Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG 4 ART, 4 Sensasi (Widi, Iyan, Yuli, Teteh)

Jika cerita sinta dan nina ku gabung di Trit ini, gimana? Ada mama nya sinta juga lho.


  • Total voters
    541
  • Poll closed .
Mantul hu
Maraton bacanya ngaceng terus....
 
RIYANI - CHAPTER 15 (IYAN vs WIDI)

<-Prev

Pas aku sudah di depan pintu, istri ku bilang, "yah.. nanti dulu itu di kamar mandi ada si......."
Dan bertepatan dengan itu pula, pintu kamar mandi terbuka dan yang bikin aku kaget setengah mati, ternyata yang keluar dari kamar mandi itu adalah si........
".. widi", istri ku menyahut.
"Malam pak.", Sahut widi sambil menunduk permisi dsn menuju ke ruang tv untuk ngumpul dengan yang lainnya

"Malam widi", jawabku berusaha santai

Aku masuk kamar mandi utk kencing dan mikir kenapa Widi bisa ikut ya. Apa Widi udah cerita semua hubungan kami?

Apa Widi hamil?

Tapi ku lihat perut dia biasa ajah.

Sumpah aku deg degan saat itu, plus ibu mertua juga ikut pula.

Bisa kacau urusan kalo rame neh.

Kelar kencing aku ke meja makan, dan istri ngomong, "yah, mau langsung makan apa mandi dulu?".

"Makan dulu deh, dah lapar. Udah pada makan semu?", tanya ku

"Udah semua tadi abis isya, nunggu ayah kelamaan", jawab nya.

"Ibu, kaka, makan dulu ya", tawar ku ke mereka

"Ya kamu makan la dulu, di", balas mereka.

Aku sama kaka ipar yg ini biasa saja, buka selera ku, karena ipar ku yg cewek cuma dia aja yg ga bisa menarik perhatian libido ku. Hahahahaa..

Beda dengan mama nya Sinta, yg .... Ya tau lah kriteria utk masuk bank swasta kek mana. Hehehe

Meja makan dan ruang tv di batasi oleh tembok, jadi aku ga bisa melihat mereka, tapi ada jendela kaca mati, yg terlihat hanya TV yg sedang mereka tonton.

"Widi, mau kemana lo?", Ipar ku negur widi yg berdiri bareng sama Iyan

"Iyan mau curhat, tan, biasa urusan cewek", jawab widi

Widi dan iyan jalan menuju kamar iyan yg otomatis melewati meja makan, dan saat mereka ada di belakang ku, iyan nyolek pundak aku sambil jalan duluan, dan ga lama Widi juga nyolek pinggang ku sambil jalan mengikuti iyan.

Di depan pintu kamar Iyan, mereka berdua berhenti sejenak dan menatap ku, sambil memberi kode telunjuk di bibir.

WTF, apa2an mereka ini??

Lalu kemudian mereka berdua tersenyum dengan sangat manis dan masuk ke kamar iyan dan pintu ditutup.

Selera makan ku mendadak hilang, padahal baru setengah piring ku makan.

Ada apa mereka berdua? Kenapa bisa langsung akrab gitu?

"Mah.. kenyang euy, dah kemalaman juga makan malam nya", kata ku ke istri

"Ya udah, tinggal aja, mandi gih, oiya tadi abis magrib pa rt ke sini nyariin, ga tau ada apa, katany ntar suruh ke saung kalo dah balik dan santai", kata istri

"Ya udah, ntar ke sana", jawab ku sambil naek keatas utk mandi.

Kelar mandi aku turun ke bawah, aku temui mereka yg lagi asyik ngobrol, tapi iyan widi gada, kayak nya masih di kamar.

"Ibu nginep kan?", Tanya ku

"Iya yah, besok pada mau ngajakin berenang", kata istri

"Ya udah nanti semua pada tidur di atas ajah enak adem ada ac, di bawah panas cuma pake kipas", kata ku

"Iya gampang nanti", kata istri

Dan aku pun keluar ke arah saung, dan sampai di saung ada tetangga ku di blok kontrakan lama yang memang lagi ikutan nongkrong, kyk nya dia abis maen gaple, soale agak santai ga ikutan maen.

"Broh... Widi ada di rumah lo ye?", Tanya dia

"Eh kehed.. tau dari mane lo bangsat", tanya ku

"Hahahahah ya tau lah tadi maen ayunan di fasum ama anak2 lo, ada iyan juga", kata dia.

"Ciyeeeee.. bisa ngewe dah neh ntar malam", goda nya

"Kanjut hidueng siaaahhh", jawab ku sambil kamu ngakak berdua

---------

"Ping!!!, Yah nanti tidur di ruang tivi ya, kamar kita n anak2 udah kebagi sama ibu n kaka", istri chay ku di bbm

"Ok mah, aman.. ", balas ku

"Bantal guling ama karpet udah di gelar ama iyan, iyan ama widi tidur berdua di kamar iyan", balas nya

"Oh gitu, ya sudah ok", ku jawab

---------

Ada kali se jam an aku ngobrol dengan pa RT, aku ngerasa ngantuk banget jadi ku putuskan utk pulang duluan walau masih ada beberapa kawan2 yg nongkrong.

Sampai rumah aku masuk dan lgsg ke kamar mandi bawah utk bersih2 dan kencing, ku lihat kamar iyan remang2 pake lampu tidur, tapi ku dengar ada obrolan suara2 tipis di selingi dengan ketaw2 kecil, rupanya mereka belum tidur.

Aku naik ke atas sekalian lah ku ganti pakai celana pendek tanpa cd dan kaos, ku ambil di tempat cucian yang habis diangkat dari jemuran, bau asap rokok banget.

Cek kamar ku ada anak2 dan istri, sedangkan ibu mertua n ipar ku di kasur anak2 yg model sorong.

Kembali ku turun ke bawah, dan ke arah ruang tv dan kembali ku dengar obrolan2 widi dan iyan terdengar samar2, karena memang di belakang TV itu lgsg kamar iyan, dan di atas nya ada ventilasi 2 lubang yg menuju ke ruang TV.

Aku nyalakan lampu ruang tv, dan ku lihat sudah tersedia karpet bantal dan guling.

Balik ke dapur, ku buka kulkas, minum air dingin, tumben sih memang, tapi kayak nya enak minum air dingin malam itu, mungkin karena hawa di saung tadi yg tidak ada angin jadi agak panas.

Tidak ada lagi suara dari kamar Iyan, mungkin mereka sudah terlelap.

Ku rebahkan badan di karpet dan sempat mikir maksud colekan mereka berdua dan kode telunjuk di bibir. Apakah mereka sudah saling bercerita tentang hubungan ku dengan masing2 dari mereka ? atau ada hal lain kah ?

Ku coba sms ke iyan dan widi.

“iyan sudah tidur ?”, sms terkirim ke iyan

“widi dah tidur kah?”, sms terkirim ke widi, tapi ada bunyi notif di hape nya, kyk nya ga di getar / silent sama dia.

Ku tunggu 5 menit gada balasan, ku pikir mereka sudah terlelap, ya sudahlah ku bangkit dan nyalakan lampur kamar mandi bawah, dan ku matikan lampu ruang TV, agar mata ku tidak terlalu silau saat tidur.

Sebenarnya aku kangen dengan sosok widi, terutama kangen toket dan memek nya. Hahahhaa

Dah lama juga ga ngentot ama dia, aku pun lupa udah berapa bulan ga ketemuan ama dia, aku sudah asyik dengan sempit nya lubang memek iyan. Hehehehe

Ku letakkan HP di lantai dan tidur.

--------

Dalam tidur aku seperti bermimpi sedang merasakan ngentot dengan wanita. Sangat nikmat sekali dengan posisi ku di bawah, wanita itu berada di atas dan menaik-turunkan pantat nya secara perlahan.

Mimpi itu terasa sangat nyata banget, aku merasakan di entot dengan memek yang penuh dengan lendir, sangat basah dan banyak.

Ga lama, tiba2 kesadaran ku muncul dan ku coba buka perlahan mata ku, dalam redup nya cahaya ruang tv, aku melihat sosok hitam dengan bersimpuh di kaki ku, dan rasa nikmat itu makin menjadi.

Ku coba memfokuskan mata ku ke sosok itu, dan aku yakin ini bukan mimpi..

Tapi siapa sosok yang di dekat kaki ku ?

Setelah alam sadar ku pulih, aku bisa yakin lagi kalo itu adalah widi, aku tau dari posturnya walau dia sedang bersimpuh, dan dia sedang melakukan sepongan ke kontol ku, tapi kenapa dia pakai rok ? aku belum pernah melihat widi pakai rok, biasanya celana pendek atau panjang.

“Widiiiiiii”, tegurku pelan, “kamuuu.....”

Belum sempat ku lanjut, widi melepas sepongan nya dari kontol ku dan melihat ke arah ku sambil memberi kode telunjuk di bibir.

Cahaya lampu kamar mandi denan pintu terbuka memang bisa memberikan siluet dengan jelas kalo itu widi, walau aku tidak bisa melihat muka nya, karena dia membelakangi kamar mandi.

Ku lihat celana kolor ku sudah turun sampai di bawah

Widi merangkak ke arah sisi kanan ku, dan maju ke muka ku, tapi ternyata dia ke arah kuping kanan ku dan membisikkan, “pak... maaf kalo widi lancang, tapi jujur widi kangen dengan semua ini bersama bapak”.

Aku kaget dan ku coba sentuh pipi kiri dia dengan telapak tangan kanan ku, terjepitlah jemariku di pipi dan pundak kiri nya.

“bapak diam saja ya, biar widi aja”, bisik dia kembali, aku hanya diam mengikuti perintah widi.

Widi mencoba naik ke paha ku, di angkat rok nya yang ku perhatikan itu milik Iyan biasa pakai, dan di arahkan memek nya.

“bleesssss.. “, lancar jaya kontol ku masih ke memek nya, karena memang batang kontol ini sudah basah oleh sepongan widi dan di tambah memek widi sudah sangat becek..

“aaaahhh.. paaaaakk, enak banget paakkk... dah lama bangettttttt oooohhhhhh..”, desis widi menggerakkan pantat dan pinggul nya maju mundur naik turun di putar2, pokoknya yang kurasakan beri kenikmatan dari lubang memek nya widi.

Memang sih memek si widi tidak sesempit memek nya iyan, tapi gerakan widi ini luar bisa bisa menimbulkan kenikmata bagi ku, “aaaahhhh widiii”, erang ku pelan sambil ku tetap memberikan kode telunjuk ke bibir.

Pertemuan kelamin kami menimbulkan suara becek yang lumayan terdengar, “celepokk ciplak plok”, ahhh sungguh nikmat

Ga berselang 5 menit kemudian, “Aaaahhhhhhh,, oohhhhh.. paaaaakkkkk”, widi mengerang dan ambruk di dada ku dengan nafas yang memburu, yang ku yakin dia sudah mencapai orgasme pertama nya.

“paakkk.. enak banget, widi udah ga kuat”, bisik nye ke telinga ku

Posisi kepalanya ada di bahu kanan ku dan kepala ku menengok ke arah kiri.

Ku peluk erat tubuh widi yang masih menggunakan kaos, terasa basah oleh keringat nya.

Pantat nya terdiam di atas pahaku, mungkin dia sedang menikmati sensasi orgasme nya. Ku angkat rok nya dan ku elus2 pantat nya.

Saat ku coba gerakkan pantat ku, widi bangkit dan melepas memek nya dari kontol ku, “plopppp”, dan saat dia sudah bangun ku lihat di sebelah kanan ku, lebih teparnya di atas kepalaku, dari arah ruang tamu ku lihat iyan sudah berdiri di sana, sambil meremas toket dan memainkan memek nya dengan menggunakan rok.

“iyaaaannn”... tegur ku

“iya pak....”, sambil menjawab iyan maju ke arah ku dan tanpa izin dia langsung membuka kaki kanan nya dan duduk di paha ku.

“pak.....”, panggil nya sambil menatapku seakan seperti meminta izin

Aku sudah paham dan ku anggukkan kepala ku, dan dia menangkat rok nya dan maju sambil mengarahkan memek nya ke kontol ku yang masih tegak berdiri dan penuh oleh lendir dari memek widi.

Iyan sejenak terdiam dan menatap widi, yang kemudian widi melemparkan semacam kain untuk mengelap lendir si widi, yang ku tau kain itu adalah CD, entah punya siapa.

Selesai mengelap kontolku, iyan menindih kontol ku di jepitan paha nya dan menggerakkan pantat nya maju mudur.

“aaahhhhhh.. eesstttt paakkk, uuggghhhh, enak”, desah iyan

Ku rasakan memek iyan sudah begitu basah, dan ga lama setelah gesekan itu, iyan memegang kontol ku dan mengarahkan ke memek nya, dan... memang agak susah masuk nya, butuh beberapa kali sambil ku bantu gerakkan pantat ku, dan akhirnya “Blesssss” kontol ku masuk ke memek iyan..

“aaaahhhhh.. uuggggghh iyaaannnnn”, tanpa gengsi aku duluan yang mendesah, yang kemudian di susul oleh iyan, “ohhh paaakkk.. eestttttt.. enak banget”, desah nya.

Iyan bergerak naik turun untuk dan jujur gerakan nya tidak sehebat widi, tapi jepitan memek nya itu yang bikin aku ga bisa nahan lama2.

Saat iyan asyik menggoyangkan pantat nya, aku rasakan sperma ku akan meletus, dan segera ku tahan pantat iyan agar tidak segera crot sebelum waktunya.

Aku buka baju ku, dan “iyan,, jilat ini (puting kiri), widi kamu jilat ini (puting kanan)”, perintah ku ke mereka.

Tanpa banyak omong, mereka melakukan jilatan di kedua pentil ku, dan ahhhh.. gilaaaa, jilatan nya memberikan sebuah aliran listrik birahi yang sangat.

“aaahhhh.. iyaaann.. widii.. terus sayang....”, erang ku sambil tangan kanan ku mencari paha widi dan segera jemariku bermain di dalam memek widi yang sedang nungging menjilati pentil kanan ku.

“eeehhhmmmmm”, hanya gumaman nikmat yang ku dengar dari widi saat jemari ku bermain di memek nya.

iyan masih berusaha ingin menggerakan pantat, tapi aku tetap tahan dengan tangan kiri ku, aku mau menikmati sensari jilatan dari ke dua gadis muda ini.

Beberapa saat kemudian, setelah aku bisa menguasai hasratku, ku coba gerakkan pantat ku dan langsung di sambut oleh iyan sambil melepas jilatan nya dan duduk di atas pahaku sambil menggoyangkan pantat nya.

“ohhh paaakkk..”, desis iyan..

“enak yan?”, tanya widi melepas jilatan nya sambil melihat mata ku dan goyangan iyan.

“enak banget wid. .uuugggghhhh”, jawab iyan

Iseng ku coba angkat rok mereka berdua, tapi sama mereka langsung di tutup agar tidak terlihat.

Aku segera paham kalo mereka berdua masih canggung karena baru mengenal satu sama lain, apalagi mereka dalam kondisi terkukung dalam suasana keringat birahi di ruang tamu yang hanya di temani oleh kipas angin putar di eternit.

Masih dengan menggoyangkan pantat nya, iyan kembali mendesah2 nikmat, “ohhhh eestttt uuggggghhhh enak bangettttt”

Ku lihat widi hanya terpana, tak tega melihatnya, ku tarik widi agar segera mendudukan dada ku, dengan ke dua tangan ku, ku tarik agar lebih dekat memek nya me mulut ku, dan dengan bertumpu dengan dengkul nya. Ku angkat rok widi, tapi dia menolak dan menurukan nya, tapi ku paksa karena yang kuangkat hanya rok bagian depan saja, agar aku bisa menentukan lidah ku saat jilmek.

Tepat sudah itil nya berada di lidah ku, ga pakai berlama2 menyiksa birahi widi, aku langsung menjilati itil dan memek nya, “ohhh bapaaaaakkkkk, uuggghhhh eeessssttt.. paaakk aduuuuhhhh”, erang widi sambil menggerakkan pantatnya yang memudahkan ku tidak perlu capek2 jilat memek dan itil nya, aku cukup menjulurkan lidah ku tanpa ada gerakan kepala atau lidah.

Iyan tidak bisa ku lihat kondisinya, tapi tetap bisa sangat ku rasakan jepitan paha nya, dan benar2 aku ga bisa menahan diriku.

Ku lepas jilatan ku di memek widi, “iyaann.. widi... eeehhmmm,,,, ohhhhh.. bapak mau keluarrr.. udah ga kuat.. aaahhhhhh”, ucap ku

Mendengar omongan ku, widi langsung bangun dari dada ku dan berdiri kemudian menyuruh iyan untuk melepaskan memek nya dari kontol ku, dan seketika itu juga iyan bangun dan bangkit lalu duduk di atas mulut ku, ku lihat iyan sepertinya tidak menampakkan rasa marah.

Aku yakin mereka sudah merencanakan hal ini sebelumnya saat mereka berdua di kamar sedang “curhat”.

Aku pegang pantat iyan dan ku majukkkan ke mulutku, lalu ku jilat2 dengan beringas, karena gerakan iyan tidak sedahsyat widi, jadi aku harus ekstra keras membuat iyan orgasme, “aahhhh bapaaakkk.. enak banget paaakkk uugggghhhh”, erang iyan

Di sisi lain, memek widi sudah mengunyah kontol ku dengan bunyi seperti orang makan nasi nyiplak.

“plok. Plok. Ciplak ciplakk”, basah sekali memek widi

“paaakkk. Aaaaahhhhhh.. bapaaakkkk.. widi kangeeeennnn....”, desah widi sambil bicara soal kangen.

Kira2 5 menitan kami beraktivitas dalam birahi, “iyan... ayo......cepet”, tegur widi ke iyan sambil gerakan widi sekarang makin di percepat.

“iya wid.. ntar bareng”, balas iyan yang sekarang mengocok memek nya dengan jari nya. “ohhhhh. Uuuggggghhhh”, desah iyan.

Aku yang mendapat gerakan beringas dari widi, udah ga kuat lagi menahan, “widi.. aaahhhhh bapak udah ga kuat, mau ....”, kata ku sambil ku lepas jilatan ku ke iyan.

Omonganku di putus oleh widi, “iiii iiya pak ooohhhhh, ke.. ke... luarin aja di da.... lam pak, 2 hari lagi widi mau dapet. Aaaaahhhhhh”, balas widi sambil lanjut ku jilat memek iyan.

Dan .. “crottt crotttttt crotttttt . aaaahhhhh.. ugggggghhhh.. widiiii iyaaaaannnnnn....”, meledak sudah sperma ku di dalam memek widi, entah berapa kali tembakan, tubuh ku kejang2 dan iyan yang jadi sasaran, ku peluk paha iyan di dadaku dengan tekanan ku, dan aku ga tau jilatain ku memek iyan seperti apa.

“widddd... “, tegur iyaann

“iya yan, sama...”, kata widi..

Aku yang masih merasakan nikmat nya ejakulasi, tetap berusaha menjulurkan lidah agar tetap mengenai memek iyan.

“iyaaaannnnn.... ayyoooo”, kata widi

“iya wid”, balas iyaaann...

“ohhh aaahhh eeesttttt uuggggggghhhhhh aaaahhhhhhhhhhh”, suara mereka berdua bersahutan dan sepertinya dan akhirnya iyan mengejang hebat di kepalaku, di jepitnya kepalaku dengan paha dan dengkul nya... sedangkan tubuh widi ambruk di perutku dan kepalnya berada di lengan kiri ku.

“hosssshhh hossshhh”, ku dengar dengan jelas nafas widi memburu seperti habis berlari jauh.

Memek Iyan pun masih berada di dagu ku.

Beberapa saat kemudian, setelah kesadaran kami sudah pulih, iyan dan widi bangkit dari posisi kita masing2..

Posisi ku masih tiduran, dan ku mundurkan badan, agar aku bisa setengah bersender ke tembok

iyan duduk di sebelah kiri ku, widi duduk di sebelah kanan ku, dan rok mereka tetap menutupi memek mereka dan tidak mau terlihat satu sama lain. Hahahha. Lucu sih...

kedua tangan ku masuk ke dalam paha mereka dan ku elus2..... tidak ada obrolan

hanya tatapan mereka berdua sepertinya puas dan bahagia atas kejadian ini.

“wid... banjir ga?”, iyan tanya ke widi

“banjir banget yan, elo ada lap ga..?”, balas widi ke iyan

“ya udah nanti karpet yang banjir di tambal pake sprei gua, besok lo bantuin gua cuci karpet ini ya”, kata iyan ke widi

“iya lah pasti gua bantuin, tenang aja ngapah”, balas widia.

Kembali mereka berdua memandangiku sambil tangan mereka berdua mengelu2 pipiku, sama persis seperti perlakuan ku ke mereka.

Aku balas dengan menjepitkan tangan mereka ke kanan dan kiri secara bergantian.

“bapak ga ngerti, kenapa bisa gini, kalian harus jelaskan semuanya yang detil”, tanya ku ke mereka.

Mereka hanya tersenyum dan kemudian iyan cium pipi kiri ku, lalu bangkit melompati dada ku sambil berkata, “misi pak, maaf ya iyan langkahin bapak”, kata iyan sambil jalan ke arah kamar nya.

Pun dengan widi yang mencium pipi kanan ku dan mengecup bibir ku agak lama.

Iyan datang kembali dengan membawa sprei, dan “wid.. neh sprei nya lo pasang sendiri, kan bekas memek lo tuh karpet”, kata iyan ke widi

Widi melepas ciuman di pipiku, dan di ambil nya sprei dari tangan iyan, yang sudah di lipat jadi beberapa bagian, dan di letakkan di atas karpet yang bekas cairan memek nya wdi., dan kemudian balik keluar ruang tv.

“hey.. kenapa kalian ini kenapa ga mau jawab.”, lanjut ku

Mereka berdua saling pandang dan kemudian senyum dan kompak sambil memberikan kode telunjuk di bibir.

“dah bapak ganteng... met istirahat”, kata widi

“nanti iyan jelasin pak, tapi nunggu waktu yang (sambil kasih kode telunjuk di bibir) lagi”, balas iyan.

Mereka berbalik arah dambil pegangan tangan, iyan di kiri, widi di kanan, dan kemudian berjalan masuk ke kamar, dan “klik.. klik”, terdengar suara kunci 2x di pintu kamar iyan.

Aku bangkit, ku pakai kaosku dan menuju kamar mandi untuk bersih2. Setelah bersih2 aku keluar kamar mandi dan sempat kaget juga, aku melihat 2 kepala gadis muncul di jendela kaca iyan.

Ternyata widi dan iyan membuka hordeng lebar2 dan melihat ku sedang bersih2, sialan neh wadon...

Terlihat oleh ku senyuman manis mereka berdua dinihari itu, seakan2 seperti memberitahukan bahwa mereka bahagia untuk kejadian barusan.

Aku balas mereka dengan senyum juga, yang makin membuat mereka jadi salting dan seperti kegeeran.

Dalam hati, “dasar bocah abg, udah beberapa kali ngewe, masih aja kegeeran”

Aku masuk ke ruang tamu dan terdengar suara hordeng bergeser, “oh dah diutup”, batin ku

Sumpah, lelah sekali badan ku dan ingin rasanya ku pejamkan mata, gada suara di kamar iyan. Hening.. hanya suara detak jam dinding dan suara kipas angin berputar2, menemani lelapnya tidur kami bertiga dinihari ini.

---------------------------

Next ->
 
Terakhir diubah:
Om om girang semproters,
Aku bukan pria tampan seperti artis2 ganteng atau pun bertubuh atletis.
Biasa saja standar nasional.

Tapi menurut bos ku di kantor yg hobi ngentot juga, dan karena dia juga jebolan S2 psikologi, dia pernah ngobrol banyak dengan ku saat suasana santai di luar jam kerja, jika aku punya kelebihan di bibir, yang menurut dia aku di beri julukan "LIE-BOY", yang artinya jika aku bicara dengan lawan jenis, dan mereka melihat bibir ku serta aksen dan intonasi yg ku keluarkan secara alami tanpa di buat2, maka lawan jenis itu akan "tunduk" secara perlahan.

Memang ku akuin apa yang di bilang ada benarnya juga, walau ga semua lawan jenis bisa di "tundukkan" tapi mayoritas pasti seperti itu.

Saat kuliah di jurusan teknik tahun 97-an, temen2 cowok ku mengaku heran aku pakai jimat apa kok bisa cewek2 dari jurusan lain seperti akuntansi dan sekretaris bisa ada di seputaran ruang atau lab teknik selagi ada aku, hanya utk sekedar say hello ke aku.

Ya aku pun ga pernah tau dan merasa kelebihan yg ku miliki, tapi ada satu kawan cowok ku anak teknik mengatakan kalo aku ini gaya bicara nya yang lembut jika sudah berhadapan ke cewek dan sikap ku yang cenderung cuek dan santai ke cewek, kecuali ke cewek yang aku suka.
Padahal jika aku sudah ngumpul dengan kawan2 cowok, ya aslinya keluar, gada lembut2 nya ngomong ke cowok.

Seperti aku ngomong ke om om di komplek lah, bahasa kebon binatang dan selangkangan keluar semua. Hahahahah...

Mungkin ada juga beberapa om om disini yang menganggap selera ku hanya sebatas di level ART saja. Itu salah broh.
Mereka juga wanita, punya rasa dan nafsu.
Hanya status aja yang berbeda dan memang kebetulan aja widi dan Iyan ini good looking dari berbagai aspek.

Aku pun pernah juga berhubungan dengan wanita kantoran yang selalu berpakain elegan dan modis, wangi dan mulus tapi buat apa jika saat kita pegang memek nya dan kita cium jari kita tercium bau anyir atau bau ga sedap.

Jadi janganlah melihat dari sisi status jika sudah bicara urusan SEKS, yang kita fokuskan hanyalah gimana caranya agar sama2 bisa terpuaskan secara nafsu birahi.


Maaf jika tulisan ini agak menyimpang. 😁😁🙏🙏🙏
 
3some yang tidak direncanakan oleh bapak. tapi di kerjakan oleh 2 art sangean.

Trima kasih suhu updatenya. Kangen widi nya terbayarkan

Semangst suhu
Pepatah kuno jaman sekspurbakala mengatakan, sebelum menyentuh memek nya, sentuh lah dulu hati nya, dengan begitu mereka ada datang dengan sendirinya, tanpa kita sadari. Hehhehee
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd