Permisi suhu semua yang ada di forum ini. Sebelumnya perkenalkan nama saya Aby, 39 tahun bekerja sebagai salah seorang karyawan swasta di kota Makassar. Saya dan istri, sebut saja namanya umy, 36 tahun saat ini menetap di kota Makassar. kami berdua keturunan bugis. Istri saya membuka usaha sendiri di rumah, dia tipe wanita sederhana, berhijab, dan tidak neko-neko dalam urusan dunia. Hanya saja untuk urusan seks, dia termasuk orang yang suka mencoba hal-hal baru dan itu menyenangkan untuk saya yang memang ada bakat sebagai suami cuckold. Saya sendiri sungguh menikmati peran sebagai suami cuckold. Beberapa peristiwa dan kejadian mesum yang dialami istri diluar rumah dengan orang lain mampu memberi stimulus birahi bagi saya meskipun hanya mendengar istri bercerita. ya, hanya sekedar cerita karena kami berkomitmen untuk tidak mendokumentasikan kegiatan seksusal istri. Melalui forum ini saya ingin mencoba berbagi pengalaman dengan suhu semua, mudah-mudahan berkenan.
Cerita ini berawal sekitar 4 tahun yang lalu, saat itu umy mendapat pesan singkat dari seseorang yang mengaku dari masa lalunya. Seseorang tersebut kabarnya sedang berada di kota kami karena sebuah urusan pekerjaan. Saya kemudian mengetahui lelaki tersebut bernama Mursalim, saya juga tahu ia pernah menjalin kisah asmara dengan umy sebelum saya berhasil memepersuntingnya 10 tahun lalu. Menurut pesan dari sang mantan, ia berniat bertemu dengan istriku di sela kesibukan kerjanya. Umy yang mendapat pesan dari sang mantan, lalu menceritakan hal tersebut karena ia juga berniat menemuinya. Katanya hanya sekedar ingin mengobrol bersama setelah sekian tahun tak lagi pernah ketemu. Sebagai suami yang berpikiran terbuka, saya mengizinan saja rencana pertemuan mereka.
lalu setelah mendapat lampu hijau dari saya, mereka pun menyusun rencana pertemuan di sebuah cafe di pinggir kota pada malam minggu yang hangat di bulan Agustus. Istriku meskipun bisa naik kendaraan sendiri, tapi malam itu ia meminta saya mengantarkannya ke tempat yang mereka sepakati. Hanya sekitar 20 menit perjalanan, kami pun tiba pada sebuah kafe bernuansa modern dengan live music. Setelah sampai, saya memutuskan tidak ikut dalam pertemuan itu, hanya membiarkan mereka berdua saya pikir cukup adil untuk dua insan yang pernah saling mencinta di masa lalu, meskipun itu istriku sendiri. Saya yang sendirian setelah istri berduaan dengan mantannya lalu mencari tempat lain untuk ngopi dan warkop yang berjarak sekitar 500 meter dari cafe tempat pertemuan mereka adalah pilihan paling dekat.
2 jam berlalu sejak mereka bertemu, saya mendapat pesan dari istri yang mengajak untuk pulang, saya lalu mengarahkan kendaraan untuk menjemputnya. Selama perjalanan pulang, saya perhatikan wajah istri sangat berseri dan lebih segar ketimbang waktu berangkat 2 jam lalu. Sampai di rumah sudah pukul 10 malam, kami lalu istirahat di kamar dan saya berinisiatif bertanya apa saja yang mereka perbincangkan selama mereka ketemu. Menurut istri, mereka hanya bercerita tentang keadaan masing-masing sejak berpisah dulu, tentang kondisi pekerjaan masing-masing, dan perihal lain yang menurut umy hanya basa basi khas pertemuan biasa.
Tapi entah kenapa dan entah darimana asalnya, saya menyimpan curiga atas pertemuan itu. Sebagai orang yang pernah menjalin kasih, tentulah mereka tak hanya sekedar bercerita, entahlah. Meskipun pada awalnya saya sebetulnya tidak menaruh curiga dan prasangka buruk sama sekali atas pertemuan itu, toh umy sebagai istri cukup teruji setia selama mendampingi saya. Namun pada akhirnya kecurigaan saya terbukti juga malam itu, awalnya saya bangun untuk buang air kecil lalu tanpa sengaja menemukan celana dalam istri di tumpukan pakaian kotor yang nampak ada noda putih di bagian tengahnya.
Entah kenapa hati saya bergetar sangat kencang tapi sedang tidak emosi, hanya sedikit cemburu tapi jauh lebih banyak horny. Kemaluan saya terbangun sangat keras memikirkan pertemuan itu. Apalagi ketika saya mencoba mencium celana dalam istri di tumpukan pakaian kotor yang nampak ada noda putih di bagian tengahnya.
Entah kenapa hati saya bergetar sangat kencang tapi sedang tidak emosi, hanya sedikit cemburu tapi jauh lebih banyak horny. Kemaluan saya terbangun sangat keras memikirkan pertemuan itu. Apalagi ketika saya mencoba mencium celana dalam istriku yang sangat beraroma kental sperma laki-laki. Saya horny sehorny hornynya, sesuatu yang baru saya rasakan malam itu. Ketika memasuki kamar kembali untuk istirahat, saya menemukan istri sudah terlelap dalam tidurnya. Saya memilih tidak membangungkannya, saya malah memilih menikmati perasaan aneh ini sendirian.
Kebetulan esoknya hari minggu, saya punya waktu leluasa untuk bertanya kepada istri. Saya mencoba mencari cara yang halus untuk mengorek informasi tanpa berniat meninterogasinya. Subuh yang dingin dan sepi karena sebagian makhluk masih terlelap kupilih menjadi waktu untuk memulai percakapan dengan istri tercinta. Saya hanya bertanya sekali untuk jujur tentang apapun yang terjadi semalam, dan jawaban dari istri sungguh memberiku kejutan yang sesungguhnya. Menurut pengakuannya, hanya sekitar 30 menit mereka berbincang lalu sang mantan mengajak beranjak dari cafe untuk menuju tempat dia nginap selama di Makassar. Perjalanan yang hanya butuh 5 menit untuk sampai disana. Masih menurut pengakuan istri, si mantan kelihatan sudah sangat bernafsu sejak mereka ketemu, tapi sesampai dirumah yang dituju ternyata ada salah seorang teman yang tetap dirumah padahal sebelumnya dia perkirakan rumah itu sedang kosong.
Karena terlanjur tak bisa menahan hasrat kepada istri yang malam itu mengenakan baju gamis terusan warna biru dipadu dengan hijab warna senada, Mursalim coba merayu istri untuk mengikutinya ke kamar mandi saat temannya masih ada di teras. Di dalam kamar mandi itulah menurut istri, sang mantan lalu mendekapnya dari arah belakang, meremas dengan ganas payudara istriku dari luar gamisnya. Entah kenapa umy yang malam itu tau aku sedang menunggunya juga terbakar birahinya diperlakukan demikian. Karena waktu yang mepet dan ada temannya yang sedang diteras, Mursalim tidak mencoba membuka pakaian umy, ia hanya menyuruh istriku menungging lalu mengangkat gamisnya, memiringkan sedikit celana dalam umy lalu memasukkan kontolnya yang sudah menegang kedalam memek istriku. Hanya sekitar 5 menit katanya, si mantan lalu mencabut kontolnya dan menembakkan spermanya dipantat istriku lalu mengelapnya dengan tangan. Soal sperma yang ada di celana dalam istriku sampai saat ini masih menjadi pertanyaan di kepalaku sampai sekarang.
Setelah selesai, mereka lalu menuju cafe kembali dan melanjutkan perbincangan mereka yang tertunda dan diselingi dengan kegiatan birahi tadi. Mendengar istri menceritakan detail pertemuan mereka, saya kembali mengalami perasaan yang menggebu dan subuh itu kami pun memulai hari dengan bersenggama seliar awal kami melakukannya dulu. Sungguh kenikmatan yang tak terkira.
Begitulah awal saya sebagai suami yang menemukan ‘bakat’ cucklod yang lama terpendam. Setelah kejadian itu, ada beberapa kali lagi kejadian mesum istri yang akan saya ceritakan pada kesempatan lain tentu dengan alur dan laki-laki yang sama maupun yang berbeda. Mohon maaf jika ada cerita yang tak lengkap maupun yang ada penempatan kata yang keliru, sebab ini adalah karya pertama saya, dan ini adalah cerita real kehidupan kami sebagai pasangan suami istri. Terima kasih atas waktunya membaca dan izin dari admin untuk menerbitkan cerita ini….
Cerita ini berawal sekitar 4 tahun yang lalu, saat itu umy mendapat pesan singkat dari seseorang yang mengaku dari masa lalunya. Seseorang tersebut kabarnya sedang berada di kota kami karena sebuah urusan pekerjaan. Saya kemudian mengetahui lelaki tersebut bernama Mursalim, saya juga tahu ia pernah menjalin kisah asmara dengan umy sebelum saya berhasil memepersuntingnya 10 tahun lalu. Menurut pesan dari sang mantan, ia berniat bertemu dengan istriku di sela kesibukan kerjanya. Umy yang mendapat pesan dari sang mantan, lalu menceritakan hal tersebut karena ia juga berniat menemuinya. Katanya hanya sekedar ingin mengobrol bersama setelah sekian tahun tak lagi pernah ketemu. Sebagai suami yang berpikiran terbuka, saya mengizinan saja rencana pertemuan mereka.
lalu setelah mendapat lampu hijau dari saya, mereka pun menyusun rencana pertemuan di sebuah cafe di pinggir kota pada malam minggu yang hangat di bulan Agustus. Istriku meskipun bisa naik kendaraan sendiri, tapi malam itu ia meminta saya mengantarkannya ke tempat yang mereka sepakati. Hanya sekitar 20 menit perjalanan, kami pun tiba pada sebuah kafe bernuansa modern dengan live music. Setelah sampai, saya memutuskan tidak ikut dalam pertemuan itu, hanya membiarkan mereka berdua saya pikir cukup adil untuk dua insan yang pernah saling mencinta di masa lalu, meskipun itu istriku sendiri. Saya yang sendirian setelah istri berduaan dengan mantannya lalu mencari tempat lain untuk ngopi dan warkop yang berjarak sekitar 500 meter dari cafe tempat pertemuan mereka adalah pilihan paling dekat.
2 jam berlalu sejak mereka bertemu, saya mendapat pesan dari istri yang mengajak untuk pulang, saya lalu mengarahkan kendaraan untuk menjemputnya. Selama perjalanan pulang, saya perhatikan wajah istri sangat berseri dan lebih segar ketimbang waktu berangkat 2 jam lalu. Sampai di rumah sudah pukul 10 malam, kami lalu istirahat di kamar dan saya berinisiatif bertanya apa saja yang mereka perbincangkan selama mereka ketemu. Menurut istri, mereka hanya bercerita tentang keadaan masing-masing sejak berpisah dulu, tentang kondisi pekerjaan masing-masing, dan perihal lain yang menurut umy hanya basa basi khas pertemuan biasa.
Tapi entah kenapa dan entah darimana asalnya, saya menyimpan curiga atas pertemuan itu. Sebagai orang yang pernah menjalin kasih, tentulah mereka tak hanya sekedar bercerita, entahlah. Meskipun pada awalnya saya sebetulnya tidak menaruh curiga dan prasangka buruk sama sekali atas pertemuan itu, toh umy sebagai istri cukup teruji setia selama mendampingi saya. Namun pada akhirnya kecurigaan saya terbukti juga malam itu, awalnya saya bangun untuk buang air kecil lalu tanpa sengaja menemukan celana dalam istri di tumpukan pakaian kotor yang nampak ada noda putih di bagian tengahnya.
Entah kenapa hati saya bergetar sangat kencang tapi sedang tidak emosi, hanya sedikit cemburu tapi jauh lebih banyak horny. Kemaluan saya terbangun sangat keras memikirkan pertemuan itu. Apalagi ketika saya mencoba mencium celana dalam istri di tumpukan pakaian kotor yang nampak ada noda putih di bagian tengahnya.
Entah kenapa hati saya bergetar sangat kencang tapi sedang tidak emosi, hanya sedikit cemburu tapi jauh lebih banyak horny. Kemaluan saya terbangun sangat keras memikirkan pertemuan itu. Apalagi ketika saya mencoba mencium celana dalam istriku yang sangat beraroma kental sperma laki-laki. Saya horny sehorny hornynya, sesuatu yang baru saya rasakan malam itu. Ketika memasuki kamar kembali untuk istirahat, saya menemukan istri sudah terlelap dalam tidurnya. Saya memilih tidak membangungkannya, saya malah memilih menikmati perasaan aneh ini sendirian.
Kebetulan esoknya hari minggu, saya punya waktu leluasa untuk bertanya kepada istri. Saya mencoba mencari cara yang halus untuk mengorek informasi tanpa berniat meninterogasinya. Subuh yang dingin dan sepi karena sebagian makhluk masih terlelap kupilih menjadi waktu untuk memulai percakapan dengan istri tercinta. Saya hanya bertanya sekali untuk jujur tentang apapun yang terjadi semalam, dan jawaban dari istri sungguh memberiku kejutan yang sesungguhnya. Menurut pengakuannya, hanya sekitar 30 menit mereka berbincang lalu sang mantan mengajak beranjak dari cafe untuk menuju tempat dia nginap selama di Makassar. Perjalanan yang hanya butuh 5 menit untuk sampai disana. Masih menurut pengakuan istri, si mantan kelihatan sudah sangat bernafsu sejak mereka ketemu, tapi sesampai dirumah yang dituju ternyata ada salah seorang teman yang tetap dirumah padahal sebelumnya dia perkirakan rumah itu sedang kosong.
Karena terlanjur tak bisa menahan hasrat kepada istri yang malam itu mengenakan baju gamis terusan warna biru dipadu dengan hijab warna senada, Mursalim coba merayu istri untuk mengikutinya ke kamar mandi saat temannya masih ada di teras. Di dalam kamar mandi itulah menurut istri, sang mantan lalu mendekapnya dari arah belakang, meremas dengan ganas payudara istriku dari luar gamisnya. Entah kenapa umy yang malam itu tau aku sedang menunggunya juga terbakar birahinya diperlakukan demikian. Karena waktu yang mepet dan ada temannya yang sedang diteras, Mursalim tidak mencoba membuka pakaian umy, ia hanya menyuruh istriku menungging lalu mengangkat gamisnya, memiringkan sedikit celana dalam umy lalu memasukkan kontolnya yang sudah menegang kedalam memek istriku. Hanya sekitar 5 menit katanya, si mantan lalu mencabut kontolnya dan menembakkan spermanya dipantat istriku lalu mengelapnya dengan tangan. Soal sperma yang ada di celana dalam istriku sampai saat ini masih menjadi pertanyaan di kepalaku sampai sekarang.
Setelah selesai, mereka lalu menuju cafe kembali dan melanjutkan perbincangan mereka yang tertunda dan diselingi dengan kegiatan birahi tadi. Mendengar istri menceritakan detail pertemuan mereka, saya kembali mengalami perasaan yang menggebu dan subuh itu kami pun memulai hari dengan bersenggama seliar awal kami melakukannya dulu. Sungguh kenikmatan yang tak terkira.
Begitulah awal saya sebagai suami yang menemukan ‘bakat’ cucklod yang lama terpendam. Setelah kejadian itu, ada beberapa kali lagi kejadian mesum istri yang akan saya ceritakan pada kesempatan lain tentu dengan alur dan laki-laki yang sama maupun yang berbeda. Mohon maaf jika ada cerita yang tak lengkap maupun yang ada penempatan kata yang keliru, sebab ini adalah karya pertama saya, dan ini adalah cerita real kehidupan kami sebagai pasangan suami istri. Terima kasih atas waktunya membaca dan izin dari admin untuk menerbitkan cerita ini….
