang yang ada memastikan mata mereka sedang terpejam dan tidak menyadari kehadirannya.

Tubuh Rista yang begitu putih mulus terlihat kontras diantara kegelapan malam ini. Aroma tubuhnya yang wangi tentu saja akan membuat penumpang yang memiliki penciuman sensitif bisa merasakan kehadirannya. Rista terus berjalan mengendap-endap ke depan. Sesekali langkahnya terhenti saat dia harus melewati penumpang yang mengulet membetulkan posisi tidurnya.

Rista hampir sampai dibelakang Pak kernet dan Pak Sopir yang fokus melihat ke arah depan. Keringat deras jatuh membasahi kening Rista saat ini. Dia begitu tegang saat ini berdiri setengah telanjang diantara para penumpang bus malam. Ketika Rista sudah sampai di depan dan bersiap kembali ke belakang, mata Pak Kernet menoleh ke belakang saat itu juga. Pak kernet menyadari kehadiran seseorang di belakangnya. Mata Pak kernet langsung terbelalak melihat pemandangan indah didepannya. Tidak disangkanya, Rista yang tadi ia ajak berbicara di belakang bus dengan gamis menerawang saat ini sedang berjalan setengah telanjang menyusuri bus. seketika tubuh Rista lemas, aksi eksibnya malam ini akhirnya harus ketahuan oleh Pak kernet.

"Mbak Rista!!!!", kata Pak kernet terkejut

(lanjut post berikutnya)
 
"Ada apa pak?", tanya Pak Sopir sambil melirik dari kaca spion yang terletak di tengah bus

Rista terlihat kebingungan berdiri mematung dengan kondisi kaki gemetaran. Dari lubang kelaminnya menetes deras cairan tempiknya yang keluar jatuh melewati celah selangkangannya.

Pak sopir melongo melihat pemandangan indah dibelakangnya dan reflek menoleh melihat kebelakang memastikan apa yang dilihatnya di kaca spion bukanlah fatamorgana.

Dilihatnya Seorang gadis berkerudung berdiri terdiam hanya mengenakan sempak dan BH saja. Wajah Rista nampak tersipu malu sambil tertunduk tidak mampu melihat ke arah wajah kedua pria itu. Kerudung panjangnya tersingkap ke belakang sehingga bagian dadanya bergelantungan terbuka menggoda dalam kondisi terbungkus bra berenda berwarna putih. Pak sopir sampai melongo dan terus memandang ke belakang menatap tubuh indah Rista dan masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya

*Ciiiiittttt ciiittttt*, suara bus tiba-tiba oleng

Sopir itu kehilangan kendali setir busnya karena matanya sibuk memandangi ke arah Rista. Bus meleyot tajam, sopir bus membanting setir mendadak membuat bus bermanuver tiba-tiba. Seluruh penumpang dibelakang terkejut dan membuat mereka terbangun dari tidurnya. Awalnya mereka tidak menyadari keberadaan Rista. Namun setelah pandangan mereka berangsur semakin jelas, barulah mereka menyadari gadis itu sedang berdiri setengah telanjang di depan. Mereka melongo melihat keadaan Rista yang terlihat sexy dari belakang. Menampakkan punggungnya dengan bulatan pantat yang menggoda.

Penumpang menjadi riuh dan tidak mengantuk lagi melihat ada gadis sedang berdiri hanya mengenakan BH dan celana dalam saja, beberapa penumpang ada juga yang tidak tergoda bahkan merasa jijik melihat Rista. Mereka mengancam akan melaporkan kegiatan cabul ini. Pak kernet langsung berinisiatif mengamankan kondisi yang mulai tidak kondusif. Beberapa pasang mata lainnya tidak mampu memandang kondisi gadis itu dan hanya menunduk sambil menggelengkan kepala tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sebagian besar pasang mata yang lain memandang sange ke arah tubuh Rista yang berkerudung namun tanpa mengenakan pakaian. Para wanita disana lebih memilih diam memandang Rista dengan tatapan keheranan dan sesekali mereka menggelengkan kepala. Dua orang wanita itu adalah seorang perempuan berusia sekitar 23 tahunan yang berambut panjang yang dibiarkan tergerai. Sedangkan satu orang lainnya seorang wanita berusia sekitar 35 tahun berbusana ala akhwat syari menutup aurat dari bawah sampai atas lengkap dengan kaos kaki yang menutup kakinya.

"Pak kenapa ada pelacur di dalam bus? mbak segera pakai pakaiannya, jangan maksiat disini!!" kata seorang penumpang bapak-bapak berpeci yang keberatan dengan kondisi Rista yang hampir telanjang

"Eehhh.. Maaf pak..", jawab Rista panik dan hampir menangis karena eksibnya kali ini ketahuan seluruh penumpang bus

Pak Naryo dibelakang malah tertawa licik melihat Rista yang kebingungan. Tangannya diam-diam tak berhenti mengocok batang kontolnya menikmati situasi memalukan yang dialami Rista didepan sana.

"Bapak tenang dulu.. Ini Mbaknya bukan pelacur. Tadi waktu naik bus, kondisinya sudah seperti ini karena dia barusan dikerjai preman. Masak bapak tega melihat mbak ini sendirian diluar sana dalam kondisi ga pakai baju. Kalau saya sih gak tega pak..", kata pak kernet beralasan

"Tapi wanita ini sudah buat kita hampir celaka!! Sudah turunkan saja saya. Saya tidak mau dekat dengan maksiat!!", ujar pria itu
begitu keras

"Kalau bapak tidak suka, yasudah bapak boleh turun nanti uangnya akan saya kembalikan. Saya gak tega pak liat mbaknya..", kata Pak Kernet

"Yasudah saya turun saja. Bisa dosa saya lama-lama di dalam bus ini ..", kata bapak itu penuh emosi sambil mengambil barang bawaannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Bus berhenti sejenak didaerah pertokoan yang sudah sepi. Beberapa penumpang yang tidak setuju beriringan keluar meninggalkan bus. Tetapi Kebanyakan memilih tetap tinggal di dalam bus. Termasuk dua orang wanita yang ada didalam bus pun memilih tetap tinggal. Mungkin mereka tidak berani berhenti di tempat yang tidak dikenal dan malah nanti jadi berabe tidak bisa sampai di terminal tujuan

"Bapak-bapak, tadi saya cuma ngarang cerita. Heheheh... Sekarang saya mau nanya maksud Mbak Rista jalan dalam kondisi setengah telanjang gini apa ya?", tanya Pak kernet sambil menyeringai

"Errrrr.... Saya...", Rista kebingungan. Tempiknya semakin bocor sampai menetes keluar melalui celah selangkangannya saat seluruh mata didalam bus memandang kearahnya

"Sakit mungkin Mbaknya pak..", kata seorang penumpang

"Mbak sudah mbak tutup mbak.. malu!!!", ujar si penumpang wanita berkerudung lebar yang tampak alim

"Pak kernet...", Ujar Pak Naryo tiba-tiba

Rupanya Pak Naryo sudah maju ke depan dibelakang Rista. Lalu Pak Naryo membisikkan sesuatu ke Pak Kernet dan Pak Kernet mengangguk sambil tersenyum mesum.

"Menurut cerita bapaknya, Mbak Rista ini pengidap eksibisionis..", kata Pak Kernet

"Apa itu pak? Masinis??", tanya seorang penumpang

"Eksibisionis.. Itu lho Pak, orang yang gemar mamerin badannya ke orang lain..", jawab Pak Naryo

"Itu mah gila namanya!! Tapi boleh juga nih buat hiburan. hehehe..", komentar salah seorang penumpang bus

"Yasudah yasudah.. Toh sudah terlanjur kejadian.. Biar bapak-bapak dan mas-mas ngga bosan dijalan. Gimana kalau Mbaknya kita suruh eksib di sini? Anggap saja Mbaknya lagi ngamen. Biar Mbaknya juga bisa menyalurkan hobinya. Heheheh..", Usul Pak Kernet

"Setujuuuuu..", jawab para penumpang serentak sambil menyeringai memandang tubuh telanjang Rista

"Jangan pak.. Dosaa.. Astghfllh..", kata perempuan berkerudung syari tidak oercaya mendengar usul mesum tersebut

"Kita suruh ngapain enaknya?", tanya Pak kernet kembali

"Suruh nyanyi saja pak..", usul seorang penumpang

"Gak seruuuuu...", protes penumpang yang lain

"Gimana kalau disuruh goyang pargoy kayak di tiktod pak?", usul seorang pemuda

"Pargoy? Gimana tuh?", tanya pak kernet

"Goyang sexy yang kayak ulet kepanasan itu pak. heheheh..", kata penumpang itu

"Setujuuuuu", jawab para penumpang bersamaan kecuali kedua wanita disana

"Setujuuu.. Yang penting goyang dah.. Gini kan jadi ga bosen perjalannya..."

"Bersedia ya mbak? kalau gak mau mbak saya turunkan disini..", Kata Pak kernet

Tidak ada pilihan bagi Rista. Endrix pun pasti saat ini sedang mengawasinya sehingga ia harus terpaksa mengikuti aturan main pak kernet. Rista mengangguk sambil berdiri menghadap ke arah penumpang. Semua mata tertuju kepadanya. Para penumpang yang dibelakang pindah kursi sedikit maju ke depan agar bisa melihat lebih jelas. Bahkan pak sopir pun mulai mengurangi kecepatan dengan drastis, melambatkan laju bus selambat mungkin. Sepertinya ia ingin pertunjukan ini bisa lebih lama dan tidak buru2 selesai.

"Goyang Mbak Ristaa.. Sudah ga sabar nih", kata Pak Kernet

Suara riuh tepuk tangan didalam bus. Kebanyakan adalah para bapak dan para pemuda. Penumpang wanita pun ikut penasaran walau hanya melirik sesekali ke arah Rista.

Pak Sopir lalu memutar musik dangdut kencang-kencsnv. Para penumpang bertepuk tangan riuh, seolah menyemangati Rista untuk mulai bergoyang. Sebagian besar mereka mengarahkan kamera handphonenya ke arah gadis yang masih tampak malu-malu itu

"Mbak.. sudah mbak.. bapak-bapak kasian mbaknya.. Jangan disuruh aneh-aneh lagi", wajah perempuan berkerdung syari itu mulai prihatin

"Ayo goyangkan tubuhmu Mbak Rista jangan malu dan ragu. Pacarmu pasti bangga. Heheheh.. ", kata Pak Naryo

Tubuh Rista perlahan mulai bergerak mengikuti irama lagu. Dimiringkannya tubuhnya lalu, pinggulnya mulai bergoyang perlahan ke depan dan ke belakang dengan goyangan seronok. Tubuh Rista terus bergerak sexy, terutama pantatnya yang terus ia goyangkan maju mundur dengan nakal mengundang birahi siapa saja yang melihatnya. Semua mata memandang ke arah pinggul Rista. Birahi mereka tanpa sadar semakin naik memandangi gadis berkerudung itu terus-terusan bergoyang panas.

"Kerudungnya lepas juga sekalian BH sama sempakmu mbak.. Sange nih", kata seorang bapak memberikan perintah.

"Jangan pak, lebih baik sisakan kerudungnya dulu. Ntar baru dilepas. Kita nikmati versi ukhtinya dulu pak", kata penumpang yang lain dan pendapat pemuda ini disetujui oleh yang lain

"Sekarang mulai buka semua dalemanmu mbak. Biar kita bisa lihat body mu seutuhnya. Hehehe", kata seorang pemuda

"Ok Ok Mbak Rista, terus goyang sambil lepas sempak dan BHmu. Sisakan kerudungmu saja", perintah Pak Naryo

Rista mengangguk mendengar perintah Lak Naryo. Semua sudah terlanjur terjadi. Tidak mungkin ia tiba-tiba membatalkan semua kegilaan ini.

"Sudah mbak jangan dituruti permintaan bapak-bapak ini!!", kata si penumpang wanita berkerudung syari iba melihat Rista yang pasrah melakukan perintah pria-pria itu

Rista bisa saja menolak permainan gila ini. Tetapi Rista tahu, Endrix sedang mengawasinya saat ini. Endrix memang sedang melihat budak sexnya saat ini bergoyang seronok menghibur para penumpang bus malam itu. Sudah 2x ia sampai ejakulasi menikmati budak sex syarinya sedang menghibur para penumpang disana. Endrix begitu senang, tugasnya merusak gadis alim itu semakin parah bisa tercapai. Namun semua belum cukup bagi sang iblis. Rista harus dirusak dan dijerumuskan lebih jauh lagi.

Tubuh Rista terus berlenggak-lenggok menggoyangkan pantatnya. Tanpa sadar ia semakin menunggingkan pantatnya sambil terus bergoyang membuat bongkahan pantatnya terlihat semakin semok. Goyangan Rista semakin nakal dan berani. Kedua tangannya ia angkat keatas memamerkan ketiak mulusnya yang tanpa bulu sambil meliuk-liukkan pinggul dengan nakal. Wajahnya yang malu malu namun birahi membuatnya semakin terlihat menggoda para pria di dalam bus itu.

"Buka BHnya sekarang!! Udah gak sabar woii!!", protes seorang penumpang

"Jangan Mbak.. jangan kamu turuti kata mereka.. Sudaahhh. ", pinta perempuan berkerudung syari terus berusaha menjaga kehormatan Rista

kedua tangan Rista kemudian bergerak menuju punggung dan meraih pengait BH nya, kemudian Rista dengan gemetaran mulai melepas pengait BH itu dalam sekali sentakan dan dibiarkannya jatuh lolos dari tubuhnya. Para penumpang semakin riuh saat aurat akhwat itu semakin terbuka. Terlihat pipi Rista bersemu merah menahan malu. Tanpa sadar tangannya menutup kedua payudaranya rapat-rapat

"Buka Mbak Rista, kami mau liat susumu, cantik", kata bapak2 paruh baya dengan tatapan sangat sange

"Buka buka buka buka", mereka terus menyoraki menyemangati Rista agar memperlihatkan payudaranya

Kembali suasana menjadi ramai saat perlahan Rista menyingkirkan tangannya, membuka kedua gunung kembarnya dihadapan orang-orang didalam bus ini. Payudara Rista sudah terbuka terlihat menggantung bebas tanpa penutup. Putingnya mancung menantang berwarna cokelat muda. Siulan dan kalimat pujian dan pelecahan bersahut-sahutan.

*suit suit suit* suara siulan

"Sudah pakk.. Sudah cukup kasihan mbaknya", Kata si wanita berkerudung syari semakin panik melihat Rista yang sudah menanggalkan BHnya

"Busyettt.. tetek Ukhti bagus bener..."

"Sexy bener tubuhmu mbak... jadi makin ngaceng kontol saya"

"Ayo semakin nakal goyangnya.. Jilbab lonteeee"

"Jancuuukkkk.. Pentil e wes mancung... Lonteee Syari iki.."

Mereka mulai melecehkan Rista dengan menyebut akhwat alim itu sebagai lonte. Mereka sudah memandang Rista begitu murahan saat ini karena dianggap memiliki kelainan eksibisionis. Dipandangi seperti itu, pentil susu Rista malah semakin mengeras dan tegang. Tubuh Rista semenjak dikuasai Endrix yang memang mudah sekali terangsang. Semakin direndahkan harga dirinya, semakin basahlah kelamin Rista. Rista menyibak kerudungnya kembali karena jatuh kembali menutup dada kebelakang agar tidak menghalangi tatapan mesum mereka ke arah payudaranya. Para pria disana sudah banyak yang mulai mulai beronani mengocok batang penis mereka sambil memandangi kesexyan goyangan serta tubuh Rista yang kini hanya menyisakan kerudung serta celana dalamnya saja.

"Lanjut Mbak... Tunjukkan memekmu mbak.. Ahh ngaceng saya jancukk..", kata seorang bapak2 tua

"Tempikmu buka mbakkk.. Buka sempakmu mbak..." kata seorang pemuda sambil coli

"Buka sempaknya buka sempaknyaaa", pinta pria-pria yg lain.

Suasana semakin gaduh, mereka semakin tak sabar melihat tubuh telanjang Rista. Rista lalu melanjutkan goyangan sexynya perlahan ke kiri dan ke kanan sambil mulai menurunkan celana dalam berenda yang ia kenakan. Di telinga Rista, selalu terdengar bisikan perintah Endrix yang mewajibkan gadis itu harus menuruti seluruh permintaan semua orang di dalam bus. Tidak ada pilihan untuk melawan perintah tuannya. Rista wajib patuh dan taat kepada perintah Endrix atau akibatnya bisa fatal.

"Goyang yang lebih berani lu.. Kalau lu udah pinter, lu bakal gw jadikan penari striptease di tempat gw. Bayarannya lumayan lho. Mungkin bisa 3x lebih besar daripada gaji calon suami lu kelak. Heheheh .", kata Endrix

Rista mengangguk pasrah dan mencoba lebih memberanikan diri bergoyang dihadapan para penumpang bus. Bulu jembutnya mulai mengintip sedikit saat kain segitiga itu semakin turun tampak menggoda dan bikin penasaran. Jakun seluruh pria disana naik turun memandangi aksi striptease gadis berkerudung syari yang mungkin pertama kalinya mereka lihat secara live itu.

Tangan Rista mulai menarik turun celana dalamnya semakin kebawah hingga area bulu jembut gadis itu semakin terbuka lebar. Pelan tapi pasti kain kecil penutup memek akhwat itu semakin turun kebawah melewati kedua pahanya dan dibiarkan menggantung sejenak di lutut. Rista kembali bergoyang nakal dalam kondisi celana dalamnya yang sudah menggantung di lutut, berlenggak dan bergoyang sambil meremas kedua payudaranya yang menggelantung bebas. Sesekali Ia bergoyang sambil mencolek kelaminnya dihadapan membuatnya terlihat semakin nakal. Setelah puas, barulah celana dalam itu diturunkan terlepas dari kedua kaki mulusnya, Rista pun resmi telanjang di dalam bus ini.

Seluruh penumpang di dalam bus terus memandang sange kearah tubuh telanjang Rista yang masih terus bergoyang nakal dan binal sambil menanti perintah selanjutnya. Rista kemudian memutar badanya, kali ini ia hadapkan tubuhnya ke kaca depan dan membelakangi para penumpang. Lalu, mulai ia goyang pelan2 pantatnya memamerkan lekuk bongkahan pantat yang putih mulus itu. Aroma tubuh keringat Rista yang keluar deras mulai menyeruak tercium ke seluruh bus. Aroma tubuh Rista itu tercium begitu khas dan sangat merangsang orang-orang disana. Sudah bawaan lahir, Rista memang memiliki bau badan yang khas dan wangi, terutama ketiak dan area tempiknya. Jika ditambahkan parfum, aromanya akan semakin nikmat berkali-kali lipat membuat pria siapapun akan gelisah terangsang jika berada didekatnya.

"Wow... cantik dan sexy sekali tubuhmu Mbak.. Putih bener kulitnya.. Wangi pula bau badanmu mbak.. Sshhhh..", puji seorang pria mengagumi tubuh Rista

"Teteknya bagus sekali mbak, gak kendor dan mengacung sempurna",

"Duh pentilnya ngacung.. Enak banget tuh pentil diemut sayang"

"Buka lubang memekmu mbak. Ngga keliatan tuh ketutupan jembut"

Komentar demi komentar dari para penumpang bus yang tersisa begitu terdengar cabul. Rista hanya membalas perkataan mereka dengan tersenyum kecut karena jujur saja walau saat ini ia birahi, tetapi rasa malu pada dirinya tetap ada. Mereka pun semakin semangat onani sambil memandangi tubuh Rista yang bergoyang-goyang menikmati alunan musik dangdut remix. Segala pujian dan perkataan mereka seolah menjadi penyemangat Rista dan membuat birahi gadis itu semakin tinggi dan tidak terkendali. Rista semakin semangat meliuk-liukkan tubuhnya yang sudah telanjang bak penari striptease club malam

"Lihat itu, para penumpang mulai menggila setelah melihat tubuh Mbak Rista. Coba mbak Riata juga Open BO disini juga. Sebutkan nama dan usia Mbak Rista", kata Pak kernet

"Na.. Nama Sa.. Saya.. Rista Amelia Jihan, Usia 25 tahun, mulai sekarang saya Open BO di sini..", kata Rista

"Status?", tanya seorang penumpang

"Single.. Mau nikah bulan depan.."

"Hahahah... Asyekkk.. test drive dulu... Calonnya juga pasti ngijinin kalau Mbak Rista menghibur disini. Heheheh..", kata seorang bapak-bapak

"Mbak Rista sekarang sudah resmi open BO nih. Mulai sekarang Mbak Rista jual diri disini. Mbak Rista mulai masturbasi disini biar calon pelanggan mbak tahu kemampuan memek mbak menampung batang kontol. Lihat gagang perseneling itu. Ayo mbak, masturbasi pakai gagang perseneling bus itu. Heheheh..", kata Pak Naryo cengengesan

"Iya pak baik..", jawab Rista patuh sambil kemudian ia berlutut menghadap gagang perseneling bus yang panjang dengan bahan besi itu, ujungnya tumpul dilapis kulit sintetis.

"Busyet pakai dijilatin dulu persenelingnya", kata seorang pria

Rista menjilati besi gagang perseneling berkarat itu perlahan, seolah benda itu adalah sebuah batang kontol pria berukuran jumbo. Kesempatan ini tak disia-siakan pak sopir, saat tubuh Rista berada didekatnya, tangan Pak Sopir pun dengan nakal meremas2 payudara dan memuntir puting susu Rista yang sedang asyik menjilati perseneling bus ini.

"Wah bapak curang curi start megang-megang tetek Mbaknya", protes seorang penumpang

"Hehehe.. Ya saya bisanya cuma gini pak. Saya masih harus konsen nyetir nih pak", jawabnya membela diri

"Ya udah gapapa pak, itung-itung biar bapak tetap bener nyetirnya. Hehehe", jawab penumpang itu

Lalu Rista mulai mengecup ujung perseneling itu dengan mulutnya sebelum dia kulum perlahan memasuki rongga mulutnya. Rista menjilati benda panjang untuk menaikkan dan menurunkan transmisi bus itu hingga basah terlumasi air liur. Setelah dirasa benda itu sudah cukup basah, Rista kemudian berdiri dan mulai mengangkangi benda panjang itu. Diarahkan gagang perseneling itu pada lubang vaginanya yang sudah becek daritadi, dan perlahan tubuh Rista turun menduduki gagang perseneling bus yang sedikit karatan itu.

"Hahaha.. Mari kasih seikhlasnya bapak-bapak, Mbaknya ngamen dengan cara masturbasi pake tuas perseneling bus. Hehehe", ujar Pak kernet

Beberapa penumpang mulai melemparkan uang koin 500an ke tubuh telanjang Rista yang naik turun menggenjot gagang perseneling. Seolah Rista sedang benar-benar mengamen dengan masturbasi menggunakan tuas perseneling bus ini.

"Itu mbak, tubuhmu sudah mulai dihargai, walau masih recehan, tapi kamu wajib tetap berterima kasih Heheheh...", kata Pak Naryo sambil turut melempar uang koin 500an kearah Rista

"Aaahhhh... Ssshhh.. Terima kasih.. bapak-bapak...", kata Rista sambil meringis dan kepalanya terdongak karena benda keras itu dipaksa keluar masuk kelaminnya

Penumpang berkerudung syari sudah tidak tega melihat nasib yang dialami Rista. Segala ucapannya tidak digubris oleh Rista, Rista sebenarnya ingin berhenti tetapi tidak bisa. Tubuhnya seolah sudah dikendalikan dan wajib menuruti permintaan tuannya. Ingin sekali wanita berkerudung syari menolong Rista. Matanya tidak tega melihat Rista yang masturbasi menggunakan tuas perseneling dihadapan seluruh orang di dalam bus ini dan para penumpang betepuk tangan sambil melempari uang koin melihat pertunjukan yang dilakukan oleh Rista

Setelah vagina Rista beradaptasi dan mulai terbiasa menerima kehadiran gagang perseneling, pompaan vaginanya terasa lebih lancar karena tuas perseneling itu sudah terlumasi oleh lendir Rista Terlihat sekali perseneling Pak Sopir sampai basah dan mengkilap terkena lendir tempik Rista yang basah

"Ouuuhhhh... Ssshhh..", desah Rista sambil terus meringis sambil ia percepat naik turun tubuhnya

Perlahan Rista semakin merasakan perseneling Pak Sopir semakin membelah tubuh area bawahnya. Tempik Rista mulai sedikit perih karena lecet. Karena texture karat besi perseneling itu menggesek-gesek kulit labianya. Rasanya sakit luar biasa tetapi Rista seolah tak peduli, Rista terus berbuat seperti ini demi menghibur tuannya yang sedang asyik coli memandangi kegilaannya dari jarak sangat jauh

*Clepp.. Cleppp.. Cleppp..* suara tempik Rista yang terus memompa perseneling Pak Sopir

"Aaaahhh.... Aduuuhhh.. Ouuuuuhhh.. Sakittt", desah Rista

Para penumpang terlihat begitu menikmati aksi masturbasi Rista didepan bus itu. Tak jarang yang sudah terang-terangan beronani hingga telanjang sambil mengocok dihadapan gadis itu. Tangan Pak Sopir juga dengan leluasa meraba bagian-bagian tubuh Rista, sesekali ia terpaksa memindah perseneling dalam kondisi gagang perseneling itu masih berada didalam kelamin Rista sehingga Rista mengaduh kesakitan karena tuas perseneling berubah posisi.

Semakin lama, lubang tempik Rista tampak semakin lancar ditembus tuas perseneling bus, berkat pelumas sempurna yang keluar dari liang kewanitaannya, Rista bisa merasakan sedikit kenikmatan saat benda panjang untuk oper gigi itu keluar masuk menyiksa tempiknya. Lubang kelaminya terasa semakin lebar dan ndower saja saat ini karena harus kemasukan benda yang diameternya jauh lebih besar daripada diameter penis normal pria negara ini.

Rista menggoyangkan pantatnya semakin erotis mengulek tuas perseneling itu. Kaki Rista mengangkang dan kedua tangannya mulai meremas payudaranya sendiri yang terus berguncang seirama dengan tubuh sexy yang terus naik turun diatas tuas perseneling bus. Sementara tangan Pak sopir kini ikutan memuntir pentil susu Rista menambah libido gadis itu semakin memuncak.

"Ssshhhh.. Aaahhhh... Aaahhh.. Pak..", desah Rista kencang

"Sudah mbak.. Sudahhh cukup... Jangan dituruti lagi permintaan mereka", ujar wanita berkerudung itu berlari mendekap tubuh telanjang Rista yang sudah semakin menggila. Dia sudah benar-benar tidak tega melihat mereka merendahkan harga diri Rista

"Mbak Jangan ikut Campur!! sini lu!", kata seorang pria mulai kesal kepada si wanita berkerudung

"Aduuuhhhhh", pekik si wanita berkerudung syari kesakitan karena ditarik paksa oleh pria itu

"Apa hak lu nyuruh Rista berhenti? lu Maknya apa? Kalau lu Maknya lu temani Rista telanjang juga buat menghibur kita", kata pria itu sambil meremas payudaranya.

"Kurang Ajaarrr!! Jaga tangan anda", kata wanita berkerudung itu emosi

Lalu pria-pria yang lain mendekati wanita berkerudung itu sambil mengocok kontol mereka masing-masing. si wanita berkerudung memandang pucat ke arah mereka. Sadar dirinya saat ini juga sedang dalam keadaan bahaya. Lalu tiba-tiba dari arah belakang tubuh wanita berkerudung itu dikunci dengan kuat. Para pria seketika langsung menyeringai dan tertawa mengerikan memandangi wajah ketakutan perempuan berjilbab lebar yang cantik itu dalam posisi terkunci tak berdaya

"Cantik-cantik banyak bacot lu", kata pria yang berdebat dengannya tadi membelai pipinya yang merona merah

"Udah kita telanjangin saja sekalian", usul seorang pria dari belakang yang mendekap tubuh wanita berkerudung itu kuat-kuat dan disambut anggukan pria-pria lainnya

"Setuju pak!! Kita beri dia pelajaran!", ujar seorang pemuda sambil tersenyum menyebalkan

Lalu 4 orang pria mulai menarik baju gamis wanita itu hingga robek dan dengan kasar mereka menarik resleting gamisnya hingga rusak, para pria itu langsung menggerayangi tubuh perempuan berkerudung syari itu penuh nafsu. Tangan2 mereka berebutan menjamah bagian-bagian penting tubuh wanita itu hingga si wanita berkerudung syari menggeliat tak beraturan. Dari bibirnya samar-samar terdengar desahan kecil yang coba ia tahan

"Penasaran kita sama desahan lu", ujar seorang penumpang yang meremasi payudara wanita itu dari belakang

"Jangan.. Tolonnngggg...", pekik wanita itu

Teriakannya percuma saja dan tidak ada yang menolongnya, karena semua orang didalam bus itu sudah setuju untuk menelanjangi wanita bergamis syari itu hingga telanjang bulat. Rista pun hanya bisa terdiam tidak bisa melakukan apa-apa. Karena jika dia bertindak bodoh, tentunya dia harus mengorbankan kakak kandungnya sendiri menjadi budak sex tuannya

Para penumpang yang lain mulai menyingkap rok gamis wanita itu, dan mereka langsung meraba kedua pahanya yang mulus sambil tertawa-tawa. Kaos kaki cokelat dan sepatu wanita itu tetap dibiarkan terpasang, hanya saja bagian rok wanita itu sudah tersingkap hingga celana dalamnya terlihat jelas. Tak cuma paha, area kelaminnya yang masih tertutup celana dalam mulai dicabuli dengan bejat oleh pria-pria itu, wanita itu mengejang dan mengerang mencoba melawan sekuat tenaga.

Celana dalamnya perlahan basah, tubuhnya terangsang walau seluruh akal pikirannya menolak pencabulan terhadapnya. Sayangnya, rontaan dan perlawanannya sia-sia. Tenaganya tidak sebanding dengan tenaga pria-pria yang memegangi dan menggerayangi tubuhnya. Celana dalam wanita itu dipelorot sampai lutut sehingga terlihat tempiknya yang dihiasi bulu jembut yang dipangkas rapi berbentuk segitiga. kemudian jemari nakal mereka mulai menusuk,meraba dan mengocok area kelamin wanita syari itu secara bersamaan.

"Aaahhhhh.. Jangann..", kata wanita itu berusaha menepis tangan-tangan nakal yang berusaha mencabuli tempik sucinya

Tangan halusnya ditangkap dan direntangkan oleh seorang bapak gendut. Lalu tangan-tangan yang lain kembali mencabuli kelamin wanita berkerudung syari itu. Mulutnya mendesis perlahan, mencoba ia tahan rasa birahi yang mulai menyerang tubuhnya

*kocokocokocokocok* secara bergantian mereka mencabuli tempik wanita itu

"Ah kalian kurang ajar. Saya laporkan ke polisi... Aaahh.. ", protesnya sambil mendesah karena tangan-tangan pria-pria itu terus menjamah lubang kelaminnya

"Lu bawel bener Mbak.. Kita nikmatin tubuh lu disini. Kita jadikan lu lonte hari ini.. Ayo lempar semua pakaiannya ke luar, lonte itu gak butuh baju", kata bapak-bapak gendut yang sedang menahan tubuh wanita itu

Gamis si wanita berkerudung syari tidak bertahan lama menutup auratnya. Pada akhirnya tubuhnya semakin terbuka karena gamis itu mulai rusak akibat ditarik paksa hingga robek terbelah menjadi 2 bagian. Lalu seorang pria mulai menarik lepas pengait BH si wanita berkerudung syari dan langsung dibuangnya keluar sekaligus gamisnya yang telah rusak

Wanita itu begitu malu, wajahnya memerah dan matanya terlihat sembab. Kedua tangannya berusaha menutup payudara yang sudah terbuka bebas. Tubuh mulusnya dipandangi oleh bapak-bapak dan pemuda-pemuda yang mengerubunginya

"Sini foto selfie dulu. Awas lu kalau lapor-lapor kita kirim foto ini ke nomor suami lu!", ancam seorang pemuda sambil memotret beberapa kali tubuhnya yang sudah terbuka bagian atasnya itu

"Lho hape saya itu? Maling kamu.. Kembalikan!!", kata si wanita berkerudung, menyadari handphonenya sudah di pegang pria tak dikenal itu

"Lu berisik bener, gw kirim ini foto2 lu ke suami lu kalau lu banyak bacot. Diem lu!! Oiya ini duit lu gw ambil juga buat biaya muasin memek lu ntar!!", kata pria tu sekali lagi sambil menjarah uang dari dompet wanita itu

"Ini KTPnya.. Namanya Arina Humaira.. Umur 35 tahun.. Hmm cantik sekali namamu Cocok dengan wajahmu yang memang cantik sayang..", kata bapak gendut sambil membelai pipi Arina

"Pak jangan kurang ajar. Kembalikan handphone dan uang sayaa!!! Aduuuuhhhh... Aaahhhh... Bajingan kalian..", kata si wanita berkerudung sambil mendesah saat lubang tempiknya mulai dicabuli kembali oleh 3 telunjuk pria yang mengerubunginya

Tangan-tangan pria disana langsung bergantian menyiksa lubang tempiknya dengan cepat. Arina mulai kelojotan dan kepalanya terdongak.

"Anjir lu daritadi protes sekarang malah ngangkang.. Munafik lu. Nih liat tempik lu banjir gini. sange lu??", kata seorang bapak-bapak sambil tangannya terus mengocok tempik Arina hingga becek

Seorang pria menarik lepas celana dalam yang sudah menggantung dilutut Arina dan dilemparkannya kain segitiga itu keluar. Sehingga tubuh wanita itu sudah telanjang bulat saat ini hanya menyisakan kerudung, sepatu dan juga kaos kaki ukhtinya yang berwarna cokelat muda dengan panjang sebetis. Kemudian Tangan-tangan para pria mulai menggerayangi tubuh wanita itu dengan leluasa. Gadis itu mendesah kencang. Belum apa-apa dari dalam tempiknya menyemburkan cairan deras yang keluar dari lubang kencingnya akibat dirangsang dari segala arah oleh penumpang-penumpang bus malam ini.

*Currrrr.... currrrr....*, cairan deras keluar dari dalam tempiknya

"bacot lu doang gede. Memek lu tuh kencing-kencing mbak saking sangenya.", kata salah satu bapak-bapak sambil mulai menjilati lubang kelamin wanita itu

"Aaaahhhh... Aaaahhhh... Ooohhh.. Jangan disituuu.. Aaahhh..", Arina mendesah kencang

"Gw sumpal kontol mulut lu!!!", kata pria yang berdebat dengan wanita itu tadi

"Hmmmppphhhh..", Arina terkejut saat sebatang kontol sudah didorong-dorong di bibirnya yang sengaja ia tutup rapat-rapat

Lalu karena kesal Arina tidak juga membuka mulutnya, hidung wanita itu dipencet agar ia kesulitan bernafas sehingga terpaksa ia membuka mulutnya untuk mengambil nafas. Lalu begitu mulutnya terbuka, pria itu langsung memasukkan batang kontolnya ke dalam mulut Arina. Arina menggeleng-gelengkan kepalanya, wajahnya nampak begitu syok karena sepertinya ini pertama kalinya ia memasukkan batang kontol ke dalam mulutnya

"Sepong kontol gw yang bener lu!!!", kata pria itu sambil mulai mendorong kepala Arina agar kontolnya masuk hingga tenggorokan gadis itu

"Ayo pakai tempik ukhti ini bareng-bareng", ajak seorang pria sambil mengarahkan batang kelaminnya ke tempik Arina

Arina ketakutan melihat kontol pria yang akan menyetubuhinya. Namun dirinya tidak bisa berbuat banyak karena tubuhnya saat ini juga sedang ditahan tidak bergerak mengulum batang kontol seorang pria

"Hmppphh.. Hmpphhhh..", Arina menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kepala kontol pria itu sudah menyentuh tempiknya yang basah

*blesssss*

"Aaahhhh.. Sempit bener lubang memek lu.. Gw entot lu sekarang", kata pria itu sambil mulai menggenjot tempik Arina

Kontol itu mulai bergerak maju mundur dengan cepat menghajar kelamin akhwat itu. Arina pasrah. membiarkan seseorang menghujami lubang kelaminnya tanpa ampun. Sodokan demi sodokan kontol pria itu terasa semakin mantab dan juga keras karena jepitaj tempik Arina yang memang masih sempit mencengkeram dengan baik batang kontol yang menyetubuhinya

"Gantian pak..", pinta seorang pemuda

Bapak itu berhenti menyetubuhi Arina dan mempersilakan pemuda itu menikmati jepitan kelamin akhwat itu. Arina terkejut dan melihat kearah kelaminnya tidak percaya. Tempiknya harus kembali merasakan batang kontol pria yang lain. Pemuda itu langsung mengatur posisi kontolnya dan ditempelkan ke bibir tempik Arina yang sudah berlendir

*blessss*

"Ooohhhh..", desah Arina tak kuasa menahan perih karena kali ini dia menerima sebuah batang kontol yang lebih panjang dari sebelumnya

Pemuda itu mulai menggenjot perlahan tempik Arina. Tubuh Arina malah mengangkang melebarkan lubangnya sendiri, karena terasa sekali lubang kelaminnya saat ini perih karena belum biasa menerima kontol besar dan panjan

*jleb jleb jleb*

"Aaahhh.. Aahhh..", Arina mulai mendesah tidak berdaya saat kontol perkasa pemuda itu berkali menghajar lubang kelaminnya

Singkat cerita, pria-pria itu bergantian menghajar lubang tempik Arina. Wanita itu hanya bisa pasrah, satu demi satu mereka secara bergiliran mencolokkan batang kontol mereka ke lubang kehormatan wanita itu. Sengaja para pria itu tidak langsung ejakulasi ditempik Arina. mereka ingin menikmati pesta ini lebih lama hingga mendekati terminal tujuan

"Gw bikin status nih ke WA lu : Malam-malam perjalanan jauh, hati senang mendapat banyak batang memasuki lubangku.. Gw kirim nih!!!", ujar pria tadi kesal sambil mengirim ketikan status WAnya

"Jangannn.. Maaaff... Tolong hapus status itu mas..."

"Hapus?? Ok. tapi syaratnya.. Lu mohon ke kita buat pejuin tempik lu! Suami lu bakalan senang tau lu pulang-pulang hamil. Hahahah.."

"Eeehhh Iyaa.. Bapak-bapak.. tolong pejuin punya saya sepuasnyaa.. Sudah Mas tolong dihapus mas statusnya.. Hiks hiks hiks...", kata Arina tidak bisa membayangkan status cabul itu dibaca suami, keluarga, dan juga teman-temannya

"Oke gw hapus.. Sekarang lu layani semua bapak-bapak yang antri pejuin tempik lu itu. Anggap saja lu sedang melayani suami lu sendiri. Malam ini lu istri kita", kata pemuda itu

"I..Iya.. Bapak-bapak.. sini saya layani... Anggap saya istri bapak-bapak..."

"Hajarrrr!!!!", para pria itu langsung kembali mengayunkan batang-batang kontolnya ke wanita berkerudung itu

Seketika mereka menyeret dan merebahkan tubuh Arina bersandar pada kursi paling belakang. Kaki Arina dibuka lebar-lebar, dan sebuah batang kontol langsung ditancapkan ke lubang kelamin Arina

*blessss* sebuah kontol bersarang ke tempiknya dan langsung digenjot dengan brutal

Kepala Arina terdongak saat kontol itu menyetubuhinya tanpa ampun. Bibir akhwat itu mengeluarkan suara desahan yang terdengar merdu, membuat siapa saja yang mendengar desahannya semakin sange kuar biasa.

*jleb jleb jleb jleb jleb*

"Aahhhhh... Aaahhhh.. Ouuuuhhh... Hmpphh.. Sabar pelan-pelan..", Kelamin Arina langsung dijejali banyak kontol secara bersamaan. Mereka saling berebutan menanamkan kontolnya ke tempik Arina.

Belum selesai satu orang pria menyetubuhinya, sebuah batang kontol juga perlahan menyeruak masuk ke dalam tempik wanita itu. Arina terperanjat saat melihat tempiknya akan disetubuhi 2 batang kontol bersamaan. mereka terus memaksakan batang mereka masuk ke lubang sempit itu. Mata Arina terbelalak saat lubang tempiknya beradaptasi semakin lebar agar mampu menampung 2 batang kontol sekaligus. Mereka sudah tidak sabar mengantri dan tidak mau menunggu lagi. Batang-batang kontol itu berdesakan berebutan masuk menghajar lubang kelamin wanita itu

"Aahhh.. satu-satu.. gak muat bapak-bapak.... Jangan bersamaan aahh..", rintih Arina kewalahan melihat lubang kelaminnya dijejali kontol-kontol yang sudah keras

"Muat Mbak.. Ayo lu harus yakin memek lu muat dikontoli 2 batang sekaligus. Suami lu pasti bangga!!"

"Aaahhhhhh... pak.....Ampuunn.. Aahhhh..", desah wanita berkerudung syari itu

Arina menggelinjang hebat saat 2 kontol itu mulai masuk semakin dalam membelah kelaminnya. Rasanya lubang kelaminnya seperti robek dan terbelah semakin lebar. Tidak disangka akibat dia berusaha menolong Rista, tubuhnya menjadi bulan-bulanan seperti ini. Arina kembali berusaha melawan namun sayang kedua kontol itu sudah menguasai lubang kelaminnya seutuhnya. Pelan tapi pasti kedua kelamin bapak-bapak itu secara bersamaan menghajar lubang tempik Arina

*jleb jleb jleb jleb*

"Ndower tuh memek lu. Hahahah.. Pejuin aja pak jangan ragu.", kata pria yang berdebat dengannya tadi

Endrix yang memandang dari kejauhan tak percaya dengan pesta sex di bus itu. Tidak disangkanya akibat menyuruh Rista eksib di dalam bus, membuat seluruh penumpang di dalam bus ikut terlibat kegilaan ini. Bahkan Rista tidak sendiri, seorang wanita disana pun turut serta menjadi pelampiasan seluruh penumpang bus malam itu. Tentu saja Deus sang iblis suka akan hal ini. Ketika manusia-manusia berzina massal saling beradu kelamin dan sex bebas sepuasnya tanpa aturan.

Situasi rupanya semakin tak terkendali. Bukan hanya Rista dan Arina yang sudah dikerjai, Bahkan gadis yang berambut panjang tadi diam-diam nasibnya sudah sama saja. Gadis itu sudah telanjang bulat sambil dikelilingi pria-pria yang sudah sange. Dikiri kanannya sudah berdiri 2 orang bapak-bapak yang sedang merem melek menikmati kontolnya dijilatin bergantian oleh gadis itu, sedangkan dibawahnya seorang pemuda sedang menghajar lubang tempiknya dengan kasar. Terlihat lubang tempiknya begitu basah dan cairan kelaminnya sampai menetes-netes saat kontol pemuda yang menyetubuhinya terus menggenjot kelamin gadis itu. Gadis berambut panjang itu hanya mendesah pelan harus melayani ketiga pria itu. Payudaranya yang berguncang-guncang ditampar-tampar di emut oleh pria-pria itu dengan kasar. Wajahnya terlihat belepotan lendir berwarna putih kental karena barusan disembur oleh salah seorang penumpang bus malam ini

"Aahhh.. Aahh.. Aahh..", desah si gadis berambut panjang kewalahaj

"Ayo lonte.. Tempik lu nikmat bener.. Ssshhh.. Goyang badan lu", kata pemuda yang menggenjot kelaminnya

Rista tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kedua gadis itu berbeda nasib dengan dirinya. Rista memiliki seorang tuan yang memiliki kekuatan yang bisa mengatur pikirannya sehingga setiap perintahnya harus ditaati tanpa bisa ia tolak, sedangkan kedua gadis itu adalah gadis normal dan baik-baik seharusnya tidak bernasib malang seperti dirinya. Rista menyesali semua yang terjadi dan merasa bersalah terhadap kedua gadis itu

Lamunan Rista terhenti saat melihat Pak kernet mengambil sebuah kardus bekas air mineral dan ia potong persegi. Lalu ia lilitkan sebuah tali rafia ke kertas kardus itu. Nampak Pak Kernet berundingan dengan Pak Naryo sambil sesekali terkekeh. Pak kernet lalu mulai menulis sesuatu di kertas kardus itu. Sesekali Pak Naryo dan Pak Kernet menyeringai memandangi tubuh Rista yang masih naik turun menikmati masturbasi dengan tuas perseneling dengan mata terpejam semakin sange. Setelah selesai menulis di kardus itu, Pak Naryo memberikannya kepada Rista dan dikalungkan pada leher gadis itu.

"Ayo silakan dibaca harga jualan Mbak Rista", kata Pak Naryo

Harga Jual Tubuh Rista Amelia Jihan:
- Cium bibir (30 detik) 500
- Grepe (30 detik) 1500
- Ngobok memek (30 detik) 500
- Netek dan jilmek (30 detik) 1500
- Sepong kontol (1 menit) 1000
- Toilet (1 menit) 2000 rupiah

Para penumpang membaca daftar harga tersebut dengan seksama. Rista benar-benar syok tidak menyangka tubuh yang selama ini ia rawat dan ia jaga dengan cara ia tutup rapat-rapat auratnya dihargai begitu rendah oleh mereka.

"Toilet itu maksudnya apa pak?", tanya seorang penumpang

"Kalau bapak kebelet buang peju, bisa ke mulut mbaknya. Atau terserah kemana saja ke seluruh tubuhnya. Hehehe..", Kata Pak Naryo

"Oh kirain saya boleh kencingin Mbak Rista Heheheh..", kata pria itu cengengesan

"Jangan pak, bus saya nanti bau pesing. Heheheh", jawab Pak Kernet

"Jancuk murah e.. Gelem aku (mau aku)", kata seorang pemuda

"Kalau ngentot mbaknya boleh?", tanya pemuda yang lain masih terus mengocok batang penis berototnya semakin cepat karena tubuhku diobral murah

"Ngentot sama saja dengan biaya toilet pak. Tempiknya buat buang peju kan? Hehe..", jawab Pak Naryo

"Jadi ngentot Mbak Rista biayanya cuma 2000an saja pak? Murah bangeeettt...", ujar seorang penumpang

"Iya, 2000 setiap menit pak. Kalau bapak ngewenya 10 menit ya bayarnya 20ribu. Tapi jangan lama2 pak gantian sama yang lain. Murah ya pak? Heheheh.. Mbak Rista itu gak butuh duit soalnya butuhnya cuma kontol dan peju", jawab Pak Naryo

Penumpang yang lain pun semakin riuh dan bersemangat. Sepertinya Pak Kernet dan Pak Naryo sudah berhasil menjual tubuh Ukhti Rista keseluruh penumpang bus.

"Sekarang Mbak Rista jalan berlutut sampai ke belakang. Tawarkan diri Mbak ke para penumpang. Heheheh", kata Pak Naryo

Rista lalu melepas tuas perseneling yang sedari tadi menghajar lubang kelaminnya. Setelah dicabut, tempik Rista malah terasa cenut-cenut dan perih. Dengan lunglai dan menahan perih, Rista lalu berjalanan sambil berlutut menuju ke arah penumpang yang duduk paling depan. Sedangkan di kursi paling belakang terlihat Arina dan gadis berambut panjang masih disetubuhi beberapa pria-pria secara bergantian

"Mau pesan apa pak..", tanya Rista pasrah

"Saya mau cium bibir kamu saja"

"itu aja pak?", jawab Rista terkejut

"Iya saya takut kamu penyakitan. Apalagi memekmu habis kena tuas karatan gitu. Hahahaha", kata Bapak itu

"Ba.. baik pak..", jawab Rista

Lalu bapak itu mengeluarkan uang koin 1000 dan dilemparkan ke tubuh Rista

"Saya ngga ada uang 500, jadi saya cium bibir kamu 1 menit ya"

Pria itu mulai mendekatkan bibirnya ke bibir Rista yang tipis menggoda berwarna merah muda. Langsung Dilumatnya habis bibir Rista penuh nafsu atas dan bawah sambil sesekali pria itu menjilati bibir Rista hingga basah. lalu setelah puas memainkan bibir, lidah bapak itu menyeruak masuk melumat habis lidah Rista dengan penuh nafsu. Belum apa2 mulut Rista sudah belepotan air liur yang baunya menjijikkan. Disedotnya lidah Rista dengan kuat dan Rista hanya bisa pasrah indra pengecapannya menjadi bulan-bulanan lidah pria itu. Lalu kembali bibir bapak itu melumat bibir Rista hingga tak terasa waktu 1 menit sudah berlalu

"Bibir kamu manis cantik..", puji bapak itu

"Te..terima kasih pak.."

Lalu Rista menolek ke kiri, menawarkan penumpang deret sebelah

"Bapak mau pesan apa?", tanya Rista kepada bapak-bapak yang masih duduk di deret depan namun beda kursi

"Sepong kontol saya saja", kata pria itu sambil melempar uang koin 1000 ke rista.

"Sama saya juga mbak", kata bapak satunya juga melemparkan uang kertas 1000an

"Ok jadinya 2 menit ya karena kamu sepongnya 2 kontol sekaligus", kata Pak kernet sambil membetulkan celananya yang mulai sesak melihat kegilaan di busnya

Rista mulai membuka ikat pinggang kedua bapak itu dan menurunkan resleting celana mereka

"Permisi pak...", kata Rista minta ijin mengeluarkan batang kontol si bapak

"Iya silakan mbak. Sepong yang bener ya!", kata bapak satunya

Kedua pria itu bersandar santai pada kursi, memandangi kecantikan wajah Rista yang bertahi lalat di dekat matanya itu. Lalu mulut Rista langsung melahap batang kontol bapak yang kiri. Sedangkan kontol bapak yang kanan ia kocok menggunakan tangannya

Kepala Rista bergerak naik turun mengulum batang kontol yang tebal itu. Sesekali lidah Rista dijulurkan dan menjilati batang kelamin itu dari bawah ke atas hingga terlumasi oleh air liurnya, sebelum akhirnya ia kulum kembali dengan cepat batang kontol itu

"Aahhh... gila... Saya jadi ga enak sama istri saya. Mbak ini lebih pinter nyepongnya. Hehehe"

"Sama pak.. Saya juga jadi kepikiran istri saya. Rejeki nomplok kita disepong ukhti cantik gini.."

Rista lalu mulai mencaplok kontol bapak yang kanan, dan kontol bapak yang kiri ia kocok dengan tangannya

Ia lalu memainkan batang kontol itu memakai mulutnya dengan teknik yang sama. Sesekali ia jilati batang kontol itu dari bawah keatas dan terus menyapu hingga lubang kencing bapak itu juga dijilati beberapa saat dengan nakal hingga tubuh bapak itu mengejang kegelian.

"Ok sudah 2 menit", kata Pak Naryo

"Busyet cepet bener...", keluh Bapak sebelah kiri

Rista lalu kembali berjalan berlutut menuju kursi penumpang deret kedua yang ditempati 2 bapak-bapak dan 2 orang pemuda yang seumuran dengannya

"Ma.. Mau.. saya layani apa bapak dan masnya?"

"Saya mau grepe dan ciumin kamu saja Mbak...", ujar seorang penumpang berwajah tampan ala fakboy

"Saya mau jilatin memek dan puting kamu..", ujar bapak-bapak penumpang di sebelah pemuda tadi

"Masnya total biayanya 2000, bapak 1500 pak..", kata Rista

Lalu mereka memberikan uang sesuai dengan yang disebutkan oleh Rista

"Kamu naik aja dipangku mereka berdua Mbak Rista", kata Pak Naryo

"Iya pak.."

Lalu Rista berdesakan duduk dipangku kedua pria itu. Tangan pemuda itu langsung menggerayangi tubuh telanjang Rista. Payudara Rista ia remas-remas penuh nafsu sambil sesekali puting susunya yang kenyal diplintir-plintir. Kepala Rista terdongak dan tubuhnya bergetar. Saat kepalanya terdongak, pemuda itu melumat bibir tipis Rista yang begitu menggoda

"Aaahhh.. Uhh.. Ssshhh.. mas..", desah Rista saat pemuda itu terus memainkan pentil susu Rista yang sensitif

Pemuda itu semakin semangat menggerayangi dan menciumi bibir Rista. Rista membalas pagutan bibir pemuda itu. Bahkan tangan Rista bergelayut manja di leher pemuda itu sambil mereka terus saling berciuman dan melumat lidah satu sama lain.

"Mbak saya nambah mau ngentot kamu... Berapa??", kata si pemuda sambil mengeluarkan batang kejantanannya

"Aahhh.. Iyaa... 2000 saja mas biayanya..", jawab Rista sambil menatap wajah pemuda itu dengan sayu tanda dirinya sedang sange

"Oke nanti uangnya. kamu goyang dulu sambil entot kontol saya mbak.. Aahhh.."

"Ouuhhh.. Iyaahh.. Aahhh.. Maaf mas.. ijin masukkan kontolmu mas...", jawab Rista semakin sange dan dikuasai nafsunya

Kedua muda mudi yang seumuran itu akhirnya berhubungan badan dengan panas. Berzina dihadapan para penumpang bus yang lain. Mereka sudah tidak peduli dengan durasi yang sudah ditentukan untuk berciuman dan menggerayangi. Rista dan pemuda itu terus berciuman dengan mesra. Lidah mereka saling melumat satu sama lain. Kerudung Rista di sibak oleh pemuda itu dan ia gigit leher jenjang Rista yang tadinya masih tersembunyi dibalik kerudungnya. Dari leher Rista yang sudah berkeringat itu, tercium aroma tubuhnya yang khas dan membuat seluruh pria disana semakin bergairah. Tangan fakboi itu tak berhenti memainkan puting susu Rista yang kecil kenyal. Sedangkan tubuh Rista sibuk naik turun agar lubang tempiknya bisa mengurut kontol pemuda tampan itu

*jleb jleb jleb jleb*

"Aahh.. Ahh.. Aahh.. Enak mas.. Aah..", desah Rista begitu manja

"Suka ya sama kontolku? Kamu cantik mbak..", puji pemuda itu sambil mengecup bibir Rista kembali

"I..yahh.. Makasihh.. mas..."

"Mau jadi pacarku...?"

"Aahhhh... Tapi saya mau nikah mas... Ouuhh.."

Wajah Rista bersemu merah karena mendapat pujian dan permintaan menjadi pacar dari pemuda tampan itu. Tubuh telanjang Rista semakin semangat naik turun memompa kontol pemuda itu memberikan pelayanan terbaik. Ini pertama kali bagi Rista bersetubuh dengan pria tampan, berbeda dengan sebelumnya yang ia layani kebanyakan bapak-bapak atau pemuda dengan wajah standard ke bawah. Sehingga ketika dirinya melayani pemuda tampan, Rista lebih enjoy dan menikmati persetubuhan kali ini.

Rista dengan mata sayu memandangi wajah tampan ala fakboy pemuda itu. Rista terbuai dengan ketampanan pemuda yang wajahnya seperti artis yang pernah ia idolakan dulu sebelum ia berhijrah. Tanpa sadar Rista sendiri yang mencumbu bibir pemuda itu penuh birahi. Ia layani pemuda itu dengan penuh keikhlasan, membuat siapa saja yang melihat kedua pasangan itu jadi ikutan sange. Tubuh Rista bergoyang sexy diatas pangkuan pemuda itu. Kelamin mereka saling bertemu, kontol pemuda itu menembus membelah tempik Rista yang sudah menghangat. Rista tak ragu menciumi bibir pemuda itu. Bibir mereka terus beradu saling melumat seolah dunia milik mereka berdua

"Gantian mas. sudah 1 menit lebih nih..", protes bapak disebelah yang sudah sangat sange melihat persetubuhan pemuda pemudi itu sambil menarik tubuh Rista turun dari pangkuannya

Jujur saja Rista belum puas melayani pemuda tampan ini. Rahim akhwat itu masih terasa hangat ingin merasakan bercinta dengan pemuda fakboi itu lebih lama. Namun sayangnya, Rista harus melayani pria-pria lain yang sedang mengantri mendapatkan servisnya

"Pak, bisa gak kebagian saya kalau ngantri gini. Udahlah kita garap barengan aja gimana?", usul seorang penumpang yang dari tadi sabar menanti tapi tak kunjung tiba waktu gilirannya

"Bayarnya gimana pak?", tanya penumpang bus yang lain

"Bayar 5000 aja buat ngentot mbak Rista sepuasnya...", usul Pak Kernet

"Setujuuuu!!!!!", kata pria-pria penumpang bus itu bersamaan

Tubuh telanjang Rista diseret ke deretan bangku paling belakang. Beberapa penumpang bus mengikuti dengan tidak sabaran. Rista dijadikan satu deret dengan Arina dan juga gadis berambut panjang sudah sedari tadi dikerjai di tempat itu. Ketiga wanita itu sengaja dikumpulkan agar mempermudah para pria menyetubuhi ketiga gadis cantik itu bergantian

Pak Naryo pun turut serta bergabung bersama dengan Pak Kernet. Dijilatinya pipi Rista penuh nafsu dengan kasar. Tai lalat diantara hidung dan matanyapun tak luput dari jilatan Pak kernet dan Pak Naryo. Air ludah hangat mereka melumasi hampir seluruh permukaan wajah cantik Rista, lalu kembali mereka cium bibir Rista secara bergiliran

Sedangkan tangan-tangan lain berusaha meraba tubuh telanjang Rista. Pentil susunya ditarik-tarik hingga melar memanjang. Lubang tempik Rista tak luput dicabuli tanpa ampun oleh tangan-tangan jahil penumpang bus. Rista melirik ke kiri dan kanannya. Ia lihat kedua penumpang wanita tadi juga bernasib sama saja. Bahkan tempik kedua wanita manis itu sudah belepotan peju para bapak-bapak dan pemuda yang sudah bergantian menyetubuhi mereka berdua

"Oh iya kenalin lagi dong nama2 kalian. Biar kalian sesana lonte bisa saling mengenal. kita juga pingin tahu nama kalian..", kata Pak Kernet menghentikan menciumi bibir Rista sejenak

"Saya Rista Sssshhh.. Oouuhh. ", jawab Rista sambil mengejang karena lubang kelaminnya sedang dijilati oleh bapak-bapak berkumis

"Saya Anya.. Iyaaahhh pak... aduhhhh...", ujar gadis yang rambutnya panjang tergerai sambil kelojotan lubang memeknya sedang dipejuhi seseorang

"Sa.. Saya.. Arina... Aaahhhh... Ssshhh pakkkk sakittt..", ujar wanita berkerudung yang sedang dihajar 2 kontol sekaligus

"Kalian Lonte2 paling cantik dan paling murah yang pernah saya tahu. Mana modelan ukhti-ukhti lagi. Hahahah", kata Pak Naryo penuh kemenangan sambil mengelus pipi Rista dan menjilati wajah Arina. Tampak sekali wajah wanita berkerudung itu begitu tidak suka diperlakukan begitu murahan oleh seluruh pria didalam bus.

"Ouuuuhhh.. Hmmphh", desah Rista tiba-tiba terhenti saat bibir seorang pemuda menciuminya kesetanan tanpa permisi. Tubuh Rista menggelinjang hebat, dari lubang kelaminnya mulai terasa kedutan seperti ingin buang air kecil. Ditambah lagi kali ini kontol Pak Kernet sudah bersarang di dalam kelaminnya dan mulai menggenjot kelamin Rista dengan cepat

"Pak... Saya keluarrrrr..... Aaaahhhhhhh...", pekik Rista kencang

Pak Kernet mencabut batang kontolnya memberikan waktu kepada tempik Rista untuk orgasme sebentar

*srettt sreettt sreetttt sretttt* dari lubang kencingnya menyembur cairan squirt yang menembak nembak seperti air mancur.

Kaki Rista mengangkang sambil gemetaran. Kali ini sebuah batang penumpang yang lain bersarang pada lubang kelaminnya. Rupanya yang sedang menggenjot tempik Rista kalin adalah bapak pertama yang tadi bilang hanya mau cium saja takut tertular penyakit. Pada akhirnya bapak itu tidak bisa menahan godaan birahinya, tubuh Rista terlalu sexy dan mubadzir jika tidak dinikmati. Rista hanya bisa pasrah mendesah menerima takdir yang ia terima. Bapak ity mempercepat sodokannya pada lubang kelamin Rista

"Aarrrrggghh..", desah bapak-bapak itu kencang

*crot crot crot*, akhirnya bapak itu klimaks setelah menyetubuhi Rista dan mencabut kontolmya dari kelamin Rista

Lalu setelah bapak itu pergi, kelamin Rista kembali harus dijejali batang kontol yang lain yang perlahan kembali menghajar lubang kelaminnya. Seluruh penumpang bus bergantian menggilir ketiga wanita itu. Rista, Arina dan Anya duduk pasrah mengangkang, sedangkan para penumpang tinggal memilih mau menyolok kontolnya ke lubang yang mana.

Sebuah Lidah kembali menjilati bibir Rista, dengan kasar lidah itu menepuk2 kedua bibir atas bawah Rista dan diludahinya bibir Rista sebelum dilumatnya kembali penuh nafsu. Lidah Rista ditarik hingga terjulur dan pria-pria disana meludahi mulut Rista yang terbuka itu bergantian. Sebagian ada yang mengenai pipi, kening, hidung dan matanya. Mukut Rista penuh ludah dan terpaksa ia menelan semuanya hingga bersih tak tersisa. Sedangkan di bagian bawah, lubang kelamin Rista juga masih sibuk dihajar kontol seorang bapak-bapak penumpang bus

"Memek saya sakit pak..", kata Rista mulai merasakan perih karena lubang tempiknya tiada henti dimasuki batang kontol pria-pria disana bergantian

"Lihat tuh Arina, memeknya muat 2 kontol. Jangan manja kamu lonte", ujar seorang bapak-bapak penumpang sambil menunjuk Arina yang sedang mengejang keenakan dikontoli 2 kontol sekaligus pada lubang senggamanya

"Aarrrggghhh saya keluarrr.."

"Saya juga pak.. Semprot bareng2 aja tempik Arina.. Aaarrgghhh.."

*crot crot crot crot crot*

Rahim Arina seketika disebur peju kedua pria itu bersamaan. Bisa dibayangkan persaingan sel sperma mereka agar bisa membuahi sel telur Arina akan berlangsung sangat sengit karena jumlahnya begitu banyak. Arina hanya memandang pasrah lubang senggamanya yang sudah penuh dengan peju 2 orang penumpang bus malam ini. Tempiknya terasa hangat, lengket, dan juga bau.

Namun dia tidak bisa beristirahat lebih lama karena kontol Pak Naryo yang besar dan panjang langsung ditancapkan tanpa ampun segera ke lubang kelamin Arina.

"Aaahhh bapak.... Ooohhh besaarrr pak..", desah Arina saat Pak Naryo menancapkan kontolnya tanpa permisi

"suka kan kamu?", goda Pak Naryo

*jleb jleb jleb jleb*

Sedangkan pada area payudaranya yang bulat, 2 orang bapak-bapak sedang menetek pada pentil susunya yang sudah mengeras. Tangan Arina diangkat ke atas dan kedua ketiaknya yang mulus dijilati penuh nafsu oleh Pak Kernet dan seorang pemuda. Bibir Arina juga tidak lama kemudian bergantian diciumi oleh para pria disana. Kepala wanita berkerudung itu sibuk menoleh ke kiri dan ke kanan, membiarkan bibir sucinya diciumi oleh para penumpang bus sesukanya

"Aaahh Saya keluarrrr...", pekik Pak Naryo dan semakin mendorong batang kontolnya semakin dalam ke tempik Arina

*crot crot crot crot*

Semburan peju kental Pak Naryo sangat banyak karena sedari tadi ia tahan birahinya. Begitu keluar tentu saja semburan pejunya meledak-ledak dan gadis yang beruntung mendapatkan semburan kuat itu adalah Arina, akhwat berusia 35 tahun itu. Aroma tempik akhwat itu sudah bau anyir dan pesing karena kontol berbagai macam bentuk dan aroma sudah silaturahim ke lubang kelaminnya. Nafas Arina tersengal-sengal. Seluruh tubuhnya mengejang-ejang tak karuan.

"Hah.. Puas sekali rasanyaa.. Tempik yang nikmat..", kata Pak Naryo sambil memberikan ruang bagi pria lain untuk bergantian mengerjai Arina

Sedangkan kondisi Anya sudah tak beraturan. Rambut panjangnya sudah acak-acakan, Dia sedang menungging dan menghadap ke pintu keluar sambil berpegangan pada pipa pegangan. Pantat serta punggungnya sudah belepotan peju. 2 orang pria tampak bergantian menusukkan kontolnya ke lubang analnya yang sudah lebar merekah membentuk bulatan besar. Sesekali lubang pantat Anya diludahi sebelum disodok kembali oleh batang penis yang bergantian menyodominya

"Ohhh.. Sakit pak.. Sakittt.. Aaaahhh..", desah Anya

"Yesss.. nikmat bener lubang pantatmu cantik ..", kata pria itu sambil mempercepat tusukannya

*plak plak plak plak* berkali-kali pria itu menampar pantat gadis bernama Anya itu sampai memerah

"Aarrrggghhh keluarrr...", kata pria itu sambil menyemprotkan pejunya ke lubang pembuangan Anya

*crot crot crot crot*

Tiba-tiba lubang pantat Anya sudah disembur oleh peju salah satu pria yang tadi menganalnya. Peju kental itu langsung menetes jatuh karena kondisi lubangnya yang masih melebar. Lalu kembali pria yang lain menusukkan kontolnya ke lubang pantat gadis berambut panjang itu tanpa ampun

"Ooohhhh.. Mas... Aaahhh", desah Anya semakin kencang

Tubuh Rista sudah terlihat kelelahan. Jembutnya sudah ternoda sebuah semburan peju entah sejak kapan dan siapa yang menyemburkannya. Tempik Rista masih perih sehingga ia tutup alat kelaminnya dengan tangan agar tidak disetubuhi dulu untuk sementara waktu. Rista lalu dikerubungi 5 orang penumpang bus. Mereka lalu bersamaan menggoyang-goyang batang penis mereka diwajah cantiknya. Lalu ditepuk-tepuknya wajah Rista dengan penis2 mereka semakin merendahkan harga diri akhwat itu

"Hehehe.. Kapan lagi saya bisa disepong Mbak2 cantik berjilbab lebar. Ayo sepong kontol kita mbak", kata seorang bapak-bapak

Rista lalu membuka mulut dan mulai menjilati penis2 gemuk mereka bergantian dengan lahap

*slup slup slup* suara penis para penumpang disepong oleh gadis cantik itu

Rista berusaha memaksakan seluruh batang penis para pria itu masuk seutuhnya ke rongga mulutnya. Karena memang kebanyakan ukurannya yang tidak begitu panjang dan cenderung tidak begitu keras sehingga mudah memasukkan kelamin mereka sampai mentok ke mulutnya yang sempit

"Aahh.. Ohhh.. Enak banget seponganmu Mbak Rista. Gila Gilaaa.. Gak nyangka saya cewek jilbaban kayak mbak bisa sepong kontol seenak ini", kata seorang pemuda merem melek menikmati permainan mulut Rista sedang menyervis alat kelaminnya

"Ya kalau gak jago sepong ya ga layak open BO pak. Aaahhh", jawab Pak kernet sambil terus mengocok memandangi Rista sedang mengulum 5 batang kontol.

Rista lalu mulai menjilati perlahan batang kontol seorang bapak terus naik hingga merambah ke garis lubang pipis bapak itu. Lalu beberapa saat kemudiran Rista kembali melahap batang kelamin itu tanpa rasa jijik hingga mentok. Secara bergantian Rista mengulum batang-batang kontol itu, membuatnya terlihat begitu sibuk dan kepayahan harus menjilati 5 batang kelamin pria.

"Oohh cukkk.. Enak sekali mbak... terus.. Jangan kena gigi nanti berdarah heheheh..", desah seorang pemuda sambil menahan kepala Rista agar penisnya terus berada di mulut gadis itu, sungguh indra penciuman Rista begitu tersiksa karena jembut pemuda itu amatlah bau dan tepat berada didepan lubang hidung akhwat itu

"Jongkok dong Mbak Rista", kata salah seorang penumpang

Lalu, tubuh Rista jongkok mengikuti permintaan pria tadi.

kelima pria tadi mulai mengelilingi tubuh Rista yang sedang berjongkok dan mengarahkan batang kontolnya ke wajah Rista. Rista kembali harus menyepong satu demi satu batang-batang kontol itu. Tangan mereka dengan kuat memegangi kepala Rista agar sodokannya semakin mantap menohok tenggorokan Rista secara bergantian.

"Aaarrrggghhhh cukkk.. Keluar saya pak
..", Kata seorang bapak sambil terus menghajar mulut Rista dengan batang kontolnya lalu dengan buru-buru segera dikeluarkannya batang kontolnya dari mulut gadis itu

*crot crot crot* penis gemuk itu menyemburkan spermanya ke wajah putih mulus Rista. Menjadikan wajah cantik Rista harus belepotan peju lengket kental berwarna putih. Cairan kental itu jatuh tepat diatas bibir dan hidungnya.

"Hmppphhh Hmppphh..", Rista sampai kesulitan bernafas karena sudah beberapa menit Rista disodok tenggorokannya dengan kontol secara bergantian

"Enak ya? Suka kan kamu sama kontol... Tenang... Habis gini kamu dapat banyak kontol dan peju Mbak Rista", kata bapak-bapak yang asyik disepong kontolnya oleh Rista sambil menahan kepala gadis itu

*jlek jlek jlek jlek jlek* suara penis bapak itu yang keluar masuk dalam mulut Rista dengan brutal

"julurkan lidahmu!!", perintah bapak-bapak yang sedang meminta jatah sepongan Rista

Bapak-bapak tadi mulai onani mengocok kontol mereka dengan cepat diatas wajah pasrah Rista. Tangan mereka mengocok kontol mereka masing-masing dengan cepat sambil memandangi wajah cantik Rista yang sudah pasrah menunggu semburan peju mereka.

Selang beberapa saat kontol-kontol bapak-bapak itu terlihat mulai kedutan. Tubuh mereka mulai mengejang dan bergetar hebat tanda mereka akan orgasme. Rista kembali bersiap dan pasrah menjulurkan lidahnya sambil memejamkan matanya menantikan wajahnya kembali disembur peju

"Aarrggg keluarrrr"

"Saya juga pakkk"

*crot crot crot*

*crot crot crot crot*

Lendir hangat kental menyeruak masuk ke dalam tenggorokan Rista. Beberapa ada yang meleset mengenai hidung dan bibir Rista Rasa cairan itu sangat gatal dan serik, Sulit sekali ditelan karena sangat kental dengan texturenya yang gatal. belum lagi aromanya yang begitu anyir terasa menyiksa didalam mulut Rista.

"Telan sampai bersih, awas kalau lu buang!", ujar salah satu pria yang telah memejui mulutnya

Rista mengangguk pasrah karena ia tidak bisa menjawab perintah itu. mulutnya saat itu sudah penuh dengan peju. Perlahan Rista tutup mulutnya dan mulai menelan cairan kental itu. Tenggorokannya langsung terasa gatal, Wajah Rista begitu tersiksa saat menelan semua peju yang tadi diberikan oleh kelima pria tadi.

Mata Rista sampai terpejam tak kuasa menahan cita rasa yang membuat mual itu. Setelah selesai ia julurkan kembali lidahnya untuk membuktikan semua peju pria-pria itu sudah berhasil ia telan.

"Hehehe... Kenyang kamu mbak minum peju kita"

"Eh bersihkan sisa peju kita dong mbak", ujar salah seorang bapak-bapak yang baru saja menumpahkan pejunya ke mulut Rista

Rista kebingungan mencari cara membersihkan sisa leju yang masih menempel di kepala-kepala kontol itu. Bisa saja ia jilat lendir kental itu dengan lidahnya tetapi rasanya saat ini perutnya masih mual karena barusan menelan sperma sebanyak itu. Rista kemudian berlutut sambil mulai membersihkan sisa peju mereka dengan ujung kain kerudungnya. Satu demi satu kontol pria-pria itu bersih kembali setelah dibersihkan oleh Rista menggunakan kain kerudung syarinya.

Tiba2 tubuh Rista kembali ditarik dan didudukkan pada bangku penumpang paling belakang. Rista hanya bisa pasrah saat seorang pria menyeret kembali tubuhnya untuk kembali duduk di kursi belakang. Payudara Rista yang menggantung bebas tanpa penutup itu langsung dihisap putingnya kuat-kuat bersamaan. Dalam posisi kaki mengangkang, organ intimnya dijilati oleh Pak Kernet penuh kenikmatan dan menimbulkan suara becek yang berisik. Tubuh Rista tersentak seperti tersengat listrik, ditambah bibir kasar mereka terasa mengecup dan mengulum puting susu yang sudah mancung mengeras. Lalu diwaktu bersamaan, kepalanya ditarik paksa dan bergantian menciumi para penumpang bus yang sudah kesetanan penuh nafsu birahi, tubuh Rista langsung menggelinjang hebat saat tangan2 kasar mereka menggerayangi hampir seluruh bagian tubuhnya

"Ooooohhh pak.... saya mau pipissss....", kata Rista tak sanggup menahan rangsangan pada lubang senggamanya. Tubuhnya kembali mengejang2 hebat dan lubang kelaminnya terasa mulai kedutan

*Serrrr serrr seeeeeeeerrrrr* cairan squirt bercampur urine langsung keluar seperti air mancur dari tempik Rista

"Lha malah pipis Mbak Rista", ujar seorang penumpang

Setelah menuntaskan squirtnya kembali Pak Kernet mengambil posisi menyetubuhi akhwat cantik itu. Dibukanya kaki Rista lebar-lebar. Mata pria-pria yang mengerubunginya tertuju pada tempik akhwat itu. Terlihat sudah lecek dan berlendir tak karuan begitu basah. Pak kernet kemudian mulai mengarahkan batang kontolnya. Perlahan batang kontol itu masuk membelah tempik Rista

"Aaahhhh.. Pak...", rintih Rista

"Uuuhhh mantab bener tempikmu Mbak Rista... Ijin buang peju ditempikmu Mbak..", kata Pak kernet mulai menyodok tempik Rista perlahan maju mundur

Kontol Pak kernet perlahan mulai bergerak maju mundur memompa alat kelamin Rista. Wajah Rista terpejam sambil merintih perlahan. Pak kernet semakin lama mempercepat tempo sodokannya. Membuat tubuh Rista tersentak-sentak seirama dengan tiap sodokannya yang kuat. Kontol panjang Pak kernet terasa kedutan saat dijepit oleh dinding kelamin Rista yang hangat dan basah itu.

Pentil susu Rista yang mengacung tidak dibiarkan menganggur sebentar saja. bapak-bapak dan pemuda disana bergantian mengulum dan menjilati pentil susu itu hingga basah. Sedangkan pria yang lain menyodorkan batang kontolnya ke mulut Rista sehingga mulut Rista kembali sibuk menyepong kontol-kontol lagi

"Arrrgghhh saya keluarrr...", kata Pak Kernet tiba-tiba sambil tubuh kurus dekilnya mengejang kuat

*crot crot crot*

Kembali lubang kelamin malang Rista harus menjadi tempat menampung peju pria-pria disana. Peju Pak Kernet menggumpal kental dan jatuh perlahan keluar meluber saking banyaknya sehingga tidak bisa ditampung seluruhnya oleh lubang tempik Rista yang sudah nyut-nyutan

***

Jam sudah menunjukkan pukul 04.00 kondisi jalanan sudah mulai sedikit ramai. Didalam bus yang gelap itu, masih terjadi pesta sex yang tidak pernah orang sangka sama sekali. Rista, Arina dan Anya masih sibuk merelakan tubuhnya melayani pria-pria disana. Bergantian para pria mencicipi lubang tempik ketiga gadis itu sepuas mereka. Hanya satu pria yang belum mengeluarkan peju sama sekali yaitu Pak Sopir

Setelah para pria disana puas, mereka mulai mengambil dompet mereka masing-masing dan melemparkan uang pecahan 5000an kearah ketiga gadis yang sudah bermandikan peju itu. Ketiganya tampak kelelahan saat ini, tubuh ketiga gadis itu sudah berbau tidak sedap, saking banyaknya keringat,liur dan sperma yang menempel pada tubuh mereka.

"Nih 5000nya terima kasih sudah menghibur kita hahahah.. Kalian bagi sendiri ya uang itu!!", ujar Pak kernet diikuti tawa pria-pria yang lain.

"Lho saya kapan nih?", protes Pak Sopir menyadari semua pria di dalam sudah cukup puas dan kehabisan tenaga

"Hahaha.. salah sendiri bapak jadi sopir", ujar Pak Kernet

"Ngga bisa begitu pak, saya juga mau pak!!", kata Pak Sopir lalu ia berhentikan sejenak busnya di jalanan yang sepi

Lalu Pak Sopir mulai berjalan kebelakang, memilih siapa gadis yang akan ia setubuhi. Pada akhirnya pak sopir memilih Arina, gadis yang berwajah cantik dan paling dewasa diantara mereka bertiga. Wajah Pak Sopir memandangi mesum ke arah wajah cantik Arina dengan senyum yang menyebalkan. Arina tidak sanggup memandang wajah berlemak mengerikan Pak Sopir yang begitu mesum memandangi kearahnya yang sudah belepotan peju. Lalu tiba-tiba bibir Pak Sopir melumat bibir Arina dengan penuh nafsu

"cantik sekali kamu...", ujar Pak Sopir sambil terus menciumi bibir Arina dan menjilati bibir akhwat itu. Arina berusaha meronta karena diperlakukakan begitu rendah oleh Pak Sopir. Setelah puas bermain-main di wajah cantik akhwat itu, tangan Pak Sopir mulai menggerayangi payudara Arina yang bulat dan sesekali puting susu wanita 35 tahun itu dipelintir keduanya

"Oohh pak... Ssshh", desah wanita berkerudung syari itu

Tubuh Arina didorong kebelakang tersandar pada kursi. Lalu tubuh gemuk Pak Sopir menindih tubuh gadis itu sambil mulai mengarahkan batang kontolnya yang gemuk ke kelamin Arina. Pelan tapi pasti, kontol Pak Sopir mulai menyeruak masuk membelah bibir kelamin Arina yang sudah bau sperma itu

"Aaaahhh Pakkkkk....", Desah Arina kesakitan karena memang lubang kelaminnya saat ini sudah benar-benar perih karena dipakai bergantian oleh bapak-bapak dan pemuda-pemuda penumpang bus

jleb jleb jleb jleb

Tubuh gemuk Pak Sopir semangat menggagahi tubuh Arina yang pasrah mengangkang. Kedua kelamin mereka saling bertumbukan. Mudah saja bagi kontol Pak Sopir menghajar lubang kelamin akhwat itu karena lubang itu masih menyisakan lendir peju sisa-sisa orang yang baru saja memakai tempik Arina. Menjadikan sisa peju-peju sebagai tambahan pelicin kelamin Arina yang sudah lecek bentuknya

"Aaahhhh.. Hangat sekali tempikmu sayang... Sssshhh...", kata Pak Sopir sambil mulai mengulum memainkan pentil susu Arina

"Pak.. Aaaahhhh..."

Pak sopir bus semakin mempercepat sodokannya menghajar tempik akhwat itu. Beberapa saat kemudian tubuh Pak Sopir mulai bergetar hebat dan kontol gemuknya pun mulai kedutan di dalam tempik Arina

"Oooohhh...Oohhh Aarrrgggh.."

*crot crot crot crot*

***

Jam sudah menunjukkan pukul 06.00 tepat. Seluruh penumpang bus sudah kembali berpakaian lengkap. Sisa sisa pesta sex semalam sudah dibersihkan. Rista dan Arina berkewajiban membersihkan sisa-sisa sperma yang berceceran di dalam bus dengan kerudung mereka. Kontol-kontol seluruh penumpang yang ada juga wajib mereka bersihkan dengan kerudung mereka sehingva kerudung mereka saat ini aromanya sudah aroma peju dan begitu kotor terkena keringat dan debu Sedangkan untuk tubuh Rista, Arina, dan Anya yang belepotan peju setelah menjadi budak sex 1 malam, oleh para penumpang hanya boleh dibersihkan jika mereka saling menjilati tubuh mereka satu sama lain sampai bersih. Jadinya Rista dipaksa menjilati sisa sperma yang menempel pada Arina, Arina menjilati sisa sperma yang menempel pada tubuh Anya dan Anya menjilati sisa sperma yang menempel pada tubuh Rista. Akhirnya ketiga gadis itu saling menjilati tubuh mereka satu sama lain, awalnya mereka ragu saat mereka diminta menjilati tempik rekannya, namun karena terus dipaksa akhirnya mereka bersedia melakukannya asalkan tubuh mereka kembali bersih Tubuh ketiga gadis itu memang sudah bersih dari sperma, tetapi tidak dengan baunya. Bau sperma yang khas masih tersisa samar-samar pada tubuh sexy mereka.

Arina sudah kembali berpakaian lengkap. Setelan gamis motif bunga dan warna kerudung hijau muda yang cerah telah mengembalikan kecantikan dan keanggunannya. Karena seluruh pakaian yang ia kenakan telah di buang oleh para pria, Ia terpaksa memakai baju yang ada di dalam tas bawaannya. Demikian juga dengan Anya yang telah menggunakan pakaian yang masih sama dengan sebelumnya. Terlihat kaos lengan pendeknya yang ketat itu sedikit lusuh dan kotor. mungkin karena sering terinjak-inja saat kaosnya itu terlepas dari tubuhnya dan terjadi pesta sex barusan di dalam bus itu

Sedangkan Rista memutuskan berganti pakaian yang lebih normal. Tidak dengan pakaian yang menerawang. Sudah cukup semalaman ini ia melakukan kegilaan yang tak akan pernah ia lupakan selama hidupnya. Berkali-kali ia meminta maaf kepada calon suaminya dalam hati. karena tubuhnya sudah begitu murah dan mudah disetubuhi oleh banyak pria.

Bus telah berhenti di terminal tujuan, para penumpang pun berbondong-bondong turun meninggalkan bus. Rista sudah malas berhubungan dan berbicara dengan Pak Naryo yang masih memandanginya dengan tatapan genit. Rista pun buru-buru turun dan meninggalkan bus itu setelah bus berhenti total.

"Rista...", suara seorang pemuda memanggil mengejutkannya

Rista menoleh kebelakang mencari asal suara yang memanggil namanya. Dilihatnya pemuda fakboi tampan yang sempat membuatnya terlena. Seketika jantung Rista berdegup kencang memandang wajah pemuda yang sedang berjalan menghampirinya. Dalam hatinya, Rista Penasaran mengapa lelaki itu memanggil namanya, Rista lalu berhenti sejenak menunggu pemuda itu

"Ini nomor aku.. save ya", kata pemuda itu sambil menyerahkan secarik kertas

"Tadi keganggu, cuma sebentar..", kata pemuda itu tersenyum kecut

"Apanya?", tanya Rista

Kalau diingat-ingat lagi, Rista baru sadar pemuda itu bahkan tidak ikut menggilir dirinya bersama dengan pria-pria lainnya. Sehingga mungkin hanya dia satu-satunya pemuda yang tidak menyemburkan spermanya malam itu

Pemuda itu hanya menggaruk rambutnya sambil tersenyum kecut

Wajah Rista langsung memerah menahan malu. Dia ingat betul momen sebentar yang terjadi antara dirinya dengan pemuda itu. Betapa manjanya dirinya saat melayani pemuda tampan itu. Bahkan Rista ingat bagaimana ia menikmati bercumbu dengan sosok pemuda tampan itu. Perasaan yang sungguh berbeda ketika dia berciuman dengan Endrix maupun pria-pria lain yang pernah berciuman dengannya. Kepada mereka ciuman lebih ke arah nafsu semata, sedangkan dengan pemuda itu entahlah rasanya campur aduk tidak bisa diungkapkan dengan kata. Jantung Rista kembali berdebar cepat melihat sosok pemuda itu tersenyum mengesankan. Dalam hati, perasaan Rista campur aduk. Namun ia mencoba mengingat sosok calon imamnya yang sudah menunggunya selama ini. Segera Rista buang jauh godaan sesaat ketampaan pemuda itu.

"Eehhh.. Iya mas..", tanya Rista sambil menundukkan pandangannya masih menahan malu karena mengingat kejadian erotis diantara keduanya

"Nama aku Andre. Maaf soal kejadian di bus tadi. WA atau call aku ya. Aku boleh temenan sama kamu kan?", ujar Andre sambil tersenyum ramah

"Iya Mas boleh.. Yasudah saya jalan dulu ya mas", kata Rista buru-buru pamitan kepada pemuda itu dan segera akhwat itu berlalu

Rista begitu terburu-buru karena ia sedang mencari-cari keberadaan Arina dan Anya. Disisirinya seluruh tempat di terminal mulai dari tempat tunggu, keberangkatan, kantin, mushola, toilet umum, dan parkiran namun tidak juga terlihat sosok kedua wanita itu. Rista merasa tidak enak hati akibat ulahnya, kedua wanita itu turut menjadi korban pencabulan yang dilakukan seluruh pria yang ada di bus malam itu. Paling tidak Rista hanya ingin meminta maaf atas semua kejadian yang telah terjadi. Namun sayang, keinginannya untuk sekedar meminta maaf tidak bisa terpenuhi. Karena kedua wanita itu sudah tidak terlihat lagi

***bersambung***

(note : Arina dan Anya adalah tokoh cameo yang berasal dari cerita penulis sebelumnya yang sudah hilang hahaha)
 
Terakhir diubah:
Mantapp hu. Habis ini rista ngapain lagi ya. Apa di gangabang pereman terminal
 
"Ada apa pak?", tanya Pak Sopir sambil melirik dari kaca spion yang terletak di tengah bus

Rista terlihat kebingungan berdiri mematung dengan kondisi kaki gemetaran. Dari lubang kelaminnya menetes deras cairan tempiknya yang keluar jatuh melewati celah selangkangannya. cairan tempiknya kekuar sangat deras karena antara rasa sange dan rasa malunya bercampur menjadi satu

Pak sopir melongo melihat pemandangan indah dibelakangnya dan reflek menoleh melihat kebelakang memastikan apa yang dilihatnya di kaca spion bukanlah fatamorgana.

Dilihatnya Seorang gadis berkerudung berdiri terdiam hanya mengenakan sempak dan BH saja. Wajah Rista nampak tersipu malu sambil tertunduk tidak mampu melihat ke arah wajah kedua pria itu. Kerudung panjangnya tersingkap ke belakang sehingga bagian dadanya bergelantungan terbuka menggoda dalam kondisi terbungkus bra berenda berwarna putih. Pak sopir sampai melongo dan terus memandang ke belakang menatap tubuh indah Rista dan masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya

*Ciiiiittttt ciiittttt*, suara bus tiba-tiba oleng

Sopir itu kehilangan kendali setir busnya karena matanya sibuk memandangi ke arah Rista. Bus meleyot tajam, sopir bus membanting setir mendadak membuat bus bermanuver tiba-tiba. Seluruh penumpang dibelakang terkejut dan membuat mereka terbangun dari tidurnya. Awalnya mereka tidak menyadari keberadaan Rista. Namun setelah pandangan mereka berangsur semakin jelas, barulah mereka menyadari gadis itu sedang berdiri setengah telanjang di depan. Mereka melongo melihat keadaan Rista yang terlihat sexy dari belakang. Menampakkan punggungnya dengan bulatan pantat yang menggoda.

Penumpang menjadi riuh dan tidak mengantuk lagi melihat ada gadis sedang berdiri hanya mengenakan BH dan celana dalam saja, beberapa penumpang ada juga yang tidak tergoda bahkan merasa jijik melihat Rista. Mereka mengancam akan melaporkan kegiatan cabul ini. Pak kernet langsung berinisiatif mengamankan kondisi yang mulai tidak kondusif. Beberapa pasang mata lainnya tidak mampu memandang kondisi gadis itu dan hanya menunduk sambil menggelengkan kepala tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sebagian besar pasang mata yang lain memandang sange ke arah tubuh Rista yang berkerudung namun tanpa mengenakan pakaian. Para wanita disana lebih memilih diam memandang Rista dengan tatapan keheranan dan sesekali mereka menggelengkan kepala. Dua orang wanita itu adalah seorang perempuan berusia sekitar 23 tahunan yang berambut panjang yang dibiarkan tergerai. Sedangkan satu orang lainnya seorang wanita berusia sekitar 35 tahun berbusana ala akhwat syari menutup aurat dari bawah sampai atas lengkap dengan kaos kaki yang menutup kakinya.

"Pak kenapa ada pelacur di dalam bus? mbak segera pakai pakaiannya, jangan maksiat disini!!" kata seorang penumpang bapak-bapak berpeci yang keberatan dengan kondisi Rista yang hampir telanjang

"Eehhh.. Maaf pak..", jawab Rista panik dan hampir menangis karena eksibnya kali ini ketahuan seluruh penumpang bus

Pak Naryo dibelakang malah tertawa licik melihat Rista yang kebingungan. Tangannya diam-diam tak berhenti mengocok batang kontolnya menikmati situasi memalukan yang dialami Rista didepan sana.

"Bapak tenang dulu.. Ini Mbaknya bukan pelacur. Tadi waktu naik bus, kondisinya sudah seperti ini karena dia barusan dikerjai preman. Masak bapak tega melihat mbak ini sendirian diluar sana dalam kondisi ga pakai baju. Kalau saya sih gak tega pak..", kata pak kernet beralasan

"Tapi wanita ini sudah buat kita hampir celaka!! Sudah turunkan saja saya. Saya tidak mau dekat dengan maksiat!!", ujar pria itu
begitu keras

"Kalau bapak tidak suka, yasudah bapak boleh turun nanti uangnya akan saya kembalikan. Saya gak tega pak liat mbaknya..", kata Pak Kernet

"Yasudah saya turun saja. Bisa dosa saya lama-lama di dalam bus ini ..", kata bapak itu penuh emosi sambil mengambil barang bawaannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Bus berhenti sejenak didaerah pertokoan yang sudah sepi. Beberapa penumpang yang tidak setuju beriringan keluar meninggalkan bus. Tetapi Kebanyakan memilih tetap tinggal di dalam bus. Termasuk dua orang wanita yang ada didalam bus pun memilih tetap tinggal. Mungkin mereka tidak berani berhenti di tempat yang tidak dikenal dan malah nanti jadi berabe tidak bisa sampai di terminal tujuan

"Bapak-bapak, tadi saya cuma ngarang cerita. Heheheh... Sekarang saya mau nanya maksud Mbak Rista jalan dalam kondisi setengah telanjang gini apa ya?", tanya Pak kernet sambil menyeringai

"Errrrr.... Saya...", Rista kebingungan. Tempiknya semakin bocor sampai menetes keluar melalui celah selangkangannya saat seluruh mata didalam bus memandang kearahnya

"Sakit mungkin Mbaknya pak..", kata seorang penumpang

"Mbak sudah mbak tutup mbak.. malu!!!", ujar si penumpang wanita berkerudung lebar yang tampak alim

"Pak kernet...", Ujar Pak Naryo tiba-tiba

Rupanya Pak Naryo sudah maju ke depan dibelakang Rista. Lalu Pak Naryo membisikkan sesuatu ke Pak Kernet dan Pak Kernet mengangguk sambil tersenyum mesum.

"Menurut cerita bapaknya, Mbak Rista ini pengidap eksibisionis..", kata Pak Kernet

"Apa itu pak? Masinis??", tanya seorang penumpang

"Eksibisionis.. Itu lho Pak, orang yang gemar mamerin badannya ke orang lain..", jawab Pak Naryo

"Itu mah gila namanya!! Tapi boleh juga nih buat hiburan. hehehe..", komentar salah seorang penumpang bus

"Yasudah yasudah.. Toh sudah terlanjur kejadian.. Biar bapak-bapak dan mas-mas ngga bosan dijalan. Gimana kalau Mbaknya kita suruh eksib di sini? Anggap saja Mbaknya lagi ngamen. Biar Mbaknya juga bisa menyalurkan hobinya. Heheheh..", Usul Pak Kernet

"Setujuuuuu..", jawab para penumpang serentak sambil menyeringai memandang tubuh telanjang Rista

"Jangan pak.. Dosaa.. Astghfllh..", kata perempuan berkerudung syari tidak oercaya mendengar usul mesum tersebut

"Kita suruh ngapain enaknya?", tanya Pak kernet kembali

"Suruh nyanyi saja pak..", usul seorang penumpang

"Gak seruuuuu...", protes penumpang yang lain

"Gimana kalau disuruh goyang pargoy kayak di tiktod pak?", usul seorang pemuda

"Pargoy? Gimana tuh?", tanya pak kernet

"Goyang sexy yang kayak ulet kepanasan itu pak. heheheh..", kata penumpang itu

"Setujuuuuu", jawab para penumpang bersamaan kecuali kedua wanita disana

"Setujuuu.. Yang penting goyang dah.. Gini kan jadi ga bosen perjalannya..."

"Bersedia ya mbak? kalau gak mau mbak saya turunkan disini..", Kata Pak kernet

Tidak ada pilihan bagi Rista. Endrix pun pasti saat ini sedang mengawasinya sehingga ia harus terpaksa mengikuti aturan main pak kernet. Rista mengangguk sambil berdiri menghadap ke arah penumpang. Semua mata tertuju kepadanya. Para penumpang yang dibelakang pindah kursi sedikit maju ke depan agar bisa melihat lebih jelas. Bahkan pak sopir pun mulai mengurangi kecepatan dengan drastis, melambatkan laju bus selambat mungkin. Sepertinya ia ingin pertunjukan ini bisa lebih lama dan tidak buru2 selesai.

"Goyang Mbak Ristaa.. Sudah ga sabar nih", kata Pak Kernet

Suara riuh tepuk tangan didalam bus. Kebanyakan adalah para bapak dan para pemuda. Penumpang wanita pun ikut penasaran walau hanya melirik sesekali ke arah Rista.

Pak Sopir lalu memutar musik dangdut kencang-kencsnv. Para penumpang bertepuk tangan riuh, seolah menyemangati Rista untuk mulai bergoyang. Sebagian besar mereka mengarahkan kamera handphonenya ke arah gadis yang masih tampak malu-malu itu

"Mbak.. sudah mbak.. bapak-bapak kasian mbaknya.. Jangan disuruh aneh-aneh lagi", wajah perempuan berkerdung syari itu mulai prihatin

"Ayo goyangkan tubuhmu Mbak Rista jangan malu dan ragu. Pacarmu pasti bangga. Heheheh.. ", kata Pak Naryo

Tubuh Rista perlahan mulai bergerak mengikuti irama lagu. Dimiringkannya tubuhnya lalu, pinggulnya mulai bergoyang perlahan ke depan dan ke belakang dengan goyangan seronok. Tubuh Rista terus bergerak sexy, terutama pantatnya yang terus ia goyangkan maju mundur dengan nakal mengundang birahi siapa saja yang melihatnya. Semua mata memandang ke arah pinggul Rista. Birahi mereka tanpa sadar semakin naik memandangi gadis berkerudung itu terus-terusan bergoyang panas.

"Kerudungnya lepas juga sekalian BH sama sempakmu mbak.. Sange nih", kata seorang bapak memberikan perintah.

"Jangan pak, lebih baik sisakan kerudungnya dulu. Ntar baru dilepas. Kita nikmati versi ukhtinya dulu pak", kata penumpang yang lain dan pendapat pemuda ini disetujui oleh yang lain

"Sekarang mulai buka semua dalemanmu mbak. Biar kita bisa lihat body mu seutuhnya. Hehehe", kata seorang pemuda

"Ok Ok Mbak Rista, terus goyang sambil lepas sempak dan BHmu. Sisakan kerudungmu saja", perintah Pak Naryo

Rista mengangguk mendengar perintah Lak Naryo. Semua sudah terlanjur terjadi. Tidak mungkin ia tiba-tiba membatalkan semua kegilaan ini.

"Sudah mbak jangan dituruti permintaan bapak-bapak ini!!", kata si penumpang wanita berkerudung syari iba melihat Rista yang pasrah melakukan perintah pria-pria itu

Rista bisa saja menolak permainan gila ini. Tetapi Rista tahu, Endrix sedang mengawasinya saat ini. Endrix memang sedang melihat budak sexnya saat ini bergoyang seronok menghibur para penumpang bus malam itu. Sudah 2x ia sampai ejakulasi menikmati budak sex syarinya sedang menghibur para penumpang disana. Endrix begitu senang, tugasnya merusak gadis alim itu semakin parah bisa tercapai. Namun semua belum cukup bagi sang iblis. Rista harus dirusak dan dijerumuskan lebih jauh lagi.

Tubuh Rista terus berlenggak-lenggok menggoyangkan pantatnya. Tanpa sadar ia semakin menunggingkan pantatnya sambil terus bergoyang membuat bongkahan pantatnya terlihat semakin semok. Goyangan Rista semakin nakal dan berani. Kedua tangannya ia angkat keatas memamerkan ketiak mulusnya yang tanpa bulu sambil meliuk-liukkan pinggul dengan nakal. Wajahnya yang malu malu namun birahi membuatnya semakin terlihat menggoda para pria di dalam bus itu.

"Buka BHnya sekarang!! Udah gak sabar woii!!", protes seorang penumpang

"Jangan Mbak.. jangan kamu turuti kata mereka.. Sudaahhh. ", pinta perempuan berkerudung syari terus berusaha menjaga kehormatan Rista

kedua tangan Rista kemudian bergerak menuju punggung dan meraih pengait BH nya, kemudian Rista dengan gemetaran mulai melepas pengait BH itu dalam sekali sentakan dan dibiarkannya jatuh lolos dari tubuhnya. Para penumpang semakin riuh saat aurat akhwat itu semakin terbuka. Terlihat pipi Rista bersemu merah menahan malu. Tanpa sadar tangannya menutup kedua payudaranya rapat-rapat

"Buka Mbak Rista, kami mau liat susumu, cantik", kata bapak2 paruh baya dengan tatapan sangat sange

"Buka buka buka buka", mereka terus menyoraki menyemangati Rista agar memperlihatkan payudaranya

Kembali suasana menjadi ramai saat perlahan Rista menyingkirkan tangannya, membuka kedua gunung kembarnya dihadapan orang-orang didalam bus ini. Payudara Rista sudah terbuka terlihat menggantung bebas tanpa penutup. Putingnya mancung menantang berwarna cokelat muda. Siulan dan kalimat pujian dan pelecahan bersahut-sahutan.

*suit suit suit* suara siulan

"Sudah pakk.. Sudah cukup kasihan mbaknya", Kata si wanita berkerudung syari semakin panik melihat Rista yang sudah menanggalkan BHnya

"Busyettt.. tetek Ukhti bagus bener..."

"Sexy bener tubuhmu mbak... jadi makin ngaceng kontol saya"

"Ayo semakin nakal goyangnya.. Jilbab lonteeee"

"Jancuuukkkk.. Pentil e wes mancung... Lonteee Syari iki.."

Mereka mulai melecehkan Rista dengan menyebut akhwat alim itu sebagai lonte. Mereka sudah memandang Rista begitu murahan saat ini karena dianggap memiliki kelainan eksibisionis. Dipandangi seperti itu, pentil susu Rista malah semakin mengeras dan tegang. Tubuh Rista semenjak dikuasai Endrix yang memang mudah sekali terangsang. Semakin direndahkan harga dirinya, semakin basahlah kelamin Rista. Rista menyibak kerudungnya kembali karena jatuh kembali menutup dada kebelakang agar tidak menghalangi tatapan mesum mereka ke arah payudaranya. Para pria disana sudah banyak yang mulai mulai beronani mengocok batang penis mereka sambil memandangi kesexyan goyangan serta tubuh Rista yang kini hanya menyisakan kerudung serta celana dalamnya saja.

"Lanjut Mbak... Tunjukkan memekmu mbak.. Ahh ngaceng saya jancukk..", kata seorang bapak2 tua

"Tempikmu buka mbakkk.. Buka sempakmu mbak..." kata seorang pemuda sambil coli

"Buka sempaknya buka sempaknyaaa", pinta pria-pria yg lain.

Suasana semakin gaduh, mereka semakin tak sabar melihat tubuh telanjang Rista. Rista lalu melanjutkan goyangan sexynya perlahan ke kiri dan ke kanan sambil mulai menurunkan celana dalam berenda yang ia kenakan. Di telinga Rista, selalu terdengar bisikan perintah Endrix yang mewajibkan gadis itu harus menuruti seluruh permintaan semua orang di dalam bus. Tidak ada pilihan untuk melawan perintah tuannya. Rista wajib patuh dan taat kepada perintah Endrix atau akibatnya bisa fatal.

"Goyang yang lebih berani lu.. Kalau lu udah pinter, lu bakal gw jadikan penari striptease di tempat gw. Bayarannya lumayan lho. Mungkin bisa 3x lebih besar daripada gaji calon suami lu kelak. Heheheh .", kata Endrix

Rista mengangguk pasrah dan mencoba lebih memberanikan diri bergoyang dihadapan para penumpang bus. Bulu jembutnya mulai mengintip sedikit saat kain segitiga itu semakin turun tampak menggoda dan bikin penasaran. Jakun seluruh pria disana naik turun memandangi aksi striptease gadis berkerudung syari yang mungkin pertama kalinya mereka lihat secara live itu.

Tangan Rista mulai menarik turun celana dalamnya semakin kebawah hingga area bulu jembut gadis itu semakin terbuka lebar. Pelan tapi pasti kain kecil penutup memek akhwat itu semakin turun kebawah melewati kedua pahanya dan dibiarkan menggantung sejenak di lutut. Rista kembali bergoyang nakal dalam kondisi celana dalamnya yang sudah menggantung di lutut, berlenggak dan bergoyang sambil meremas kedua payudaranya yang menggelantung bebas. Sesekali Ia bergoyang sambil mencolek kelaminnya dihadapan membuatnya terlihat semakin nakal. Setelah puas, barulah celana dalam itu diturunkan terlepas dari kedua kaki mulusnya, Rista pun resmi telanjang di dalam bus ini.

Seluruh penumpang di dalam bus terus memandang sange kearah tubuh telanjang Rista yang masih terus bergoyang nakal dan binal sambil menanti perintah selanjutnya. Rista kemudian memutar badanya, kali ini ia hadapkan tubuhnya ke kaca depan dan membelakangi para penumpang. Lalu, mulai ia goyang pelan2 pantatnya memamerkan lekuk bongkahan pantat yang putih mulus itu. Aroma tubuh keringat Rista yang keluar deras mulai menyeruak tercium ke seluruh bus. Aroma tubuh Rista itu tercium begitu khas dan sangat merangsang orang-orang disana. Sudah bawaan lahir, Rista memang memiliki bau badan yang khas dan wangi, terutama ketiak dan area tempiknya. Jika ditambahkan parfum, aromanya akan semakin nikmat berkali-kali lipat membuat pria siapapun akan gelisah terangsang jika berada didekatnya.

"Wow... cantik dan sexy sekali tubuhmu Mbak.. Putih bener kulitnya.. Wangi pula bau badanmu mbak.. Sshhhh..", puji seorang pria mengagumi tubuh Rista

"Teteknya bagus sekali mbak, gak kendor dan mengacung sempurna",

"Duh pentilnya ngacung.. Enak banget tuh pentil diemut sayang"

"Buka lubang memekmu mbak. Ngga keliatan tuh ketutupan jembut"

Komentar demi komentar dari para penumpang bus yang tersisa begitu terdengar cabul. Rista hanya membalas perkataan mereka dengan tersenyum kecut karena jujur saja walau saat ini ia birahi, tetapi rasa malu pada dirinya tetap ada. Mereka pun semakin semangat onani sambil memandangi tubuh Rista yang bergoyang-goyang menikmati alunan musik dangdut remix. Segala pujian dan perkataan mereka seolah menjadi penyemangat Rista dan membuat birahi gadis itu semakin tinggi dan tidak terkendali. Rista semakin semangat meliuk-liukkan tubuhnya yang sudah telanjang bak penari striptease club malam

"Lihat itu, para penumpang mulai menggila setelah melihat tubuh Mbak Rista. Coba mbak Riata juga Open BO disini juga. Sebutkan nama dan usia Mbak Rista", kata Pak kernet

"Na.. Nama Sa.. Saya.. Rista Amelia Jihan, Usia 25 tahun, mulai sekarang saya Open BO di sini..", kata Rista

"Status?", tanya seorang penumpang

"Single.. Mau nikah bulan depan.."

"Hahahah... Asyekkk.. test drive dulu... Calonnya juga pasti ngijinin kalau Mbak Rista menghibur disini. Heheheh..", kata seorang bapak-bapak

"Mbak Rista sekarang sudah resmi open BO nih. Mulai sekarang Mbak Rista jual diri disini. Mbak Rista mulai masturbasi disini biar calon pelanggan mbak tahu kemampuan memek mbak menampung batang kontol. Lihat gagang perseneling itu. Ayo mbak, masturbasi pakai gagang perseneling bus itu. Heheheh..", kata Pak Naryo cengengesan

"Iya pak baik..", jawab Rista patuh sambil kemudian ia berlutut menghadap gagang perseneling bus yang panjang dengan bahan besi itu, ujungnya tumpul dilapis kulit sintetis.

"Busyet pakai dijilatin dulu persenelingnya", kata seorang pria

Rista menjilati besi gagang perseneling berkarat itu perlahan, seolah benda itu adalah sebuah batang kontol pria berukuran jumbo. Kesempatan ini tak disia-siakan pak sopir, saat tubuh Rista berada didekatnya, tangan Pak Sopir pun dengan nakal meremas2 payudara dan memuntir puting susu Rista yang sedang asyik menjilati perseneling bus ini.

"Wah bapak curang curi start megang-megang tetek Mbaknya", protes seorang penumpang

"Hehehe.. Ya saya bisanya cuma gini pak. Saya masih harus konsen nyetir nih pak", jawabnya membela diri

"Ya udah gapapa pak, itung-itung biar bapak tetap bener nyetirnya. Hehehe", jawab penumpang itu

Lalu Rista mulai mengecup ujung perseneling itu dengan mulutnya sebelum dia kulum perlahan memasuki rongga mulutnya. Rista menjilati benda panjang untuk menaikkan dan menurunkan transmisi bus itu hingga basah terlumasi air liur. Setelah dirasa benda itu sudah cukup basah, Rista kemudian berdiri dan mulai mengangkangi benda panjang itu. Diarahkan gagang perseneling itu pada lubang vaginanya yang sudah becek daritadi, dan perlahan tubuh Rista turun menduduki gagang perseneling bus yang sedikit karatan itu.

"Hahaha.. Mari kasih seikhlasnya bapak-bapak, Mbaknya ngamen dengan cara masturbasi pake tuas perseneling bus. Hehehe", ujar Pak kernet

Beberapa penumpang mulai melemparkan uang koin 500an ke tubuh telanjang Rista yang naik turun menggenjot gagang perseneling. Seolah Rista sedang benar-benar mengamen dengan masturbasi menggunakan tuas perseneling bus ini.

"Itu mbak, tubuhmu sudah mulai dihargai, walau masih recehan, tapi kamu wajib tetap berterima kasih Heheheh...", kata Pak Naryo sambil turut melempar uang koin 500an kearah Rista

"Aaahhhh... Ssshhh.. Terima kasih.. bapak-bapak...", kata Rista sambil meringis dan kepalanya terdongak karena benda keras itu dipaksa keluar masuk kelaminnya

Penumpang berkerudung syari sudah tidak tega melihat nasib yang dialami Rista. Segala ucapannya tidak digubris oleh Rista, Rista sebenarnya ingin berhenti tetapi tidak bisa. Tubuhnya seolah sudah dikendalikan dan wajib menuruti permintaan tuannya. Ingin sekali wanita berkerudung syari menolong Rista. Matanya tidak tega melihat Rista yang masturbasi menggunakan tuas perseneling dihadapan seluruh orang di dalam bus ini dan para penumpang betepuk tangan sambil melempari uang koin melihat pertunjukan yang dilakukan oleh Rista

Setelah vagina Rista beradaptasi dan mulai terbiasa menerima kehadiran gagang perseneling, pompaan vaginanya terasa lebih lancar karena tuas perseneling itu sudah terlumasi oleh lendir Rista Terlihat sekali perseneling Pak Sopir sampai basah dan mengkilap terkena lendir tempik Rista yang basah

"Ouuuhhhh... Ssshhh..", desah Rista sambil terus meringis sambil ia percepat naik turun tubuhnya

Perlahan Rista semakin merasakan perseneling Pak Sopir semakin membelah tubuh area bawahnya. Tempik Rista mulai sedikit perih karena lecet. Karena texture karat besi perseneling itu menggesek-gesek kulit labianya. Rasanya sakit luar biasa tetapi Rista seolah tak peduli, Rista terus berbuat seperti ini demi menghibur tuannya yang sedang asyik coli memandangi kegilaannya dari jarak sangat jauh

*Clepp.. Cleppp.. Cleppp..* suara tempik Rista yang terus memompa perseneling Pak Sopir

"Aaaahhh.... Aduuuhhh.. Ouuuuuhhh.. Sakittt", desah Rista

Para penumpang terlihat begitu menikmati aksi masturbasi Rista didepan bus itu. Tak jarang yang sudah terang-terangan beronani hingga telanjang sambil mengocok dihadapan gadis itu. Tangan Pak Sopir juga dengan leluasa meraba bagian-bagian tubuh Rista, sesekali ia terpaksa memindah perseneling dalam kondisi gagang perseneling itu masih berada didalam kelamin Rista sehingga Rista mengaduh kesakitan karena tuas perseneling berubah posisi.

Semakin lama, lubang tempik Rista tampak semakin lancar ditembus tuas perseneling bus, berkat pelumas sempurna yang keluar dari liang kewanitaannya, Rista bisa merasakan sedikit kenikmatan saat benda panjang untuk oper gigi itu keluar masuk menyiksa tempiknya. Lubang kelaminya terasa semakin lebar dan ndower saja saat ini karena harus kemasukan benda yang diameternya jauh lebih besar daripada diameter penis normal pria negara ini.

Rista menggoyangkan pantatnya semakin erotis mengulek tuas perseneling itu. Kaki Rista mengangkang dan kedua tangannya mulai meremas payudaranya sendiri yang terus berguncang seirama dengan tubuh sexy yang terus naik turun diatas tuas perseneling bus. Sementara tangan Pak sopir kini ikutan memuntir pentil susu Rista menambah libido gadis itu semakin memuncak.

"Ssshhhh.. Aaahhhh... Aaahhh.. Pak..", desah Rista kencang

"Sudah mbak.. Sudahhh cukup... Jangan dituruti lagi permintaan mereka", ujar wanita berkerudung itu berlari mendekap tubuh telanjang Rista yang sudah semakin menggila. Dia sudah benar-benar tidak tega melihat mereka merendahkan harga diri Rista

"Mbak Jangan ikut Campur!! sini lu!", kata seorang pria mulai kesal kepada si wanita berkerudung

"Aduuuhhhhh", pekik si wanita berkerudung syari kesakitan karena ditarik paksa oleh pria itu

"Apa hak lu nyuruh Rista berhenti? lu Maknya apa? Kalau lu Maknya lu temani Rista telanjang juga buat menghibur kita", kata pria itu sambil meremas payudaranya.

"Kurang Ajaarrr!! Jaga tangan anda", kata wanita berkerudung itu emosi

Lalu pria-pria yang lain mendekati wanita berkerudung itu sambil mengocok kontol mereka masing-masing. si wanita berkerudung memandang pucat ke arah mereka. Sadar dirinya saat ini juga sedang dalam keadaan bahaya. Lalu tiba-tiba dari arah belakang tubuh wanita berkerudung itu dikunci dengan kuat. Para pria seketika langsung menyeringai dan tertawa mengerikan memandangi wajah ketakutan perempuan berjilbab lebar yang cantik itu dalam posisi terkunci tak berdaya

"Cantik-cantik banyak bacot lu", kata pria yang berdebat dengannya tadi membelai pipinya yang merona merah

"Udah kita telanjangin saja sekalian", usul seorang pria dari belakang yang mendekap tubuh wanita berkerudung itu kuat-kuat dan disambut anggukan pria-pria lainnya

"Setuju pak!! Kita beri dia pelajaran!", ujar seorang pemuda sambil tersenyum menyebalkan

Lalu 4 orang pria mulai menarik baju gamis wanita itu hingga robek dan dengan kasar mereka menarik resleting gamisnya hingga rusak, para pria itu langsung menggerayangi tubuh perempuan berkerudung syari itu penuh nafsu. Tangan2 mereka berebutan menjamah bagian-bagian penting tubuh wanita itu hingga si wanita berkerudung syari menggeliat tak beraturan. Dari bibirnya samar-samar terdengar desahan kecil yang coba ia tahan

"Penasaran kita sama desahan lu", ujar seorang penumpang yang meremasi payudara wanita itu dari belakang

"Jangan.. Tolonnngggg...", pekik wanita itu

Teriakannya percuma saja dan tidak ada yang menolongnya, karena semua orang didalam bus itu sudah setuju untuk menelanjangi wanita bergamis syari itu hingga telanjang bulat. Rista pun hanya bisa terdiam tidak bisa melakukan apa-apa. Karena jika dia bertindak bodoh, tentunya dia harus mengorbankan kakak kandungnya sendiri menjadi budak sex tuannya

Para penumpang yang lain mulai menyingkap rok gamis wanita itu, dan mereka langsung meraba kedua pahanya yang mulus sambil tertawa-tawa. Kaos kaki cokelat dan sepatu wanita itu tetap dibiarkan terpasang, hanya saja bagian rok wanita itu sudah tersingkap hingga celana dalamnya terlihat jelas. Tak cuma paha, area kelaminnya yang masih tertutup celana dalam mulai dicabuli dengan bejat oleh pria-pria itu, wanita itu mengejang dan mengerang mencoba melawan sekuat tenaga.

Celana dalamnya perlahan basah, tubuhnya terangsang walau seluruh akal pikirannya menolak pencabulan terhadapnya. Sayangnya, rontaan dan perlawanannya sia-sia. Tenaganya tidak sebanding dengan tenaga pria-pria yang memegangi dan menggerayangi tubuhnya. Celana dalam wanita itu dipelorot sampai lutut sehingga terlihat tempiknya yang dihiasi bulu jembut yang dipangkas rapi berbentuk segitiga. kemudian jemari nakal mereka mulai menusuk,meraba dan mengocok area kelamin wanita syari itu secara bersamaan.

"Aaahhhhh.. Jangann..", kata wanita itu berusaha menepis tangan-tangan nakal yang berusaha mencabuli tempik sucinya

Tangan halusnya ditangkap dan direntangkan oleh seorang bapak gendut. Lalu tangan-tangan yang lain kembali mencabuli kelamin wanita berkerudung syari itu. Mulutnya mendesis perlahan, mencoba ia tahan rasa birahi yang mulai menyerang tubuhnya

*kocokocokocokocok* secara bergantian mereka mencabuli tempik wanita itu

"Ah kalian kurang ajar. Saya laporkan ke polisi... Aaahh.. ", protesnya sambil mendesah karena tangan-tangan pria-pria itu terus menjamah lubang kelaminnya

"Lu bawel bener Mbak.. Kita nikmatin tubuh lu disini. Kita jadikan lu lonte hari ini.. Ayo lempar semua pakaiannya ke luar, lonte itu gak butuh baju", kata bapak-bapak gendut yang sedang menahan tubuh wanita itu

Gamis si wanita berkerudung syari tidak bertahan lama menutup auratnya. Pada akhirnya tubuhnya semakin terbuka karena gamis itu mulai rusak akibat ditarik paksa hingga robek terbelah menjadi 2 bagian. Lalu seorang pria mulai menarik lepas pengait BH si wanita berkerudung syari dan langsung dibuangnya keluar sekaligus gamisnya yang telah rusak

Wanita itu begitu malu, wajahnya memerah dan matanya terlihat sembab. Kedua tangannya berusaha menutup payudara yang sudah terbuka bebas. Tubuh mulusnya dipandangi oleh bapak-bapak dan pemuda-pemuda yang mengerubunginya

"Sini foto selfie dulu. Awas lu kalau lapor-lapor kita kirim foto ini ke nomor suami lu!", ancam seorang pemuda sambil memotret beberapa kali tubuhnya yang sudah terbuka bagian atasnya itu

"Lho hape saya itu? Maling kamu.. Kembalikan!!", kata si wanita berkerudung, menyadari handphonenya sudah di pegang pria tak dikenal itu

"Lu berisik bener, gw kirim ini foto2 lu ke suami lu kalau lu banyak bacot. Diem lu!! Oiya ini duit lu gw ambil juga buat biaya muasin memek lu ntar!!", kata pria tu sekali lagi sambil menjarah uang dari dompet wanita itu

"Ini KTPnya.. Namanya Arina Humaira.. Umur 35 tahun.. Hmm cantik sekali namamu Cocok dengan wajahmu yang memang cantik sayang..", kata bapak gendut sambil membelai pipi Arina

"Pak jangan kurang ajar. Kembalikan handphone dan uang sayaa!!! Aduuuuhhhh... Aaahhhh... Bajingan kalian..", kata si wanita berkerudung sambil mendesah saat lubang tempiknya mulai dicabuli kembali oleh 3 telunjuk pria yang mengerubunginya

Tangan-tangan pria disana langsung bergantian menyiksa lubang tempiknya dengan cepat. Arina mulai kelojotan dan kepalanya terdongak.

"Anjir lu daritadi protes sekarang malah ngangkang.. Munafik lu. Nih liat tempik lu banjir gini. sange lu??", kata seorang bapak-bapak sambil tangannya terus mengocok tempik Arina hingga becek

Seorang pria menarik lepas celana dalam yang sudah menggantung dilutut Arina dan dilemparkannya kain segitiga itu keluar. Sehingga tubuh wanita itu sudah telanjang bulat saat ini hanya menyisakan kerudung, sepatu dan juga kaos kaki ukhtinya yang berwarna cokelat muda dengan panjang sebetis. Kemudian Tangan-tangan para pria mulai menggerayangi tubuh wanita itu dengan leluasa. Gadis itu mendesah kencang. Belum apa-apa dari dalam tempiknya menyemburkan cairan deras yang keluar dari lubang kencingnya akibat dirangsang dari segala arah oleh penumpang-penumpang bus malam ini.

*Currrrr.... currrrr....*, cairan deras keluar dari dalam tempiknya

"bacot lu doang gede. Memek lu tuh kencing-kencing mbak saking sangenya.", kata salah satu bapak-bapak sambil mulai menjilati lubang kelamin wanita itu

"Aaaahhhh... Aaaahhhh... Ooohhh.. Jangan disituuu.. Aaahhh..", Arina mendesah kencang

"Gw sumpal kontol mulut lu!!!", kata pria yang berdebat dengan wanita itu tadi

"Hmmmppphhhh..", Arina terkejut saat sebatang kontol sudah didorong-dorong di bibirnya yang sengaja ia tutup rapat-rapat

Lalu karena kesal Arina tidak juga membuka mulutnya, hidung wanita itu dipencet agar ia kesulitan bernafas sehingga terpaksa ia membuka mulutnya untuk mengambil nafas. Lalu begitu mulutnya terbuka, pria itu langsung memasukkan batang kontolnya ke dalam mulut Arina. Arina menggeleng-gelengkan kepalanya, wajahnya nampak begitu syok karena sepertinya ini pertama kalinya ia memasukkan batang kontol ke dalam mulutnya

"Sepong kontol gw yang bener lu!!!", kata pria itu sambil mulai mendorong kepala Arina agar kontolnya masuk hingga tenggorokan gadis itu

"Ayo pakai tempik ukhti ini bareng-bareng", ajak seorang pria sambil mengarahkan batang kelaminnya ke tempik Arina

Arina ketakutan melihat kontol pria yang akan menyetubuhinya. Namun dirinya tidak bisa berbuat banyak karena tubuhnya saat ini juga sedang ditahan tidak bergerak mengulum batang kontol seorang pria

"Hmppphh.. Hmpphhhh..", Arina menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kepala kontol pria itu sudah menyentuh tempiknya yang basah

*blesssss*

"Aaahhhh.. Sempit bener lubang memek lu.. Gw entot lu sekarang", kata pria itu sambil mulai menggenjot tempik Arina

Kontol itu mulai bergerak maju mundur dengan cepat menghajar kelamin akhwat itu. Arina pasrah. membiarkan seseorang menghujami lubang kelaminnya tanpa ampun. Sodokan demi sodokan kontol pria itu terasa semakin mantab dan juga keras karena jepitaj tempik Arina yang memang masih sempit mencengkeram dengan baik batang kontol yang menyetubuhinya

"Gantian pak..", pinta seorang pemuda

Bapak itu berhenti menyetubuhi Arina dan mempersilakan pemuda itu menikmati jepitan kelamin akhwat itu. Arina terkejut dan melihat kearah kelaminnya tidak percaya. Tempiknya harus kembali merasakan batang kontol pria yang lain. Pemuda itu langsung mengatur posisi kontolnya dan ditempelkan ke bibir tempik Arina yang sudah berlendir

*blessss*

"Ooohhhh..", desah Arina tak kuasa menahan perih karena kali ini dia menerima sebuah batang kontol yang lebih panjang dari sebelumnya

Pemuda itu mulai menggenjot perlahan tempik Arina. Tubuh Arina malah mengangkang melebarkan lubangnya sendiri, karena terasa sekali lubang kelaminnya saat ini perih karena belum biasa menerima kontol besar dan panjan

*jleb jleb jleb*

"Aaahhh.. Aahhh..", Arina mulai mendesah tidak berdaya saat kontol perkasa pemuda itu berkali menghajar lubang kelaminnya

Singkat cerita, pria-pria itu bergantian menghajar lubang tempik Arina. Wanita itu hanya bisa pasrah, satu demi satu mereka secara bergiliran mencolokkan batang kontol mereka ke lubang kehormatan wanita itu. Sengaja para pria itu tidak langsung ejakulasi ditempik Arina. mereka ingin menikmati pesta ini lebih lama hingga mendekati terminal tujuan

"Gw bikin status nih ke WA lu : Malam-malam perjalanan jauh, hati senang mendapat banyak batang memasuki lubangku.. Gw kirim nih!!!", ujar pria tadi kesal sambil mengirim ketikan status WAnya

"Jangannn.. Maaaff... Tolong hapus status itu mas..."

"Hapus?? Ok. tapi syaratnya.. Lu mohon ke kita buat pejuin tempik lu! Suami lu bakalan senang tau lu pulang-pulang hamil. Hahahah.."

"Eeehhh Iyaa.. Bapak-bapak.. tolong pejuin punya saya sepuasnyaa.. Sudah Mas tolong dihapus mas statusnya.. Hiks hiks hiks...", kata Arina tidak bisa membayangkan status cabul itu dibaca suami, keluarga, dan juga teman-temannya

"Oke gw hapus.. Sekarang lu layani semua bapak-bapak yang antri pejuin tempik lu itu. Anggap saja lu sedang melayani suami lu sendiri. Malam ini lu istri kita", kata pemuda itu

"I..Iya.. Bapak-bapak.. sini saya layani... Anggap saya istri bapak-bapak..."

"Hajarrrr!!!!", para pria itu langsung kembali mengayunkan batang-batang kontolnya ke wanita berkerudung itu

Seketika mereka menyeret dan merebahkan tubuh Arina bersandar pada kursi paling belakang. Kaki Arina dibuka lebar-lebar, dan sebuah batang kontol langsung ditancapkan ke lubang kelamin Arina

*blessss* sebuah kontol bersarang ke tempiknya dan langsung digenjot dengan brutal

Kepala Arina terdongak saat kontol itu menyetubuhinya tanpa ampun. Bibir akhwat itu mengeluarkan suara desahan yang terdengar merdu, membuat siapa saja yang mendengar desahannya semakin sange kuar biasa.

*jleb jleb jleb jleb jleb*

"Aahhhhh... Aaahhhh.. Ouuuuhhh... Hmpphh.. Sabar pelan-pelan..", Kelamin Arina langsung dijejali banyak kontol secara bersamaan. Mereka saling berebutan menanamkan kontolnya ke tempik Arina.

Belum selesai satu orang pria menyetubuhinya, sebuah batang kontol juga perlahan menyeruak masuk ke dalam tempik wanita itu. Arina terperanjat saat melihat tempiknya akan disetubuhi 2 batang kontol bersamaan. mereka terus memaksakan batang mereka masuk ke lubang sempit itu. Mata Arina terbelalak saat lubang tempiknya beradaptasi semakin lebar agar mampu menampung 2 batang kontol sekaligus. Mereka sudah tidak sabar mengantri dan tidak mau menunggu lagi. Batang-batang kontol itu berdesakan berebutan masuk menghajar lubang kelamin wanita itu

"Aahhh.. satu-satu.. gak muat bapak-bapak.... Jangan bersamaan aahh..", rintih Arina kewalahan melihat lubang kelaminnya dijejali kontol-kontol yang sudah keras

"Muat Mbak.. Ayo lu harus yakin memek lu muat dikontoli 2 batang sekaligus. Suami lu pasti bangga!!"

"Aaahhhhhh... pak.....Ampuunn.. Aahhhh..", desah wanita berkerudung syari itu

Arina menggelinjang hebat saat 2 kontol itu mulai masuk semakin dalam membelah kelaminnya. Rasanya lubang kelaminnya seperti robek dan terbelah semakin lebar. Tidak disangka akibat dia berusaha menolong Rista, tubuhnya menjadi bulan-bulanan seperti ini. Arina kembali berusaha melawan namun sayang kedua kontol itu sudah menguasai lubang kelaminnya seutuhnya. Pelan tapi pasti kedua kelamin bapak-bapak itu secara bersamaan menghajar lubang tempik Arina

*jleb jleb jleb jleb*

"Ndower tuh memek lu. Hahahah.. Pejuin aja pak jangan ragu.", kata pria yang berdebat dengannya tadi

Endrix yang memandang dari kejauhan tak percaya dengan pesta sex di bus itu. Tidak disangkanya akibat menyuruh Rista eksib di dalam bus, membuat seluruh penumpang di dalam bus ikut terlibat kegilaan ini. Bahkan Rista tidak sendiri, seorang wanita disana pun turut serta menjadi pelampiasan seluruh penumpang bus malam itu. Tentu saja Deus sang iblis suka akan hal ini. Ketika manusia-manusia berzina massal saling beradu kelamin dan sex bebas sepuasnya tanpa aturan.

Situasi rupanya semakin tak terkendali. Bukan hanya Rista dan Arina yang sudah dikerjai, Bahkan gadis yang berambut panjang tadi diam-diam nasibnya sudah sama saja. Gadis itu sudah telanjang bulat sambil dikelilingi pria-pria yang sudah sange. Dikiri kanannya sudah berdiri 2 orang bapak-bapak yang sedang merem melek menikmati kontolnya dijilatin bergantian oleh gadis itu, sedangkan dibawahnya seorang pemuda sedang menghajar lubang tempiknya dengan kasar. Terlihat lubang tempiknya begitu basah dan cairan kelaminnya sampai menetes-netes saat kontol pemuda yang menyetubuhinya terus menggenjot kelamin gadis itu. Gadis berambut panjang itu hanya mendesah pelan harus melayani ketiga pria itu. Payudaranya yang berguncang-guncang ditampar-tampar di emut oleh pria-pria itu dengan kasar. Wajahnya terlihat belepotan lendir berwarna putih kental karena barusan disembur oleh salah seorang penumpang bus malam ini

"Aahhh.. Aahh.. Aahh..", desah si gadis berambut panjang kewalahaj

"Ayo lonte.. Tempik lu nikmat bener.. Ssshhh.. Goyang badan lu", kata pemuda yang menggenjot kelaminnya

Rista tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kedua gadis itu berbeda nasib dengan dirinya. Rista memiliki seorang tuan yang memiliki kekuatan yang bisa mengatur pikirannya sehingga setiap perintahnya harus ditaati tanpa bisa ia tolak, sedangkan kedua gadis itu adalah gadis normal dan baik-baik seharusnya tidak bernasib malang seperti dirinya. Rista menyesali semua yang terjadi dan merasa bersalah terhadap kedua gadis itu

Lamunan Rista terhenti saat melihat Pak kernet mengambil sebuah kardus bekas air mineral dan ia potong persegi. Lalu ia lilitkan sebuah tali rafia ke kertas kardus itu. Nampak Pak Kernet berundingan dengan Pak Naryo sambil sesekali terkekeh. Pak kernet lalu mulai menulis sesuatu di kertas kardus itu. Sesekali Pak Naryo dan Pak Kernet menyeringai memandangi tubuh Rista yang masih naik turun menikmati masturbasi dengan tuas perseneling dengan mata terpejam semakin sange. Setelah selesai menulis di kardus itu, Pak Naryo memberikannya kepada Rista dan dikalungkan pada leher gadis itu.

"Ayo silakan dibaca harga jualan Mbak Rista", kata Pak Naryo

Harga Jual Tubuh Rista Amelia Jihan:
- Cium bibir (30 detik) 500
- Grepe (30 detik) 1500
- Ngobok memek (30 detik) 500
- Netek dan jilmek (30 detik) 1500
- Sepong kontol (1 menit) 1000
- Toilet (1 menit) 2000 rupiah

Para penumpang membaca daftar harga tersebut dengan seksama. Rista benar-benar syok tidak menyangka tubuh yang selama ini ia rawat dan ia jaga dengan cara ia tutup rapat-rapat auratnya dihargai begitu rendah oleh mereka.

"Toilet itu maksudnya apa pak?", tanya seorang penumpang

"Kalau bapak kebelet buang peju, bisa ke mulut mbaknya. Atau terserah kemana saja ke seluruh tubuhnya. Hehehe..", Kata Pak Naryo

"Oh kirain saya boleh kencingin Mbak Rista Heheheh..", kata pria itu cengengesan

"Jangan pak, bus saya nanti bau pesing. Heheheh", jawab Pak Kernet

"Jancuk murah e.. Gelem aku (mau aku)", kata seorang pemuda

"Kalau ngentot mbaknya boleh?", tanya pemuda yang lain masih terus mengocok batang penis berototnya semakin cepat karena tubuhku diobral murah

"Ngentot sama saja dengan biaya toilet pak. Tempiknya buat buang peju kan? Hehe..", jawab Pak Naryo

"Jadi ngentot Mbak Rista biayanya cuma 2000an saja pak? Murah bangeeettt...", ujar seorang penumpang

"Iya, 2000 setiap menit pak. Kalau bapak ngewenya 10 menit ya bayarnya 20ribu. Tapi jangan lama2 pak gantian sama yang lain. Murah ya pak? Heheheh.. Mbak Rista itu gak butuh duit soalnya butuhnya cuma kontol dan peju", jawab Pak Naryo

Penumpang yang lain pun semakin riuh dan bersemangat. Sepertinya Pak Kernet dan Pak Naryo sudah berhasil menjual tubuh Ukhti Rista keseluruh penumpang bus.

"Sekarang Mbak Rista jalan berlutut sampai ke belakang. Tawarkan diri Mbak ke para penumpang. Heheheh", kata Pak Naryo

Rista lalu melepas tuas perseneling yang sedari tadi menghajar lubang kelaminnya. Setelah dicabut, tempik Rista malah terasa cenut-cenut dan perih. Dengan lunglai dan menahan perih, Rista lalu berjalanan sambil berlutut menuju ke arah penumpang yang duduk paling depan. Sedangkan di kursi paling belakang terlihat Arina dan gadis berambut panjang masih disetubuhi beberapa pria-pria secara bergantian

"Mau pesan apa pak..", tanya Rista pasrah

"Saya mau cium bibir kamu saja"

"itu aja pak?", jawab Rista terkejut

"Iya saya takut kamu penyakitan. Apalagi memekmu habis kena tuas karatan gitu. Hahahaha", kata Bapak itu

"Ba.. baik pak..", jawab Rista

Lalu bapak itu mengeluarkan uang koin 1000 dan dilemparkan ke tubuh Rista

"Saya ngga ada uang 500, jadi saya cium bibir kamu 1 menit ya"

Pria itu mulai mendekatkan bibirnya ke bibir Rista yang tipis menggoda berwarna merah muda. Langsung Dilumatnya habis bibir Rista penuh nafsu atas dan bawah sambil sesekali pria itu menjilati bibir Rista hingga basah. lalu setelah puas memainkan bibir, lidah bapak itu menyeruak masuk melumat habis lidah Rista dengan penuh nafsu. Belum apa2 mulut Rista sudah belepotan air liur yang baunya menjijikkan. Disedotnya lidah Rista dengan kuat dan Rista hanya bisa pasrah indra pengecapannya menjadi bulan-bulanan lidah pria itu. Lalu kembali bibir bapak itu melumat bibir Rista hingga tak terasa waktu 1 menit sudah berlalu

"Bibir kamu manis cantik..", puji bapak itu

"Te..terima kasih pak.."

Lalu Rista menolek ke kiri, menawarkan penumpang deret sebelah

"Bapak mau pesan apa?", tanya Rista kepada bapak-bapak yang masih duduk di deret depan namun beda kursi

"Sepong kontol saya saja", kata pria itu sambil melempar uang koin 1000 ke rista.

"Sama saya juga mbak", kata bapak satunya juga melemparkan uang kertas 1000an

"Ok jadinya 2 menit ya karena kamu sepongnya 2 kontol sekaligus", kata Pak kernet sambil membetulkan celananya yang mulai sesak melihat kegilaan di busnya

Rista mulai membuka ikat pinggang kedua bapak itu dan menurunkan resleting celana mereka

"Permisi pak...", kata Rista minta ijin mengeluarkan batang kontol si bapak

"Iya silakan mbak. Sepong yang bener ya!", kata bapak satunya

Kedua pria itu bersandar santai pada kursi, memandangi kecantikan wajah Rista yang bertahi lalat di dekat matanya itu. Lalu mulut Rista langsung melahap batang kontol bapak yang kiri. Sedangkan kontol bapak yang kanan ia kocok menggunakan tangannya

Kepala Rista bergerak naik turun mengulum batang kontol yang tebal itu. Sesekali lidah Rista dijulurkan dan menjilati batang kelamin itu dari bawah ke atas hingga terlumasi oleh air liurnya, sebelum akhirnya ia kulum kembali dengan cepat batang kontol itu

"Aahhh... gila... Saya jadi ga enak sama istri saya. Mbak ini lebih pinter nyepongnya. Hehehe"

"Sama pak.. Saya juga jadi kepikiran istri saya. Rejeki nomplok kita disepong ukhti cantik gini.."

Rista lalu mulai mencaplok kontol bapak yang kanan, dan kontol bapak yang kiri ia kocok dengan tangannya

Ia lalu memainkan batang kontol itu memakai mulutnya dengan teknik yang sama. Sesekali ia jilati batang kontol itu dari bawah keatas dan terus menyapu hingga lubang kencing bapak itu juga dijilati beberapa saat dengan nakal hingga tubuh bapak itu mengejang kegelian.

"Ok sudah 2 menit", kata Pak Naryo

"Busyet cepet bener...", keluh Bapak sebelah kiri

Rista lalu kembali berjalan berlutut menuju kursi penumpang deret kedua yang ditempati 2 bapak-bapak dan 2 orang pemuda yang seumuran dengannya

"Ma.. Mau.. saya layani apa bapak dan masnya?"

"Saya mau grepe dan ciumin kamu saja Mbak...", ujar seorang penumpang berwajah tampan ala fakboy

"Saya mau jilatin memek dan puting kamu..", ujar bapak-bapak penumpang di sebelah pemuda tadi

"Masnya total biayanya 2000, bapak 1500 pak..", kata Rista

Lalu mereka memberikan uang sesuai dengan yang disebutkan oleh Rista

"Kamu naik aja dipangku mereka berdua Mbak Rista", kata Pak Naryo

"Iya pak.."

Lalu Rista berdesakan duduk dipangku kedua pria itu. Tangan pemuda itu langsung menggerayangi tubuh telanjang Rista. Payudara Rista ia remas-remas penuh nafsu sambil sesekali puting susunya yang kenyal diplintir-plintir. Kepala Rista terdongak dan tubuhnya bergetar. Saat kepalanya terdongak, pemuda itu melumat bibir tipis Rista yang begitu menggoda

"Aaahhh.. Uhh.. Ssshhh.. mas..", desah Rista saat pemuda itu terus memainkan pentil susu Rista yang sensitif

Pemuda itu semakin semangat menggerayangi dan menciumi bibir Rista. Rista membalas pagutan bibir pemuda itu. Bahkan tangan Rista bergelayut manja di leher pemuda itu sambil mereka terus saling berciuman dan melumat lidah satu sama lain.

"Mbak saya nambah mau ngentot kamu... Berapa??", kata si pemuda sambil mengeluarkan batang kejantanannya

"Aahhh.. Iyaa... 2000 saja mas biayanya..", jawab Rista sambil menatap wajah pemuda itu dengan sayu tanda dirinya sedang sange

"Oke nanti uangnya. kamu goyang dulu sambil entot kontol saya mbak.. Aahhh.."

"Ouuhhh.. Iyaahh.. Aahhh.. Maaf mas.. ijin masukkan kontolmu mas...", jawab Rista semakin sange dan dikuasai nafsunya

Kedua muda mudi yang seumuran itu akhirnya berhubungan badan dengan panas. Berzina dihadapan para penumpang bus yang lain. Mereka sudah tidak peduli dengan durasi yang sudah ditentukan untuk berciuman dan menggerayangi. Rista dan pemuda itu terus berciuman dengan mesra. Lidah mereka saling melumat satu sama lain. Kerudung Rista di sibak oleh pemuda itu dan ia gigit leher jenjang Rista yang tadinya masih tersembunyi dibalik kerudungnya. Dari leher Rista yang sudah berkeringat itu, tercium aroma tubuhnya yang khas dan membuat seluruh pria disana semakin bergairah. Tangan fakboi itu tak berhenti memainkan puting susu Rista yang kecil kenyal. Sedangkan tubuh Rista sibuk naik turun agar lubang tempiknya bisa mengurut kontol pemuda tampan itu

*jleb jleb jleb jleb*

"Aahh.. Ahh.. Aahh.. Enak mas.. Aah..", desah Rista begitu manja

"Suka ya sama kontolku? Kamu cantik mbak..", puji pemuda itu sambil mengecup bibir Rista kembali

"I..yahh.. Makasihh.. mas..."

"Mau jadi pacarku...?"

"Aahhhh... Tapi saya mau nikah mas... Ouuhh.."

Wajah Rista bersemu merah karena mendapat pujian dan permintaan menjadi pacar dari pemuda tampan itu. Tubuh telanjang Rista semakin semangat naik turun memompa kontol pemuda itu memberikan pelayanan terbaik. Ini pertama kali bagi Rista bersetubuh dengan pria tampan, berbeda dengan sebelumnya yang ia layani kebanyakan bapak-bapak atau pemuda dengan wajah standard ke bawah. Sehingga ketika dirinya melayani pemuda tampan, Rista lebih enjoy dan menikmati persetubuhan kali ini.

Rista dengan mata sayu memandangi wajah tampan ala fakboy pemuda itu. Rista terbuai dengan ketampanan pemuda yang wajahnya seperti artis yang pernah ia idolakan dulu sebelum ia berhijrah. Tanpa sadar Rista sendiri yang mencumbu bibir pemuda itu penuh birahi. Ia layani pemuda itu dengan penuh keikhlasan, membuat siapa saja yang melihat kedua pasangan itu jadi ikutan sange. Tubuh Rista bergoyang sexy diatas pangkuan pemuda itu. Kelamin mereka saling bertemu, kontol pemuda itu menembus membelah tempik Rista yang sudah menghangat. Rista tak ragu menciumi bibir pemuda itu. Bibir mereka terus beradu saling melumat seolah dunia milik mereka berdua

"Gantian mas. sudah 1 menit lebih nih..", protes bapak disebelah yang sudah sangat sange melihat persetubuhan pemuda pemudi itu sambil menarik tubuh Rista turun dari pangkuannya

Jujur saja Rista belum puas melayani pemuda tampan ini. Rahim akhwat itu masih terasa hangat ingin merasakan bercinta dengan pemuda fakboi itu lebih lama. Namun sayangnya, Rista harus melayani pria-pria lain yang sedang mengantri mendapatkan servisnya

"Pak, bisa gak kebagian saya kalau ngantri gini. Udahlah kita garap barengan aja gimana?", usul seorang penumpang yang dari tadi sabar menanti tapi tak kunjung tiba waktu gilirannya

"Bayarnya gimana pak?", tanya penumpang bus yang lain

"Bayar 5000 aja buat ngentot mbak Rista sepuasnya...", usul Pak Kernet

"Setujuuuu!!!!!", kata pria-pria penumpang bus itu bersamaan

Tubuh telanjang Rista diseret ke deretan bangku paling belakang. Beberapa penumpang bus mengikuti dengan tidak sabaran. Rista dijadikan satu deret dengan Arina dan juga gadis berambut panjang sudah sedari tadi dikerjai di tempat itu. Ketiga wanita itu sengaja dikumpulkan agar mempermudah para pria menyetubuhi ketiga gadis cantik itu bergantian

Pak Naryo pun turut serta bergabung bersama dengan Pak Kernet. Dijilatinya pipi Rista penuh nafsu dengan kasar. Tai lalat diantara hidung dan matanyapun tak luput dari jilatan Pak kernet dan Pak Naryo. Air ludah hangat mereka melumasi hampir seluruh permukaan wajah cantik Rista, lalu kembali mereka cium bibir Rista secara bergiliran

Sedangkan tangan-tangan lain berusaha meraba tubuh telanjang Rista. Pentil susunya ditarik-tarik hingga melar memanjang. Lubang tempik Rista tak luput dicabuli tanpa ampun oleh tangan-tangan jahil penumpang bus. Rista melirik ke kiri dan kanannya. Ia lihat kedua penumpang wanita tadi juga bernasib sama saja. Bahkan tempik kedua wanita manis itu sudah belepotan peju para bapak-bapak dan pemuda yang sudah bergantian menyetubuhi mereka berdua

"Oh iya kenalin lagi dong nama2 kalian. Biar kalian sesana lonte bisa saling mengenal. kita juga pingin tahu nama kalian..", kata Pak Kernet menghentikan menciumi bibir Rista sejenak

"Saya Rista Sssshhh.. Oouuhh. ", jawab Rista sambil mengejang karena lubang kelaminnya sedang dijilati oleh bapak-bapak berkumis

"Saya Anya.. Iyaaahhh pak... aduhhhh...", ujar gadis yang rambutnya panjang tergerai sambil kelojotan lubang memeknya sedang dipejuhi seseorang

"Sa.. Saya.. Arina... Aaahhhh... Ssshhh pakkkk sakittt..", ujar wanita berkerudung yang sedang dihajar 2 kontol sekaligus

"Kalian Lonte2 paling cantik dan paling murah yang pernah saya tahu. Mana modelan ukhti-ukhti lagi. Hahahah", kata Pak Naryo penuh kemenangan sambil mengelus pipi Rista dan menjilati wajah Arina. Tampak sekali wajah wanita berkerudung itu begitu tidak suka diperlakukan begitu murahan oleh seluruh pria didalam bus.

"Ouuuuhhh.. Hmmphh", desah Rista tiba-tiba terhenti saat bibir seorang pemuda menciuminya kesetanan tanpa permisi. Tubuh Rista menggelinjang hebat, dari lubang kelaminnya mulai terasa kedutan seperti ingin buang air kecil. Ditambah lagi kali ini kontol Pak Kernet sudah bersarang di dalam kelaminnya dan mulai menggenjot kelamin Rista dengan cepat

"Pak... Saya keluarrrrr..... Aaaahhhhhhh...", pekik Rista kencang

Pak Kernet mencabut batang kontolnya memberikan waktu kepada tempik Rista untuk orgasme sebentar

*srettt sreettt sreetttt sretttt* dari lubang kencingnya menyembur cairan squirt yang menembak nembak seperti air mancur.

Kaki Rista mengangkang sambil gemetaran. Kali ini sebuah batang penumpang yang lain bersarang pada lubang kelaminnya. Rupanya yang sedang menggenjot tempik Rista kalin adalah bapak pertama yang tadi bilang hanya mau cium saja takut tertular penyakit. Pada akhirnya bapak itu tidak bisa menahan godaan birahinya, tubuh Rista terlalu sexy dan mubadzir jika tidak dinikmati. Rista hanya bisa pasrah mendesah menerima takdir yang ia terima. Bapak ity mempercepat sodokannya pada lubang kelamin Rista

"Aarrrrggghh..", desah bapak-bapak itu kencang

*crot crot crot*, akhirnya bapak itu klimaks setelah menyetubuhi Rista dan mencabut kontolmya dari kelamin Rista

Lalu setelah bapak itu pergi, kelamin Rista kembali harus dijejali batang kontol yang lain yang perlahan kembali menghajar lubang kelaminnya. Seluruh penumpang bus bergantian menggilir ketiga wanita itu. Rista, Arina dan Anya duduk pasrah mengangkang, sedangkan para penumpang tinggal memilih mau menyolok kontolnya ke lubang yang mana.

Sebuah Lidah kembali menjilati bibir Rista, dengan kasar lidah itu menepuk2 kedua bibir atas bawah Rista dan diludahinya bibir Rista sebelum dilumatnya kembali penuh nafsu. Lidah Rista ditarik hingga terjulur dan pria-pria disana meludahi mulut Rista yang terbuka itu bergantian. Sebagian ada yang mengenai pipi, kening, hidung dan matanya. Mukut Rista penuh ludah dan terpaksa ia menelan semuanya hingga bersih tak tersisa. Sedangkan di bagian bawah, lubang kelamin Rista juga masih sibuk dihajar kontol seorang bapak-bapak penumpang bus

"Memek saya sakit pak..", kata Rista mulai merasakan perih karena lubang tempiknya tiada henti dimasuki batang kontol pria-pria disana bergantian

"Lihat tuh Arina, memeknya muat 2 kontol. Jangan manja kamu lonte", ujar seorang bapak-bapak penumpang sambil menunjuk Arina yang sedang mengejang keenakan dikontoli 2 kontol sekaligus pada lubang senggamanya

"Aarrrggghhh saya keluarrr.."

"Saya juga pak.. Semprot bareng2 aja tempik Arina.. Aaarrgghhh.."

*crot crot crot crot crot*

Rahim Arina seketika disebur peju kedua pria itu bersamaan. Bisa dibayangkan persaingan sel sperma mereka agar bisa membuahi sel telur Arina akan berlangsung sangat sengit karena jumlahnya begitu banyak. Arina hanya memandang pasrah lubang senggamanya yang sudah penuh dengan peju 2 orang penumpang bus malam ini. Tempiknya terasa hangat, lengket, dan juga bau.

Namun dia tidak bisa beristirahat lebih lama karena kontol Pak Naryo yang besar dan panjang langsung ditancapkan tanpa ampun segera ke lubang kelamin Arina.

"Aaahhh bapak.... Ooohhh besaarrr pak..", desah Arina saat Pak Naryo menancapkan kontolnya tanpa permisi

"suka kan kamu?", goda Pak Naryo

*jleb jleb jleb jleb*

Sedangkan pada area payudaranya yang bulat, 2 orang bapak-bapak sedang menetek pada pentil susunya yang sudah mengeras. Tangan Arina diangkat ke atas dan kedua ketiaknya yang mulus dijilati penuh nafsu oleh Pak Kernet dan seorang pemuda. Bibir Arina juga tidak lama kemudian bergantian diciumi oleh para pria disana. Kepala wanita berkerudung itu sibuk menoleh ke kiri dan ke kanan, membiarkan bibir sucinya diciumi oleh para penumpang bus sesukanya

"Aaahh Saya keluarrrr...", pekik Pak Naryo dan semakin mendorong batang kontolnya semakin dalam ke tempik Arina

*crot crot crot crot*

Semburan peju kental Pak Naryo sangat banyak karena sedari tadi ia tahan birahinya. Begitu keluar tentu saja semburan pejunya meledak-ledak dan gadis yang beruntung mendapatkan semburan kuat itu adalah Arina, akhwat berusia 35 tahun itu. Aroma tempik akhwat itu sudah bau anyir dan pesing karena kontol berbagai macam bentuk dan aroma sudah silaturahim ke lubang kelaminnya. Nafas Arina tersengal-sengal. Seluruh tubuhnya mengejang-ejang tak karuan.

"Hah.. Puas sekali rasanyaa.. Tempik yang nikmat..", kata Pak Naryo sambil memberikan ruang bagi pria lain untuk bergantian mengerjai Arina

Sedangkan kondisi Anya sudah tak beraturan. Rambut panjangnya sudah acak-acakan, Dia sedang menungging dan menghadap ke pintu keluar sambil berpegangan pada pipa pegangan. Pantat serta punggungnya sudah belepotan peju. 2 orang pria tampak bergantian menusukkan kontolnya ke lubang analnya yang sudah lebar merekah membentuk bulatan besar. Sesekali lubang pantat Anya diludahi sebelum disodok kembali oleh batang penis yang bergantian menyodominya

"Ohhh.. Sakit pak.. Sakittt.. Aaaahhh..", desah Anya

"Yesss.. nikmat bener lubang pantatmu cantik ..", kata pria itu sambil mempercepat tusukannya

*plak plak plak plak* berkali-kali pria itu menampar pantat gadis bernama Anya itu sampai memerah

"Aarrrggghhh keluarrr...", kata pria itu sambil menyemprotkan pejunya ke lubang pembuangan Anya

*crot crot crot crot*

Tiba-tiba lubang pantat Anya sudah disembur oleh peju salah satu pria yang tadi menganalnya. Peju kental itu langsung menetes jatuh karena kondisi lubangnya yang masih melebar. Lalu kembali pria yang lain menusukkan kontolnya ke lubang pantat gadis berambut panjang itu tanpa ampun

"Ooohhhh.. Mas... Aaahhh", desah Anya semakin kencang

Tubuh Rista sudah terlihat kelelahan. Jembutnya sudah ternoda sebuah semburan peju entah sejak kapan dan siapa yang menyemburkannya. Tempik Rista masih perih sehingga ia tutup alat kelaminnya dengan tangan agar tidak disetubuhi dulu untuk sementara waktu. Rista lalu dikerubungi 5 orang penumpang bus. Mereka lalu bersamaan menggoyang-goyang batang penis mereka diwajah cantiknya. Lalu ditepuk-tepuknya wajah Rista dengan penis2 mereka semakin merendahkan harga diri akhwat itu

"Hehehe.. Kapan lagi saya bisa disepong Mbak2 cantik berjilbab lebar. Ayo sepong kontol kita mbak", kata seorang bapak-bapak

Rista lalu membuka mulut dan mulai menjilati penis2 gemuk mereka bergantian dengan lahap

*slup slup slup* suara penis para penumpang disepong oleh gadis cantik itu

Rista berusaha memaksakan seluruh batang penis para pria itu masuk seutuhnya ke rongga mulutnya. Karena memang kebanyakan ukurannya yang tidak begitu panjang dan cenderung tidak begitu keras sehingga mudah memasukkan kelamin mereka sampai mentok ke mulutnya yang sempit

"Aahh.. Ohhh.. Enak banget seponganmu Mbak Rista. Gila Gilaaa.. Gak nyangka saya cewek jilbaban kayak mbak bisa sepong kontol seenak ini", kata seorang pemuda merem melek menikmati permainan mulut Rista sedang menyervis alat kelaminnya

"Ya kalau gak jago sepong ya ga layak open BO pak. Aaahhh", jawab Pak kernet sambil terus mengocok memandangi Rista sedang mengulum 5 batang kontol.

Rista lalu mulai menjilati perlahan batang kontol seorang bapak terus naik hingga merambah ke garis lubang pipis bapak itu. Lalu beberapa saat kemudiran Rista kembali melahap batang kelamin itu tanpa rasa jijik hingga mentok. Secara bergantian Rista mengulum batang-batang kontol itu, membuatnya terlihat begitu sibuk dan kepayahan harus menjilati 5 batang kelamin pria.

"Oohh cukkk.. Enak sekali mbak... terus.. Jangan kena gigi nanti berdarah heheheh..", desah seorang pemuda sambil menahan kepala Rista agar penisnya terus berada di mulut gadis itu, sungguh indra penciuman Rista begitu tersiksa karena jembut pemuda itu amatlah bau dan tepat berada didepan lubang hidung akhwat itu

"Jongkok dong Mbak Rista", kata salah seorang penumpang

Lalu, tubuh Rista jongkok mengikuti permintaan pria tadi.

kelima pria tadi mulai mengelilingi tubuh Rista yang sedang berjongkok dan mengarahkan batang kontolnya ke wajah Rista. Rista kembali harus menyepong satu demi satu batang-batang kontol itu. Tangan mereka dengan kuat memegangi kepala Rista agar sodokannya semakin mantap menohok tenggorokan Rista secara bergantian.

"Aaarrrggghhhh cukkk.. Keluar saya pak
..", Kata seorang bapak sambil terus menghajar mulut Rista dengan batang kontolnya lalu dengan buru-buru segera dikeluarkannya batang kontolnya dari mulut gadis itu

*crot crot crot* penis gemuk itu menyemburkan spermanya ke wajah putih mulus Rista. Menjadikan wajah cantik Rista harus belepotan peju lengket kental berwarna putih. Cairan kental itu jatuh tepat diatas bibir dan hidungnya.

"Hmppphhh Hmppphh..", Rista sampai kesulitan bernafas karena sudah beberapa menit Rista disodok tenggorokannya dengan kontol secara bergantian

"Enak ya? Suka kan kamu sama kontol... Tenang... Habis gini kamu dapat banyak kontol dan peju Mbak Rista", kata bapak-bapak yang asyik disepong kontolnya oleh Rista sambil menahan kepala gadis itu

*jlek jlek jlek jlek jlek* suara penis bapak itu yang keluar masuk dalam mulut Rista dengan brutal

"julurkan lidahmu!!", perintah bapak-bapak yang sedang meminta jatah sepongan Rista

Bapak-bapak tadi mulai onani mengocok kontol mereka dengan cepat diatas wajah pasrah Rista. Tangan mereka mengocok kontol mereka masing-masing dengan cepat sambil memandangi wajah cantik Rista yang sudah pasrah menunggu semburan peju mereka.

Selang beberapa saat kontol-kontol bapak-bapak itu terlihat mulai kedutan. Tubuh mereka mulai mengejang dan bergetar hebat tanda mereka akan orgasme. Rista kembali bersiap dan pasrah menjulurkan lidahnya sambil memejamkan matanya menantikan wajahnya kembali disembur peju

"Aarrggg keluarrrr"

"Saya juga pakkk"

*crot crot crot*

*crot crot crot crot*

Lendir hangat kental menyeruak masuk ke dalam tenggorokan Rista. Beberapa ada yang meleset mengenai hidung dan bibir Rista Rasa cairan itu sangat gatal dan serik, Sulit sekali ditelan karena sangat kental dengan texturenya yang gatal. belum lagi aromanya yang begitu anyir terasa menyiksa didalam mulut Rista.

"Telan sampai bersih, awas kalau lu buang!", ujar salah satu pria yang telah memejui mulutnya

Rista mengangguk pasrah karena ia tidak bisa menjawab perintah itu. mulutnya saat itu sudah penuh dengan peju. Perlahan Rista tutup mulutnya dan mulai menelan cairan kental itu. Tenggorokannya langsung terasa gatal, Wajah Rista begitu tersiksa saat menelan semua peju yang tadi diberikan oleh kelima pria tadi.

Mata Rista sampai terpejam tak kuasa menahan cita rasa yang membuat mual itu. Setelah selesai ia julurkan kembali lidahnya untuk membuktikan semua peju pria-pria itu sudah berhasil ia telan.

"Hehehe... Kenyang kamu mbak minum peju kita"

"Eh bersihkan sisa peju kita dong mbak", ujar salah seorang bapak-bapak yang baru saja menumpahkan pejunya ke mulut Rista

Rista kebingungan mencari cara membersihkan sisa leju yang masih menempel di kepala-kepala kontol itu. Bisa saja ia jilat lendir kental itu dengan lidahnya tetapi rasanya saat ini perutnya masih mual karena barusan menelan sperma sebanyak itu. Rista kemudian berlutut sambil mulai membersihkan sisa peju mereka dengan ujung kain kerudungnya. Satu demi satu kontol pria-pria itu bersih kembali setelah dibersihkan oleh Rista menggunakan kain kerudung syarinya.

Tiba2 tubuh Rista kembali ditarik dan didudukkan pada bangku penumpang paling belakang. Rista hanya bisa pasrah saat seorang pria menyeret kembali tubuhnya untuk kembali duduk di kursi belakang. Payudara Rista yang menggantung bebas tanpa penutup itu langsung dihisap putingnya kuat-kuat bersamaan. Dalam posisi kaki mengangkang, organ intimnya dijilati oleh Pak Kernet penuh kenikmatan dan menimbulkan suara becek yang berisik. Tubuh Rista tersentak seperti tersengat listrik, ditambah bibir kasar mereka terasa mengecup dan mengulum puting susu yang sudah mancung mengeras. Lalu diwaktu bersamaan, kepalanya ditarik paksa dan bergantian menciumi para penumpang bus yang sudah kesetanan penuh nafsu birahi, tubuh Rista langsung menggelinjang hebat saat tangan2 kasar mereka menggerayangi hampir seluruh bagian tubuhnya

"Ooooohhh pak.... saya mau pipissss....", kata Rista tak sanggup menahan rangsangan pada lubang senggamanya. Tubuhnya kembali mengejang2 hebat dan lubang kelaminnya terasa mulai kedutan

*Serrrr serrr seeeeeeeerrrrr* cairan squirt bercampur urine langsung keluar seperti air mancur dari tempik Rista

"Lha malah pipis Mbak Rista", ujar seorang penumpang

Setelah menuntaskan squirtnya kembali Pak Kernet mengambil posisi menyetubuhi akhwat cantik itu. Dibukanya kaki Rista lebar-lebar. Mata pria-pria yang mengerubunginya tertuju pada tempik akhwat itu. Terlihat sudah lecek dan berlendir tak karuan begitu basah. Pak kernet kemudian mulai mengarahkan batang kontolnya. Perlahan batang kontol itu masuk membelah tempik Rista

"Aaahhhh.. Pak...", rintih Rista

"Uuuhhh mantab bener tempikmu Mbak Rista... Ijin buang peju ditempikmu Mbak..", kata Pak kernet mulai menyodok tempik Rista perlahan maju mundur

Kontol Pak kernet perlahan mulai bergerak maju mundur memompa alat kelamin Rista. Wajah Rista terpejam sambil merintih perlahan. Pak kernet semakin lama mempercepat tempo sodokannya. Membuat tubuh Rista tersentak-sentak seirama dengan tiap sodokannya yang kuat. Kontol panjang Pak kernet terasa kedutan saat dijepit oleh dinding kelamin Rista yang hangat dan basah itu.

Pentil susu Rista yang mengacung tidak dibiarkan menganggur sebentar saja. bapak-bapak dan pemuda disana bergantian mengulum dan menjilati pentil susu itu hingga basah. Sedangkan pria yang lain menyodorkan batang kontolnya ke mulut Rista sehingga mulut Rista kembali sibuk menyepong kontol-kontol lagi

"Arrrgghhh saya keluarrr...", kata Pak Kernet tiba-tiba sambil tubuh kurus dekilnya mengejang kuat

*crot crot crot*

Kembali lubang kelamin malang Rista harus menjadi tempat menampung peju pria-pria disana. Peju Pak Kernet menggumpal kental dan jatuh perlahan keluar meluber saking banyaknya sehingga tidak bisa ditampung seluruhnya oleh lubang tempik Rista yang sudah nyut-nyutan

***

Jam sudah menunjukkan pukul 04.00 kondisi jalanan sudah mulai sedikit ramai. Didalam bus yang gelap itu, masih terjadi pesta sex yang tidak pernah orang sangka sama sekali. Rista, Arina dan Anya masih sibuk merelakan tubuhnya melayani pria-pria disana. Bergantian para pria mencicipi lubang tempik ketiga gadis itu sepuas mereka. Hanya satu pria yang belum mengeluarkan peju sama sekali yaitu Pak Sopir

Setelah para pria disana puas, mereka mulai mengambil dompet mereka masing-masing dan melemparkan uang pecahan 5000an kearah ketiga gadis yang sudah bermandikan peju itu. Ketiganya tampak kelelahan saat ini, tubuh ketiga gadis itu sudah berbau tidak sedap, saking banyaknya keringat,liur dan sperma yang menempel pada tubuh mereka.

"Nih 5000nya terima kasih sudah menghibur kita hahahah.. Kalian bagi sendiri ya uang itu!!", ujar Pak kernet diikuti tawa pria-pria yang lain.

"Lho saya kapan nih?", protes Pak Sopir menyadari semua pria di dalam sudah cukup puas dan kehabisan tenaga

"Hahaha.. salah sendiri bapak jadi sopir", ujar Pak Kernet

"Ngga bisa begitu pak, saya juga mau pak!!", kata Pak Sopir lalu ia berhentikan sejenak busnya di jalanan yang sepi

Lalu Pak Sopir mulai berjalan kebelakang, memilih siapa gadis yang akan ia setubuhi. Pada akhirnya pak sopir memilih Arina, gadis yang berwajah cantik dan paling dewasa diantara mereka bertiga. Wajah Pak Sopir memandangi mesum ke arah wajah cantik Arina dengan senyum yang menyebalkan. Arina tidak sanggup memandang wajah berlemak mengerikan Pak Sopir yang begitu mesum memandangi kearahnya yang sudah belepotan peju. Lalu tiba-tiba bibir Pak Sopir melumat bibir Arina dengan penuh nafsu

"cantik sekali kamu...", ujar Pak Sopir sambil terus menciumi bibir Arina dan menjilati bibir akhwat itu. Arina berusaha meronta karena diperlakukakan begitu rendah oleh Pak Sopir. Setelah puas bermain-main di wajah cantik akhwat itu, tangan Pak Sopir mulai menggerayangi payudara Arina yang bulat dan sesekali puting susu wanita 35 tahun itu dipelintir keduanya

"Oohh pak... Ssshh", desah wanita berkerudung syari itu

Tubuh Arina didorong kebelakang tersandar pada kursi. Lalu tubuh gemuk Pak Sopir menindih tubuh gadis itu sambil mulai mengarahkan batang kontolnya yang gemuk ke kelamin Arina. Pelan tapi pasti, kontol Pak Sopir mulai menyeruak masuk membelah bibir kelamin Arina yang sudah bau sperma itu

"Aaaahhh Pakkkkk....", Desah Arina kesakitan karena memang lubang kelaminnya saat ini sudah benar-benar perih karena dipakai bergantian oleh bapak-bapak dan pemuda-pemuda penumpang bus

jleb jleb jleb jleb

Tubuh gemuk Pak Sopir semangat menggagahi tubuh Arina yang pasrah mengangkang. Kedua kelamin mereka saling bertumbukan. Mudah saja bagi kontol Pak Sopir menghajar lubang kelamin akhwat itu karena lubang itu masih menyisakan lendir peju sisa-sisa orang yang baru saja memakai tempik Arina. Menjadikan sisa peju-peju sebagai tambahan pelicin kelamin Arina yang sudah lecek bentuknya

"Aaahhhh.. Hangat sekali tempikmu sayang... Sssshhh...", kata Pak Sopir sambil mulai mengulum memainkan pentil susu Arina

"Pak.. Aaaahhhh..."

Pak sopir bus semakin mempercepat sodokannya menghajar tempik akhwat itu. Beberapa saat kemudian tubuh Pak Sopir mulai bergetar hebat dan kontol gemuknya pun mulai kedutan di dalam tempik Arina

"Oooohhh...Oohhh Aarrrgggh.."

*crot crot crot crot*

***

Jam sudah menunjukkan pukul 06.00 tepat. Seluruh penumpang bus sudah kembali berpakaian lengkap. Sisa sisa pesta sex semalam sudah dibersihkan. Rista dan Arina berkewajiban membersihkan sisa-sisa sperma yang berceceran di dalam bus dengan kerudung mereka. Kontol-kontol seluruh penumpang yang ada juga wajib mereka bersihkan dengan kerudung mereka sehingva kerudung mereka saat ini aromanya sudah aroma peju dan begitu kotor terkena keringat dan debu Sedangkan untuk tubuh Rista, Arina, dan Anya yang belepotan peju setelah menjadi budak sex 1 malam, oleh para penumpang hanya boleh dibersihkan jika mereka saling menjilati tubuh mereka satu sama lain sampai bersih. Jadinya Rista dipaksa menjilati sisa sperma yang menempel pada Arina, Arina menjilati sisa sperma yang menempel pada tubuh Anya dan Anya menjilati sisa sperma yang menempel pada tubuh Rista. Akhirnya ketiga gadis itu saling menjilati tubuh mereka satu sama lain, awalnya mereka ragu saat mereka diminta menjilati tempik rekannya, namun karena terus dipaksa akhirnya mereka bersedia melakukannya asalkan tubuh mereka kembali bersih Tubuh ketiga gadis itu memang sudah bersih dari sperma, tetapi tidak dengan baunya. Bau sperma yang khas masih tersisa samar-samar pada tubuh sexy mereka.

Arina sudah kembali berpakaian lengkap. Setelan gamis motif bunga dan warna kerudung hijau muda yang cerah telah mengembalikan kecantikan dan keanggunannya. Karena seluruh pakaian yang ia kenakan telah di buang oleh para pria, Ia terpaksa memakai baju yang ada di dalam tas bawaannya. Demikian juga dengan Anya yang telah menggunakan pakaian yang masih sama dengan sebelumnya. Terlihat kaos lengan pendeknya yang ketat itu sedikit lusuh dan kotor. mungkin karena sering terinjak-inja saat kaosnya itu terlepas dari tubuhnya dan terjadi pesta sex barusan di dalam bus itu

Sedangkan Rista memutuskan berganti pakaian yang lebih normal. Tidak dengan pakaian yang menerawang. Sudah cukup semalaman ini ia melakukan kegilaan yang tak akan pernah ia lupakan selama hidupnya. Berkali-kali ia meminta maaf kepada calon suaminya dalam hati. karena tubuhnya sudah begitu murah dan mudah disetubuhi oleh banyak pria.

Bus telah berhenti di terminal tujuan, para penumpang pun berbondong-bondong turun meninggalkan bus. Rista sudah malas berhubungan dan berbicara dengan Pak Naryo yang masih memandanginya dengan tatapan genit. Rista pun buru-buru turun dan meninggalkan bus itu setelah bus berhenti total.

"Rista...", suara seorang pemuda memanggil mengejutkannya

Rista menoleh kebelakang mencari asal suara yang memanggil namanya. Dilihatnya pemuda fakboi tampan yang sempat membuatnya terlena. Seketika jantung Rista berdegup kencang memandang wajah pemuda yang sedang berjalan menghampirinya. Dalam hatinya, Rista Penasaran mengapa lelaki itu memanggil namanya, Rista lalu berhenti sejenak menunggu pemuda itu

"Ini nomor aku.. save ya", kata pemuda itu sambil menyerahkan secarik kertas

"Tadi keganggu, cuma sebentar..", kata pemuda itu tersenyum kecut

"Apanya?", tanya Rista

Kalau diingat-ingat lagi, Rista baru sadar pemuda itu bahkan tidak ikut menggilir dirinya bersama dengan pria-pria lainnya. Sehingga mungkin hanya dia satu-satunya pemuda yang tidak menyemburkan spermanya malam itu

Pemuda itu hanya menggaruk rambutnya sambil tersenyum kecut

Wajah Rista langsung memerah menahan malu. Dia ingat betul momen sebentar yang terjadi antara dirinya dengan pemuda itu. Betapa manjanya dirinya saat melayani pemuda tampan itu. Bahkan Rista ingat bagaimana ia menikmati bercumbu dengan sosok pemuda tampan itu. Perasaan yang sungguh berbeda ketika dia berciuman dengan Endrix maupun pria-pria lain yang pernah berciuman dengannya. Kepada mereka ciuman lebih ke arah nafsu semata, sedangkan dengan pemuda itu entahlah rasanya campur aduk tidak bisa diungkapkan dengan kata. Jantung Rista kembali berdebar cepat melihat sosok pemuda itu tersenyum mengesankan. Dalam hati, perasaan Rista campur aduk. Namun ia mencoba mengingat sosok calon imamnya yang sudah menunggunya selama ini. Segera Rista buang jauh godaan sesaat ketampaan pemuda itu.

"Eehhh.. Iya mas..", tanya Rista sambil menundukkan pandangannya masih menahan malu karena mengingat kejadian erotis diantara keduanya

"Nama aku Andre. Maaf soal kejadian di bus tadi. WA atau call aku ya. Aku boleh temenan sama kamu kan?", ujar Andre sambil tersenyum ramah

"Iya Mas boleh.. Yasudah saya jalan dulu ya mas", kata Rista buru-buru pamitan kepada pemuda itu dan segera akhwat itu berlalu

Rista begitu terburu-buru karena ia sedang mencari-cari keberadaan Arina dan Anya. Disisirinya seluruh tempat di terminal mulai dari tempat tunggu, keberangkatan, kantin, mushola, toilet umum, dan parkiran namun tidak juga terlihat sosok kedua wanita itu. Rista merasa tidak enak hati akibat ulahnya, kedua wanita itu turut menjadi korban pencabulan yang dilakukan seluruh pria yang ada di bus malam itu. Paling tidak Rista hanya ingin meminta maaf atas semua kejadian yang telah terjadi. Namun sayang, keinginannya untuk sekedar meminta maaf tidak bisa terpenuhi. Karena kedua wanita itu sudah tidak terlihat lagi

***bersambung***

(note : Arina dan Anya adalah tokoh cameo yang berasal dari cerita penulis sebelumnya yang sudah hilang hahaha)
sayanga banget padahal pengen taubl perasaan si arina setelah dientot banyak orang apakah bakal ketagihan dan jadi suka exsib kaya rista supaya diperkosa lagi btw mantap updatejya hu si rista tinggal pikiran saka rasa malu ylnya aja yg diilangin supaya jadi akwat lonte sepenunyanya
 
sayanga banget padahal pengen taubl perasaan si arina setelah dientot banyak orang apakah bakal ketagihan dan jadi suka exsib kaya rista supaya diperkosa lagi btw mantap updatejya hu si rista tinggal pikiran saka rasa malu ylnya aja yg diilangin supaya jadi akwat lonte sepenunyanya
sengaja dibikin begitu huu.. Hehehe.. Krn rencana akan ane sambungin ke cerita ane berikutnya setelah cerita ini selesai
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd