- Daftar
- 6 Jun 2012
- Post
- 1.141
- Like diterima
- 590
WARNING!!
Cerita ini hanyalah fiktif belaka, tanpa maksud menyudutkan orang-orang atau golongan-golongan tertentu. Segala bentuk perlakuan yang merugikan orang lain adalah kejahatan, dan kejahatan tetaplah kejahatan. Cerita ini mengandung unsur kekerasan, seksual dan beberapa teknik yang sukar dilakukan di kehidupan nyata. Penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu terbentuknya tulisan ini. Juga kepada para pembaca. Apabila ada kesamaan nama, tempat, ataupun kejadian maka itu adalah sesuatu yang (mungkin) disengaja tanpa maksud khusus selain untuk mengembangkan isi cerita ini.
SALAM OLAHRAGA!
Gemuruh penonton di stadion semakin membahana. Beberapa penonton melonjak-lonjak menyemangati tim favoritnya. Di tepi lapangan, dua manajer dari dua tim raksasa yang sedang berlaga terlihat tegang dan gelisah. Begitu juga yang tergambar di wajah para pemain di dua kesebelasan yang bertanding. Tropi penuh presisi yang menggambarkan kasta tertinggi kejuaraan antar klub di Eropa terlihat berkilau tenang menantikan tim mana yang sekiranya akan mengangkatnya di musim ini.
Dan satu tendangan keras terukur dari David Villa membungkam mimpi para punggawa Manchester United malam ini. Tertinggal 2 gol di menit ke-69 ini bukanlah apa yang mereka butuhkan untuk mengangkat trofi itu. Edwin Van Der Sar beranjak bangkit setelah gagal menghentikan tendangan itu. Para punggawa Setan Merah sekali lagi mencoba merubah keadaan.
Namun hingga peluit panjang berbunyi tak ada perubahan yang terjadi
Myrna menghela nafasnya, tubuhnya yang hanya terbungkus selimut sedikit bergetar, bukan karena AC yang dingin, namun ada sedikit ketakutan dalam batinnya.
*.*.*
Rainmaker mempersembahkan :
MY FIRST SERIES #01
AKU DAN BOLA
Namanya Myrna Augusta, mahasiswi berusia 21 tahun ini sudah cukup lama mengenal seks bebas, bahkan mungkin kelewat bebas. Dia gemar chatting melalui sebuah aplikasi java yg bisa digunakan lewat handphone. Bertemu dengan user lain yang baru dia kenal dan berhubungan seks dengan mereka bukanlah hal baru bagi dia. Meski begitu dia punya peraturan yang cukup ketat untuk menjaga dirinya ; wajib menggunakan kondom, dan tidak melayani penis besar/panjang. Hal ini karena dia beranggapan penis besar/panjang dapat mengurangi kerapatan lubang kenikmatannya.
Sore ini dia akan pertama kalinya bertemu dengan teman chattingnya dari jogja bernama irwan. Sebulan lamanya mereka saling chat dan saling goda di chat sambil seringkali bertukar foto-foto bugil masing-masing dan melakukan chat sex.
Sebelum bertemu Myrna berjanji akan memperbolehkan irwan menyetubuhinya jika penis irwan seperti apa yang ada difoto yang sering dia kirimkan. Karena berdasarkan foto penis irwan tidak terlalu besar. Mereka juga sepakat apabila penis Irwan terlalu besar Myrna akan memuaskannya dengan mulutnya saja.
Malam itu Myrna menunggu di sebuah kafe, dengan mengenakan jeans biru dan kaos ketat merah muda Myrna duduk manis menunggu Irwan. Rambut hitam panjangnya terurai manis, dengam tubuh ramping dan dada 34B yang membusung ketat Myrna terlihat begitu sensual.
Myrna ya? . sebuah suara memanggilnya dari belakang. Myrna menoleh dan melihat Irwan yang kurus tinggi dan berkulit gelap, potongan rambutnya spike tapi terlihat kurang terurus. Myrna tersenyum dan mengangguk.
irwan ujarnya sambil mengajak myrna berjabat tangan.
Myrna. Jawab Myrna manis. Jujur saja pemuda yang berdiri di depannya ini bukanlah seleranya. Sangat jauh dari seleranya. Namun Myrna tetap konsisten dengan prinsipnya. Toh, banyak cowok yang biasa-biasa saja atau bahkan jelek yang dia kenal dari chat sudah merasakan lubang vaginanya. Myrna selalu konsisten dengan kata-katanya.
sudah lama? ucap Irwan basa-basi.
Mereka mengobrol cukup lama, memesan makanan lalu melanjutkan kencan semalam mereka ke sebuah bioskop.
kamu cantik banget rayu Irwan di tengah-tengah film yang mereka tonton. perjanjian kita beneran nih? lanjutnya setengah berbisik.
iyalah kenapa emangnya? Kamu ga mau? tanya Myrna sambil memindahkan tangannya ke selangkangan Irwan, membuat Irwan sedikit terkejut.
hmmm sudah keras pengen yah?? goda Myrna. Irwan sedikit berinisiatif, tangannya bergerilya ke dada Myrna yang masih terbungkus kaos dan bra.
Myrna sedikit mendesah saat tangan irwan bergerak nakal meremas buah dada Myrna. Tangan Myrna semakin berani membuka resleting Irwan dan mengeluarkan batang penisnya lalu mengocoknya pelan, membuat Irwan sedikit mengerang keenakan.
gimana? Pas kan? bisik Irwan menanyakan ukuran penisnya ke Myrna. Myrna mencibir menggoda sambil memainkan penis Irwan makin kencang.
Sebenarnya ini bisa dibilang aksi paling nekat Myrna, baru pertama kali ini dia melakukan di bioskop. Mereka berdua memang duduk di deret paling belakang dan dua kursi paling tepi, tapi bukan tepi pojok, melainkan tepi dekat jalan. Meski lampu bioskop remang-remang, penonton yang duduk di dekat Myrna pasti dapat melihat apa yang mereka lakukan.
Myrna mengocok penis Irwan dengan sangat lembut, sementara remasan di dadanya semakin konstan, tak lama kemudian tangan Irwan menyusup ke punggung Myrna dan melepaskan kaitan branya, Myrna membantu dengan sedikit menegakkan badannya.
Setelah lepas tangan Irwan menyusup masuk dan meremas langsung bukit kenyal gadis cantik itu. Remasan-remasan Irwan dan jarinya yang menyentil-nyentil putting buah dadanya membuat nafas Myrna memburu, kocokannya di penis Irwan juga makin cepat, Myrna memejamkan matanya sambil sesekali mendesah kecil saat putingnya dipermainkan jari Irwan.
Begitu asyiknya mereka sampai tanpa sadar kaos Myrna sudah tergulung dan buah dada kanan Myrna yang sedang diremas Irwan sudah terekspos.
nghhhh . Myrna mendesah saat bagian kaos yang menutupi buah dada kirinya digulung keatas, membuat kedua dada kencang gadis cantik itu kini terekspos, disusul dengan remasan kasar di buah dada kirinya yang nikmat.
Myrna kini terbuai menikmati kedua buah dadanya yang diremas bersamaan.
Sedikit terlambat Myrna baru menyadari bahwa dalam keadaan seperti itu tak mungkin Irwan yang ada di sebelah kanannya meremas kedua buah dadanya sekaligus!!.
Dia menoleh ke samping kirinya, seorang pria berkumis tersenyum padanya sambil terus meremasi buah dada kirinya!!!
Sebenarnya Myrna ingin marah, namun dia tidak mungkin membuat keributan di tempat umum, apalagi saat ini birahinya sedang terbakar, dia memejamkan mata, pasrah membiarkan buah dadanya dinikmati Om-om mesum yang duduk di sebelah kirinya. Tidak berapa lama dia sedikit mendengar suara resleting celana terbuka dan sesuai dugaan Myrna, Om-om berkumis itu mengarahkan jemari lentiknya ke arah penis besarnya. Irwan menyadari itu, namun tidak melihat penolakan dari sisi Myrna jadi dibiarkannya saja.
Kini dua buah dada Myrna diremas bersamaan selagi dia mengocok dua penis berukuran berbeda. Harus diakui, dia menikmati perpaduan antara remasan kasar dari Om itu dan remasan lembut dari Irwan secara bersamaan. Myrna mengocok kedua penis itu dengan lembut dan makin cepat.
Tiba-tiba dengan gerakan sangat cepat dan mendadak Om berkumis itu menarik punggung Myrna, membuat remasan irwan di dada kanannya terlepas, Myrna jadi sedikit membungkuk dan tanpa aba-aba Om berkumis itu memasukkan penis besarnya ke mulut Myrna!. Myrna terkejut dan berusaha meronta, tapi Om itu menekan kepalanya dan menggerakkannya dengan cepat sehingga penis besarnya terkocok di mulut Myrna, irwan hanya bisa terdiam menyaksikan hal itu.
ngghh mmmpphh..mhph..mhphh gumam myrna saat Om berkumis itu semakin cepat menggerakkan kepalanya. Nafas Om berkumis itu memburu, sampai akhirnya dia menggeram dan empat semprotan sperma kencang meluncur dari kepala penisnya.
Ngghhh!!!... Myrna menggumam kaget sebelum akhirnya pasrah, Myrna memejamkan mata dan mencoba membiarkan semua sperma itu tertelan. Ini pertama kalinya dalam hidup dia menelan sperma.
Cerita ini hanyalah fiktif belaka, tanpa maksud menyudutkan orang-orang atau golongan-golongan tertentu. Segala bentuk perlakuan yang merugikan orang lain adalah kejahatan, dan kejahatan tetaplah kejahatan. Cerita ini mengandung unsur kekerasan, seksual dan beberapa teknik yang sukar dilakukan di kehidupan nyata. Penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu terbentuknya tulisan ini. Juga kepada para pembaca. Apabila ada kesamaan nama, tempat, ataupun kejadian maka itu adalah sesuatu yang (mungkin) disengaja tanpa maksud khusus selain untuk mengembangkan isi cerita ini.
SALAM OLAHRAGA!
Gemuruh penonton di stadion semakin membahana. Beberapa penonton melonjak-lonjak menyemangati tim favoritnya. Di tepi lapangan, dua manajer dari dua tim raksasa yang sedang berlaga terlihat tegang dan gelisah. Begitu juga yang tergambar di wajah para pemain di dua kesebelasan yang bertanding. Tropi penuh presisi yang menggambarkan kasta tertinggi kejuaraan antar klub di Eropa terlihat berkilau tenang menantikan tim mana yang sekiranya akan mengangkatnya di musim ini.
Dan satu tendangan keras terukur dari David Villa membungkam mimpi para punggawa Manchester United malam ini. Tertinggal 2 gol di menit ke-69 ini bukanlah apa yang mereka butuhkan untuk mengangkat trofi itu. Edwin Van Der Sar beranjak bangkit setelah gagal menghentikan tendangan itu. Para punggawa Setan Merah sekali lagi mencoba merubah keadaan.
Namun hingga peluit panjang berbunyi tak ada perubahan yang terjadi
Myrna menghela nafasnya, tubuhnya yang hanya terbungkus selimut sedikit bergetar, bukan karena AC yang dingin, namun ada sedikit ketakutan dalam batinnya.
*.*.*
Rainmaker mempersembahkan :
MY FIRST SERIES #01
AKU DAN BOLA
Namanya Myrna Augusta, mahasiswi berusia 21 tahun ini sudah cukup lama mengenal seks bebas, bahkan mungkin kelewat bebas. Dia gemar chatting melalui sebuah aplikasi java yg bisa digunakan lewat handphone. Bertemu dengan user lain yang baru dia kenal dan berhubungan seks dengan mereka bukanlah hal baru bagi dia. Meski begitu dia punya peraturan yang cukup ketat untuk menjaga dirinya ; wajib menggunakan kondom, dan tidak melayani penis besar/panjang. Hal ini karena dia beranggapan penis besar/panjang dapat mengurangi kerapatan lubang kenikmatannya.
Sore ini dia akan pertama kalinya bertemu dengan teman chattingnya dari jogja bernama irwan. Sebulan lamanya mereka saling chat dan saling goda di chat sambil seringkali bertukar foto-foto bugil masing-masing dan melakukan chat sex.
Sebelum bertemu Myrna berjanji akan memperbolehkan irwan menyetubuhinya jika penis irwan seperti apa yang ada difoto yang sering dia kirimkan. Karena berdasarkan foto penis irwan tidak terlalu besar. Mereka juga sepakat apabila penis Irwan terlalu besar Myrna akan memuaskannya dengan mulutnya saja.
Malam itu Myrna menunggu di sebuah kafe, dengan mengenakan jeans biru dan kaos ketat merah muda Myrna duduk manis menunggu Irwan. Rambut hitam panjangnya terurai manis, dengam tubuh ramping dan dada 34B yang membusung ketat Myrna terlihat begitu sensual.
Myrna ya? . sebuah suara memanggilnya dari belakang. Myrna menoleh dan melihat Irwan yang kurus tinggi dan berkulit gelap, potongan rambutnya spike tapi terlihat kurang terurus. Myrna tersenyum dan mengangguk.
irwan ujarnya sambil mengajak myrna berjabat tangan.
Myrna. Jawab Myrna manis. Jujur saja pemuda yang berdiri di depannya ini bukanlah seleranya. Sangat jauh dari seleranya. Namun Myrna tetap konsisten dengan prinsipnya. Toh, banyak cowok yang biasa-biasa saja atau bahkan jelek yang dia kenal dari chat sudah merasakan lubang vaginanya. Myrna selalu konsisten dengan kata-katanya.
sudah lama? ucap Irwan basa-basi.
Mereka mengobrol cukup lama, memesan makanan lalu melanjutkan kencan semalam mereka ke sebuah bioskop.
kamu cantik banget rayu Irwan di tengah-tengah film yang mereka tonton. perjanjian kita beneran nih? lanjutnya setengah berbisik.
iyalah kenapa emangnya? Kamu ga mau? tanya Myrna sambil memindahkan tangannya ke selangkangan Irwan, membuat Irwan sedikit terkejut.
hmmm sudah keras pengen yah?? goda Myrna. Irwan sedikit berinisiatif, tangannya bergerilya ke dada Myrna yang masih terbungkus kaos dan bra.
Myrna sedikit mendesah saat tangan irwan bergerak nakal meremas buah dada Myrna. Tangan Myrna semakin berani membuka resleting Irwan dan mengeluarkan batang penisnya lalu mengocoknya pelan, membuat Irwan sedikit mengerang keenakan.
gimana? Pas kan? bisik Irwan menanyakan ukuran penisnya ke Myrna. Myrna mencibir menggoda sambil memainkan penis Irwan makin kencang.
Sebenarnya ini bisa dibilang aksi paling nekat Myrna, baru pertama kali ini dia melakukan di bioskop. Mereka berdua memang duduk di deret paling belakang dan dua kursi paling tepi, tapi bukan tepi pojok, melainkan tepi dekat jalan. Meski lampu bioskop remang-remang, penonton yang duduk di dekat Myrna pasti dapat melihat apa yang mereka lakukan.
Myrna mengocok penis Irwan dengan sangat lembut, sementara remasan di dadanya semakin konstan, tak lama kemudian tangan Irwan menyusup ke punggung Myrna dan melepaskan kaitan branya, Myrna membantu dengan sedikit menegakkan badannya.
Setelah lepas tangan Irwan menyusup masuk dan meremas langsung bukit kenyal gadis cantik itu. Remasan-remasan Irwan dan jarinya yang menyentil-nyentil putting buah dadanya membuat nafas Myrna memburu, kocokannya di penis Irwan juga makin cepat, Myrna memejamkan matanya sambil sesekali mendesah kecil saat putingnya dipermainkan jari Irwan.
Begitu asyiknya mereka sampai tanpa sadar kaos Myrna sudah tergulung dan buah dada kanan Myrna yang sedang diremas Irwan sudah terekspos.
nghhhh . Myrna mendesah saat bagian kaos yang menutupi buah dada kirinya digulung keatas, membuat kedua dada kencang gadis cantik itu kini terekspos, disusul dengan remasan kasar di buah dada kirinya yang nikmat.
Myrna kini terbuai menikmati kedua buah dadanya yang diremas bersamaan.
Sedikit terlambat Myrna baru menyadari bahwa dalam keadaan seperti itu tak mungkin Irwan yang ada di sebelah kanannya meremas kedua buah dadanya sekaligus!!.
Dia menoleh ke samping kirinya, seorang pria berkumis tersenyum padanya sambil terus meremasi buah dada kirinya!!!
Sebenarnya Myrna ingin marah, namun dia tidak mungkin membuat keributan di tempat umum, apalagi saat ini birahinya sedang terbakar, dia memejamkan mata, pasrah membiarkan buah dadanya dinikmati Om-om mesum yang duduk di sebelah kirinya. Tidak berapa lama dia sedikit mendengar suara resleting celana terbuka dan sesuai dugaan Myrna, Om-om berkumis itu mengarahkan jemari lentiknya ke arah penis besarnya. Irwan menyadari itu, namun tidak melihat penolakan dari sisi Myrna jadi dibiarkannya saja.
Kini dua buah dada Myrna diremas bersamaan selagi dia mengocok dua penis berukuran berbeda. Harus diakui, dia menikmati perpaduan antara remasan kasar dari Om itu dan remasan lembut dari Irwan secara bersamaan. Myrna mengocok kedua penis itu dengan lembut dan makin cepat.
Tiba-tiba dengan gerakan sangat cepat dan mendadak Om berkumis itu menarik punggung Myrna, membuat remasan irwan di dada kanannya terlepas, Myrna jadi sedikit membungkuk dan tanpa aba-aba Om berkumis itu memasukkan penis besarnya ke mulut Myrna!. Myrna terkejut dan berusaha meronta, tapi Om itu menekan kepalanya dan menggerakkannya dengan cepat sehingga penis besarnya terkocok di mulut Myrna, irwan hanya bisa terdiam menyaksikan hal itu.
ngghh mmmpphh..mhph..mhphh gumam myrna saat Om berkumis itu semakin cepat menggerakkan kepalanya. Nafas Om berkumis itu memburu, sampai akhirnya dia menggeram dan empat semprotan sperma kencang meluncur dari kepala penisnya.
Ngghhh!!!... Myrna menggumam kaget sebelum akhirnya pasrah, Myrna memejamkan mata dan mencoba membiarkan semua sperma itu tertelan. Ini pertama kalinya dalam hidup dia menelan sperma.