“Selamat ya besok”
Aku kemudian menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhku. Tak pernah ku berpikir pertemuan ini akan menjadi yang terakhir untuk kita berdua. Walaupun sebenarnya aku bersyukur bahwa pertemuan ini benar-benar bisa terjadi. Sebelumnya aku cukup pesimis kami bisa bertemu lagi...
Selamat berjumpa lagi suhu-suhu sekalian. Mungkin kita sudah berjumpa sebelumnya di postingan "15 tahun menduda" terima kasih atas apresiasinya selama ini karena saya boleh belajar menulis di sini. Jujur menulish 15 tahun menduda agak menjenuhkan, itulah mengapa kadang2 saya menulish cerita...
Setelah membereskan sisa-sisa pertempuran. Saya melangkahkan kaki ke kasur. merebahkan diri yang kemudian diikuti Riana. Riana merebahkan dirinya di samping saya, kami sama-sama masih tanpa pakaian. ia kemudian melekatkan dirinya, kulit kami melekat tak bisa dipisahkan, kepalanya ditempel ke...
“Hayoo! Kamu ngikutin saya ya,” sergap saya ke seorang wanita cantik di kafe dekat kantor saya. Terlihat ia tengah sendirian memakan nasi goreng serta ditemani es coklat yang terlihat segar.
“Eh kamu mas! Ya kan besok saya meeting sama bapak,” jawabnya membantah.
“Hehe iya iya. Kaku amat sih...
Karena kerjaan lagi bisa disambi. Perkenankan saya update lagi ya hu. Sebelumnya terima kasih atas sambutan ramahnya padahal lama nggak update. Sengaja digelontorin semua pas lagi ada karena dari pada nganggur di folder, lebih baik dinikmati bersama. Sekali lagi terima kasih!
“Kamu putus?” lagi-lagi pertanyaan itu muncul. Kini giliran Marin. Suhu ingat Marin? Marin muncul beberapa kali di awal kisah ini. Ia adalah orang tua dari Nissa. Sahabat Dena, anak saya. Sudah lama memang kami tidak menjalin hubungan spesial seperti yang suhu-suhu harapkan. Hanya saja kami...
Permisi Hu, Terima kasih atas sambutan hangatnya. Nggak nyangka masih banyak yang menantikan dan bersabar. Habis ini ada satu update singkat lagi. Terima Kasih
Halo semuanya. Sudah lama tidak melanjutkan cerita karena kehidupan real life yang menjenuhkan. Akhirnya kini bisa melanjutkan cerita. Cerita kali ini mengisahkan kelanjutan hidup saya dengan Putri dan Tania. Note: Tidak ada eksekusi ya gan. Hehe
“Kayaknya kita harus mulai mikir deh,” ujar...
“Haha gila lo. Nggak ah, kantor gua gak boleh nyambi,” celetuk saya kepada sosok di depan saya. Sosok yang saya hormati karena kepintaran dan kecerdasannya. Tiap tahun, selalu saja ada prestasi yang ia ukir. Saya memang kagum dengan dirinya meski kami dulu bersama di lapangan tidak lama...
Besok masuk. Update dulu yuk. Hehe maaf ya hu agak lama. Ini cerita balik lagi ke awal setelah di bali. jadi cerita kemarin sama putri tuh sebenernya cuman kaya teaser aja akan ada tokoh baru. biar pada tetep nungguin hehehehe. tapi awal cerita season kedua tuh ini. maaf kalau sempet bikin bingung.
waduhh:Peace:
Makasih Hu.
Lumayan Hu, kemarin libur dua hari karena demo emang jadi beberapa edisi. Tinggal upload aja hehehe
Terus pantengin hu.
Siap hu..sama sama terima kaish sudah nungguin.
Nahhhhhhhh jawabanya udha ada.
Trial dulu aja kali ya hu hehehhehe Amel emang beda deh...
Bales-balesin komen dulu deh. udah lama gak balesin.
Rejeki nggak ke mana hu...
Waduh Melissa Karim. Bolehh boleehhh
Ditulisnya dua tahun lalu om, feelnya ilang. pantengin aja hu kalau kangen Ilona.