DRAMA True Story Petualangan (sambungan cerbung) update page 52

Shogun46 said:

Ijin simpel lapakkkk akhh...good job ceritanya

Click to expand...

Gasssfulll said:

Ditunggu lancrotannya hu

Click to expand...

Myblue said:

Wajib d tunggu neh

Click to expand...

thanks hu sudah mampir, ditunggu saja updatenya masih dalam proses

Try_Me said:

Wah bener bodinya Rini lebih mantab keliatannya ya


Dewi jd digarap Ali gak itu ya

Click to expand...

iya hu, sekel semox. memek tembem jembut tebel tercukur rapi sayangnya ga ada dokumentasi lagi, sudah lama dan dokumentasi ga secanggi saat ini.

maaf baru sempat update hehehehe.
Chapter VI terjadi tahun 2008.
semua kisah nyata apa adanya. tokoh ane samarkan demi privasi. percakapan dalam cerita juga kurang lebihnya sama.
selamat menikmati

Chapter VI : Pengkhianatan

tak berapa lama semenjak kejadian aku diusir dari kost karna kedapatan ML dengan dewi, ak mendapatkan tempat kost baru atas bantuan ali. bangunan kost terlihat masih baru agak kedalam pojok gang dan bebas tentunya. sang pemilik kost juga tidak tinggal dalam lingkungan kost. hanya seorang ibu renta penjaga yg ditugaskan untuk menarik uang bulanan yang tinggal dilantai 1. kost ku juga tak seberapa jauh dengan kost dewi. dari cerita ali, tetanggaku kebanyakan pasangan tak resmi dan beberapa dari mereka merupakan pekerja di salon / karaoke plus plus, aku tak ambil pusing toh mereka punya kehidupannya masing masing.
dewi juga semakin lengket denganku, aku mencintainya karna selain dia sayang padaku, kami sudah seperti layaknya suami istri,
dewi sering menyiapkanku sarapan, pakaian kotorku sering dibawanya ke kostnya utk dicuci, atau sekedar bersih bersih kamar kostku. ak semakin jatuh cinta kepadanya. suatu saat nanti aku ingin dia menjadi istriku. pikirku.
tentang pergumulanku dengan rini, aku tidak tau apakah dewi mengetahuinya atau tidak, namun semenjak kejadian di rumah bos ali, ak mencoba menjaga jarak dengan rini, dan tak akan mengulanginya lagi. toh kami hanya penasaran dan sekali saja karna keadaan hehehehe.
tak terasa 2 thn kami memadu cinta, kuutarakan keinginanku menikahi dewi. meskipun kami masih muda, namun bukan suatu alasan untuk menunda.
"tak, km mau ga kita nikah? " kataku
"aku mau banget, tapi mapanin dulu ya, aku menunggu kok" kata dewi di sela sela pelukan kami setelah ML malam itu.
"aku sudah jadi kartap tak"
"ah serius? kok kamu ga bilang!!!! " dewi sumringah
"kejutan buat kamu tak, aku pengen serius"
tak banyak bicara, dewi menciumku, memeluk erat diatas tubuhku yg masih bugil
"selamat ya tak, aku cinta kamu, aku mau"
"ini hadiahnya" sembari dewi mengocok ngocok kontolku. tak menunggu lama, kontolku sudah tegang maksimal. dewi mencoba memasukkan kontolku ke memeknya.
kali ini dewi bersemangat, goyangan pinggul dan pantatnya tak seperti biasanya, lebih heboh dan dan bertenaga saat WOT.
lolongan dan desahan keras membana, kututup mulutnya agar tetangga tidak mendengar km sedang indehoy.
"gila kuat bgt km tak" bisik dewi.
"pasti lah, bakalan lama kalo yg kedua" aku menahan gejolak birahi.
"aku gantian diatas" ak membanting dewi.
ku hujam keras keras kontolku memasuki liang senggama dewi. lolongan dewi semakin keras, meskipun aku telah menyumpal mulutnya dengan mulutku,
"tak jangan kenceng kenceng ntar digrebeg lagi"
"bodo amat aaaaahhh aaahhhh sshiit fuck"
sekelebat banyangan seperti ada orang di balik pintu kamarku, kami menyadarinya, namun dewi malah semakin keras mendesah. aku tak mampu lagi bertahan, kedutan memek dewi membuatku mabuk kepayang. saat aku mencabut kontolku, dewi mencegahnya
"di dalem aja tak, selama ini km pengen kan nyemprotin pejuh km di memek aku" bisiknya.
aku sedikit heran, karna selama ini dia tidak menginginkannya dan selalu aku nyemprot di atas tubuhnya. tak ambil pusing ku semprotkan semua yang aku miliki, kuhujam dalam dalam, jika nanti dewi hamil, ak akan bertanggung jawab.
"makasih tak, kl nanti jadi, aku jadi bapaknya" rayu ku. ia tersenyum dan memelukku erat
"i love u tak" jawab dewi tersenyum.
dua hari kemudian dewi menstruasi,
"yah ga jadi deh" kataku bergurau
"aku tau aku lagi ga subur, makanya aku mau dipejuhin hahahahaha" dewi tertawa garing
kami sepakat ingin membicarakan hubungan kami ke keluarga dan melamar dewi.
"minggu depan kita kecirebon ya tak" kata dewi.
"yah aku ada projek, ob suruh lembur, termasuk aku, itupun sabtu minggu mungkin bisa nyusul"
"ya udh kita berangkat jumat malem ya ke cirebonnya hehe, aku cuti seminggu."
jumat malam kami berangkat, itu pertama kalinya aku bertemu dengan orang tua dewi, kuutarakan maksudku dan aku akan mengajak serta orangtuaku dalam waktu dekat untuk melamar dewi.
aku tidk bisa berlama lama dicirebon, ak segera kembali ke ibukota, kutinggalkan dewi untuk berlibur sejenak dikampung halamannya.

"tak, ak extend di cirebon, bapak sakit" sms yg kuterima dari dewi.
"sakit apa? ya udh salam buat bapak, moga cepet sembuh, km dah ijin orang kantor? " balasku
"iya udh nanti dikabarin lagi, besok rabu aku dah balik" sms balasan dewi.
"yah tambah lama nih kataku, puasa lagi deh" gumamku. waktu menunjukkan pukul 10 malam, karyawan kantor sudah pulang semua, jatahku lembur piket telah usai. ak memastikan semua pintu terkunci dan bergegas pulang ke kost.
"lho kok dikunci dari dalem" gumamku ketika kumasukkan kunci pintu kamarkostku tak bisa diputar. sial si ali didalem.
"liiii, woy buka woy" geramku sambil menggedor pintu.
"hehe sori ri, ga ngabarin" kata ali cengengesan yg hanya mengenakan celana boxer.
"blm kelar loe? " tanyaku sembari melihat rini di atas kasur busa. yah rini telanjang tanpa sehelai benangpun.
"hehehe, udh keburu loe dateng" ucap rini.
"ya udh kelarin dah, gw ke warkop dulu"
sialan mana gw lg ga dapet jatah dari dewi malah ngeliat beginian gumamku.
"udh loe disini aja" kedip rini.
"gila loe liatin kalian ngentot, ntar gw malah pengen" gerutuku.
"kita garap rini aja dah" ali menimpaliku
"siapa takut!!! " jawab rini sambil menunggingkan bokongnya sambil membuka belahan memeknya menggoda.
ali yg sudah telanjang bulat memamerkan kontolnya yg jumbo.
"hajar ri, gw tau loe udh pernah ngentotin rini"
"ya tapiiii aaahhhh" belum sempat ak menyelesaikan kata kataku, rini sudah mengocok2 penisku dari luar celanaku. ali sudah siap menghujam kontolnya ke dalam memek rini yg sedang nungging.
aku tergoda dan mulai menanggalkan semua pakaianku. kuluman rini masih sama rasanya seperti dulu. lihai nian.
kalau menurut pembaca 3 some atau GB itu menggairahkan, tidak seluruhnya benar. tidak semudah itu ferguso hahahaha.
aku merasa canggung saat giliranku melakukan penetrasi ke memek rini. penisku mendadak lunglai.
"ayo masukin ri, ooouuhhhsss" celoteh rini saat mengocok dan mengulum kontol jumbo ali.
"ntar aja deh" aku mundur selangkah.
"gw ga bisa naik"
"yaaah dia grogi" sergah ali dan menukar posisiku.
"gw masukin ya rin"
"ooouuuuhhhh aaaaahhhh sssshhhhhhh pelan li" kata rini yg masih menungging membuka bongkaahan pantatnya.
yah ali meng-anal rini semangat. aku hanya melongo dan melihat mereka merintih saut sautan.
tak berapa lama mereka merubah posisi nya, ali dibawah dan rini membelakangi ali. mencoba memasukkan kembali kontol ali ke liang anusnya.
ssssllleeppp " aaaahhh sssttttt oouuhh penuh banget " sialnya posisi selankangan mereka tepat menghadapku...
rini mengobel ngobel memeknya yg basah. sembari melirik ku. "sini ri... masukin lagi satu kontol loe... ssshhhhh aaaahhh gw pengen di masukin dua duanya aaaaahhhh sssss"
meskipun aku ingin memasukkan kontolku, namun entah mengapa adik kecilku masih lunglai.
siaaaaalll.
ku dekati rini, aku membantunya mengocok memeknya yg banjir.
"keinget dewi dia hahahaha ssshhhh ooouuuhhhh" ejek rini ketika aku mengobel memeknya.
kuurungkan niatku ngentotin rini.. aku tidak bisa!!!
ku biarkan mereka menyelesaikan permainannya. aku hanya sesekali ngocok dipojokan kamar dan melihat mereka ngentot didepanku. setelah selesai, mereka segera pergi.
"next time aku pengen dientotin elu ri" hibur rini mencium bibirku.
hari rabu, dewi kembali ke ibukota, ia tak mau dijemput. dewi hanya berpesan akan langsung ke tempat kostku sembari menungguku pulang kerja.
"hai tak, aku kangen kamu, aku digodain terus ama ali rini ngentot di kost" manjaku ke dewi sembari memeluk dewi meremas bongkahan pantatnya.
"aku lagi pengen! " kataku
"aku capek tak, besok aja ya" bisik dewi.
aku mengerti, aku berhenti menggodanya.
hari berikutnya sampai dia datang bulan aku juga tak mendapatkan jatahku. sekali saja pergumulan kami saat aku sudah tak tahan menahan birahi.
3 bln semenjak dewi kecirebon, banyak perubahan dari dirinya, dia tak lagi bersemangat bersetubuh denganku.
"kamu ga kenapa napa kan tak? km sakit? " tanyaku melihat muka dewi yg agak pucat.
"gpp tak, aku banyak kerjaan di kantor"
"mau ke dokter, yuk"
"nanti aja aku sendiri"
"yah gimana mau sendiri ke dokter, muka kamu pucet bgt"
"ya udh besok yah, aku ijin kantor"
esok hari aku mengantar dewi ke dokter. saat pemeriksaan dewi mencegahku ikut ke dalam ruang pemeriksaan.
"ibu dewi nanti cek lab ya, takutnya ada tipes" kata dokter. "baik dok" kataku.
dari hasil lab, dewi hamil. yaa hamil.
entah aku harus senang atau khawatir saat itu.
kami pulang ke kost dan
"selamat ya tak, aku akan bertanggung jawab, aku akan jadi ayah dan suami yg baik"
"tak, aku belum siap! " katanya.
"ak ga mau hamil dulu, "
"maksud km apa? aku mau menikahimu!!!"
"ntar dulu tak, aku belum siap"
" aku sudah bilang ke keluarga km, km pun setuju, kenapa km sekarang tiba2 ga mau? "
sedikit ada percekcokan diantara kami. tp aku sudah bulat ingin menikahinya. namun tidak dengan dewi, ia ingin kandungan itu digugurkan. aku tak setuju dengannya, ak tetap ingin mempertahankan janin itu.
selama 2 minggu percekcokan kami makin menjadi. sampai suatu siang saat aku sedang bekerja.
"halo riii, buruan ke rs mxxx, dewi pendarahan" suara rini diujung telp. aku panik dan minta ijin kantor langsung meluncur ke rs dekat kebayoran.
"mana dewi rin, gimana keadaannya" rini merangkulku mencoba menenangkanku.
"keluarga ibu dewi... " suster berteriak nyaring.
"iya suster, saya suaminya (ngaku ngaku)"
"silahkan masuk pak"
"jadi begini pak, ibu harus di kuret karna janin tidak berkembang, " kata dokter.
aku baca diagnosa usia kandungan 13 minggu abortus bla bla bla penuh bahasa kedokteran yg aku tak mengerti.
"baik dok, segera saja jika itu yg terbaik"
"mohon bersabar ya pak, mungkin belum waktunya diberikan momongan" kata dokter.
aku tertunduk, ada perasaan marah dan sedih campur aduk, entah apa yg dilakukan dewi mengingat dewi tidak menginginkannya.
tapi tunggu, ada yg tidak beres dari catatan dokter tadi. aku mencoba berusaha mengingatnya kembali. ketika tersadar, puluhan juta semut seperti menggerayangi seluruh tubuhku...
aku tidak percaya! !!! !

bersambung ke Chapter VII : Pembalasan

Note : dalam percakapan aku dengan dewi, selalu ada kata "tak"
"tak" adalah kata terakhir dari cinta-k
panggilan sayang kami. semoga suhu suhu ga bingung hehehehe