Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA A High Class First Love Story (BUCIN)

Next update kapan? ><


  • Total voters
    72
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Harusnya diganti, 'UPDATE part III ada kentangnya ><' :pandaketawa:
 
Saya sungguh benci BMW
Tapi saya cinta ts atas cerita warbyasahnya + batik pendidikan nasionalnya :ha:
 
Mantap nihhh
Percayalah, Viny itu enak

Ehe ><


Wakakaka pini gak mau diajak enak enak

Viny masih bisa tahan diri dari zina kk :(


ya gimana ya kak, kita terlalu sering nulis fiksi jadi gini :goyang:



Harusnya diganti, 'UPDATE part III ada kentangnya ><' :pandaketawa:

Wah ternyata kentang ya kk ><
Next update ga akan kentang deh, janji ><


Summon seseorang dulu...

*injak2 tanah*

@BanggaHidupDiBandung

Waaaaaa ada apa ini? ><


Saya sungguh benci BMW
Tapi saya cinta ts atas cerita warbyasahnya + batik pendidikan nasionalnya :ha:
Padahal mobil bagus gan. Kok benci

Mercedes-Benz C63 AMG W205 keknya ga masuk ke Indonesia
Pula tuas perseneling ada di samping setir, kek L300 wkwkwkwk

Kalau Audi S4 keknya ga masuk juga ke sini, ga pernah liat hehe


luar biasa om bagus

Makasih masgan :ampun:
 
10 Tahun yang lalu, game mmorpg, terus bisa pacaran, mengingatkan ku pada game sial yang paling aku benci. Abis duit jutaan cuma buat nempa dan nge evo pet. beberapa tahun setelahnya tukang ngecheat betebaran sehingga akhirnya pensiun.
Sealonline bukan ya?
 
Padahal mobil bagus gan. Kok benci

Karena di indo kebanyakan yg pake BMW itu para gadun atau org yg pengen keliatan kaya trus beli bmw lawas pdhl harganya masih mahalan cayla =))

Inimah gue aja si yg emang hatters dari muda , semuanya kembali ke keyaqinan masing2 :D
 
10 Tahun yang lalu, game mmorpg, terus bisa pacaran, mengingatkan ku pada game sial yang paling aku benci. Abis duit jutaan cuma buat nempa dan nge evo pet. beberapa tahun setelahnya tukang ngecheat betebaran sehingga akhirnya pensiun.
Sealonline bukan ya?

Wkwkwkwkwk
Tau aja, padahal ga ngasih clue banyak-banyak

Beruntung jaman dulu cuman isi koin aja, ga ikut-ikutan RMT
Tapi jadinya kere sih wkwkwk

BTW ini cuman khayalan aja ya. Nyai mana main yg kek ginian :Peace:


Karena di indo kebanyakan yg pake BMW itu para gadun atau org yg pengen keliatan kaya trus beli bmw lawas pdhl harganya masih mahalan cayla =))

Inimah gue aja si yg emang hatters dari muda , semuanya kembali ke keyaqinan masing2 :D

Yoi suhu
Biasanya sih org2 kek gini juga ngaku-ngaku car guy dan ngehina LCGC

BTW F80 harganya Rp1,9M belum pajak loh suhu. Bukan untuk org-org seperti itu :rose:
 
ah dari mobil inggris pindah ke mobil jerman.

ya meskipun F80 bagus tapi untuk four door gitu aku lebih suka yang F90 kak, soalnya nanggung daripada F80 mending F82 sekalian.

atau kalau ga F87 juga lucu sih bentuknya ga gede2 banget ehehe
 
Desahannya Viny bikin kangen :((

Iiiiiiihhhhhhh
Nb.: Video punya org :Peace:


ah dari mobil inggris pindah ke mobil jerman.

ya meskipun F80 bagus tapi untuk four door gitu aku lebih suka yang F90 kak, soalnya nanggung daripada F80 mending F82 sekalian.

atau kalau ga F87 juga lucu sih bentuknya ga gede2 banget ehehe

Ceritanya DB11 yang jadi mobil utama, mobil buat tempur. Nah karena itu perlu mobil lain yang atapnya terbuka buat jalan-jalan lucu sama mobil 4 pintu. Untuk mobil atap terbuka dipilih S660 sementara untuk mobil 4 pintu dipilih M3. Kenapa pilih M3? Karena DB11 sudah besar, masa bawa gerobak terus :D

Kenapa pakai mobil yang M3? Ya manasin mobil. Nanti S660 juga dipake kok :D

Etapi bukannya ini mobil dari negara tempatmu sekarang ya Gre. Seharusnya kan senang :D
 
Gadun wkwk



Tapi mobil kesayangan ane 530 taun 90an gan masa ane gadun juga wkwk



Yawla viny ngga peka~
 
Part IV: A Special Gift With a First Experience.

Semenjak berpacaran dengan Viny, hidupku mulai berubah karena pikiran mulai terbebani dengan dia. Dia mulai lebih manja dan posesif kepadaku, berat memang. Walau kalau dipikir-pikir aku juga melakukan hal yang sama kepadanya, he he he. Namanya juga bucin.

Hari ini adalah hari sabtu dan tanpa aku sadari tepat hari ini aku berulangtahun. Ya, aku baru teringat karena salah beberapa media sosial yang biasa aku pakai memberikan ucapan ulangtahun kepadaku. Masuk kantor, dan satu kantor heboh merayakan ulangtahunku. Memang kantorku buka setengah hari pada hari sabtu. Ucapan dari berbagai pihak juga aku terima, salah satunya dari Viny, yang nanti malam ingin ke rumahku untuk memberikan hadiah. Heran aku, segala harus di rumah memberi hadiahnya.

Setelah selesai urusan pekerjaan dan perayaan ulang tahun dari kantor pada pukul 12 siang, aku menuju ke lobby dan dikejutkan dengan sebuah suara.

"HAPPY BIRTHDAY SAYAAANGGGG" terlihat seorang wanita berlari menuju ke arahku dengan tangannya yang siap memelukku, ya siapa lagi.
"Heeehhh Viny berisik tau. Bikin kaget orang aja. Ini pusat pemerintahan." Aku pun berusaha melepaskan tubuhku dari pelukannya. Malu-maluin memang.
"Iya iya aku kan kangen, he he. Kamu jadi kan nonton teater sekarang? Sama nanti ke rumah kamu juga kan?"
"Iya iya. Nanti ke rumahku kok. Aku sih udah beli tiketnya. Ribet banget sih belinya."
"Ya aku ga tau yang. Kalau aku sih tinggal masuk aja hehe."
"Eh bingo maksudnya apaan si?"
"Itu nanti kan kamu dapat tiket. Tiket ada yang warna biru dan warna hijau. Terus di tiketnya ada nomornya. Nanti sebelum masuk yang megang tiket biru disuruh baris sesuai nomor terus diundi nomor mana yang masuk. Setelah yang megang tiket biru habis dilanjut yang tiket hijau."
"Yaelah ribet bat. Terus duduknya gimana?"
"Duduknya sih bebas. Tapi sesuai warna tiket. Nanti diarahin kok sama security. Eh kak aku pergi dulu ya. Lama-lamaannya nanti malem aja."
"Yaudah sana pergi. Malu-maluin aja."

Viny pun pergi sambil melambaikan tangannya kepadaku. Setelah Viny pergi kulihat keadaan sekitar, terlihat wajah orang-orang termasuk satpam, front desk, dan OB yang membuang muka tertawanya dari hadapanku. Bikin malu saja memang.

Aku memang belum pernah mengunjungi teater JKT48. Masuk mall ini aja aku hanya beberapa kali. Padahal aku sering menjemputnya untuk mengantarkannya pulang. Kali ini merupakan pengalaman pertamaku. Masuk ke lantar F4 dan terdapat segerombolan manusia yang sedang menunggu di depan teater JKT48. Rata-rata dari mereka adalah laki-laki, ya wajar lah. Aku dapat tiket biru nomor 9, yang langsung kukirim foto tiketku ini kepada Viny dan langsung dibalas "Ok sygg :*" olehnya.

Lapar juga belum makan siang. Tadi hanya makan kue aja. Kuputuskan untuk makan dahulu. Cari-cari makanan, aku menemukan tempat makanan di foodcourt basement. Yaa tempat supir sih, tapi memang itu makananku. Saat sedang menyantap nasi padang rendang pesananku, terdengar sebuah obrolan dari meja sebelah.

"Vinyluv aing cakep bat dah mylord."
"Inyi gue anjir."
"Gesrek gue jir liat insta story Pini tadi." Ya, tadi siang Viny memang mengunggah sebuah Instagram Story saat menungguku tadi.
"Gitu doang gesrek loe, gue pernah diwaro Inyi di teater. Mau apa lu?"
"Gue juga pernah diwaro Viny woi. Emang loe doang. Tapi emang nih anak cakep bat dah. Jadi pengen nafkahin si Viny mailaf."

Dari sini gue bisa menimpulkan beberapa hal. Pertana, Viny sering dipanggil Pini dan Inyi oleh fansnya. Kedua, ini wt-wt pada g punya hidup apa yak? Ketiga ITU VINY GUE WOI BANGSAT.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah dua, dan aku sudah ada di depan teater. Security teater memerintahkan para penonton untuk berbaris, dan tentunya aku berada di barisan pertama bingo nomor 9. Ini udah desak-desakan, bau, panas, sumpek lagi, kalau bukan gara-gara Viny ga mau aku kek gini lagi. Nomor bingo diundi, dan keluarlah nomor 9. Aku masuk langsung menempati kursi baris pertama nomor 2 dari ujung tengah. Pertunjukkan di mulai, dan aku tak melepaskan perhatianku kepada Viny. Viny pun menyadari keberadaanku, terlihat dari seringnya dia menatap ke arahku. Tapi temen-temennya Viny cakep-cakep juga. Apalagi yang wajahnya keturunan chinese itu, lucu juga lihatnya.

Pertunjukkan sampai di sesi MC, dan temanya adalah hadiah spesial untuk orang tersayang. Ini MC atau ngegosip?

"Haloo semuaaa... Semanis coklat selembut sutera. Perkenalkan aku Shani. Yeaaayyyy." Ternyata namanya Shani, cantik bat gils.

Du3f990-Uw-AIK543.jpg

"Halooo semuanyaaa... Aku si gadis artistik yang berjuang meraih mimpi. Perkenalkan aku Viny. Yeaaayyyy." Mailaff memang.

"Kalau aku... Apa ya... Rahasia deh." Ekspresi dan tingkahnya malah seperti anak kecil, dan menatapku. Memang mailaf ini.
"Kak Viny ditanya malah jawabannya ngegantung huuu..."
"Masa hadiah untuk orang tersayang dikasih tau sih. Nanti ga surprise lagi. Yaa pokoknya yang spedial deh."
"Huuu kak Viny ga jelas.
Special telornya dua Vin? Martabak dong? Wkwkwk."

Cewe gue malah di-bully sama teman-temannya. Ya ga apa-apa sih, gue dari tadi juga penasaran.

“Yaudah deh terus apa yaa... Kasih sayang aja deh. Kan kasih sayang aku selalu spesial. Hadiah ga harus selalu berbentuk barang kan? Yang terpenting esensi dari hadiahnya itu.” Terbaiklah memang mailaf, tapi tetepan aja ngegantung elah.
“Cieelah.”

Pertunjukkan selesai pada sekitar pukul lima sore, dan aku masuk ke dalam Aston Martin-ku yang berada di parkiran basement. Setelah menunggu hampir satu jam, datang juga Viny dengan pakaian yang tadi pagi dipakainya, kaus putih dengan bawahan rok gombrong warna hitam.

"Halo sayang." Capek sekali dia sepertinya.
"Lama amat."
"Kan setelah teater ada twoshoot. Foto sama fans dan fans bayar. Jadi musti nungguin dulu."
"Gitu amat. Presiden foto sama rakyatnya aja gratis."
"Namanya juga dunia hiburan. Tadi gimana yang? Seru kan? Seru kan?"
"Yang namanya Shani boleh juga tuh hehe."
"IIIHHHHHHH KAMU INI YA!!!" Wanjay macan ngamuk. Pelipis gue segala dipukul lagi.
"Sakit Vin." Kenceng bat mukulnya.
"Makanya ga usah jelalatan matanya!" Sewot kan.
"Iya iya. Udah kamu pakai sabuk pengaman. Mau jalan ini."

Kami berdua langsung menuju ke rumahku. Setelah sampai kami langsung duduk di ruang tamu, aku langsung bertanya kepada Viny.

"Kamu mau ngapain sih? Segala harus di rumah."
"Adadeh, kan biar surprise. Tapi aku lapar yang. Masak yuk. Ada bahan makanan mentah ga yang?"
"Itu ada daging ayam. Jangan-jangan kamu ke sini mau numpang makan lagi."
"Ih apaan si."

Ya, kami masak ayam tepung. Tentunya kami juga memasak nasi dan sayur kangkung supaya tidak terlalu junk food amat.

Selesai makan, Viny memerintahkanku untuk pergi ke ruang keluarga sambil berdiri dan menutup mata. Ya aku turuti aja.

Tiba-tiba dia mencium bibirku, dan aku balas ciuman itu. Aku kangen dengan bibir ini. Sudah lama aku tidak merasakan bibir yang sangat lembut ini. Rasa manis khas air liur Viny masih terasa di lidahku. Aku tak menyiakan momen ini, kurasakan setiap centi dari mulutnya, tak ada bagian dari bibirnya yang aku lewatkan.

Ciuman kami bertahan 5 menit sebelum terlepas, dan aku membuka mata.

"Yang, aku pernah bilang kalau aku belum siap. Tapi mulai malam ini, aku adalah milikmu sepenuhnya. Kamu bebas menjamah tubuhku. Walaupun ini adalah pengalaman pertamaku." Matanya menatap ke atah dadaku di mana tangannya sambil melepas kancing kemejaku.
"Vin, kamu yakin? Maksudnya, kita hanya pacaran, hubungan kita belum resmi."
"Iyaa. Tapi aku percaya penuh sama kamu. Kamu orang yang baik setelah kedua orang tuaku. Aku ingin menjadi milikmu seutuhnya." Kancing bajuku sudah terlepas semua.

Mendengar itu, aku langsung menciumnya lagi. Namun sambil berusaha membuka kaus putihnya, dan mendorong tubuhnya perlahan hingga menempel ke tembok.


Bajunya pun kini telah terlepas, dan kini terpampang sepasang payudara yang terbungkus bra berwarna hitam yang dapat dibuka dari depan.

"Kecil ya?" Wajahnya manyun.
"Ga apa-apa kok, nanti kalau dah punya anak juga membesar."

Aku langsung membuka kaitan bra itu. Terlihat dua gundukan yang amat menggoda itu. Memang tidak terlalu besar, namun pentil yang berwarna merah muda itu sukses membuat birahiku memuncak. Kumainkan kedua payudara dan kupilin pentil itu dengan tanganku.

"Yang... Sshhh..."

Dia mendesah, mendesah menikmati rangsangan yang telah aku berikan. Tak berhenti di situ, aku lantas mulai menyedot payudara kirinya dengan mulutku.

"Sshhh... yang... ahh... ehmm..."

Rasanya amat lembut dan kenyal payudara ini. Perempuan lain yang pernah aku tiduri tidak ada apa-apanya dengan payudara ini.

"Ehmm... yangg... gantian yang... sshhh..."

Ya, dia minta gantian. Aku membuka bajuku dan Viny berjongkok membuka celana bahan dan celana dalamku. Kini aku sudah telanjang bulat. Viny nampak kikuk ketika pertama kali melihat penisku yang telah berdiri tegak di hadapannya.

"Punya kamu gede amat yang."

Dengan grogi dia memegang penisku ini dengan tangannya. Awalnya memang masih nampak takut namun dia mulai memberanikan diri untuk mengocoknya dengan tangannya lalu memasukkan penisku ini ke dalam mulutnya.

"Sshhh... ah Vin..."

Aku yang sedari tadi menahan nikmat saat penisku dikocok oleh Viny reflek mendesah ketka penisku dimasukkan ke dalam mulutnya yang teramat lembut. Rasa basah nan hangat yang berbeda aku rasakan di penisku sekarang ini. Walau masih amatir, tetapi Viny sukses membuatku mendesah dengan hisapan dan jilatan pada penisku.

"Vin, aku mau keluar Vin... Ahh..."

Viny tidak merespon, malah terus menghisap dan menjilat penisku ini bak lolipop. Ah luar biasa sekali rasa nikmat yang ku rasakan.

"Ahh... Vin.. sshhh... VINYYY..."

Aku orgasme di dalam mulutnya. Cukup banyak sepertinya. Viny sampai berusaha menelan seluruh tumpahan spermaku ini di mulutnya. Dia nampak tersedak, wajahnya merah, dan matanya berair. Ya memang pengalaman pertama baginya.

"Banyak banget..."
"Ya kamu ditelen sih."
"Kan aku ingin bahagiain kamu."
"Yaudah sini gantian kamu sekarang."

Viny berdiri dan aku mulai melepaskan rok gombrongnya itu hingga jatuh di lantai. Terlihat daerah kewanitaannya yang tertutup oleh celana dalam berwarna hitam yang sedikit basah, mungkin karena foreplay-ku pada payudaranya tadi. Viny terlihat malu-malu, memang baru pertama kali. Ku tarik celana dalamnya hingga telapak kakinya. Kini Viny sudah telanjang bulat, terlihat vagina Viny yang telah lama aku impikan. Tercium bau harum vaginanya yang teramat harum itu. Nampaknya Viny sangat memperhatikan daerah kewanitaannya. Vagina berwarna merah muda dengan bulu kemaluan yang tipis itu sukses membuatku melayang-layang. Kuelus-elus vagina itu dengan tangan kananku.

"Aahhhh..."

Desahnya ketika ku mulai bermain dengan tanganku. Aku memberhentikan rangsanganku itu dan melihat ke arah Viny yang memasang wajah pasrah.

Aku mulai menjilati vagina Viny.

"MMMMHHHHHH DOOO... MMMMHHHH"

Ku percepat jilatanku pada vaginanya. Setiap bagian dari vaginanya aku jilati dengan lidahku. Aku memasukkan sedikit lidahku ke bagian celah vaginanya, dan mulai menyentuh klitorisnya.

"NGGAAAAHHHH YANG AHH MAUU PIPIIIIIISSS MMHHHH"

Viny menjerit, merasakan squirting pertama kali dalam hidupnya. Cairan mani itu kujilat tanpa rasa jijik sekalipun. Ini pertama kali aku merasakan cairan ini, rasanya asin. Tubuhnya langsung jatuh, namun sempat aku tahan. Terlihat vaginanya yang semakin berwarna merah.

"Yang, gendong ke kamar kamu." Rengeknya.
"Tapi Vin, kamu masih kuat?"
"Aku kuat kok. Ini belum hadiah utama."

Oke.

Kugotong tubuhnya ke dalam kamarku yang berada di lantai atas. Kutelentangkan tubuhnya perlahan di atas kasur.

"Langsung aja ya yang."
"Kamu yakin? Ini bakal sakit."
"Ini buat kamu."
"Yaudah kamu ambil posisi paling nyaman ya."

Aku mengambil posisi missionaris, karena posisi ini adalah posisi terbaik bagi pemula seperti Viny. Setelah siap, kuposisikan ujung penisku persis di depan mulut vaginanya. Viny menutup matanya, sementara aku mendorong secara perlahan penisku hingga masuk ke dalam vaginanya yang teramat sempit itu.

"MMHHH..."

Aku terus mendorongnya perlahan hingga mentok pada suatu selaput.

"Vin, siap Vin?"
"Iya." Viny membuka menutup matanya lagi.

Ku dorong dengan kuat hingga penisku masuk seluruhnya, bahkan hingga menyentuh rahimnya.

"NGAAAHHHH DOOOO SAKIT DOOOOO SAKITTT..."

Viny mencengkram kasur, menangis histeris menahan sakit. Wajahnya memerah, air matanya keluar. Terlihat darah segar yang merembes dari vaginanya dan menodai kasurku. Telah kurenggut kegadisannya, kini dia bukanlah seorang gadis lagi. Kutenangkan Viny dengan mencium keningnya dan mengelus-elus rambutnya.

Kudiamkan beberapa saat penisku di dalam vaginanya hingga Viny mulai tenang dan tidak merasakan sakit lagi. Selama itu juga aku merasakan vaginanya yang sangat rapat dan bekedut kencang.

"Vin, mulai ya."
"I.. i.. iya. Tapi pelan-pelan ya."

Aku mulai mengenjotnya dengan tempo perlahan. Pelan tapi pasti aku menggenjotnya supaya dia dapat beradaptasi dengan vaginanya yang pertama kali dimasuki penis ini.

Ku dorong dan tarik penisku, merasakan bertapa sempitnya penisku menembus vagina nya. Vaginanya yang terasa lembab di penisku menambah rasa nikmat tiap kali aku menggenjotnya. Mulutnya yang awalnya mengeluarkan suara kesakitan, kini mulai mengeluarkan suara rasa nikmat.

"Doo... ahh... OHH... mmhhhh..."

Kini aku sudah menggenjotnya dengan tempo yang cepat. Jepitan vagina Viny memang teramat nikmat, sampai-sampai sekarang aku merasa melayang. Desahannya itu membuatku tambah bersemangat untuk menggenjotnya, luar biasa nikmatnya!

Sekitar 10 menit kami bersetubuh, kini rambutnya sudah lepek dan berantakkan tak beraturan. Tubuh kami berkeringat, membuat semangatku terus membara. Aku terus menggenjotnya dengan semangat 45.

"Yang... Ah.. Do... Mau pipis... Mmhhh.... lagiiii"

Benar saja, aku merasakan cairan hangat berada dalam penisku. Nafasnya kini sangat tidak teratur, menikmati orgasme keduanya hari ini. Muka Viny makin berwarna merah. Kuberhentikan genjotanku karena pasti akan sakit sekali baginya jika aku masih menggenjotnya dalam konsisi orgasme.

"Lanjut ya Vin, aku belum keluar nih."
"Haahhh... Iya yang... Haaahhhh..."

Setelah Viny mulai tenang, aku menggenjot lagi Viny lagi dengan tempo yang sedang. Desahannya membuatku bersemangat hingga aku menaikkan tempo genjotanku ini. Rasa lembab dari vaginanya menambah nikmat persetubuhan ini.

Lima menit menggenjot vagina Viny, penisku gudah terasa gatal. Terasa amat gatal di ujung penisku. Sebentar lagi penisku akan menembakkan muatannya.

"Vin... ah... aku mau keluar Vin... sshhh..."
"Mmmhhhh... keluarinnya... di dalem... ahh ya yang... mmmhhhh..."
"Ngghhhh... Vin... kamu yakin... sshhh... Vin...??"
"Mmmhhh... Iyaa... Sshhh..."

Keluarin di dalam? Aku sih inginnya juga seperti itu. Tapi akal sehatku tetap bermain di sini. Aku tetap akan mengeluarkannya di luar. Tapi kaki Viny mengunci tubuhku sehingga tidak dapat bergerak dengan bebas dari tubuhnya.

"Vin... Sshhh... Kamu kok... VINYYY...."

Spermaku keluar di dalam vaginanya. Penisku dicabut dari vagina Viny, terlihat cairan putih yang merembes dari lubang vagina itu. Tubuhku kini berasa tidak berdaya lagi sehingga mulai kehilangan keseimbangan dan terjatuh di atas Viny. Kami sama-sama mengatur nafas, dan saling berhadapan.

"Haaahhhh... Vin...."
"Haaahhhh... Iya yang... hhhh."
"Maaf dah ngehilangin kerhomatanmu... hhh... Maaf juga dah bikin kamu kecapekan malam-malam."
"Haahhhh... Ga papa... hhh.. ini semuahhh... punya kamu kok... hhh..."
"Terus soal keluar di dalam... hhh... aku masih ingin kamu berativitas seperti biasanya... hhh"
"Hhh... Aku... hhh... lagi... ga subur yang... hhh."

Yasudahlah. Kupidahkan tubuhku sehingga aku berada di sebelah kanannya. Namun saat kulihat jam, sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam.

"Vin, kamu ga dicariin orang tua kamu?"
"Aku dah ijin yang... hhh... mau nginep di temen... hhh... Udah siap-siap juga yang... hhh..."
"Yaudah. Kamu tidur ya."

Aku menarik selimut yang berada di bagian ujung bawah kasur ini. Selimut ini menutupi tubuhku dan tubuhnya yang tanpa busana ini. Tak lupa kukecup keningnya sebelum tidur. Sebuah pemandangan yang indah melihat wajahnya itu sebelum tidur.
 
Terakhir diubah:
Gimana kk updatenya? Akhirnya Viny sudah ternodai sama orang tersayang ><

Part V rilis hari sekitar hari senin depan ya. Ada acara kepanitiaan, sudah mulai sibuk ><
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd