Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT NO QUOTE - Istri Nakal yang Suka Tantangan

Setelah melihat penampakan bodyku, berapa nilai yang kamu berikan ?

  • 5 : Jelek

    Votes: 44 4,9%
  • 6 : Biasa

    Votes: 50 5,6%
  • 7 : Lumayan

    Votes: 83 9,3%
  • 8 : Bagus

    Votes: 146 16,4%
  • 9 : Sexy

    Votes: 390 43,9%
  • 10 : Sempurna

    Votes: 176 19,8%

  • Total voters
    889
Happy Sunday Semuanya.
Maaf baru bisa update ya.
Sibuk nemnenin suami.

Orgasmeku malam ini bisa dibilang salah satu orgasme terbaikku. Puncak kenikmatan yang tidak hanya karena birahi, namun juga dalam sebuah tekanan dan ketakutan. Rasa horny karena aku sebagai istri melayani suamiku di depan para pria yang terbiasa juga "menikmati" legitnya serabi lempitku. Disisi lain aku juga tertekan, takut akan perlakuan suamiku yang mungkin diluar dugaan.


Tertangkap basah oleh suami sendiri saat menggoyang kontol pria lain di tempat umum, pastinya membuat aku merasa hina. Apalagi setelahnya, suamiku memaksa untuk aku melayaninya di depan para pria itu.


Meskipun ada gejolak ketakutan yang amat sangat, tapi kuredam dengan niat menebus kesalahanku pada suamiku. Dengan melepas rasa malu karena harus melayani suamiku di depan para pria itu, kumaksimalkan pelayananku sebagai istri padanya.


Sekarang aku sedang telentang dengan nafas yang memburu dan mata terpejam. Tapi aku yakin, para pejantan tua itu pasti bernafsu melihat kondisiku saat ini. Tubuh polos istri orang yang payudaranya sedang naik turun seirama dengan deru nafasnya. Sementara vaginanya berkedut membuat lelehan sperma suaminya mengalir keluar.


Suamiku dengan sabar menunggu sampai deru nafasku mulai normal. Dicumbunya leherku dengan lembut sambil tangannya berkeliling menyapu setiap permukaan payudaraku.


Setelah dirasa nafasku mulai normal, diangkatnya tubuhku, dan kemudian diposisikannya aku menungging. Kini aku bisa melihat para pejantan tua itu tepat di depan mataku. Kupasang mimik nakal menggoda untuk mereka. Sementara suamiku sedang menggesek-gesekkan ujung kontolnya di permukaan vaginaku.


"Ayo om, gabung sama kita. Ga usah ragu, kalian denger tadi kan. Saya udah kasih izin ke istri saya untuk mencari nikmat dengan siapapun. Yang penting dia puas dan bahagia."

Ujar suamiku dari belakang.


Terdengar aneh mungkin, tapi tak ada kesan seperti menyindir mereka. Justru terdengar ajakan yang benar-benar layaknya mengajak mereka untuk menikmati aku, istrinya.


"Ayo sayang, kasihan mereka dari tadi cuman nontonin aja. Kamu mau kan sayang ?" Tanya suamiku.


Sebuah pertanyaan yang kupikir tak perlu kujawab dengan kata-kata, tapi cukup dengan tindakan yang nyata. Nampak dari mereka, hanya om Ivan yang berani ambil resiko dan sesegera mungkin langsung melucuti celananya sampai bugil total. Sudah tak ada lagi rasa takut yang ada di wajahnya, malah kini nampak wajah sumringah sambil memainkan kontolnya di depan wajahku. Tanpa menunggu lama, segera kuraih batang kontol itu dengan tanganku untuk kemudian kulahap dengan mulutku.


Dengan telaten, kulahap batang kontol om Ivan sampai mentok untuk selanjutnya kuberikan belaian kenikmatan pada kontolnya lewat kelihaian skill mulutku dalam memberikan "kehangatan" pada kelamin pria. Sementara itu suamiku kurasa sedikit bernafsu dalam membenamkan kontolnya ke memekku. Dengan ganasnya dihujamkan keras batang kontol itu, sambil meremas pinggangku agar hentakannya lebih mantap.


Kini tubuhnya mulai mengayun berirama saat menghunus batang kontolnya ke memekku. Dengan tempo sedang, sembari bertumpu pada pinggangku, suamiku mulai mencoba meraih kenikmatannya. Pastinya kalian paham, dengan posisi seperti ini, saat suamiku menghentak ke depan, maka secara otomatis kontol om Ivan juga makin dalam masuk ke tenggorokanku.


Dasarnya memang istri lonte, tanpa meminta izin suamiku, sambil melahap kontol om Ivan, aku mengerling nakal pada om David dan Om Robert. Memberikan isyarat pada mereka untuk ikut bergabung. Tentu saja mereka menyambutnya dengan antusias. Segera mereka melucuti celana mereka sendiri, dan kemudian mengambil posisi di samping kanan-kiri om Ivan.


Suasana makin memanas karena sekarang suamiku sedang menikmati belahan memek istrinya sambil melihat mulut istrinya memberikan servis untuk kontol-kontol lain. Dengan teratur kugilir kontol-kontol di depanku agar mendapatkan bagian kenikmatan sama rata. Mereka juga dengan antusias memposisikan diri agar lebih mudah bagiku memberikan servis untuk mereka.


Jadi dengan ditopang oleh mereka, mulut dan kedua tangan kugunakan semuanya untuk membelai kontol mereka. Mereka juga dengan sendirinya berganti posisi saat mulutku berhenti melahap kontol. Sehingga kontol mereka secara adil mendapat bagian tangan kanan, mulut dan tangan kiriku.


Suamiku sendiri mulai menaikkan tempo genjotannya. Kudengar geramannya yang penuh nafsu mencoba menanyakan pendapatku.


"Gimana sayang rasanya, dinikmati suamimu sambil memberikan kenikmatan buat kontol-kontol lain ?"


"Aaarrrghhh… enak banget sayang, suka banget. Gapapa kan kalo aku minta kaya gini terus ?"


"Boleh sayang, selama kamu bahagia, aku ikut seneng."


"Maaakasiih yaaaaah sayaaaaang aku. Kamu udah rela memek istrimu dipake barengan."


"Nikmatin sayang, puasin memekmu. Uuuuuuh, aku mau keluar sayaaaang."


"Terus sayaaaaang, pejuhin memek istri lontemu ini… . Aaaaaaarrghhh… ."


Suamiku kini dengan brutalnya menggenjot vaginaku. Dihujamkannya kontol suamiku ke depan sampai membuatku harus menahan agar tidak tersedak karena kontol-kontol di depanku makin melesak masuk ke tenggorokan.


Tak butuh waktu lama, suamiku serasa mencakar pinggangku saat meraih orgasmenya. 5 hujaman terakhirnya begitu terasa mentok di ruang memekku. Kurasakan ada sekitar 6 semburan sperma yang membasahi liang vaginaku. Aku berhenti sejenak untuk memberikan kenyamanan maksimal untuk suamiku dalam menghayati puncak ejakulasinya. Ketiga pejantan tua itu juga pengertian menunggu dengan sabar.


Setelah dirasa semburan spermanya selesai, dan dia sudah menuntaskan kenikmatannya, dia segera turun dari ranjang, dan kemudian duduk di kursi yang ada di samping ranjang. Tak lupa dia berpesan pada ketiga pejantan tua itu. "Nikmatin aja om, jangan ragu." Ujarnya sambil merebahkan tubuhnya, memposisikan diri senyaman mungkin melihat pertunjukan seronok istrinya yang menikmati kontol-kontol pejantan tua.


Om Robert dan om David yang awalnya tidak seberani om Ivan kini nampaknya mulai luwes untuk menggarap aku di depan suamiku sendiri. Ketiganya sudah tidak canggung untuk memperlakukanku sebagai objek seksual mereka.


Bahkan kini om Robert memposisikan aku nungging menghadap suamiku, sementara om David beringsut dibawah tubuhku. Kunaiki tubuh om David, dan dengan layaknya gerakan lambat, kujejalkan batang kontolnya ke memekku. Tentunya tak lupa memasang mimik wajah binal ala lonte high class ke arah suamiku. Setelah kontol om David ambles seluruhnya, kucondongkan tubuhku ke depan, bertumpu di dada om David, agar om Robert lebih leluasa memasukkan batang kontolnya ke anusku.



"Aaaaarrrggh… . Sayang, penuh banget inih.. " Kataku manja pada suamiku.


"Kamu suka ga sayang liat istrimu dinikmati cowo-cowo lain ini ?" Sambungku.


Tak ada jawaban dari suamiku, tapi tampak dia menikmati apa yang tersaji di depannya. Sambil mengelus batang kontolnya sendiri yang masih layu selepas mencapai puncaknya tadi.


Sementara itu om Ivan dengan sabarnya menunggu giliran di sampingku sambil meremasi payudaraku, bergantian dengan om David.


Semua orang di ruangan ini sudah mulai cair suasananya, kami masing-masing sekarang sudah fokus dengan tujuan kami, menuntaskan birahi yang tadi sempat tertunda. Yah, meskipun aku sudah mencapai orgasme duluan tadi. Tapi belum bagi 3 pejantan ini.


Yah, kalian pasti paham, dengan 3 pria lawan 1 seperti ini, pastinya aku jadi piala bergilir bagi mereka. Mereka dengan tertib mengganti posisi masing-masing demi mendapatkan semua kenikmatan yang bisa diraih dengan tubuhku.


Aku sendiri tak ambil pusing dan terus saja menggoyang kontol siapa saja yang sedang terbenam di kedua lubangku. Sementara di sudut lain sana, ada suamiku yang kini batang kontolnya sudah mengacung tegak kembali dan sedang dielusnya. Menghayati sajian live show istri tercintanya, memacu birahi dengan pria-pria lain.


Sampai sekitar 45 menit, aku berhasil membuat ketiga pejantan tua ini menumpahkan spermanya di tubuhku, baik di luar maupun di dalam. Sementara aku, yang masih belum menuntaskan orgasme kedua, langsung bangkit dan menghampiri suamiku.


Dengan wajah memelas, aku menaiki kontol suamiku, seakan meminta dituntaskan oleh pria yang secara sah memiliki tubuhku. Kubimbing batang kontol itu dengan tanganku, kuarahkan ke liang vaginaku. Dan dengan kasar kuhentakkan pantatku ke bawah.


Bleeeeeeesss… batang kontol itu terhujam secara cepat karena licinnya rongga vaginaku. Aku menumpu pada pundak suamiku, dan tak menunggu lama segera kugoyang batang kontolnya dengan tempo yang langsung cepat.


Suamiku terlihat hanya pasrah menikmati liukan tubuhku yang makin menjadi.


"Puasin akuuu yaaaa maaaaaas… "

Desahku manja pada suamiku.


Payudaraku bergoyang seirama dengan liukan tubuhku yang sedang meraih puncak birahi. Pastinya sajian ini jadi semakin menggiurkan di mata lelaki. Dengan aku yang sudah digoyang 3 pria, lebih mudah bagiku untuk dapat segera mencapai puncak kenikmatanku. Memekku yang sudah mulai bergetar dengan kasar segera kugoyang lebih brutal lagi. Sampai pada tubuhku yang mengejang kuat di atas tubuh suamiku. Lagi-lagi badanku melengkung ke belakang, sambil aku berpegangan pada kepala suamiku, yang pastinya sambil meremasi rambutnya.


Aku mencapai orgasmeku lagi ! Saat badanku mengejang, suamiku jadi ikut bergoyang, menghujamkan kontolnya keatas, yang membuat orgasmeku makin menggila. Disemburkannya sperma itu ke liang vaginaku. Ada sekitar 7 semburan yang keluar dari ujung kontolnya. Aku ambruk diatas tubuhnya, sambil kuciumi lehernya, aku berbisik, "makasih ya mas atas pengertiannya. Aku tetap bakal muasin kamu lebih dari yang lainnya. "


Dipandanginya aku, dan kemudian kami saling memagut bibir, berciuman dengan panasnya setelah sama-sama meraih puncak kenikmatan.
 
Terakhir diubah:
Sambil nanya, sekalian nostalgia waktu body masih belum berisi kaya sekarang.

Kalo watermarknya segede gini nyaman ga sih buat kalian ?

Menurut kalian, bagusan agak langsing gini atau yang berisi kaya sekarang ?

🀭

Jawab Ya 😘
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd