Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG 4 ART, 4 Sensasi (Widi, Iyan, Yuli, Teteh)

Jika cerita sinta dan nina ku gabung di Trit ini, gimana? Ada mama nya sinta juga lho.


  • Total voters
    541
  • Poll closed .
Bimabet
hampir 10 page blm ada eksenya... bahkan modus pun belum.. fokus huu.. yg bikin menarik 4 to.. ini 10 page 1 aja belum ditempel.. haha
 
Bangsaattttt... aku nyenggol panci yang ada di tembok dan jatuh ke bawah.

Hilang sudah horny yang bentar lagi meledak, dan buru2 aku lari dan masuk ke dalam kamar ku, aku ga mikir lagi, yang penting harus segera kabur dari dapur.

Di kamar, aku lgsg pakai kaos dan celana pendek tanpa CD dan masih dalam keadaan dag dig dug, ku coba pejamkan mata.

Dan akhinya mulai berat, berat dan pulas.
<- prev

CHAPTER 4 (EKSIB VS SWALAYAN)

Minggu subuh aku tersadar dan bangun lebih cepat sekitar jam 4:30 an, istri ku belum bangun, kamar anak2 juga belum bangun.

Masih sepi di rumah. Aku duduk di meja komp dekat jendela ruang tamu, sambil mikir ternyata widi maniak seks juga dan gimana reaksi dia saat dengan panci yang jatuh tanpa sengaja kesenggol oleh ku ? Masih tetap menjadi pertanyaan besar.

Lagi asyik melamun dan mikir, terbersit ide gila, yaitu keinginan untuk eksib ke widi, taip gimana cara nya dan dimana ?

Aku dari sebelum nikah memang sudah punya kegiatan eksib dan masih berlanjut sampai tahun 2022 ini. Hahahaha... walau tidak se ekstrim jaman masih muda.

Jam menunjukan pukul 4:45, logika ku berfikir pasti seorang pembantu akan bangun lebih cepat untuk beberes rumah tempat dia bekerja dan tidak mungkin bangun siang. Kejadian di sabtu kemarin, aku ga tahu dia bangun jam berapa, karena aku pun bangun nya sudah agak siang.

Aahhhhhh... muncul ide...

Aku nyalakan lampu ruang tamu, lampu dapur kubiarkan mati, lalu masuk kamar mandi, lepas semua pakaian dan bugil. Pintu kamar mandi aku tutup tapi tidak ku rapatkan dan tidak aku kunci, ku sisakan celah sedikit. Dalam kamar mandi ada cermin yang menghadap ke pintu, jadi aku atur posisi sedemikian rupa, agar ku bisa lihat ke celah pintu yang terbuka. Setelah coba atur sana sini, akhirnya ku dapatkan spot yang pas untuk melakukan eksib sambil mantau pergerakan di luar pintu kamar mandi dari cermin.

Sambil menunggu widi keluar kamar, aku elus2 konkon sambil bayangin kejadian ngintip widi lagi colmek, dan memang benar kata kawan ku, sensasi memikirkan wanita selain istri, akan lebih cepat mentrigger libido kita, terbukti konkon ku langsung ngaceng, padahal cuma bayangin rekaman di otak ku pas dia colmek. Aku kocok2 lembut, kocok terus sampai pas mau crot, aku lepas kocokan dan ku tahan, biar ga crot sebelum waktunya.

Kok ini anak belum keluar juga, padahal udah agak lama juga aku di kamar mandi sekitar 15 menitan..

Ahhh.. ini mah zonk namanya, ya sudah lah, aku mandi aja, udah kadung bugil juga, sekalian nanti ku diskusikan sama istri ttg kerjaan widi apa saja, bangun jam berapa kalo pagi dll.

Pas mau ambil gayung, ga lama aku dengar suara alarm dari pelan sampai kencang. Aku mikir, alarm siapa? Aku dan istri ga pernah set alarm kalo wiken, kecuali workday aja. Aku pastikan ini pasti alarm dari HP widi.

Ga lama alarn tersebut mati, dan ku yakin pasti widi sudah bangun, aku atur posisi ku ke semula, agar saat widi melintas ke dapur akan terlihat konkon ku dengan posisi ku yang miring dari pintu kamar mandi.

Tetap ku elus2 dan kocok2 perlahan konkon ku sampai benar2 keras dan ngaceng melengkung ke atas, sumpah deg-degan, karena walaupun aku sering eksib, tapi belum pernah melakukan ini di rumah sendiri.

Ngga lama terdengar suara pintu kamar di buka, (ngggeeeeekkkkkkkk), aku yakin banget ini pasti dari kamar anak2.

Aku langsung arahkan kepala ku ke arah cermin di sebelah kiri ku, sambil ku pegang konkon ku yang ngaceng, seakan2 lagi kencing.

Dan benar saja, sekelebat ada yang lewat di depan pintu kamar mandi menuju dapur, tapi beberapa detik kemudian aku sempat melihat ada muncul dari cermin penampakan rambut yang nongol dari sisi pintu kamar mandi sampai terlihat jidat dan mata kiri nya saja. Aku melihat dari cermin dengan jelas pergerakan dia, karena cermin nya tidak terlalu besar, hanya seukuran kepala manusia dewasa, jadi dari arah luar kamar mandi tidak akan terlalu fokus ke arah cermin. Aku lihat mata widi mengarah ke konkon ku, lama memandang ke dalam kamar mandi.

Dan showtime di mulai....

Dengan kondisi konkon yang mengacung tegak, dan berpura2 tidak sadar ada widi yang mengintip, aku keluar dan buka pintu kamar mandi dengan gerakan cepat.

Jengggg jenggggg.....

“Aaauwww”, Kulihat widi kaget bukan main dan mata kami saling bertemu dan sempat mau menjerit tapi untung nya tuh anak menutup mulut nya pakai telapak tangan tangan dia, dan aku pun berpura2 kaget juga di depan dia, tapi sambil ku kasih kode jari telunjuk di bibir ku, menandakan agar diam dan tidak bersuara.

Aku suruh dia dengan setengah berbisik, “kamu ambilkan handuk saya”, tapi posisi ku tetap berdiri di depan dia dengan konkon ngaceng penuh.

Widi tetap diam, yang tadi nya mata dia mengarah ke mataku, sekarang turun menuju ke arah konkon.

“hey, widi... ambilkan handuk saya”, ku sentuh dia dengan menepak pundak kiri nya.

“iii.. iya iya, paakkkk”, dengan terbata2 dia menjawab dan berjalan ke arah dapur untuk ambil handuk.

Posisi ku masih tetap di kamar mandi dengan pintu terbuka lebar, aku mau liat reaksi dia selanjut nya, dan memang benar sambil mengantarkan handuk, mata nya masih tetap tertuju ke arah konkon ku.

“ii.. iini pak, handuk nya”, kata dia sambil menyerahkan handuk ku

“sstttt sstttt”, aku tetap kasih kode telunjuk di bibir ke dia.

Akhirnya untuk kali ini aku mengalah untuk membiarkan konkon ku lemas dengan sendiri nya tanpa crottt.

Ku lanjut mandi dan pas keluar kamar mandi, rupanya rumah sudah rapih di bersihkan oleh widi.

Aku masuk kamar dan ku bangunkan istriku untuk beli nasduk, menu sarapan seperti biasa kalo wiken.

Kulihat sudah jam 5:30 an, sudah mulai agak terang di luar, tapi tetap terlihat gelap.

“tumben yah udah mandi jam segini”, tanya istriku

“iya, tadi pas pup, kondisi agak ngantuk ga sengaja gayung lepas dan kena baju, ya sudahlah sekalian aja mandi”, jawab ku yang masih berada di kamar masih pakai handuk, tapi sudah pakai kaos.

“Yah, mama beli nasduk dulu ya, itu widi lagi di luar nyapu teras, nanti mobil nya keluarin aja dari parkiran biar bisa di sapu dan sikat lantai parkiran nya”, sambil siap2 mau jalan ke warung yang jual nasduk.

Oiya, aku lupa info semenjak pas pulang sabtu malam minggu itu, memang aku masukan mobil ke garasi dengan posisi mundur, jadi otomatis jendela kaca kamar ku tertutup oleh mobil dan tidak terlihat dari luar jalanan.

“ok mah, nanti ayah keluarin mobil nya, mau rebahan bentar ah, masih agak ngantuk”, jawab ku.

“ya udah tidur aja dulu di kamar... Widi, nanti kelar nyapu teras kamu buatkan susu untuk anak2 ya, bapak masih lanjut tidur”, istriku bicara ke aku dan widi sambil jalan ke pintu depan rumah.

“iya, bu.. nanti widi buatkan kelar beberes teras”, jawab widi.

Di dalam kamar, aku yang masih terobsesi dengan widi, mencoba mengatur cara lagi untuk eksib dari dalam kamar. Aku buka sedikit hordeng kamar dan ku lihat antara jendela kaca dan mobil itu ada celah lumayan, dan sepertinya bisa di masuki oleh orang dewasa. Kebetulan di sebelah jendela kamar ku ada meja rias yang ada cermin oval besar, sengaja di letakkan di dekat jendela agar lebih terang untuk bercermin.

Aku coba buka sedikit demi sedikit hordeng, dan ku rebahkan badan ku di kasur, sambil ku melihat ke cermin dan sepertinya memang terlihat widi sedang menyapu teras rumah yang masih ada tanah kerilik (belum di semen), terdengar jelas gesekan sapu lidi ke tanah.

Aku buka lagi hordeng agak lebar dan ku coba lihat dari kasur, dan jelas nampak widi. Ku coba lagi cek posisi kepala ku jika ku tempatkan di bagian kasur pas pantat ku berada, ku lihat ke cermin lagi, ambooiiyyy dari sini ternyata jelas dan presisi banget kelihatan widi sedang menyapu dan tempat dimana ada jejak telapak tangan di jendela kaca.

Aku makin yakin bahwa widi lah yang mengintip ku saat sabtu pagi aku tidur sampai bangun siang.

Di kamar aku matikan lampu utama yang ada di eternit, dan ku nyalakan lampu meja rias, dan pastinya yang terlihat dari luar adalah dari perut ku ke bawah sampai kaki, sedangkan dada sampai kepala tidak akan terlihat jelas hanya samar2 saja.

Dengan handuk yang masih melingkar di pinggang, aku rebahan dengan posisi normal dan aku elus2 konkon ku sampai ngaceng, tapi dalam kondiisi konkon masih di dalam handuk.

Benar dugaan ku, suara sapu lidi tiba2 berhenti dan ku dengar derap langkah sendal dia yang makin jelas menuju celah antara jendela dan belakang mobil. Posisi ku walau dengan mata terbuka lebar pun ku yakin tidak akan bisa di lihat dari luar, jadi ku fokuskan pandangan ke cermin di meja rias untuk melihat pergerakan widi.

Dan benar saja, itu anak sudah berada di sana dan jelas sekali terlihat dari cermin, posisi widi jelas aman tidak akan terlihat dari luar jalanan, karena terhalang APV yang memang bodi belakang nya tinggi. Kulihat mata dia berputar2 menyapu seluruh pandangan di dalam kamar melalui cermin, dan akhirnya ku tau pandangan mata dia tertuju tepat ke arah bawah perut ku.

Sengaja aku hanya mengelus2 saja tapi tidak aku buka handuk nya, mau menguji sampai sejauh mana widi menunggu dan berdisi di sana.

Aku angkat kaos ku sampai dada, dan kemainkan perut dengan ujung jari ku, lalu ke konkon, balik lagi ke perut, dan begitu terus sampai ku lihat gerakan widi sudah mulai tidak bisa diam, mungkin dia terangsang.

Jemari ku arahkan ke paha kanan ku dan ku elus2 lembut, tapi tetap dengan kondisi konkon dan paha kiriku tertutup handuk. Aku mainkan dari paha kanan, selangkangan sampai perut dan begitu terus, sungguh sensasi luar biasa yang ku dapatkan, konkon makin mengeras.

Kulihat di cermin, gerakan widi makin ga beraturan, terlihat jelas tangan kanan dia masuk ke dalam kaos dan ku yakin dia pasti sedang meremas toket nya, agak tersingkap sedikit itu kaos nya sehingga terlihat perutnya. Aku ga bisa meihat jelas perut dia mulus atau tidak, karena cahaya lampu meja rias tidak terlalu mengarah ke jendela. Aku tidak melihat tangan kiri nya, tapi yang ku lihat hanya gerakan kain rok nya yang bergerak secara teratur, dan ku pastikan dia sedang memainkan kemem nya.

Aku goda dia dengan kegiatan ku yang tadi tanpa membuka handuk, dan terus begitu. Tapi sepertinya aku ga kuat, aku mau segera memamerkan kocokan konkon ku secara langsung ke dia.

Perlahan aku elus2 paha kiri ku sambil ku tarik handuk dikit demi sedikit, dan makin random juga gerakan tangan widi di toket dan kemem nya.

Ku pikir, ya sudah lah saat nya untuk showtime... aku buka handuk ku dan terpampang lah konkon ku yang sudah ngaceng keras menjulang menuju pusar.

“aaahhhhh.. oohhhhh”, aku memang ga pandai mendesah kalo lagi ML atau coli

Aku kocok2 dengan cepat, karena aku ga mau melewatkan momen cantik ini sambil ku lihat di cermin gerakan rok widi yang makin cepat dan sampai akhirnya aku sepintar dengar suara lenguhan panjang, “aaaaahhh” tapi pelan, di barengi dengan gerakan kejang si widi, dan ku yakin dia sudah orgasme, dan sambil menutup mulut nya dengan tangan kanan.

Aku percepat kocokan, aku mau widi melihat sperma ku saat sikon begini..

Kira2 10 detik mau crotttt, “ttinnnnn tiiinnnn”, suara klakson terdengar.

“Widi, widiiiii.. ini tolong ambil nasduk nya dan bawa ke dalam rumah”, ternyata istriku sudah balik.

Widi gelagapan dan langsung merapihkan baju dan rok nya, dan ku lihat dia mengelap jemari kiri nya di rok, begitupun aku yang langsung pakai handuk kembali dan ku rapatkan konkon ku di jepitan lingkaran handuk.

“iiiyy .. iyaaa bu, sebentar..”, widi menyahut.

next ->
 
Terakhir diubah:
hampir 10 page blm ada eksenya... bahkan modus pun belum.. fokus huu.. yg bikin menarik 4 to.. ini 10 page 1 aja belum ditempel.. haha
Maaf abang, ane cuma mau ceritakan kronologi nya dengan detil, karena kalo ane ga detilkan, smaa aja bikin cerpen.
Maafkan ane ya bang. Jangan di lempar bata. 😭😭😭
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd